NOW. in @mall_alamsutera :
UNCONDITIONAL LOVE.
Big Bad Art Fair
8-14 April 2019
.
Tidak ada yang menilai karya seni buruk, namun semua itu adalah interpretasi dan ekspetasi dari nilai keindahan yang dimiliki setiap penciptanya. Tidak ada yang perlu diperdebatkan, namun perlu saling memahami dan saling istrospeksi. Karena karya seni merupakan hasil dari proses belajar yang tiada henti-hentinya -kutipan kuratorial Kang @kawentara .
www.bigbadartfair.com
.
#contemporaryart #affordableart #bigbadartfair #pameransenurupa #buddhism #buddha #event
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Walltext curatorial
1. Oleh Jajang R Kawentar
Kurapreeet dan Penulis di Art Critique Community
Festival selalu menjadi acara yang
menyenangkan. Sebagai hiburan,
wahana belajar, ajang silaturahmi,
saling mengenal dan menjalin erat
persaudaraan. Dalam hal ini peran
karya seni menjadi pengantar
mempertemukan berbagai pemikiran,
pendapat dan perasaan penciptanya
tanpa tendensi. Kecuali saling
menghargai, menghormati dan
mencintai perbedaan. Tidak
memandang siapa dan dari mana tapi
apa karya yang ditampilkannya.
Seperti halnya Festival Buddhis
Nusantara, pameran lukis
“Unconditional Love”, 8-14 April 2019
yang digelar di Alamsutra Mall Lt.2,
Tangerang Selatan diikuti 20 seniman
berdedikasi dari Jakarta, Tangerang
dan Yogyakarta. Diantaranya Andi
Ramdani, Andi Sules, Aulia
Muhammad, Deni Bojong, Desmon
Zendrato, Edo Pop, Gatot Wijoyo,
Giring, Hario Gembel, Hono Sun, Ipo
Hadi, Irwanto Lentho, Oktaravianus
Bakara, Oetje Lamno, Pampam
Mahendra, N. Rinaldy, Pambudi
Sulistio, Taufik Prawoto, Wira Datuk,
dan Yopi Cahyo.
Dari 20 seniman ada 50 karya lukis
ditampilkan dengan berbagai gaya
dan karakternya. Seniman berbicara
dengan karyanya mengenai
bagaimana Buddhis menurut
interpretasinya, mereka berbicara
berdasarkan rasa.
Tidak mempermasalahkan keyakinan
berbeda, mereka memiliki
keyakinannya sendiri, namun rasa
kemanusiaan merupakan keindahan
yang sangat agung. Seni tidak lebih
berbicara tentang keagungan Tuhan
dan ciptaannya, meskipun berbagai
macam cara dan teknik dalam
menciptakannya.
Tidak ada yang menilai karya seni
buruk, namun semua itu adalah
interpretasi dan ekspetasi dari nilai
keindahan yang dimiliki setiap
penciptanya. Tidak ada yang perlu
diperdebatkan, namun perlu saling
memahami dan saling istrospeksi.
Karena karya seni merupakan hasil
dari proses belajar yang tiada henti-
hentinya.
Dalam proses belajar seni tersebut
ada yang cepat, ada yang lambat. Bisa
jadi tergantung ketekunannya, karena
kesungguhannya atau karena
kecerdasannya. Sehingga hasilnya
bukan karena alasan umur atau
media berkaryanya, namun bisa jadi
karena kerumitannya atau
kesederhanaannya, atau nilai
kebaruannya. Karya yang dipamerkan
di sini merupakan karya terbaik dari
senimannya.
Selamat Menikmati!
Jakarta, 5 April 2019
8-14 April 2019
Alam Sutera Mall Lt.2