Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
4 5 resume plagiarism
1. Bentuk-Bentuk Tindakan Plagiarisme
Menurut Felicia Utorodewo dalam bukunya Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan
Ilmiah, merincikan beberapa bentuk tindakan berikut sebagai tindakan plagiarisme (Soelistyo,
2011, p.34):
a) Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri;
b) Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri;
c) Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri;
d) Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri;
e) Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-
usulnya;
f) Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya;
g) Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat
dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Selain itu, Felicia juga mengklasifikasikan dua bentuk tindakan lain sebagai plagiarisme, yaitu:
a) Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda yang jelas.
Misalnya, dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda. Tanda serupa
itu diperlukan untuk menunjukan bahwa teks tersebut dikutip persis seperti tulisan yang
tertera dalam sumber kutipan.
b) Mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya.
Sementara itu, tindakan-tindakan yang tidak tergolong plagiarisme antara lain:
a) Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
b) Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan
memberikan sumber jelas.
c) Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian
kutipan dan menuliskan sumbernya.
2. Hal-hal yang dapat mengidentifikasi plagiarism.
Plagiarism adalah hal yang sangat dilarang dan merupakan pelanggaran etika sebagai seorang
akademisi. Suatu karya dikatakan sebagai plagiat apabila memiliki kesamaan isi yang tidak
dapat ditoleransi terhadap karya lainnya. Masing-masing Negara memiliki persentase
minimum sebuah karya dapat dikatakan sebagai plagiat. Untuk mengidentifikasi kesamaan
tersebut ada beberapa aspek yang dapat dilihat untuk menentukan apakan sebuah karya dapat
dikatakan plagiat atau tidak, beberapanya adalah :
a) Penggunaan kosa kata.
Penggunaan kosakata dalam sebuah tugas atau karya tulis ilmiah terhadap penggunaan
kosakata yang digunakan sebelumnya dapat membantu menentukan apakah karya tersebut
benar-benar ditulis berdasarkan idenya sendiri. Dengan menemukan kosakata baru dalam
jumlah yang besar (terutama kosa kata lanjut) dapat menentukan apakah sebuah karya
benar-benar ditulis tanpa mengambil ide atau gagasan dari orang lain dan tanpa adanya
ancaman plagiarisme.
b) Perubahan kosakata.
Dengan merubah beberapa kosakata yang digunakan ini dapat mencegah terjadinya
plagiarism copy dan paste yang biasanya sering terjadi. Dengan merubah kosakata yang
digunakan penulis asli ini dapat menghindari tindak plagiarism tapi dengan catatan kita
menuiskan nama penulis asli dari referensi yang kita gunakan.
c) Teks yang membingungkan.
Ketidak konsistenan penulis terhadap karyanya dapat menjadi sebuah indikasi untuk
mengetahui apakah sebuah karya merupakan hasil plagiarism. Alur yang tidak jelas dan
memutar ini menjelaskan bahwa sebagian atau seluruh dari isi sebuah karya adalah
plagiarism.
d) Penggunaan tanda baca.
Dalam pembuatan sebuah karya penggunaan tanda baca adalah suatu indikasi yang dapat
menentukan apakah suatu karya merupakan hasil plagiarism. Hal ini dikarenakan, bukan
merupakan hal yang wajar bagi dua orang yang berbeda menggunakan tanda baca yang
sama tanpa ada perbedaan.
e) Jumlah kemiripan teks.
Hal ini merupakan hal yang sangat krusial dan paling mudah untuk dijadikan sebuah
indikasi apakah suatu karya merupakan hasil plagiat atau karya murni dari penulis.
Kesamaan nama-nama atau ahli yang menjadi acuan dari topic suatu karya ilmiah mungkin
3. bisa menjadi kesamaan tapi apabila terjadi dalam jumlah yang besar maka hal ini dapat
dikatakan sebagai plagiarism dan melanggar etika dalam menulis sebuah karya.
f) Kesalahan ejaan yang sama.
Hal ini patut dijadikan sebuah indikasi karna sangat tidak mungkin sebuah karya memiliki
kesalahan ejaan yang sama. Kesalahan ejaan pada suatu karya adalah hal yang wajar, tetapi
apabila dalam dua karya yang hampir mirip terjadi kesalahan ejaan yang sama, sebuah
karya patut untuk dicurigai sebagai hasil dari plagiarism.
g) Distribusi kata-kata.
Distribusi kata-kata yang mirip dan bahkan samapersis dapat menjadi faktor yang
mengindikasi sebuah karya merupakan hasil plagiat atau tidak.
h) Penggunaan struktur sintaksis.
Penggunaan struktur sintaksis pada setiap karya hendaklah berbeda karna setiap penulis
memiliki gaya menulisnya masing-masing yang dapat menjadikan itu sebagai ciri khasnya.
Akan sangat tidak wajar bila hal struktur sintaksis antara dua karya dan author berbeda
memiliki kesamaan.
i) Rangkaian-rangkaian panjang kata yang sama.
Rangkaian kata juga dapat menjadi indikasi sebuah karya itu termasuk plagiat atau tidak.
Rangkaian kata yang dimiliki setiap orang berbeda-beda dan setiap penulis memiliki ciri
khas penyampaiannya masing-masing. Apabila rangkaian panjang kata dari dua karya
mirip maka dapat dicurigai bahwa sebuah karya tercipta dari cara plagiarism