Dokumen tersebut memaparkan profil Chikita Fawzi, seorang animator dan pendiri perusahaan animasi Monso House. Ia mulai tertarik dengan seni sejak kecil dan memilih animasi sebagai bidang studinya. Chikita pernah bekerja di Les' Copaque yang menggarap Upin & Ipin sebelum membangun Monso House bersama teman-temannya untuk mengembangkan industri animasi di Indonesia. Saat ini Monso House sedang menggarap film animasi berjudul Gocex
1. 140 citacinta.com
Profil
Marsha
Chikita
Fawzi
Berawal dari kecintaannya
terhadap seni, Chikita
Fawzi, 26, memilih untuk
menekuni dunia animasi.
Berbekal keseriusannya,
Chiki bahkan pernah
menjadi salah satu
animator kartun Upin &
Ipin. Kini lewat perusahaan
animasi Monso House yang
didirikan bersama beberapa
temannya, Chiki berharap
bisa membangkitkan dunia
animasi di Indonesia.
Membangkitkan
Animasi
Indonesia
2. 141citacinta.com
FANNYINDRIAWATIFOTO:FANNY,PRIBADI
TertantangAnimasi
“Saya menyukai seni sejak SD.
Selain belajar piano, saya hobi
melukis dan membuat berbagai
jenis prakarya. Bahkan, saking
cintanya pada seni, saya mantap
ingin menjadi seniman sejak kecil.
“Hobi saya terus berlanjut sampai
dewasa. Ketika akan kuliah, saya
ingin mengambil program studi
yang masih berhubungan dengan
seni. Saya memilih animasi karena
menggabungkan seni lukis dan
teknologi. Sudah terbayang kalau
akan sangat menantang. Apalagi,
belum banyak orang Indonesia
yang menekuninya.
“Saya pun mengambil kuliah
creative multimedia di Multimedia
University, Malaysia. Awalnya, saya
sempat kesulitan karena harus fasih
banget menggambar 2D agar basic
animasinya kuat. Namun setelah
mengenal 3D, saya benar-benar
jatuh cinta pada animasi karena
saya seperti bisa menciptakan
dunia sendiri.”
‘Bertemu’Upin&Ipin
“Di tahun terakhir kuliah, saya
harus menjalani program magang.
Saya pun mengirim lamaran ke Les’
Copaque yang menggarap Upin
& Ipin. Saya tertarik magang di
sana karena perusahaan tersebut
didirikan oleh beberapa senior
saya di kampus, yaitu Nizam Abdul
Razak, Safwan Abdul Karim, dan
Usamah Zaid.
“Setelah magang kurang-lebih
empat bulan, saya ditawari untuk
kerja full time. Saya ikut membantu
menggarap animasi Upin & Ipin,
seperti membuat setting kamar
Upin dan Ipin serta dapur Kak Ros.
Saya juga banyak memberikan
masukan untuk karakter Susanti
yang diceritakan berasal dari
Indonesia.
“Setelah tiga tahun bekerja
di sana dari 2009-2012, saya
memutuskan kembali ke Indonesia.
Saya dan seorang teman kuliah
asal Indonesia, Aditya Prabaswara,
ingin membuka perusahaan
animasi sendiri. Akhirnya, bersama
beberapa teman lain, saya dan Adit
mendirikan Monso House pada
Oktober 2012.”
MempersiapkanGocex
“Sebagai portofolio Monso House,
ada beberapa film pendek yang
ditampilkan di situs kami, yaitu
Altitude Alto, Bite, dan Diagnose Me
Dr. Vroom. Ketiganya merupakan
tugas kami semasa kuliah. Kami
juga membuat animasi Kembang
Gula yang menjadi salah satu
intelectual property milik Monso
House. Inginnya, sih, bisa jadi
miniseri di televisi.
“Industri animasi Indonesia
yang kurang berkembang menjadi
tantangan buat kami. Mungkin
karena memang belum ada yang
menjadi gongnya. Kalau untuk film
Indonesia, kan, ada AAdC. Kita
masih terpaku pada kesuksesan
Upin & Ipin sehingga sering kali
membuat animasi dengan formula
yang sama. Padahal, untuk bisa
menyainginya, kita harus membuat
sesuatu yang beda.
“Untuk membangkitkan
animasi Indonesia, Monso sedang
menggarap film berjudul Gocex.
Ceritanya tentang anak-anak kecil
yang suka bermain bola di jalanan
dengan setting Jakarta tahun 2040.
Saat ini, baru memasuki tahap
praproduksi.”
Beberapa contoh hasil mural Chiki
KesibukanLain
“Di luar kesibukan saya di Monso,
saya juga suka membuat mural.
Semua berawal saat masih kuliah
di Malaysia. Banyak teman yang
meminta saya membuat mural
di dinding kamar mereka karena
tahu saya hobi menggambar.
Setelah dicoba, ternyata sangat
menyenangkan.
“Ketika balik ke Indonesia, ada
teman yang meminta saya untuk
membuat mural di kafe baru
miliknya dan saya pun bersedia.
Sejak saat itu, datang banyak
tawaran, dari membuat mural untuk
kamar tidur sampai kantor. Namun,
saya hanya melakukannya saat
weekend agar tidak mengganggu
pekerjaan di Monso.
“Saya juga sedang
mempersiapkan album solo dan
buku motivasi. Ya, musik sudah jadi
passion saya sejak lama. Semoga
keduanya bisa segera rilis tahun ini.
Memang agak susah mencuri waktu
untuk menyelesaikannya di tengah
kesibukan Monso dan mural. Saya
optimis, sih, bisa melakukannya
karena memang tinggal sedikit lagi
yang harus diselesaikan.” cc