SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Marine Fisheries ISSN: 2087-4235
Vol. 1, No. 2, November 2010
Hal: 113–122
STABILITAS STATIS DAN DINAMIS KAPAL PURSE SEINE DI
PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LAMPULO KOTA BANDA ACEH
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Static and Dynamic Stability of a Purse seiner at Coastal Fishing Port in
Lampulo Banda Aceh Nanggroe Aceh Darussalam
Oleh:
Marjoni1*, Budhi Hascaryo Iskandar2, dan Mohammad Imron2
1 Jurusan Teknologi Perikanan Tangkap, SUPM Negeri Ladong, Jl. Laksamana Malahayati KM. 27 Ladong-Aceh Besar.
2 Departemen Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, FPIK, IPB, Jl. Lingkar Kampus, Darmaga – Bogor 16680
* Korespondensi: marjoni2000@yahoo.co.id
Diterima: 3 April 2009; Disetujui: 10 Februari 2010
ABSTRACT
Study on stability of a purseiner, which is based in Lampulo, has never been carried out till
now. The objective of the research is to analized quality of stability of a purseiner which is based in
Lampulo Fishing Port based on its real load distributions. Stability analysis was carried out on
some load distributions variations, such as: 1) Condition 1; departure (100% fuel-0% load) ; 2) Con-
dition 2, 3 and 4; arrival from fishing ground (fuel remain 20%, 25%, 20% and load of fish 100%,
70%, 50% ) and 3) Condition 5; arrival from fishing ground (55% fuel-100% load). Krylov method
combines with trapezoidal approximation was used for analyzing. The results show that in all load
conditions, this purseseiner show a good stability with the highest GZ maximum value in condition
4 (GZ max 0.63 m) and the lowest is in conditon 5 (GZ mas 0.52). Comparing to the IMO reco-
mendation on stability, all load variations above are comply with the recomendations.
Key words: five load variations, Lampulo purseseiner, static and dynamic stability
ABSTRAK
Analisis stabilitas terhadap kapal purse seine di Lampulo belum pernah dilakukan. Tujuan
dari penelitian ini adalah menentukan kualitas stabilitas statis dan dinamis kapal purse seine yang
berbasis di Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo berdasarkan kondisi distribusi muatan yang diap-
likasikan oleh nelayan setempat. Perhitungan stabilitas dilakukan pada lima variasi kondisi mua-
tan, yaitu: 1) kondisi 1; (100% BBM - 0% muatan) kapal berangkat; 2) kondisi 2, 3 dan 4; (BBM
tersisa 20%, 25%, 20% dan muatan 100%, 70%, 50% ikan) kapal kembali dari fishing graund dan
3) kondisi 5; (55% BBM - 100% muatan) kapal kembali dari fishing ground. Analisis data menggu-
nakan metode Krylov dengan pendekatan trapezoidal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabili-
tas statis dan dinamis pada lima variasi kondisi muatan berada jauh di atas nilai rekomendasi IMO
(kriteria A, B , C, D, E dan F). Stabilitas tertinggi terdapat pada kondisi muatan 4 (GZ max. 0,63),
stabilitas terendah pada kondisi muatan 5 (GZ max. 0,52).
Kata kunci: lima variasi kondisi muatan, kapal purse seine, stabilitas statis dan dinamis
PENDAHULUAN
Luas perairan Aceh 56.563 km
2
, terdiri
dari laut teritorial seluas 23.563 km
2
dan perair-
an ZEE seluas 33.000 km
2
(Husni, 2003). Pela-
buhan Perikanan Pantai Lampulo Kota Banda
Aceh NAD merupakan salah satu pelabuhan
perikanan yang memiliki aktivitas penangkapan
ikan tinggi, berbagai jenis kapal dan alat tang-
kap ikan terdapat di sana.
114 Marine Fisheries 1 (2): 113-122, November 2010
Kapal purse seine adalah jenis kapal pe-
nangkap ikan yang mendominasi daerah terse-
but. Operasi penangkapan dilakukan 3 hingga 6
hari per trip. Ikan sasaran tangkap terdapat
pada perairan di atas 12 mil, sehingga dibutuh-
kan jangkauan area kapal yang tinggi. Kajian
stabilitas untuk kapal-kapal di Pelabuhan Peri-
kanan Pantai Lampulo belum dilakukan hingga
saat ini. Disisi lain stabilitas merupakan hal
yang utama pada keselamatan kapal dan awak-
nya.
Undang-undang No.31/2004 mewajibkan
tiap orang yang akan membangun kapal harus
mendapat persetujuan menteri perhubungan,
dengan memperlihatkan gambar desain kapal.
International Maritime Organisation (1995) ada-
lah salah satu organisasi yang bergerak dibi-
dang kelautan, organisasi ini telah mengeluar-
kan regulasi tentang keselamatan kapal dan
awaknya, sudut kemiringan/Koppel GZ dijadi-
kan sebagai acuan.
Berdasarkan uraian di atas, maka diper-
lukan penelitian yang dapat memberikan infor-
masi tentang kondisi kualitas stabilitas statis
dan dinamis beberapa variasi kondisi muatan
kapal purse seine.
METODOLOGI
Studi kasus digunakan pada penelitian
ini, analisis dilakukan secara deskriptif, numerik
dan komparatif terhadap beberapa parameter
kapal.
Penelitian ini menggunakan satu unit ar-
mada kapal purse seine yang dibangun di ling-
kungan Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo
Kota Banda Aceh NAD. Data penelitian ini ada-
lah hasil pengukuran langsung terhadap kapal
purse seine Atadroe, yaitu berupa dimensi uta-
ma (panjang, lebar dan dalam kapal) dan ukur-
an lain yang diperlukan dalam perhitungan sta-
bilitas.
Perhitungan stabilitas statis dan dinamis
kapal purse seine meliputi analisis lima variasi
kondisi distribusi muatan, tinggi KG dan draft
pada setiap kondisi muatan berbeda, perbeda-
an tersebut mengakibatkan perbedaan kualitas
stabilitas kapal. Perhitungan dilakukan untuk
mendapatkan nilai GZ (lengan penegak). De-
ngan mengasumsikan kapal kedap air, hasil
perhitungan parameter stabilitas ini kemudian
dibandingkan dengan nilai yang direkomenda-
sikan oleh IMO untuk melihat kesesuaiannya.
Lima variasi kondisi distribusi muatan ter-
sebut dijelaskan sebagai berikut: 1) Kondisi 1
(Gambar 1); kapal berangkat menuju fishing
ground dengan BBM penuh; 2) Kondisi 2, 3,
dan 4 (Gambar 2, 3, dan 4); kapal kembali dari
fishing ground dengan muatan 100%, 70%,
50% ikan, sedangkan BBM tersisa 20%, 25%,
20%, (6 hari penangkapan) dan 3) Kondisi 5
(Gambar 5); kapal kembali dari fishing ground
menuju fishing base dengan muatan 100% ikan
dalam palka, sedangkan BBM tersisa 55% sela-
ma tiga hari penangkapan.
Menurut BBPPI (2006) analisis terhadap
perubahan berat BBM ditentukan dengan for-
mula Pertamina, berat air tawar, bahan maka-
nan dan kapasitas palka ditentukan dengan for-
mula sebagai berikut:
1) Pemakaian BBM
Pemakaian bahan bakar
J
HP
8
,
0
16
,
0 …………………………(1)
Keterangan:
0,16 = Konstanta formula pertamina
0,8 = Efisiensi mesin
HP = Kekuatan mesin
J = Lama pemakaian
2) Berat air tawar
Pemakaian air tawar )
/
(
20 v
a
Z …….(2)
Keterangan:
Z = Jumlah awak kapal
a/v = Hari layar
3) Bahan makanan
)
/
( v
a
Ce
Z
We ……………….…………(3)
Keterangan:
Z = Jumlah awak kapal
Ce = Koefisien berat kebutuhan bahan
makanan
a/v = Hari layar
4) Kapasitas palka
WNL V
Cnl ………………...…..………. (4)
Keterangan:
WNL = Berat muatan bersih (kg)
Cnl = Koefisien berat muatan bersih
(kg) atau spesifik berat muatan
bersih (ikan + kepingan es)
V = Volume muatan bersih (m
3
)
Perhitungan draft sesuai dengan peru-
bahan variasi kondisi muatan dan nilai ton per
centimeter immersion (TPC) pada masing-ma-
sing water line ditentukan dengan formula Isto-
po (1997):
Perubahan draft TPC
w / …………….…... (5)
Keterangan :
w (selisih berat) = berat baru – berat lama
TPC = Ton per centimeter immersion
Marjoni et.al. – Stabilitas Statis dan Dinamis Kapal Purse Seine di NAD 115
Gambar 1 Kondisi muatan 1
Gambar 2 Kondisi muatan 2
Gambar 3 Kondisi muatan 3
116 Marine Fisheries 1 (2): 113-122, November 2010
Gambar 4 Kondisi muatan 4
Gambar 5 Kondisi muatan 5
Analisis terhadap stabilitas statis dan
dinamis dilakukan melalui kurva stabilitas statis
(GZ) dengan metode Krylov dan Trapezoidal.
Perhitungan nilai GZ pada kapal Atadroe
dilakukan berdasarkan sudut kemiringan pada
nilai ton displacement yang berbeda. Analisis
pada kondisi variasi distribusi muatan dan BBM
dilakukan dengan mendapatkan nilai lengan
koppel (GZ) yang diplotkan pada kurva GZ
menggunakan software PGZ. Nilai GZ statis
yang dihasilkan dari software PGZ, selanjutnya
dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai
stabilitas dinamis (luas area di bawah kurva
GZ), nilai yang dihasilkan dibandingkan dengan
nilai yang direkomendasikan IMO.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Waktu berangkat menuju fishing ground,
distribusi muatan pada kapal purse seine ber-
beda dengan waktu kembali. Waktu kapal be-
rangkat, titik berat lebih ke belakang midship
karena pusat gaya berat berada di belakang ka-
pal akibat perbekalan dan BBM penuh. Se-
dangkan pada waktu kembali, titik berat akan
bergerak ke depan midship karena pusat gaya
berat berada dibagian depan. Hal ini disebab-
kan karena di bagian depan terdapat hasil tang-
kapan.
Tabel 1 memperlihatkan perubahan nilai
titik berat kapal yang ditunjukkan oleh nilai KG
seiring dengan perubahan distribusi muatan di
atas kapal. Kondisi variasi 1, titik berat berada
di belakang midship yang ditunjukkan oleh nilai
LCG. Nilai KG pada kondisi variasi muatan 1
lebih besar dari pada kondisi variasi muatan 2.
Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan dis-
placement meningkatkan nilai KG dan draft,
sehingga mempengaruhi nilai GZ. Derrett
(1990) menjelaskan bahwa posisi titik berat (G)
Marjoni et.al. – Stabilitas Statis dan Dinamis Kapal Purse Seine di NAD 117
tergantung dari muatan barang dan bobot
lainnya di kapal. Semua ini akan mempenga-
ruhi stabilitas statis, karena merupakan salah
satu faktor menentukan panjang lengan pene-
gak GZ.
Kurva GZ statis dan dinamis masing-
masing kondisi muatan disajikan pada Gambar
6, 7, 8, 9, dan 10. Adapun kurva GZ statis dan
dinamis gabungan dari kelima kondisi muatan
disajikan pada Gambar 11 dan nilai hasil perhi-
tungan di bawah kurva stabilitas statis disajikan
pada Tabel 2 dan margin (%) Tabel 3. Hasil
perhitungan terhadap stabilitas statis dan
dinamis dari kelima kondisi distribusi muatan,
diketahui positif. Kriteria A, B dan C sebagai
momen penegak jauh berada di atas nilai reko-
mendasi IMO dan kolom margin memperlihat-
kan kualitas stabilitas kapal Atadroe di atas
190% lebih besar dibandingkan dengan nilai
minimum kriteria IMO (Tabel 3).
Nilai GZ statis dan nilai luas area di ba-
wah kurva GZ akan berubah jika terjadi peru-
bahan distribusi muatan. Nilai lengan GZ dan
jarak antara titik G ke M (GM) menjadi mengecil
apabila terjadi penambahan muatan. Pada keli-
ma kondisi variasi distribusi muatan, nilai KG
tertinggi berada pada kondisi muatan 1 (0%
muatan-100% BBM) sehingga nilai GM menjadi
kecil. Akan tetapi nilai GM terendah terdapat
pada kondisi muatan 5. Akan tetapi lengan GZ
masih jauh lebih besar dari nilai minimum yang
direkomendasikan IMO. Derrett (1984) menje-
laskan, jika kapal menjadi miring dan tidak da-
pat kembali ke posisi semula, tetapi terus ber-
gerak ke arah kemiringan (GZ negatif), maka
kapal dalam kondisi unstable equilibrium. Nilai
masing-masing kurva disajikan pada Tabel 3
dan kualitas stabilitas (%) pada Tabel 3.
Nilai GZ maksimum kelima kondisi varia-
si distribusi muatan berbeda satu sama lain.
Nilai GZ maksimum tertinggi pada kondisi mua-
tan 4 (0,628 m.rad) terbentuk pada sudut 37
o
dan GZ terkecil pada kondisi muatan 5 (0,525
m.rad) terbentuk pada sudut 34
o
, ini menunjuk-
kan kemampuan terbesar yang dimiliki kapal
untuk kembali tegak setelah miring (kriteria D
dan E, Tabel 2).
Vanishing angle merupakan sudut terbe-
sar kemiringan kapal tanpa terjadinya nilai GZ
yang negatif. Vanishing angle lima variasi kon-
disi muatan sama (79
o
), namun berbeda pada
nilai stabilitas dinamis (luas area di bawah kur-
va statis). Besar sudut ini diketahui dari titik po-
tong kurva GZ dengan sumbu X (axis), dimana
nilai GZ statis sama dengan 0 disebut dengan
angle of vanishing stability (Tabel 3). Rawson
and Tupper (1989) menyatakan, selang stabili-
tas (range of stability), yaitu selang dimana nilai
GZ adalah positif, biasanya berada pada selang
sudut 0
o
sampai 90
o
, dimana kapal akan kem-
bali ke posisi semula setelah momen yang me-
nyebabkan kemiringan hilang.
Perubahan nilai ton displacement berpe-
ngaruh terhadap nilai KG, akan tetapi tidak
langsung menentukan penurunan atau pening-
katan nilai tersebut. Tabel 5, kondisi muatan 1
dengan bobot 39,748 ton dengan nilai KG
1,226 m, sedangkan kondisi muatan 2 lebih be-
sar yaitu 44,321 ton dengan nilai KG 1,158 m.
Hal ini terjadi karena kondisi 1 BBM, air tawar
dan bahan makanan terkonsentrasi ditempat
yang tinggi (buritan) sedangkan kondisi 2 justru
sebaliknya (haluan) (Iskandar, 2007). Penem-
patan bobot yang tinggi secara vertikal pada
kapal akan besar pengaruhnya terhadap peru-
bahan nilai KG, demikian pula sebaliknya.
Tabel 4 menjelaskan bahwa nilai ton dis-
placement berpengaruh terbalik terhadap tinggi
metacentre (GM). Semakin besar displace-
ment, maka tinggi metacentre menurun dan ni-
lai KG bertambah. Hal ini disebabkan sebuah
beban w (ton) meningkatkan draft, maka centre
of gravity akan meningkat dan tinggi metacen-
tre menurun. Perubahan GM tidak sebanding
dengan perubahan nilai centre of grafity. Peru-
bahan pada nilai metacentre berpengaruh ter-
hadap periode oleng.
Periode oleng adalah sejumlah waktu
yang dibutuhkan oleh kapal untuk kembali te-
gak setelah kapal miring karena gaya yang be-
kerja padanya. Periode oleng kapal Atadroe di-
sajikan pada Tabel 5. Kelima kondisi distribusi
muatan memperlihatkan nilai periode oleng
3,0-3,2 detik, nilai tersebut jauh dibawah stan-
dar yang digunakan yaitu 5,5-7,0 detik (Bhatta-
charyya, 1978). Kondisi ini memberikan infor-
masi bahwa nilai periode oleng kapal Atadroe
termasuk kecil, sehingga olengan cepat dan
menyentak–nyentak. Hal ini akan berakibat bu-
ruk terhadap kenyamanan kerja anak buah ka-
pal. Nilai periode oleng disajikan pada Tabel 4.
Nilai periode oleng sebuah kapal sangat
tergantung dari tinggi nilai metacentre (GM) dan
radius girasi (radius of gyration) dari kapal ter-
sebut. Semakin besar GM dengan lebar kapal
yang tetap, periode oleng akan semakin kecil,
demikian sebaliknya, semakin kecil GM maka
akan semakin besar nilai periode olengnya
(Bhattacharyya, 1978). Distribusi muatan 4
memiliki nilai periode oleng lebih kecil diban-
dingkan dengan lainnya, ini berarti waktu yang
dibutuhkan kembali ke posisi semula lebih
cepat dari kondisi muatan 5 (nilai periode oleng
lebih besar). Hal ini mengindikasikan kedua
penataan muatan berbeda, namun nilai periode
oleng kelima distribusi muatan tidak berbeda
118 Marine Fisheries 1 (2): 113-122, November 2010
jauh. Istopo (1997) menyatakan, nilai periode
oleng pada distribusi muatan berbanding terba-
lik dengan initial GM.
Nilai periode oleng kecil (olengan cepat)
memiliki keuntungan dan juga kerugian. Jika
kapal mengalami kemasukan air atau perpinda-
han muatan atau air ballast yang besar, maka
kapal akan lebih aman. Nilai periode oleng
yang kecil akan mengakibatkan tegangan yang
besar sehingga kapal akan menjadi kaku (stiff)
dan menyentak-nyentak, sehingga akan me-
nimbulkan kekurangnyamanan bagi awak ka-
pal. Nilai periode oleng dapat diperbesar de-
ngan memperkecil tinggi metacentre (GM) de-
ngan cara menaikkan titik berat muatan.
Saat terjadi nilai periode oleng besar
(olengan lambat) karena nilai GM kecil, maka
hal sebaliknya akan terjadi, kapal akan menjadi
langser (tender). Jika terjadi kemiringan besar,
perpindahan muatan besar atau kebocoran,
maka kapal akan menjadi relatif tidak aman.
Nilai periode oleng besar akan mengakibatkan
tegangan menjadi lebih kecil, sehingga kenya-
manan awak kapal akan menjadi lebih baik.
Tabel 1 Hasil perhitungan perkiraan ton displacement (Δ), draft, KG, dan LCG
No Distribusi berat Nilai
Muatan (%) BBM (%) d (m) Δ (ton) KG (m) LCG (m)
1 0 100 0,939 39,748 1,226 -0,523
2 100 20 1,006 44,321 1,158 0,004
3 70 25 0,952 40,647 1,112 0,047
4 50 20 0,914 38,073 1,119 0,113
5 100 55 1,039 46,600 1,221 -0,304
Tabel 2 Luas area di bawah kurva stabilitas statis kondisi distribusi muatan
Kriteria IMO Code
Kondisi distribusi berat
1 2 3 4 5
A 0,055 m. rad 0,166 0,166 0,181 0,182 0,160
B 0,090 m. rad 0,263 0,262 0,288 0,291 0,251
C 0,030 m. rad 0,106 0,105 0,118 0,119 0,099
D 0,20 m 0,56 0,55 0,62 0,63 0,52
E > 25o
34o
35o
36o
37o
34o
F 0,15 m 1,26 1,3 1,36 1,39 1,25
Vanishing angle - 79o
79o
79o
79o
79o
Tabel 3 Margin luas area di bawah kurva stabilitas statis kondisi muatan (%)
Kriteria IMO Code
Margin (% ) kondisi distribusi berat
1 2 3 4 5
A 0,055 m. rad 202,516 202,476 228,458 231,269 190,523
B 0,090 m. rad 192,462 190,947 220,025 223,396 178,447
C 0,030 m. rad 254,607 249,660 292,763 298,123 232,773
D 0,20 m 179,2 175,3 209,75 214,25 162,25
E > 25o
36 40 44 48 36
F 0,15 m 740 766,66 806,66 826,66 733,33
Marjoni et.al. – Stabilitas Statis dan Dinamis Kapal Purse Seine di NAD 119
Tabel 4 Draft, ton displacement, KG,GM dan periode oleng hasil perhitungan
Kondisi
muatan
Distribusi Berat Nilai
Muatan (%) BBM d (m) Δ (ton) KG (m) GM (m) T (det)
1. 0 100 0,939 39,748 1,226 1,26
3,17
2. 100 20 1,006 44,321 1,158 1,30 3,12
3. 70 25 0,952 40,647 1,112 1,36
3,05
4. 50 20 0,914 38,073 1,119 1,39
3,02
5. 100 55 1,039 46,600 1,221 1,25
3,18
Tabel 5 Distribusi berat, nilai draft rata-rata (d), KG, GM, LCG dan ton displacement KM. Atadroe
No.
Distribusi berat Nilai
Muatan (%) BBM d (m) Δ (ton) KG (m) GM (m) LCG (m)
1. 0 100 0,94 39,748 1,23 1,26 -0,441
2. 100 20 1,01 44,321 1,16 1,30 0,004
3. 70 25 0,95 40,647 1,11 1,36 0,047
4. 50 20 0,91 38,073 1,12 1,39 0,113
5. 100 55 1,04 46,600 1,22 1,25 -0,304
Gambar 6 Kurva stabilitas statis dan dinamis muatan 1
120 Marine Fisheries 1 (2): 113-122, November 2010
Gambar 7 Kurva stabilitas statis dan dinamis muatan 2
Gambar 8 Kurva stabilitas statis dan dinamis muatan 3
Gambar 9 Kurva stabilitas statis dan dinamis muatan 4
Marjoni et.al. – Stabilitas Statis dan Dinamis Kapal Purse Seine di NAD 121
Gambar 10 Kurva stabilitas statis dan dinamis muatan 5
Gambar 11 Kurva stabilitas statis (a) dan dinamis (b).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Nilai KG kapal purse seine yang diteliti
mengalami perubahan pada tiap perubahan
muatan. Nilai KG terbesar pada kondisi muat-
an 1 (100% BBM – 0% muatan), dan KG terke-
cil pada kondisi muatan 3 (BBM tersisa 26%
dan muatan 70%).
Kelima variasi kondisi distribusi muatan
menunjukkan stabilitas statis dan dinamis kapal
baik, hal ini ditunjukkan nilai lengan penegak/
kopel (GZ) positif dan jauh di atas nilai mini-
mum rekomendasikan IMO.
Nilai periode oleng kapal kecil, sehingga
gerakan untuk kembali ke posisi semula (tegak)
menjadi cepat dan menyentak-nyentak. Kondisi
ini mengakibatkan tidak nyaman bagi awak
kapal.
Saran
Konsentrasi muatan sebaiknya ditinggi-
kan dari base line untuk memperbesar nilai pe-
riode oleng.
(a)
(b)
122 Marine Fisheries 1 (2): 113-122, November 2010
Penambahan muatan masih memungkin-
kan untuk dilakukan, penambahan tersebut se-
baiknya ditempatkan di atas deck pada lam-
bung kiri, sehingga KG menjadi lebih tinggi.
Sebaiknya lebar (B) kapal diperbesar pa-
da pembangunan kapal selanjutnya, sehing-ga
oleng lebih lambat.
DAFTAR PUSTAKA
Bhattacharya R. 1978. Dynamic of Marine Vehi-
cles. New York: John Wiley and Son, Inc.
[BBPPI]. Balai Besar Pengembangan Penang-
kapan Ikan Semarang. 2006. Pengertian
Dasar Besaran-Besaran Kapal. Jakarta:
Departemen Kelautan dan Perikanan.
Derrett DR. 1984. Ship Stability For Masters
and Mater. “Ed ke- 4”. England: Butler and
Tenner Ltd.
Husni E. 2003. Analisis Gerakan Coupled
Heaving-Pitching Kapal Purse Seine
Terhadap Gelombang Regular Head Seas
[terhubung berkala]. http://www.tumoutu.
Net/702-07134/edi husni.htm. [2 Mei 2009].
[IMO] International Maritime Organization.
1995. Code on Intact Stability For All Type
of Ships Covered by IMO Instruments
Resolution A. 749 (18).
Iskandar BH. 2007. Stabilitas Statis dan
Dinamis Kapal Latih Stella Maris. Buletin
PSP. No. 16(1): 31-49.
Istopo. 1997. Stabilitas Kapal. Jakarta: Yayasan
Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran
(CAAIP).
Palumian. 1999. Stabiliteit. Jakarta: Yayasan
Pendidikan Pelayaran Djadajat-1963.
Rawson KJ, and Tupper EC. 1983. Basic Ship
Theory. ”Ed ke-3”. Volume 1. London:
Longman.

More Related Content

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 

Featured (20)

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 

4185-Article Text-11399-1-10-20120225.pdf

  • 1. Marine Fisheries ISSN: 2087-4235 Vol. 1, No. 2, November 2010 Hal: 113–122 STABILITAS STATIS DAN DINAMIS KAPAL PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LAMPULO KOTA BANDA ACEH NANGGROE ACEH DARUSSALAM Static and Dynamic Stability of a Purse seiner at Coastal Fishing Port in Lampulo Banda Aceh Nanggroe Aceh Darussalam Oleh: Marjoni1*, Budhi Hascaryo Iskandar2, dan Mohammad Imron2 1 Jurusan Teknologi Perikanan Tangkap, SUPM Negeri Ladong, Jl. Laksamana Malahayati KM. 27 Ladong-Aceh Besar. 2 Departemen Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, FPIK, IPB, Jl. Lingkar Kampus, Darmaga – Bogor 16680 * Korespondensi: marjoni2000@yahoo.co.id Diterima: 3 April 2009; Disetujui: 10 Februari 2010 ABSTRACT Study on stability of a purseiner, which is based in Lampulo, has never been carried out till now. The objective of the research is to analized quality of stability of a purseiner which is based in Lampulo Fishing Port based on its real load distributions. Stability analysis was carried out on some load distributions variations, such as: 1) Condition 1; departure (100% fuel-0% load) ; 2) Con- dition 2, 3 and 4; arrival from fishing ground (fuel remain 20%, 25%, 20% and load of fish 100%, 70%, 50% ) and 3) Condition 5; arrival from fishing ground (55% fuel-100% load). Krylov method combines with trapezoidal approximation was used for analyzing. The results show that in all load conditions, this purseseiner show a good stability with the highest GZ maximum value in condition 4 (GZ max 0.63 m) and the lowest is in conditon 5 (GZ mas 0.52). Comparing to the IMO reco- mendation on stability, all load variations above are comply with the recomendations. Key words: five load variations, Lampulo purseseiner, static and dynamic stability ABSTRAK Analisis stabilitas terhadap kapal purse seine di Lampulo belum pernah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kualitas stabilitas statis dan dinamis kapal purse seine yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo berdasarkan kondisi distribusi muatan yang diap- likasikan oleh nelayan setempat. Perhitungan stabilitas dilakukan pada lima variasi kondisi mua- tan, yaitu: 1) kondisi 1; (100% BBM - 0% muatan) kapal berangkat; 2) kondisi 2, 3 dan 4; (BBM tersisa 20%, 25%, 20% dan muatan 100%, 70%, 50% ikan) kapal kembali dari fishing graund dan 3) kondisi 5; (55% BBM - 100% muatan) kapal kembali dari fishing ground. Analisis data menggu- nakan metode Krylov dengan pendekatan trapezoidal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabili- tas statis dan dinamis pada lima variasi kondisi muatan berada jauh di atas nilai rekomendasi IMO (kriteria A, B , C, D, E dan F). Stabilitas tertinggi terdapat pada kondisi muatan 4 (GZ max. 0,63), stabilitas terendah pada kondisi muatan 5 (GZ max. 0,52). Kata kunci: lima variasi kondisi muatan, kapal purse seine, stabilitas statis dan dinamis PENDAHULUAN Luas perairan Aceh 56.563 km 2 , terdiri dari laut teritorial seluas 23.563 km 2 dan perair- an ZEE seluas 33.000 km 2 (Husni, 2003). Pela- buhan Perikanan Pantai Lampulo Kota Banda Aceh NAD merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang memiliki aktivitas penangkapan ikan tinggi, berbagai jenis kapal dan alat tang- kap ikan terdapat di sana.
  • 2. 114 Marine Fisheries 1 (2): 113-122, November 2010 Kapal purse seine adalah jenis kapal pe- nangkap ikan yang mendominasi daerah terse- but. Operasi penangkapan dilakukan 3 hingga 6 hari per trip. Ikan sasaran tangkap terdapat pada perairan di atas 12 mil, sehingga dibutuh- kan jangkauan area kapal yang tinggi. Kajian stabilitas untuk kapal-kapal di Pelabuhan Peri- kanan Pantai Lampulo belum dilakukan hingga saat ini. Disisi lain stabilitas merupakan hal yang utama pada keselamatan kapal dan awak- nya. Undang-undang No.31/2004 mewajibkan tiap orang yang akan membangun kapal harus mendapat persetujuan menteri perhubungan, dengan memperlihatkan gambar desain kapal. International Maritime Organisation (1995) ada- lah salah satu organisasi yang bergerak dibi- dang kelautan, organisasi ini telah mengeluar- kan regulasi tentang keselamatan kapal dan awaknya, sudut kemiringan/Koppel GZ dijadi- kan sebagai acuan. Berdasarkan uraian di atas, maka diper- lukan penelitian yang dapat memberikan infor- masi tentang kondisi kualitas stabilitas statis dan dinamis beberapa variasi kondisi muatan kapal purse seine. METODOLOGI Studi kasus digunakan pada penelitian ini, analisis dilakukan secara deskriptif, numerik dan komparatif terhadap beberapa parameter kapal. Penelitian ini menggunakan satu unit ar- mada kapal purse seine yang dibangun di ling- kungan Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Kota Banda Aceh NAD. Data penelitian ini ada- lah hasil pengukuran langsung terhadap kapal purse seine Atadroe, yaitu berupa dimensi uta- ma (panjang, lebar dan dalam kapal) dan ukur- an lain yang diperlukan dalam perhitungan sta- bilitas. Perhitungan stabilitas statis dan dinamis kapal purse seine meliputi analisis lima variasi kondisi distribusi muatan, tinggi KG dan draft pada setiap kondisi muatan berbeda, perbeda- an tersebut mengakibatkan perbedaan kualitas stabilitas kapal. Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan nilai GZ (lengan penegak). De- ngan mengasumsikan kapal kedap air, hasil perhitungan parameter stabilitas ini kemudian dibandingkan dengan nilai yang direkomenda- sikan oleh IMO untuk melihat kesesuaiannya. Lima variasi kondisi distribusi muatan ter- sebut dijelaskan sebagai berikut: 1) Kondisi 1 (Gambar 1); kapal berangkat menuju fishing ground dengan BBM penuh; 2) Kondisi 2, 3, dan 4 (Gambar 2, 3, dan 4); kapal kembali dari fishing ground dengan muatan 100%, 70%, 50% ikan, sedangkan BBM tersisa 20%, 25%, 20%, (6 hari penangkapan) dan 3) Kondisi 5 (Gambar 5); kapal kembali dari fishing ground menuju fishing base dengan muatan 100% ikan dalam palka, sedangkan BBM tersisa 55% sela- ma tiga hari penangkapan. Menurut BBPPI (2006) analisis terhadap perubahan berat BBM ditentukan dengan for- mula Pertamina, berat air tawar, bahan maka- nan dan kapasitas palka ditentukan dengan for- mula sebagai berikut: 1) Pemakaian BBM Pemakaian bahan bakar J HP 8 , 0 16 , 0 …………………………(1) Keterangan: 0,16 = Konstanta formula pertamina 0,8 = Efisiensi mesin HP = Kekuatan mesin J = Lama pemakaian 2) Berat air tawar Pemakaian air tawar ) / ( 20 v a Z …….(2) Keterangan: Z = Jumlah awak kapal a/v = Hari layar 3) Bahan makanan ) / ( v a Ce Z We ……………….…………(3) Keterangan: Z = Jumlah awak kapal Ce = Koefisien berat kebutuhan bahan makanan a/v = Hari layar 4) Kapasitas palka WNL V Cnl ………………...…..………. (4) Keterangan: WNL = Berat muatan bersih (kg) Cnl = Koefisien berat muatan bersih (kg) atau spesifik berat muatan bersih (ikan + kepingan es) V = Volume muatan bersih (m 3 ) Perhitungan draft sesuai dengan peru- bahan variasi kondisi muatan dan nilai ton per centimeter immersion (TPC) pada masing-ma- sing water line ditentukan dengan formula Isto- po (1997): Perubahan draft TPC w / …………….…... (5) Keterangan : w (selisih berat) = berat baru – berat lama TPC = Ton per centimeter immersion
  • 3. Marjoni et.al. – Stabilitas Statis dan Dinamis Kapal Purse Seine di NAD 115 Gambar 1 Kondisi muatan 1 Gambar 2 Kondisi muatan 2 Gambar 3 Kondisi muatan 3
  • 4. 116 Marine Fisheries 1 (2): 113-122, November 2010 Gambar 4 Kondisi muatan 4 Gambar 5 Kondisi muatan 5 Analisis terhadap stabilitas statis dan dinamis dilakukan melalui kurva stabilitas statis (GZ) dengan metode Krylov dan Trapezoidal. Perhitungan nilai GZ pada kapal Atadroe dilakukan berdasarkan sudut kemiringan pada nilai ton displacement yang berbeda. Analisis pada kondisi variasi distribusi muatan dan BBM dilakukan dengan mendapatkan nilai lengan koppel (GZ) yang diplotkan pada kurva GZ menggunakan software PGZ. Nilai GZ statis yang dihasilkan dari software PGZ, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai stabilitas dinamis (luas area di bawah kurva GZ), nilai yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai yang direkomendasikan IMO. HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu berangkat menuju fishing ground, distribusi muatan pada kapal purse seine ber- beda dengan waktu kembali. Waktu kapal be- rangkat, titik berat lebih ke belakang midship karena pusat gaya berat berada di belakang ka- pal akibat perbekalan dan BBM penuh. Se- dangkan pada waktu kembali, titik berat akan bergerak ke depan midship karena pusat gaya berat berada dibagian depan. Hal ini disebab- kan karena di bagian depan terdapat hasil tang- kapan. Tabel 1 memperlihatkan perubahan nilai titik berat kapal yang ditunjukkan oleh nilai KG seiring dengan perubahan distribusi muatan di atas kapal. Kondisi variasi 1, titik berat berada di belakang midship yang ditunjukkan oleh nilai LCG. Nilai KG pada kondisi variasi muatan 1 lebih besar dari pada kondisi variasi muatan 2. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan dis- placement meningkatkan nilai KG dan draft, sehingga mempengaruhi nilai GZ. Derrett (1990) menjelaskan bahwa posisi titik berat (G)
  • 5. Marjoni et.al. – Stabilitas Statis dan Dinamis Kapal Purse Seine di NAD 117 tergantung dari muatan barang dan bobot lainnya di kapal. Semua ini akan mempenga- ruhi stabilitas statis, karena merupakan salah satu faktor menentukan panjang lengan pene- gak GZ. Kurva GZ statis dan dinamis masing- masing kondisi muatan disajikan pada Gambar 6, 7, 8, 9, dan 10. Adapun kurva GZ statis dan dinamis gabungan dari kelima kondisi muatan disajikan pada Gambar 11 dan nilai hasil perhi- tungan di bawah kurva stabilitas statis disajikan pada Tabel 2 dan margin (%) Tabel 3. Hasil perhitungan terhadap stabilitas statis dan dinamis dari kelima kondisi distribusi muatan, diketahui positif. Kriteria A, B dan C sebagai momen penegak jauh berada di atas nilai reko- mendasi IMO dan kolom margin memperlihat- kan kualitas stabilitas kapal Atadroe di atas 190% lebih besar dibandingkan dengan nilai minimum kriteria IMO (Tabel 3). Nilai GZ statis dan nilai luas area di ba- wah kurva GZ akan berubah jika terjadi peru- bahan distribusi muatan. Nilai lengan GZ dan jarak antara titik G ke M (GM) menjadi mengecil apabila terjadi penambahan muatan. Pada keli- ma kondisi variasi distribusi muatan, nilai KG tertinggi berada pada kondisi muatan 1 (0% muatan-100% BBM) sehingga nilai GM menjadi kecil. Akan tetapi nilai GM terendah terdapat pada kondisi muatan 5. Akan tetapi lengan GZ masih jauh lebih besar dari nilai minimum yang direkomendasikan IMO. Derrett (1984) menje- laskan, jika kapal menjadi miring dan tidak da- pat kembali ke posisi semula, tetapi terus ber- gerak ke arah kemiringan (GZ negatif), maka kapal dalam kondisi unstable equilibrium. Nilai masing-masing kurva disajikan pada Tabel 3 dan kualitas stabilitas (%) pada Tabel 3. Nilai GZ maksimum kelima kondisi varia- si distribusi muatan berbeda satu sama lain. Nilai GZ maksimum tertinggi pada kondisi mua- tan 4 (0,628 m.rad) terbentuk pada sudut 37 o dan GZ terkecil pada kondisi muatan 5 (0,525 m.rad) terbentuk pada sudut 34 o , ini menunjuk- kan kemampuan terbesar yang dimiliki kapal untuk kembali tegak setelah miring (kriteria D dan E, Tabel 2). Vanishing angle merupakan sudut terbe- sar kemiringan kapal tanpa terjadinya nilai GZ yang negatif. Vanishing angle lima variasi kon- disi muatan sama (79 o ), namun berbeda pada nilai stabilitas dinamis (luas area di bawah kur- va statis). Besar sudut ini diketahui dari titik po- tong kurva GZ dengan sumbu X (axis), dimana nilai GZ statis sama dengan 0 disebut dengan angle of vanishing stability (Tabel 3). Rawson and Tupper (1989) menyatakan, selang stabili- tas (range of stability), yaitu selang dimana nilai GZ adalah positif, biasanya berada pada selang sudut 0 o sampai 90 o , dimana kapal akan kem- bali ke posisi semula setelah momen yang me- nyebabkan kemiringan hilang. Perubahan nilai ton displacement berpe- ngaruh terhadap nilai KG, akan tetapi tidak langsung menentukan penurunan atau pening- katan nilai tersebut. Tabel 5, kondisi muatan 1 dengan bobot 39,748 ton dengan nilai KG 1,226 m, sedangkan kondisi muatan 2 lebih be- sar yaitu 44,321 ton dengan nilai KG 1,158 m. Hal ini terjadi karena kondisi 1 BBM, air tawar dan bahan makanan terkonsentrasi ditempat yang tinggi (buritan) sedangkan kondisi 2 justru sebaliknya (haluan) (Iskandar, 2007). Penem- patan bobot yang tinggi secara vertikal pada kapal akan besar pengaruhnya terhadap peru- bahan nilai KG, demikian pula sebaliknya. Tabel 4 menjelaskan bahwa nilai ton dis- placement berpengaruh terbalik terhadap tinggi metacentre (GM). Semakin besar displace- ment, maka tinggi metacentre menurun dan ni- lai KG bertambah. Hal ini disebabkan sebuah beban w (ton) meningkatkan draft, maka centre of gravity akan meningkat dan tinggi metacen- tre menurun. Perubahan GM tidak sebanding dengan perubahan nilai centre of grafity. Peru- bahan pada nilai metacentre berpengaruh ter- hadap periode oleng. Periode oleng adalah sejumlah waktu yang dibutuhkan oleh kapal untuk kembali te- gak setelah kapal miring karena gaya yang be- kerja padanya. Periode oleng kapal Atadroe di- sajikan pada Tabel 5. Kelima kondisi distribusi muatan memperlihatkan nilai periode oleng 3,0-3,2 detik, nilai tersebut jauh dibawah stan- dar yang digunakan yaitu 5,5-7,0 detik (Bhatta- charyya, 1978). Kondisi ini memberikan infor- masi bahwa nilai periode oleng kapal Atadroe termasuk kecil, sehingga olengan cepat dan menyentak–nyentak. Hal ini akan berakibat bu- ruk terhadap kenyamanan kerja anak buah ka- pal. Nilai periode oleng disajikan pada Tabel 4. Nilai periode oleng sebuah kapal sangat tergantung dari tinggi nilai metacentre (GM) dan radius girasi (radius of gyration) dari kapal ter- sebut. Semakin besar GM dengan lebar kapal yang tetap, periode oleng akan semakin kecil, demikian sebaliknya, semakin kecil GM maka akan semakin besar nilai periode olengnya (Bhattacharyya, 1978). Distribusi muatan 4 memiliki nilai periode oleng lebih kecil diban- dingkan dengan lainnya, ini berarti waktu yang dibutuhkan kembali ke posisi semula lebih cepat dari kondisi muatan 5 (nilai periode oleng lebih besar). Hal ini mengindikasikan kedua penataan muatan berbeda, namun nilai periode oleng kelima distribusi muatan tidak berbeda
  • 6. 118 Marine Fisheries 1 (2): 113-122, November 2010 jauh. Istopo (1997) menyatakan, nilai periode oleng pada distribusi muatan berbanding terba- lik dengan initial GM. Nilai periode oleng kecil (olengan cepat) memiliki keuntungan dan juga kerugian. Jika kapal mengalami kemasukan air atau perpinda- han muatan atau air ballast yang besar, maka kapal akan lebih aman. Nilai periode oleng yang kecil akan mengakibatkan tegangan yang besar sehingga kapal akan menjadi kaku (stiff) dan menyentak-nyentak, sehingga akan me- nimbulkan kekurangnyamanan bagi awak ka- pal. Nilai periode oleng dapat diperbesar de- ngan memperkecil tinggi metacentre (GM) de- ngan cara menaikkan titik berat muatan. Saat terjadi nilai periode oleng besar (olengan lambat) karena nilai GM kecil, maka hal sebaliknya akan terjadi, kapal akan menjadi langser (tender). Jika terjadi kemiringan besar, perpindahan muatan besar atau kebocoran, maka kapal akan menjadi relatif tidak aman. Nilai periode oleng besar akan mengakibatkan tegangan menjadi lebih kecil, sehingga kenya- manan awak kapal akan menjadi lebih baik. Tabel 1 Hasil perhitungan perkiraan ton displacement (Δ), draft, KG, dan LCG No Distribusi berat Nilai Muatan (%) BBM (%) d (m) Δ (ton) KG (m) LCG (m) 1 0 100 0,939 39,748 1,226 -0,523 2 100 20 1,006 44,321 1,158 0,004 3 70 25 0,952 40,647 1,112 0,047 4 50 20 0,914 38,073 1,119 0,113 5 100 55 1,039 46,600 1,221 -0,304 Tabel 2 Luas area di bawah kurva stabilitas statis kondisi distribusi muatan Kriteria IMO Code Kondisi distribusi berat 1 2 3 4 5 A 0,055 m. rad 0,166 0,166 0,181 0,182 0,160 B 0,090 m. rad 0,263 0,262 0,288 0,291 0,251 C 0,030 m. rad 0,106 0,105 0,118 0,119 0,099 D 0,20 m 0,56 0,55 0,62 0,63 0,52 E > 25o 34o 35o 36o 37o 34o F 0,15 m 1,26 1,3 1,36 1,39 1,25 Vanishing angle - 79o 79o 79o 79o 79o Tabel 3 Margin luas area di bawah kurva stabilitas statis kondisi muatan (%) Kriteria IMO Code Margin (% ) kondisi distribusi berat 1 2 3 4 5 A 0,055 m. rad 202,516 202,476 228,458 231,269 190,523 B 0,090 m. rad 192,462 190,947 220,025 223,396 178,447 C 0,030 m. rad 254,607 249,660 292,763 298,123 232,773 D 0,20 m 179,2 175,3 209,75 214,25 162,25 E > 25o 36 40 44 48 36 F 0,15 m 740 766,66 806,66 826,66 733,33
  • 7. Marjoni et.al. – Stabilitas Statis dan Dinamis Kapal Purse Seine di NAD 119 Tabel 4 Draft, ton displacement, KG,GM dan periode oleng hasil perhitungan Kondisi muatan Distribusi Berat Nilai Muatan (%) BBM d (m) Δ (ton) KG (m) GM (m) T (det) 1. 0 100 0,939 39,748 1,226 1,26 3,17 2. 100 20 1,006 44,321 1,158 1,30 3,12 3. 70 25 0,952 40,647 1,112 1,36 3,05 4. 50 20 0,914 38,073 1,119 1,39 3,02 5. 100 55 1,039 46,600 1,221 1,25 3,18 Tabel 5 Distribusi berat, nilai draft rata-rata (d), KG, GM, LCG dan ton displacement KM. Atadroe No. Distribusi berat Nilai Muatan (%) BBM d (m) Δ (ton) KG (m) GM (m) LCG (m) 1. 0 100 0,94 39,748 1,23 1,26 -0,441 2. 100 20 1,01 44,321 1,16 1,30 0,004 3. 70 25 0,95 40,647 1,11 1,36 0,047 4. 50 20 0,91 38,073 1,12 1,39 0,113 5. 100 55 1,04 46,600 1,22 1,25 -0,304 Gambar 6 Kurva stabilitas statis dan dinamis muatan 1
  • 8. 120 Marine Fisheries 1 (2): 113-122, November 2010 Gambar 7 Kurva stabilitas statis dan dinamis muatan 2 Gambar 8 Kurva stabilitas statis dan dinamis muatan 3 Gambar 9 Kurva stabilitas statis dan dinamis muatan 4
  • 9. Marjoni et.al. – Stabilitas Statis dan Dinamis Kapal Purse Seine di NAD 121 Gambar 10 Kurva stabilitas statis dan dinamis muatan 5 Gambar 11 Kurva stabilitas statis (a) dan dinamis (b). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Nilai KG kapal purse seine yang diteliti mengalami perubahan pada tiap perubahan muatan. Nilai KG terbesar pada kondisi muat- an 1 (100% BBM – 0% muatan), dan KG terke- cil pada kondisi muatan 3 (BBM tersisa 26% dan muatan 70%). Kelima variasi kondisi distribusi muatan menunjukkan stabilitas statis dan dinamis kapal baik, hal ini ditunjukkan nilai lengan penegak/ kopel (GZ) positif dan jauh di atas nilai mini- mum rekomendasikan IMO. Nilai periode oleng kapal kecil, sehingga gerakan untuk kembali ke posisi semula (tegak) menjadi cepat dan menyentak-nyentak. Kondisi ini mengakibatkan tidak nyaman bagi awak kapal. Saran Konsentrasi muatan sebaiknya ditinggi- kan dari base line untuk memperbesar nilai pe- riode oleng. (a) (b)
  • 10. 122 Marine Fisheries 1 (2): 113-122, November 2010 Penambahan muatan masih memungkin- kan untuk dilakukan, penambahan tersebut se- baiknya ditempatkan di atas deck pada lam- bung kiri, sehingga KG menjadi lebih tinggi. Sebaiknya lebar (B) kapal diperbesar pa- da pembangunan kapal selanjutnya, sehing-ga oleng lebih lambat. DAFTAR PUSTAKA Bhattacharya R. 1978. Dynamic of Marine Vehi- cles. New York: John Wiley and Son, Inc. [BBPPI]. Balai Besar Pengembangan Penang- kapan Ikan Semarang. 2006. Pengertian Dasar Besaran-Besaran Kapal. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. Derrett DR. 1984. Ship Stability For Masters and Mater. “Ed ke- 4”. England: Butler and Tenner Ltd. Husni E. 2003. Analisis Gerakan Coupled Heaving-Pitching Kapal Purse Seine Terhadap Gelombang Regular Head Seas [terhubung berkala]. http://www.tumoutu. Net/702-07134/edi husni.htm. [2 Mei 2009]. [IMO] International Maritime Organization. 1995. Code on Intact Stability For All Type of Ships Covered by IMO Instruments Resolution A. 749 (18). Iskandar BH. 2007. Stabilitas Statis dan Dinamis Kapal Latih Stella Maris. Buletin PSP. No. 16(1): 31-49. Istopo. 1997. Stabilitas Kapal. Jakarta: Yayasan Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (CAAIP). Palumian. 1999. Stabiliteit. Jakarta: Yayasan Pendidikan Pelayaran Djadajat-1963. Rawson KJ, and Tupper EC. 1983. Basic Ship Theory. ”Ed ke-3”. Volume 1. London: Longman.