SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
SOUNDS
By
Florencia Halim, Shannen & Violla
FADE IN
INT. RUANG MENGGAMBAR. SORE
Ruang menggambar adalah sebuah ruangan khusus untuk
murid-murid yang ingin menggambar dengan tenang. Biasanya
ruangan ini digunakan oleh murid-murid yang lolos seleksi
untuk masuk ke Oxford University. Kayla, seorang gadis
berumur 17 tahun dengan rambut panjang sepunggung, memakai
t-shirt berwarna hitam, jaket jeans, celana panjang jeans
hitam, kacamata dengan frame hitam, serta sepatu kets.
Kayla sesekali menaikkan kacamatanya yang suka melorot dan
melihat dengan tatapan tajam kearah kanvas, detil demi
detil goresan lukisan yang ia torehkan disana. Diujung
sisi kiri kanvas tertempel secarik kertas dengan kop surat
Oxford University. Sketsa Kayla yang ia buat di buku
gambar yang terlepas berserakan dimana-mana. Tangannya
mulai dengan gugup mulai mewarnai lukisan yang sudah ia
buat.
(CLOSE UP :MUKA KAYLA YANG SUDAH DIBASAHI OLEH KERINGAT)
Mukanya sudah berantakan dengan keringat yang mengalir.
(CLOSE UP : EKSPRESI KAYLA YANG BERUBAH MENJADI SEMAKIN
SERIUS)
Raut mukanya semakin lama semakin serius. Mukanya
menunjukkan ekspresi tidak puas dan marah.
KAYLA
AAAAAARGH!
Kayla marah. Ia mulai menggigit bibirnya dan mukanya
kelihatan tambah pucat ditambah dengan keringat yang
semakin sering mengucur membasahi wajah dan bajunya. Lalu,
Kayla tiba-tiba merasa mulai ketakutan. Ia mulai mendengar
suara-suara yang selalu menghantunya setiap hari. Suara
seorang gadis berusia 17 tahun yang selalu menggema di
telinganya. Suara yang selalu membuatnya takut. Suara yang
selalu menganggap lukisannya jelek.
(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA MENUTUP TELINGANYA DENGAN
EKSPRESI KETAKUTAN DICAMPUR DENGAN MARAH)
SUARA ANEH (OS)
Lukisanmu benar-benar BURUK!
(MEDIUM SHOT : KAYLA MENUTUP TELINGANYA DENGAN TANGAN KIRI
DAN TANGAN KANANNYA DIGUNAKAN UNTUK MENGUSIR SUARA ANEH)
KAYLA
DIAM! JANGAN GANGGU AKU! PERGI!!!
(CONTINUED)
CONTINUED: 2.
SUARA ANEH (OS)
Kamu tidak akan pernah mampu ke
Oxford, Kay. Mimpimu masuk Oxford
tidak pernah akan terwujud. TIDAK
AKAN PERNAH!
(CLOSE UP: KAYLA DENGAN MATANYA YANG TERTUTUP RAPAT)
Kayla panik. Matanya menutup rapat. Kayla mulai
berteriak-teriak. Tangannya menutup telinganya.
SUARA ANEH (OS)
Kamu akan benar-benar hancur,
Kay!
KAYLA
PERGI! Jangan ganggu aku!
INT. RUANG KELAS. PAGI
(LONG SHOT : RUANG KELAS YANG DIISI DENGAN BEBERAPA MURID
YANG SEDANG BERKUMPUL DAN MENGOBROL)
Di dalam sebuah ruang kelas sekolah kesenian internasional
yang terkenal di Jakarta, tampak beberapa anak berumur 17
tahun sedang berkumpul dan mengobrol. Tiba-tiba pintu
ruang kelas terbuka dan masuklah seorang guru laki-laki
muda bernama Sir Arnold yang berusia 26 tahun, memakai
kemeja hitam, celana bahan hitam, beserta fantofel hitam,
dengan membawa sebuah map berwarna kuning. Ia masuk
bersama seorang murid baru, gadis berumur 17 tahun dengan
tinggi 158cm, berambut hitam panjang sebahu, memakai
sweater berwarna hitam, dipandu dengan celana panjang
berwarna cream dan flat shoes berwarna coklat, dan
ditambah tas ransel berwarna merah yang bertengger manis
dipunggungnya. Di sekolah ini, setiap anak memang tidak
diwajibkan untuk menggunakan seragam sekolah layaknya
sekolah-sekolah lain yang ada di Jakarta. Dikarenakan,
pendiri sekolah ini ingin terus mengembangkan kebebasan
setiap muridnya untuk berkreasi. Sehingga beliau tidak mau
mengekang murid-muridnya untuk wajib memakai seragam
sekolah.
(LONG SHOT : SIR ARNOLD DAN CLARA YANG BERDIRI DI DEPAN
KELAS. SHOOT SAMPAI PINTU KELAS)
SIR ARNOLD
Good morning, guys! Kenalkan ini
Clara. Dia murid pindahan dari
Bandung. Dia merupakan salah satu
murid yang masuk seleksi ke
Oxford University. Clara,
silahkan perkenalkan dirimu.
(MEDIUM CLOSE UP : CLARA)
(CONTINUED)
CONTINUED: 3.
CLARA
Hi, guys! Aku Clara, salam kenal
semuanya.
(MEDIUM SHOT : SIR ARNOLD DAN CLARA)
SIR ARNOLD
Oh iya, Clara, nanti jangan lupa
datang ke ruang menggambar
sehabis pulang sekolah ya. Nanti
kamu juga akan berlatih bersama
murid lain yang masuk seleksi
beasiswa gelombang pertama Oxford
University. Saya tinggal dulu.
(sambil membalikan badannya dan
berjalan meninggalkan ruang
kelas)
(LONG SHOT : CLARA YANG BERJALAN MENUJU SEBUAH KURSI
KOSONG YANG BERADA DI DEPAN RUANG KELAS)
Salah seorang teman kelas Clara mengajak Clara duduk
disebalahnya. Ketika ia hendak duduk, datanglah Kayla yang
tampak terburu-buru masuk ke dalam kelas dan menubruk
Clara dan tanpa sadar, kertas gambar miliknya jatuh di
dekat kaki Clara. Kayla yang tidak sadar bahwa gambarnya
terjatuh, langsung berjalan terburu-buru menuju bangkunya
yang berada di ujung kelas. Clara mengambil kertas gambar
itu dari lantai dan melihat gambar yang ada di kertas itu.
Setelah itu, Clara pun duduk di bangkunya.
CLARA
Anak itu ... (sambil menunjuk
Vivi) Anak kelas ini juga?
FLO
Oh, dia. Kayla namanya. Dia sih
jago banget ngegambar. Tapi
sayang perilakunya aneh. Mungkin
karena ditinggal orangtuanya
sejak kecil, kesepian, dan ...
jadi begitu.
CLARA
Kayla? Kayla Angelica yang masuk
seleksi Oxford itu? Aneh gimana?
FLO
Ya... Dia aneh aja. Kalo lagi
kumat bisa teriak-teriak,
marah-marah engga jelas. Jangan
bergaul sama dia deh.
Clara hanya mengangguk dan melihat ke arah Kayla. Ia
melihat pemandangan yang aneh. Tadi, ia melihat Kayla
sedang fokus dengan buku gambarnya. Sekarang, ia sedang
menutup telinganya sambil mengernyitkan dahinya. Ekspresi
Vivi seperti orang yang sedang ketakutan.
(CONTINUED)
CONTINUED: 4.
SUARA ANEH (OS)
Gambar apapun yang kamu buat
nggak akan meloloskan kamu ke
Oxford. Kamu akan selalu gagal.
kamu pasti gagal!
Pemandangan aneh itu membuat Clara semakin penasaran
dengan Kayla.
INT. RUANG MENGGAMBAR. SORE. PUKUL 16:00
Setelah selesai kelas, Clara mencari Kayla di ruangan
menggambar. Ia ingin mengembalikan kertas yang terjatuh
pagi tadi. Tetapi, ketika ia membuka pintu secara
perlahan, ia mendengar suara jeritan dari dalam dan
membuatnya tertahan didepan ruangan. Ia mengintip dari
celah pintu yang sudah terbuka sedikit dan melihat Kayla
sedang marah-marah dan mengacak-acak dan merobek-robek
kertas gambar miliknya. Kayla juga terlihat sedang memaki
seseorang, jari telunjuknya teracung kedepan, tetapi tidak
tampak siapapun.
(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA DENGAN EKSPRESI MARAH)
KAYLA
PERGI! PERGI SANA! JANGAN GANGGU
AKU! PERGI!!!
(MEDIUM CLOSE UP : CLARA DENGAN EKSPRESI KAGET, BINGUNG,
PENASARAN)
Melihat pemandangan itu, membuat Clara kaget dan
penasaran. Tanpa berpikir panjang, ia langsung membuka
pintu ruangan dan langsung masuk ke dalam ruangan itu.
Keadaan ruang menggambar sudah berantakan dengan sobekan
kertas yang berserakan dimana-mana. Melihat Clara masuk ke
dalam ruangan itu, Kayla marah dan melihat Clara dengan
tatapan tajam. Sampai akhirnya Clara menyerahkan sesuatu
kepada Kayla.
(MEDIUM SHOT : CLARA MEMBERIKAN KERTAS GAMBAR KAYLA KE
KAYLA)
CLARA
Ini kertas gambar kamu yang tadi
terjatuh di kelas.
Vivi melihat kertas gambar itu dan langsung menyambar
benda tersebut dari tangan Clara. Sebelum Clara sempat
berbicara lebih banyak, Kayla langsung berbalik dan
berjalan keluar ruangan.
5.
INT. RUANG SIR ARNOLD. PAGI
(MEDIUM SHOT : SIR ARNOLD)
SIR ARNOLD
Kayla, Clara, saya hanya mau
mengingatkan mengenai jadwal
pengumpulan lukisan ke Oxford
University hanya tinggal satu
minggu lagi. Persiapkan yang
terbaik. Jangan lupa, kalian
harus mengirimkan minimal 3 karya
dan salah satunya harus ada yang
bertema persahabatan.
CLARA
Ok, Sir!
(LONG SHOT : KAYLA YANG MEMBALIKAN BADANNYA, BERJALAN
KEARAH PINTU RUANGAN SIR ARNOLD DAN MENINGGALKAN RUANGAN)
Tanpa berkata-kata, Kayla membalikan badannya dan berjalan
meninggalkan ruangan Sir Arnold.
INT. RUANG MENGGAMBAR. SIANG
Clara dan Kayla tampak sedang berada di ruang menggambar.
Suasana sangat hening. Tidak ada komunikasi antara Kayla
dan Clara. Clara duduk di depan Kayla. Sedangkan Kayla,
duduk ditempatnya seperti biasa. Dari tempat duduknya,
tanpa menoleh ke arah Kayla yang duduk jauh di
belakangnya, Clara mulai membuka mulutnya.
CLARA
Aku nggak pernah ngeliat kamu
bergaul dengan anak-anak lainnya.
Apa kamu takut? Semua orang pasti
butuh teman dalam hidupnya.
(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA. KAYLA BERHENTI MELUKIS DAN
MENATAP PUNGGUNG CLARA DENGAN TAJAM. MARAH)
SUARA ANEH (OS)
Teman? Kamu TIDAK AKAN pernah
punya teman, Kay!
Suara aneh itu kembali datang. Membuat Kayla semakin
marah.
KAYLA
Bukan urusanmu! (sambil
menggebrak meja dan berdiri)
Suara aneh itu yang membuat Kayla marah. Ia sudah capek
dengan suara itu.
(CONTINUED)
CONTINUED: 6.
(LONG SHOT : KAYLA YANG BERJALAN MENUJU PINTU KELUAR DAN
MEMBANTING PINTU)
Dengan langkah marah, ia berjalan menuju pintu keluar
tanpa membawa apapun. Ia membanting pintu meninggalkan
Clara yang masih terdiam atas jawabannya.
(MEDIUM CLOSE UP : CLARA DENGAN WAJAH KHAWATIR)
CLARA
Aku tahu perasaan itu. Aku
mengerti, Kay.
INT. RUANG MENGGAMBAR. SIANG
Setiap kali Kayla melihat Clara, Kayla akan berusaha untuk
menghindari teman sekelasnya itu. Kayla hanya berfokus
pada lukisannya saja. Ketika mereka di dalam satu ruangan
pun, Kayla tidak mau melihat kearah Clara. Hal ini cukup
mengganggu pikirannya. Sampai satu hari sebelum deadline
pengumpulan lukisan, Kayla mulai panik karena ia belum
menyelesaikan lukisan wajib yang diwajibkan oleh Oxford
University - lukisan dengan tema persahabatan.
Persahabatan. Satu kata yang tidak dimengerti Kayla karena
ia tidak pernah lagi memiliki sahabat sejak kedua orang
tuanya meninggal. Ia terlihat gelisah karena ia tidak
dapat memulai untuk melukis dengan tema persahabatan.
(MEDIUM CLOSE UP : EKSPRESI KAYLA YANG SEDANG PANIK DAN
MULAI MEMEGANG KEPALANYA SAMBIL MENGACAK-ACAK RAMBUTNYA)
Kayla sedang berada sendirian di dalam ruang lukis
sekolah. Raut wajahnya terlihat panik dan mulai memegang
kepalanya dan mengacak rambutnya. Ia terlihat sudah sangat
frustasi dengan lukisannya.
(BIG CLOSE UP : TANGAN KAYLA YANG MENGGORES KESANA-KEMARI
DI ATAS KANVAS)
SUARA ANEH (OS)
Kamu pasti gagal! Kamu tidak akan
bisa masuk Oxford!
(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA YANG TAMPAK SEMAKIN PANIK DENGAN
SUARA ANEH YANG TIBA-TIBA MUNCUL)
SUARA ANEH (OS)
Kamu hanya buang-buang waktu.
Kamu itu TIDAK BERBAKAT!
(MEDIUM SHOT : KAYLA MELEMPAR PENSILNYA DAN MENUTUP
TELINGANYA. EKSPRESINYA SEMAKIN KETAKUTAN)
SUARA ANEH (OS)
Kamu harusnya ikut dengan orang
tua mu. MATI! Akhiri saja
hidupmu!
(CONTINUED)
CONTINUED: 7.
Kayla ketakutan. Ia melihat ke sekeliling ruangan dan
semua yang ada di sekelilingnya terlihat menakutkan. Ia
melihat sosok yang tidak begitu jelas di sudut depan
kelas. Ia merasakan gelisah yang luar biasa dan terngiang
suara yang mengatakan seharusnya ia mati. Kayla berjalan
kedepan, suara itu berada di belakangnya, ia melihat ke
belakang dan dilihatnyalah sosok gadis berumur 17 tahun
dengan rambut panjang.
(MEDIUM CLOSE UP : SOSOK SUARA ANEH)
SUARA ANEH
Mati! Kamu seharusnya mati!
(MEDIUM CLOSE UP : EKSPRESI KETAKUTAN KAYLA)
Kayla membalikan badannya, dan ia melihat sosok itu lagi.
Kayla mencoba untuk pergi dari situasi yang membuatnya
sangat takut ini. Tapi, tidak bisa. Sampai akhirnya ia
melihat ada cutter di sebelah buku gambarnya. Tanpa
berpikir panjang, ia mengambil cutter itu. Ketika ia
hendak menggores nadinya menggunakan cutter yang sudah ia
ambil... Clara masuk ke dalam kelas dengan membawa sebuah
buku gambar dan tempat pensil. Ia terkejud melihat Kayla
memegang cutter dan sedang berusaha untuk menggores
nadinya menggunakan cutter. Clara menjatuhkan
barang-barang yang dibawanya dan langsung berlari ke arah
Kayla sambil berteriak.
CLARA
KAYLA! APA YANG KAMU LAKUKAN?
Clara mengambil cutter dari tangan Kayla dan memeluk
Kayla.
(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA DENGAN EKSPRESI KECEWA DAN SEDIH)
KAYLA
Memang seharusnya aku MATI! Aku
tidak berguna. Lukisan itu tidak
akan pernah selesai! Aku tidak
akan pernah masuk Oxford!
(MEDIUM CLOSE UP : CLARA YANG MULAI MENETESKAN AIR MATA)
Mendengar Kayla mengatakan ia seharusnya mati, Clara mulai
meneteskan air mata. Ia mengetahui perasaan Kayla. Clara
menepuk-nepuk punggung Kayla untuk menenangkannya.
Perlahann Clara melepaskan pelukannya. Ia mengambil
lukisan Kayla yang jatuh ke lantai. Ia melihat sejenak dan
tersenyum.
CLARA
Kamu bisa masuk Oxford, Kay. Kita
akan masuk ke sana. Bersama-sama.
Lukisan ini akan membawa kamu ke
Oxford.
(CONTINUED)
CONTINUED: 8.
Kayla menatap bingung ke arah Clara dan ke arah lukisan
yang berada di tangan Clara.
CLARA
Ini punyamu. Aku tidak akan
mengambilnya. Kamu bisa masuk
Oxford kalau kamu menyerahkannya
besok. Kenapa kamu peduli padaku?
(dengan nada bingung)
Clara tersenyum dan duduk disamping Kayla yang masih
terlihat bingung. Sambil menyerahkan lukisan yang
dipegangannya ke tangan Kayla, ia mulai bercerita...
CLARA
Sebenarnya aku dan kamu nggak
berbeda. Dulu aku adalah kamu.
Aku mengerti bagaimana rasanya
ditolak dan dijauhi orang-orang.
Kepercayaan diriku hilang karena
aku sering diserang pemikiran dan
khayalan negatif yang sebenarnya
itu berasal dari dalam diriku
sendiri. Sekarang, ketika aku
sudah mulai pulih dan hidup
normal, aku ingin membantu
orang-orang yang sama sepertiku.
Aku nggak nyangka akan bertemu
teman dengan kondisi yang sama
dengan ku. Kayla, hanya kamu
satu-satunya orang yang bisa
merubah dirimu sendiri. Jangan
biarkan apapun membuatmu takut.
Ambil lukisan ini dan jadilah
orang berhasil. Kita akan
bersama-sama ke Oxford. Percaya
aku, Kay. Aku akan menjadi
sahabat mu mulai hari ini.
(MEDIUM SHOT : CLARA MEMELUK KAYLA DAN MENEPUK-NEPUK
PUNGGUNG KAYLA)
Shella yang memiliki kehidupan yang sama dengan Vivi,
mengerti ketakutan yang menghantui Vivi selama ini.
Ketakutan yang sudah bisa ia kontrol dalam waktu yang
tidak singkat. Shella menenangkan Vivi.
INT. RUANG INTERVIEW. PAGI
5 tahun kemudian...
Di dalam ruangan terdapat dua bangku yang diduduki oleh
dua orang cantik berumur 22 tahun. Dengan rambut panjang
yang berwarna hitam, mereka duduk berdampingan menghadap
ke arah kamera. Mereka adalah Kayla dan Clara yang telah
berhasil mewujudkan cita-cita mereka dan akan menggelar
(CONTINUED)
CONTINUED: 9.
sebuah pameran di gallery lukisan terbesar di Newyork.
Pameran yang akan digelar adalah pameran kolaborasi antara
Kayla dan sahabatnya, Clara. Tampak Kayla dan Clara sedang
di interview oleh seorang wanita berumur 25 tahun. Tidak
jarang mereka tertawa bersama pada saat sesi interview.
(OVER SHOULDER SHOT : SHOT DARI ARAH BAHU INTERVIEWER)
INTERVIEWER (OS)
Miss Kayla, could you tell us why
you hold a collaboration
exhibition with Miss Clara?
KAYLA
First, because she’s my one and
only friend and family. (sambil
tersenyum ke arah Clara. Clara
juga senyum balik) And because of
her, I could get scholarship from
Oxford University and the most
important thing is she helps me
to recover from my illness.
INTERVIEWER (OS)
Your illness? Could you share
what kind of illness you have,
Miss?
KAYLA
I was diagnosed with
schizophrenia. But now, I am able
to control myself so that that
voice can not bother me anymore.
(sambil tersenyum dan melihat
kearah Clara)
(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA DAN CLARA YANG SALING TERSENYUM
SATU DENGAN YANG LAIN)
(TILT DOWN, EXTRIME CLOSE UP : TANGAN KAYLA DAN CLARA YANG
SALING BERGENGGAMAN)
-END-

More Related Content

Viewers also liked

2016.07.27 이가게는 보안
2016.07.27 이가게는 보안2016.07.27 이가게는 보안
2016.07.27 이가게는 보안창현 김
 
CV of ABDUL GAFFAR
CV of ABDUL GAFFARCV of ABDUL GAFFAR
CV of ABDUL GAFFARAbdul Gaffar
 
テストスライドLm様
テストスライドLm様テストスライドLm様
テストスライドLm様poin-forward
 
Ensuring Learning from Start to Finish
Ensuring Learning from Start to FinishEnsuring Learning from Start to Finish
Ensuring Learning from Start to FinishIUCN Forests
 
R E S U M E NURAENI
R E S U M E NURAENIR E S U M E NURAENI
R E S U M E NURAENINur Aini
 
Shakharamseth_Employees_Union_vs_Icici_Bank_Limited_on_6_November,_2009.PDF
Shakharamseth_Employees_Union_vs_Icici_Bank_Limited_on_6_November,_2009.PDFShakharamseth_Employees_Union_vs_Icici_Bank_Limited_on_6_November,_2009.PDF
Shakharamseth_Employees_Union_vs_Icici_Bank_Limited_on_6_November,_2009.PDFPranika Bhatia
 
CURRICULUM VITAE - FLORENCIA HALIM
CURRICULUM VITAE - FLORENCIA HALIMCURRICULUM VITAE - FLORENCIA HALIM
CURRICULUM VITAE - FLORENCIA HALIMFlorencia Halim
 

Viewers also liked (10)

2016.07.27 이가게는 보안
2016.07.27 이가게는 보안2016.07.27 이가게는 보안
2016.07.27 이가게는 보안
 
CV of ABDUL GAFFAR
CV of ABDUL GAFFARCV of ABDUL GAFFAR
CV of ABDUL GAFFAR
 
Script Radio (Mager)
Script Radio (Mager)Script Radio (Mager)
Script Radio (Mager)
 
Akash_CV
Akash_CVAkash_CV
Akash_CV
 
テストスライドLm様
テストスライドLm様テストスライドLm様
テストスライドLm様
 
Ensuring Learning from Start to Finish
Ensuring Learning from Start to FinishEnsuring Learning from Start to Finish
Ensuring Learning from Start to Finish
 
R E S U M E NURAENI
R E S U M E NURAENIR E S U M E NURAENI
R E S U M E NURAENI
 
Shakharamseth_Employees_Union_vs_Icici_Bank_Limited_on_6_November,_2009.PDF
Shakharamseth_Employees_Union_vs_Icici_Bank_Limited_on_6_November,_2009.PDFShakharamseth_Employees_Union_vs_Icici_Bank_Limited_on_6_November,_2009.PDF
Shakharamseth_Employees_Union_vs_Icici_Bank_Limited_on_6_November,_2009.PDF
 
Makalah anfis
Makalah anfisMakalah anfis
Makalah anfis
 
CURRICULUM VITAE - FLORENCIA HALIM
CURRICULUM VITAE - FLORENCIA HALIMCURRICULUM VITAE - FLORENCIA HALIM
CURRICULUM VITAE - FLORENCIA HALIM
 

Script SOUNDS (After Shooting FIX)

  • 2. FADE IN INT. RUANG MENGGAMBAR. SORE Ruang menggambar adalah sebuah ruangan khusus untuk murid-murid yang ingin menggambar dengan tenang. Biasanya ruangan ini digunakan oleh murid-murid yang lolos seleksi untuk masuk ke Oxford University. Kayla, seorang gadis berumur 17 tahun dengan rambut panjang sepunggung, memakai t-shirt berwarna hitam, jaket jeans, celana panjang jeans hitam, kacamata dengan frame hitam, serta sepatu kets. Kayla sesekali menaikkan kacamatanya yang suka melorot dan melihat dengan tatapan tajam kearah kanvas, detil demi detil goresan lukisan yang ia torehkan disana. Diujung sisi kiri kanvas tertempel secarik kertas dengan kop surat Oxford University. Sketsa Kayla yang ia buat di buku gambar yang terlepas berserakan dimana-mana. Tangannya mulai dengan gugup mulai mewarnai lukisan yang sudah ia buat. (CLOSE UP :MUKA KAYLA YANG SUDAH DIBASAHI OLEH KERINGAT) Mukanya sudah berantakan dengan keringat yang mengalir. (CLOSE UP : EKSPRESI KAYLA YANG BERUBAH MENJADI SEMAKIN SERIUS) Raut mukanya semakin lama semakin serius. Mukanya menunjukkan ekspresi tidak puas dan marah. KAYLA AAAAAARGH! Kayla marah. Ia mulai menggigit bibirnya dan mukanya kelihatan tambah pucat ditambah dengan keringat yang semakin sering mengucur membasahi wajah dan bajunya. Lalu, Kayla tiba-tiba merasa mulai ketakutan. Ia mulai mendengar suara-suara yang selalu menghantunya setiap hari. Suara seorang gadis berusia 17 tahun yang selalu menggema di telinganya. Suara yang selalu membuatnya takut. Suara yang selalu menganggap lukisannya jelek. (MEDIUM CLOSE UP : KAYLA MENUTUP TELINGANYA DENGAN EKSPRESI KETAKUTAN DICAMPUR DENGAN MARAH) SUARA ANEH (OS) Lukisanmu benar-benar BURUK! (MEDIUM SHOT : KAYLA MENUTUP TELINGANYA DENGAN TANGAN KIRI DAN TANGAN KANANNYA DIGUNAKAN UNTUK MENGUSIR SUARA ANEH) KAYLA DIAM! JANGAN GANGGU AKU! PERGI!!! (CONTINUED)
  • 3. CONTINUED: 2. SUARA ANEH (OS) Kamu tidak akan pernah mampu ke Oxford, Kay. Mimpimu masuk Oxford tidak pernah akan terwujud. TIDAK AKAN PERNAH! (CLOSE UP: KAYLA DENGAN MATANYA YANG TERTUTUP RAPAT) Kayla panik. Matanya menutup rapat. Kayla mulai berteriak-teriak. Tangannya menutup telinganya. SUARA ANEH (OS) Kamu akan benar-benar hancur, Kay! KAYLA PERGI! Jangan ganggu aku! INT. RUANG KELAS. PAGI (LONG SHOT : RUANG KELAS YANG DIISI DENGAN BEBERAPA MURID YANG SEDANG BERKUMPUL DAN MENGOBROL) Di dalam sebuah ruang kelas sekolah kesenian internasional yang terkenal di Jakarta, tampak beberapa anak berumur 17 tahun sedang berkumpul dan mengobrol. Tiba-tiba pintu ruang kelas terbuka dan masuklah seorang guru laki-laki muda bernama Sir Arnold yang berusia 26 tahun, memakai kemeja hitam, celana bahan hitam, beserta fantofel hitam, dengan membawa sebuah map berwarna kuning. Ia masuk bersama seorang murid baru, gadis berumur 17 tahun dengan tinggi 158cm, berambut hitam panjang sebahu, memakai sweater berwarna hitam, dipandu dengan celana panjang berwarna cream dan flat shoes berwarna coklat, dan ditambah tas ransel berwarna merah yang bertengger manis dipunggungnya. Di sekolah ini, setiap anak memang tidak diwajibkan untuk menggunakan seragam sekolah layaknya sekolah-sekolah lain yang ada di Jakarta. Dikarenakan, pendiri sekolah ini ingin terus mengembangkan kebebasan setiap muridnya untuk berkreasi. Sehingga beliau tidak mau mengekang murid-muridnya untuk wajib memakai seragam sekolah. (LONG SHOT : SIR ARNOLD DAN CLARA YANG BERDIRI DI DEPAN KELAS. SHOOT SAMPAI PINTU KELAS) SIR ARNOLD Good morning, guys! Kenalkan ini Clara. Dia murid pindahan dari Bandung. Dia merupakan salah satu murid yang masuk seleksi ke Oxford University. Clara, silahkan perkenalkan dirimu. (MEDIUM CLOSE UP : CLARA) (CONTINUED)
  • 4. CONTINUED: 3. CLARA Hi, guys! Aku Clara, salam kenal semuanya. (MEDIUM SHOT : SIR ARNOLD DAN CLARA) SIR ARNOLD Oh iya, Clara, nanti jangan lupa datang ke ruang menggambar sehabis pulang sekolah ya. Nanti kamu juga akan berlatih bersama murid lain yang masuk seleksi beasiswa gelombang pertama Oxford University. Saya tinggal dulu. (sambil membalikan badannya dan berjalan meninggalkan ruang kelas) (LONG SHOT : CLARA YANG BERJALAN MENUJU SEBUAH KURSI KOSONG YANG BERADA DI DEPAN RUANG KELAS) Salah seorang teman kelas Clara mengajak Clara duduk disebalahnya. Ketika ia hendak duduk, datanglah Kayla yang tampak terburu-buru masuk ke dalam kelas dan menubruk Clara dan tanpa sadar, kertas gambar miliknya jatuh di dekat kaki Clara. Kayla yang tidak sadar bahwa gambarnya terjatuh, langsung berjalan terburu-buru menuju bangkunya yang berada di ujung kelas. Clara mengambil kertas gambar itu dari lantai dan melihat gambar yang ada di kertas itu. Setelah itu, Clara pun duduk di bangkunya. CLARA Anak itu ... (sambil menunjuk Vivi) Anak kelas ini juga? FLO Oh, dia. Kayla namanya. Dia sih jago banget ngegambar. Tapi sayang perilakunya aneh. Mungkin karena ditinggal orangtuanya sejak kecil, kesepian, dan ... jadi begitu. CLARA Kayla? Kayla Angelica yang masuk seleksi Oxford itu? Aneh gimana? FLO Ya... Dia aneh aja. Kalo lagi kumat bisa teriak-teriak, marah-marah engga jelas. Jangan bergaul sama dia deh. Clara hanya mengangguk dan melihat ke arah Kayla. Ia melihat pemandangan yang aneh. Tadi, ia melihat Kayla sedang fokus dengan buku gambarnya. Sekarang, ia sedang menutup telinganya sambil mengernyitkan dahinya. Ekspresi Vivi seperti orang yang sedang ketakutan. (CONTINUED)
  • 5. CONTINUED: 4. SUARA ANEH (OS) Gambar apapun yang kamu buat nggak akan meloloskan kamu ke Oxford. Kamu akan selalu gagal. kamu pasti gagal! Pemandangan aneh itu membuat Clara semakin penasaran dengan Kayla. INT. RUANG MENGGAMBAR. SORE. PUKUL 16:00 Setelah selesai kelas, Clara mencari Kayla di ruangan menggambar. Ia ingin mengembalikan kertas yang terjatuh pagi tadi. Tetapi, ketika ia membuka pintu secara perlahan, ia mendengar suara jeritan dari dalam dan membuatnya tertahan didepan ruangan. Ia mengintip dari celah pintu yang sudah terbuka sedikit dan melihat Kayla sedang marah-marah dan mengacak-acak dan merobek-robek kertas gambar miliknya. Kayla juga terlihat sedang memaki seseorang, jari telunjuknya teracung kedepan, tetapi tidak tampak siapapun. (MEDIUM CLOSE UP : KAYLA DENGAN EKSPRESI MARAH) KAYLA PERGI! PERGI SANA! JANGAN GANGGU AKU! PERGI!!! (MEDIUM CLOSE UP : CLARA DENGAN EKSPRESI KAGET, BINGUNG, PENASARAN) Melihat pemandangan itu, membuat Clara kaget dan penasaran. Tanpa berpikir panjang, ia langsung membuka pintu ruangan dan langsung masuk ke dalam ruangan itu. Keadaan ruang menggambar sudah berantakan dengan sobekan kertas yang berserakan dimana-mana. Melihat Clara masuk ke dalam ruangan itu, Kayla marah dan melihat Clara dengan tatapan tajam. Sampai akhirnya Clara menyerahkan sesuatu kepada Kayla. (MEDIUM SHOT : CLARA MEMBERIKAN KERTAS GAMBAR KAYLA KE KAYLA) CLARA Ini kertas gambar kamu yang tadi terjatuh di kelas. Vivi melihat kertas gambar itu dan langsung menyambar benda tersebut dari tangan Clara. Sebelum Clara sempat berbicara lebih banyak, Kayla langsung berbalik dan berjalan keluar ruangan.
  • 6. 5. INT. RUANG SIR ARNOLD. PAGI (MEDIUM SHOT : SIR ARNOLD) SIR ARNOLD Kayla, Clara, saya hanya mau mengingatkan mengenai jadwal pengumpulan lukisan ke Oxford University hanya tinggal satu minggu lagi. Persiapkan yang terbaik. Jangan lupa, kalian harus mengirimkan minimal 3 karya dan salah satunya harus ada yang bertema persahabatan. CLARA Ok, Sir! (LONG SHOT : KAYLA YANG MEMBALIKAN BADANNYA, BERJALAN KEARAH PINTU RUANGAN SIR ARNOLD DAN MENINGGALKAN RUANGAN) Tanpa berkata-kata, Kayla membalikan badannya dan berjalan meninggalkan ruangan Sir Arnold. INT. RUANG MENGGAMBAR. SIANG Clara dan Kayla tampak sedang berada di ruang menggambar. Suasana sangat hening. Tidak ada komunikasi antara Kayla dan Clara. Clara duduk di depan Kayla. Sedangkan Kayla, duduk ditempatnya seperti biasa. Dari tempat duduknya, tanpa menoleh ke arah Kayla yang duduk jauh di belakangnya, Clara mulai membuka mulutnya. CLARA Aku nggak pernah ngeliat kamu bergaul dengan anak-anak lainnya. Apa kamu takut? Semua orang pasti butuh teman dalam hidupnya. (MEDIUM CLOSE UP : KAYLA. KAYLA BERHENTI MELUKIS DAN MENATAP PUNGGUNG CLARA DENGAN TAJAM. MARAH) SUARA ANEH (OS) Teman? Kamu TIDAK AKAN pernah punya teman, Kay! Suara aneh itu kembali datang. Membuat Kayla semakin marah. KAYLA Bukan urusanmu! (sambil menggebrak meja dan berdiri) Suara aneh itu yang membuat Kayla marah. Ia sudah capek dengan suara itu. (CONTINUED)
  • 7. CONTINUED: 6. (LONG SHOT : KAYLA YANG BERJALAN MENUJU PINTU KELUAR DAN MEMBANTING PINTU) Dengan langkah marah, ia berjalan menuju pintu keluar tanpa membawa apapun. Ia membanting pintu meninggalkan Clara yang masih terdiam atas jawabannya. (MEDIUM CLOSE UP : CLARA DENGAN WAJAH KHAWATIR) CLARA Aku tahu perasaan itu. Aku mengerti, Kay. INT. RUANG MENGGAMBAR. SIANG Setiap kali Kayla melihat Clara, Kayla akan berusaha untuk menghindari teman sekelasnya itu. Kayla hanya berfokus pada lukisannya saja. Ketika mereka di dalam satu ruangan pun, Kayla tidak mau melihat kearah Clara. Hal ini cukup mengganggu pikirannya. Sampai satu hari sebelum deadline pengumpulan lukisan, Kayla mulai panik karena ia belum menyelesaikan lukisan wajib yang diwajibkan oleh Oxford University - lukisan dengan tema persahabatan. Persahabatan. Satu kata yang tidak dimengerti Kayla karena ia tidak pernah lagi memiliki sahabat sejak kedua orang tuanya meninggal. Ia terlihat gelisah karena ia tidak dapat memulai untuk melukis dengan tema persahabatan. (MEDIUM CLOSE UP : EKSPRESI KAYLA YANG SEDANG PANIK DAN MULAI MEMEGANG KEPALANYA SAMBIL MENGACAK-ACAK RAMBUTNYA) Kayla sedang berada sendirian di dalam ruang lukis sekolah. Raut wajahnya terlihat panik dan mulai memegang kepalanya dan mengacak rambutnya. Ia terlihat sudah sangat frustasi dengan lukisannya. (BIG CLOSE UP : TANGAN KAYLA YANG MENGGORES KESANA-KEMARI DI ATAS KANVAS) SUARA ANEH (OS) Kamu pasti gagal! Kamu tidak akan bisa masuk Oxford! (MEDIUM CLOSE UP : KAYLA YANG TAMPAK SEMAKIN PANIK DENGAN SUARA ANEH YANG TIBA-TIBA MUNCUL) SUARA ANEH (OS) Kamu hanya buang-buang waktu. Kamu itu TIDAK BERBAKAT! (MEDIUM SHOT : KAYLA MELEMPAR PENSILNYA DAN MENUTUP TELINGANYA. EKSPRESINYA SEMAKIN KETAKUTAN) SUARA ANEH (OS) Kamu harusnya ikut dengan orang tua mu. MATI! Akhiri saja hidupmu! (CONTINUED)
  • 8. CONTINUED: 7. Kayla ketakutan. Ia melihat ke sekeliling ruangan dan semua yang ada di sekelilingnya terlihat menakutkan. Ia melihat sosok yang tidak begitu jelas di sudut depan kelas. Ia merasakan gelisah yang luar biasa dan terngiang suara yang mengatakan seharusnya ia mati. Kayla berjalan kedepan, suara itu berada di belakangnya, ia melihat ke belakang dan dilihatnyalah sosok gadis berumur 17 tahun dengan rambut panjang. (MEDIUM CLOSE UP : SOSOK SUARA ANEH) SUARA ANEH Mati! Kamu seharusnya mati! (MEDIUM CLOSE UP : EKSPRESI KETAKUTAN KAYLA) Kayla membalikan badannya, dan ia melihat sosok itu lagi. Kayla mencoba untuk pergi dari situasi yang membuatnya sangat takut ini. Tapi, tidak bisa. Sampai akhirnya ia melihat ada cutter di sebelah buku gambarnya. Tanpa berpikir panjang, ia mengambil cutter itu. Ketika ia hendak menggores nadinya menggunakan cutter yang sudah ia ambil... Clara masuk ke dalam kelas dengan membawa sebuah buku gambar dan tempat pensil. Ia terkejud melihat Kayla memegang cutter dan sedang berusaha untuk menggores nadinya menggunakan cutter. Clara menjatuhkan barang-barang yang dibawanya dan langsung berlari ke arah Kayla sambil berteriak. CLARA KAYLA! APA YANG KAMU LAKUKAN? Clara mengambil cutter dari tangan Kayla dan memeluk Kayla. (MEDIUM CLOSE UP : KAYLA DENGAN EKSPRESI KECEWA DAN SEDIH) KAYLA Memang seharusnya aku MATI! Aku tidak berguna. Lukisan itu tidak akan pernah selesai! Aku tidak akan pernah masuk Oxford! (MEDIUM CLOSE UP : CLARA YANG MULAI MENETESKAN AIR MATA) Mendengar Kayla mengatakan ia seharusnya mati, Clara mulai meneteskan air mata. Ia mengetahui perasaan Kayla. Clara menepuk-nepuk punggung Kayla untuk menenangkannya. Perlahann Clara melepaskan pelukannya. Ia mengambil lukisan Kayla yang jatuh ke lantai. Ia melihat sejenak dan tersenyum. CLARA Kamu bisa masuk Oxford, Kay. Kita akan masuk ke sana. Bersama-sama. Lukisan ini akan membawa kamu ke Oxford. (CONTINUED)
  • 9. CONTINUED: 8. Kayla menatap bingung ke arah Clara dan ke arah lukisan yang berada di tangan Clara. CLARA Ini punyamu. Aku tidak akan mengambilnya. Kamu bisa masuk Oxford kalau kamu menyerahkannya besok. Kenapa kamu peduli padaku? (dengan nada bingung) Clara tersenyum dan duduk disamping Kayla yang masih terlihat bingung. Sambil menyerahkan lukisan yang dipegangannya ke tangan Kayla, ia mulai bercerita... CLARA Sebenarnya aku dan kamu nggak berbeda. Dulu aku adalah kamu. Aku mengerti bagaimana rasanya ditolak dan dijauhi orang-orang. Kepercayaan diriku hilang karena aku sering diserang pemikiran dan khayalan negatif yang sebenarnya itu berasal dari dalam diriku sendiri. Sekarang, ketika aku sudah mulai pulih dan hidup normal, aku ingin membantu orang-orang yang sama sepertiku. Aku nggak nyangka akan bertemu teman dengan kondisi yang sama dengan ku. Kayla, hanya kamu satu-satunya orang yang bisa merubah dirimu sendiri. Jangan biarkan apapun membuatmu takut. Ambil lukisan ini dan jadilah orang berhasil. Kita akan bersama-sama ke Oxford. Percaya aku, Kay. Aku akan menjadi sahabat mu mulai hari ini. (MEDIUM SHOT : CLARA MEMELUK KAYLA DAN MENEPUK-NEPUK PUNGGUNG KAYLA) Shella yang memiliki kehidupan yang sama dengan Vivi, mengerti ketakutan yang menghantui Vivi selama ini. Ketakutan yang sudah bisa ia kontrol dalam waktu yang tidak singkat. Shella menenangkan Vivi. INT. RUANG INTERVIEW. PAGI 5 tahun kemudian... Di dalam ruangan terdapat dua bangku yang diduduki oleh dua orang cantik berumur 22 tahun. Dengan rambut panjang yang berwarna hitam, mereka duduk berdampingan menghadap ke arah kamera. Mereka adalah Kayla dan Clara yang telah berhasil mewujudkan cita-cita mereka dan akan menggelar (CONTINUED)
  • 10. CONTINUED: 9. sebuah pameran di gallery lukisan terbesar di Newyork. Pameran yang akan digelar adalah pameran kolaborasi antara Kayla dan sahabatnya, Clara. Tampak Kayla dan Clara sedang di interview oleh seorang wanita berumur 25 tahun. Tidak jarang mereka tertawa bersama pada saat sesi interview. (OVER SHOULDER SHOT : SHOT DARI ARAH BAHU INTERVIEWER) INTERVIEWER (OS) Miss Kayla, could you tell us why you hold a collaboration exhibition with Miss Clara? KAYLA First, because she’s my one and only friend and family. (sambil tersenyum ke arah Clara. Clara juga senyum balik) And because of her, I could get scholarship from Oxford University and the most important thing is she helps me to recover from my illness. INTERVIEWER (OS) Your illness? Could you share what kind of illness you have, Miss? KAYLA I was diagnosed with schizophrenia. But now, I am able to control myself so that that voice can not bother me anymore. (sambil tersenyum dan melihat kearah Clara) (MEDIUM CLOSE UP : KAYLA DAN CLARA YANG SALING TERSENYUM SATU DENGAN YANG LAIN) (TILT DOWN, EXTRIME CLOSE UP : TANGAN KAYLA DAN CLARA YANG SALING BERGENGGAMAN) -END-