2. 2 Korintus 5:10
Sebab kita semua harus
menghadap takhta
pengadilan Kristus, supaya
setiap orang memperoleh
apa yang patut diterimanya,
sesuai dengan yang
dilakukannya dalam hidup
ini, baik ataupun jahat”
3. Berbahagialah orang
yang bertahan dalam
pencobaan, sebab
apabila ia sudah tahan
uji, ia akan menerima
mahkota kehidupan
yang dijanjikan Allah
kepada orang-orang
yang mengasihi Dia.
10. Yakobus 1:13-14
“Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata:
"Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak
dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak
11. Yakobus 1:15
“Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia
melahirkan dosa; dan apabila dosa itu
sudah matang, ia melahirkan maut.”
14. Ayat 17-18
“Setiap pemberian
yang baik dan setiap
anugrah yang
sempurna, datangnya
dari atas, diturunkan
dari Bapa segala
terang; pada-Nya tidak
ada perubahan atau
bayangan karena
pertukaran.”
“Atas kehendak-Nya
sendiri Ia telah
menjadikan kita oleh
Firman kebenaran,
supaya kita pada tingkat
yang tertentu menjadi
anak sulung di antara
semua ciptaan-Nya
20. Sebab itu buanglah segala sesuatu
yang KOTOR dan KEJAHATAN
yang begitu banyak itu dan
TERIMALAH DENGAN LEMAH
LEMAH LEBUT FIRMAN yang
tertanam di dalam hatimu, yang
berkuasa menyelamatkan jiwamu
YAKOBUS 1:21
21. BUANG SEGALA YANG
KOTOR (1 Pet.1:13-15)
BUANG SEGALA
KEJAHATAN (Fil.4:8)
TERIMALAH FIRMAN
TUHAN DENGAN LEMAH
LEMBUT (Maz.119:9, 11)
22. Kesimpulan:
Allah memanggil kita yang mengetahui kehendak-Nya
untuk menjadi para pelaku firman. Kelemahan, serta
kebimbangan menimbulkan serangan dari Iblis; dan
23. Setiap orang yang mengaku percaya akan nama
Kristus, diharuskan untuk mengalami kelahiran baru
(bertumbuh) pada ukuran untuk membuang segala
yang kotor, segala yang jahat, serta menerima
PEMAHKOTAAN ORANG PERCAYA DI SORGA (1 Korintus 3:10-15)
Tuhan menghendaki kita bertahan / bertekun karena kalau kita sudah tahan uji, maka kita ‘akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia’ (ay 12b).
Yesus adalah contoh pribadi yang BERTAHAN DI DALAM PENCOBAAN.
Dalam Matius 4:1-10 Yesus dicobai di padang gurun
Yakobus menjelaskan bahwa Allah BUKANLAH sumber pencobaan.
Yakobus membebaskan Allah dari tuduhan, bahwa Dia bukanlah penyebab sesuatu yang dapat membawa kita untuk berbuat dosa.
Kemudian, Yakobus menjelaskan sumber pencobaan yang sebenarnya. Yaitu, dosa yang berdiam dalam diri kita, keinginan jahat kita sendiri.
Pencobaan menguasai kita karena kita berkeinginan untuk berbuat dosa. Dosa lahir dalam pikiran kita; kemudian, hal itu berubah menjadi perbuatan dosa.
Ay 14-15 berbicara tentang keinginan.
Keinginan tidak selalu merupakan dosa. Kalau kita mempunyai keinginan untuk mentaati Tuhan, melayani Tuhan dsb, ini tentu merupakan keinginan yang baik. Bahkan kalau kita mempunyai keinginan untuk tidur, makan, dsb (selama dalam batas yang wajar), maka itu jelas bukan dosa.
Tetapi ada banyak keinginan yang bersifat dosa, seperti ingin barang orang lain (iri hati), ingin berzinah, ingin membalas kejahatan dengan kejahatan dsb.
Keinginan yang berdosa inilah yang dimaksudkan dengan pencobaan dalam ay 13 ini!
Keinginan itu sendiri, sekalipun belum dituruti / dilaksanakan, sudah merupakan dosa!
Bagaimana kita bisa mengatasi pencobaan itu?
Sama seperti yang Yesus lakukan, “Sebab ada tertulis.” (Yaitu, ambillah “pedang Roh, yaitu firman Allah.” [Efesus 6:17])
Yakobus membawa pengharapan kepada kita, sehingga kita tidak menyerah pada dosa atau cenderung berpikir bahwa Allahlah yang mencobai kita.
Kita sepenuhnya dapat mempercayai “Bapa segala terang,” karena Dia tidak pernah berubah.
Dia dapat membuat kita menjadi ciptaan baru melalui Firman- Nya. Dia dapat mengubah pikiran dan keinginan kita.
Allah sangat mengasihi kita sehingga Ia memberi kepada kita “setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna,” meskipun kita tidak layak untuk menerimanya. Yang termasuk pemberian yang terbaik, yaitu Yesus dan kelahiran baru.
Kita dapat mengatasi pencobaan jika kita mencurahkan waktu untuk mendengar Firman Allah, menjaga perkataan kita dan menghindari amarah
Lukas 8:8 – “Dan Sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: “siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar.”
Amsal 10:19 – “Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.”
Ayub 5:2 – “sesungguhnya orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.”
“Bekerja tanpa pamrih, penuh kasih, sabar, terhadap mereka semua yang engkau bawa dalam suatu hubungan. Jangan tunjukkan ketidaksabaran. Janganlah mengucapkan perkataan yang tidak baik. Biarkan kasih Kristus di dalam hatimu, hukum kebaikan pada bibirmu.”
BUANG SEGALA YANG KOTOR
jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.” 1 Petrus 1:13‑15.
BUANG SEGALA KEJAHATAN
Isi hati dan pikiran kita dengan hal‑hal yang suci dan bersih.
Paulus berkata, “Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Filipi 4:8
TERIMALAH FIRMAN TUHAN DENGAN LEMAH LEMBUT
Kita harus mempelajari Firman Allah dengan sungguh‑sungguh.
“Dengan apakah orang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan Firman-Mu.” “Dalam hatiku,” kata pemazmur, “aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” Mazmur 119: 9, 11.”