2. Pengadaan BARANG/JASA di
Lingkungan PEMERINTAH
• Pengadaan barang dan jasa pemerintah tidak terlepas dari upaya
pencapaian visi dan misi organisasi pemerintah. Apa yang
sebenarnya ingin dicapai melalui pengadaan barang/jasa telah
ditetapkan lebih awal pada saat penyusunan rencana anggaran.
• Di lingkungan instansi pemerintah, Pengadaan barang/jasa
didasarkan pada akuntabilitas publik dan transparansi manfaat
hasil pengadaan dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi instansi.
• Kegiatan pengadaan merupakan suatu kegiatan yang akan
memberikan nilai tambah organisasi terkait dengan kepentingan
untuk meningkatkan pelayanan.
• Karena itu dalam proses pengadaan barang dan
jasa pemerintah dituntut untuk mewujudkan tata kelola (good
governance) yang baik dengan peningkatan efektifitas dan
efisiensi.
3. Penerapan strategi pengadaan yang benar akan
menghasilkan barang/jasa yang:
• tepat kualitas,
• tepat kuantitas,
• tepat waktu,
• tepat sumber, dan
• tepat harga,
berdasarkan aturan/prosedur, etika, kebijakan, dan
prinsip pengadaan.
Peranan Pengadaan Barang/
Jasa bagi Perusahaan
4. Strategi yang tepat akan menciptakan
pelaksanaan pengadaan yang efisien yang ditandai
dengan:
1.Biaya administrasi yang semakin rendah.
2.Harga beli yang mendekati harga pasar.
3. Jumlah paket pengadaan yang semakin sedikit.
4.Metode pengadaan yang menggunakan alat bantu
elektronik.
5.Ruang lingkup pengadaan yang menjadi bagian dari
strategi organisasi.
6. Pelaksanaan yang strategis.
Peranan Pengadaan Barang/
Jasa bagi Perusahaan …
5. • Kompetisi antar penyedia diyakini akan menjadi
sarana efektif bagi user untuk mendapatkan
barang/jasa yang dibutuhkan dengan kualitas
optimal sesuai kemampuan dana (budget) yang
tersedia.
• Untuk membuat HPS minimal membandingkan
dua harga yang berlaku di pasar, padahal untuk
menemukan harga yang wajar di pasaran tidak
mudah. Satu-satu jalan adalah menentukan HPS
dengan cara membandingkan dua harga
penawaran di perusahaan atau calon penyedia
barang dan jasa.
6. • Menyusun HPS membutuhkan keahlian
tersendiri.
• Selain harus memahami karakteristik
spesifikasi barang/jasa yang akan diadakan,
juga harus mengetahui sumber dari
barang/jasa tersebut. Harga barang dari
pabrikan tentu saja berbeda dengan harga
distributor, apalagi harga pasar.
7. • Kecermatan dalam penyusunan HPS akan
berdampak positif bagi pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa di setiap instansi /perusahaan.
• Karena jenis barang/pekerjaan cukup beragam,
maka format penetapan HPS disesuaikan dengan
sifat dan ruang lingkup pekerjaan yang
dikompetisikan.
• HPS tetap diperlukan untuk semua metoda
pemilihan,
8. KEBIJAKAN UMUM Pengadaan
a. meningkatkan kualitas perencanaan Pengadaan Barang/Jasa;
b. melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang lebih transparan,
terbuka, dan kompetitif;
c. memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia
Pengadaan Barang/Jasa;
d. mengembangkan E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa;
e. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, serta
transaksi elektronik;
f. mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri dan Standar
Nasional Indonesia (SNI);
g. memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Usaha Menengah;
h. mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif; dan
i. melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan.
11. STRATEGI PENGADAAN
Supply Positioning Model
• 4 kuadran, semakin ke kiri nilai besar, semakin ke atas
risiko semakin besar.
Nilai kecil risiko kecil itu routine, misalnya ATK
diminimalkan biaya administrasi.
Nilai besar risiko kecil itu leverage (umum). Yg dicari
harga terendah. Siapa yang menawar tidak jadi
masalah.
Nilai kecil risiko besar itu bottleneck (khusus)
diperlukan supply yang continue. Kalau tidak ada bisa
merepotkan. Harga nomor dua.
Nilai besar risiko tinggi itu critical, yg diperhatikan
adalah kemitraan. Kita paham siapa penyedianya dan
penyedianya paham siapa kita. Penyedia adalah
penyedia utama.
12. NILAI
NILAI KECILNILAI BESAR
TINGKATRISIKO
RISIKOKECILRISIKOBESAR
LAVERRAGE
CRITICAL
ROUTINE
BOTTLENECK
”
STRATEGI PENGADAAN
(Supply Positioning Model)
misalnya ATK
diminimalkan
biaya
administrasi
Yg dicari harga
terendah. Siapa
yang menawar
tidak jadi masalah.
diperlukan supply
yg continue. Kalau
tidak ada bisa
merepotkan. Harga
nomor dua.
yg diperhatikan adalah
kemitraan. Kita paham
siapa penyedianya dan
penyedianya paham
siapa kita. Penyedia
adalah penyedia utama.
13. STRATEGI PENGADAAN ….
Supplier Perception Model
• yang dilihat adalah posisi paket kegiatan, maka pada supplier
perception model yang dilihat adalah posisi penyedia.
• Daya tariknya: kita yang punya uang terhadap mereka yang
punya barang.
Nilai kecil daya tarik rendah, posisi marginal. Jadi pembeli
yg baik.
Nilai besar daya tarik rendah, posisi exploit (pendalaman).
Harga pasar+20% bagi penyedia yang ditawarkan ke
pemerintah. Kita dieksploitasi oleh penyedia. Kualitas dan
harga paralel.
Nilai rendah daya tarik tinggi = develop (pengembangan).
Nilai besar daya tarik besar = core (utama). Penyedia-
penyedia utama yang mau investasi alat dan SDM.
15. Value for money:
• Dilarang menyusun spek yang tidak ada rantai
nilai tambahnya
• Lihat struktur pasar wajar.
• Penjual setempat/lokal vs penjual provinsi
• Analisa pasar harus diperhitungkan.
Tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat
waktu, tepat lokasi/sumber, dan
tepat harga.