SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
TUGAS
MENJELASKAN PERBEDAAN ANTARA MENGGUNAKAN MADLAB DENGAN
PHOTOSHOP
UNTUK MELAKUKAN AKSI TERTENTU PADA SEBUAH OBJEK ATAU
GAMBAR
Oleh:
Meftahol Arifin H. (140471100027)
Syarief Hidayatulloh (140471100018)
Dosen:
AERI RACHMAT S.T, M.T
TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN
2015 - 2016
OPERASI DASAR PENGOLAHAN CITRA
(Operasi Titik)
Operasi Negatif
Operasi negatif memiliki fungsi buntuk mendapatkan citra negatif dengan
cara mengurangi nilai intensitas piksel dari nilai keabuan maksimum. Secara
umum persamaannya adalah sebagai berikut :
Kita hanya membuat perintah seperti dibawah ini, maka jika jalankan
Madlab akan otomatif membuat gambar memja di Negatif
f(x,y)’ = 255 – f(x,y)
Source code :
F = imread('cameraman.tif');
[r c] = size(F);
for x = 1 : r
for y = 1 : c
G(x,y) = 255 - F(x,y);
end
end
figure, imshow(F);
figure, imshow(G);
###Pada Photoshop###
Untuk photo amatlah gampang, kita hanya menekan tombol ctrl + i, maka gambar pun
otomatis menjadi negatif.
(Operasi Aritmatika)
Penjumlahan Citra
Penjumlahan citra adalah operasi menjumlahkan dua matriks yang berukuran
sama. Secara umum, persamaannya adalah sebagai berikut :
C(x,y) = A(x,y) + B(x,y)
C adalah citra baru yang intensitas tiap pikselnya adalah jumlah dari intensitas
tiap piksel pada matriks A dan matriks B.
Source code :
A = double(imread('cameraman.tif'));
B = double(imread('rice.png'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
if (r1 == r2) && (c1 == c2)
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = A(x,y) + B(x,y);
end
end
end
C = clipping(C);
figure, imshow(uint8(C));
###Pada Photoshop###
Untuk photoshop, kita hanya mendrag gambar beras pada gambar cameraman, setelah
keduanya bertumpu, pada gambar beras kita kita rubah warnanya menjadi “overlay” pada
menu layer
Pengurangan Citra
Pengurangan citra adalah operasi saling mengurangkan dua matriks yang
berukuran sama. Secara umum, persamaannya adalah sebagai berikut :
C(x,y) = A(x,y) - B(x,y)
C adalah citra baru yang intensitas tiap pikselnya adalah selisih dari intensitas
tiap piksel pada matriks A dan matriks B.
Source code :
A = double(imread('cameraman.tif'));
B = double(imread('rice.png'));
[r1 c1] = size(A);
[r2 c2] = size(B);
if (r1 == r2) && (c1 == c2)
for x = 1 : r1
for y = 1 : c1
C(x,y) = A(x,y) - B(x,y);
end
end
end
C = clipping(C);
figure, imshow(uint8(C));
###Pada Photoshop###
Untuk photoshop, kita hanya mendrag gambar beras pada gambar cameraman, setelah
keduanya bertumpu, pada gambar beras kita kita rubah warnanya menjadi “Subtract” pada
menu layer
Perkalian Citra
Perkalian citra A dengan scalar c akan menghasilkan citra baru B yang
intensitasnya lebih terang dari semula. Kenaikan intensitas setiap piksel sebanding
dengan c. Operasi perkalian citra dengan scalar digunakan untuk kalibrasi kecerahan.
Source code :
B(x,y) = A(x,y) * c
A = double(imread('cameraman.tif'));
[r c] = size(A);
for x = 1 : r
for y = 1 : c
B(x,y) = A(x,y) .* 2;
end
end
B = clipping(B);
figure, imshow(uint8(B));
###Pada Photoshop###
Untuk photoshop, kita hanya mengklone gambar cameraman “ctrl + J”, setelah
keduanya bertumpu, pada gambar klone cameraman kita rubah warnanya menjadi “Linear
Dodge” pada menu layer.
Pembagian citra
Pembagian citra A dengan scalar c akan menghasilkan citra baru B yang
intensitasnya lebih gelap dari semula. Penurunan intensitas setiap piksel berbanding
terbalik dengan c. Operasi pembagian citra dengan scalar digunakan untuk normalisasi
kecerahan.
Source code :
B(x,y) = A(x,y) / c
A = double(imread('cameraman.tif'));
[r c] = size(A);
for x = 1 : r
for y = 1 : c
B(x,y) = A(x,y) ./ 2;
end
end
B = clipping(B);
figure, imshow(uint8(B));
(Operasi Geometri)
Operasi Translasi
Operasi Translasi meiliki fungsi, menggeser atau mentranlasi gambar ke samping,
sesuai rumus yang dimasukkan.
Rumus translasi citra :
x’ = x + Tx
y’ = y + Ty
Yang dalam hal ini, Tx adalah besar pergeseran dalam arah x, sedangkan Ty
adalah besar pergeseran dalam arah y.
Source code :
Tx = 20;
Ty = 50;
A = imread('cameraman.tif');
[brs kol] = size(A);
for x = 1 : brs
for y = 1 : kol
B(x+Tx, y+Ty) = A(x,y);
end
end
B = B(1:brs,1:kol);
figure, imshow(uint8(A));
figure, imshow(uint8(B));
###Pada Photoshop###
Untuk photoshop, kita hanya mengklone gambar cameraman menjadi 3, setelah
ketiganya bertumpu, pada gambar klone cameraman ke dua kita rubah warnanya menjadi
“Subtract” pada menu layer, kemudian untuk gambar cameraman paling atas kita geser
secara manual.
Operasi Cropping
Rumus operasi cropping pada citra :
w’ = xR - xL
h’ = yB - yT
Yang dalam hal ini, w’ adalah lebar citra baru yang diperoleh setelah proses
cropping. Sedangkan h’ adalah tinggi citra baru. xR dan xL adalah dua titik disebelah
kiri dan kanan pada arah sumbu x. yB dan yT adalah dua titik disebelah atas dan bawah
pada arah sumbu y. Keempat titik xR, xL, yB, yT akan digunakan sebagai koordinat-
koordinat dimana citra akan dipotong.
Source code :
I = imread('cameraman.tif');
[brs kol] = size(I);
x1 = 50;
x2 = 200;
y1 = 50;
y2 = 200;
I(1:x1,:) = 0;
I(x2:brs,:) = 0;
I(:,1:y1) = 0;
I(:,y2:kol) = 0;
imshow(I);
###Pada Photoshop###
Untuk photoshop, memang tidak bisa melakukan perintah atau lebih tepatnya
menghasilkan gambar seperti pada matlab, Cuma kalo secara manual photoshop bisa,, dengan
cara merubah warna cameramen utama menjadi “subtract” lalu kita sipakan gambar
cameraman yg sudah dicroping, kemudian drag ke gambar cameraman utama.
Operasi Flipping
Flipping adalah operasi geometri yang sama dengan pencerminan. Ada dua
macam flipping : horizontal dan vertical.
Flipping vertikal adalah pencerminan pada sumbu-X dari citra A menjadi citra
B, yang diberikan oleh :
Ada dua macam fliping, yaitu flipping Horizontal dan Vertical.
Source code :
x’ = 2xc – x
y’ = y
I = imread('cameraman.tif');
[brs kol] = size(I);
J = repmat(0,brs,kol);
mirror = floor(kol/2);
for x = 1 : brs-1
for y = 1 : kol-1
J(x,y) = I((2*mirror)-x, y);
end
end
figure, imshow(uint8(J));
Flipping horizontal adalah pencerminan pada sumbu-Y dari citra A menjadi
citra B, yang diberikan oleh :
Source code :
x’ = x
y’ = 2yc – y
I = imread('cameraman.tif');
[brs kol] = size(I);
J = repmat(0,brs,kol);
mirror = floor(brs/2);
for x = 1 : brs-1
for y = 1 : kol-1
J(x,y) = I(x, (2*mirror)-y);
end
end
figure, imshow(uint8(J));
###Pada Photoshop###
Untuk photoshop, kita hanya merubah posisi pada gambar cameraman, menjadi
vertical. Dan untuk ke samping kanan atau kiri, kita hanya merubah rotasi gambar susai
kebutuhan.
180 ° : 90 ° CW: 90 ° CWW:
fgF
Operasi Rotasi
Rumus rotasi pada citra :
x'  Xp  (x  Xp) * cos  ( y  Yp) *sin 
y'  Yp  (x  Xp) *sin   ( y  Yp) * cos
Source code :
function J = rotasi(I,T)
m = size(I,1);
n = size(I,2);
if rem(m,2) == 0, Xp = floor((m+1)/2)+1;
else Xp = floor((m+1)/2);
end
if rem(n,2) == 0, Yp = floor((n+1)/2)+1;
else Yp = floor((n+1)/2);
end
X = zeros(m,n);
Y = zeros(m,n);
for x = 1 : m, X(x,1:n) = x; end
for y = 1 : n, Y(1:m,y) = y; end
Xa = round(Xp + (X - Xp)*cosd(T) - (Y - Yp)*sind(T));
Ya = round(Yp + (X - Xp)*sind(T) + (Y - Yp)*cosd(T));
r = size(min(Xa(:)) : max(Xa(:)),2);
c = size(min(Ya(:)) : max(Ya(:)),2);
xs = round(abs(r-m)/2);
ys = round(abs(c-n)/2);
J = zeros(r,c);
for x = 1 : m
for y = 1 : n
J(Xa(x,y)+xs,Ya(x,y)+ys) = I(x,y);
end
end
Source code di atas disimpan dengan nama m-file ‘rotasi.m’. Selanjutnya untuk
menguji keberhasilan source code di atas, buatlah suatu m-file lagi dan tuliskan source
code di bawah ini
clear all; clc;
T = 45;
I = imread('cameraman.tif'); J = rotasi(I,T);
imshow(uint8(J),'initialmagnification','fit');
###Pada Photoshop###
Untuk photoshop, secara manual kita bisa. Caranya, kita rubah warna gambar
cameraman menjadi “abstract” lalu kemudian kita sipakan gamabar cameraman lain yg
ingin kita drag ke cameraman utama, tetapi sebelumnya kita harus merotasi gambarnya
terlebih dahulu dengan cara, klik rotasion lalu klik “arbitary” kemudian kita imputkan
bilangan yang ingin kita msukkan, semakin besar inputan maka rotasi akan semakin bergeser.
Zomming
Pada matlab
Photoshop
Kalau di photoshop, kita hanya menekan tombol (ctrl+ +)
Wrapping
Pada Photoshop
Pada photoshop, kita harus menekan tombol(ctrl+j)copy layer, stelah itu. Pada gambar utama
kita hitamkan, disini kita menggunakan cara manual, yaitu menghitamkannya dengan brush
tool. Kemudian pada gambar kedua kita geser pojok gambar sambil menekan ctrl, ke arah yg
diinginkan.
Kesimpulan:
- Untuk masalah unggul atau tidaknya, kita tidak bisa mengatakan ada yang lebih
unggul, semuanya sama. Hanya saja untuk keadaan tertentu matlab lebih cepat
menghasilkan imputan gambar sesuai perintah kita, Cuma karenanya kita harus
menginputkan code – code yang lumayan rumit, beda halnya dengan photoshop, yg
penggunaannya interface tanpa perintah code.
Sekian...

More Related Content

What's hot (20)

Menggambar fungsi-kuadrat
Menggambar fungsi-kuadratMenggambar fungsi-kuadrat
Menggambar fungsi-kuadrat
 
Tugas2 20914009
Tugas2 20914009Tugas2 20914009
Tugas2 20914009
 
Bab17
Bab17Bab17
Bab17
 
Grafik Fungsi Kuadrat
Grafik Fungsi KuadratGrafik Fungsi Kuadrat
Grafik Fungsi Kuadrat
 
Tugas 5 matlab
Tugas 5 matlab Tugas 5 matlab
Tugas 5 matlab
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
Grafik 3 d (1)
Grafik 3 d (1)Grafik 3 d (1)
Grafik 3 d (1)
 
Pengayaan
PengayaanPengayaan
Pengayaan
 
Program Linear - Nilai Optimum
Program Linear - Nilai OptimumProgram Linear - Nilai Optimum
Program Linear - Nilai Optimum
 
Pcd 8
Pcd 8Pcd 8
Pcd 8
 
Pcd 8
Pcd 8Pcd 8
Pcd 8
 
Tugas mtk
Tugas mtkTugas mtk
Tugas mtk
 
Sketsa grafik
Sketsa grafikSketsa grafik
Sketsa grafik
 
Pcd 11
Pcd 11Pcd 11
Pcd 11
 
Remedial
RemedialRemedial
Remedial
 
Menggambar fungsi kuadrat
Menggambar fungsi kuadratMenggambar fungsi kuadrat
Menggambar fungsi kuadrat
 
Turunan dan integral
Turunan dan integralTurunan dan integral
Turunan dan integral
 
Pcd 10
Pcd 10Pcd 10
Pcd 10
 

Similar to OPTIMASI CITRA DENGAN MADLAB DAN PHOTOSHOP

05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx
05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx
05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptxnyomans1
 
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfPeningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfAdam Superman
 
04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptx04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptxnyomans1
 
Aplikasi Turunan.pptx
Aplikasi Turunan.pptxAplikasi Turunan.pptx
Aplikasi Turunan.pptxnaylazv
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalSyafrizal
 
Bab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citraBab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citraSyafrizal
 
Kelompok 2 - Fisika Komputasi I (1).pptx
Kelompok 2 - Fisika Komputasi I (1).pptxKelompok 2 - Fisika Komputasi I (1).pptx
Kelompok 2 - Fisika Komputasi I (1).pptxDharmaOktavian1
 
3 piksel_dan_histogram
 3 piksel_dan_histogram 3 piksel_dan_histogram
3 piksel_dan_histogramRoziq Bahtiar
 
Matlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan CitraMatlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan Citraarifgator
 
Pekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptx
Pekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptxPekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptx
Pekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptxssuserb7d229
 
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptxnyomans1
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2pitrahdewi
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2arman11111
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)khaerul azmi
 

Similar to OPTIMASI CITRA DENGAN MADLAB DAN PHOTOSHOP (20)

05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx
05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx
05-Operasi-dasar-pengolahan-citra-2021 (1).pptx
 
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfPeningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
 
04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptx04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptx
 
Aplikasi Turunan.pptx
Aplikasi Turunan.pptxAplikasi Turunan.pptx
Aplikasi Turunan.pptx
 
Pp 4(bab4)
Pp 4(bab4)Pp 4(bab4)
Pp 4(bab4)
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
 
Bab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citraBab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citra
 
9 pengolahan citra
9   pengolahan citra9   pengolahan citra
9 pengolahan citra
 
Kelompok 2 - Fisika Komputasi I (1).pptx
Kelompok 2 - Fisika Komputasi I (1).pptxKelompok 2 - Fisika Komputasi I (1).pptx
Kelompok 2 - Fisika Komputasi I (1).pptx
 
3 piksel_dan_histogram
 3 piksel_dan_histogram 3 piksel_dan_histogram
3 piksel_dan_histogram
 
Matlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan CitraMatlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan Citra
 
Pekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptx
Pekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptxPekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptx
Pekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptx
 
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)
 

OPTIMASI CITRA DENGAN MADLAB DAN PHOTOSHOP

  • 1. TUGAS MENJELASKAN PERBEDAAN ANTARA MENGGUNAKAN MADLAB DENGAN PHOTOSHOP UNTUK MELAKUKAN AKSI TERTENTU PADA SEBUAH OBJEK ATAU GAMBAR Oleh: Meftahol Arifin H. (140471100027) Syarief Hidayatulloh (140471100018) Dosen: AERI RACHMAT S.T, M.T TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN 2015 - 2016
  • 2.
  • 3. OPERASI DASAR PENGOLAHAN CITRA (Operasi Titik) Operasi Negatif Operasi negatif memiliki fungsi buntuk mendapatkan citra negatif dengan cara mengurangi nilai intensitas piksel dari nilai keabuan maksimum. Secara umum persamaannya adalah sebagai berikut : Kita hanya membuat perintah seperti dibawah ini, maka jika jalankan Madlab akan otomatif membuat gambar memja di Negatif f(x,y)’ = 255 – f(x,y) Source code : F = imread('cameraman.tif'); [r c] = size(F); for x = 1 : r for y = 1 : c G(x,y) = 255 - F(x,y); end end figure, imshow(F); figure, imshow(G);
  • 4. ###Pada Photoshop### Untuk photo amatlah gampang, kita hanya menekan tombol ctrl + i, maka gambar pun otomatis menjadi negatif. (Operasi Aritmatika) Penjumlahan Citra Penjumlahan citra adalah operasi menjumlahkan dua matriks yang berukuran sama. Secara umum, persamaannya adalah sebagai berikut : C(x,y) = A(x,y) + B(x,y) C adalah citra baru yang intensitas tiap pikselnya adalah jumlah dari intensitas tiap piksel pada matriks A dan matriks B. Source code : A = double(imread('cameraman.tif')); B = double(imread('rice.png')); [r1 c1] = size(A); [r2 c2] = size(B); if (r1 == r2) && (c1 == c2) for x = 1 : r1 for y = 1 : c1 C(x,y) = A(x,y) + B(x,y);
  • 5. end end end C = clipping(C); figure, imshow(uint8(C)); ###Pada Photoshop### Untuk photoshop, kita hanya mendrag gambar beras pada gambar cameraman, setelah keduanya bertumpu, pada gambar beras kita kita rubah warnanya menjadi “overlay” pada menu layer
  • 6. Pengurangan Citra Pengurangan citra adalah operasi saling mengurangkan dua matriks yang berukuran sama. Secara umum, persamaannya adalah sebagai berikut : C(x,y) = A(x,y) - B(x,y) C adalah citra baru yang intensitas tiap pikselnya adalah selisih dari intensitas tiap piksel pada matriks A dan matriks B. Source code : A = double(imread('cameraman.tif')); B = double(imread('rice.png')); [r1 c1] = size(A); [r2 c2] = size(B); if (r1 == r2) && (c1 == c2) for x = 1 : r1 for y = 1 : c1 C(x,y) = A(x,y) - B(x,y); end end end C = clipping(C); figure, imshow(uint8(C)); ###Pada Photoshop###
  • 7. Untuk photoshop, kita hanya mendrag gambar beras pada gambar cameraman, setelah keduanya bertumpu, pada gambar beras kita kita rubah warnanya menjadi “Subtract” pada menu layer Perkalian Citra Perkalian citra A dengan scalar c akan menghasilkan citra baru B yang intensitasnya lebih terang dari semula. Kenaikan intensitas setiap piksel sebanding dengan c. Operasi perkalian citra dengan scalar digunakan untuk kalibrasi kecerahan. Source code : B(x,y) = A(x,y) * c A = double(imread('cameraman.tif')); [r c] = size(A); for x = 1 : r for y = 1 : c B(x,y) = A(x,y) .* 2; end end B = clipping(B); figure, imshow(uint8(B));
  • 8. ###Pada Photoshop### Untuk photoshop, kita hanya mengklone gambar cameraman “ctrl + J”, setelah keduanya bertumpu, pada gambar klone cameraman kita rubah warnanya menjadi “Linear Dodge” pada menu layer.
  • 9. Pembagian citra Pembagian citra A dengan scalar c akan menghasilkan citra baru B yang intensitasnya lebih gelap dari semula. Penurunan intensitas setiap piksel berbanding terbalik dengan c. Operasi pembagian citra dengan scalar digunakan untuk normalisasi kecerahan. Source code : B(x,y) = A(x,y) / c A = double(imread('cameraman.tif')); [r c] = size(A); for x = 1 : r for y = 1 : c B(x,y) = A(x,y) ./ 2; end end B = clipping(B); figure, imshow(uint8(B));
  • 10. (Operasi Geometri) Operasi Translasi Operasi Translasi meiliki fungsi, menggeser atau mentranlasi gambar ke samping, sesuai rumus yang dimasukkan. Rumus translasi citra : x’ = x + Tx y’ = y + Ty Yang dalam hal ini, Tx adalah besar pergeseran dalam arah x, sedangkan Ty adalah besar pergeseran dalam arah y. Source code : Tx = 20; Ty = 50; A = imread('cameraman.tif'); [brs kol] = size(A); for x = 1 : brs for y = 1 : kol B(x+Tx, y+Ty) = A(x,y); end end B = B(1:brs,1:kol); figure, imshow(uint8(A)); figure, imshow(uint8(B));
  • 11. ###Pada Photoshop### Untuk photoshop, kita hanya mengklone gambar cameraman menjadi 3, setelah ketiganya bertumpu, pada gambar klone cameraman ke dua kita rubah warnanya menjadi “Subtract” pada menu layer, kemudian untuk gambar cameraman paling atas kita geser secara manual. Operasi Cropping Rumus operasi cropping pada citra : w’ = xR - xL h’ = yB - yT Yang dalam hal ini, w’ adalah lebar citra baru yang diperoleh setelah proses cropping. Sedangkan h’ adalah tinggi citra baru. xR dan xL adalah dua titik disebelah kiri dan kanan pada arah sumbu x. yB dan yT adalah dua titik disebelah atas dan bawah pada arah sumbu y. Keempat titik xR, xL, yB, yT akan digunakan sebagai koordinat- koordinat dimana citra akan dipotong. Source code : I = imread('cameraman.tif'); [brs kol] = size(I);
  • 12. x1 = 50; x2 = 200; y1 = 50; y2 = 200; I(1:x1,:) = 0; I(x2:brs,:) = 0; I(:,1:y1) = 0; I(:,y2:kol) = 0; imshow(I); ###Pada Photoshop### Untuk photoshop, memang tidak bisa melakukan perintah atau lebih tepatnya menghasilkan gambar seperti pada matlab, Cuma kalo secara manual photoshop bisa,, dengan cara merubah warna cameramen utama menjadi “subtract” lalu kita sipakan gambar cameraman yg sudah dicroping, kemudian drag ke gambar cameraman utama.
  • 13. Operasi Flipping Flipping adalah operasi geometri yang sama dengan pencerminan. Ada dua macam flipping : horizontal dan vertical. Flipping vertikal adalah pencerminan pada sumbu-X dari citra A menjadi citra B, yang diberikan oleh : Ada dua macam fliping, yaitu flipping Horizontal dan Vertical. Source code : x’ = 2xc – x y’ = y I = imread('cameraman.tif'); [brs kol] = size(I); J = repmat(0,brs,kol); mirror = floor(kol/2); for x = 1 : brs-1 for y = 1 : kol-1 J(x,y) = I((2*mirror)-x, y); end end figure, imshow(uint8(J));
  • 14. Flipping horizontal adalah pencerminan pada sumbu-Y dari citra A menjadi citra B, yang diberikan oleh : Source code : x’ = x y’ = 2yc – y I = imread('cameraman.tif'); [brs kol] = size(I); J = repmat(0,brs,kol); mirror = floor(brs/2); for x = 1 : brs-1 for y = 1 : kol-1 J(x,y) = I(x, (2*mirror)-y); end end figure, imshow(uint8(J)); ###Pada Photoshop### Untuk photoshop, kita hanya merubah posisi pada gambar cameraman, menjadi vertical. Dan untuk ke samping kanan atau kiri, kita hanya merubah rotasi gambar susai kebutuhan.
  • 15. 180 ° : 90 ° CW: 90 ° CWW: fgF Operasi Rotasi Rumus rotasi pada citra : x'  Xp  (x  Xp) * cos  ( y  Yp) *sin  y'  Yp  (x  Xp) *sin   ( y  Yp) * cos Source code : function J = rotasi(I,T) m = size(I,1); n = size(I,2); if rem(m,2) == 0, Xp = floor((m+1)/2)+1; else Xp = floor((m+1)/2); end if rem(n,2) == 0, Yp = floor((n+1)/2)+1; else Yp = floor((n+1)/2); end X = zeros(m,n); Y = zeros(m,n);
  • 16. for x = 1 : m, X(x,1:n) = x; end for y = 1 : n, Y(1:m,y) = y; end Xa = round(Xp + (X - Xp)*cosd(T) - (Y - Yp)*sind(T)); Ya = round(Yp + (X - Xp)*sind(T) + (Y - Yp)*cosd(T)); r = size(min(Xa(:)) : max(Xa(:)),2); c = size(min(Ya(:)) : max(Ya(:)),2); xs = round(abs(r-m)/2); ys = round(abs(c-n)/2); J = zeros(r,c); for x = 1 : m for y = 1 : n J(Xa(x,y)+xs,Ya(x,y)+ys) = I(x,y); end end Source code di atas disimpan dengan nama m-file ‘rotasi.m’. Selanjutnya untuk menguji keberhasilan source code di atas, buatlah suatu m-file lagi dan tuliskan source code di bawah ini clear all; clc; T = 45; I = imread('cameraman.tif'); J = rotasi(I,T); imshow(uint8(J),'initialmagnification','fit'); ###Pada Photoshop### Untuk photoshop, secara manual kita bisa. Caranya, kita rubah warna gambar cameraman menjadi “abstract” lalu kemudian kita sipakan gamabar cameraman lain yg ingin kita drag ke cameraman utama, tetapi sebelumnya kita harus merotasi gambarnya terlebih dahulu dengan cara, klik rotasion lalu klik “arbitary” kemudian kita imputkan bilangan yang ingin kita msukkan, semakin besar inputan maka rotasi akan semakin bergeser.
  • 18.
  • 19. Photoshop Kalau di photoshop, kita hanya menekan tombol (ctrl+ +)
  • 21. Pada Photoshop Pada photoshop, kita harus menekan tombol(ctrl+j)copy layer, stelah itu. Pada gambar utama kita hitamkan, disini kita menggunakan cara manual, yaitu menghitamkannya dengan brush tool. Kemudian pada gambar kedua kita geser pojok gambar sambil menekan ctrl, ke arah yg diinginkan.
  • 22. Kesimpulan: - Untuk masalah unggul atau tidaknya, kita tidak bisa mengatakan ada yang lebih unggul, semuanya sama. Hanya saja untuk keadaan tertentu matlab lebih cepat menghasilkan imputan gambar sesuai perintah kita, Cuma karenanya kita harus menginputkan code – code yang lumayan rumit, beda halnya dengan photoshop, yg penggunaannya interface tanpa perintah code. Sekian...