2. MATERI BAHASAN (45”)
TEKNIK DASAR MESIN 4-TAK
PROSES PEMBAKARAN & EMISI GAS BUANG
SISTEM KONTROL EMISI GAS BUANG
PEMERIKSAAN EMISI DAN PERAWATAN MESIN
4. MESIN BENSIN 4TAK
HISAP KOMPRESI TENAGA BUANG
Pastikan campuran
bensin dan udara
tepat, 1 : 15 atau
Lambda = 1,000
Pastikan nilai oktan
bbm sesuai dengan
perbandingan
kompresi silinder
Pastikan pengapian
terjadi dengan baik
dan tepat waktu
(timing)
Pastikan durasi
overlapping katup
tepat, stel katup
dengan benar
5. MESIN BENSIN 2TAK
• Langkah ke bawah; piston memampatkan
campuran udara-bbm di ruang engkol,
memaksanya melalui port transfer ke ruang
bakar, dan mendorong gas buang keluar dari
silinder.
• Langkah ke atas; piston memaksa gas hasil
pembakaran keluar silinder, dan ruang engkol
menjadi vakum dan menghisap campuran
udara-bbm masuk, campuran udara-bbm
diruang bakar terkompresi dan
terbakar/meledak.
8. MESIN DIESEL 4 TAK
Pastikan udara
masuk terjadi secara
optimal,
saringan/filter udara
bersih
Pastikan / gunakan
bbm dengan cetan
sesuai dengan
perbandingan
kompresi mesin
Pastikan timing
pengabutan bbm
tepat dan volume
waktu dan kualitas
yang baik
Pastikan durasi
overlapping katup
tepat, stel katup
dengan benar
Langkah
HISAP
Langkah
KOMPRESI
Langkah
USAHA
Langkah
BUANG
10. SISTEM BAHAN BAKAR
Kalibrasi nozzle injektor (tekanan
buka dan patern pengabutan)
Kalibrasi injection pump
(debit/volume dan timing)
Ganti Filter/saringan solar secara
rutin
Kuras air dari water separator
setiap saat
Gunakan bahan bakar/solar yang
sesuai dengan kompresi silinder
mesin
DIAGRAM SISTEM BAHAN BAKAR
12. CRD (COMMON RAIL DIESEL)
Scan semua sensor dan pastikan
bekerja dengan normal
Kalibrasi nozzle injektor (tekanan
buka dan patern pengabutan)
Kalibrasi injection pump
(debit/volume dan timing)
Ganti Filter/saringan solar secara
rutin
Kuras air dari water separator
setiap saat
Gunakan bahan bakar/solar yang
sesuai dengan kompresi silinder
mesin
14. PRINSIP PEMBAKARAN
Bensin
1 kg
Udara
14,7 kg
CO2 +
H2O
(air)
Pembakaran sempurna antara campuran bahan bakar (HC) dan udara
(O2) dengan campuran 1 : 14,7 (sesuai teori stoichiometric) akan
menghasilkan CO2 + H2O.
Bbm (HC) Udara (O2) = CO2 + H2O
18. CAMPURAN vs
GAS BUANG
Penggunaan bahan bakar yang
berbeda-beda nilai oktan pada
mesin yang sama akan
menghasilkan kualitas dan
konsentrasi emisi yang berbeda-
beda
19. CO2 (KARBON DIOKSIDA)
Adalah hasil setiap pembakaran sempurna dari
bahan bakar yang sempurna.
CO2 tidak berwarna dan memiliki Berat Jenis lebih
rendah dari udara.
25% CO2 di udara berasal
dari transportasi.
Belum diketahui dampak
langsung dari CO2 pada
kesehatan manusia.
Diketahui sebagai “gas rumah
kaca” yang menyebabkan
perubahan iklim.
CO2 sangat dibutuhkan oleh
tumbuh-tumbuhan
20. CO (KARBON MONOKSIDA)
Adalah gas hasil pembakaran yang tidak sempurna.
CO tidak berwarna, tidak beraroma dan tanpa rasa
serta dikategorikan sebagai gas beracun (toxic)
Sangat berbahaya ketika terhirup manusia lebih kuat
mengikat O2 dalam darah dibanding Hemoglobin
(Hb).
Dapat menyebabkan gangguan kesehatan:
menurunkan daya konsentrasi, gangguan tidur, cepat
lelah dan meningkatkan resiko serangan jantung.
Beresiko kematian ketika terpapar sebanyak 115g
selama 3-35 hari.
21. HC (HIDROKARBON)
Adalah bensin yang tidak
terbakar saat proses pembakaran,
terbuang sia-sia.
Diudara membentuk kabut kimia
(photochmical-smog),
HC beraroma dan berasa.
Dapat bereaksi dengan NOx dan
membentuk polutan baru seperti
O3 dan hujan asam
HC terbukti sebagai salah satu
pemicu kanker.
Bisa merusak hormon tanaman
dan menghambat pertumbuhan-
nya.
22. O2 (OKSIGEN)
Adalah sisa oksigen yang tidak
ikut terbakar selama proses
pembakaran.
O2 dibutuhkan oleh setiap
makhluk untuk hidup &
bernafas.
O2 pada gas buang dapat juga
dijadikan indikasi atas efisiensi
pembakaran mesin.
Konsentrasi oksigen dalam gas
buang berbanding terbalik
dengan CO2.
23. PARTIKULAT (PM10)
Adalah partikel karbon yang tidak
terbakar saat proses pembakaran.
Dibedakan dalam beberapa ukuran:
10 mikron
2,5 mikron
0.1 mikron
Sebagian besar dihasilkan oleh mesin
diesel & mesin 2-tak.
Dikenal sebagai penyebab gangguan
pernafasan, iritasi pada kapiler dalam
paru-paru.
Juga menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan tanaman.
Ditengarai memberikan andil pada
perubahan iklim melalui
pembentukan mendung & salju.
30. PERAWATAN MESIN KARBURATOR
Pemakaian bensin dengan RON minimal 88
Ganti oli mesin secara rutin.
Bersihkan filter udara secara teratur.
Bersihkan saringan bensin.
Setel posisi pelampung.
Setel campuran idel.
Celah busi.
Celah platina.
31. PERAWATAN MESIN EFI
Pemakaian bensin dengan RON minimal 91.
Penggantian oli mesin secara teratur.
Pembersihan / Penggantian filter udara.
Pembersihan / Penggantian filter bensin.
Pembersihan / penggantian busi.
Pemeriksaan sensor dan actuator
Periksa emisi secara teratur.
32. PERAWATAN MESIN LPG/CNG
Penggantian oli mesin secara teratur.
Pembersihan / Penggantian filter udara.
Pembersihan / Penggantian filter gas.
Pembersihan / penggantian busi.
Periksa katup pengaman secara teratur.
Periksa emisi secara teratur.
33. PERAWATAN MESIN DIESEL
Pemakian solar dengan CN minimal 45
Penggantian oli mesin secara teratur.
Pembersihan / Penggantian filter udara.
Pembersihan / Penggantian filter solar.
Pembersihan water sparator.
Kalibrasi nozzle.
Kalibrasi pompa injeksi.
Periksa emisi secara teratur.
34. PERAWATAN MESIN CRD
Pemakian solar dengan CN minimal 50
Penggantian oli mesin secara teratur.
Pembersihan / Penggantian filter udara.
Pembersihan / Penggantian filter solar.
Pembersihan water sparator.
Kalibrasi nozzle.
Kalibrasi pompa injeksi.
Pemeriksaan sesnsor & actuator.
Periksa emisi secara teratur.
35. PERAWATAN KATALISER
Gunakan bahan bakar tanpa timbal (Pb) dan sulfur, dengan
angka RON yang sesuai (>91), misal: pertamax & pertamax turbo
atau yang lebih baik.
Hindari pemanasan mesin dengan diam di tempat dalam waktu
yang lama; INGAT! Pada waktu mesin masih dingin maka kerja
kataliser 6x lebih berat dibanding mesin sudah panas normal.
Hindari akselerasi yang berlebihan; saat kondisi ini terjadi emisi
mengalami peningkatan bisa mencapai 10x lebih tinggi.
Hati-hati ketika parkir kendaraaan; pastikan tidak terdapat
barang yang mudah terbakar di bawah mobil.
Pemeriksaan dan penggantian Oksigen sensor secara teratur
Rawat mesin secara teratur sesuai dengan petunjuk dari
pabrikan.