1. KELOMPOK:
Aghis Yurita Akmalia (1403134021)
Chaterina M. Lubis (1403130045)
Astrid Widia Handani (1403132133)
Hanan Hasna (1403134010)
Anindita Kusuma (1403130002)
Cinta Nofrida (1403134004)
Kelas DI13 - AB
2.
3. A. PENGERTIAN RUANG TIDUR
Kamar tidur adalah sebuah ruang tempat
beristirahat, menghilangkan penat dan
lelah setelah melakukan berbagai
aktivitas.
4.
5. B. FUNGSI RUANG TIDUR
Fungsi Fisik
Ruang tidur dapat menjadi tempat untuk
mengakomodasi segala macam barang
dan kegiatan penghuni rumah yang
sifatnya sangat privat
6. Fungsi Psikologis
Ruang tidur diharapkan menjadi tempat
yang dapat memberi kenyamanan optimal
ketika penghuni benar-benar
membutuhkan istirahat.
7. ASPEK ASPEK YANG PERLU
DIPERHATIKAN PADA RUANG TIDUR
Ergonomi dapat memberikan kemudahan
bagi kita dalam melakukan suatu
pekerjaan.
8. 1. KENYAMANAN
Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah
penilaian komprehensif seseorang
terhadap lingkungannya. Dalam
kenyamanan ruang tidur, yang terlibat
tidak hanya masalah fisik biologis, namun
juga perasaan. Suara, cahaya, bau, suhu dll
sangat mempengaruhi kenyamanan pada
ruang tidur.
9. 2.WARNA
Warna-warna yang diplikasikan pada sebuah kamar
tidur mampu membentuk kesan sesuai dengan karakter yang
dimilki dari masing-masing warna tersebut.
Pilihlah warna cat yang sesuai dan senada dengan
furniture yang dipilih. Dengan begitu, akan dapat
menghadirkan kamar tidur yang meskipun sederhana dan
tidak terlalu luas tapi nyaman digunakan.
Hindari pemilihan warna cat dinding kamar tidur yang
kontras dengan warna furniture, karena akan menyebabkan
kamar tidur terkesan sempit.
Pilihlah warna cat yang lembut seperti putih, krem,
kuning gading, ataupun kuning lemon. Kombinasikan
dengan warna dinding ataupun furniture yang terang.
Sumber:
http://casa-goya.com/785/tips-penggunaan-warna-dalam-
kamar-tidur/
10. 3. PENGHAWAAN
a.Ventilasi Silang
Ventilasi silang memungkinkan udara mengalir
dari dalam ke luar dan sebaliknya, tanpa harus
tertahan terlebih dulu, di dalam ruangan. Udara yang
masuk dari satu jendela, akan langsung dialirkan
keluar oleh jendela yang ada di hadapannya, dan
berganti dengan udara baru, begitu seterusnya. Syarat
ventilasi silang itu adanya jendela yag berhadapan
serong (idealnya), bukannya jendela banyak tapi
hanya di salah 1 sisi aja.
b. AC
Pemasangan AC sebenarnya bukanlah
penyelesaian yang mutlak perlu dilakukan.
Sumber: http://gambar-rumah-idaman.com/tag/ruang-tidur/
11. 5. PENCAHAYAAN
a. Penempatan Lampu
Penempatan lampu bisa di area dekat dinding,
sehingga penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Saat
tidur, lampu ini bisa dimatikan. Lampu ini juga bisa menjadi
penerang saat membaca, atau berbincang.
Untuk mood booster atau pembangkit mood dan
kenyamanan, bisa tempatkan lampu meja di atas meja
nakas. Daya pancarnya cukup di kisaran 200-400 lumen.
Pencahayaan dari samping kiri dan kanan memberi kesan
hangat, dan menguatkan bentuk ruang yang menyamankan
mata.
Sumber:
http://www.ideaonline.co.id/iDEA2013/Interior/Kamar-
Tidur/Inspirasi-Mengatur-Pencahayaan-Kamar-Tidur
12. b.Tata Cahaya
Tata cahaya di kamar tidur, sebagai
tempat istirahat pencahayaannya harus
lembut.Tingkat terang cahaya tidak perlu
terlalu tinggi, yang penting memberi nuansa
hangat (warm). Bisa dipilih lampu dengan
karakter warna cahaya putih kekuningan
(warm white) yang memiliki color temperature
rendah.
Sumber; http://www.housing-
estate.com/read/2014/02/02/pencahayaan-nyaman-di-
kamar-tidur/
13. 7. UKURAN STANDAR KAMAR TIDUR
Luasan yang nyaman untuk kamar tidur utama setidaknya
3m x 4m
Dengan walking closet 4m x 4,5m atau lebih
Sedangkan luas kamar tidur anak adalah 3m x 3m
Teori standar luas untuk ruang tidur, luas kamar tidur
utama adalah 11,15 m2 dengan ukuran sisi terpendek
2,845 m sedangkan untuk kamar tidur anak luas
minimalnya adalah 7,43 m2 dengan ukuran sisi terpendek
2,438 m .
Ada baiknya anda menentukan ukuran luas kamar tidur
dengan mempertimbangkan ukuran-ukuran perabot yang
akan dimasukkan dalam ruangan tersebut
14. Contoh ukuran standar kamar tidur:
Sumber:
https://desainkamartidurku.wordpress.com/2012/01/19/ukuran-
kamar-tidur-yang-ideal/
15. TIPS:
- Rutin membersihkan kasur, bantal dan guling agar tidak menjadi
sarang tungau yang bisa menyebabkan bersin dan penyakit lainnya.
- Rutin mengganti sprei setiap minggu agar tetap terjaga
kebersihannya.
- Pada saat tidur sebaiknya gunakan cahaya atau lampu kamar yang
redup. Penelitan menunjukan bahwa paparan cahaya di malam hari
juga dapat mempengaruhi tekanan darah, kadar glukosa dan
kemampuan untuk mengatur suhu tubuh, bahkan berisiko kanker.
- Gunakan bantal yang terbuat dari bahan lateks alami yang terbuat
dari pohon karet. Atau jika tidak ada, bisa gunakan bantal berbahan
busa sengan sarung bantal yang terbuat dari bahan katun murni.
- Jauhkan atau kurangi barang elektronik di dalam kamar seperti TV,
Laptop dan Radio karena dapat memancarkan medan frekuensi
elektromagnetik yang tidak baik untuk kesehatan kita.
- Perhatikan juga sirkulasi udara di dalam ruangan agar udara tetap
segar.
- Gunakan dekorasi kamar minimalis yang sesuai dengan selera
anda, namun hindari dekorasi yang terlalu berlebihan
18. Kasur yang berada dikamar tidur ini memiliki panjang 200cm
dan lebar 90cm, ukuran ini belum memenuhi standar yang
seharusnya, standar panjang kasur untuk tempat tidur tunggal
adalah 213,4 cm dan lebar 99,1 cm. Hal ini bisa membuat tidur
yang kurang nyaman bagi penggunanya.
19. Kamar ini memiliki
jendela 1 buah.
Pencahayaan alami
pada kamar ini
sudah terbilang
cukup.
Pencahayaan
buatan juga sudah
mencukupi dengan
adanya 1 buah
lampu.
20. Meskipun jumlah bukaan sudah terbilang cukup, namun
kamar ini tetap memiliki suhu yang panas pada ruangan.
Penghuni juga merasakan tidak nyaman akibat gerah. Hal ini
diakibatkan karena bukaan hanya berada di 1 sisi, sehingga
tidak terjadi proses ventilasi silang.
21. Meja belajar pada
kamar ini tidak
ergonomis, karena
memiliki ketinggian
yang tidak standar
(terlalu pendek)
sehingga membuat si
pengguna tidak
duduk di kursi,
melainkan duduk di
lantai.
22. Terdapat kamar mandi
didalam kamar. Letak
kamar mandi sudah
termasuk ergonomis
karena tidak
berhadapan langsung
dengan tempat tidur
dan pintu masuk
kamar.
23. Namun kamar ini mengalami masalah
kelembaban, yang mengakibatkan adanya jamur
pada tembok dan plafon. Hal ini diakibatkan
karena letak kamar berada di paling pojok
sehingga tingkat kelembaban-nya tinggi.
24. Zona sirkulasi pada saat beraktivitas di depan
lemari tidak ergonomis. Karena pintu lemari
tidak bisa dibuka dengan leluasa
(dikarenakan ada benda didepan nya).
25. Meja belajar pada
kamar ini tidak
ergonomis, karena
memiliki ketinggian
yang tidak standar
(terlalu pendek)
sehingga membuat si
pengguna tidak
duduk di kursi,
melainkan duduk di
lantai.
26. Kuning
Adalah warna yang berkesan hangat, mampu
menciptakan perasaan hangat yang mencerahkan
sekaligus membawa kehangatan ke dalam kamar.
Namun penggunaan warna kuning untuk seluruh
ruangan kurang cocok untuk kamar tidur, karena
kuning adalah warna yang bersifat stimulant dan
membuat otak lebih terjaga. Gunakan kuning
sebagai aksen dari warna putih atau biru untuk
semakin menguatkan kesan dari kedua warna
tersebut.
Sumber:
http://casa-goya.com/785/tips-penggunaan-
warna-dalam-kamar-tidur/