SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Implementasi TNA untuk
Kegiatan Alih Teknologi
dibawah Mekanisme UNFCCC
KELOMPOK KERJA ALIH TEKNOLOGI DNPI
11 September 2014
Isu Alih Teknologi
2
 Alih Teknologi merupakan pendukung aksi adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim pada berbagai tahapan technology cycle, yaitu R&D,
penyebar luasan, difusi dan alih teknologi
 Pada COP 16 di Cancun-Mexico:
 Terbentuk Mekanisme Teknologi (Technology Mechanism), yang terdiri dari:
Technology Executive Committee (TEC), dan Climate technology Center & Network
(CTCN).
 Sejak saat itu TEC mulai beroperasi, dengan tugas memberikan arahan
 CTCN mulai beroperasi pada tahun 2013, dengan host adalah UNEP
dengan 11 konsorsium.
 Mendapat arahan dari Advisory Board.
 Tugas CTCN adalah memfasilitasi implementasi alih teknologi.
 Di negara berkembang semua aktivitas implementasi alih teknologi
dikoordinasikan melalui Institusi National Designated Entity (NDE),
sebagai focal point imp;ementasi alih teknologi bekerjasama dengan
CTCN
 NDE Indonesia berada di bawah DNPI.
3
Implementasi Alih Teknologi dibawah CTCN
melalui NDE
4
Proposal ke CTCN
Kriteria
1. Berasal dari prioritas TNA (Technology Needs
Assesment) tahun 2010 dan 2012 atau
prioritas lain
2. Sesuai dengan prioritas dan kebijakan Nasional
atau sektor
3. Berkontribusi pada pembangunan
berkelanjutan dan rendah karbon
4. Mendukung kemandirian teknologi
Hasil TNA Tahun 2010 (Mitigasi)
5
Dilakukan pada 7 sektor, yaitu:
 Sektor Energi
 Sektor Industri
 Sektor Transportasi
 Sektor Kehutanan
 Sektor Pertanian
 Sektor Kelautan
 Sektor Limbah
Hasil TNA Tahun 2012 (Mitigasi)
6
Rank Technology for Forestry Sector Technology for Energy Sector
Technology for Waste
Sector
1.
Carbon sequestration measurement
and monitoring for reducing emission
Photo Voltaic (PV)
Mechanical biological
treatment
2. Peat re-mapping
Regenerative burner combustion
system (RBCS)
In-vessel composting
3. Water Management on Peatland
Improvement of public
transportation
Low-solid anaerobic digestion
4.
Best cultivation practices compliant
with < 3m peat
Wind Power High solid anaerobic digestion
5. Intensive Silviculture Technology Geothermal Vertical fixed bed gasification
6.
Zero burning technology (for forest
conversion) and fire management
Advanced coal power plant RDF-fired combustion
7.
Reduced logging impact in
production forest
Biomass power plant Fluidized bed combustion
8. Site species matching Efficient electric motor
Horizontal fixed bed
gasification
9. Advanced Tree Improvement Intelligent transport system Mass-fired combustion
10. Molecular biology for log tracking Efficient pump system Fluidized bed combustion
List of 10 Technology Needs in Mitigation
Hasil TNA Tahun 2012 (Adaptasi)
7
Rank Technology for Food Security
Technology for Coastal
Vulnerability
Technology for Water resources
1.
Crop (rice) tolerance to drought and
flood
Coastal Protector
Building Technology (Seawall or
Revetment)
Rain water harvesting technology
2.
Technology for mariculture
development
Coastal Reclamation Technology
Recycle water technology from
domestic waste water
3. Cattle meat technology development Groyne Technology Modeling for water resources
4.
Efficient irrigation technology
(intermitten, SRI, PTT)
Technology for coral reef and
seagrass restoration
Polder and pumping technology
5. Appropriate Cropping Calendar
Fish aggregating device
technology
Artificial rain technology (weather
modification technology)
6.
The technology of production, storage
and distribution of seeds and seedling
Water gate and tidal barrier
technology
Monitoring and early warning
system
7.
Reliable climate prediction with
adequate lead time for tropical
archipelago
Floodwalls system technology Artificial wetland
8.
Training of the farmer through field
climate school
Detached Breakwater
Technology
Eco-hydrology for river
9.
Dev of decision support system for
dissemination of appropriate techn.
Artificial sand dunes technology Ground water injection technology
10.
Technology of conservation and
optimization
Bio-filtration technology
List of 10 Technology Needs in Adaptation
Prioritas Alih Teknologi dalam Dokumen TNA
8
Sector Technology Mitigation Sector Technology Adaptation
Energy
Photovoltaic (PV)
Food Security
Crop (rice) tolerance to drought
and flood
Mariculture development
RBCS
Beef cattle farming technology
Forestry
Measurement and monitoring
of carbon sequestration and
emission Water
Resources
Technologies for rain water
harvesting (well and infiltration
pond),
Peat re-mapping Domestic water recycling
Water management
Modeling for water resource
potential projection
Waste
Mechanical biological
treatment
Coastal
Vulnerability
Coastal Protector
Building Technology (Seawall or
Revetment)
In-vessel composting
Coastal Reclamation Technology
Low-solid anaerobic digestion
CTCN MISSION AND FUNCTION
Mission
“TO STIMULATE TECHNOLOGY COOPERATION AND ENHANCE THE
DEVELOPMENT AND TRANSFER OF TECHNOLOGIES TO
DEVELOPING COUNTRY PARTIES AT THEIR REQUEST.”
Parties to the UNFCCC
Main Function
• Manage requests from developing country National Designated
Entities (NDEs) and deliver responses
• Foster collaboration and access to information and knowledge
to accelerate climate technology transfer
• Strengthen networks, partnerships and capacity building for
climate technology transfer
9
CTCN POSSIBLE SERVICES
10
Responding to
Country Request
Providing advice
Providing
information
Providing training
Providing technical
support
Facilitating
Deployment of
Existing
Technologies
Twinning programmes
& deployment/market
transformation
programmes
Private sector
engangement & public
private partnerships
Training
programmes on
project financing
Forums to promote
investments
Stimulating
Development and
Transfer of
Technologies
Collaborative
research and
development
Capacity
strengthening of
technology centre
and institutions
Forums to stimulate
action bring
together different
actors
CTCN STRUCTURE
• Core Centre co-managed by UNEP and UNIDO, backed by
partner institutions
• Main support provided through the Network
11
CTCN OPERATING AREA
12
NATIONAL DESIGNATED ENTITIES
13
Mission
“NDES WILL ACT AS CTCN FOCAL POINT IN THE COUNTRIES AND
MANAGE THE SUBMISSION OF REQUESTS FOR TECHNICAL
ASSISTANCE”
Parties to the UNFCCC
CTCN Focal Point
• Explain the CTCN to institutions and organizations in the
country
• Coordinate activities between the country and the CTCN
• Coordinate participation of country officials in CTCN
programmes
• Report on the effectiveness of CTCN support
• Provide feedback on how the CTCN can improve its support
NATIONAL DESIGNATED ENTITIES
14
Support CTCN assistance
• Identify good requests to submit to the CTCN
• Link requests with national priorities and processes
• Coordinate discussions with the CTCN on requests and any needed
refinements
• Provide guidance and oversight of the work of national teams
collaborating with the CTCN
• Monitor CTCN assistance and inform the CTCN of any need for
adjustments
Contribute to CTCN capacity building efforts
• Identify possible Network members
• Provide to national organizations information on the Network
• Identify needs and opportunities for regional and global peer
learning
• Help organize national and regional capacity building events
NDE INDONESIA
15
• NDEs adalah lembaga yang berfungsi untuk memfasilitasi pelaksanaan
alih teknologi perubahan iklim di bawah kerangka UNFCCC di Indonesia.
Focal point NDE berada di bawah Dewan Nasional Perubahan Iklim
(DNPI).
• Tugas yang diamanatkan ke NDE adalah sebagai berikut:
1. Menjadi “focal point” nasional dalam implementasi alih teknologi bekerja
sama dengan CTCN.
2. Mengatur proses submisi proposal alih teknologi nasional kepada CTCN dan
melakukan prioritisasi proposal yang akan diajukan dari sektor terkait.
3. Mengidentifikasi prioritas teknologi dan pengembangan kapasitas yang
sejalan dengan strategi pembangunan nasional terkait perubahan iklim.
4. Memfasilitasi proses konsultatif untuk mendorong pemerintah maupun
sektor swasta berkoordinasi dan berkolaborasi dalam menentukan strategi
implementasi alih teknologi untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi.
5. Melakukan proses komunikasi dan memberikan umpan balik serta follow up
kepada CTCN.
SEKRETARIAT NDE
16
Kegiatan operasional harian NDE didukung oleh Sekretariat yang berada di
bawah DNPI.
Sekretariat bertugas:
• Mendukung pekerjaan NDE ( Komite NDE dan Komite Teknis/ Tenaga
ahli).
• Membuat pedoman mekanisme persetujuan/approval, modalitas dan
prosedur, perekrutan konsultan dan pekerjaan dari Sekretariat.
• Menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk keperluan teknis
agar transparan, akuntable dan efektif.
Sekretariat juga bertanggung untuk :
• Call of proposals
• Memantau dan mengevaluasi program dan pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh CTCN
• Mengelola proposal
17
ALUR KERJA NDE
Alur Pengajuan Proposal ke CTCN dan sebaliknya
18
Contoh Draft Proposal CTCN untuk
Implementasi TNA
19
Template Proposal
20
Proposal ke CTCN
Kegiatan yang dilakukan terbatas pada Technical
Assisstance
Dana relatif kecil, maksimal 250.000 USD
Bentuk proposal yang dapat diajukan misalnya asistensi
teknis untuk :
 pembuatan strategi implementasi,
 enabling environment,
 feasibility studies,
 penyiapan dokumen kegiatan lain , seperti NAMas
 aksensuntuk pendanaan implementasi alih teknologi
Diharapkan masukan dan usulan dari sektor-sektor agar
dapat didiskusikan untuk diajukan ke CTCN.
21
Proposal ke CTCN
Beberapa sektor telah diidentifikasi lebih lanjut untuk
dibuat proposal kepada CTCN:
1.Pemanfaatan Biowaste  Contohnya limbah sawit
2.Sektor Pertanian
22
Contoh Identifikasi yang dilakukan terkait Limbah Kelapa Sawit
Latar Belakang
o Luas lahan perkebunan kelapa sawit: 7.873.840 hektar
o Jumlah industri pengolahan: 608 industri
o Jumlah limbah batang yaitu 314.954 ha/tahun atau 40.314.112
pohon/tahun
o Jumlah limbah tandan kosong basah sebanyak 39.369.200 ton/tahun
o Jumlah limbah pelepah sawit sebanyak 81.887.936 ton/tahun
o Jumlah limbah cair kelapa sawit (POME) sebesar 17.145 m3/jam
Peluang Pemanfaatan
o Pengolahan POME dapat menghasilkan energi listrik 2.057 MW
o Jika limbah padat dibuat pellet dapat dihasilkan 26,985,870 ton/tahun
dengan nilai kalori sebesar 3.650 kkal/kg
o Potensi Penurunan Emisi:
• limbah padat sebesar 33.6 juta ton CO2/tahun
• limbah cair sebesar 15 juta ton CO2e/tahun
23
Contoh Identifikasi yang dilakukan terkait Limbah Kelapa Sawit
24
Contoh Identifikasi yang dilakukan terkait Sektor Pertanian
• Varietas Padi Resistant Perubahan Iklim
Judul program:
Enabling Framework for Implementation of Climate Change Adaptive Paddy Varieties to
Support National Food Security through Multilevel Institutional Cooperation
Latar Belakang
o Perubahan iklim akan berdampak pada sektor ketahanan pangan khususnya pertanian
dimana semakin meningkatnya intensitas bencana banjir, kekeringan atau intrusi air
laut. Atas dasar itu diperlukan upaya atau strategi untuk mediseminasikan varietas
padi yang resistant terhadap banjir, kekeringan ataupun salinitas tinggi.
Peluang Pemanfaatan
o Diharapakan teratasinya hambatan dalam proses diseminasi varietas padi baik itu
aspek finansial, teknologi, institusi, sosial dan aspek lain yang terkait. Kemudian dapat
tersedianya bibit padi tahan kekeringan, banjir dan salinitas di setiap daerah agar
dapat dekat dengan petani. Serta meningkatnya kapasitas dan pengetahuan petani,
penyuluh serta pemerintah daerah mengenai varietas padi tahan kekeringan, banjir
dan salinitas tinggi.
25
Contoh usulan adanya aspek implementasi
Alih teknologi dari TNA di dalam NAMAs
26
Konsep Pengembangan dan Alih Teknologi RBCS
 Potensi
Akan dikembangkan ke 72 industri baja (yang
menggunakan reheating furnace) dan industri lain
seperti keramik, kaca, semen dan lain-lain.
 Keuntungan (berdasarkan implementasi di PT.Gunung
Garuda)
• Menurunkan konsumsi energi sebesar 34,92% dengan
jumlah 6.261.000 Nm3 gas/tahun
• Menurunkan emisi sebesar 12,764.4 ton CO2/tahun
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas (save 1,38% materials)
• Return of investments dalam waktu 13 bulan
 Cost of Upgrade = 6,500,000 USD
 Fuel Savings = 1,292,944 USD/year
 Scale Savings = 2,223,378 USD / Year
 Increase Production= 2,443,950 USD/Year
 Total Savings + Increase Earnings= 5,960,272 USD/Year
 Permasalahan
• Investasi mahal 4 juta USD + down time untuk instalasi 3
bulan dengan nilai 2,5 juta USD
• Teknologinya masih harus import
27
Konsep Pengembangan dan Alih Teknologi RBCS
Sebagai lesson
learn untuk
penyiapan
institutional
arrangements dan
mekanisme
pendanaan maka
diperlukan demo
project dengan
tahapan sebagai
berikut:
• Program
Development
• Program
execution
• Monitoring dan
Evaluasi
Diperlukan
mekanisme
pendanaan
dikarenakan:
• Teknologi RBCS
feasible tetapi
investasinya
mahal
• Untuk
menyalurkan
dana
internasional
sebagai sumber
pendanaan
Institutional arrangements
untuk Alih Teknologi
Demonstration
Project
Mekanisme
Pendanaan
Knowledge
Management
Technical
Support
• Mapping
• Collect
Information
• Capacity
Building
• Regional
Collaboration
Technical
Assistance
bagi
Industri
untuk
Pemasang
an RBCS
INOVASI
TEKNOLOGI
• R&D
(Regenerator
, Control
System and
Burner
System)
• Laboratory
(Testing,
Standardizati
on, and
Certification)
28
Konsep Pengembangan dan Alih Teknologi Solar PV Rooftop
 Latar Belakang
60% konsumsi listrik nasional berada di pulau Jawa. Serta
untuk mendukung kontribusi Energi Baru Terbarukan
dalam bauran energi nasional sebesar 25% (visi 25/25).
 Keuntungan
• Menurunkan emisi
• Menciptakan market untuk pemanfaatan solar PV
 Permasalahan
• Investasi belum feasible dengan harga listrik saat ini
• Lack of the financial mechanism for financing Solar PV
roof top grid connected systems
• Insufficient Technical Know How of Solar PV Rooftop/
Lack of Technical Capacity
• Lack of Sufficient Standard, Qualified Testing
Laboratory and Certification Body
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to TNA IMPLEMENTASI CTCN

Modul 5 process change management 2012
Modul 5 process change management  2012Modul 5 process change management  2012
Modul 5 process change management 2012Ir. Zakaria, M.M
 
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012Ir. Zakaria, M.M
 
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTNProyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTNLucha Kamala Putri
 
Studi roadmap tik 2005
Studi roadmap tik 2005Studi roadmap tik 2005
Studi roadmap tik 2005fsfarisya
 
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. Taufik
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013   Tatang  A. TaufikPemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013   Tatang  A. Taufik
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
 
Pelatihan+sistem+drainase+perkotaan+berkesinambungan 1
Pelatihan+sistem+drainase+perkotaan+berkesinambungan 1Pelatihan+sistem+drainase+perkotaan+berkesinambungan 1
Pelatihan+sistem+drainase+perkotaan+berkesinambungan 1Nurul Fitria Z
 
Perubahan Iklim: Peluang dan Tantanganya
Perubahan Iklim: Peluang dan TantanganyaPerubahan Iklim: Peluang dan Tantanganya
Perubahan Iklim: Peluang dan TantanganyaFarhan Helmy
 
Modul 5 process change management update joko lianto 22 feb 2012
Modul 5 process change management update joko lianto 22 feb 2012Modul 5 process change management update joko lianto 22 feb 2012
Modul 5 process change management update joko lianto 22 feb 2012Ir. Zakaria, M.M
 
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera UtaraPengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera UtaraTogar Simatupang
 
Status NAMAs dan Tantangan Kedepan: Beberapa Catatan Pengamatan
Status NAMAs dan Tantangan Kedepan: Beberapa Catatan PengamatanStatus NAMAs dan Tantangan Kedepan: Beberapa Catatan Pengamatan
Status NAMAs dan Tantangan Kedepan: Beberapa Catatan PengamatanFarhan Helmy
 
Zv qmv5dg1i6wc8zf zisgupkwhnm3ydli6kvwza67
Zv qmv5dg1i6wc8zf zisgupkwhnm3ydli6kvwza67Zv qmv5dg1i6wc8zf zisgupkwhnm3ydli6kvwza67
Zv qmv5dg1i6wc8zf zisgupkwhnm3ydli6kvwza67arimahesa1
 
Tugas ti
Tugas tiTugas ti
Tugas tiyun4di
 
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIK
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIKMASTEL - Pokja Roadmap Industri TIK
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIKArki Rifazka
 
Payung penelitian jurusan teknik elektro
Payung penelitian jurusan teknik elektroPayung penelitian jurusan teknik elektro
Payung penelitian jurusan teknik elektroRaden Arum Setia Priadi
 
Peranan Teknik Industri dalam Telekomunikasi
Peranan Teknik Industri dalam TelekomunikasiPeranan Teknik Industri dalam Telekomunikasi
Peranan Teknik Industri dalam TelekomunikasiAnang Zaini Gani
 
Benyamin Sura_Penyelenggaraan Layanan 112.pdf
Benyamin Sura_Penyelenggaraan Layanan 112.pdfBenyamin Sura_Penyelenggaraan Layanan 112.pdf
Benyamin Sura_Penyelenggaraan Layanan 112.pdfAsepMuhamadFriansyah1
 
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012bapakfian
 
Kerjaya dalam bidang teknologi hijau
Kerjaya dalam bidang teknologi hijauKerjaya dalam bidang teknologi hijau
Kerjaya dalam bidang teknologi hijausyukri 2u
 

Similar to TNA IMPLEMENTASI CTCN (20)

Modul 5 process change management 2012
Modul 5 process change management  2012Modul 5 process change management  2012
Modul 5 process change management 2012
 
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012
 
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTNProyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN
 
Studi roadmap tik 2005
Studi roadmap tik 2005Studi roadmap tik 2005
Studi roadmap tik 2005
 
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. Taufik
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013   Tatang  A. TaufikPemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013   Tatang  A. Taufik
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. Taufik
 
Pelatihan+sistem+drainase+perkotaan+berkesinambungan 1
Pelatihan+sistem+drainase+perkotaan+berkesinambungan 1Pelatihan+sistem+drainase+perkotaan+berkesinambungan 1
Pelatihan+sistem+drainase+perkotaan+berkesinambungan 1
 
Perubahan Iklim: Peluang dan Tantanganya
Perubahan Iklim: Peluang dan TantanganyaPerubahan Iklim: Peluang dan Tantanganya
Perubahan Iklim: Peluang dan Tantanganya
 
Modul 5 process change management update joko lianto 22 feb 2012
Modul 5 process change management update joko lianto 22 feb 2012Modul 5 process change management update joko lianto 22 feb 2012
Modul 5 process change management update joko lianto 22 feb 2012
 
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera UtaraPengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
 
Status NAMAs dan Tantangan Kedepan: Beberapa Catatan Pengamatan
Status NAMAs dan Tantangan Kedepan: Beberapa Catatan PengamatanStatus NAMAs dan Tantangan Kedepan: Beberapa Catatan Pengamatan
Status NAMAs dan Tantangan Kedepan: Beberapa Catatan Pengamatan
 
Zv qmv5dg1i6wc8zf zisgupkwhnm3ydli6kvwza67
Zv qmv5dg1i6wc8zf zisgupkwhnm3ydli6kvwza67Zv qmv5dg1i6wc8zf zisgupkwhnm3ydli6kvwza67
Zv qmv5dg1i6wc8zf zisgupkwhnm3ydli6kvwza67
 
Tugas ti
Tugas tiTugas ti
Tugas ti
 
Pokja roadmap industri
Pokja roadmap industriPokja roadmap industri
Pokja roadmap industri
 
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIK
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIKMASTEL - Pokja Roadmap Industri TIK
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIK
 
Payung penelitian jurusan teknik elektro
Payung penelitian jurusan teknik elektroPayung penelitian jurusan teknik elektro
Payung penelitian jurusan teknik elektro
 
Peranan Teknik Industri dalam Telekomunikasi
Peranan Teknik Industri dalam TelekomunikasiPeranan Teknik Industri dalam Telekomunikasi
Peranan Teknik Industri dalam Telekomunikasi
 
Benyamin Sura_Penyelenggaraan Layanan 112.pdf
Benyamin Sura_Penyelenggaraan Layanan 112.pdfBenyamin Sura_Penyelenggaraan Layanan 112.pdf
Benyamin Sura_Penyelenggaraan Layanan 112.pdf
 
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
 
Bab3 agung
Bab3 agungBab3 agung
Bab3 agung
 
Kerjaya dalam bidang teknologi hijau
Kerjaya dalam bidang teknologi hijauKerjaya dalam bidang teknologi hijau
Kerjaya dalam bidang teknologi hijau
 

More from Dewan Nasional Perubahan Iklim

Strategy and Policy of Technology Transfer to Support the Improvement of Indu...
Strategy and Policy of Technology Transfer to Support the Improvement of Indu...Strategy and Policy of Technology Transfer to Support the Improvement of Indu...
Strategy and Policy of Technology Transfer to Support the Improvement of Indu...Dewan Nasional Perubahan Iklim
 
Kemampuan Sarana Produksi dan Teknologi Industri Besi dan Baja
Kemampuan Sarana Produksi dan Teknologi Industri Besi dan BajaKemampuan Sarana Produksi dan Teknologi Industri Besi dan Baja
Kemampuan Sarana Produksi dan Teknologi Industri Besi dan BajaDewan Nasional Perubahan Iklim
 
Workshop of the Implementation of Energy Efficiency in Re-heating Furnace In ...
Workshop of the Implementation of Energy Efficiency in Re-heating Furnace In ...Workshop of the Implementation of Energy Efficiency in Re-heating Furnace In ...
Workshop of the Implementation of Energy Efficiency in Re-heating Furnace In ...Dewan Nasional Perubahan Iklim
 
Strategi dan Peningkatan Daya Saing Industri Nasional Dalam Menghadapi Tantan...
Strategi dan Peningkatan Daya Saing Industri Nasional Dalam Menghadapi Tantan...Strategi dan Peningkatan Daya Saing Industri Nasional Dalam Menghadapi Tantan...
Strategi dan Peningkatan Daya Saing Industri Nasional Dalam Menghadapi Tantan...Dewan Nasional Perubahan Iklim
 
Low carbon technology transfer in indonesia and the CTCN
Low carbon technology transfer in indonesia and the CTCN Low carbon technology transfer in indonesia and the CTCN
Low carbon technology transfer in indonesia and the CTCN Dewan Nasional Perubahan Iklim
 
Low carbon technology implementation status on bioenergy in indonesia bioenergy
Low carbon technology implementation status on bioenergy in indonesia bioenergyLow carbon technology implementation status on bioenergy in indonesia bioenergy
Low carbon technology implementation status on bioenergy in indonesia bioenergyDewan Nasional Perubahan Iklim
 
Development and transfer of technology implementation for climate change miti...
Development and transfer of technology implementation for climate change miti...Development and transfer of technology implementation for climate change miti...
Development and transfer of technology implementation for climate change miti...Dewan Nasional Perubahan Iklim
 
Developmentof technology-specific Analyses for the Promotion and Implementati...
Developmentof technology-specific Analyses for the Promotion and Implementati...Developmentof technology-specific Analyses for the Promotion and Implementati...
Developmentof technology-specific Analyses for the Promotion and Implementati...Dewan Nasional Perubahan Iklim
 
2014ENERGY EFFICIENCY IMPLEMENTATION TO REDUCE GHG EMISSION
2014ENERGY EFFICIENCY IMPLEMENTATION TO REDUCE GHG EMISSION2014ENERGY EFFICIENCY IMPLEMENTATION TO REDUCE GHG EMISSION
2014ENERGY EFFICIENCY IMPLEMENTATION TO REDUCE GHG EMISSIONDewan Nasional Perubahan Iklim
 

More from Dewan Nasional Perubahan Iklim (11)

SOLAR PV ROOFTOP PROGRAM
SOLAR PV ROOFTOP PROGRAMSOLAR PV ROOFTOP PROGRAM
SOLAR PV ROOFTOP PROGRAM
 
Strategy and Policy of Technology Transfer to Support the Improvement of Indu...
Strategy and Policy of Technology Transfer to Support the Improvement of Indu...Strategy and Policy of Technology Transfer to Support the Improvement of Indu...
Strategy and Policy of Technology Transfer to Support the Improvement of Indu...
 
Kemampuan Sarana Produksi dan Teknologi Industri Besi dan Baja
Kemampuan Sarana Produksi dan Teknologi Industri Besi dan BajaKemampuan Sarana Produksi dan Teknologi Industri Besi dan Baja
Kemampuan Sarana Produksi dan Teknologi Industri Besi dan Baja
 
Workshop of the Implementation of Energy Efficiency in Re-heating Furnace In ...
Workshop of the Implementation of Energy Efficiency in Re-heating Furnace In ...Workshop of the Implementation of Energy Efficiency in Re-heating Furnace In ...
Workshop of the Implementation of Energy Efficiency in Re-heating Furnace In ...
 
Strategi dan Peningkatan Daya Saing Industri Nasional Dalam Menghadapi Tantan...
Strategi dan Peningkatan Daya Saing Industri Nasional Dalam Menghadapi Tantan...Strategi dan Peningkatan Daya Saing Industri Nasional Dalam Menghadapi Tantan...
Strategi dan Peningkatan Daya Saing Industri Nasional Dalam Menghadapi Tantan...
 
Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014
Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014
Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014
 
Low carbon technology transfer in indonesia and the CTCN
Low carbon technology transfer in indonesia and the CTCN Low carbon technology transfer in indonesia and the CTCN
Low carbon technology transfer in indonesia and the CTCN
 
Low carbon technology implementation status on bioenergy in indonesia bioenergy
Low carbon technology implementation status on bioenergy in indonesia bioenergyLow carbon technology implementation status on bioenergy in indonesia bioenergy
Low carbon technology implementation status on bioenergy in indonesia bioenergy
 
Development and transfer of technology implementation for climate change miti...
Development and transfer of technology implementation for climate change miti...Development and transfer of technology implementation for climate change miti...
Development and transfer of technology implementation for climate change miti...
 
Developmentof technology-specific Analyses for the Promotion and Implementati...
Developmentof technology-specific Analyses for the Promotion and Implementati...Developmentof technology-specific Analyses for the Promotion and Implementati...
Developmentof technology-specific Analyses for the Promotion and Implementati...
 
2014ENERGY EFFICIENCY IMPLEMENTATION TO REDUCE GHG EMISSION
2014ENERGY EFFICIENCY IMPLEMENTATION TO REDUCE GHG EMISSION2014ENERGY EFFICIENCY IMPLEMENTATION TO REDUCE GHG EMISSION
2014ENERGY EFFICIENCY IMPLEMENTATION TO REDUCE GHG EMISSION
 

TNA IMPLEMENTASI CTCN

  • 1. Implementasi TNA untuk Kegiatan Alih Teknologi dibawah Mekanisme UNFCCC KELOMPOK KERJA ALIH TEKNOLOGI DNPI 11 September 2014
  • 2. Isu Alih Teknologi 2  Alih Teknologi merupakan pendukung aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada berbagai tahapan technology cycle, yaitu R&D, penyebar luasan, difusi dan alih teknologi  Pada COP 16 di Cancun-Mexico:  Terbentuk Mekanisme Teknologi (Technology Mechanism), yang terdiri dari: Technology Executive Committee (TEC), dan Climate technology Center & Network (CTCN).  Sejak saat itu TEC mulai beroperasi, dengan tugas memberikan arahan  CTCN mulai beroperasi pada tahun 2013, dengan host adalah UNEP dengan 11 konsorsium.  Mendapat arahan dari Advisory Board.  Tugas CTCN adalah memfasilitasi implementasi alih teknologi.  Di negara berkembang semua aktivitas implementasi alih teknologi dikoordinasikan melalui Institusi National Designated Entity (NDE), sebagai focal point imp;ementasi alih teknologi bekerjasama dengan CTCN  NDE Indonesia berada di bawah DNPI.
  • 3. 3 Implementasi Alih Teknologi dibawah CTCN melalui NDE
  • 4. 4 Proposal ke CTCN Kriteria 1. Berasal dari prioritas TNA (Technology Needs Assesment) tahun 2010 dan 2012 atau prioritas lain 2. Sesuai dengan prioritas dan kebijakan Nasional atau sektor 3. Berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan rendah karbon 4. Mendukung kemandirian teknologi
  • 5. Hasil TNA Tahun 2010 (Mitigasi) 5 Dilakukan pada 7 sektor, yaitu:  Sektor Energi  Sektor Industri  Sektor Transportasi  Sektor Kehutanan  Sektor Pertanian  Sektor Kelautan  Sektor Limbah
  • 6. Hasil TNA Tahun 2012 (Mitigasi) 6 Rank Technology for Forestry Sector Technology for Energy Sector Technology for Waste Sector 1. Carbon sequestration measurement and monitoring for reducing emission Photo Voltaic (PV) Mechanical biological treatment 2. Peat re-mapping Regenerative burner combustion system (RBCS) In-vessel composting 3. Water Management on Peatland Improvement of public transportation Low-solid anaerobic digestion 4. Best cultivation practices compliant with < 3m peat Wind Power High solid anaerobic digestion 5. Intensive Silviculture Technology Geothermal Vertical fixed bed gasification 6. Zero burning technology (for forest conversion) and fire management Advanced coal power plant RDF-fired combustion 7. Reduced logging impact in production forest Biomass power plant Fluidized bed combustion 8. Site species matching Efficient electric motor Horizontal fixed bed gasification 9. Advanced Tree Improvement Intelligent transport system Mass-fired combustion 10. Molecular biology for log tracking Efficient pump system Fluidized bed combustion List of 10 Technology Needs in Mitigation
  • 7. Hasil TNA Tahun 2012 (Adaptasi) 7 Rank Technology for Food Security Technology for Coastal Vulnerability Technology for Water resources 1. Crop (rice) tolerance to drought and flood Coastal Protector Building Technology (Seawall or Revetment) Rain water harvesting technology 2. Technology for mariculture development Coastal Reclamation Technology Recycle water technology from domestic waste water 3. Cattle meat technology development Groyne Technology Modeling for water resources 4. Efficient irrigation technology (intermitten, SRI, PTT) Technology for coral reef and seagrass restoration Polder and pumping technology 5. Appropriate Cropping Calendar Fish aggregating device technology Artificial rain technology (weather modification technology) 6. The technology of production, storage and distribution of seeds and seedling Water gate and tidal barrier technology Monitoring and early warning system 7. Reliable climate prediction with adequate lead time for tropical archipelago Floodwalls system technology Artificial wetland 8. Training of the farmer through field climate school Detached Breakwater Technology Eco-hydrology for river 9. Dev of decision support system for dissemination of appropriate techn. Artificial sand dunes technology Ground water injection technology 10. Technology of conservation and optimization Bio-filtration technology List of 10 Technology Needs in Adaptation
  • 8. Prioritas Alih Teknologi dalam Dokumen TNA 8 Sector Technology Mitigation Sector Technology Adaptation Energy Photovoltaic (PV) Food Security Crop (rice) tolerance to drought and flood Mariculture development RBCS Beef cattle farming technology Forestry Measurement and monitoring of carbon sequestration and emission Water Resources Technologies for rain water harvesting (well and infiltration pond), Peat re-mapping Domestic water recycling Water management Modeling for water resource potential projection Waste Mechanical biological treatment Coastal Vulnerability Coastal Protector Building Technology (Seawall or Revetment) In-vessel composting Coastal Reclamation Technology Low-solid anaerobic digestion
  • 9. CTCN MISSION AND FUNCTION Mission “TO STIMULATE TECHNOLOGY COOPERATION AND ENHANCE THE DEVELOPMENT AND TRANSFER OF TECHNOLOGIES TO DEVELOPING COUNTRY PARTIES AT THEIR REQUEST.” Parties to the UNFCCC Main Function • Manage requests from developing country National Designated Entities (NDEs) and deliver responses • Foster collaboration and access to information and knowledge to accelerate climate technology transfer • Strengthen networks, partnerships and capacity building for climate technology transfer 9
  • 10. CTCN POSSIBLE SERVICES 10 Responding to Country Request Providing advice Providing information Providing training Providing technical support Facilitating Deployment of Existing Technologies Twinning programmes & deployment/market transformation programmes Private sector engangement & public private partnerships Training programmes on project financing Forums to promote investments Stimulating Development and Transfer of Technologies Collaborative research and development Capacity strengthening of technology centre and institutions Forums to stimulate action bring together different actors
  • 11. CTCN STRUCTURE • Core Centre co-managed by UNEP and UNIDO, backed by partner institutions • Main support provided through the Network 11
  • 13. NATIONAL DESIGNATED ENTITIES 13 Mission “NDES WILL ACT AS CTCN FOCAL POINT IN THE COUNTRIES AND MANAGE THE SUBMISSION OF REQUESTS FOR TECHNICAL ASSISTANCE” Parties to the UNFCCC CTCN Focal Point • Explain the CTCN to institutions and organizations in the country • Coordinate activities between the country and the CTCN • Coordinate participation of country officials in CTCN programmes • Report on the effectiveness of CTCN support • Provide feedback on how the CTCN can improve its support
  • 14. NATIONAL DESIGNATED ENTITIES 14 Support CTCN assistance • Identify good requests to submit to the CTCN • Link requests with national priorities and processes • Coordinate discussions with the CTCN on requests and any needed refinements • Provide guidance and oversight of the work of national teams collaborating with the CTCN • Monitor CTCN assistance and inform the CTCN of any need for adjustments Contribute to CTCN capacity building efforts • Identify possible Network members • Provide to national organizations information on the Network • Identify needs and opportunities for regional and global peer learning • Help organize national and regional capacity building events
  • 15. NDE INDONESIA 15 • NDEs adalah lembaga yang berfungsi untuk memfasilitasi pelaksanaan alih teknologi perubahan iklim di bawah kerangka UNFCCC di Indonesia. Focal point NDE berada di bawah Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI). • Tugas yang diamanatkan ke NDE adalah sebagai berikut: 1. Menjadi “focal point” nasional dalam implementasi alih teknologi bekerja sama dengan CTCN. 2. Mengatur proses submisi proposal alih teknologi nasional kepada CTCN dan melakukan prioritisasi proposal yang akan diajukan dari sektor terkait. 3. Mengidentifikasi prioritas teknologi dan pengembangan kapasitas yang sejalan dengan strategi pembangunan nasional terkait perubahan iklim. 4. Memfasilitasi proses konsultatif untuk mendorong pemerintah maupun sektor swasta berkoordinasi dan berkolaborasi dalam menentukan strategi implementasi alih teknologi untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi. 5. Melakukan proses komunikasi dan memberikan umpan balik serta follow up kepada CTCN.
  • 16. SEKRETARIAT NDE 16 Kegiatan operasional harian NDE didukung oleh Sekretariat yang berada di bawah DNPI. Sekretariat bertugas: • Mendukung pekerjaan NDE ( Komite NDE dan Komite Teknis/ Tenaga ahli). • Membuat pedoman mekanisme persetujuan/approval, modalitas dan prosedur, perekrutan konsultan dan pekerjaan dari Sekretariat. • Menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk keperluan teknis agar transparan, akuntable dan efektif. Sekretariat juga bertanggung untuk : • Call of proposals • Memantau dan mengevaluasi program dan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh CTCN • Mengelola proposal
  • 17. 17 ALUR KERJA NDE Alur Pengajuan Proposal ke CTCN dan sebaliknya
  • 18. 18 Contoh Draft Proposal CTCN untuk Implementasi TNA
  • 20. 20 Proposal ke CTCN Kegiatan yang dilakukan terbatas pada Technical Assisstance Dana relatif kecil, maksimal 250.000 USD Bentuk proposal yang dapat diajukan misalnya asistensi teknis untuk :  pembuatan strategi implementasi,  enabling environment,  feasibility studies,  penyiapan dokumen kegiatan lain , seperti NAMas  aksensuntuk pendanaan implementasi alih teknologi Diharapkan masukan dan usulan dari sektor-sektor agar dapat didiskusikan untuk diajukan ke CTCN.
  • 21. 21 Proposal ke CTCN Beberapa sektor telah diidentifikasi lebih lanjut untuk dibuat proposal kepada CTCN: 1.Pemanfaatan Biowaste  Contohnya limbah sawit 2.Sektor Pertanian
  • 22. 22 Contoh Identifikasi yang dilakukan terkait Limbah Kelapa Sawit Latar Belakang o Luas lahan perkebunan kelapa sawit: 7.873.840 hektar o Jumlah industri pengolahan: 608 industri o Jumlah limbah batang yaitu 314.954 ha/tahun atau 40.314.112 pohon/tahun o Jumlah limbah tandan kosong basah sebanyak 39.369.200 ton/tahun o Jumlah limbah pelepah sawit sebanyak 81.887.936 ton/tahun o Jumlah limbah cair kelapa sawit (POME) sebesar 17.145 m3/jam Peluang Pemanfaatan o Pengolahan POME dapat menghasilkan energi listrik 2.057 MW o Jika limbah padat dibuat pellet dapat dihasilkan 26,985,870 ton/tahun dengan nilai kalori sebesar 3.650 kkal/kg o Potensi Penurunan Emisi: • limbah padat sebesar 33.6 juta ton CO2/tahun • limbah cair sebesar 15 juta ton CO2e/tahun
  • 23. 23 Contoh Identifikasi yang dilakukan terkait Limbah Kelapa Sawit
  • 24. 24 Contoh Identifikasi yang dilakukan terkait Sektor Pertanian • Varietas Padi Resistant Perubahan Iklim Judul program: Enabling Framework for Implementation of Climate Change Adaptive Paddy Varieties to Support National Food Security through Multilevel Institutional Cooperation Latar Belakang o Perubahan iklim akan berdampak pada sektor ketahanan pangan khususnya pertanian dimana semakin meningkatnya intensitas bencana banjir, kekeringan atau intrusi air laut. Atas dasar itu diperlukan upaya atau strategi untuk mediseminasikan varietas padi yang resistant terhadap banjir, kekeringan ataupun salinitas tinggi. Peluang Pemanfaatan o Diharapakan teratasinya hambatan dalam proses diseminasi varietas padi baik itu aspek finansial, teknologi, institusi, sosial dan aspek lain yang terkait. Kemudian dapat tersedianya bibit padi tahan kekeringan, banjir dan salinitas di setiap daerah agar dapat dekat dengan petani. Serta meningkatnya kapasitas dan pengetahuan petani, penyuluh serta pemerintah daerah mengenai varietas padi tahan kekeringan, banjir dan salinitas tinggi.
  • 25. 25 Contoh usulan adanya aspek implementasi Alih teknologi dari TNA di dalam NAMAs
  • 26. 26 Konsep Pengembangan dan Alih Teknologi RBCS  Potensi Akan dikembangkan ke 72 industri baja (yang menggunakan reheating furnace) dan industri lain seperti keramik, kaca, semen dan lain-lain.  Keuntungan (berdasarkan implementasi di PT.Gunung Garuda) • Menurunkan konsumsi energi sebesar 34,92% dengan jumlah 6.261.000 Nm3 gas/tahun • Menurunkan emisi sebesar 12,764.4 ton CO2/tahun • Meningkatkan kualitas dan kuantitas (save 1,38% materials) • Return of investments dalam waktu 13 bulan  Cost of Upgrade = 6,500,000 USD  Fuel Savings = 1,292,944 USD/year  Scale Savings = 2,223,378 USD / Year  Increase Production= 2,443,950 USD/Year  Total Savings + Increase Earnings= 5,960,272 USD/Year  Permasalahan • Investasi mahal 4 juta USD + down time untuk instalasi 3 bulan dengan nilai 2,5 juta USD • Teknologinya masih harus import
  • 27. 27 Konsep Pengembangan dan Alih Teknologi RBCS Sebagai lesson learn untuk penyiapan institutional arrangements dan mekanisme pendanaan maka diperlukan demo project dengan tahapan sebagai berikut: • Program Development • Program execution • Monitoring dan Evaluasi Diperlukan mekanisme pendanaan dikarenakan: • Teknologi RBCS feasible tetapi investasinya mahal • Untuk menyalurkan dana internasional sebagai sumber pendanaan Institutional arrangements untuk Alih Teknologi Demonstration Project Mekanisme Pendanaan Knowledge Management Technical Support • Mapping • Collect Information • Capacity Building • Regional Collaboration Technical Assistance bagi Industri untuk Pemasang an RBCS INOVASI TEKNOLOGI • R&D (Regenerator , Control System and Burner System) • Laboratory (Testing, Standardizati on, and Certification)
  • 28. 28 Konsep Pengembangan dan Alih Teknologi Solar PV Rooftop  Latar Belakang 60% konsumsi listrik nasional berada di pulau Jawa. Serta untuk mendukung kontribusi Energi Baru Terbarukan dalam bauran energi nasional sebesar 25% (visi 25/25).  Keuntungan • Menurunkan emisi • Menciptakan market untuk pemanfaatan solar PV  Permasalahan • Investasi belum feasible dengan harga listrik saat ini • Lack of the financial mechanism for financing Solar PV roof top grid connected systems • Insufficient Technical Know How of Solar PV Rooftop/ Lack of Technical Capacity • Lack of Sufficient Standard, Qualified Testing Laboratory and Certification Body