SlideShare a Scribd company logo
MATER
I
Informatika
Guru pengampun:
Dyah Winengku R.
,S.P.D
SMK N 2 PURWOREJO
X AKL 1
Anggota kelompok kami
01 35
12 1
6
Afiah
Zahroh
Ira
Kurniawati
Mutia
Ramadhan
i
Yuanita
Melafayz
a
Catatan :
Kami dari kelas
X AKL 1
Proporsi dan operator
logika (konjungsi,
disjungsi,
silogisme,ingkaran)
Materi
yang akan
kami
sampaikan
Bilangan Binner
Pengenalan Pola
Penalaran deduktif,
induktif, dan
abduktif
Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang
bertujuan untuk menarik kesimpulan berupa
prinsip atau sikap khusus berdasarkan fakta-
fakta yang bersifat umum. Dengan kata lain
deduksi merupakan suatu penalaran untuk
menyimpulkan hal khusus dari sejumlah proposisi
umum.
Contoh Penalaran deduktif:
Beras merupakan komoditi bagi orang Indonesia
(umum), tetapi ada beberapa wilayah yang
penduduknya mengkonsumsi sagu (khusus)
seperti maluku dan papua (khusus).
Penalaran deduktif
Penalaran Induktif adalah proses berfikir
untuk menyimpulkan suatu kebenaran yang
dilakukan berdasarkan pada apa-apa yang
bersifat khusus,kemudian ditarik suatu
kesimpulan kebenaran yang sifatnya
umum/universal.
Penalaran Abduktif adalah metode untuk memiliki
argumentasi terbaik dari sekian banyak
argumentasi yang mungkin.Oleh sebab itu
abduktif sering disebut dengan argumentasi
menuju penjelasan terbaik.
Penalaran Induktif
Penalaran
Abduktif
A. Proporsi
> Sebuah pernyataan atau kalimat deklaratif yang memiliki bernilai benar (true)
atau salah (false),tapi tidak keduanya.
2. Operator Logika
> Operator logika digunakan untuk melakukan operasi logika yang akan
menghasilkan nilai bertipe Boolean yaitu true dan false.
Konjungsi (∧), disjungsi (∨), implikasi (→), dan biimplikasi (↔). Konjungsi adalah
kata penghubung 'dan', disjungsi adalah 'atau', implikasi adalah 'jika' 'maka', dan
terakhir adalah biimplikasi berupa 'jika' dan 'hanya jika'.
Proporsi dan operator logika (konjungsi,
disjungsi, silogisme,ingkaran)
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem
penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1.[1] Sistem bilangan
biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem
bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari
sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau
Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit.
Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1
Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun
komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange
menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
Bilangan Biner
Gambaran pengenalan pola adalah sebagai berikut ini:
Manusia dapat mengenali objek yang dilihatnya karena otak manusia telah belajar
mengklasifikasi objek-objek di alam sehingga mempunyai kemampuan untuk membedakan
suatu objek dengan objek yang lain. Kemampuan sistem visual manusia tersebut yang
dicoba ditiru oleh sebuah mesin. Komputer menerima masukan yaitu berupa citra objek
yang akan diidentifikasi, kemudian memproses citra tersebut dan memberikan output
berupa informasi atau deskripsi objek di dalam citra.
Jadi, pengertian pengenalan pola yaitu penggunaan komputer untuk menemukan
keteraturan-keteraturan dalam suatu data untuk mendapatkan pemahaman atau informasi
yang penting dari keteraturan yang sudah ditemukan. Tujuan dari pengenalan pola yaitu
untuk memberikan kamampuan kepada komputer dalam mendeteksi keberadaan suatu
objek atau peristiwa pada suatu lingkungan dan menentukan nama atau jenis dari objek
atau peristiwa tersebut.
Pengenalan Pola
INFORMATIK KELAS X AKL
1
Terim
a
Kasih
Pengampu:
Dyah Winengku R.
,S.P.D

More Related Content

Similar to pptx_20230110_210712_0000.pptx

Intelegensi buatan
Intelegensi buatanIntelegensi buatan
Intelegensi buatan
Ria_Suryani
 
Intelegensi buatan
Intelegensi buatanIntelegensi buatan
Intelegensi buatan
Ria_Suryani
 
4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi
pendkhususB
 
Soal simdig pertemuan 3 oleh pak fajar
Soal simdig pertemuan 3   oleh pak fajarSoal simdig pertemuan 3   oleh pak fajar
Soal simdig pertemuan 3 oleh pak fajar
Jck Jo
 

Similar to pptx_20230110_210712_0000.pptx (20)

Filsafat Iptek
Filsafat IptekFilsafat Iptek
Filsafat Iptek
 
IMK part1 M2 M3.pptx
IMK part1 M2 M3.pptxIMK part1 M2 M3.pptx
IMK part1 M2 M3.pptx
 
Memori dan berpikir
Memori dan berpikirMemori dan berpikir
Memori dan berpikir
 
AI_Pertemuan_I (1).pptx
AI_Pertemuan_I (1).pptxAI_Pertemuan_I (1).pptx
AI_Pertemuan_I (1).pptx
 
Pertemuan1 Pengantar Artifical Intelegent (Kecerdasan Buatan)
Pertemuan1 Pengantar Artifical Intelegent (Kecerdasan Buatan)Pertemuan1 Pengantar Artifical Intelegent (Kecerdasan Buatan)
Pertemuan1 Pengantar Artifical Intelegent (Kecerdasan Buatan)
 
Memori Dan Berpikir
Memori Dan BerpikirMemori Dan Berpikir
Memori Dan Berpikir
 
Intelegensi buatan
Intelegensi buatanIntelegensi buatan
Intelegensi buatan
 
Intelegensi buatan
Intelegensi buatanIntelegensi buatan
Intelegensi buatan
 
Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-1.pptx
Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-1.pptxSlide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-1.pptx
Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-1.pptx
 
Ai [Artificial Intelegence]
Ai [Artificial Intelegence]Ai [Artificial Intelegence]
Ai [Artificial Intelegence]
 
2 - Artificial Intelegence.pptx
2 - Artificial Intelegence.pptx2 - Artificial Intelegence.pptx
2 - Artificial Intelegence.pptx
 
upsi slide.pptx
upsi slide.pptxupsi slide.pptx
upsi slide.pptx
 
Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-1.pptx
Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-1.pptxSlide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-1.pptx
Slide-INF401-KECERDASAN-BUATAN-PERTEMUAN-1.pptx
 
Psi. kognitif
Psi. kognitifPsi. kognitif
Psi. kognitif
 
Psi. kognitif
Psi. kognitifPsi. kognitif
Psi. kognitif
 
13 ai sitm_pakar
13 ai sitm_pakar13 ai sitm_pakar
13 ai sitm_pakar
 
4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi
 
Memory dan berfikir
Memory dan berfikirMemory dan berfikir
Memory dan berfikir
 
Intelijensia buatan - 01 Apa Itu Intelijensia Buatan
Intelijensia buatan - 01 Apa Itu Intelijensia BuatanIntelijensia buatan - 01 Apa Itu Intelijensia Buatan
Intelijensia buatan - 01 Apa Itu Intelijensia Buatan
 
Soal simdig pertemuan 3 oleh pak fajar
Soal simdig pertemuan 3   oleh pak fajarSoal simdig pertemuan 3   oleh pak fajar
Soal simdig pertemuan 3 oleh pak fajar
 

pptx_20230110_210712_0000.pptx

  • 1. MATER I Informatika Guru pengampun: Dyah Winengku R. ,S.P.D SMK N 2 PURWOREJO X AKL 1
  • 2. Anggota kelompok kami 01 35 12 1 6 Afiah Zahroh Ira Kurniawati Mutia Ramadhan i Yuanita Melafayz a Catatan : Kami dari kelas X AKL 1
  • 3. Proporsi dan operator logika (konjungsi, disjungsi, silogisme,ingkaran) Materi yang akan kami sampaikan Bilangan Binner Pengenalan Pola Penalaran deduktif, induktif, dan abduktif
  • 4.
  • 5. Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang bertujuan untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap khusus berdasarkan fakta- fakta yang bersifat umum. Dengan kata lain deduksi merupakan suatu penalaran untuk menyimpulkan hal khusus dari sejumlah proposisi umum. Contoh Penalaran deduktif: Beras merupakan komoditi bagi orang Indonesia (umum), tetapi ada beberapa wilayah yang penduduknya mengkonsumsi sagu (khusus) seperti maluku dan papua (khusus). Penalaran deduktif
  • 6. Penalaran Induktif adalah proses berfikir untuk menyimpulkan suatu kebenaran yang dilakukan berdasarkan pada apa-apa yang bersifat khusus,kemudian ditarik suatu kesimpulan kebenaran yang sifatnya umum/universal. Penalaran Abduktif adalah metode untuk memiliki argumentasi terbaik dari sekian banyak argumentasi yang mungkin.Oleh sebab itu abduktif sering disebut dengan argumentasi menuju penjelasan terbaik. Penalaran Induktif Penalaran Abduktif
  • 7.
  • 8. A. Proporsi > Sebuah pernyataan atau kalimat deklaratif yang memiliki bernilai benar (true) atau salah (false),tapi tidak keduanya. 2. Operator Logika > Operator logika digunakan untuk melakukan operasi logika yang akan menghasilkan nilai bertipe Boolean yaitu true dan false. Konjungsi (∧), disjungsi (∨), implikasi (→), dan biimplikasi (↔). Konjungsi adalah kata penghubung 'dan', disjungsi adalah 'atau', implikasi adalah 'jika' 'maka', dan terakhir adalah biimplikasi berupa 'jika' dan 'hanya jika'. Proporsi dan operator logika (konjungsi, disjungsi, silogisme,ingkaran)
  • 9.
  • 10. Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1.[1] Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte. Bilangan Biner
  • 11.
  • 12. Gambaran pengenalan pola adalah sebagai berikut ini: Manusia dapat mengenali objek yang dilihatnya karena otak manusia telah belajar mengklasifikasi objek-objek di alam sehingga mempunyai kemampuan untuk membedakan suatu objek dengan objek yang lain. Kemampuan sistem visual manusia tersebut yang dicoba ditiru oleh sebuah mesin. Komputer menerima masukan yaitu berupa citra objek yang akan diidentifikasi, kemudian memproses citra tersebut dan memberikan output berupa informasi atau deskripsi objek di dalam citra. Jadi, pengertian pengenalan pola yaitu penggunaan komputer untuk menemukan keteraturan-keteraturan dalam suatu data untuk mendapatkan pemahaman atau informasi yang penting dari keteraturan yang sudah ditemukan. Tujuan dari pengenalan pola yaitu untuk memberikan kamampuan kepada komputer dalam mendeteksi keberadaan suatu objek atau peristiwa pada suatu lingkungan dan menentukan nama atau jenis dari objek atau peristiwa tersebut. Pengenalan Pola
  • 13. INFORMATIK KELAS X AKL 1 Terim a Kasih Pengampu: Dyah Winengku R. ,S.P.D