Kasus skimming di Indonesia masih sering terjadi. Modusnya adalah dengan memasang alat skimmer di ATM untuk menyalin data kartu nasabah secara ilegal. Pelakunya mengincar bank-bank besar karena jumlah nasabah dan ATM yang besar, seperti BRI. Untuk mencegahnya, nasabah perlu berhati-hati saat bertransaksi di ATM dan internet banking.
2. Kasus Skimming di Indonesia
• Liputan6.com, Jakarta - Kasus skimming kartu Automated Teller Machine (ATM)
kembali ramai diperbincangkan, terutama setelah pihak Polda Metro Jaya
berhasil meringkus 5 pria yang terbukti menggasak uang di rekening tabungan 13
nasabah Bank Central Asia (BCA).
• Jakarta - Pencurian uang nasabah bermodus skimming masih sering terjadi di
Indonesia. Beberapa waktu lalu sejumlah nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
(BRI) dan PT Bank Mandiri Tbk di Jawa Timur menjadi korban.
• MATARAM, KOMPAS.com - Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto
mengatakan, pelaku pembobol ATM BRI di Kota Mataram, NTB, diduga
menggunakan modus skimming.
• Jakarta - Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang pelaku pencurian
berinisial EH di kawasan Tebet. EH melancarkan aksinya lewat
modus skimming kartu ATM.
3. Apa itu Skimming ???
• Skimming
Skimming adalah tindakan pencurian informasi
kartu kredit atau debit dengan cara menyalin
informasi yang terdapat pada strip magnetik
kartu kredit atau debit secara ilegal. Skimming
adalah salah satu jenis penipuan yang masuk ke
dalam metode phishing.
5. • Menurut penjelasan yang dipaparkan oleh laman How Stuff Works, card
skimming adalah aktivitas menggandakan informasi yang terdapat dalam
pita magnetik (magnetic stripe) yang terdapat pada kartu kredit maupun
ATM/debit secara ilegal.
• Ini artinya, dapat disimpulkan bahwa skimmingadalah aktivitas yang
berkaitan dengan upaya pelaku untuk mencuri data dari pita magnetik kartu
ATM/debit secara ilegal untuk memiliki kendali atas rekening korban.
• Laman Bank Tech menerangkan bahwa teknik pembobolan karu ATM
nasabah melalui teknik skimming pertama kali teridentifikasi pada 2009
lalu di ATM Citibank, Woodland Hills, California. Saat itu diketahui jika
teknik skimmingdilakukan dengan cara mengggunakan alat yang
ditempelkan pada slot mesin ATM (tempat memasukkan kartu ATM)
dengan alat yang dikenal dengan nama skimmer. Modus operasinya adalah
mengkloning data dari magnetic srtripe yang terdapat pada kartu ATM
milik nasabah.
• Sebagi informasi, magnetic stripe adalah garis lebar hitam yang berada
dibagian belakang kartu ATM. Fungsinya kurang lebih seperti tape kaset,
material Ferromagnetic yang dapat dipakai untuk menyimpan data (suara,
gambar, atau bit biner).
• Secara teknis, cara kerjanya mirip CD writerpada komputer yang mampu
membaca CD berisi data, kemudian menyalinnya ke CD lain yang masih
kosong. Dan isinya dapat dipastikan akan sama persis dengan CD aslinya.
6. Modus Skimming
• 1. Pelaku mencari target mesin ATM yang ingin dipasangai
skimmer. Kriteria yang dicari adalah mesin ATM yang tidak
ada penjagaan kemanan, sepi dan tidak ada pengawasan
kamera CCTV.
• 2. Pelaku memulai aksi pencurian data nasabah dengan
memasang alat skimmer pada mulut mesin ATM.
• 3. Melalui alat skimmer para pelaku menduplikasi data
magnetic stripe pada kartu ATM lalu mengkloningnya ke
dalam kartu ATM kosong. Proses ini bisa dilakukan dengan
cara manual, di mana pelaku kembali ke ATM dan
mengambil chip data yang sudah disiapkan sebelumnya.
Atau bila pelaku sudah menggunakan alat skimmer yang
lebih canggih, data-data yang telah dikumpulkan dapat
diakses dari mana pun. Umumnya data dikirimkan via SMS.
7. Analist Digital Forensic Ruby Alamsyah menjelaskan pelaku pencurian
bermodus skimming sebenarnya mengincar bank-bank besar. Karena
bank besar pasti memiliki jaringan ATM dan jumlah nasabah yang
besar di Indonesia.
Dia mencontohkan beberapa tahun sebelumnya, sejumlah bank besar
juga terkena kasus serupa seperti PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri)
dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
"Tadinya sekitar 2009-2010 itu Mandiri dan BCA jaringan mereka luas
dan besar di Indonesia. Nah sekarang dari segi aset saja Mandiri sudah
disalip BRI. Jadi targetnya memang seperti itu yang paling besar," kata
Ruby saat dihubungi detikFinance, Kamis (22/3/2018).
Dia menjelaskan, pelaku pencurian itu akan menghitung peluang dari
jumlah nasabah atau jumlah rekening bank. Karena BRI yang saat ini
memiliki jumlah nasabah terbanyak, jadi terkesan BRI selalu terkena
kasus ini.
"BRI kan besar, jadi kesannya BRI lagi BRI lagi yang kena. Padahal
sebenarnya setiap bank pasti ada kasus ini. Tidak hanya spesifik satu
bank saja," imbuh dia.
11. Pencegahan Skimming
Memanfaatkan fitur notifikasi SMS. Dengan fitur ini bank akan
mengirim pesan real-time mana kala ada penarikan uang dalam jumlah
tertentu.
Utamakan bertransaksi di mesin ATM yang ada di tempat ramai, atau
yang ada di kantor cabang. Selalu perhatikan kondisi ATM. Apakah ada
hal-hal aneh, terutama di mulut tempat kartu dimasukkan.
Selain di mesin ATM, kejahatan skimming juga bisa menyerang
pengguna internet banking. Saat menggunakan internet banking hindari
penggunaan jaringan WiFi publik atau gawai publik. Hal ini untuk
mengurangi risiko penyalinan data oleh pelaku skimming.
Juga tidak kalah penting, perhatikan situs bank yang diakses adalah
situs asli. Jangan sampai bertransaksi di alamat situs palsu yang telah
disusupi peretas.