SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Mery K. Panjaitan, S.Tr.Pi., M.Han.
Peraturan Perundang-Undangan Perikanan dan Ketahanan
Pangan
Pertemuan Minggu 11 & 12
30 Nov 2021
 Paper Mahasiswa Perseorangan
 Waktu Pengerjaan 18 November s/d
19 Desember
“YOU CAN’T CROSS THE SEA
MERELY BY STANDING AND
STARING AT THE WATER.”
(RABINDRANATH TAGORE)
• ALKI I: perlintasan
Laut China Selatan,
Selat Karimata, Laut
Jawa, dan Selat
Sunda;
• ALKI II: perlintasan
Laut Sulawesi, Selat
Makassar, Laut Flores,
dan Selat Lombok;
• ALKI III: perlintasan
Samudera Pasifik, Laut
Maluku, Laut Seram,
Laut Banda, Selat
Ombai, dan Laut Sawu.
WPPNRI merupakan wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan,
pembudidayaan ikan, konservasi, penelitian dan pengembangan perikanan yang
meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut territorial, dan zona
ekonomi eksklusif Indonesia.
Dasar dari WPPNRI
 Undang Undang No. 31 Tahun 2004 Amandemen Undang-Undang No.45 Tahun
2009 tentang Perikanan
 Permen KP No. 18 Tahun 2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara
Republik Indonesia
Tujuannya
mengoptimalkan potensi sumber daya ikan
1. WPPNRI 571 meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman;
2. WPPNRI 572 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat Sunda;
3. WPPNRI 573 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga sebelah
Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat;
4. WPPNRI 711 meliputi perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan;
5. WPPNRI 712 meliputi perairan Laut Jawa;
6. WPPNRI 713 meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali;
7. WPPNRI 714 meliputi perairan Teluk Tolo dan Laut Banda;
8. WPPNRI 715 meliputi perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram
dan Teluk Berau;
9. WPPNRI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera;
10. WPPNRI 717 meliputi perairan Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik;
11. WPPNRI 718 meliputi perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur.
Terdapat berbagai jenis ikan di masing-masing WPPNRI :
1. Demersal – hidup dekat darat atau dasar perairan (contoh. Kakap merah, bawal putih,
manyung, kuniran, kurisi, gulamah, layur, beloso dan peperek).
2. Ikan Karang
3. Udang – merupakan sumber daya demersal, stoknya dikaji terpisah
4. Lobster
5. Pelagis Kecil – ikan yang Sebagian besar siklus hidupnya di permukaan atau dekat dengan
permukaan perairan. Karakteristiknya bergerombol, beruaya yang jauh dengan aktifitas yang
cepat. Contoh: laying, kembung, selar, tembang, lemuru, teri dan Ikan terbang.
6. Cumi-cumi
7. Tongkol
8. Pelagis Besar Non Tuna – bersifat oseanik dan beruaya sangat jauh hingga melampaui
yuridiksi suatu negara.
(Tuna – Highly Migratory Spesies – dihitung secara terpisah oleh organisasi internasional)
 Perairan Indonesia pada umumnya bentuk dasar perairannya adalah:
- Paparan (shelf)
- Landas Benua (continental slope)
- Cekungan basin dan Palung (basin, abyssal, trench, plateau)
- Elevasi Perpunggung (rise and ridge, plateau)
- Bentuk Karang (reefs), atoll, beting (shoal), gosong (banks)
 Topografi rata
 Perairan sebelah utara memiliki
dasar pasir dan sebagian terumbu
karang.
 SDI dikelompokkan menjadi 4:
demersal, udang, pelagis kecil dan
besar.
 Demersal dan pelagis kecil memiliki
kontribusi besar dibandingkan
pelagis besar non tuna (tongkol dan
tenggiri) tidak terlalu besar.
 Kontinental shelf yang produktif.
 Dasar perairan didominasi substrat
lumpur halus bercampur detritus.
 80% garis pantai tertutup hutan
bakau.
 Laut Arafura bagian barat
merupakan wilayah dengan
kedalaman yang lebih dalam.
 Sumberdaya ikan yang dapat
dimanfaatkan adalah Ikan kakap
dan jenis ikan laut dalam
 SDI pelagis besar dan pelagis kecil
 Beberapa wilayah sebelah barat
Kalimantan Timur terdapat SDI
demersal dan karang.
 Wilayah perairan teritorial.
 SDI pentingnya adalah pelagis besar
dan pelagis kecil.
 Kelompok demersal dan udang tidak
memberikan kontribusi yang
dominan.
RPP adalah: dokumen resmi yang memuat analisis situasi perikanan dan rencana
strategis, yang merupakan kesepakatan antara Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah dengan para pemangku kepentingan lainnya, sebagai arah dan
pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya ikan.
Terdapat RPP sesuai dengan WPPNRI dan atau untuk spesies tertentu yang perlu
perhatian khusus (TTC – Tuna, Tongkol dan Cakalang).
 Tugas Individu – Tulislah:
a. Potensi Sumber Daya Kelautan
b. kendala/isu perikanan
c. Cara untuk menangani kendala menurut pandangan pribadi.
WPPNRI:
a. 713 (Abs. 1-5)
b. 714 (Abs. 6-10)
c. 715 (Abs. 11-15)
d. 718 (abs. 16-20)
e. 573 (Abs. 21-25)
 Dikumpulkan Minggu Depan 7 Dec 2021
 Kep Men KP No. 81 tahun 2016 – RPP WPPNRI 714
 RPP WPPNRI 718
 Buku WPPNRI 573
 Kep Men KP No. 82 tahun 2016 – RPP WPPNRI 715
 Buku WPPNRI 713
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx

Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Umar Tangke
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaSwastika Nugraheni,S.Pd
 
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaPeluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaYusuf Irkham
 
Potensi kemaritiman
Potensi kemaritimanPotensi kemaritiman
Potensi kemaritimanBunda Rara
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANGAmos Pangkatana
 
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016hadiarnowo
 
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptxKarakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptxHafidMuhammadRafdi
 
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptxKarakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptxHafidMuhammadRafdi
 
Keindahan terumbu karang indonesia
Keindahan terumbu karang indonesia Keindahan terumbu karang indonesia
Keindahan terumbu karang indonesia Hafidz Efendy
 
Keindahan terumbu karang indonesia
Keindahan terumbu karang indonesiaKeindahan terumbu karang indonesia
Keindahan terumbu karang indonesiaAhmad Fahrizald
 
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hppHan Hanif
 
Pentingnya Status Perlindungan Bambu Laut
Pentingnya Status Perlindungan Bambu LautPentingnya Status Perlindungan Bambu Laut
Pentingnya Status Perlindungan Bambu LautDidi Sadili
 
Sebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan Indonesia
Sebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan IndonesiaSebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan Indonesia
Sebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan IndonesiaDidi Sadili
 
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alam
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alamTerumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alam
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alamRuwidia Putri
 
4 d 2-ikan-hasil-tangkap-2
4 d 2-ikan-hasil-tangkap-24 d 2-ikan-hasil-tangkap-2
4 d 2-ikan-hasil-tangkap-2Antri Jayadis
 
Flotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasaFlotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasaKPDT
 

Similar to Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx (20)

Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
 
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaPeluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
 
Potensi kemaritiman
Potensi kemaritimanPotensi kemaritiman
Potensi kemaritiman
 
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANGINVENTARISASI  JENIS- JENIS IKAN KARANG
INVENTARISASI JENIS- JENIS IKAN KARANG
 
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
 
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptxKarakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
 
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptxKarakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan.pptx
 
Keindahan terumbu karang indonesia
Keindahan terumbu karang indonesia Keindahan terumbu karang indonesia
Keindahan terumbu karang indonesia
 
Keindahan terumbu karang indonesia
Keindahan terumbu karang indonesiaKeindahan terumbu karang indonesia
Keindahan terumbu karang indonesia
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hpp
 
Pentingnya Status Perlindungan Bambu Laut
Pentingnya Status Perlindungan Bambu LautPentingnya Status Perlindungan Bambu Laut
Pentingnya Status Perlindungan Bambu Laut
 
PPT 123-12.pptx
PPT 123-12.pptxPPT 123-12.pptx
PPT 123-12.pptx
 
Sebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan Indonesia
Sebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan IndonesiaSebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan Indonesia
Sebaran dan Jenis Jenis Lobster dan Kepiting di Perairan Indonesia
 
5. sumber daya laut
5. sumber daya laut5. sumber daya laut
5. sumber daya laut
 
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alam
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alamTerumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alam
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alam
 
4 d 2-ikan-hasil-tangkap-2
4 d 2-ikan-hasil-tangkap-24 d 2-ikan-hasil-tangkap-2
4 d 2-ikan-hasil-tangkap-2
 
Flotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasaFlotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasa
 

Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx

  • 1. Mery K. Panjaitan, S.Tr.Pi., M.Han. Peraturan Perundang-Undangan Perikanan dan Ketahanan Pangan Pertemuan Minggu 11 & 12 30 Nov 2021
  • 2.  Paper Mahasiswa Perseorangan  Waktu Pengerjaan 18 November s/d 19 Desember
  • 3. “YOU CAN’T CROSS THE SEA MERELY BY STANDING AND STARING AT THE WATER.” (RABINDRANATH TAGORE)
  • 4. • ALKI I: perlintasan Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, dan Selat Sunda; • ALKI II: perlintasan Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores, dan Selat Lombok; • ALKI III: perlintasan Samudera Pasifik, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, dan Laut Sawu.
  • 5. WPPNRI merupakan wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, konservasi, penelitian dan pengembangan perikanan yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut territorial, dan zona ekonomi eksklusif Indonesia. Dasar dari WPPNRI  Undang Undang No. 31 Tahun 2004 Amandemen Undang-Undang No.45 Tahun 2009 tentang Perikanan  Permen KP No. 18 Tahun 2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia Tujuannya mengoptimalkan potensi sumber daya ikan
  • 6.
  • 7. 1. WPPNRI 571 meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman; 2. WPPNRI 572 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat Sunda; 3. WPPNRI 573 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat; 4. WPPNRI 711 meliputi perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan; 5. WPPNRI 712 meliputi perairan Laut Jawa; 6. WPPNRI 713 meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali; 7. WPPNRI 714 meliputi perairan Teluk Tolo dan Laut Banda; 8. WPPNRI 715 meliputi perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram dan Teluk Berau; 9. WPPNRI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera; 10. WPPNRI 717 meliputi perairan Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik; 11. WPPNRI 718 meliputi perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur.
  • 8. Terdapat berbagai jenis ikan di masing-masing WPPNRI : 1. Demersal – hidup dekat darat atau dasar perairan (contoh. Kakap merah, bawal putih, manyung, kuniran, kurisi, gulamah, layur, beloso dan peperek). 2. Ikan Karang 3. Udang – merupakan sumber daya demersal, stoknya dikaji terpisah 4. Lobster 5. Pelagis Kecil – ikan yang Sebagian besar siklus hidupnya di permukaan atau dekat dengan permukaan perairan. Karakteristiknya bergerombol, beruaya yang jauh dengan aktifitas yang cepat. Contoh: laying, kembung, selar, tembang, lemuru, teri dan Ikan terbang. 6. Cumi-cumi 7. Tongkol 8. Pelagis Besar Non Tuna – bersifat oseanik dan beruaya sangat jauh hingga melampaui yuridiksi suatu negara. (Tuna – Highly Migratory Spesies – dihitung secara terpisah oleh organisasi internasional)
  • 9.  Perairan Indonesia pada umumnya bentuk dasar perairannya adalah: - Paparan (shelf) - Landas Benua (continental slope) - Cekungan basin dan Palung (basin, abyssal, trench, plateau) - Elevasi Perpunggung (rise and ridge, plateau) - Bentuk Karang (reefs), atoll, beting (shoal), gosong (banks)
  • 10.  Topografi rata  Perairan sebelah utara memiliki dasar pasir dan sebagian terumbu karang.  SDI dikelompokkan menjadi 4: demersal, udang, pelagis kecil dan besar.  Demersal dan pelagis kecil memiliki kontribusi besar dibandingkan pelagis besar non tuna (tongkol dan tenggiri) tidak terlalu besar.
  • 11.  Kontinental shelf yang produktif.  Dasar perairan didominasi substrat lumpur halus bercampur detritus.  80% garis pantai tertutup hutan bakau.  Laut Arafura bagian barat merupakan wilayah dengan kedalaman yang lebih dalam.  Sumberdaya ikan yang dapat dimanfaatkan adalah Ikan kakap dan jenis ikan laut dalam
  • 12.  SDI pelagis besar dan pelagis kecil  Beberapa wilayah sebelah barat Kalimantan Timur terdapat SDI demersal dan karang.
  • 13.  Wilayah perairan teritorial.  SDI pentingnya adalah pelagis besar dan pelagis kecil.  Kelompok demersal dan udang tidak memberikan kontribusi yang dominan.
  • 14. RPP adalah: dokumen resmi yang memuat analisis situasi perikanan dan rencana strategis, yang merupakan kesepakatan antara Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dengan para pemangku kepentingan lainnya, sebagai arah dan pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya ikan. Terdapat RPP sesuai dengan WPPNRI dan atau untuk spesies tertentu yang perlu perhatian khusus (TTC – Tuna, Tongkol dan Cakalang).
  • 15.  Tugas Individu – Tulislah: a. Potensi Sumber Daya Kelautan b. kendala/isu perikanan c. Cara untuk menangani kendala menurut pandangan pribadi. WPPNRI: a. 713 (Abs. 1-5) b. 714 (Abs. 6-10) c. 715 (Abs. 11-15) d. 718 (abs. 16-20) e. 573 (Abs. 21-25)  Dikumpulkan Minggu Depan 7 Dec 2021
  • 16.  Kep Men KP No. 81 tahun 2016 – RPP WPPNRI 714  RPP WPPNRI 718  Buku WPPNRI 573  Kep Men KP No. 82 tahun 2016 – RPP WPPNRI 715  Buku WPPNRI 713