1. 15Rabu, 5 Februari 2014
award
Shinyoku Raih
Superbrands
KIPRAH Shinyoku di industri lampu semakin
diperhitungkan. Di tahun 2014 Shinyoku kem-
bali dianugerahi predikat Superbrands, label
yang disandang Shinyoku sebagai pengakuan
terhadap standar kualitas dari lembaga sertifi-
kasi brand terbesar di dunia.
Penghargaan Superbrands 2014 merupakan
pengakuan berharga yang telah diperoleh
Shinyoku untuk kedua kalinya setelah sebelum-
nya mendapatkan kepercayaan yang sama di
tahun 2010.
Ricky Ho selaku Marketing Director Shinyoku
mengungkapkan, kepercayaan dari masyarakat
merupakan aset yang penting bagi Shinyoku.
”Begitu pula dengan penghargaan Superbrands
yang kami terima, ini membuat kami selalu
optimistis mampu menguasai pasar industri
lampu Indonesia dan menciptakan produk
lampu yang diminati oleh masyarakat,” tutur-
nya dalam pers rilisnya.
Superbrands merupakan lembaga indepen-
den Internasional yang memiliki kompetensi
untuk memberikan penilaian terhadap brand-
brand besar global yang tersebar di 90 negara
di dunia.
Dalam proses seleksinya, Superbrands
Indonesia sebagai lisensi dari Superbrand
Internasional bekerjsama dengan lembaga
survey Nielsen melakukan penilaian terhadap
45 brand lokal tanah air yang dinilai memiliki
keunggulan sebagai brand lokal terkemuka di
pasar Indonesia. (ibl)
SDA
ApkasiPrihatinEksploitasi
PerusahaanAsing
KETUA Asosiasi Pemerintah Kabupaten
Seluruh Indonesia (Apkasi ) Isran Noor me-
nyatakan keprihatinannya atas eksploitasi yang
berlebihan terhadap sumber daya alam di
Indonesia oleh perusahaan, khususnya asing.
”Kekayaan alam kita dikuras asing. Ini ujian
terhadap integritas bangsa kita. Integritas kita
seharusnya dijaga seperti kita menyayangi diri
sendiri,” kata Isran dalam siaran pers, Selasa
(4/2).
Hal itu dikemukakan Isran di GOR Universitas
Mulawarman, Samarinda pada hari Minggu
(2/2) di acara bertajuk Isran Noor Mendengar
yang dihadiri sekitar 3.000 orang, terdiri atas
mahasiswa, para pejabat Kutai Timur dan ma-
syarakat Kalimantan Timur.
Dia mengambil contoh, Provinsi Kalimantan
Timur yang menyumbang hampir 30 persen
dari total devisa negara, namun tidak ada putra
Kaltim yang ditunjuk menjadi pemimpin di
pusat. ”SDA kita dikuras. Kita sudah mengeta-
hui ketatanegaraan dan proses demokrasi po-
litik dengan baik. Kalau tidak ada orang yang
berani berbicara lantang, maka kita akan tetap
stagnan seperti sekarang. Ini yang mendorong
saya untuk berjuang,”tegasnya.
Sebagai bupati, dia mengaku berani memutus
perusahaan asing di Indonesia. ”Sudah tiga
kali saya menghentikan perusahaan asing.
Tahun 2008, saya memutus perusahaan
Australia dan Inggris sampai arbitrase di
Singapura. Sekarang dalam proses pending
karena pemerintah mencabut dukungan, tapi
saya lanjutkan ke tingkat internasional di
Washington. Insya Allah pertengahan Februari
sudah ada pengumuman hasil arbitase,” jelas
Isran.
Perlawanan Isran terhadap korporasi asing
yang dianggap tidak benar dalam menjalankan
usahanya di wilayah Kutai Timur ditunjukkan
dengan menggugat dua perusahaan tambang
raksasa dunia, Rio Tinto (Australia) dan Beyond
Petroleum (Inggris), pemilik awal PT Kaltim
Prima Coal (KPC) di ICSID (International
Center Settlement Investment of Disputes.
Bahkan dia sempat menutup operasi KPC dan
menghentikan izin perusahaan tambang batu-
bara Churchill Mining. (jpnn)
SELAIN investasi di sektor keuangan, la
ju pertumbuhan investasi sektor riil di ta-
hun pemilu juga semakin melesat cepat.
Beberapa sektor semakin menarik terutama
di sektor konsumsi bukan properti.
”Minat investasi di properti sudah berku-
rang mengingat kebijakan pemerintah yang
mengurangi ekspansi properti dan mengu-
rangi impor. Sektor riil yang kini populer
adalah manufaktur yang berbasis consu-
mer,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indo
nesia Lana Soelistianingsih di Jakarta, Se
lasa (4/2).
Menurutnya, Bank Indonesia tetap men-
danai pembiayaan sektor riil tetapi dari
properti beralih ke manufaktur yang bersi-
fat relatif defensif. Selain itu, sektor riil
bentuk jasa seperti telko merupakan sektor
yang paling menguntungkan di tahun
Pemilihan Umum (Pemilu). Peningkatan
pendapatan di sektor telko terkait dengan
komunikasi antar partai dan keperluan
kampanye.
Peningkatan pendapatan di sektor ini
merupakan yang paling signifikan di awal
2014 yang mengalami kenaikan 10 persen
dibandingkan dengan pendapatan tahun
lalu. Selain sektor telko, kata Lana, sektor
infrastruktur juga diklaim akan menjadi
sektor yang mendulang untung. Hal ini
disebabkan presiden terpilih esok April
pasti akan melakukan perbaikan di segala
aspek termasuk infrastruktur.
Sektor ini dipilih, kata Lana, karena hal
ini merupakan bukti nyata kinerja presiden
dan pemerintah yang dapat disaksikan
langsung pembangunannya oleh rakyat.
Sektor agresif lainnya ditemukan di sektor
jasa ritel, trading dan hotel dan transpor-
tasi. ”Kalau mau lebih aman lagi, investasi
lah di sektor consumer yang berupa maka-
nan,”ujarnya.
Untuk mencari keamanan di tahun ini,
para investor sektor riil harus benar-benar
memilki pertimbangan momentum.
Hindari investasi terkait dengan perbankan
seperti properti.
Salman Fajari, Analis Properti Bahana
mengatakan investasi properti dilihat dari
segi earnings pada tahun ini cukup bagus
karena hasil dari marketing sales 1 hingga
2 tahun yang lalu. Namun pada 2015, in-
vestasi di properti mengalami tekanan di-
karenakan marketing sales tahun ini ber-
gerak melambat.
Hal ini disebabkan kebijakan Bank
Indonesia yang memperketat ekspansi bis-
nis properti.“Investasi sektor riil yang aman
dan menjanjikan selama 2014 adalah sektor
consumer dan telko,”ungkapnya. (vit)
TONI SUHARTONO/INDOPOS
MELAMBAT: Analis memperkirakan, investasi properti dilihat dari segi earnings pada tahun ini cukup bagus karena hasil dari marketing sales 1 hingga 2 tahun yang lalu. Namun pada 2015,
investasi di properti mengalami tekanan dikarenakan marketing sales tahun ini bergerak melambat.
GMF AeroAsia meraih dua rating baru
dari otoritas penerbangan sipil Eropa
(European Aviation Safety Agency/EASA)
setelah menjalani audit pada 27-30 Januari
2014. Dua rating itu adalah Rating B1 untuk
Engine CFM 56-7B dan Rating B3 untuk
APU GTCP131-9A & 9B.
Dengan dua tambahan rating ini, kemam-
puan GMF AeroAsia dalam melakukan
perawatan Engine CFM 56-7B dan APU
GTCP131-9A & 9B hingga tahap overhaul
sudah setara dengan perusahaan global.
”Pengakuan EASA merupakan kemajuan
besar bagi kualitas perawatan pesawat yang
dijalankan oleh GMF,” kata Ganis Kristanto,
VP Quality Assurance and Safety di Jakarta,
Selasa (4/2).
Dia menyebutkan, di dalam audit itu,
EASA mengirim tiga orang auditor yakni
Sandra CORTE REAL (Team Leader) dan
Bruno FAUCHER serta Jerome GERMAIN
(Engine Expert) yang mengaudit seluruh
area perawatan di GMF AeroAsia. ”Secara
keseluruhan hasil audit cukup bagus dan
memuaskan,”katanya.
Meski demikian, lanjut Ganis, auditor
memberi beberapa catatan dan rekomen-
dasi untuk ditindaklanjuti oleh GMF
AeroAsia guna meningkatkan aspek qua-
lity and safety. Salah satu catatan itu ber-
kaitan dengan personnel requirement yang
berhubungan dengan pelaksanaan train-
ing. ”Di luar aspek itu sudah dinyatakan
comply dengan regulasi EASA,”katanya.
Ganis mengatakan, Rating B1 dan B3 di-
ajukan sesuai dengan visi GMF menjadi
World Class MRO sehingga kapabilitasnya
harus terus dikembangkan untuk menyesu-
aikan dengan permintaan pasar. Karena
itu, pengajuan rating ini juga dibarengi
dengan pengajuan penambahan 14 part
number di Component Shop GMF.
”Dengan rating baru ini, pekerjaan di
Engine Shop GMF, terutama untuk Engine
CFM 56-7B dapat dimulai,”kata Ganis.
Engine CFM 56-7B adalah engine yang
dipakai di pesawat B737-NG seperti yang
dioperasikan oleh Garuda Indonesia mau-
pun maskapai lain di dunia. Karena itu,
potensi pasarnya sangat besar di tahun-
tahun mendatang.
Garuda Indonesia dengan Program
Quantum Leap-nya menargetkan mengo-
perasikan 194 pesawat di tahun 2015.
Begitu juga dengan maskapai lain baik di
domestik maupun di mancanegara. ”Pasar
domestik ini menjadi target pertama GMF,”
katanya.
Populasi engine CFM56-7B dapat di-
hitung dari jumlah pesawat B737-NG yang
beroperasi di berbagai negara. Semakin
banyak maskapai merawat Engine CFM56-
7B di GMF, semakin kecil devisa yang lari
ke luar negeri.
”Jadi dampaknya juga untuk peningkatan
ekonomi nasional,”katanya.
Ganis menambahkan kapabilitas dan
kapasitas GMF dalam perawatan Engine
CFM 56-7B akan terus ditingkatkan.
Pengembangan kapabilitas perawatan
Engine CFM 56-7B ini sudah dilakukan
sejak beberapa tahun lalu. Diharapkan di
tahun 2015 GMF sudah mampu menan-
gani 150 Engine CFM 56-7B per tahun
dengan perhitungan utilisasi kapasitas
bisa maksimal. ”GMF memiliki kemam-
puan melakukannya,”katanya.
Selama ini, GMF AeroAsia sudah memi-
liki kapabilitas untuk perawatan engine
CFM56-3, Spey, APU GTCT 85 Series, dan
TSCP 700. Kamampuan lain yang di-
kembangkan adalah perawatan Engine
CFM56-7B yang sekarang sudah memasu-
ki tahap overhaul. ”Pekerjaan hingga over-
haul ini sudah disetujui oleh EASA dalam
audit yang berlangsung pekan lalu,” kata-
nya. (vit)
Kantongi EASA, GMF Setara Perusahaan Asing
Net
MAKIN TOP: GMF Aero Asia meraih Rating B1
untuk Engine CFM 56-7B dan Rating B3 untuk
APU GTCP131-9A & 9B.
Tahunnya Investasi Sektor Riil