1. “MEKANIKA
NEWTONIA”
Nama Kelompok :
1.Sukawati Eka Puji Lestari 14030224003
2.Ambarwati Terraningtyas 14030224010
3.Isnanto Haris 14030224013
4.Rona Dwi Rahmah 14030224020
5.Abdul Adhiem 14030224038
2. Persamaan gerak Newton Seperti diketahui bahwa dinamika
adalah cabang dari mekanika yang membahas tentang hukum-
hukum fisika tentang gerak benda.
Ada 3 hukum gerak Newton, yaitu:
Setiap benda akan cenderung diam atau bergerak dalam
garis lurus jika tidak ada gaya yang mempengaruhinya.
Perubahaan gerak berbanding lurus dengan gaya yang
dikenakannya dan searah dengan gaya tersebut.
Setiap ada aksi maka selalu ada reaksi yang besarnya
sama dan berlawanan, atau saling aksi dari dua benda
besarnya selalu sama dan berlawanan arah.
4. HUKUM 1 NEWTON
Hukum pertama Newton menjelaskan tentang sifat umum dari
semua benda yaitu inersia (kelembaman). Mudahnya, inersia adalah
hambatan benda untuk melakukan perubahan gerak. Jika benda
dalam keadaan diam, maka dia enggan untuk digerakkan dan hanya
gaya yang dapat menggerakkan. Sebaliknya, jika benda dalam
keadaan bergerak, maka dia enggan untuk dihentikan kecuali ada
gaya yang menghentikannya.
(F = 0)
Ciri-ciri lain : semakin besar massa maka semakin besar
inersia/kelembaman benda, maka benda sukar dipercepat atau dirubah
geraknya.
Jika Gaya Resultan pada benda nol, Maka v (vektor kecepatan) = nol
dan a (vektor percepatan) = nol . Apabila benda bergerak maka akan
berkecepatan konstan.
5. APLIKASI HUKUM 1 NEWTON
APA YANG TERJADI DENGAN TANGGA TERSEBUT ???
6. APLIKASI HUKUM 1 NEWTON
BAGAIMANA DENGAN PERISTIWA YANG INI ?? JELASKAN
MENURUT PENDAPATMU !!
7. HUKUM II dan III NEWTON
jika kedua benda dibuat untuk saling berinteraksi
misalnya dengan mengikatkan pegas ke masing-masing benda,
maka akan diperoleh bahwa percepatan dari kedua benda akan
selalu berlawanan arah dengan rasio konstan. (diasumsikan
bahwa percepatan diberikan di dalam sistem acuan inersia dan
hanya pengaruh timbal-balik dari A dan B saja yang
diperhatikan). Kita dapat menyatakan hal ini dengan
ungkapan:
Konstanta μBA menyatakan ukuran inersia B terhadap A. Dari
persamaan itu, kita dapat nyatakan μBA=1/μAB
8. Mungkin akan lebih bagus lagi jika μBA dinyatakan lagi
dengan ungkapan:
Dan gunakan benda standar sebagai satuan inersia.
Sekarang rasio dari mB/mA harus bebas terhadap
pemilihan satuan. Jika ada benda satu lagi yaitu C, maka:
Jika m konstan, maka ungkapan:
dapat dinyatakan lagi sebagai:
9. Laju perubahan dari produk massa dengan kecepatan
merupakan perubahan gerak dari hukum Newton kedua, dan
menurut hukum tsb, berbanding langsung dengan gaya. Dengan
kata lain kita dapat menyatakan Hukum Newton Kedua melalui
ungkapan:
dimana F adalah gaya dan k adalah konstanta kesebandingan.
Biasanya k diambil sama dengan1sehingga menjadi:
karena m adalah tetap. Dari persamaan dikita
dapat mengintepretasikan suatu kenyataan bahwa ungkapan:
menyatakan bahwa dua benda yang saling berinteraksi
mengerahkan gaya yang sama besar dan berlawanan. FA= - FB
Masing-masing gaya disebut aksi dan reaksi (Hukum III Newton)
a
.
m
F
atau
m
F
a
11. LEBIH JAUH TENTANG
GAYA
Gaya F adalah besaran vektor, karena itu
mempunyai besar dan arah serta
memenuhi aturan-aturan operasi vektor.
Satuan untuk gaya adalah newton, dan
disingkat dengan N.
Besar dan arah gaya bergantung kepada
macam sistem dan lingkungan yang
sedang ditinjau serta diungkapkan lewat
hukum gaya. Hukum gaya ini mempunyai
bentuk yang khas bagi sebuah sistem dan
lingkungannya. Misal:
•Benda di dekat permukaan bumi : Gaya
berat.
•Benda diikat dengan tali : Tegangan tali .
13. APLIKASI SISTEM GAYA
SISTEM PESAWAT TERBANG
Gaya Arah
Gravity Ke bawah
Lift Ke atas
Air Drag Ke belakang
Glider Ke belakang
Propeller Ke depan
1
F
2
F
3
F
4
F
SISTEM PEDATI
Gaya Arah
F1 = Gaya tarikan kuda Ke depan
F2 = Gaya dorongan lantai Ke depan
F3 = Gaya tarikan gerobak Ke belakang
F4 = Gaya gesekan Ke belakang
14. MOMENTUM LINIER
Momentum linier merupakan produk dari massa dan
kecepatan yang ditandai dengan p. Jadi:
Hukum Newton kedua selanjutnya dinyatakan sebagai:
Atau dapat dinyatakan ketika sebuah gaya bekerja pada
sebuah benda, maka gaya tersebut sama dengan laju perubahan
momentum linier benda tersebut. Hukum ketiga Newton
selanjutnya dapat dinyatakan dalam bentuk momentum
menjadi atau Atau