1. Filsafat pendidikan dan teori pendidikan memiliki objek, metode, dan sistematika yang berbeda meskipun saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain.
3. AHMAD DAHLAN MARIMBA :
Memahami FPI dari sudut Pandang kebahasaan D-M
MUZAYYIN ARIFIN :
FPI adalah konsep berfikir tentang kependidikan
yang bersumber atau berlandaskan ajaran agama
Islam tentang hakekat kemampuan manusia untuk
dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing
menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya
dijawai oleh ajaran Islam.
MUNIR MULKHAN :
Suatu analisis atau pemikiran rasional yang
dilakukan secara kritis, radikal,sistematis, dan
metodologis, untuk memperoleh pengetahuan
mengenai hakekat pendidikan Islam.
5. Aliran Progresivisme
Aliran ini disebut juga aliran pragmatisme. Aliran ini menaruh
kepercayaan terhadap kekuatan alamiah manusia. Dan menolak
otoritarianisme absolut termasuk agama.
Aliran Essensialisme
Aliran ini merupakan kritik terhadap kondisi hidup yang mengarah
kepada keduniawian atau materialisme. Tujuan aliran ini adalah
membentuk pribadi bahagia dunia dan akherat.
Aliran Perennialisme
Aliran ini muncul dikarenakan adanya kekecewaan terhadap dunia
modern. Aliran ini menyarankan kembali pada masa lampau sebagi
solusi menghadapi modernisme.
Aliran rekontruksionisme.
Aliran ini sama mempunyai kekecewaan terhadap proyek
modernitas. Jalan yang ditempuh aliran ini berbeda dengan
perennialisme. Aliran ini menyarankan dibentuknya konsensus
umum tentang tujuan pokok atau tujuan tertinggi hidup manusia.
Aliran Eksistensialisme.
Aliran ini pada hakikatnya ingin mengembalikan keberadaan umat
manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan
dihadapinya (Zuhairini, 2004:20-30).
6. UYOH SADULAOH :
1. Pandangan Islam tentang realitas;
2. pandangan Islam tentang pengetahuan;
3. Pandangan Islam tentang nilai;
4. Pandangan Islam tentang tujuan pendidikan;
5. Cara-cara pencapaian tujuan pendidikan, yang juga akan
menyangkut isi pendidikan dan Proses Pendidikan
JALALUDIN ABDULLAH IDI :
1. Merumuskan sifat hakikat manusia,
2. sebagai subjek dan objek pendidikan;
3. Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat
pendidikan, agama dan kebudayaaan;
4. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan , dan
teori pendidikan;
5. Merumuskan hubungan antara filsafat Negara, filsafat
pendidikan , dan politik pendidikan;
6. Merumuskan sistem nilai-norma atau isi moral yang merupakan
Tujuan pendidikan
8. MOHAMMAD AL-TAOMY AL-SYAIBANY
1.Filsafat pendidikan membantu membentuk
pemikiran tentang sistem pendidikan.
2.Filsafat pendidikan dapat menjadi asas
yang terbaik untuk penilaian pendidikan
dalam arti menyeluruh. Penilaian
pendidikan itu dianggap persoalan yang
perlu bagi setiap pengajaran yang baik.
3.Filsafat pendidikan Islam akan menolong
dan memberikan pendalaman pikiran bagi
faktor-faktor spiritual, kebudayaan, sosial,
ekonomi, dan politik di Negara (Abuddin
Nata, 2005:16).
9. Metode spekulatif dan kontemplatif yang merupakan metode utama
dalam setiap cabang filsafat. Dalam sistem filsafat Islam disebut
tafakkur;
Pendekatan normatif. Norma, artinya nilai, juga berarti aturan atau
hukum-hukum. Menurut filsafat Islam, sumber nilai adalah Tuhan dan
semua bentuk norma akan mengarahkan manusia kepada Islam;
Analisa konsep yang juga disebut analisa bahasa. Konsep, berarti
tangkapan atau pengertian seseorang terhadap sesuatu obyek. Dalam
sistem filsafat Islam, menafsirkan dan juga menta’wilkan ayat-ayat Al-
Qur’an merupakan praktek kongkret dari pendekatan analisa konsep atau
analisa bahasa.
Pendekatan historis. Histori artinya sejarah, yaitu mengambil pelajaran
dari peristiwa dan kejadian masa lalu.
Pendekatan ilmiah terhadap masalah aktual, yang pada hakikatnya
merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari pola berpikir
rasional, empiris dan eksperimental yang telah berkembang pada masa
jayannya filsafat dalam Islam.
Dalam sistem filsafat Islam, pernah pula berkembang pendekatan yang
sifatnya komprehensif dan terpadu, antara sumber-sumber naqli, akli,
dan imani, sebagaimana yang Nampak dikembangkan oleh Al-Gazali.
10. Sebagai suatu metode, pengembangan suatu ilmu
biasanya memerlukan empat hal sebagai berikut:
Pertama, bahan-bahan yang akan digunakan untuk
pengembangan filsafat pendidikan.
Kedua, metode pencarian bahan.
Ketiga, Metode pembahasan. metode analitis-
sintetis, yaitu suatu metode yang berdasarkan
pendekatan rasional dan logis terhadap sasaran
pemikiran secara indukatif, dedukatif, dan analisa
ilmiah.
Keempat, pendekatan. Pendekatan ini biasanya
diperlukan dalam analisa, dan berhubungan dengan
teori-teori keilmuan tertentu yang akan dipilih untuk
menjelaskan fenomena tertentu pula.
12. Filsafat pendidikan memberikan pandangan-pandangan
filsafiahnya kepada teori pendidikan, khususnya
pandangannya tentang manusia, peserta didik, tujuan
pendidikan, dan bagaimana seharusnya belajar;
Teori pendidikan sebagai sebuah disiplin ilmu yang
otonom, sering menemui masalah-masalah yang
membutuhkan bantuan filsafat pendidikan. Kadang-
kadang pandangan filsafat pendidikan dapat mengubah
teori pendidikan;
Jika suatu teori pendidikan tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara filsafiah, khususnya yang
berhubungan dengan hidup dan manusia maka akan
mengakibatkan perlakuan yang tidak bertanggungjawab;
Pelaksanaan teori pendidikan sering memberikan bahan-
bahan baru kepada filsafat pendidikan untuk
direnungkanTeori pendidikan dapat meng-cover
pandangan filsafat pendidikan yang cocok baginya,
meskipun pandangan-pandangan tersebut harus diolah
kembali (Daniel, 1995:100).
13. 1. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah salah
satu pendekatan yang digunakan oleh para ahli
pendidikan dalam memecahkan problematika
pendidikan dan menyusun teori pendidikan.
Pandangan filsafat-termasuk aliran filsafat- akan
mempengaruhi bangunan teori;
2. Filsafat berfungsi untuk memberikan arah agar
teori pendidikan yang telah dikembangkan,
memiliki relevansi dengan dunia nyata. Teori yang
dikembangkan itu setelah diarahkan oleh filsafat
sesuai dengan kehidupan saat ini;
3. Filsafat memberi arah terhadap
penngembangan teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan (Zuhairini dkk, 2004:16-17).
14.
15. Filsafat pendidikan dan ilmu atau teori pendidikan
merupakan dua disiplin ilmu yang berbeda. Masing-
masing memiliki objek, metode, dan sistematika
tersendiri yang berbeda;
objek filsafat pendidikan adalah perenungan filosofis
tentang masalah-masalah pendidikan, maka objek teori
pendidikan adalah situasi pendidikan itu sendiri yang
muncul secara jelas relasi antara pendidik dengan peserta
didik;
filsafat pendidikan menggunakan pendekatan filosofis
(sinopsis, normatif, induktif) dalam menelaah objeknya,
maka teori pendidikan menggunakan pendekatan
fenomenologis dalam menelaah objeknya;
Filsafat pendidikan dapat menjadi tamu terhormat bagi
teori pendidikan, tetapi teori pendidikan dapat menjadi
tuan rumah. Sebagai tuan rumah, teori pendidikan dapat
menolak filsafat pendidikan yang tidak sesuai (Daniel,
1985:101-102).