Dokumen tersebut membahas beberapa teori kepemimpinan, termasuk teori sifat, perilaku, continuum, situasional, path-goal, dan kontijensi. Teori-teori tersebut menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan seperti sifat lahir, perilaku, situasi, dan kecocokan antara gaya kepemimpinan dan kondisi.
2. NAMA ANGGOTA
1. Muhammad Anggi Rizki Harahap 180903114
2. Thresa Karyn Ireland 190903140
3. Roni Damian M 190903142
4. Agnes Yohana 190903149
5. Margaretha Aprilia Rosa 190903151
6. Geby Theresia Sagala 190903160
7. Meidey Misbah 190903169
8. Erika Putri Rezekina Sidabutar 190903174
9. Steviona Angel Tarigan 190903184
10. Tiara 190903186
3. TEORI SIFAT KEPEMIMPINAN
• Teori sifat disebut juga teori genetik, karena menganggap bahwa pemimpin itu
dilahirkan bukan dibentuk. Dapat dilihat dan dinilai berdasarkan sifat-sifat sejak
lahir sebagai sesuatu yang diwariskan.
• Asumsi dasar yang dimunculkan adalah kepemimpinan memerlukan
serangkaian sifat, ciri, atau perangai tertentu yang menjamin keberhasilan setiap
situasi.
• Keith Davis (1972: 103104) menyarakan bahwa empat sifat umum yang
tampaknya mempunyai pengaruh dalam keberhasilan pemimpin organisasi
yaitu: Kecerdasan, Kematangan dan keluasan hubungan social, Motivasi diri
dan usaha untuk berprestasi, Pemutusan hubungan.
4. Teori Perilaku Kepemimpinan
Teori perilaku berfokus pada apa yang dapat dan dilakukan pemimpin, bukan
siapa pemimpinnya.
Ada dua asumsi yang mendasari teori kepemimpinan ini: a) Pemimpin bisa
diciptakan, bukan dilahirkan. b) Kepemimpinan yang berhasil didasarkan
pada tindakan yang dapat dikenali dan dipelajari.
Teori ini tidak tertarik untuk meneliti sifat dan keterampilan bawaan yang
mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin. Sebaliknya, para pendukung
teori ini lebih tertarik pada apa yang sebenarnya dilakukan pemimpin.
5. Teori Kepemimpinan Continuum dan
Kepemimpinan Situasional
• Teori Continuum Leadership Theory ini merupakan gaya kepemimpinan yang
memadukan antara gaya kepemimpinan diktator dan demokratis.
• Gaya kepemimpinan ini berpusat yang berada di antara bosscentered dan
subordinatecentered. Yang jarak antaranya tergantung pada keadaan situasi organisasi
dan pemimpin menyesuaikan perilaku bawahan agar sesuai dengan situasi organisasi
• Sifat pada teori ini berfokus pada kekuasaan, dan bagaimana hal itu harus dilarutkan
untuk menentukan satu sisi, dan pembatasan inisiatif dan keterbatasan pemikiran
bukanlah kesempatan untuk mengeluarkan pendapat mereka. Kementerian Kementerian
Pemilik dan tanggung jawab akan dipegang oleh pemandu, tetapi bawahan hanya akan
melakukan tugas-tugas tertentu.
6. Kepemimpinan Situasional
Menurut Hersey dan Blanchard (1982:178) Kepemimpin situasional adalah
kepemimpinan yang didasarkan atas hubungan saling mempengaruhi antara: a) Tingkat
bimbingan dan arahan yang diberikan pemimpin (perilaku tugas). b) Tingkat dukungan
sosio-emosional yang disajikan pemimpin (perilaku hubungan). c) Tingkat kesiapan yang
diperlihatkan bawahan dalam melaksanakan tugas, fungsi atau tujuan tertentu
(kematangan bawahan).
Kepemimpinan situasional memandang kematangan sebagai kemampuan dan kemauan
orang-orang atau kelompok untuk memikul tanggung jawab, dan mengarahkan perilaku
mereka sendiri dalam situasi tertentu.
7. Teori path-goal adalah suatu model kontijensi kepemimpinan yang
dikembangkan oleh Robert House, yang menyaring elemen-elemen
dari penelitian Ohio State tentang kepemimpinan pada inisiating
structure dan consideration serta teori pengharapan motivasi.
Landasan pada teori ini adalah bahwa anggota mereka untuk
mencapai tujuan mereka adalah kewajiban para pemimpin yang
mencapai anggota mereka dan memberikan arah dan bantuan.
Teori Path-Goal dan Teori Contigency
8. Teori ini merupakan aliran teori manajemen yang menekankan pada situasi
atau kondisi tertentu yang dihadapi.
Pendekatan situasional juga menyoroti faktor kontekstual yang
mempengaruhi proses kepemimpinan.
Menurut teori Fiedler Teori kontingensi menunjukkan bahwa
kepemimpinan adalah proses di mana kemampuan pemimpin untuk
mempengaruhi tergantung pada situasi tugas kelompok dan sejauh mana
gaya kepemimpinan, kepribadian, dan pendekatan mereka sesuai, cocok
untuk kelompok.
Teori Contingency
9. Ke jati asih liat awan,
Terimakasih kawan-
kawan.