5. Definisi Perubahan Sosial
• Selo soemardjan menyatakan
bahwa perubahan sosial adalah
perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di
dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk nilai-nilai, sikap, dan
perilaku di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat.
J.L Gillin dan J.P Gillin melihat
perubahan sosial sebagai variasi
dari cara-cara hidup yang telah
diterima, baik karena perubahan
kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk,
ideology, maupun karena adanya
difusi atau penemuan-penemuan
baru dalam masyarakat.
7. TEORI EVOLUSI
perubahan sosial terjadi karena perubahan pada cara
pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, pola
pemikiran, dan perkembangan sosial. Perubahan sosial
dalam teori evolusi jarang menimbulkan konflik karena
perubahannya berlangsung lambat, dalam waktu yang
lama dan cenderung tidak disadari.
8. TEORI EVOLUSI
JikamengambilpemikiranDurkheim,maka dasarperubah sosialini
adalahperubahanmasyarakatdarisolidaritasmekanikmenuju
solidaritasorganik,yang ditandaidenganadanyapembagiankerja.
Solidaritasmekanikditandaidengankondisimasyarakatyang masih
sederhana,pembagiankerjasederhana,danmasihbersifat
kekeluargaan.
Solidaritasorganikditandaidenganmasyarakatyanglebih modern,
lebih cenderungbersifat individualis,danpembagiankerjalebih
banyakdankompleks.
9.
10. Jika mengambil ide Ferdinand Tonnies, maka perubahan sosial merupakan perubahan dari gemeinschaft menuju
gesselschaft. Gemeinschaft memiliki ciriyang serupa dengan masyarakat solidaritas mekanik Durkheim, di mana
masyarakat masih tradisional, dan gesselschaft serupa dengan masyarakat solidaritas organik yang lebih modern.
11. TEORI SIKLUS
Melihat perubahansebagaisesuatu yangberulang-ulang.Apa yang
terjadisekarangpada dasarnyamemiliki kesamaanataukemiripan
denganyangtelah terjadisebelumnya. Pola perubahansiklusadalah
pola perubahanyangmenyerupai spiral.
13. Teori Linear
Tokoh pemikiran ini adalah Auguste Comte.
Menurut Comte kemajuan progresif peradaban
manusia mengikuti suatu jalan yang yang
alami, pasti, sama, dan tak terelakkan. Dalam
teorinya yang dikenal dengan nama “Hukum
Tiga Tahap”, Comte mengemukakan bahwa
sejarah memperlihatkan adanya tiga tahap
yang dilalui peradaban.
14. ◆ Pada tahap pertama yang diberi nama tahap
Teologis dan Militer, Comte melihat bahwa
semua hubungan sosial bersifat
militer;masyarakat senantiasa bertujuan
menundukkan masyarakat lain
◆ Tahap kedua, tahap metafisik dan yuridis,
merupakan tahap antara yang menjembatani
militer dengan masyarakat industry.
◆ Pada tahap ketiga dan terakhir, tahap ilmu
pengetahuan dan industry, industry
mendominasi hubungan sosial dan produksi
menjadi tujuan utama masyarakat.
16. TEORI KONFLIK
Perubahan sosial terbentuk karena adanya konflik dan
ketegangan dalam masyarakat. Konflik ini biasanya berupa
pertentangan antar kelas penguasa dengan masyarakat yang
tertindas.
Sehingga, masyarakat dalam kelas yang lebih rendah
menginginkan adanya perubahan dengan mengatasnamakan
keadilan. Berdasarkan teori ini, jika memang perubahan yang
dikehendaki berhasil tercapai, maka pada akhirnya masyarakat
yang terbentuk akan hidup tanpa pembagian kelas.
17. Teori Fungsional Struktural
◆ Teori ini memandang penyebab dari perubahan adalah
adanya ketidakpuasan masyarakat karena kondisi
sosial yang berlaku pada masa ini yang mempengaruhi
pribadi mereka. Dalam hal ini William Ogburn
menjelaskan, bahwa meskipun terdapat hubungan
yang berkesinambungan antara unsur sosial satu dan
lain, namun dalam perubahan ternyata masih ada
sebagian yang mengalami perubahan tetapi sebagian
yang lain masih dalam keadaan tetap (statis).
18. ◆ Dengan demikian, setiap perubahan tidak
selalu membawa perubahan pada semua
unsur sosial, sebab masih ada sebagian yang
tidak ikut berubah. Unsur yang tidak
mengikuti perubahan ini dikatakan
mengalami ketertinggalan yang berakibat
pada ketimpangan atau kesenjangan
kebudayaan.