1. bomdepok
untuk siapa
ADA DUA CALON PELAKU BOM BUNUH DIRI (PENGANTIN)
BERSEMBUNYI DI RUMAH YANG MELEDAK DI DEPOK.
SIAPA DIINCAR?
LAPORAN KHUSUS 10 SEPTEMBER 2012
2. majalah detik
Table of Contents Favorite
Back Share FB
Home Table of Contents
Gunakan icon berikut
Memutar ipad: sebagai petunjuk membaca
Untuk melihat majalah majalah ini
dalam tampilan horizontal
atau vertikal
Kebawah Galeri
Image
Tap Audio
Rubrik:
Geser kekiri dan kekanan
untuk melihat rubrik
Close Video
3600
Geser 360 View
Artikel:
Geser keatas dan kebawah
Putar Map
untuk membaca artikel
Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload
Pindah halaman lewat scroll Menampilkan majalah yang sedang dibaca
3. Laporan
Khusus b m depok
Dua Calon
Pengantin
Sembunyi di Beji
Sebuah bom meledak di Depok, Jawa Barat. Diduga
bom itu akan diledakkan dua calon pelaku bom
bunuh diri (pengantin) untuk meneror Jakarta.
Reporter: Monique Shintami, Evi Tresnawati,
Isfari Hikmat, M. Rizal
Majalah detik 10 - 16 september 2012
4. Laporan
Khusus b m depok
“ J
am menunjuk angka 21.27 WIB, Sabtu 8 Sep-
tember 2012, malam itu. Jalan Nusantara,
Beji, Depok, Jawa Barat mendadak geger.
Nggak tahu Sebuah ledakan keras terdengar dari rumah
kok saat nomor 63, RT 04 RW 13 di jalan itu.
itu jalan Ledakan itu sangat keras sehingga membuat anak
Rokiyah, yang rumahnya di belakang rumah itu, yang
lagi sepi. sudah terlelap menjadi terbangun. “Sangat kencang
Kebetulan bunyinya,” cerita Rokiyah.
orang- Samin, seorang pedagang buah, yang kiosnya tidak
orang FBR jauh dari rumah itu juga kaget dan sontak ketakut-
an. Ledakan itu membuat dagangan buahnya sampai
sedang tidak terguncang hingga nyaris berjatuhan ke tanah. “Saya
nongkrong. langsung lari sama istri,” cerita Samin.
Padahal Samin baru berani mendekat setelah banyak warga
biasanya berkerumun di rumah yang ditempeli spanduk “Ya-
mah ramai. “ yasan Yatim Piatu Pondok Bidara” itu. Samin melihat
seorang pria yang terluka berlari ke arah fly over Arief
Rahman Hakim. “Saya lihat tapi nggak jelas karena
gelap. Waktu itu polisi belum datang,” katanya kepada
majalah detik.
Rumah yang meledak itu merupakan bagian dari
bangunan rumah petak berbentuk leter L. Ukuran
rumah kurang lebih 12 x 4 meter. Atapnya asbes dan
dindingnya bercat krem. Di depan rumah, ada pos
Forum Betawi Rempug (FBR). Di halaman rumah di
dekat jalan ada plang bertuliskan Klinik Bekam, Ruk-
yah, Gurah, Herbal.
“Nggak tahu kok saat itu jalan lagi sepi. Kebetulan
orang-orang FBR sedang tidak nongkrong. Padahal
biasanya mah ramai,” jelas Samin.
Rumah itu milik Lukman Fariz (45) yang menurut
warga merupakan warga keturunan Arab. Rumah
yang meledak adalah rumah yang disewa Yusuf Rizal-
di, yang akrab disapa Rizal. Sementara di belakang-
nya petakan kosong. Kemudian petakan yang dihuni
Majalah detik 10 - 16 september 2012
5. Laporan
Khusus b m depok
Rumah yang meledak di Depok.
Wulan, Nano bersama anaknya dan terakhir petakan
dikhy s/detikfoto Mulyadi Taufik Hidayat.
Rizal tercatat sebagai warga Petojo, Jakarta Pusat.
Pria kelahiran Medan 1972 itu sudah mengontrak dua
bulan lamanya. Ia mengontrak dua rumah petak itu
dengan harga Rp 20 juta per tahun.
Kondisi rumah kini hancur dan berantakan. Ruangan
rumah tak tampak jelas lagi karena tembok pemisah
antarruangan ikut hancur. Atapnya yang berupa asbes
pun hancur.
Siang hari sebelum terjadi ledakan itu, sekitar pukul
14.00 WIB, ada seorang pemuda berusia sekitar 20
tahun masuk rumah itu. Si pemuda sempat membeli
teh di warung milik Joko di dekat rumah itu.
“Pas siang dia beli teh manis 2 gelas, tapi nggak
diminum di sini, dibawa masuk,” terang Joko. Pemuda
tersebut terlihat seperti orang biasa tak ada ciri-ciri
khusus apalagi kesan yang mencurigakan.
Kemudian pukul 21.00 WIB, dua unit sepeda motor
Honda Astrea Grand berada di depan kontrakan Ri-
Majalah detik 10 - 16 september 2012
6. Laporan
Khusus b m depok
“
zal. Dua motor ini dilihat oleh Mulyadi, yang malam
itu baru pulang dari kerja di Pondok Kelapa, Jakarta
Timur. Selang beberapa lama kemudian sekira pukul
Para terduga 21.22 WIB, ada seorang teman Rizal meloncat dari
pelaku masih pagar dan satu orang lagi lari pergi naik motor.
“Setelah itu, lima menit kemudian terjadi ledakan
belajar, yang diduga bersumber dari kamar di rumah itu,” kata
tapi keburu “ Mulyadi seperti ditirukan Kadiv Humas Mabes Polri,
meledak. Irjen Pol Anang Iskandar.
Polisi menduga rumah itu sejatinya adalah safe
house bagi kelompok teroris. Tulisan “Yayasan Yatim
Piatu” di rumah itu hanyalah kedok. Maka tidak ada
anak yatim yang tinggal di rumah itu.
Rumah itu dijadikan tempat menyimpan, meracik
bahan peledak dan merakit bom para teroris. Ledak-
an malam minggu itu berasal dari bom rakitan yang
malam itu sedang dirangkai salah satu penghuninya.
Ledakan itu adalah sebuah kecelakaan yang tidak
disengaja.
“Para terduga pelaku masih belajar, tapi keburu
meledak,” kata Boy.
Di lokasi ledakan ditemukan sejumlah barang bukti
berupa 3 granat, 1 pucuk senpi Baretta berisi amunisi
17 butir peluru dan 2 pucuk senpi Enggran (sejenis
Scorpion senjata serbu dan peredam) masih dalam
rangkaian.
Selain itu juga ditemukan peluru 9 mm sebanyak
50 butir, dan peluru 22 mm sebanyak 30 butir buat-
an Pindad. Ada pula baterai 9 volt, 5 switching dalam
rangkaian 6 buah, Talkit, gambar pejera, laras, dan
magasin (manual).
Sementara untuk bahan pembuatan bom, polisi
menemukan black powder, potasium KL 7 kg dan 1
unit detonator elektrik. Berikutnya kabel serabut dan
tunggal serta paralon ukuran 1 1/4 inci sebanyak 6
buah yang sudah terisi bahan peledak.
Majalah detik 10 - 16 september 2012
7. Laporan
Khusus b m depok
Halaman rumah yang meledak Dengan temuan itu, polisi meyakini rumah itu dipakai
di Depok. untuk menyiapkan bom untuk meneror Jakarta. Polisi
hasan/detikfoto
masih menyelidiki target bom itu sebenarnya.
Polisi menunggu keterangan salah seorang perakit
bom yang jadi korban ledakan. Pria itu sedang dirawat
di Rumah Sakit Polri, Jakarta, dengan luka serius.
Sekujur tubuhnya mengalami luka bakar hingga 70%.
“Korban ledakan itu ada tiga orang, satu Mr. X (didu-
ga Thorik), luka berat,” kata Menko Polhukam Djoko
Suyanto saat konferensi pers tentang bom Depok di
Kantor Kementerian Koordinator Polhukam, Jalan
Medan Merdeka Barat, Minggu, 9 September 2012.
Pria ini awalnya diduga Thorik, salah satu terduga
teroris yang sudah jadi buron polisi. Keberadaan Tho-
rik pernah terendus di Tambora, Jakarta Barat, pada
Majalah detik 10 - 16 september 2012
8. Laporan
Khusus b m depok
“
5 September 2012. Namun saat itu Thorik berhasil
lolos. Hanya bahan peledak dan sejumlah rangkaian
bom yang berhasil diamankan Densus 88.
Farhan Sementara dua orang luka ringan adalah warga
merupakan yang tinggal di belakang rumah itu, Mulyadi Taufik
Hidayat, dan Febri Bagus Kuncoro. Namun versi lain,
jaringan sel menurut Kapolsek Beji, AKP Agus Widodo, jumlah
terputus korban ada tujuh orang. Satu kritis dan enam lainnya
kelompok luka ringan.
Islam Polisi masih memburu dua orang. Salah satunya
Radikal yang adalah Rizal, pengontrak rumah yang meledak itu.
Informasi yang diperoleh majalah detik, Rizal yang
memiliki dikenal sebagai ahli bekam, dua hari lalu minta izin
hubungan untuk pergi ke Medan. “Nah nggak tahu pergi ke Me-
baik dengan dan atau nggak, atau balik lagi ke situ lalu kejadian
kelompok bom,” jelas sumber itu.
jaringan “ Belakangan, pada Minggu pukul 17.30 WIB, seorang
pria yang mengaku bernama Muhamad Thorik me-
Cirebon. nyerahkan diri di Pospol Tambora. Bila Thorik me-
nyerah, lalu siapa pria tersangka teroris yang berada
di RS Polri Kramatjati?
lll
Pada 31 Agustus 2012, Farhan, yang diduga menjadi
pentolan kelompok teroris Solo tewas dalam penyer-
gapan Densus 88 Antiteror. Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai
menduga jaringan teroris Depok punya kaitan dengan
kelompok Solo yang dipimpin Farhan ini.
Farhan adalah kelompok Hisbah, organisasi sayap
Jamaah Ansharut Tauhid. Kelompok Hisbah merupa-
kan kelompok Tandzim yang bergerak dalam mem-
berantas kemaksiatan. Seiring perjalanan, kelompok
lokal Solo ini kemudian terpecah, satu kelompok tetap
dalam kegiatan nahi mungkar, sementara lainnya me-
lakukan jihad.
Farhan juga pernah tergabung dalam kelompok
Majalah detik 10 - 16 september 2012
9. Laporan
Khusus b m depok
Majelis Mujahidin Indone-
sia (MMI) pimpinan Abu
Omar. Seperti diketahui,
Abu Omar alias Indra
Kusuma alias Andi Yunus
alias Nico Salman di-
tangkap pada Juli 2011 di
Jakarta. Perannya adalah
menyelundupkan senjata
dari Filipina Selatan ke
Indonesia.
Menurut informasi
yang diperoleh majalah detik dari komunitas intelijen,
Gegana melakukan
penyelidikan di TKP bom kelompok Farhan ini punya rencana melakukan aksi
Depok.
di Jakarta sebelum atau sesudah kedatangan Menlu
hasan alhabshy/detikfoto
Amerika Serikat Hillary Clinton ke Jakarta.
Sumber itu menyebutkan, pada 3 Agustus 2012, per-
nah dilaporkan adanya rencana itu diperoleh setelah
kedatangan Farhan yang kembali dari kelompok jihad
Abu Sayyaf di Filipina. Farhan merupakan jaringan
sel terputus kelompok Islam Radikal yang memiliki
hubungan baik dengan kelompok jaringan Cirebon.
Farhan cs pernah melatih sekelompok pemuda
militer asal Jawa pada akhir tahun 2010 di sebuah pe-
gunungan di wilayah Poso yang salah satunya adalah
calon pengantin asal Majalengka bernama Agus alias
Ag alias Bagus, warga Majalengka, Jawa Barat.
Sedangkan untuk rencana aksi di Jakarta yang salah
satunya menjelang atau sesudah kedatangan Hillary
Clinton, diduga akan dilakukan oleh Agus alias Bagus
bersama Thorik. Keduanya merupakan pengantin
yang diduga berada di kawasan Depok.
Setelah berhasil membungkam kelompok Farhan,
Densus 88 kemudian mengarahkan sasarannya ke-
pada kelompok lain yang berada di Depok. Termasuk
terhadap kemungkinan dua pengantin yang sudah
Majalah detik 10 - 16 september 2012
10. Laporan
Khusus b m depok
merapat ke ibu kota Jakarta, yakni Agus dan Thorik.
Begitu ada ledakan di Depok, polisi lalu mengarah
ke Thorik. Nah, ternyata orang yang dicari itu me-
nyerahkan diri. Yang jadi teka-teki, siapa yang terluka
akibat ledakan di Depok? Kemungkinan dia adalah
Agus alias Bagus. “Kemungkinan dia itu Agus, si pe-
ngantin yang disiapkan bersama Thorik,” kata sumber
majalah detik.
Apakah benar itu Agus? Tim Indonesia Automatic
Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri,
masih melakukan identifikasi pria yang kritis di RS
Polri. Kita tunggu saja hasilnya. (DEN/YOG)
PETA KEJADIAN BOM MELEDAK
Rumah Nano
Kebun Ilalang
Rumah Wulan
dan 2 laki-laki
Rumah Kosong
Rumah TKP
TKP
Gardu FBR Papan Reklame
Jalan Nu
santara
Arah ke Fly Over
Jl. Arief Rahman
Hakim
Majalah detik 10 - 16 september 2012
11. Laporan
Khusus b m depok
Fokus b m depok
Kronologi Bom Depok
17.30 WIB
M. Thorik tersangka bom
Sabtu, 8 September 2012 Depok menyerahkan diri
Pukul 14.00 WIB
Seorang pemuda 20 tahun masuk ke rumah
petak yang disewa Yusuf Rizal di Jalan Nusantara 08.00 WIB
Raya No. 63, Beji, Depok, Jawa Barat. Ia sempat Olah TKP lanjutan dila-
membeli es teh di warung dekat rumah yang kukan, lokasi bom masih
ditempeli ‘Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara’. ‘terlarang’ untuk didekati.
03.30 WIB
Pukul 21.00 WIB Tim Gegana meninggalkan
Dua unit sepeda motor Honda lokasi. Belasan anggota Bri-
Astrea Grand berada di depan mob bersenjata laras panjang
kontrakan Rizal. masih berjaga-jaga. Garis po-
lisi juga masih belum dilepas.
Akses Jalan Nusantara Raya
21.05 WIB masih ditutup total
Ledakan sangat kencang terdengar
dari rumah petak Rizal
03.00 WIB
Tiga senjata api ditemukan. Satu
jenis Pietro Baretta yang menye-
21.10 WIB
rupai senjata api rakitan kelompok
Asap putih mengepul, dua pria terbirit-birit
keluar dari rumah kontrakan lokasi bom. Solo. Dua lainnya yakni senjata
Salah satunya berbaju hitam dengan luka di pinggang. Informasi dari kepolisi-
punggung. Seorang lainnya yang berkemeja, an, ditemukan juga berbagai ma-
berlari sambil berteriak “kiamat”. Mobil Kijang cam serbuk warna kuning, putih,
hitam yang terparkir di depan rumah petak itu dan merah muda; serta granat.
juga tancap gas. Di dalamnya terdapat sejum-
lah orang.
Minggu, 9 September 2012
03.00 WIB
Jajaran Polda Metro Jaya dan
21.15 WIB
Polres Kota Depok meninggal-
Delapan warga mengeva-
kan lokasi menuju ke Mapolresta
kuasi lima orang yang ada di
Depok. Delapan saksi diperiksa,
dalam rumah. Satu orang di
termasuk Wulandari, penghuni
antaranya kritis dengan luka
rumah petak di sebelah sumber
bakar di punggung dan tangan.
ledakan.
23.30 WIB
21.22 WIB
Areal steril diperluas dari 50
Seorang teman Rizal meloncat dari
meter menjadi 100 meter, karena
pagar dan satu orang lagi lari pergi
ditemukan beberapa benda men-
naik motor.
curigakan. Ratusan warga yang
memadati lokasi juga diminta untuk
mematikan alat komunikasinya.
21.30 WIB
Tim gabungan Polsek Beji dan Polres
Kota Depok tiba di lokasi dan langsung
memasang police line serta menge- 22.15 WIB
vakuasi tiga korban. Dua di antaranya Tim Gegana dan penjinak
dibawa ke klinik Bima, seorang lagi, bom (jibom) tiba di lokasi
luka berat dibawa ke RS Mitra Keluarga dan langsung bergerak.
Depok.
Majalah detik 10 - 16 september 2012
12. Laporan
Khusus b m depok
Siapa Target Bom
Si Ahli Bekam?
Banyak analisis mengenai target sebenarnya bom yang tidak
sengaja meledak di Depok. Ada dugaan untuk gedung DPR,
Hillary Clinton sampai Istana. Mana yang benar?
A
Reporter: Bahtiar Rifai dan Isfari Hikmat bdul Ghani merebahkan diri di tempat ti-
Deden/detikfoto
dur. Istrinya, Evi Savitri, sudah tertidur pulas
di samping. Diraihnya remote televisi, berita
ledakan bom rakitan di Depok, Jawa Barat
membuat matanya terbelalak sejenak.
Sabtu malam 8 September 2012, sebenarnya waktu
sudah hampir menunjukkan pergantian hari. Ketukan
Majalah detik 10 - 16 september 2012
13. Laporan
Khusus b m depok
di pintu depan memaksa Ghani beranjak dari tempat
tidur. Enam orang berbadan tegap, berambut plontos,
dan berpakaian preman berdiri di depan rumah.
Ghani terperanjat melihat mereka, ngeri menjalari
perasaan ketika membuka pintu. Mereka memperke-
nalkan diri sebagai anggota Polda Metro Jaya. Ngeri
itu belum juga hilang, baru kali ini ia didatangi polisi
tengah malam.
Memang, istrinya menjabat sebagai Ketua RT 09, RW
04 Petojo Binatu, Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat.
Namun belum pernah ada kasus hukum yang me-
maksa polisi mengetuk pintu tengah malam seperti
ini. Apalagi mereka langsung dari Polda Metro Jaya,
Abdul Ghani, Suami Ketua bukan Polsek Gambir.
RT 09, RW 04, Gambir. Ghani sendiri merupakan Ketua Lembaga Musya-
aryo bhawono/detikfoto
warah Kelurahan (LMK) di Kelurahan Gambir. Namun
istrinya masih terbaring sakit. Ia pun menggantikan
peran istrinya menerima enam tamu itu.
Senyum ramah enam tamunya berusaha mencair-
kan ketegangan. Mereka mencari alamat salah se-
orang warga, Yusuf Rizaldi atau kerap disapa Rizal,
yang beralamat di Jalan Petojo Binatu V No. 13 RT 09,
RW 04, Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat.
Nama itu dikenalnya, seorang warga kelahiran
kampungnya, Siti Hafsah, menikahi Rizal, lelaki asal
Medan, pada 2004 lalu. Kehadiran Rizal membuat
perubahan dalam kehidupan Oco, panggilan sehari-
hari Siti Hafsah. Ia kini menggunakan cadar penutup
wajah.
Namun tak ada yang mencolok dalam kehidupan
sehari-hari mereka. Perilaku kedua pasangan yang
melahirkan dua anak kembar, berusia sekitar 3 tahun
ini, tetap baik. Mereka saling bertegur sapa dan ter-
buka dengan warga.
Ghani memimpin rombongan menyisir gang menuju
tempat tinggal Oco. Tempat tinggal mereka berbeda
Majalah detik 10 - 16 september 2012
14. Laporan
Khusus b m depok
gang. “Ini berkaitan deng-
an bom di Beji (Depok-
red),” bisik salah satu
tamunya.
Informasi ini membuat-
nya terperanjat. Perilaku
kedua pasangan benar-
benar tak tampak seperti
teroris. Rizal yang dike-
nalnya sendiri berjual-
an bubur ayam dan jasa
bekam di Depok, Jawa
Barat.
Sedangkan Oco sendiri
selain membuka toko kelontong di rumahnya, juga
Rumah yang disewa oleh
Rizal di Petojo, Gambir. berdagang buku dan kitab suci di Pasar Senen, Jakar-
aryo bhawono/detikfoto
ta. Keduanya tak pernah menunjukkan sikap sebagai
teroris yang biasa berkhotbah ala Islam garis keras.
Jika mereka nekat melakukannya tentu warga berang
karena kampungnya merupakan lingkungan plural.
Setibanya di rumah Oco, polisi melakukan pengge-
ledahan. Beberapa barang berupa compact disc (CD)
dan buku berbau jihad mereka bawa. Rizal tidak di-
temukan di rumahnya. Polisi lantas membawa Ghani,
Oco, dan kedua anaknya.
“Saya ikut karena mendampingi. Baru pagi ini pu-
lang karena sudah ada adiknya yang mendampingi,”
jelasnya ketika menunjukkan rumah Oco.
Rizal tercatat sebagai penyewa rumah tempat mele-
daknya bom rakitan di Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu
malam 8 September 2012 lalu. Ia terdaftar sebagai
penyewa dua petak rumah milik Lukman di RT 4, RW
13, Beji, Depok.
Rumah ini diduga sebagai tempat penyimpanan,
peracikn dan perakitan bom. Ledakan di rumah
a
ini tidak disengaja. Menteri Koordinator Politik Hu-
Majalah detik 10 - 16 september 2012
15. Laporan
Khusus b m depok
“
kum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto
menegaskan, rumah itu jelas bukan sasaran untuk
diledakkan.
“Biasanya yang selalu jadi tempat tujuan bom yaitu
Biasanya yang tempat yang ramai dan jadi perhatian orang banyak.
selalu jadi Kalau di Beji tempat yang sangat kecil,” terang Djoko.
tempat tujuan Lalu tempat keramaian mana yang sebenarnya jadi
bom yaitu sasaran? Menteri Djoko lagi-lagi tidak mau berspeku-
tempat yang lasi soal targetnya.
ramai dan
lll
Kelompok yang melibatkan Rizal terkait dengan dua
jadi perhatian jaringan, Omar Abdurrahman dan Abu Umar. Omar
orang banyak. “ sendiri merupakan salah satu ilmuwan penganut
ajaran Takfir Attauhid Wal Jihad. Kelompok ini meng-
anggap orang yang tidak menerima tauhid sebagai
kafir.
Sedangkan Abu Umar pernah terlibat dalam pe-
rampokan Bank BCA dan upaya pembunuhan Mantan
Menteri Pertahanan pada era Kabinet Gotong Royong
(2001-2004) Matori Abdul Djalil. Jaringan Abu Umar
ini mengikuti fatwa Osama Bin Laden untuk menye-
rang kepentingan asing. Namun kali ini penyerangan
berbeda, mereka bergeser pada penyerangan aparat
seperti di Solo.
“Jadi ada dua tokoh penting yang bersinggungan
dalam peristiwa kali ini,” jelas sumber majalah detik.
Menurutnya gerakan ini bergerak secara nasional.
Jaringan ini tidak memiliki garis komando dengan ja-
ringan internasional dan regional. Pola logistik masih
sama dengan beberapa jaringan yang ada di tanah air,
seperti Poso.
Temuan seperti barang bukti berupa senjata api
Baretta, senjata serbu jenis scorpion, peta sasaran,
black powder, detonator, potasium, paku, kabel, dan 6
paralon berisi bahan low explosive, memiliki identitas
yang sama dengan temuan dalam konflik Ambon.
Majalah detik 10 - 16 september 2012
16. Laporan
Khusus b m depok
“Namun kelompok ini
adalah kelompok kecil
yang tidak berada di ko-
mando JI atau JAT. Me-
reka mengidentifikasikan
kumpulan mujahidin
Jakarta, Solo, Poso, Am-
bon, dan berada dalam
satu holding, Kumpulan
Mujahidin Indonesia,”
jelasnya.
Barang bukti yang di-
amankan polisi menun-
jukkan adanya kaitan an-
tara ledakan di Depok dengan temuan bom di Tambora
Tap untuk melihat video
Djoko Suyanto dan penembakan polisi di Solo.
Trans 7
Temuan di lapangan ini diakui oleh Kapolri Jenderal
Pol Timur Pradopo. Terdapat kesamaan spesifikasi
barang bukti antara temuan di Depok dengan Tambo-
ra. Namun ia belum mau berspekulasi lebih lanjut.
“Apa ada spesifikasi yang ada di Tambora dan Depok
sama? Semua masih didalami, perlu waktu lab foren-
sik. Tapi dari kasat mata seperti itu,” jelasnya.
Selain itu modus serangan kepada aparat menun-
jukkan kesamaan dalam temuan barang bukti berupa
senjata api di lokasi ledakan, Depok, dengan penem-
bak polisi di Solo.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT) Ansyaad Mbai mengungkapkan temuan tiga
pistol rakitan berjenis Baretta identik dengan milik
Farhan, penembak polisi di Solo.
lll
Eksistensi nasional dan pola persiapan teroris yang
bermarkas di Jakarta dan Depok menunjukkan an-
caman pada kekuasaan. Kantor-kantor pusat peme-
rintahan kemungkinan besar menjadi sasaran teroris
Majalah detik 10 - 16 september 2012
17. Laporan
Khusus b m depok
Densus saat menggeledah
TKP
detikfoto
kali ini.
Lalu apakah Istana juga jadi target bom Depok ini?
Kemungkinan itu bisa saja terjadi, namun peluangnya
sangat kecil.
“Tidak gampang lah. Rasa-rasanya untuk mendekat
ke situ masih berat. Paling dengan roket jarak jauh,
tapi sulit,” kata Ketua Pokja Antiteror Dewan Ketahan-
an Nasional RI Wawan Purwanto.
Sedangkan pengamat terorisme, Al Chaidar tidak
percaya dengan informasi target serangan itu adalah
Menlu AS Hillary Clinton yang berkunjung ke Jakarta.
“Nggak pernah mereka bahas Hillary,” kata Al Chaidar.
Informasi yang diterima majalah detik menyebutkan
Istana bukan sasaran kelompok teroris di Depok. De-
mikian pula Hillary Clinton. Data yang diterima sumber
majalah detik yang dekat dengan jaringan terorisme
menyebutkan, salah satu sasarannya justru gedung
DPR. “Yang saya tahu justru Senayan yang ditarget,”
terang sang sumber.
Data ini sesuai dengan data BNPT yang sudah di-
serahkan ke pimpinan DPR. Kelompok teroris bahkan
telah memiliki denah dan peta Gedung DPR.
"Itu pengakuan dari tersangka teroris Mujib dan Nain
yang ditangkap di Poso, Juli lalu," kata Ansyaad.
Majalah detik 10 - 16 september 2012
18. Laporan
Khusus b m depok
Gedung DPR/MPR Mujib termasuk kelompok teroris jaringan Solo yang
ramses/detikfoto melakukan pelatihan di Solo. Informasinya, kelompok
Mujib sudah membeli bahan peledak untuk aksinya.
Mujib juga mengaku sudah melakukan survei. Pe-
metaan Gedung DPR pun sudah selesai. "Kita sudah
melakukan pemberitahuan ke DPR," kata Ansyaad
pada 5 September 2012.
Kalangan Senayan sendiri kurang merespons per-
ingatan BNPT. Tidak ada peningkatan pengamanan di
gedung tersebut. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani,
menilai informasi Ansyaad berlebihan. "Apa yang di-
sampaikan Ansyaad terlalu lebay, informasinya belum
tentu akurat," kata Yani.
Hingga kini, meski ditemukan safe house teroris
tidak jauh dari pusat pemerintahan, status keamanan
untuk Jakarta tidak ditingkatkan. Detasemen Khusus
Antiteror (Densus) telah memiliki peta rawan teroris.
Semua masih dalam koordinasi aparat keamanan dan
intelijen. “Kami mengajak masyarakat untuk tetap
bekerja sama,” tegas Djoko Suyanto. (ARY/YOG)
Majalah detik 10 - 16 september 2012
19. Laporan
Khusus b m depok
Politis atau Euforia
Menyambut 9/11
Serangkaian teror kembali melanda Indonesia dalam
satu setengah bulan terakhir. Diduga sel-sel kelompok
teroris tengah merencanakan serangan baru.
K
Reporter: Monique Shintami, Bahtiar Rifai urang dari dua pekan, tiga teror menggun-
hasan/detikfoto
cang Jakarta dan sekitarnya. Rabu 5 Septem-
ber pagi, Densus 88 Antiteror menangkap F
seorang terduga teroris di sebuah rumah di
Jalan Raya Kalimulya, Perumahan Anyelir 2, Depok,
Jawa Barat. Warga menyebut, F belum genap sehari
tinggal di rumah tantenya itu.
Majalah detik 10 - 16 september 2012
20. Laporan
Khusus b m depok
Di hari yang sama, Jakarta
juga diguncang ‘ledakan’ di Jl.
Teratai 7, RT 02/04, Kelurahan
Jembatan Lima, Tambora, Ja-
karta Barat. Pemilik rumah,
Thorik yang diduga sebagai
pemilik bom berhasil kabur.
Tak ada kerusakan berarti
dalam insiden ini. Namun po-
lisi menemukan serangkaian
bom pipa yang sudah jadi.
Juga bahan-bahan peledak
(belerang, black powder, ba-
Tap untuk melihat video aksi
terai, kabel, aluminium, dan potasium) serta paku
pemboman di Indonesia dan paralon sebagai unsur peledak di rumah bercat
kuning itu. Ada juga buku panduan membuat bom dan
buku jihad.
Belum tuntas ledakan Tambora diselidiki, tiba-tiba
terjadi ledakan besar akibat sebuah bom rakitan di
Yayasan Yatim Piatu di Jl. Nusantara No. 63, RT 04/13,
Beji, Depok, Jawa Barat. Bangunan yang terdiri dari
dua petak kontrakan hancur. Seorang pria ditemukan
luka parah. Awalnya ia diduga Thorik, pemilik rumah
di Tambora. Tapi Minggu malam seseorang yang
mengaku bernama Thorik menyerahkan diri ke Polsek
Tambora.
Polisi kemudian mengaitkan insiden Beji ini dengan
bom Tambora. Karena di sini, polisi juga menemukan
bahan peledak yang identik dengan yang di Tambora.
Plus sejumlah senjata api rakitan.
Sebelumnya, tercatat empat teror bersenjata meng-
guncang kota Solo sepanjang bulan Agustus, hingga
akhirnya Densus 88 melumpuhkan dua terduga ter-
oris, dalam sebuah penyergapan di Kawasan Tipes,
Jumat 31 Agustus 2012 malam. Seorang terduga ter-
oris lainnya ditangkap di lokasi berbeda.
Majalah detik 10 - 16 september 2012
21. Laporan
Khusus b m depok
Polisi menyebut kelompok ini sebagai
pelaku teror di kota Solo, yakni peram-
pokan bersenjata yang menewaskan
seorang kasir pembangunan jalan tol
Solo-Kertosono di Solo (1 Agustus), pe-
nembakan terhadap dua polisi di pos po-
lisi Gemblegan (17 Agustus), pelemparan
granat di pos polisi Gladag (18 Agustus),
serta penembakan pos polisi di dekat
Plaza Singosaren, yang menewaskan
Bripka Dwi Data Subekti (30 Agustus).
Orang lantas bertanya-tanya, ada apa
gerangan hingga tiba-tiba teror kem-
bali marak. Ada yang kemudian meng-
aitkannya dengan pilkada di sejumlah
daerah, termasuk Pilkada DKI Jakarta.
Namun pengamat intelijen, Mardigu
Wowiek Prasantyo membantah dugaan
ini. Menurutnya, teror Solo dan ledakan
Jakarta hanyalah euforia menyambut 12
Alat yang diduga detonator
tahun ‘Tragedi 9/11’.
ditemukan polisi di Depok “Pada saat Osama tewas ditembak, Al-Qaeda me-
(atas)
dok. detikfoto
nyatakan akan ada serangan balasan dari seluruh
dunia. Ini disambut gempita oleh pendukungnya” pa-
Jenazah terduga pelaku teror di
Solo (bawah) parnya.
dok. antara
Walau belum memiliki bukti, Mardigu menduga
‘kelompok Thorik’ sedang mempersiapkan serangan.
Meski menurutnya teror di Solo tidak terkait dengan
bom Tambora/Depok. “Di Solo, pelaku melancarkan
serangan dengan menggunakan senjata, sedangkan
yang di Jakarta menggunakan bahan peledak,” ujar-
nya memberi alasan.
Namun Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai yakin bom Tambora
dan Depok terkait dengan aksi teror di Solo. Ini ber-
dasarkan dari temuan pistol, senjata rakitan, serta
Majalah detik 10 - 16 september 2012
22. Laporan
Khusus b m depok
“
granat di lokasi. “Jadi bom, senjata laras panjang dua,
yang masing-masing dengan peredam, pistol Baretta,
itu persis dengan yang di Solo,” kata Ansyaad.
kini mereka Kejadian di Tambora dan Beji sebenarnya kecelakaan
mengubah akibat kelalaian pelakunya. Bom di Tambora belum
terakit sempurna. Di Beji, Depok polisi juga baru me-
pola nemukan bahan peledak, belum berupa bom rakitan.
serangan. Teror di Solo dan ‘ledakan’ tak disengaja di Jakarta
Tak lagi ini sebenarnya telah diendus Badan Intelijen Negara
melancarkan (BIN). Juni lalu, BIN mengingatkan akan adanya dua
serangan kelompok teroris yang tengah menyiapkan aksi pada
bulan puasa dan setelah puasa.
secara Pernyataan Kepala Biro Penerangan Masyarakat
masif, tetapi (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli
serangan Amar seolah mengamini sinyalemen ini. Polisi, kata-
kecil yang nya, telah memantau lokasi ledakan di Depok sejak
menyasar sebelum puasa. Sedangkan bahan peledak diduga
baru diselundupkan kurang dari 24 jam sebelum keja-
fasilitas vital dian. Namun hingga kini, apa yang disasar kelompok
atau aparat “ Thorik masih buram.
pemerintah Sedangkan pengamat intelijen, Wawan Purwanto,
menengarai, kembali maraknya teror ini tak lepas dari
banyaknya tersangka teroris yang telah selesai men-
jalani hukuman. “Ada 80 orang yang sudah dilepas,
22 orang sekarang nggak diketahui di mana mereka
rimbanya. Dan besar kemungkinan mereka terus ber-
metamorfosis,” paparnya.
Kelompok teroris yang konon kini berupa kerajaan-
kerajaan kecil beranggotakan 2-7 orang terus berge-
rak dan coba merekrut anggota baru. Meski bergerak
sendiri-sendiri, mereka disatukan ideologi, bahwa
kebenaran bisa ditegakkan dengan kekerasan.
Namun kini mereka mengubah pola serangan. Tak
lagi melancarkan serangan secara masif, tetapi se-
rangan kecil yang menyasar fasilitas vital atau aparat
pemerintah. (AMI)
Majalah detik 10 - 16 september 2012
23. Laporan
Khusus b m depok
Jejak Panjang Bom di RI
S erangkaian serangan bom,
mengguncang Indonesia sejak
2000. Namun sejumlah pengamat
menyebut pola serangan berubah,
setelah 2009 saat Amrozi dan kawan-
kawan dieksekusi. Berikut sejumlah
serangan bom yang mengguncang
Indonesia sejak 2000.
Agustus 2000: 9 September 2004:
Bom jenis C-4 meledak di depan Serangan bom bunuh diri, diarahkan
Kediaman Duta Besar Filipina untuk ke kantor Kedutaan Besar Australia di
Indonesia, Jl. Imam Bonjol, Jakarta. Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta. Sembilan
Dua staf rumah tangga Kedubes orang meninggal dalam serangan ini,
tewas serta puluhan orang lainnya termasuk sang pelaku Heri Golun yang
luka-luka. menabrakkan mobil yang dikendarainya
13 September 2000: ke pagar kantor Kedubes Australia.
Bom jenis TNT meledak di Gedung
1 Oktober 2005:
Bursa Efek Jakarta. Sepuluh orang
Bali kembali diguncang serangan
tewas dan puluhan orang terluka.
bom yang menewaskan 22 orang, dan
Pelaku, Teungku Ismuhadi divonis 20
melukai 102 lainnya. Bom diledakkan di
tahun.
RAJA’s Bar and Restaurant, Kuta Squa-
24 Desember 2000: re dan di Nyoman Café Jimbaran.
Serangkaian serangan bom me-
ledak di sejumlah kota di Indonesia. 17 Juli 2009:
Belasan orang tewas dan lebih se- Dua ledakan terjadi hampir bersa-
ratus orang luka-luka. Dari 31 bom maan di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carl
yang dibuat, hanya 16 yang meledak. ton, Jakarta yang letaknya berdekatan.
Bahan peledaknya, TNT yang dicam- Tujuh orang tewas dan hampir 50 orang
pur dengan bahan lainnya. luka-luka.
15 April 2011:
12 Oktober 2002:
Bom bunuh diri di Masjid Mapolresta
Tiga ledakan bom mengguncang
Cirebon saat salat Jumat. Pelaku tewas
Bali. Ledakan pertama dan kedua
sedangkan 25 orang lainnya luka-luka.
mengguncang kawasan di Jalan
Legian, Kuta. Satu lainnya terjadi di 22 April 2011:
dekat kantor Konsulat AS, Denpa- Ditemukan bom di jalur pipa gas, di
sar. Lebih dari 200 orang tewas dan Gading Serpong. Diduga pelaku bakal
hampir 400 orang luka-luka. Ledak- menyasar Gereja Christ Cathedral Ser-
an juga mengakibatkan kerusakan pong, tetapi berhasil digagalkan.
parah dalam radius 100 meter dari
pusat ledakan. 25 September 2011:
Ledakan bom bunuh diri di GBIS Ke-
5 Desember 2002: punton, Solo, Jawa Tengah usai kebakti-
Mal Ratu Indah Makassar pada an saat jemaah keluar dari gereja. Satu
malam Idulfitri. Tiga orang tewas orang pelaku bom bunuh diri tewas dan
dalam peristiwa itu. 28 lainnya terluka.
5 Agustus 2003:
Hotel JW Marriott, Jakarta. 13 te-
was dan 74 lainnya luka-luka. Pelaku
menggunakan bahan peledak berupa
CLO3, aluminium powder, TNT, de-
tonator dan detonating cord (sumbu
peledak).
Majalah detik 10 - 16 september 2012
24. Laporan
Khusus b m depok
Wawan Purwanto:
Para Teroris
Ingin Membalas
Mereka ingin yang di tahanan itu dikeluarkan. Kalau arahnya ke situ
berarti terus akan meledak dan bergerak, khususnya ke aparat keamanan.
L
Reporter: Bahtiar Rifai edakan yang diduga berasal dari bom rakitan
Antarafoto
di Beji, Depok pada Sabtu malam lalu diduga
masih dilakukan pemain lama. Tidak tertutup
kemungkinan terkait jaringan Solo, hanya saja
masih mentah.
“Yang meledakkan ini kelihatannya bodoh, tidak
paripurna belajarnya, kelihatan bodoh banget,” ujar
Wawan Purwanto.
Bagaimana jaringan ini bekerja hingga makin lama
Majalah detik 10 - 16 september 2012
25. Laporan
Khusus b m depok
“
makin dekat ke ibu kota? Benarkah sasaran utama-
nya nanti adalah Istana? Apakah ada kaitan dengan
kunjungan Menlu AS Hillary Clinton ke Jakarta pekan
lalu? Berikut wawancara Bahtiar Rifai dari majalah
Yang detik dengan Ketua Pokja Antiteror Dewan Ketahan-
meledakkan an Nasional RI Wawan Purwanto melalui sambungan
ini telepon, Minggu 9 September 2012:
kelihatannya
bodoh, tidak Mengapa Densus 88 bisa kecolongan lagi?
Mereka terus bergerak. Pengejarannya terkadang
paripurna dalam proses mereka akan lari-lari siang dan tidak
belajarnya, hanya satu tempat. Satu tempat kena, dia akan menge-
kelihatan tahui yang lain. Mereka punya safe house yang bukan
bodoh banget “ hanya satu, dan berjarak dengan safe house yang lain.
Yang lain sekarang bergerak ke tempat yang lain lagi.
Jadi mereka pecah dalam banyak tempat, ada empat
orang lain lari.
Yang main sekarang apakah jaringan Thorik?
Pemainnya masih yang lama, tapi ini rekrutmen
baru, jalurnya masih jalur lama, tidak jauh-jauh dari
pelaku lama karena mereka yang mengajari. Namun
sekarang yang meledakkan ini kelihatannya bodoh,
tidak paripurna belajarnya, kelihatan bodoh banget.
Dia tidak mengukur suhu, gesekan, kemiringan. Dia
tidak mengerti itu, tidak paripurna, sehingga maaf ya,
akhirnya seperti itu.
Dengan jaringan Solo bagaimana?
Iya, tapi Solo ini terus bermetamorfosis. Itu panjang
dan berliku, karena tidak semuanya diungkap. Dia
tentu akan ngomong hanya itu saja, yang lain ditutupi
oleh mereka. Kalaupun tahu pasti ditutupi. Bisa jadi
tidak kenal satu dengan yang lain. Yang dikenal adalah
user-nya. Makanya ini muncul-muncul terus.
Ada hitungan pemainnya?
Pemain itu masih banyak. Yang belum ketangkap
saja (masuk daftar pencarian orang/DPO) banyak
Majalah detik 10 - 16 september 2012
26. Laporan
Khusus b m depok
“
sekali. Mereka sekarang berkeliaran. Di samping itu
yang selesai menjalani proses pidana ada 80 orang
yang sudah dilepas, 22 orang sekarang tidak diketahui
di mana rimbanya. Besar kemungkinan mereka terus
Di samping bermetamorfosis.
itu yang se- Bagaimana proses pergerakannya sampai berme-
lesai men- tamorfosis?
jalani proses Mereka terus bergerak di bawah tanah, terus mela-
pidana ada kukan rekrutmen-rekrutmen baru. Memang ini terus
berproses. Mereka ingin membalas. Mereka ingin yang
80 orang di tahanan itu dikeluarkan. Kalau arahannya ke situ
yang sudah “ berarti terus akan meledak dan bergerak, khususnya
dilepas. ke aparat keamanan.
Yusuf kesehariannya tidak mencolok. Apa ada pola
di jaringan yang baru?
Ini kamuflase dari masyarakat yang mencoba un-
tuk tidak mencolok. Ini biasa terjadi di mana-mana.
Kemudian dia menganggap di situ sebagai safe house
yang aman bagi pergerakan dia, termasuk tempat
untuk briefing. Depok ini relatif dekat dengan Jakarta,
di samping itu teman-temannya juga ada di situ. Dulu
pernah ada pelatihan yang dilakukan oleh desertir
Brimob, di samping itu bukan yang pertama kali di
wilayah Depok. Karena komunikasi di situ gampang,
mobilitas dan pertemanan, dan banyak jalan. Liku-liku
jalan di situ banyak.
Depok dekat dengan Cikeas, ada target ke Istana?
Apalagi Yusuf juga punya rumah di daerah Gambir
yang dekat ke wilayah Istana.
Kalau mengancam ke sana (Istana) pengamanan
nya berlapis. Kalau dia mau langsung menyerang
ya berat, karena pengamanan kan dari Paspampres,
senjata berat. Menyentuh ke situ sangat berisiko. Ka-
lau dia mau dari jarak jauh, juga sangat sulit, paling
dengan timer bomb. Itu pun mobil presiden dilengkapi
dengan jumper bomb. Tidak gampang. Rasa-rasanya
Majalah detik 10 - 16 september 2012
27. Laporan
Khusus b m depok
“
untuk mendekat ke situ masih berat. Paling dengan
roket jarak jauh, tapi sulit. Mengincarnya kan sudah
lama, dari 2007-an sudah mulai pergerakan ke arah
presiden.
Kalau Hanya persoalannya menembus barisan paspam-
mengancam pres ini bukan persoalan mudah, kecuali lewat orang
ke sana dalam. Lewat orang dalam juga pakai cara tersendiri,
(Istana) kayak dulu ada yang dibunuh oleh pengamannya
pengamanan- sendiri, jadi kalau head to head berat, karena sistem
sekuritinya sudah berat dan berlapis.
nya berlapis. Hillary sempat ke sini, ada target yang ingin ke situ
Kalau dia tapi meleset?
mau langsung Dia sebetulnya kepingin target ke VVIP, tapi tidak
menyerang ya didukung sistem yang bisa ke sana. Susah untuk me-
berat, karena nembus kalau hanya lewat orang dalam. Apalagi dari
Amerika, mereka sudah sadar betul bahwa di Indone-
pengamanan sia ini ada titik rawan sehingga sudah mempersiapkan
kan dari diri dengan pengamanan berlapis.
Paspampres, Yusuf ini asli Medan. Apakah jaringan teroris sudah
senjata berat. “ menyentuh wilayah sana?
Jalur itu sudah banyak yang ditembus. Medan-Jakar-
ta kan jarak pendek. Sekarang jarak sudah tidak jadi
soal, Poso ke sini sebentar. Yang penting jarak mana
pun ada safe house dan logistik yang mendukung. Itu
bukan problem, berada di mana saja tidak masalah.
Dari penemuan pistol, ternyata sama dengan pistol
jaringan Solo. Bagaimana menurut Anda?
Ini masih dalam pendalaman. Namanya juga jaring-
an. Pertemanan. Ini pasar gelap. Mereka tahu jalurnya,
kenapa tidak? Artinya mereka tahu siapa penjualnya
dan tahu ini bukan jebakan, yang menjual juga tahu
bahwa ini aman. Tahu jalur ini semuanya beres, tidak
ada masalah. (SIL/YOG)
Majalah detik 10 - 16 september 2012