2. NAMA ANGGOTA
Annisa Fitri
Gidha Armildhaarnawa
Ira Puspita Sari
Noerlita Leyla Anggraheni
Septa Dewi Wulandari
Siti Khotijah
Zahiyah Asla Salsabila
3. ISI FILM
Menceritakan kisah pendidikan di pulau Belitung
tahun 1974. Pulau tersebut terkenal dengan
kekayaan alam timah namun sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai kuli Timah.
Terdapat sekolah tertua di sana yang
kondisinya memprihatinkan yaitu SD
Muhammadiyah Gantong dengan atap yang
bocor sehingga jika turun hujan para murid
harus mengamankan meja, kursi, dan buku
mereka.
4. Di kota Belitung terdapat sekolah lagi yaitu
sekolah swasta bernama SD PN Timah kondisi
sekolah sangat baik berbanding terbalik dengan
SD Muhammadiyah Gantong. Dengan biaya
mahal hanya bisa diikuti oleh anak-anak dari
golongan menengah ke atas, sedangkan dari
keluarga miskin yang tidak mampu
menyekolahkan anak-anaknya di sekolah bagus
beranggapan bahwa sekolah tidak berguna
karena ujung-ujungnya menjadi kuli. Bu
Muslimah dan Pak Harfan berniat menghidupkan
sekolah yaitu SD Muhammadiyah Gentong untuk
menyelamatkan pendidikan anak-anak miskin di
salah satu pulau terkaya di Indonesia.
5. BU MUSLIMAH
Memanfaatkan berbagai media pembelajaran untuk menunjang
proses pembelajaran karena sarana dan prasarana yang tidak
memadai contohnya dengan menggunakan lidi untuk berhitung
ketika SD PN timah mengajar berhitung dengan kalkulator
Menerapkan pembelajaran berdifirensiasi dengan mengajak
muridnya belajar di luar kelas sesuai dengan materi yang akan
diajarkan
Menerapkan TaRL karena ada salah satu murid Bu Muslimah yang
berkebutuhan khusus dan Bu Muslimah memberikan perlakuan
khusus sesuai kebutuhan murid tersebut
Mengajarkan tanggung jawab pada murid dengan cara mengambil
kapur di kota sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Walaupun ditawari untuk pindah ke sekolah swasta di SD PN Timah
namun panggilan hati Bu Muslimah tetap tidak ingin pindah untuk
mengajar anak-anak yang kurang mampu di SD Muhammadiyah
Gantong
6. PAK HARFAN
Mengajarkan pendidikan karakter dan budi pekerti
Ucapan Pak Harfan kepada temannya : “Sekolah adalah
pendidikan agama dan budi pekerti bukan hanya
pelengkap kurikulum, kecerdasan bukan dilihat dari nilai-
nilai tapi dari hati”
Ucapan pak harfan saat mengajar anak-anak di luar
kelas : “ Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya
bukan menerima sebanyak-banyaknya
Ucapan Pak Harfan pada Bu Muslimah : “Kita harus
semangat dan tidak boleh menyerah, tugas kita adalah
menyakinkan anak-anak utk berani mempunyai cita-cita”
8. MAHAR
Salah satu murid dengan nilai seni
tertinggi di kelas sekaligus menjadi
ketua dalam lomba karnaval
menunjukkan bahwa dengan modal
percaya diri dan kesungguhan
bersama teman-temannya
menampilkan tarian suku Asmad
dengan kostum ala kadarnya dan
koreografi tarian yg baik mampu
mengantarkan sekolahnya menjadi
juara 1.
9. LINTANG
Murid pintar, anak dari seorang nelayan yang tinggal
di pesisir pantai, menempuh jarak puluhan km ke
sekolah dengan sepeda melewati buaya muara
(semangat Lintang untuk mencari ilmu)
Membujuk Ikal untuk tetap bersekolah dan mengajak
teman-teman lainnya untuk tetap bersekolah.
(semangat Lintang untuk bersekolah)
Lintang dan Ikal menghampiri teman laskar pelangi
untuk belajar di sekolah dengan Lintang sbg guru
(rasa peduli Lintang terhadap teman-temannya
sebagai murid terpintar di sekolah)
Ketika ayahnya meninggal, ia terpaksa berhenti
sekolah dan menanggung nafkah adiknya. Tak lupa
Lintang berpamitan pada Bu Muslimah dan teman-
temannya (budi pekerti yang baik)
Saat dewasa dan memiliki anak, Lintang menularkan
semangat belajarnya pada anaknya.
10. IKAL
Memiliki cita-cita pergi ke
Paris untuk bertemu orang
hebat dan menuntut ilmu
(semangat mengejar cita-cita
walau bagaimanapun
kondisinya tetap semangat
menuntut ilmu)
Dengan kegigihannya mampu
mendapatkan beasiswa untuk
menuntut ilmu di Paris