MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
Perbandingan (02 oktober_2020)
1. PERBANDINGAN
Ternyata, meskipun terdengar remeh dan biasa kamu lakukan,
kegiatan membandingkan itu ada kaitannya dengan matematika, lho. Ada
cara-cara tertentu yang bisa kamu gunakan untuk melakukan
perbandingan.
Misalnya, nilai ujian matematika Yodi 80 dan nilai ujian matematika Rian
60. Nah, dari keterangan ini, kita dapat membandingkan data-data yang ada,
yaitu:
1. Nilai ujian Yodi 20 poin lebih besar.
[Hal ini didapat dari perhitungan: 80 – 60 = 20 poin]
2. Nilai Yodi empatper tiga kali lebih besar daripada Rian.
[Hal ini didapat dari perhitungan 80/60 = 4/3]
Dalam melakukan perbandingan, ada dua hal yang harus kamu perhatikan:
(1) Dalam membandingkan dua besaran dengan cara menghitung hasil bagi,
besaran-besaran tersebut harus merupakan besaranyang sejenis.
2. 1. PERBANDINGAN SENILAI
Misalnya, terdapat himpunan-himpunan bilangan A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {10,
20, 30, 40, 50}
Himpunan A menyatakan waktu tempuh dalam satuan detik dan himpunan
B menyatakan jarak yang ditempuh dalam satuan kilometer. Sekarang coba,
deh, kamu pikir, apa nyumabungnya antara waktu tempuh dan jarak?
Ya, betul. “sejauh”.
Kita dapat mengaitkan waktu tempuh (s) “sejauh” jarak yang dia tempuh (km).
Maka hasilnya:
A) 1 detik sejauh 10 km
B) 2 detik sejauh 20 km
C) 3 detik sejauh 30 km
D) 4 detik sejauh 40 km
E) 5 detik sejauh 50 km
Kalau kita buat dalam bentuk tabel, maka akan menjadi:
Kamu sudah mulai bisa melihat polanya belum, Squad? Dalam
perbandingan senilai, semakin tinggi nilai yang satu (A), maka akan semakin
tinggi juga nilai (B)nya. Oleh karena itu, perbandingan jenis ini disebut sebagai
perbandingan senilai. Karena nilai A akan “sejalan” dengan nilai B.
3. Apabila data tadi kita olah dalam bentuk grafik koordinat kartesius, maka
hasilnya akan seperti ini:
2. PERBANDINGAN BERBALIK NILAI
Misalnya, ada seorang peternak mempunyai 150 ekor sapi. Satu ikat
rumput dihabiskan dalam waktu satu hari. Itu artinya, apabila peternak
tersebut mempunyai
A) 75 ekor sapi, pakan ternak habis dalam waktu 2 hari
B )50 ekor sapi, pakan ternak habis dalam waktu 3 hari
C) 30 ekor sapi, pakan ternak dihabiskan dalam waktu 5 hari
D) 25 ekor sapi, pakan ternak dihabiskan dalam waktu 6 hari
4. Kalau kita buat dalam bentuk tabel, maka akan terlihatsepertiberikut:
Dari data itu, dapat disimpulkan bahwa semakin sedikit jumlah sapi, maka
jumlah yang dibutuhkan semakin banyak. Nah, perbandingan sepert ini
dinamakan dengan perbandingan berbalik nilai.
Apabila data tadi kita olah dalam bentuk grafik koordinat akrtesius, maka
hasilnya akan menjadi:
Bagaimana, sudah mulai terlihat jelas kan perbedaan antara
senilai dan berbalik nilai. Kalau yang arahnya “sejalan”, itu termasuk ke dalam
perbandingan senilai. Di sisi lain, kalau berbanding terbalik, masuk ke dalam
perbandingan berbalik nilai.