SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
“Saja jakin PSSI akan tetap berada di depan dalam
melaksanakan program revolusi, bekerdja bersama-sama ormas
lainnja guna mewudjudkan tiga kerangka revolusi kita.”
(Kompas, 6 Agustus 1965). Pesan ini disampaikan dalam
“Derapkan Langkah PSSI” oleh Sukarno, Presiden Indonesia,
Pemimpin Besar Revolusi, Pelindung PSSI dalam amanat
tertulisnya saat Lustrum ke-7 PSSI di Istana Negara.
SEPAKBOLAINDONESIA
DIMASASUKARNO
2
Sepak bola adalah olahraga yang memiliki daya
tarik global. Tidak ada bentuk budaya populer lain
yang dapat menimbulkan gairah kebersamaan
dalam perjalanan sejarah olahraga dunia kecuali
sepak bola. Daya tarik lintas budaya sepak bola
meluas dari Eropa dan Amerika Selatan ke
Australia, Afrika, Asia bahkan Amerika Serikat.
Penyebaran sepak bola yang melintas batas
hingga ke belahan penjuru dunia telah
memungkinkan suatu budaya di sebuah negara
yang berbeda untuk mengkonstruksikan bentuk
identitas tertentu melalui praktik dan interpretasi
atas permainan (Guilianotti, 2006).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3
Sepak bola adalah wadah di mana orang dari
berbagai latar-belakang etnis bertemu.
Terkadang pertandingan sepak bola berakhir
dengan pertengkaran antar orang yang
berbeda latar belakang dan suporter.
Walaupun demikian, sepak bola tetap menjadi
meeting point yang mendapat perhatian oleh
masyarakat (Colombijn, 2010). Sepak bola
menjadi kultur di berbagai negara dan mampu
menyedot perhatian massa dan dapat
menghadirkan suguhan olahraga yang tidak
hanya bernilai olahraga saja.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
4
Bagaimana dengan persepakbolaan di Indonesia saat
era Sukarno? Saat itu, wacana dan upaya negara yang
hendak menjadikan sepak bola sebagai sarana untuk
menumbuhkan dan merepresentasikan nasionalisme.
Situasi politik Indonesia yang baru saja
memproklamirkan kemerdekaan membuat dunia
sepak bola, baik pemain, suporter, pengelola dan juga
bagi para pemimpin negara, menjadi sarana penguatan
nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan. Sepak bola
tidak hanya dipandang melalui semboyan “men sana in
corpore sano” maupun sebatas olahraga untuk
olahraga. Melalui sepak bola pula, nama bangsa dan
negara Indonesia dapat dikenang oleh dunia
internasional dengan prestasi olahraganya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5
Kepopuleran sepak bola bisa membuat
orang menjadi fanatis. Bill Murray
mengatakan bahwa sepak bola selalu
mengandung emosi dan fanatisme.
Sifat fanatisme sepak bola adalah unik
karena orang yang berada di dalamnya
rela untuk membela tim
kesayangannya dengan pengorbanan
yang tidak kecil, baik tenaga dan dana
(Iskandar, 2006).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6
Hal ini sejalan dengan prinsip nasionalisme
yang diutarakan oleh Sartono Kartodirdjo
(1993) bahwa nasionalisme harus memiliki
wujud prestasi yang sangat diperlukan
untuk menjadi sumber inspirasi dan
kebanggaan bagi warga negara bangsa.
Dalam komunikasi politik, konsep tentang
nasionalisme perlu diterjemahkan dengan
simbol-simbol sehingga imaji yang lebih
kongkrit akan lebih mudah dapat
dipopulerkan ke masyarakat.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7
Nasionalisme mengacu pada
konsep yang diutarakan oleh
Anthony D. Smith (2003) yakni
sebagai doktrin dan gerakan
ideologis sehingga anggota bangsa
tersebut bertekad membentuk
bangsa yang aktual dan potensial.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8
Sepak bola yang merupakan simbol
dari eksistensi bangsa dalam
kejuaraan maupun pertandingan
internasional dapat dijadikan sebagai
salah satu wujud dari nasionalisme
sehingga nasionalisme seperti kata
Slamet Muljana (1993) tidak akan
hilang begitu saja setelah negara
bangsa telah mencapai kemerdekaan
dari kolonialisme.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9
Sepak bola merupakan sebuah bentuk
“institusi” besar yang dapat
membentuk serta merekatkan
identitas nasional di seluruh dunia.
Sepak bola selama abad ke-19 sampai
abad ke-20 tersebar luas seiring
dengan perkembangan negara-negara
di Eropa dan Amerika Latin
menegosiasikan batasbatas wilayah
negaranya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
10
Salah satu contoh sepak bola dilihat melalui sisi politik
adalah bagaimana eksistensi sepak bola sebuah negara
yang dapat diakui atau tidak sebagai bagian dari
keanggotaan sebuah organisasi resmi internasional
berkaitan dengan kedaulatan negara itu sendiri. FIFA
(Federation Internationale de Football Association)
sebagai organisasi tertinggi sepak bola internasional
pada awalnya mengakui keanggotaan sebuah organisasi
sepak bola tiap negara berdasarkan apakah negara
tersebut mendapat pengakuan kedaulatan dari negara-
negara lainnya atau telah diterima dalam pergaulan
internasional dan bahkan melalui PBB. Sisi sosial sepak
bola berkaitan erat dengan muatan nilai-nilai kultural,
sosial maupun identitas yang melekat dalam sepak bola
itu sendiri.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11
Induk organisasi olahraga untuk kalangan bumiputera
yang berdiri pertama kali di Indonesia saat era
kolonial adalah PSSI. Induk organisasi tertinggi yang
menaungi sepak bola ini didirikan tanggal 29 April
1930 di Yogyakarta dengan ketuanya adalah Ir.
Suratin. Sepak bola saat itu telah mengakar dan
menjadi permainan yang merakyat, sehingga
perkembangan sepak bola di berbagai daarah
Indonesia juga berjalan pesat. Selain tujuh kota
(Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Solo,
Madiun dan Magelang) yang memiliki klub sepak bola
sebagai pendiri, daerahdaerah lainnya di Indonesia
juga tidak kalah dalam mengembangkan, membentuk
klub dan memainkan sepak bola.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12
Meningkatnya anggota PSSI yang
mencapai 40 kota yang tersebar di Jawa,
Makasar, Medan dan Padang pada tahun
1942 menujukkan minat yang tinggi
terhadap cabang olahraga ini. Wawasan
kebangsaan kemudian digerakkan oleh
PSSI seiring dengan pembinaan sepak
bola yang akhirnya turut mendorong
perkembangan olahraga yang lainnya
seperti tenis, atletik, bulutangkis (70
Tahun PSSI, 2000).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13
Pada tahun 1947, Menteri Negara Pemuda
dan Olahraga Wikana menyampaikan
pidato kenegaraan tentang gerakan
olahraga. Menurutnya, gerakan olahraga
tidak bisa dipisahkan dari gerakan
kebangsaan dan adalah kewajiban bagi
masyarakat untuk memperhatikan
gerakan olahraga sebagai suatu bagian
kebulatan tekad perjuangan (Tjakram, no.
10, 2 Februari 1947).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14
Di saat Indonesia telah menjadi sebuah negara, tujuan
perjuangan bangsa adalah menegakkan negara
Republik Indonesia menjadi negara yang besar.
Olahraga menjadi perhatian dan urusan negara
sebagai representasi dari pihak negara. Keolahragaan
yang menjadi tujuan para penggemar dan atlitnya
dilihat dari sudut kenegaraan adalah jalan untuk
menegakkan negara. Menurut Wikana, hasil olahraga
tidak bisa dilihat dari hasil pertandingan saja;
olahraga adalah pembangunan “op lange termijn” bagi
perjalanan bangsa dan negara.Olahraga harus
dikembangkan secara merata dan menjadi kebiasaan
(Tjakram, no. 11, 9 Februari 1947).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
15
Olahraga tidak hanya sebagai
tontonan dan harus dialakukan oleh
masyarakat sebagai bentuk
dukungan terhadap negara dalam
mengembangkan visi olahraga
yang menjadi perhatian negara.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
16
Olahraga merupakan salah satu sektor yang menjadi
perhatian dari pemerintah untuk dikembangkan secara
serius di era kemerdekaan. Olahraga memiliki potensi
yang cukup besar untuk mengenalkan dan
membanggakan Indonesia sebagai bangsa yang
masih baru. Keberhasilan dalam dunia olahraga akan
membuat bangga sekaligus mengangkat citra bangsa
Indonesia di mata dunia. Keberhasilan dalam
pembinaan olahraga serta prestasi yang berhasil
diraih menjadi magnet penarik perhatian bagi bangsa-
bangsa lainnya dalam memandang Indonesia.
Olahraga yang dikemas dalam bentuk kompetisi,
menjadi sarana yang tepat untuk menarik perhatian
dunia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
17
Dalam setiap tahun, banyak sekali agenda-agenda yang
diadakan berkaitan dengan olahraga, dan dalam ajang
tersebut melibatkan olahragawan-olahragawan dari
berbagai negara. Misalnya dalam olimpiade, Asian Games,
dan lain sebagainya yang dalam kompetisinya banyak diikuti
negaranegara besar, sehingga setiap negara peserta
kompetisi selalu menginginkan untuk menjadi yang terbaik.
Seandainya Indonesia mampu berprestasi dalam ajang
olahraga tingkat internasional seperti olimpiade ataupun
asian games, tentu hal tersebut akan menjadi catatan positif
Indonesia di mata dunia, terutama dalam bidang olahraga.
Selain itu, prestasi yang diukir akan menumbuhkan rasa
kebanggaan terhadap bangsa yang mana hal tersebut akan
sangat bermanfaat dalam membangun dan rasa cinta
terhadap bangsa negara (Rahman, 2012).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
18
Sukarno memandang bahwa olahragawan
adalah wakil-wakil bangsa dan negara dalam
ajang pertandingan dan perlombaan. Setelah
Indonesia dikeluarkan dari keanggotaan
Komite Olimpiade Internasional, Sukarno
semakin jelas mendeklarasikan olahraga
tidak bisa terpisah dengan politik. Komite
Olimpiade Internasional pernah menyatakan
bahwa “sports are sports, do not mix sport
with politics” dan Sukarno dengan tegas
menyatakan itu tidak benar.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
19
Perilaku orang beserta institusinya yang
mengucapkan kata tersebut tidak
mencerminkan tentang hal tersebut karena
telah melarang negara komunis (Republik
Rakyat China dan Vietnam) ikut bergabung
dalam kejuaraan olimpiade dan juga
mengeluarkan Indonesia dari keanggotan
Komite Olimpiade Internasional. Sukarno
mengusulkan dan menanggapinya dengan
mengatakan “sports has something to do with
politics!, Indonesia proposes now to mix
sports with politics.”
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
20
Di tengah-tengah krisis tahun 1957 Sukarno
mengambil langkah-langkah pertama menuju
suatu bentuk pemerintahan yang olehnya
dinamakan demokrasi terpimpin. Demokrasi
terpimpin didominasi kepribadian Sukarno,
walaupun prakarsa dan pelaksanaannya diambil
bersama-sama dengan pimpinan angkatan
bersenjata. Sukarno dapat berpidato membuat
khalayak ramai terpesona dan menawarkan
sesuatu yang diyakini kepada bangsa Indonesia,
sesuatu yang diharapkan banyak orang akan
memberi martabat serta kebanggaan akan sebuah
masyarakat dan negara (Ricklefs, 2007).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
21
Pada tanggal 17 Agustus 1959, semua
perjuangan bangsa di segala aspek kehidupan
sosial diharuskan dan bahkan wajib untuk
mengikuti anjuran Manipol dan jiwa USDEK
antara lain UndangUndang Dasar 1945,
Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin,
Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Nasional.
Untuk membakar semangat nasionalisme dan
membangun karakter bangsa, Sukarno sering
sekali mengakatan “don’t leave history”.
Jargon-jargon itu juga masuk dalam wilayah
olahraga dan sepak bola.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
22
Sepak bola dan Manipol di era Sukarno memiliki hubungan
yang saling melengkapi dalam satu tujuan. Manipol yang
bertemakan revolusi sebagai tema tunggal dapat memberikan
jalan untuk menempatkan sepak bola sebagai salah satu alat
untuk mewujudkan hal itu karena sepak bola juga merupakan
perjuangan tentang nilai-nilai. Tidak hanya olahraga untuk
olahraga saja, sepak bola syarat dengan perjuangan nilai dan
pengharuman nama bangsa dalam kancah dunia
internasional.Sukarno yang ahli dalam propaganda dan
agitasi hendak menjadikan sepak bola sebagai salah satu alat
untuk membentuk suatu karakter bangsa dalam proses
national building. Prestasi sepak bola ketika era Sukarno pun
dapat dibanggakan oleh negara dan rakyat Indonesia.
Semangat sosialisme yang dipandang sebagai suatu cara
untuk memperjuangkan harga diri dari penindasan masuk pula
dalam sepak bola.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT

More Related Content

Similar to Sepak Bola Indonesia di Masa Sukarno

2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukanHong Inn Looi
 
2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukanbingzhen ho
 
2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukanSinceNg
 
2.2 PATRIOTISME MELALUI SUKAN
2.2 PATRIOTISME MELALUI SUKAN2.2 PATRIOTISME MELALUI SUKAN
2.2 PATRIOTISME MELALUI SUKANkuangwei94
 
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp012 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01Guo Jing Lim
 
2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukanTingting Wong
 
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp012 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01Guo Jing Lim
 
2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukanchaisy
 
Makalah Olahraga Volly
Makalah Olahraga VollyMakalah Olahraga Volly
Makalah Olahraga Vollyradityozu
 
Legie montafea
Legie montafeaLegie montafea
Legie montafeabellaaltia
 
Makalah theo1
Makalah theo1Makalah theo1
Makalah theo1rohis
 
Sejarah sepak bola secara resmi diidentifikasi oleh fifa berasal dari negeri ...
Sejarah sepak bola secara resmi diidentifikasi oleh fifa berasal dari negeri ...Sejarah sepak bola secara resmi diidentifikasi oleh fifa berasal dari negeri ...
Sejarah sepak bola secara resmi diidentifikasi oleh fifa berasal dari negeri ...Shinta Tjhai
 
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONALSEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONALWoro Handayani
 
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...Tita Rosita
 

Similar to Sepak Bola Indonesia di Masa Sukarno (20)

2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan
 
2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan
 
2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan
 
2.2 PATRIOTISME MELALUI SUKAN
2.2 PATRIOTISME MELALUI SUKAN2.2 PATRIOTISME MELALUI SUKAN
2.2 PATRIOTISME MELALUI SUKAN
 
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp012 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01
 
2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan
 
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp012 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01
2 2patriotismemelaluisukan-130313103154-phpapp02-130325083439-phpapp01
 
2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan2.2 patriotisme melalui sukan
2.2 patriotisme melalui sukan
 
Makalah Olahraga Volly
Makalah Olahraga VollyMakalah Olahraga Volly
Makalah Olahraga Volly
 
Makalah volly
Makalah vollyMakalah volly
Makalah volly
 
Penjaskes 87
Penjaskes 87Penjaskes 87
Penjaskes 87
 
Legie montafea
Legie montafeaLegie montafea
Legie montafea
 
Makalah theo1
Makalah theo1Makalah theo1
Makalah theo1
 
BOLA BASKET.pptx
BOLA BASKET.pptxBOLA BASKET.pptx
BOLA BASKET.pptx
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Sejarah sepak bola secara resmi diidentifikasi oleh fifa berasal dari negeri ...
Sejarah sepak bola secara resmi diidentifikasi oleh fifa berasal dari negeri ...Sejarah sepak bola secara resmi diidentifikasi oleh fifa berasal dari negeri ...
Sejarah sepak bola secara resmi diidentifikasi oleh fifa berasal dari negeri ...
 
SEPAK_BOLA.pptx
SEPAK_BOLA.pptxSEPAK_BOLA.pptx
SEPAK_BOLA.pptx
 
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONALSEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
 

More from Lestari Moerdijat

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Lestari Moerdijat
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaLestari Moerdijat
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluLestari Moerdijat
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatLestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiLestari Moerdijat
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniLestari Moerdijat
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPRLestari Moerdijat
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Lestari Moerdijat
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiLestari Moerdijat
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususLestari Moerdijat
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Lestari Moerdijat
 

More from Lestari Moerdijat (20)

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan Keberadaannya
 
Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
 
Jarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan KarantinaJarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan Karantina
 
Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19 Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
 
Menopause dan Mitos
Menopause dan MitosMenopause dan Mitos
Menopause dan Mitos
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
 

Sepak Bola Indonesia di Masa Sukarno

  • 1. “Saja jakin PSSI akan tetap berada di depan dalam melaksanakan program revolusi, bekerdja bersama-sama ormas lainnja guna mewudjudkan tiga kerangka revolusi kita.” (Kompas, 6 Agustus 1965). Pesan ini disampaikan dalam “Derapkan Langkah PSSI” oleh Sukarno, Presiden Indonesia, Pemimpin Besar Revolusi, Pelindung PSSI dalam amanat tertulisnya saat Lustrum ke-7 PSSI di Istana Negara. SEPAKBOLAINDONESIA DIMASASUKARNO
  • 2. 2 Sepak bola adalah olahraga yang memiliki daya tarik global. Tidak ada bentuk budaya populer lain yang dapat menimbulkan gairah kebersamaan dalam perjalanan sejarah olahraga dunia kecuali sepak bola. Daya tarik lintas budaya sepak bola meluas dari Eropa dan Amerika Selatan ke Australia, Afrika, Asia bahkan Amerika Serikat. Penyebaran sepak bola yang melintas batas hingga ke belahan penjuru dunia telah memungkinkan suatu budaya di sebuah negara yang berbeda untuk mengkonstruksikan bentuk identitas tertentu melalui praktik dan interpretasi atas permainan (Guilianotti, 2006). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 3. 3 Sepak bola adalah wadah di mana orang dari berbagai latar-belakang etnis bertemu. Terkadang pertandingan sepak bola berakhir dengan pertengkaran antar orang yang berbeda latar belakang dan suporter. Walaupun demikian, sepak bola tetap menjadi meeting point yang mendapat perhatian oleh masyarakat (Colombijn, 2010). Sepak bola menjadi kultur di berbagai negara dan mampu menyedot perhatian massa dan dapat menghadirkan suguhan olahraga yang tidak hanya bernilai olahraga saja. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 4. 4 Bagaimana dengan persepakbolaan di Indonesia saat era Sukarno? Saat itu, wacana dan upaya negara yang hendak menjadikan sepak bola sebagai sarana untuk menumbuhkan dan merepresentasikan nasionalisme. Situasi politik Indonesia yang baru saja memproklamirkan kemerdekaan membuat dunia sepak bola, baik pemain, suporter, pengelola dan juga bagi para pemimpin negara, menjadi sarana penguatan nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan. Sepak bola tidak hanya dipandang melalui semboyan “men sana in corpore sano” maupun sebatas olahraga untuk olahraga. Melalui sepak bola pula, nama bangsa dan negara Indonesia dapat dikenang oleh dunia internasional dengan prestasi olahraganya. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 5. 5 Kepopuleran sepak bola bisa membuat orang menjadi fanatis. Bill Murray mengatakan bahwa sepak bola selalu mengandung emosi dan fanatisme. Sifat fanatisme sepak bola adalah unik karena orang yang berada di dalamnya rela untuk membela tim kesayangannya dengan pengorbanan yang tidak kecil, baik tenaga dan dana (Iskandar, 2006). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 6. 6 Hal ini sejalan dengan prinsip nasionalisme yang diutarakan oleh Sartono Kartodirdjo (1993) bahwa nasionalisme harus memiliki wujud prestasi yang sangat diperlukan untuk menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi warga negara bangsa. Dalam komunikasi politik, konsep tentang nasionalisme perlu diterjemahkan dengan simbol-simbol sehingga imaji yang lebih kongkrit akan lebih mudah dapat dipopulerkan ke masyarakat. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 7. 7 Nasionalisme mengacu pada konsep yang diutarakan oleh Anthony D. Smith (2003) yakni sebagai doktrin dan gerakan ideologis sehingga anggota bangsa tersebut bertekad membentuk bangsa yang aktual dan potensial. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 8. 8 Sepak bola yang merupakan simbol dari eksistensi bangsa dalam kejuaraan maupun pertandingan internasional dapat dijadikan sebagai salah satu wujud dari nasionalisme sehingga nasionalisme seperti kata Slamet Muljana (1993) tidak akan hilang begitu saja setelah negara bangsa telah mencapai kemerdekaan dari kolonialisme. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 9. 9 Sepak bola merupakan sebuah bentuk “institusi” besar yang dapat membentuk serta merekatkan identitas nasional di seluruh dunia. Sepak bola selama abad ke-19 sampai abad ke-20 tersebar luas seiring dengan perkembangan negara-negara di Eropa dan Amerika Latin menegosiasikan batasbatas wilayah negaranya. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 10. 10 Salah satu contoh sepak bola dilihat melalui sisi politik adalah bagaimana eksistensi sepak bola sebuah negara yang dapat diakui atau tidak sebagai bagian dari keanggotaan sebuah organisasi resmi internasional berkaitan dengan kedaulatan negara itu sendiri. FIFA (Federation Internationale de Football Association) sebagai organisasi tertinggi sepak bola internasional pada awalnya mengakui keanggotaan sebuah organisasi sepak bola tiap negara berdasarkan apakah negara tersebut mendapat pengakuan kedaulatan dari negara- negara lainnya atau telah diterima dalam pergaulan internasional dan bahkan melalui PBB. Sisi sosial sepak bola berkaitan erat dengan muatan nilai-nilai kultural, sosial maupun identitas yang melekat dalam sepak bola itu sendiri. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 11. 11 Induk organisasi olahraga untuk kalangan bumiputera yang berdiri pertama kali di Indonesia saat era kolonial adalah PSSI. Induk organisasi tertinggi yang menaungi sepak bola ini didirikan tanggal 29 April 1930 di Yogyakarta dengan ketuanya adalah Ir. Suratin. Sepak bola saat itu telah mengakar dan menjadi permainan yang merakyat, sehingga perkembangan sepak bola di berbagai daarah Indonesia juga berjalan pesat. Selain tujuh kota (Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Solo, Madiun dan Magelang) yang memiliki klub sepak bola sebagai pendiri, daerahdaerah lainnya di Indonesia juga tidak kalah dalam mengembangkan, membentuk klub dan memainkan sepak bola. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 12. 12 Meningkatnya anggota PSSI yang mencapai 40 kota yang tersebar di Jawa, Makasar, Medan dan Padang pada tahun 1942 menujukkan minat yang tinggi terhadap cabang olahraga ini. Wawasan kebangsaan kemudian digerakkan oleh PSSI seiring dengan pembinaan sepak bola yang akhirnya turut mendorong perkembangan olahraga yang lainnya seperti tenis, atletik, bulutangkis (70 Tahun PSSI, 2000). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 13. 13 Pada tahun 1947, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Wikana menyampaikan pidato kenegaraan tentang gerakan olahraga. Menurutnya, gerakan olahraga tidak bisa dipisahkan dari gerakan kebangsaan dan adalah kewajiban bagi masyarakat untuk memperhatikan gerakan olahraga sebagai suatu bagian kebulatan tekad perjuangan (Tjakram, no. 10, 2 Februari 1947). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 14. 14 Di saat Indonesia telah menjadi sebuah negara, tujuan perjuangan bangsa adalah menegakkan negara Republik Indonesia menjadi negara yang besar. Olahraga menjadi perhatian dan urusan negara sebagai representasi dari pihak negara. Keolahragaan yang menjadi tujuan para penggemar dan atlitnya dilihat dari sudut kenegaraan adalah jalan untuk menegakkan negara. Menurut Wikana, hasil olahraga tidak bisa dilihat dari hasil pertandingan saja; olahraga adalah pembangunan “op lange termijn” bagi perjalanan bangsa dan negara.Olahraga harus dikembangkan secara merata dan menjadi kebiasaan (Tjakram, no. 11, 9 Februari 1947). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 15. 15 Olahraga tidak hanya sebagai tontonan dan harus dialakukan oleh masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap negara dalam mengembangkan visi olahraga yang menjadi perhatian negara. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 16. 16 Olahraga merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian dari pemerintah untuk dikembangkan secara serius di era kemerdekaan. Olahraga memiliki potensi yang cukup besar untuk mengenalkan dan membanggakan Indonesia sebagai bangsa yang masih baru. Keberhasilan dalam dunia olahraga akan membuat bangga sekaligus mengangkat citra bangsa Indonesia di mata dunia. Keberhasilan dalam pembinaan olahraga serta prestasi yang berhasil diraih menjadi magnet penarik perhatian bagi bangsa- bangsa lainnya dalam memandang Indonesia. Olahraga yang dikemas dalam bentuk kompetisi, menjadi sarana yang tepat untuk menarik perhatian dunia. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 17. 17 Dalam setiap tahun, banyak sekali agenda-agenda yang diadakan berkaitan dengan olahraga, dan dalam ajang tersebut melibatkan olahragawan-olahragawan dari berbagai negara. Misalnya dalam olimpiade, Asian Games, dan lain sebagainya yang dalam kompetisinya banyak diikuti negaranegara besar, sehingga setiap negara peserta kompetisi selalu menginginkan untuk menjadi yang terbaik. Seandainya Indonesia mampu berprestasi dalam ajang olahraga tingkat internasional seperti olimpiade ataupun asian games, tentu hal tersebut akan menjadi catatan positif Indonesia di mata dunia, terutama dalam bidang olahraga. Selain itu, prestasi yang diukir akan menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap bangsa yang mana hal tersebut akan sangat bermanfaat dalam membangun dan rasa cinta terhadap bangsa negara (Rahman, 2012). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 18. 18 Sukarno memandang bahwa olahragawan adalah wakil-wakil bangsa dan negara dalam ajang pertandingan dan perlombaan. Setelah Indonesia dikeluarkan dari keanggotaan Komite Olimpiade Internasional, Sukarno semakin jelas mendeklarasikan olahraga tidak bisa terpisah dengan politik. Komite Olimpiade Internasional pernah menyatakan bahwa “sports are sports, do not mix sport with politics” dan Sukarno dengan tegas menyatakan itu tidak benar. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 19. 19 Perilaku orang beserta institusinya yang mengucapkan kata tersebut tidak mencerminkan tentang hal tersebut karena telah melarang negara komunis (Republik Rakyat China dan Vietnam) ikut bergabung dalam kejuaraan olimpiade dan juga mengeluarkan Indonesia dari keanggotan Komite Olimpiade Internasional. Sukarno mengusulkan dan menanggapinya dengan mengatakan “sports has something to do with politics!, Indonesia proposes now to mix sports with politics.” Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 20. 20 Di tengah-tengah krisis tahun 1957 Sukarno mengambil langkah-langkah pertama menuju suatu bentuk pemerintahan yang olehnya dinamakan demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin didominasi kepribadian Sukarno, walaupun prakarsa dan pelaksanaannya diambil bersama-sama dengan pimpinan angkatan bersenjata. Sukarno dapat berpidato membuat khalayak ramai terpesona dan menawarkan sesuatu yang diyakini kepada bangsa Indonesia, sesuatu yang diharapkan banyak orang akan memberi martabat serta kebanggaan akan sebuah masyarakat dan negara (Ricklefs, 2007). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 21. 21 Pada tanggal 17 Agustus 1959, semua perjuangan bangsa di segala aspek kehidupan sosial diharuskan dan bahkan wajib untuk mengikuti anjuran Manipol dan jiwa USDEK antara lain UndangUndang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Nasional. Untuk membakar semangat nasionalisme dan membangun karakter bangsa, Sukarno sering sekali mengakatan “don’t leave history”. Jargon-jargon itu juga masuk dalam wilayah olahraga dan sepak bola. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 22. 22 Sepak bola dan Manipol di era Sukarno memiliki hubungan yang saling melengkapi dalam satu tujuan. Manipol yang bertemakan revolusi sebagai tema tunggal dapat memberikan jalan untuk menempatkan sepak bola sebagai salah satu alat untuk mewujudkan hal itu karena sepak bola juga merupakan perjuangan tentang nilai-nilai. Tidak hanya olahraga untuk olahraga saja, sepak bola syarat dengan perjuangan nilai dan pengharuman nama bangsa dalam kancah dunia internasional.Sukarno yang ahli dalam propaganda dan agitasi hendak menjadikan sepak bola sebagai salah satu alat untuk membentuk suatu karakter bangsa dalam proses national building. Prestasi sepak bola ketika era Sukarno pun dapat dibanggakan oleh negara dan rakyat Indonesia. Semangat sosialisme yang dipandang sebagai suatu cara untuk memperjuangkan harga diri dari penindasan masuk pula dalam sepak bola. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT