1. AKHLAK, MORAL dan ETIKA
Presented by:
AFIFATUZ ZAKIYAH A
TRIA NANDA PRATIWI
ADIBA JEYHAN SHAFIRA
ULFATHAN DANA RAFI
2. A. Pengertian Akhlak
Secara bahasa bentuk jamak dari akhlak
adalah khuluq, yang memiliki arti tingkah laku,
perangai dan tabiat. Secara istilah, akhlak adalah
daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan
dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnungkan lagi.
(Azyumadi.2002.203-204)
3. B. Pengertian Moral
Secara bahasa dibentuk dari bentuk dari kata
mores yang artinya adat kebiasaan. Moral ini
selalu dikaitkan dengan ajaran baik/buruk yang
diterima umum/masyarakat.
(Azyumadi.2002.203-204)
4. C. Pengertian Etika
Sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai
suatu masyarakat tertentu, etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu
atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk adalah
akal manusia.
(Azyumadi.2002.203-204)
5. D. Perbedaan Akhlak, Moral, dan Etika
1.Akhlak : standar perenentuan Al-Qur’an dan Hadits
2.Moral : besifat lokal/khusus
3.Etika : lebih bersifat teoritis/umum
Perbedaaan antara etika, moral, dan susila dengan akhlak
adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk
menentukan baik dan buruk. Jika dalam etika penilaian baik
buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan
susila berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di
masyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk
menentukan baik buruk itu adalah al-qur’an dan al-hadis.
6. KHAREKTERISTIK AKHLAK ISLAM
Secara sederhana akhlak Islami dapat diartikan sebagai
akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang
bersifat Islami. Kata Islam yang berada di belakang kata
akhlak dalam hal menempati posisi sebagai sifat. Dengan
demikian akhlak Islami adalah perbuatan yang dilakukan
dengan mudah, disengaja, mendarah-daging dan sebenarnya
yang didasarkan pada ajaran Islam. Dilihat dari segi sifatnya
yang universal, maka akhlak Islami juga bersifat universal.
Namun dalam rangka menjabarkan akhlak islami yang
universal ini diperlukan bantuan pemikiran akal manusia dan
kesempatan sosial yang terkandung dalam ajaran etika dan
moral.
7. PROSES TERBENTUKNYA AKHLAK DALAM
ISLAM
Reinforcement merupakan penguatan yang
diberikan terhadap perilaku manusia. Reinforcement
dibedakan menjadi 2, yaitu reinforcement positif dan
reinforcement negative. Ketika dalam berperilaku
manusia mendapatkan reinforcement positif, maka ia
akan merasakan kenikmatan, kenyamanan dalam
perilakunya. Sehingga perilaku tersebut akan selalu
diulang – ulang, dan akan menjadi sebuah akhlak.
8. TOLAK UKUR AKHLAK BAIK BURUK
DALAM ISLAM
• Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata
‘khoir’ ( dalam bahasa arab ) Dikatakan bahwa
yang disebut baik adalah sesuatu yang
menimbulkan rasa keharuan dan kepuasan,
kesenangan, persesuaian, dan seterusnya.
• Menurut ajaran Islam penentuan baik dan buruk
harus didasarkan pada petunjuk Al-Qur’an dan Al-
Hadits.
9. JENIS-JENIS AKHLAK
A. Akhlak Mahmudah
Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang
merupakan tanda keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau
akhlak terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji pula
Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta
kepada Allah, cinta kepada rasul, taat beribadah, senantiasa
mengharap ridha Allah, tawadhu’, taat dan patuh kepada
Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar atas
segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah.
10. B. Akhlak Madzmumah
Akhlak madzmumah adalah tingkah laku
yang tercela atau perbuatan jahat yang merusak
iman seseorang dan menjatuhkan martabat
manusia.
Sifat yang termasuk akhlak mazmumah
adalah segala sifat yang bertentangan dengan
akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik,
munafik, fasik, murtad, takabbur, riya, dengki,
bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam,
khianat, tamak, fitnah, qati’urrahim, ujub,
mengadu domba, sombong, putus asa, kotor,
mencemari lingkungan, dan merusak alam.
11. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK
DAN MEMPENGARUHI AKHLAK
1.Insting (Naluri)
Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan
manusia dimotivasi oleh kehendak yang dimotori oleh
Insting seseorang ( dalam bahasa Arab gharizah). Insting
merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para
Psikolog menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai
motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah
laku antara lain adalah:
12. a. Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah
membawa suatu hasrat makan tanpa didorang oleh
orang lain.
b. Naluri Berjodoh (seksul instinct).
c. Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan
orang tua kepada anaknya dan sebaliknya kecintaan
anak kepada orang tuanya.
d. Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat
manusia untuk mempertahnkan diri dari gangguan
dan tantangan.
e. Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan
merindukan penciptanya.
13. 2. Adat/Kebiasaan
Adat/Kebiasaan adalah setiap tindakan dan
perbuatan seseorang yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga
menjadi kebiasaan. Abu Bakar Zikir berpendapat:
perbuatan manusia, apabila dikerjakan secara
berulang-ulang sehingga mudah melakukannya,
itu dinamakan adat kebiasaan.
14. 3. Wirotsah (keturunan)
Warisan adalah: Berpindahnya sifat-sifat
tertentu dari pokok (orang tua) kepada cabang
(anak keturunan). Sifat-sifat asasi anak
merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya.
Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian besar
dari salah satu sifat orang tuanya.
15. 4. Milieu
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang
hidup meliputi tanah dan udara sedangkan
lingkungan manusia, ialah apa yang
mengelilinginya, seperti negeri, lautan, udara, dan
masyarakat. milieu ada 2 macam:
1) Lingkungan Alam
2) Lingkungan pergaulan
16. PENGERTIAN ADIL, SYUKUR, SABAR, DAN
PEMAAF DAN IMPELENTASI DALAM
KEHIDUPAN
A. Pengertian Adil
Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti
berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus.
Secara terminologis adil bermakna suatu sikap
yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran.
Dengan demikian orang yang adil adalah orang
yang sesuai dengan standar hukum baik hukum
agama, hukum positif (hukum negara), maupun
hukum sosial (hukum adat) yang berlaku. Dalam
Al Quran, kata ‘adl disebut juga dengan qisth (QS
Al Hujurat 49:9).
17. An-Nisaa’ Ayat : 58
• َّ
نِإ
َّ
ه ّ
للا
َّ
ْمُكُرُمْأهي
نهأ
َّ
ْاوُّدؤُت
َِّتهاناهمهألا
ىهلِإ
َّ
ِلْههأ
اهه
اهذِإ هو
مُتْمهكهح
َّهْنيهب
َِّ
اسالن
َّ
هأ
ن
َّ
ْاوُمُكْحهت
َِّلْدهعْالِب
َّ
نِإ
َّ
ه ّ
للا
امِعِن
مُكُظِعهي
َّ
ِب
َّ
ِه
َّ
نِإ
َّ
ه ّ
للا
َّهانهك
َّ
يعاِمهس
َّ
يرا ِ
صهب
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat”.
18. B. Pengertian Syukur
Pengertian syukur secara terminology berasal
dari kata bahasa Arab, berasal dari kata شكر-يشكر-’‘شكرا
yang berarti berterima kasih kepada atau dari kata
lain ‘’ ’‘شكر yang berati pujian atau ucapan terima
kasih atau peryataan terima kasih. Sedangkan dalam
kamus besar bahasa Indonesia syukur memiliki dua
arti yang pertama, syukur berarti rasa berterima kasih
kepada Allah dan yang kedua, syukur berarti
untunglah atau merasa lega atau senang dan lain lain
19. Lain hal dengan sebagaian ulama yang
menjelaskan syukur berasal dari kata ‘’syakara’’
yang berarti membuka yang dilawan dengan kata
‘’kufur’’ yang berarti ‘’menutup atau melupakan
segala nikmat dan menutup-nutupinya. Syukur
adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan
peneriaan terhadap suatu pemberian atau
anugerah dalam bentuk pemanfaatan dan
penggunaan yang sesuai dengan kehendak
pemberinya.
20. C. Pengertian Sabar
Sabar berasal dari bahasa Arab dari akar
SHABARA (َّهرهبهص), hanya tidak yang berada
dibelakang hurufnya karena ia tidak bias berdiri
sendiri. Shabara’ala ( َّهرهبهص
ىهلهع ) berarti bersabar atau
tabah hati, shabara’an ( َّهرهبهص
َّْنهع ) berarti memohon
atau mencegah, shabarabihi ( َّهرهبهص
َّ
ِهِب ) berarti
menanggung.
21. D. Pengertian Pemaaf
Pemaaf berarti merelakan atas kesalahan orang
lain. Memaafkan sangat perlu dalam kehidupan
manusia. Firman Allah SWT : Artinya : “Jadilah
engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan
yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-
orang yang bodoh. “ (Q.S. Al-A’raff: 199)
22. • Pengertian memaafkan :
1) melupakan hasrat membenci mereka.
2) membatalkan hasrat untuk membalas dendam.
3) membatalkan hasrat menghukum mereka.
4) membatalkan untuk menyimpan dendam.
23. E. Implementasi Adil, Syukur, Sabar, dan Pemaaf
dalam Kehidupan serta Cara Mengembangkan
Cara Mengimplementasikan :
1. Sabar
Cara mengimplementasikannya adalah
- Sabar menjalankan perintah Allah SWT
- Sabar jika tertimpa musibah
- Sabar menjauhi kemaksiatan
24. 2. Pemaaf
Cara mengimplementasikannya adalah
Memaafkan kesalahan seseorang meskipun
diminta ataupun tidak menyimpan rasa dendam.
3. Adil
Cara mengimplementasikannya adalah adil
terhadap Allah SWT, sesama manusia, mahluk
lainnya berlaku sesuai pada tempatnya.
25. KESIMPULAN
Akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang
mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan
tanpa dipikir dan direnungkan lagi. Moral adalah
istilah yang digunakan untuk memberikan batasan
terhadap aktivitas manusia dengan nilai
(ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.
Etika adalah studi yang sitematik mengenai sifat
dasar dari konsep-konsep nilai baik, buruk, harus,
benar, salah, dan sebagainya.