7. Definisi Well Design
Well Design merupakan pelaksanaan serangkaian
kegiatan akuisisi data yang direncanakan.
Perancangan suatu sumur perlu dilakukan untuk
mengetahui jenis dari setiap alat dan bahan yang akan
digunakan. Melakukan suatu perancangan tidak dapat
dilakukan dengan sembarangan, dikarenakan hal ini
akan mempengaruhi aktivitasi dari suatu sumur yang
akandigunakansecaraterusmenerus.
9. Langkah – Langkah Well Design
Pilih insert pada well tools maka akan keluar
sketsa dairi Well Natural Flow ubah Well name
dan centangkan active, pilih production pada well
type dan beri nama Block reverse pada Check
valve setting.
Pada menu insert pillih tubulars untuk membuat sketsa
sumurnya maka akan muncul Casing. dan ubahlah nama
dan nilai CsgSm dan Tubing maka akan keluar Tubing
dan CsgSm pada sketsa.
10. Langkah – Langkah Well Design
Selanjutnya membuat Deviation Survey maka akan keluar
calculation options dan ganti survey type menjadi vertical,
pada reference options ubahlah depht reference menjadi
GL, Wellhead depht menjadi 0 ft dan bottom depht
menjadi 3459 ft
Selanjutnya membuat downhole equipment untuk sketsa
well, lalu pada tabel tambah packer yang diberi nama Pk
yang mempunyai measured depth senilai 3200 ft maka
pada sketsa akan keluar Pk pada Sketsa.
11. Langkah – Langkah Well Design
Selanjutnya membuat Heat transfer dengan membuat
nilai single coefficientnya 2 Btu dan nilai temperature at
wellheadnya 60 degF.
Lalu membuat completions dengan data Reservoir
bernilai pressure 1561,84 psia dan temperature 108,03
degF.
12. Langkah – Langkah Well Design
Lalu membuat Fluid Model dengan template Light Oil +
Gas, lalu edit BOFluid dan sesuaikan datanya.
Selanjutnya, membuat simulation setting untuk guna
membentuk Vertical Flow, Horizontal Flow dan Vertical-
Horizontal Swap Angle dan Single phasenya
13. Langkah – Langkah Well Design
Bentuk Create nodal Pointnya guna membuat grafik bersinggungan, langsung
masuk ke Nodal Analys lalu klik RUN.
14. Alasan Penggunakan Equipment
Pada percobaan ini kita juga melakukan anilisi sistem nodal untuk
menentukan laju alir produksi pada sumur ini. Hal ini dilakukan jika
kondisi suatu sumur sudah tidak lagi mengalir secara alami (natural
flow), sehingga pengangkatan buatan diperhitungkan dalam
analisa system nodal. Outflow performance dari suatu Artificial Lift
(misal sebuah pompa) dapat dilibatkan ke dalam Inflow
Performance reservoir sehingga dapat diperoleh spesifikasi pompa
optimum untuk sumur tersebut. (Hermadi, 2016)
17. Definisi Artificial Lift
Secara umum terdapat dua metode yang dapat dilakukan untuk memproduksi
minyak dari suatu sumur, yaitu menggunakan metode Semburan Alam (Natural
Flow) dan metode Pengangkatan Buatan (Artificial Lift).
Artificial Lift adalah metode untuk mengangkat fluida (minyak) dari dalam sumur ke
permukaan karena tekanan reservoir sudah tidak mampu lagi memproduksikan
minyak secara secara Sembur Alam (Natural Flow).
Pengangkatan buatan cukup beragam tetapi yang paling dominan digunakan yaitu
diantaranya sucker rod pump (SRP), electrical submersible pump (ESP), dan gas
lift. (Jonathan et al, 2019)
19. Langkah – Langkah
Pilih Artificial lift pada menu insert
untuk memilih jenis Artificial Lift
yang diinginkan, pada percobaan
ini digunakan pompa berjenis SRP
(Sucker Rod Pump).
20. Langkah – Langkah
Setelah memilih jenis pompa
selanjutnya masukkan data-data
yang diperlukan seperti measured
depth, stroke per minute, stroke
length, plunger diameter dan drive
rod diameter.
21. Langkah – Langkah
Selanjutnya melakukan Nodal Analys dan akan terlihat grafik yang
dibutuhkan untuk mengetahui zona dari reservoir.
22. Artificial Lift
Sucker rod pump atau yang dikenal sebagai
pompa angguk merupakan salah satu alternatif
dari sistem artificial lift tersebut. Bagian-bagian
pompa yang akan didesain antara lain, kombinasi
ukuran rod, panjang langkah pemompaan (SL),
tipe pompa, polished rod load (PPRL), pump
displacement, counter balance, peak torsi (PT),
daya prime mover, daya polish rod, dan tipe
pumping unit. Serta menghitung kedalaman
pompa berdasarkan produksi yang diinginkan.
(Desi Arini, 2019)
25. Definisi Network Schematic &
Surface Facility
skema yang menggambarkan node dan koneksi antar
node dalam jaringan komputer atau, lebih umum, jaringan
telekomunikasi apa pun.
Surface Facility merupakan semua peralatan
dipermukaan yang berfungsi untuk fluida terproduksi dari
Well Head menuju Separator hingga sampai ke fasilitas
penampungan / Refinery Unit.
26. Mengetahui dan memahami konsep dari Network Schematic
& Surface Facility
Tujuan Network Schematic & Surface Facility
Untuk mengalirkan fluida yang telah diangkat kepermukaan
menuju fasilitas produksi
27. NETWORK SCHEMATIC & SURFACE FACILITY
Klik fluid manager pilih black oil, pada menu
fluids klik tanda tambah lalu pilih light oil + gas
dan rename menjadi Bofluid 1. Lalu masukkan
Gas ratio dan water ratio
Klik menu INSERT, pilih well lalu klik di workspace
dan buatlah nama templatenya yaitu simple vertical.
28. NETWORK SCHEMATIC & SURFACE FACILITY
Klik 2 kali pada well dan ubah namanya dan
check value settingnya yaitu block reverse
Pilih Separator3 phase lalu klik workspace, klik 2
kali pada separator
29. NETWORK SCHEMATIC & SURFACE FACILITY
Pilih flowline lalu klik di workspace, klik 2 kali
pada flowline dan isi data lalu klik ok.
Pilih compressor lalu klik di workspace, klik 2 kali
pada compressor dan isi data lalu klik ok
30. NETWORK SCHEMATIC & SURFACE FACILITY
Pilih flowline lalu klik di workspace, klik 2 kali
pada flowline lalu isi data dan klik ok.
Pilih sink lalu klik di workspace, Klik 2 kali pada
sink dan isi data lalu klik ok
31. NETWORK SCHEMATIC & SURFACE FACILITY
Pilih flowline lalu klik di workspace, klik 2 kali
pada flowline lalu isi data dan klik ok.
Pilih Generic pump lalu klik di workspace, klik 2
kali pada Generic pump lalu isi data dan klik ok
32. NETWORK SCHEMATIC & SURFACE FACILITY
Pilih flowline lalu klik di workspace, klik 2 kali
pada flowline lalu isi data dan klik ok
Pilih sink lalu klik di workspace, Klik 2 kali pada
sink dan isi data lalu klik ok
33. NETWORK SCHEMATIC & SURFACE FACILITY
Pilih flowline lalu klik di workspace, klik 2 kali
pada flowline lalu isi data dan klik ok
Klik menu HOME, pilih Network Simulation dan
jika data sudah sama klik Run.
34. NETWORK SCHEMATIC & SURFACE FACILITY
Pilih flowline lalu klik di workspace, klik 2 kali
pada flowline lalu isi data dan klik ok
Pilih sink lalu klik di workspace, Klik 2 kali pada
sink dan isi data lalu klik ok
36. Dari percobaan dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
Mengetahui cara untuk mendesain sumur Migas.
Mengetahui cara memodelkan Artificial Lift dan mensimulasikannya.
Dengan desain Network Schematic & Surface Facility ini kita bisa
membuat simulasi untuk mengalirkan fluida yang sudahdi angkat
kepermukaan menuju fasilitas produksi dan menentukan peralatan
yang optimal.
KESIMPULAN