ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI INDONESIA
1. 1
KEBUTUHAN ENERGI DI INDONESIA DAN
KEBUTUHAN ENERGI ENERGI DI DUNIA
Disusun Oleh :
1. Christopher Danang P.K. 1121600009
2. Akbar Nugratama 1121600057
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SERPONG
2019
2. 2
DAFTAR ISI
Cover......................................................................................................... 1
Daftar isi..................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 3
1.3 Tujuan................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian............................................................................................ 5
2.2 Bentuk Bentuk Energi........................................................................... 5
2.3 Kebutuhan Energi Indonesia................................................................ 7
2.4 Kebutuhan Energi Dunia.................................................................... 11
KESIMPULAN.......................................................................................... 14
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi merupakan kebutuhan pokok yang esensial bagi
perikehidupan manusia. Manusia hidup memerlukan energi. Energi tidak
saja digunakan untuk menggerakkan sistem yang ada dalam tubuhnya
seperti peredaran darah, dan pencernaan makanan. Energi dibutuhkan
oleh manusia bahkan oleh semua makhluk hidup da Kebutuhan dunia
masa kini masih banyak bergantung pada energi fosil, seperti minyak
bumi. Kita mengetahui bahwa sumber daya minyak bumi tak dapat
diperbaharui. Oleh karena itu, dalam topik energi kali ini dibicarakan juga
tentang kemungkinan memanfaatkan energi surya untuk kehidupan
sehari-hari, diperkenalkan pula prinsip kerja PLTN sebagai sumber energi
alternatif. Semua subtopik disajikan dalam bentuk konsep dasar contoh-
contoh yang sederhana dengan harapan akan mudah diserap sehingga
calon guru SD mempunyai wawasan yang cukup meluas dan mendasar
tentang energi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Energi terdapat dalam berbagai bentuk dalam mekanika
dikelompokkan menjadi dua yaitu: Energi Kinetik dan Energi Potensial.
Energi Kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak.
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda pada suatu
tempat (kedudukan) tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Kebutuhan energi di indonesia?
2. Kebutuhan energi di dunia?
4. 4
Rumusan masalah yang telah tersebut pada bagian atas
diharapkan dapat menjadi patokan penulis dalam meyusun makalah
1.3 Tujun
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. untuk memahami pengertian tentang energi
2. untuk mengetahui pemanfaatan energi
3. untuk mengetahui kebutuhan kebutuhan energi baik di indonesia
maupun di dunia
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Suatu benda dikatakan memiliki energi jika ia dapat melakukan
kerja. Cahaya matahari memiliki energi, ia dapat menguapkan air laut atau
mengeringkan pakaian. Bensin memiliki energi karena pembakaran
bensin dapat menggerakkan mesin mobil. Jadi Energi adalah sesuatu
yang dapat menyebabkan benda dapat melakukan kerja. Satuan energi
dalam Sistem Internasional (SI) adalah joule (J). Satuan energi dalam
sistem yang lain adalah kalori, erg, dan kWh (kilo watt hours). Kesetaraan
joule dengan kalor adalah sebagai berikut. 1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule
= 0,24 kalori.
2.2 Bentuk Bentuk Energi
a. Energi Kinetik
Energi Kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang
bergerak. Energi Kinetik dapat berupa gerakan gelombang, molekul
molekul, benda, zat dan objek. Besarnya tergantung dari massa dan
kecepatan benda itu bergerak.
Yang termasuk energi kinetik adalah :
1. Energi Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Kita dapat memanfaatkan angin
untuk berlayar, memutar baling-baling dan sebagainya.
2. Energi Gelombang Laut
Gelombang laut mengadung energi yang besar karena dapt
memecahkan batu karang, menghempaskan kapal. Sampai sekarang
energi gelombang banyak dimanfaatkan oleh orang.
3. Energi Suara
Suara adalah suatu gelombang juga. Gelombang suara merambat
melalui zat perantara misalnya udara, air, zat padat. Gelombang suara
6. 6
membawa energi karena ia dapat memecahkan kaca jendela, misalnya
dari suatu ledakan petasan yang besar.
4. Energi Cahaya
Cahaya adalah suatu gelombang atau materi yang bergerak dari
sumber cahaya. Cahaya matahari dapat kita manfaatkan energinya untuk
mengeringkan pakaian, membunuh kuman-kuman, bahkan dapat
digunakan untuk mengadakan energi listrik.
5. Energi Panas
Energi panas benda, sebanding dengan getaran partikel dalam
suatu materi. Jumlah panas yang memiliki suatu benda adalah jumlah
energi kinetik dari semua pertikel yang bergerak dalam benda. Energi
panas adalah sutu bentuk energi. Energi panas dapat melakukan usaha,
misalnya meleburkan besi, dan mendidihkan air.
b. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda pada
suatu tempat (kedudukan) tertentu. Oleh karena itu energi potensial
disebut juga energi tenaga tempat. Energi potensial dapat berupa energi
yang tersimpan dan energi posisi – energi gravitasi.
Yang termasuk Energi potensial adalah:
1. Energi Kimia
Energi yang tersimpan dalam ikatan atom dan molekul. Biomassa,
minyak bumi, gas alam, dan batu bara adalah contoh-contoh energi kima
yang tersimpan. Energi kimia diubah menjadi energi panas ketika kita
membakar kayu di perapian atau membakar bensin di mesin mobil.
2. Energi Mekanik
Energi yang tersimpan dalam objek dengan tegangan. Pegas yang
ditekan dan karet yang diregangkan adalah contoh-contoh energi mekanik
yang tersimpan.
3. Energi Nuklir
Energi yang tersimpan dalam inti atom – energi yang menjaga inti
tetap bersatu. Sangat besar jumlah energi yang dapat dilepaskan ketika
inti digabungkan atau dibelah. Pembangkit listrik tenaga nuklir membelah
7. 7
inti atom uranium dalam sebuah proses yang disebut fisi. Matahari
menggabungkan inti atom hidrogen dalam proses yang disebut fusi.
4. Energi Gravitasi
Energi yang tersimpan dalam objek yang tinggi. Makin tinggi dan
berat suatu objek, semakin banyak pula energi gravitasi yang tersimpan.
Ketika anda menaiki sebuah menuruni bukit curam dan mendapatkan
kecepatan, energi gravitasi sedang diubah menjadi energi gerak.
5. Energi Listrik
Apa yang disimpan dalam sebuah baterai, dan dapat digunakan
untuk menyalakan sebuah telepon genggam atau menyalakan sebuah
mobil. Energi listrik dibawa oleh partikel super kecil yang bernama
elektron, biasanya bergerak melalui kawat.
2.3 Kebutuhan Energi di Indonesia
Kebutuhan energi nasional hingga tahun 2050 terus meningkat
sesuai dengan pertumbuhan ekonomi, penduduk, harga energi, dan
kebijakan pemerintah. Dengan laju pertumbuhan PDB rata-rata sebesar
6,04% per tahun dan pertumbuhan penduduk sebesar 0,71% per tahun
selama tahun 2016-2050 mengakibatkan laju pertumbuhan kebutuhan
energi final sebesar 5,3% per tahun. Untuk itu, kebutuhan energi
meningkat dari 795 juta SBM pada tahun 2016 menjadi 4.569 juta SBM
pada tahun 2050. Pada tahun 2050, pangsa kebutuhan energi final
terbesar adalah bahan bakar minyak (BBM) yakni sebesar 40,1%, diikuti
oleh listrik (21,3%), gas (17,7%), batubara (11,0%), dan sisanya LPG,
bahan bakar nabati (BBN) dan biomassa masing-masing di bawah 4%.
A. Energi Fosil
Cadangan minyak bumi Indonesia pada tahun 2016 adalah
7.251,11 MMSTB atau mengalami penurunan 0,74% terhadap tahun
2015. Serupa dengan minyak bumi, cadangan gas bumi juga mengalami
penurunan terhadap tahun lalu sebesar 5,04%. Menurut data dari SKK
Migas, cadangan minyak yang sudah diproduksi adalah sekitar 92,1%
8. 8
terhadap total cadangan, sedangkan cadangan gas bumi yang telah
diproduksi adalah sebesar 34,5% terhadap total cadangan. Produksi
minyak bumi saat ini sebesar 338 juta barel dan dengan
mempertimbangkan cadangan terbukti minyak yang ada, maka
diperkirakan cadangan terbukti minyak akan habis dalam kurun waktu 9
tahun lagi.
Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia sebagai salah satu
negara berkembang di dunia terus mengalami pertumbuhan.
Pertumbuhan tersebut menimbulkan berbagai dampak terhadap aspek
kehidupan manusia. Salah satu aspek yang cukup terpengaruh dengan
adanya pertambahan jumlah penduduk adalah penggunaan energi untuk
menunjang kebutuhan hidup yang meliputi sektor industri, transportasi,
rumah tangga, dan lain sebagainya. Semakin banyak penduduk yang
berada di sebuah negara, semakin banyak pula energi yang dibutuhkan
dan digunakan oleh negara tersebut.
Sumber: BPPT – Outlook Energi Indonesia 2013
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa konsumsi energi final per
sektor di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Konsumsi
energi meningkat sebesar 764 juta Setara Barel Minyak (SBM) dari tahun
2000 sampai 2011. Sektor dengan konsumsi energi terbesar juga
mengalami perubahan. Pada tahun 2000 sektor rumah tangga
mendominasi konsumsi energi sebesar 38,8% yang kemudian disusul
9. 9
sektor industri sebesar 36,5%. Sedangkan pada tahun 2011 sektor
industri menduduki posisi teratas yaitu sebesar 37,2% dan kemudian
sektor rumah tangga sebesar 30,7%.
Sektor-sektor yang terdapat dalam grafik di atas menggunakan
berbagai jenis energi, seperti bahan bakar minyak atau BBM (avtur,
avgas, bensin, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, dan minyak
bakar), batubara, gas, elpiji (LPG), listrik, dan biomasa. Energi tersebut
digunakan manusia untuk melakukan berbagai aktivitas yang menunjang
kebutuhan hidupnya. Menurut Adiarso, Direktur Pusat Teknologi
Pengembangan Sumberdaya Energi Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi, konsumsi energi final yang meningkat sebesar 3% selama
tahun 2000-2011 ini sejalan dengan pertumbuhan penduduk, ekonomi,
dan kebijakan dari pemerintah. Berikut ini adalah grafik konsumsi energi
final per jenis pada tahun 2000-2011 dalam juta SBM.
Sumber: BPPT – Outlook Energi Indonesia 2013
Berdasarkan grafik di atas, konsumsi energi terbesar dari tahun
2000 sampai 2011 ialah jenis BBM. BBM yang berasal dari fosil ini paling
banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia, baik itu dalam sektor
industri (untuk bahan bakar mesin), transportasi (bensin dan solar), rumah
tangga (minyak tanah), dan lain sebagainya. Selain BBM, batubara juga
10. 10
merupakan energi yang berasal dari fosil. Ketergantungan Indonesia
terhadap bahan bakar fosil sudah mencapai angka 97% .
Pemanfaatan BBM sebagai energi di Indonesia sudah melewati
batas wajar. Tiap tahun negara ini harus mengimpor BBM karena
kebutuhan masyarakatnya yang tinggi sehingga memberi pengaruh yang
kurang baik terhadap neraca perdagangan. Pada tahun 2011 neraca
perdagangan Indonesia mengalami defisit akibat impor migas yang tidak
terkendali sebesar US$ 0,7 miliar, kemudian semakin parah pada tahun
2012 yaitu sebesar US$ 5,1 miliar. Bahkan pada Januari-Juli 2013 defisit
migas sudah mencapai US$ 7,6 miliar. Pada tabel di bawah ini dapat
diketahui bahwa ekspor migas di tahun 2012 lebih kecil daripada impor
migas, demikian pula pada Januari-Juli tahun 2013. Ekspor migas juga
masih kalah jauh jika dibandingkan dengan ekspor nonmigas yang
berhasil mencapai surplus.
Sumber: Berita Resmi Statistik No. 58/09/Th. XVI
Penyebab meningkatnya impor migas juga berasal
dari lifting minyak di Indonesia yang berkurang. Lifting minyak merupakan
proses memproduksi, mengolah, dan menggunakan minyak untuk
keperluan dalam negri. Pemerintah pesimis dengan target lifting minyak
pada tahun 2014 yang menargetkan 870 ribu barel per hari (bph)
11. 11
sehingga direvisi menjadi 820 ribu bph. Susilo Siswoutomo, Wakil Menteri
Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), menjelaskan bahwa sumur minyak
di Indonesia sudah tua sehingga tidak optimal lagi dalam memproduksi.
Realisasi lifting pada tahun 2013 kemarin juga meleset dari target, yang
mulanya ditarget 840 ribu bph hanya direalisasi 826 ribu bph saja.
Penggunaan energi yang tidak terkendali ini membuat pemerintah
turut campur tangan. Sudah banyak kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasi permasalahan di bidang energi. Baru-baru ini
Dewan Energi Nasional (DEN) dan Komisi VII DPR RI telah menyepakati
Rancangan Kebijakan Energi Nasional atau R-KEN untuk diproses lebih
lanjut menjadi Kebijakan Energi Nasional (KEN). KEN ini bertujuan untuk
pengelolaan dan sasaran penyediaan energi nasional sampai tahun 2050
mendatang yang mengacu pada energi baru terbarukan (EBT), bauran
energi, pengelolaan batubara, gas bumi, harga subsidi energi, dan juga
ketentuan pengurangan subsidi energi.
Menurut pandangan Tumiran, anggota Dewan Energi Nasional,
KEN masih dinilai kurang cerdas karena energi yang terdapat di Indonesia
hanya digunakan dan dijual ke luar negeri tanpa adanya penambahan
nilai. KEN seharusnya mampu mendorong percepatan kemandirian dan
ketahanan energi bangsa. Oleh karena itu, DEN sudah merencanakan
pemanfaatan EBT, yaitu energi surya, angin, air, dan biomassa, yang
mampu memenuhi kebutuhan energi nasional sampai 21%. Saat ini EBT
baru memenuhi 5% dari seluruh kebutuhan energi masyarakat di
Indonesia.
12. 12
2.4 Kebutuhan Energi di Dunia
Perubahan energi didunia
Dalam Skenario Kebijakan Baru, peningkatan pendapatan dan 1,7
miliar orang tambahan, sebagian besar ditambahkan daerah perkotaan di
negara berkembang, mendorong permintaan energi global lebih dari
seperempat hingga 2040. Peningkatannya akan sekitar dua kali lebih
besar jika bukan karena perbaikan lanjutan dalam efisiensi energi, alat
kebijakan yang kuat untuk mengatasi masalah keamanan energi dan
keberlanjutan. Semua pertumbuhan berasal dari ekonomi berkembang,
yang dipimpin oleh India. Baru-baru ini tahun 2000, Eropa dan Amerika
Utara menyumbang lebih dari 40% dari permintaan dan pengembangan
energi global ekonomi di Asia sekitar 20%. Pada 2040, situasi ini benar-
benar terbalik. Pergeseran besar dalam konsumsi energi ke Asia
dirasakan di semua bahan bakar dan teknologi, serta dalam investasi
energi. Asia merupakan setengah dari pertumbuhan global dalam gas
alam, 60% dari kenaikan angin dan PV surya, lebih dari 80% dari
peningkatan minyak, dan lebih dari 100% pertumbuhan batubara dan
nuklir (diberikan penurunan di tempat lain). Lima belas tahun yang lalu,
Eropa perusahaan mendominasi daftar perusahaan daya top dunia, diukur
dengan memasang kapasitas, sekarang enam dari sepuluh adalah utilitas
Cina. Revolusi serpih terus meningkatkan pasokan minyak dan gas,
memungkinkan Amerika Serikat untuk menarik diri dari sisa ladang
sebagai produsen minyak dan gas terbesar di dunia. Dalam skenario
Kebijakan Baru, Amerika Serikat menyumbang lebih dari setengah minyak
dan gas global pertumbuhan produksi hingga 2025 (hampir 75% untuk
minyak dan 40% untuk gas). Pada 2025, hampir setiap kelima barel
minyak dan setiap meter kubik gas keempat di dunia berasal dari Amerika
Serikat. Shale menambah tekanan pada eksportir minyak dan gas yang
sangat bergantung pendapatan ekspor untuk mendukung pembangunan
nasional.
13. 13
Bila diproyeksikan ke depan, konsumsi tahunan energi dunia di
tahun 2030 diprediksi berada di level 17.000 MTOE. Angka prediksi ini
sudah mengakomodir skenario berbagai kebijakan/policies yang sudah
dibuat dan diimplementasikan berbagai negara di dunia sampai tahun
2008. Dalam pengertian, jika setelah tahun 2008 tidak ada lagi kebijakan
baru yang bisa men-trigger upaya peghematan dan diversifikasi energi
lebih lanjut, maka angka ramalan konsumsi energi dunia di tahun 2030
tersebut sangat besar kemungkinan bisa terjadi. Pertambahan konsumsi
energi dunia dalam 20 tahun ke depan didominasi oleh negara-negara
non-OECD yang nota bene merupakan negara-negara berkembang di
Timur Tengah, Afrika, Eropa Timur (Eurasia), Amerika Latin, dan negara-
negara Asia lainnya termasuk Indonesia, serta dua negara yang bakal
menjadi raksasa ekonomi dunia, yaitu China dan India. Hal ini bisa
difahami karena sebagian besar negara-negara non-OECD ini sedang
mengalami proses industrialisasi dan sedang dalam proses meningkatkan
taraf hidup warganya, sehingga diperlukan tambahan pasokan energi
yang lebih banyak dari tahun ke tahun untuk mencukupi kebutuhan
energinya hingga sampai mencapai titik ekuilibrium tertentu. Separuh dari
pertambahan permintaan energi dunia dalam dua dasawarsa mendatang
akan dipakai untuk memenuhi pertumbuhan konsumsi energi di China dan
India. Energi fosil mendominasi konsumsi energi dunia hingga 80% dari
bauran energi (energy mix) di tahun 2030. Pemanfaatan batubara
meningkat paling tajam di antara ketiga jenis energi fosil tersebut.
Permintaan minyak bumi meningkat dari level 85 juta barel per hari pada
tahun 2008 menjadi 106 juta barel per hari di tahun 2030 dengan porsi
30% dari total bauran energi primer. Penambahan produksi minyak untuk
memenuhi kebutuhan dunia dalam 20 tahun mendatang diharapkan
datang dari negara-negara OPEC yang memiliki jumlah cadangan besar
dan biaya produksi relatif. Di sektor pembangkit tenaga listrik, setelah
tahun 2010 diramalkan pemanfaatan energi terbarukan akan menduduki
peringkat kedua setelah batubara.
14. 14
Namun di sektor transportasi kelihatannya pemanfaatan energi
terbarukan masih akan menemui banyak kendala dan tantangan.
Meskipun minyak non konvensional (biofuel misalnya) sudah mulai
digunakan namun bahan bakar berbasis minyak bumi untuk transportasi
masih tetap dominan. Di sisi lain, negara-negara OECD menunjukkan
penambahan kebutuhan energi yang jauh lebih kecil dibandingkan
negara-negara non-OECD. Negara-negara OECD bahkan diprediksi
mampu menurunkan konsumsi minyak bumi sekitar 2,7 juta barel per hari
di tahun 2030. Negara-negara OECD yang sebagian besar merupakan
negara-negara industri maju memang memilki potensi mampu melakukan
penghematan dan diversifikasi energi karena didukung oleh beberapa
faktor: budaya efisien, kurva supply-demand energi dapat dikatakan sudah
mencapai titik ekuilibrium sehingga angka elastisitas energinya kecil
bahkan beberapa negara di Eropa Barat ada yang elastisitasnya negatif,
memiliki kekuatan finansial, serta memiliki kemampuan iptek (ilmu
pengetahuan dan teknologi).
Kebutuhan energi global naik sebesar 2,1% selama 2017. Secara
rata-rata, angka pertumbuhan ini dua kali lipat lebih tinggi dibanding 2016
dengan energi fosil masih sebagai tumpuan utama. Lebih dari 70%
kebutuhan energi global masih dipenuhi oleh minyak, gas, dan batu bara,
sementara energi baru dan terbarukan memasok untuk porsi yang tersisa.
Menurut data International Energy Agency (IEA), selama 2017 efisiensi
energi juga berjalan lambat. Ujungnya emisi karbon naik 1,4% di tahun
lalu, setelah 3 tahun berturut-turut sebelumnya cenderung stabil. Secara
historis, emisi karbon di 2017 juga merupakan yang tertinggi dengan
mencapai 32,5 gigatons. Meski begitu emisi karbon di beberapa negara
masih menunjukkan terdapat penurunan, di antaranya di Amerika Serikat
yang penggunaan energi barunya mulai naik.
15. 15
Kesimpulan
1. Kebutuhan energi di Indonesia
Kebutuhan energi nasional hingga tahun 2050 terus meningkat
sesuai dengan pertumbuhan ekonomi, penduduk, harga energi, dan
kebijakan pemerintah. Dengan laju pertumbuhan PDB rata-rata sebesar
6,04% per tahun dan pertumbuhan penduduk sebesar 0,71% per tahun
selama tahun 2016-2050 mengakibatkan laju pertumbuhan kebutuhan
energi final sebesar 5,3% per tahun
2. Kebutuhan Energi di Dunia
Eropa dan Amerika Utara menyumbang lebih dari 40% dari
permintaan dan pengembangan energi global ekonomi di Asia sekitar
20%. Pada 2040. Dalam skenario Kebijakan Baru, Amerika Serikat
menyumbang lebih dari setengah minyak dan gas global pertumbuhan
produksi hingga 2025 (hampir 75% untuk minyak dan 40% untuk gas).
Pada 2025, hampir setiap kelima barel minyak dan setiap meter kubik gas
keempat di dunia berasal dari Amerika Serikat. Shale menambah tekanan
pada eksportir minyak dan gas yang sangat bergantung pendapatan
ekspor untuk mendukung pembangunan nasional.
Secara umum, laporan tahunan IEA mencatat hal berikut:
1. Kebutuhan akan minyak naik 1,6% di 2017, tertinggi dalam rata-
rata pertumbuhan sepuluh tahun terakhir yang disebabkan oleh
naiknya industri transportasi sekaligus kebutuhan industri
petrokimia
2. Konsumsi gas naik 3% di 2017, di mana kenaikan tertinggi
didorong oleh konsumsi di China.
3. Kebutuhan akan batu bara naik 1%, berbalik dari keadaan dua
tahun terakhir
4. Pertumbuhan energi baru menaik hingga 6,3% didorong oleh
ekspansi pembangkit bertenaga angin, matahari, dan hydropower
5. Penggunaan energi fosil mencapai 81% dari porsi kebutuhan
energi dunia, porsi yang masih besar dalam 30 tahun terakhir