Pembentukan nikel laterit dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, komposisi larutan dan gas hidrotermal, serta komposisi batuan. Tipe fluida panas bumi berperan besar dalam menentukan jenis alterasi yang terbentuk karena memiliki komposisi kimia yang bervariasi. Kandungan unsur-unsur terlarut dalam fluida digunakan untuk mengetahui temperatur reservoir dan jenis mineral sekunder yang akan terbentuk.
Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Nikel Laterit
1. https://pdftoword-converter.online/enter/?url=https://docplayer.info/46300006-
Bab-v-pembentukan-nikel-laterit.html
https://www.academia.edu/12266776/NIKEL_LATERIT_DAN_FAKTOR_YANG_MEMPE
NGARUHI_PEMBENTUKANNYA
https://docplayer.info/46300006-Bab-v-pembentukan-nikel-laterit.html
Alterasi hidrotermal adalah suatu proses yang terjadi akibat adanya
interaksi antara larutan hidrotermal dengan batuan samping yang dilaluinya.
Interaksi antara larutan hidrotermal dan batuan tersebutakan menghasilkan
mineral –mineralsekunder yang kehadiran dan kelimpahannya tergantung oleh
kondisi fisika dan kimia tertentu (Browne, 1999). Terdapat enam faktor yang
mempengaruhi pembentukan mineral sekunderdalam sistem hidrotermal
(Brown 1978 op. cit. Browne, 1999), yaitu: temperatur, sifat kimia
larutan hidrotermal, komposisilarutan hidrotermal, komposisi batuan samping,
durasi aktivitas hidrotermal, dan permeabilitas batuan.
Studi terhadap kehadiran mineral hidrotermal, urutan pengendapan mineral,
dan urat yang saling bersilangan dapat membantu dalam merekonstruksikan
perubahan-perubahan yang mungkin terjadi didalam reservoir. Perubahan-
perubahan tersebut terjadi pada suatu lingkungan panas bumi aktif yang
meliputi fluktuasi temperatur, permeabilitas, dan bahkan komposisi fluida
hidrotermal. Kondisi ini dapat berlangsung melalui beberapa tahapan. Masing-
masing tahapan tersebut dicirikan oleh kehadiran mineral hidrotermal tertentu
yang terbentuk melalui proses penggantian (replacement) ataupun pengendapan
langsung (direct deposition) dari larutan hidrotermal (Browne, 1999).
Tipe fluida panasbumisangat berperan dalam pembentukan tipe alterasi
yang akan terbentuk karena mempunyai komposisi kimia yang beragam dan sangat
dipengaruhi oleh kondisi geologi, asal air, dan pencampuran gas-gas magmatik
dan metamorf. Kondisi hidrologi juga sangat penting, mengingat hal ini sangat
berpengaruh terhadap derajat pencampuran atau pendidihan yang dapat merubah
komposisi fluida. Komposisi fluida dan gas secara umum menunjukan kondisi
alamiah sistem panas bumi.
2. Berdasarkan kandungan beberapa unsur terlarut dalam fluida panas bumi
maka dapat diketahui tipe fluida panasbumi, yaitu: air klorida (Cl), air
bikarbonat (HCO3) dan air asam sulfat (SO4). Selain itu, kandungan unsur- unsur
terlarut tersebut dapat juga digunakan dalam perhitungan geotermometer yang
digunakan untuk mengetahui temperatur reservoir di bawah permukaan serta
untuk mengetahui kemungkinan mineral sekunder yang akan terbentuk
berdasarkan diagram aktivasi (Nicholson, 1993)
.
.