Tegangan listrik adalah beda potensial listrik antara dua titik yang dihasilkan oleh perbedaan muatan listrik. Tegangan bisa berbahaya bagi manusia pada nilai tertentu dan dapat menyebabkan kesetrum. Tegangan listrik dapat berupa DC yang aliran arusnya searah atau AC yang bersifat bolak-balik.
2. - Tegangan listrik adalah beda potensial listrik antara dua
titik.
- Tegangan listrik terjadi karena adanya perbedaan
muatan listrik diantara kedua titik tersebut.
- Tegangan listrik tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan
dan diukur besarnya.
- Pada nilai tertentu, tegangan listrik bisa berbahaya bagi
manusia.
- Kejadian terkena tegangan listrik pada manusia sering
disebut: kesetrum.
3.
4. - Tegangan listrik merupakan perwujudan dari energi
listrik.
- Tegangan listrik bisa dihasilkan melalui pembangkit-
pembangkit listrik.
- Dalam skala kecil tidak disebut pembangkit tapi lebih
umum dengan penghasil listrik saja.
- Contoh tegangan listrik yang sering dijumpai: 220V
pada listrik rumah tangga, 1.5V pada battery, dan 12V
pada aki.
5. Fungsi Tegangan:
- Tegangan listrik berfungsi sebagai tenaga (power).
- Untuk bisa bekerja, sebuah rangkaian elektronika
membutuhkan tegangan listrik sebagai tenaga
"penggeraknya".
- Oleh karena itu dalam rangkaian, bagian yang
menghasilkan tegangan listrik biasanya disebut Power
Supply atau Penyuplai tenaga.
6. Satuan Tegangan:
- Besarnya tegangan listrik dinyatakan dalam satuan Volt dan
sering disingkat dengan V saja.
- Untuk ukuran yang lebih besar bisa menggunakan satuan
kiloVolt disingkat kV (1kV=1000Volt) dan MegaVolt disingkat
MV (1MV=1.000.000Volt).
- Sedangkan untuk satuan yang lebih kecil biasanya
menggunakan miliVolt disingkat mV (1mV=1/1000Volt) dan
mikroVolt disingkat uV (1uV=1/1000000Volt).
7. Simbol Tegangan:
- Simbol tegangan listrik: V (ditulis dengan huruf besar).
- Ada juga ditemui penggunaan simbol E, tujuannya agar
tidak bingung antara V sebagai simbol dan V sebagai
satuan (Volt).
- Khusus untuk tegangan DC juga bisa ditulis dengan
simbol B, yaitu singkatan dari Battery.
8. Jenis Tegangan:
- Berdasarkan aliran arusnya, tegangan listrik dibagi
menjadi dua, yaitu Tegangan DC dan Tegangan AC.
- Tegangan DC adalah tegangan dengan aliran arus
searah, sedangkan tegangan AC adalah tegangan dengan
aliran arus bolak-balik.
9. Tegangan DC:
- Adalah tegangan dengan aliran arus searah.
- Tegangan DC memiliki notasi/tanda positif pada satu ttiknya
dan negatif pada titik yang lain.
- Sumber-sumber tagangan DC diantaranya adalah: elemen
volta, battery, aki, solar cell dan adaptor/power supply DC.
- Pemasangan tegangan DC pada rangkaian harus benar sesuai
kutubnya karena jika terbalik bisa berakibat kerusakan pada
kedua bagian.
10. Tegangan DC:
- Aplikasi tegangan DC banyak kita jumpai pada peralatan
elektronik portabel seperti handphone, remote, sepeda
motor, mainan dan pemutar musik portabel.
- Sekarang ini sudah banyak dipakai sumber tegangan DC
berupa battery yang bisa diisi ulang (recharge).
- Jadi jika tegangan listrik pada battery habis bisa
dibangkitkan lagi dengan mengisinya.
11. Tegangan AC:
- Adalah tegangan dengan aliran arus bolak-balik.
- Tegangan AC tidak memiliki notasi/tanda seperti tegangan
DC. Oleh karena itu pemasangan tegangan AC pada rangkaian
boleh terbalik kecuali untuk aplikasi tegangan AC 3 phase
pada motor listrik.
- Sumber-sumber tegangan AC diantaranya adalah: listrik
rumah tangga (dari PLN), genset, dinamo sepeda dan
altenator pada mobil atau sepeda motor.
12. Tegangan AC:
- Ada dua jenis tegangan AC yaitu single phase dan triple
phase atau 3 phase.
- Tegangan listrik AC yang kita pakai sehari-hari
merupakan jenis tegangan AC single phase, artinya
hanya ada satu phase dan ground/netral.
- Oleh karena itu tegangan AC single phase hanya
membutuhkan dua titik kabel koneksi.
13. Tegangan AC:
- Tegangan AC 3 phase membuthkan tiga kabel untuk bekerja,
yaitu dikenal dengan istilah R, S dan T.
- Tegangan listrik 3 phase banyak dipakai pada dunia industri
khususnya untuk menggerakkan motor listrik.
- Jika kita membutuhkan tegangan AC 3 phase namun hanya
memiliki sumber tegangan AC single phase maka kita
memerlukan sebuah inverter untuk membuat listrik single
phase menjadi 3 phase.
14. Mengukur Tegangan:
- Untuk mengetahui besarnya tegangan antara dua titik kita
membutuhkan sebuah alat ukur.
- Ada dua alat ukur yang lazim dipakai untuk mengukur tegangan
listrik yaitu Voltmeter (bagian dari Multimeter) dan Oscilloscope.
Khusus untuk tegangan AC, dengan Voltmeter/Multimeter kita
hanya bisa mengetahui nilai tegangannya saja, sedangkan dengan
oscilloscope kita bisa melihat bentuk gelombang sekaligus
menghitung frekuensinya.