2. Fungsi Laju Kegagalan
Kemungkinan kegagalan dari sistem dalam selang waktu (t1 , t2)
dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi kegagalan , persamaannya
adalah :
atau dalam bentuk fungsi keandalan :
3. Laju kegagalan dalam selang waktu tertentu (t1, t2) disebut sebagai laju
kegagalan selama selang waktu tertentu mulai dari selang waktu tersebut maka
laju kegagalannya adalah :
Fungsi laju kegagalan didefinisikan sebagai limit dari laju kegagalan untuk
selang yang mendekati nol. Dengan demikian fungsi laju kegagalan adalah laju
kegagalan sesaat. Sehingga fungsi laju kegagalan h(t), adalah :
4. Distribusi yang Sering
Digunakan
Distribusi kerusakan adalah informasi dasar mengenai umur pakai suatu
peralatan dalam suatu populasi. Distribusi kerusakan suatu peralatan memiliki
bentuk yang berbeda – beda. Yang umum digunakan adalah distribusi
Eksponensial, Weibull, Normal dan Lognormal
5. Distribusi Eksponensial
Distribusi ini memiliki laju kerusakan yang
tidak berubah dan konstan terhadap waktu
( Constant Failure rate Model ). Jika ada
peralatan yang memiliki laju kerusakan
yang tetap, maka bisa dipastikan termasuk
dalam distribusi Eksponensial ( Ebelling,
hal 41 ). Penaksiran parameter distribusi
Eksponensial dilakukan dengan metode
kuadrat terkecil ( least square method )
6.
7. Distribusi Normal
Bentuk distribusi Normal menyerupai
lonceng sehingga memiliki nilai simetris
terhadap nilai rataan dengan dua parameter
bentuk yaitu μ ( nilai tengah ) dan σ (
standar deviasi ). Parameter μ ( nilai tengah
) memiliki sembarang nilai, positif maupun
negatif. Sedangkan parameter σ ( standar
deviasi ) selalu memiliki nilai positif (
Ebelling, hal 69 ).
8. Distribusi Weibull
Distribusi Weibull sering dipakai sebagai
pendekatan untuk mengetahui karakteristik
fungsi kerusakan karena perubahan nilai
akan mengakibatkan distribusi Weibull
mempunyai sifat tertentu ataupun
ekuivalen dengan distribusi tertentu.
Distribusi Weibull dilakukan dengan
menggunakan metode kuadrat terkecil (
least square method )
9. Distribusi Lognormal
Distribusi lognormal memiliki dua
parameter yaitu parameter bentuk ( s ) dan
parameter lokasi (ted) . Seperti distribusi
weibull, distribusi lognormal memiliki
bentuk yang bervariasi. Yang sering
terjadi, biasanya data yang dapat didekati
dengan distribusi Weibull juga bisa
didekati dengan distribusi Lognormal (
Ebelling, hal 73 ). Distribusi lognormal
dilakukan dengan menggunakan metode
kuadrat terkecil ( least square method )
10. Laju Kegagalan dan
Siklus Hidup Komponen
Laju kegagalan akan berubah sepanjang
waktu. Dari pengalaman maupun percobaan dapat
diketahui bahwa kerusakan suatu produk atau
komponen akan mengikuti suatu pola dasar kurva yang
disebut kurva bathtub.
Daerah A disebut juga burn-in, karena pada saat awal
operasi laju kerusakan umumnya cukup tinggi yang
kemudian secara cepat menurun sampai t 1.
Pada daerah B, fungsi laju kegagalan yang konstan
mengartikan bahwa waktu terjadinya kerusakan
komponen tidak tergantung dari usia pemakaiannya.
Komponen yang berada pada daerah ini mempunyai
fungsi kepadatan kegagalan eksponensial atau Weibull
dengan 𝛽= 1.
Pada daerah C, komponen berada pada kondisi wear-
out. Fungsi laju kegagalan naik, mengartikan bahwa
komponen yang dipakai cenderung mengalami
kerusakan. Komponen yang berada pada daerah ini
mempunyai fungsi kepadatan kegagalan yang
berdistribusi Weibull atau normal.