SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
GD-3202 HIDROGRAFI II
Eka Djunarsjah
KK Sains dan Sistem Kerekayasaan Wilayah Pesisir dan Laut
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB
Dasar-Dasar,
Pengamatan, Analisis, dan
Informasi Pasut Laut
Eka Djunarsjah, 2015
 Mahasiswa mampu menjelaskan gaya
pembangkit pasut, teori pasut statik dan
dinamik, konstanta harmonik utama, tipe
pasut, konsep titik amphridomik dan peta
pasut
 Mahasiswa mampu mendefinisikan datum
pasut
 Mahasiswa mampu mengklasifikasikan rezim
pasut
Capaian Belajar Mahasiswa (1)
Eka Djunarsjah, 2015
Mahasiswa mampu :
 menjelaskan metode-metode pengamatan pasut
 menjelaskan karakteristik alat pengamat pasut di
sungai, pesisir, dan lepas pantai
 melakukan instalasi dan mengoperasikan alat ukur
pasut manual dan otomatis
 mengevaluasi dan memilih peralatan yang tepat untuk
suatu kasus pengamatan pasut
 mengkalibrasi data pasut dari hasil pengamatan
analog ataupun digital
 mengevaluasi sumber-sumber kesalahan pada
pengamatan pasut serta mengoreksinya
Capaian Belajar Mahasiswa (2)
Eka Djunarsjah, 2015
 Mahasiswa mampu menentukan sounding
datum dari hasil pengamatan pasut
 Mahasiswa mampu melakukan analisis pasut
dengan metode Admiralty
 Mahasiswa mampu melakukan analisis pasut
dengan metode kuadrat terkecil
Capaian Belajar Mahasiswa (3)
Eka Djunarsjah, 2015
 Mahasiswa mampu melakukan prediksi pasut
menggunakan tabel pasut untuk memprediksi
tinggi muka air pada saat tertentu serta kapan
tinggi suatu muka air terjadi
 Mahasiswa mampu melakukan prediksi pasut
dengan menggunakan model numerik
 Mahasiswa mampu membuat dan
memanfaatkan informasi dari peta pasut
Capaian Belajar Mahasiswa (4)
Eka Djunarsjah, 2015
Materi Kuliah
• Definisi Pasut dan Perubahan Tinggi Muka
Laut
• Jenis Pasut
• Pengamatan Pasut dan Analisis Kualitas Data
Pasut
• Analisis Pasut dan Penentuan Mean Sea Level
dan Chart Datum
• Prediksi Pasut dan Analisis Kualitas Prediksi
Pasut
• Peta Pasut
Eka Djunarsjah, 2015
Definisi Pasut Laut
• Naik turunnya permukaan laut secara periodik
sebagai akibat adanya gaya tarik menarik antara
Bumi, Bulan, dan Matahari (IHO, 1994)
• Merupakan hasil perkawinan antara gaya berat
(pembangkit pasut) dan laut yang menghasilkan
reaksi vertikal (Pasut) dan horisontal (Arus Pasut)
Eka Djunarsjah, 2015
Saat Pasang
Saat Surut
Eka Djunarsjah, 2015
Sejarah Pasut Laut (1)
• Pasut besar dua kali-harian di wilayah Lautan India
mengherankan tentara Alexander Agung dalam
perjalanan tahun 325 SM ke arah Selatan sepanjang
Sungai Indus menuju ke laut, oleh karena mereka hanya
mengenal pasut kecil di Lautan Tengah
• Pytheas melaporkan adanya variasi tengah bulanan
tunggang pasut Lautan Atlantik, dan mencatat bahwa
pasut terbesar (spring tides) terjadi sekitar bulan baru
dan bulan penuh
Eka Djunarsjah, 2015
Sejarah Pasut Laut (2)
• Pliny the Elder menulis tentang hubungan antara pasut
dan bulan, seperti terjadinya pasut dua kali sehari,
tunggang air maksimum yang terjadi beberapa hari
setelah bulan baru (new moon) dan bulan penuh (full
moon), pasut ekuinoks bulan Maret dan September yang
mempunyai tunggang air lebih besar dibandingkan bulan
Juni dan Desember, dan selang waktu yang tetap antara
perjalanan bulan dan pasut tinggi berikutnya pada suatu
lokasi tertentu
Eka Djunarsjah, 2015
Sejarah Pasut Laut (3)
• Tidak semua fakta yang dilaporkan diperkuat oleh
pengukuran-pengukuran modern :
― Pliny the Elder bercerita tentang pengaruh bulan
yang sangat kuat terhadap binatang; ukuran darah
manusia yang bertambah atau berkurang sesuai
‘banyaknya cahaya’; daun dan sayuran juga
merasakan pengaruh bulan; laut dibersihkan saat
bulan penuh
Eka Djunarsjah, 2015
Sejarah Pasut Laut (4)
― Aristotle menyatakan bahwa tidak ada binatang yang
mati kecuali saat surut yang bertahan dalam
kebudayaan populer hingga tahun 1595
― Parish Registers di wilayah Hartlepool Inggris Utara
merekam fase pasut bersama-sama dengan tanggal
dan waktu setiap kematian
― Orang Cina menduga air merupakan darah dari bumi,
pasut sebagai denyutan nadi bumi, atau dengan kata
lain pasut disebabkan oleh denyutan bumi
Eka Djunarsjah, 2015
Sejarah Pasut Laut (5)
― Orang Arab menduga sinar bulan dipantulkan lagi
oleh batuan dasar laut, sehingga air memanas dan
mengembang, yang kemudian berputar dalam bentuk
gelombang menuju pantai
― Secara puitik Malaikat lah yang mengatur tentang
laut; yaitu ketika dia menempatkan kakinya di laut,
maka terjadilah pasang, tetapi ketika dia
mengangkat kakinya, terjadilah surut
Eka Djunarsjah, 2015
Sejarah Pasut Laut (6)
• Pada pertengahan abad ke-17, muncul tiga teori pasut :
― Galileo (1564-1642) berpendapat bahwa rotasi bumi,
setiap tahun mengelilingi matahari dan setiap hari
terhadap sumbunya sendiri, disebabkan gerakan laut
yang dimodifikasi oleh bentuk dasar laut untuk
menghasilkan pasut
Eka Djunarsjah, 2015
Sejarah Pasut Laut (7)
― Descarters (1596-1650) berfikir bahwa angkasa penuh
dengan materi yang tidak kelihatan (ether,) dan ketika
bulan berjalan mengelilingi bumi memadatkan ether ini
sedikit banyak memancarkan tekanan ke laut, sehingga
membentuk pasut
― Kepler (1571-1630) menyatakan bahwa bulan
menggunakan gaya tarik gravitasi pada air laut ke arah
tempat-tempat yang berada di atasnya, yang diimbangi
gaya tarik bumi pada air, sehingga ‘jika bumi berhenti
untuk menarik airnya, semua air laut akan terangkat dan
mengalir ke bulan’
Eka Djunarsjah, 2015
• Suatu kemajuan utama dalam pemahaman ilmiah
tentang pasut dibuat oleh Isaac Newton (1642-1727)
menggunakan hukum gaya tarik gravitasi, untuk
memperlihatkan mengapa terdapat dua pasut untuk
setiap lintasan bulan
Sejarah Pasut Laut (8)
Eka Djunarsjah, 2015
Teori Pasut Setimbang
 Pengertian :
− Pasut yang berkaitan dengan permukaan laut sebagai reaksi
sesaat terhadap potensial pasut
 Asumsi yang digunakan :
− Tidak ada massa daratan dan tidak ada inersia (F = m a)
− Tidak ada gesekan dalam lautan maupun dengan dasar laut
− Kedalaman air > jari-jari bumi
 Kegunaan :
− Identifikasi konstanta harmonik yang penting
− Variasi bulanan (spring/neap)
− Ketidaksamaan harian (deklinasi bulan)
Eka Djunarsjah, 2015
Sistem Bumi - Bulan
Eka Djunarsjah, 2015
Gaya Pembangkit Pasut
Eka Djunarsjah, 2015
Fenomena Pasut Laut (1)
Eka Djunarsjah, 2015
Fenomena Pasut Laut (2)
Eka Djunarsjah, 2015
Fenomena Pasut Laut (3)
Eka Djunarsjah, 2015
Fenomena Pasut Laut (4)
Eka Djunarsjah, 2015
Fenomena Pasut Laut (5)
Eka Djunarsjah, 2015
Fenomena Pasut Laut (6)
Eka Djunarsjah, 2015
Perubahan Tinggi Muka Laut
• Perubahan tinggi muka laut tidak hanya
disebabkan oleh gaya tarik menarik antara
Bulan, Matahari, dan Bumi (Astronomis)
• Faktor lainnya disebabkan oleh Hidrologis
(siklus air), Meteorologis (misalnya : tekanan
atmosfir dan angin), serta Geologis
(karakteristik pantai termasuk batimetri
perairan)
• Perubahan tinggi muka laut dapat diketahui
dengan melakukan Pengamatan Pasut
Eka Djunarsjah, 2015
Variasi Temporal Muka Laut
Faktor/
Durasi
Gelombang Tsunami Pasut Meteorologis Umur Es
Menit
0.05 – 0.5
(Angin)
Jam
0.013 – 0.13
(Seiches)
24 (Diurnal),
12.4 (Semi
Diurnal)
Hari 1
Tahun
1 (Badai),
1 – 10 (El Nino)
Abad 2000 – 5000
Eka Djunarsjah, 2015
Jenis Pasut
• Diurnal : Teluk
Meksiko bagian
Utara, Laut Jawa,
Teluk Tonkin
• Semi Diurnal :
jenis pasut yang
paling banyak
dijumpai di dunia,
termasuk di
Indonesia
• Campuran : Pantai
Pasifik AS, Pulau-
pulau Pasifik
Eka Djunarsjah, 2015
Pengamatan Pasut
• Pengamatan naik turunnya permukaan laut
secara kontinyu selama periode waktu
tertentu (25/39 jam, beberapa hari,
15/29/30 hari, bulanan, bahkan tahunan)
• Lokasinya disebut Stasiun Pasut (ada yang
permanen ada yang temporary)
• Peralatan mulai dari yang sederhana berupa
Palem/Tide Pole, Otomatik/Tide Gauge,
hingga Satelit (Altimetrik)
Eka Djunarsjah, 2015
Stasiun Pasut Permanen (BIG)
Eka Djunarsjah, 2015
Pengamat Pasut Sederhana
Eka Djunarsjah, 2015
Tipe Otomatik (Tide Gauge)
Tipe Pelampung Tipe Tekanan
Eka Djunarsjah, 2015
GPS Pelampung
Di Indonesia masih belum diterapkan,
mengapa ?
Eka Djunarsjah, 2015
Satelit Altimetri
Eka Djunarsjah, 2015
Analisis Kualitas Data Pasut
Spike
0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
2.500
1 11 21 31 41 51 61 71 81 91 101 111 121 131 141
Spike
Gap
Eka Djunarsjah, 2015
Analisis Pasut
Pengolahan data pasut untuk memperoleh
konstanta (Amplitudo dan Fase) dari komponen-
komponen pasut termasuk juga Muka Laut Rata-
rata atau MSL (Mean Sea Level)
Data Pasut
Analisis
Pasut
MSL,
Amplitudo,
Fase
Pengamatan
Pasut
Eka Djunarsjah, 2015
• Fungsi :
– Analisis data pasut selama 15/29 hari
– Penentuan konstanta harmonik pasut : K1, O1, P1,
M2, S2, N2, K2, M4, dan MS4 dalam besaran
amplitudo (a) dan fase (g)
– Penentuan tinggi MSL (So)
 Tahapan Analisis :
– Penggunaan Skema dan Tabel (lihat Tahapannya)
Analisis Metode Admiralty
Eka Djunarsjah, 2015
Analisis Metode Kuadrat Terkecil
Model Matematika :
Keterangan :
H (ti) - Tinggi pasut saat ti
S0 - Tinggi muka laut rata-rata terhadap nol alat pengamat
aj - Amplitudo komponen pasut ke-j (penentuan nilainya memerlukan
pengamatan selama bertahun-tahun)
gj - Fase komponen pasut ke-j (tergantung pada lokasi pengamatan)
wj - Frekuensi komponen pasut ke-j
fj - Argumen astronomis komponen pasut ke-j, terkait dengan presesi
bidang orbit Bulan yang mempunyai periode 18,6 tahun
Vj - Argumen astronomis komponen pasut ke-j, berhubungan dengan
fase masing-masing komponen di Greenwich pada saat t = 0 (tengah
malam)
  

N
1j
jjijjj0i gVtωcosfaS)(tH
Eka Djunarsjah, 2015
Penentuan MSL dan Chart Datum
Muka Laut Sesaat
(MLS)
Muka Laut Rata-Rata
(MSL)
Nol Palem
Chart Datum
BM Pasut
ZoSoH (t)
H BM-CD
Palem
Bagaimana hubungan antara MLS, MSL, dan Chart Datum ?
Eka Djunarsjah, 2015
Prediksi Pasut
Penentuan waktu dan tinggi pasut berdasarkan
komponen-komponen harmonik pada suatu
tempat
Pasut Prediksi
Prediksi
Pasut
MSL,
Amplitudo,
Fase
Analisis Pasut
Eka Djunarsjah, 2015
Analisis Kualitas Prediksi Pasut
-0.500
0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
1 25 49 73 97 121 145 169 193 217 241 265 289 313 337 361 385 409 433 457 481 505 529 553 577 601 625 649 673 697
Data Pengamatan Hasil Prediksi
Eka Djunarsjah, 2015
Peta Pasut
Eka Djunarsjah, 2015
Prediksi Pasut Menggunakan
Tabel Pasut
 Prediksi tinggi muka air pada saat tertentu
 Kapan tinggi suatu muka air terjadi
Eka Djunarsjah, 2015
Prediksi Pasut Menggunakan
Model Numerik
 Mahasiswa mampu melakukan prediksi pasut
dengan menggunakan model numerik
Eka Djunarsjah, 2015
Pembuatan dan Pemanfaatan
Peta Pasut
 Mahasiswa mampu membuat dan
memanfaatkan informasi dari peta pasut
Eka Djunarsjah, 2015
Peta Pasut (1)
 If the sounding area extends a fair distance
from the reference port the reductions from
the gauge will no longer apply
 A method of extending the reductions to the
sounding area is necessary
 A co-tidal chart is used in an area that is so
large and where the tide has amplitude so
great that one tide gauge is insufficient to
give accurate tide reductions throughout the
whole sounding area
Eka Djunarsjah, 2015
Peta Pasut (2)
 A co-tidal chart is simply a graphical method
of predicting the tide by using the reference
gauge readings for use at locations away from
the reference gauge
 It must be assumed that the mean water level
at various locations on the chart are the same
and that the times of both high and low water
at a point will differ from the times at the
reference gauge by the same amount
Eka Djunarsjah, 2015
Peta Pasut (3)
 The co-tidal chart consists of :
― Co-tidal lines; lines joining points of
simultaneously equal water level
― Co-range lines; lines joining points of
equal maximum tidal range
 The end product is a chart of zones of time
and range corrections
Eka Djunarsjah, 2015
Peta Pasut (4)
 Example :
― A +20 for a time correction means that the
tide occurs 20 minutes later in that zone
than it does at the reference gauge
― A 0.90 for a range correction means that
the range in that zone is 0.90 times what
it is at the reference gauge
Eka Djunarsjah, 2015
Peta Pasut (5)
 To reduce soundings by means of a co-tidal
chart one must first find the time the
soundings were taken and the zone the
soundings were taken in
 This enables you to find the reduction for that
particular time from the reference gauge and
then correct that prediction for the right zone
 Always correct for time before correcting for
range
Eka Djunarsjah, 2015
Peta Pasut (6)
 Example :
A depth is measured at 1300 hours to be 71.7 metres. The zone the
depth was in has co-tidal corrections of time –20 and range 0.80.
The gauge readings from the reference gauge include :
What is the reduction to be applied and what is the corrected
sounding of the measured depth ?
Eka Djunarsjah, 2015
Peta Pasut (7)
 Time correction:
The tide arrives in the zone 20 minutes before it
does at the reference gauge and therefore the
corrected graph time used is 1320
• Range correction:
At 1320 the reduction is 11.8m at the reference
gauge therefore the zone reduction will be (0.80)
* (11.18) = 9.4 metres
• With this reduction of 9.4m the reduced
sounding is (71.7) -(9.4) = 62.3 metres
Eka Djunarsjah, 2015
Konstruksi Peta Pasut (1)
 First step:
􀂉 To use as many stations where the tidal characteristics are known
(Tidal ranges and times of high or low water)
􀂉 The more stations used the more accurate should be the final result
• Second step:
􀂉 To choose a reference port where you will have access to water level
reductions correct to sounding datum during the course of the actual
sounding
• Third step:
􀂉 To use the range for all of the stations used and the time difference
between HAT at the secondary and at the reference gauge
• Final step:
􀂉 To interpolate between the stations the values required for the
proper correction increment
Eka Djunarsjah, 2015
 Example :
Data for construction of co-tidal chart:
With the reference gauge to be at (d)
Konstruksi Peta Pasut (2)
Eka Djunarsjah, 2015
Peta Co-Range
Eka Djunarsjah, 2015
Peta Co-Tide
Terima Kasih
Email : lautaneka@yahoo.com
SMS/WhatsApp : 08122467895
PIN BlackBerry : 2ACC29E2

More Related Content

What's hot

Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapPerangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapDella Azaria
 
Temporal Variations in Earth's Magnetic Field
Temporal Variations in Earth's Magnetic FieldTemporal Variations in Earth's Magnetic Field
Temporal Variations in Earth's Magnetic FieldShivam Shekhar
 
Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013UDIN MUHRUDIN
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Nanda Reda
 
Resume metode geomagnet
Resume metode geomagnetResume metode geomagnet
Resume metode geomagnetMuhammad Arief
 
Metode Geofisika
Metode GeofisikaMetode Geofisika
Metode Geofisikakeynahkhun
 
Penerapan Metode Least Square untuk Analisis Harmonik Pasang Surut Air Laut d...
Penerapan Metode Least Square untuk Analisis Harmonik Pasang Surut Air Laut d...Penerapan Metode Least Square untuk Analisis Harmonik Pasang Surut Air Laut d...
Penerapan Metode Least Square untuk Analisis Harmonik Pasang Surut Air Laut d...Luhur Moekti Prayogo
 
Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)guest01cdf1
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship constructionDafid Umam
 
Geodinamika
GeodinamikaGeodinamika
Geodinamikanarotomo
 
Geologi Sejarah
Geologi SejarahGeologi Sejarah
Geologi SejarahTeachers
 
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi4153240014
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantiniDidik Purwiyanto Vay
 

What's hot (20)

Mklh arus ekman
Mklh arus ekmanMklh arus ekman
Mklh arus ekman
 
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapPerangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
 
Temporal Variations in Earth's Magnetic Field
Temporal Variations in Earth's Magnetic FieldTemporal Variations in Earth's Magnetic Field
Temporal Variations in Earth's Magnetic Field
 
Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
 
Geolistrik 1
Geolistrik 1Geolistrik 1
Geolistrik 1
 
Resume metode geomagnet
Resume metode geomagnetResume metode geomagnet
Resume metode geomagnet
 
Metode Geofisika
Metode GeofisikaMetode Geofisika
Metode Geofisika
 
Penerapan Metode Least Square untuk Analisis Harmonik Pasang Surut Air Laut d...
Penerapan Metode Least Square untuk Analisis Harmonik Pasang Surut Air Laut d...Penerapan Metode Least Square untuk Analisis Harmonik Pasang Surut Air Laut d...
Penerapan Metode Least Square untuk Analisis Harmonik Pasang Surut Air Laut d...
 
Bab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdfBab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdf
 
Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)
 
Gelombang laut
Gelombang lautGelombang laut
Gelombang laut
 
Geomagnetic method
Geomagnetic methodGeomagnetic method
Geomagnetic method
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
Penambangan Batubara
Penambangan BatubaraPenambangan Batubara
Penambangan Batubara
 
Geodinamika
GeodinamikaGeodinamika
Geodinamika
 
Oseanografi sifat fisik air laut
Oseanografi sifat fisik air lautOseanografi sifat fisik air laut
Oseanografi sifat fisik air laut
 
Geologi Sejarah
Geologi SejarahGeologi Sejarah
Geologi Sejarah
 
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
 

Similar to 2 3, 5-6-hidrografi_ii_-_pasut_laut[1]

Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air lautRetno Pratiwi
 
1693 minarto-physics-distribusi temperatur dan salinitas selat sunda
1693 minarto-physics-distribusi temperatur dan salinitas selat sunda1693 minarto-physics-distribusi temperatur dan salinitas selat sunda
1693 minarto-physics-distribusi temperatur dan salinitas selat sundaRona Sandro
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Luhur Moekti Prayogo
 
Karakteristik Pasang Surut Air Laut di Perairan Trenggalek Jawa Timur (Studi ...
Karakteristik Pasang Surut Air Laut di Perairan Trenggalek Jawa Timur (Studi ...Karakteristik Pasang Surut Air Laut di Perairan Trenggalek Jawa Timur (Studi ...
Karakteristik Pasang Surut Air Laut di Perairan Trenggalek Jawa Timur (Studi ...Luhur Moekti Prayogo
 
Jurnal May Trio Vimeris K2E009082
Jurnal May Trio Vimeris K2E009082Jurnal May Trio Vimeris K2E009082
Jurnal May Trio Vimeris K2E009082May Vimeris
 
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahinfosanitasi
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGISansanikhs
 
BK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptx
BK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptxBK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptx
BK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptxEkaHadiJoyo
 
Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf
Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdfPertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf
Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdfZetsaonaSihotang
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1niwan21
 
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdfWandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdfWandiaMellaniTrihaps
 
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptx
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptxHidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptx
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptxsapaatpratama
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografinaufalulhaq2
 
Dinamika Distribusi Spasial-Vertikal Massa Air di Jalur Barat dan Timur Arlin...
Dinamika Distribusi Spasial-Vertikal Massa Air di Jalur Barat dan Timur Arlin...Dinamika Distribusi Spasial-Vertikal Massa Air di Jalur Barat dan Timur Arlin...
Dinamika Distribusi Spasial-Vertikal Massa Air di Jalur Barat dan Timur Arlin...Luhur Moekti Prayogo
 
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah PesisirData Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah PesisirLuhur Moekti Prayogo
 

Similar to 2 3, 5-6-hidrografi_ii_-_pasut_laut[1] (20)

Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air laut
 
Pasang Surut
Pasang SurutPasang Surut
Pasang Surut
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
1693 minarto-physics-distribusi temperatur dan salinitas selat sunda
1693 minarto-physics-distribusi temperatur dan salinitas selat sunda1693 minarto-physics-distribusi temperatur dan salinitas selat sunda
1693 minarto-physics-distribusi temperatur dan salinitas selat sunda
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Karakteristik Pasang Surut Air Laut di Perairan Trenggalek Jawa Timur (Studi ...
Karakteristik Pasang Surut Air Laut di Perairan Trenggalek Jawa Timur (Studi ...Karakteristik Pasang Surut Air Laut di Perairan Trenggalek Jawa Timur (Studi ...
Karakteristik Pasang Surut Air Laut di Perairan Trenggalek Jawa Timur (Studi ...
 
Gelombang pasut
Gelombang pasutGelombang pasut
Gelombang pasut
 
Jurnal May Trio Vimeris K2E009082
Jurnal May Trio Vimeris K2E009082Jurnal May Trio Vimeris K2E009082
Jurnal May Trio Vimeris K2E009082
 
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
 
BK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptx
BK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptxBK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptx
BK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptx
 
Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf
Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdfPertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf
Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf
 
Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1Presentasi materi-ajar1
Presentasi materi-ajar1
 
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdfWandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
 
FENOMENA DAS MAHAKAM
FENOMENA DAS MAHAKAMFENOMENA DAS MAHAKAM
FENOMENA DAS MAHAKAM
 
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptx
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptxHidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptx
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptx
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
Dinamika Distribusi Spasial-Vertikal Massa Air di Jalur Barat dan Timur Arlin...
Dinamika Distribusi Spasial-Vertikal Massa Air di Jalur Barat dan Timur Arlin...Dinamika Distribusi Spasial-Vertikal Massa Air di Jalur Barat dan Timur Arlin...
Dinamika Distribusi Spasial-Vertikal Massa Air di Jalur Barat dan Timur Arlin...
 
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah PesisirData Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
 
Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural
 

Recently uploaded

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 

Recently uploaded (19)

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 

2 3, 5-6-hidrografi_ii_-_pasut_laut[1]

  • 1. GD-3202 HIDROGRAFI II Eka Djunarsjah KK Sains dan Sistem Kerekayasaan Wilayah Pesisir dan Laut Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Dasar-Dasar, Pengamatan, Analisis, dan Informasi Pasut Laut
  • 2. Eka Djunarsjah, 2015  Mahasiswa mampu menjelaskan gaya pembangkit pasut, teori pasut statik dan dinamik, konstanta harmonik utama, tipe pasut, konsep titik amphridomik dan peta pasut  Mahasiswa mampu mendefinisikan datum pasut  Mahasiswa mampu mengklasifikasikan rezim pasut Capaian Belajar Mahasiswa (1)
  • 3. Eka Djunarsjah, 2015 Mahasiswa mampu :  menjelaskan metode-metode pengamatan pasut  menjelaskan karakteristik alat pengamat pasut di sungai, pesisir, dan lepas pantai  melakukan instalasi dan mengoperasikan alat ukur pasut manual dan otomatis  mengevaluasi dan memilih peralatan yang tepat untuk suatu kasus pengamatan pasut  mengkalibrasi data pasut dari hasil pengamatan analog ataupun digital  mengevaluasi sumber-sumber kesalahan pada pengamatan pasut serta mengoreksinya Capaian Belajar Mahasiswa (2)
  • 4. Eka Djunarsjah, 2015  Mahasiswa mampu menentukan sounding datum dari hasil pengamatan pasut  Mahasiswa mampu melakukan analisis pasut dengan metode Admiralty  Mahasiswa mampu melakukan analisis pasut dengan metode kuadrat terkecil Capaian Belajar Mahasiswa (3)
  • 5. Eka Djunarsjah, 2015  Mahasiswa mampu melakukan prediksi pasut menggunakan tabel pasut untuk memprediksi tinggi muka air pada saat tertentu serta kapan tinggi suatu muka air terjadi  Mahasiswa mampu melakukan prediksi pasut dengan menggunakan model numerik  Mahasiswa mampu membuat dan memanfaatkan informasi dari peta pasut Capaian Belajar Mahasiswa (4)
  • 6. Eka Djunarsjah, 2015 Materi Kuliah • Definisi Pasut dan Perubahan Tinggi Muka Laut • Jenis Pasut • Pengamatan Pasut dan Analisis Kualitas Data Pasut • Analisis Pasut dan Penentuan Mean Sea Level dan Chart Datum • Prediksi Pasut dan Analisis Kualitas Prediksi Pasut • Peta Pasut
  • 7. Eka Djunarsjah, 2015 Definisi Pasut Laut • Naik turunnya permukaan laut secara periodik sebagai akibat adanya gaya tarik menarik antara Bumi, Bulan, dan Matahari (IHO, 1994) • Merupakan hasil perkawinan antara gaya berat (pembangkit pasut) dan laut yang menghasilkan reaksi vertikal (Pasut) dan horisontal (Arus Pasut)
  • 8. Eka Djunarsjah, 2015 Saat Pasang Saat Surut
  • 9. Eka Djunarsjah, 2015 Sejarah Pasut Laut (1) • Pasut besar dua kali-harian di wilayah Lautan India mengherankan tentara Alexander Agung dalam perjalanan tahun 325 SM ke arah Selatan sepanjang Sungai Indus menuju ke laut, oleh karena mereka hanya mengenal pasut kecil di Lautan Tengah • Pytheas melaporkan adanya variasi tengah bulanan tunggang pasut Lautan Atlantik, dan mencatat bahwa pasut terbesar (spring tides) terjadi sekitar bulan baru dan bulan penuh
  • 10. Eka Djunarsjah, 2015 Sejarah Pasut Laut (2) • Pliny the Elder menulis tentang hubungan antara pasut dan bulan, seperti terjadinya pasut dua kali sehari, tunggang air maksimum yang terjadi beberapa hari setelah bulan baru (new moon) dan bulan penuh (full moon), pasut ekuinoks bulan Maret dan September yang mempunyai tunggang air lebih besar dibandingkan bulan Juni dan Desember, dan selang waktu yang tetap antara perjalanan bulan dan pasut tinggi berikutnya pada suatu lokasi tertentu
  • 11. Eka Djunarsjah, 2015 Sejarah Pasut Laut (3) • Tidak semua fakta yang dilaporkan diperkuat oleh pengukuran-pengukuran modern : ― Pliny the Elder bercerita tentang pengaruh bulan yang sangat kuat terhadap binatang; ukuran darah manusia yang bertambah atau berkurang sesuai ‘banyaknya cahaya’; daun dan sayuran juga merasakan pengaruh bulan; laut dibersihkan saat bulan penuh
  • 12. Eka Djunarsjah, 2015 Sejarah Pasut Laut (4) ― Aristotle menyatakan bahwa tidak ada binatang yang mati kecuali saat surut yang bertahan dalam kebudayaan populer hingga tahun 1595 ― Parish Registers di wilayah Hartlepool Inggris Utara merekam fase pasut bersama-sama dengan tanggal dan waktu setiap kematian ― Orang Cina menduga air merupakan darah dari bumi, pasut sebagai denyutan nadi bumi, atau dengan kata lain pasut disebabkan oleh denyutan bumi
  • 13. Eka Djunarsjah, 2015 Sejarah Pasut Laut (5) ― Orang Arab menduga sinar bulan dipantulkan lagi oleh batuan dasar laut, sehingga air memanas dan mengembang, yang kemudian berputar dalam bentuk gelombang menuju pantai ― Secara puitik Malaikat lah yang mengatur tentang laut; yaitu ketika dia menempatkan kakinya di laut, maka terjadilah pasang, tetapi ketika dia mengangkat kakinya, terjadilah surut
  • 14. Eka Djunarsjah, 2015 Sejarah Pasut Laut (6) • Pada pertengahan abad ke-17, muncul tiga teori pasut : ― Galileo (1564-1642) berpendapat bahwa rotasi bumi, setiap tahun mengelilingi matahari dan setiap hari terhadap sumbunya sendiri, disebabkan gerakan laut yang dimodifikasi oleh bentuk dasar laut untuk menghasilkan pasut
  • 15. Eka Djunarsjah, 2015 Sejarah Pasut Laut (7) ― Descarters (1596-1650) berfikir bahwa angkasa penuh dengan materi yang tidak kelihatan (ether,) dan ketika bulan berjalan mengelilingi bumi memadatkan ether ini sedikit banyak memancarkan tekanan ke laut, sehingga membentuk pasut ― Kepler (1571-1630) menyatakan bahwa bulan menggunakan gaya tarik gravitasi pada air laut ke arah tempat-tempat yang berada di atasnya, yang diimbangi gaya tarik bumi pada air, sehingga ‘jika bumi berhenti untuk menarik airnya, semua air laut akan terangkat dan mengalir ke bulan’
  • 16. Eka Djunarsjah, 2015 • Suatu kemajuan utama dalam pemahaman ilmiah tentang pasut dibuat oleh Isaac Newton (1642-1727) menggunakan hukum gaya tarik gravitasi, untuk memperlihatkan mengapa terdapat dua pasut untuk setiap lintasan bulan Sejarah Pasut Laut (8)
  • 17. Eka Djunarsjah, 2015 Teori Pasut Setimbang  Pengertian : − Pasut yang berkaitan dengan permukaan laut sebagai reaksi sesaat terhadap potensial pasut  Asumsi yang digunakan : − Tidak ada massa daratan dan tidak ada inersia (F = m a) − Tidak ada gesekan dalam lautan maupun dengan dasar laut − Kedalaman air > jari-jari bumi  Kegunaan : − Identifikasi konstanta harmonik yang penting − Variasi bulanan (spring/neap) − Ketidaksamaan harian (deklinasi bulan)
  • 19. Eka Djunarsjah, 2015 Gaya Pembangkit Pasut
  • 26. Eka Djunarsjah, 2015 Perubahan Tinggi Muka Laut • Perubahan tinggi muka laut tidak hanya disebabkan oleh gaya tarik menarik antara Bulan, Matahari, dan Bumi (Astronomis) • Faktor lainnya disebabkan oleh Hidrologis (siklus air), Meteorologis (misalnya : tekanan atmosfir dan angin), serta Geologis (karakteristik pantai termasuk batimetri perairan) • Perubahan tinggi muka laut dapat diketahui dengan melakukan Pengamatan Pasut
  • 27. Eka Djunarsjah, 2015 Variasi Temporal Muka Laut Faktor/ Durasi Gelombang Tsunami Pasut Meteorologis Umur Es Menit 0.05 – 0.5 (Angin) Jam 0.013 – 0.13 (Seiches) 24 (Diurnal), 12.4 (Semi Diurnal) Hari 1 Tahun 1 (Badai), 1 – 10 (El Nino) Abad 2000 – 5000
  • 28. Eka Djunarsjah, 2015 Jenis Pasut • Diurnal : Teluk Meksiko bagian Utara, Laut Jawa, Teluk Tonkin • Semi Diurnal : jenis pasut yang paling banyak dijumpai di dunia, termasuk di Indonesia • Campuran : Pantai Pasifik AS, Pulau- pulau Pasifik
  • 29.
  • 30. Eka Djunarsjah, 2015 Pengamatan Pasut • Pengamatan naik turunnya permukaan laut secara kontinyu selama periode waktu tertentu (25/39 jam, beberapa hari, 15/29/30 hari, bulanan, bahkan tahunan) • Lokasinya disebut Stasiun Pasut (ada yang permanen ada yang temporary) • Peralatan mulai dari yang sederhana berupa Palem/Tide Pole, Otomatik/Tide Gauge, hingga Satelit (Altimetrik)
  • 31. Eka Djunarsjah, 2015 Stasiun Pasut Permanen (BIG)
  • 32. Eka Djunarsjah, 2015 Pengamat Pasut Sederhana
  • 33. Eka Djunarsjah, 2015 Tipe Otomatik (Tide Gauge) Tipe Pelampung Tipe Tekanan
  • 34. Eka Djunarsjah, 2015 GPS Pelampung Di Indonesia masih belum diterapkan, mengapa ?
  • 36. Eka Djunarsjah, 2015 Analisis Kualitas Data Pasut Spike 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 1 11 21 31 41 51 61 71 81 91 101 111 121 131 141 Spike Gap
  • 37. Eka Djunarsjah, 2015 Analisis Pasut Pengolahan data pasut untuk memperoleh konstanta (Amplitudo dan Fase) dari komponen- komponen pasut termasuk juga Muka Laut Rata- rata atau MSL (Mean Sea Level) Data Pasut Analisis Pasut MSL, Amplitudo, Fase Pengamatan Pasut
  • 38. Eka Djunarsjah, 2015 • Fungsi : – Analisis data pasut selama 15/29 hari – Penentuan konstanta harmonik pasut : K1, O1, P1, M2, S2, N2, K2, M4, dan MS4 dalam besaran amplitudo (a) dan fase (g) – Penentuan tinggi MSL (So)  Tahapan Analisis : – Penggunaan Skema dan Tabel (lihat Tahapannya) Analisis Metode Admiralty
  • 39. Eka Djunarsjah, 2015 Analisis Metode Kuadrat Terkecil Model Matematika : Keterangan : H (ti) - Tinggi pasut saat ti S0 - Tinggi muka laut rata-rata terhadap nol alat pengamat aj - Amplitudo komponen pasut ke-j (penentuan nilainya memerlukan pengamatan selama bertahun-tahun) gj - Fase komponen pasut ke-j (tergantung pada lokasi pengamatan) wj - Frekuensi komponen pasut ke-j fj - Argumen astronomis komponen pasut ke-j, terkait dengan presesi bidang orbit Bulan yang mempunyai periode 18,6 tahun Vj - Argumen astronomis komponen pasut ke-j, berhubungan dengan fase masing-masing komponen di Greenwich pada saat t = 0 (tengah malam)     N 1j jjijjj0i gVtωcosfaS)(tH
  • 40. Eka Djunarsjah, 2015 Penentuan MSL dan Chart Datum Muka Laut Sesaat (MLS) Muka Laut Rata-Rata (MSL) Nol Palem Chart Datum BM Pasut ZoSoH (t) H BM-CD Palem Bagaimana hubungan antara MLS, MSL, dan Chart Datum ?
  • 41. Eka Djunarsjah, 2015 Prediksi Pasut Penentuan waktu dan tinggi pasut berdasarkan komponen-komponen harmonik pada suatu tempat Pasut Prediksi Prediksi Pasut MSL, Amplitudo, Fase Analisis Pasut
  • 42. Eka Djunarsjah, 2015 Analisis Kualitas Prediksi Pasut -0.500 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 1 25 49 73 97 121 145 169 193 217 241 265 289 313 337 361 385 409 433 457 481 505 529 553 577 601 625 649 673 697 Data Pengamatan Hasil Prediksi
  • 44. Eka Djunarsjah, 2015 Prediksi Pasut Menggunakan Tabel Pasut  Prediksi tinggi muka air pada saat tertentu  Kapan tinggi suatu muka air terjadi
  • 45. Eka Djunarsjah, 2015 Prediksi Pasut Menggunakan Model Numerik  Mahasiswa mampu melakukan prediksi pasut dengan menggunakan model numerik
  • 46. Eka Djunarsjah, 2015 Pembuatan dan Pemanfaatan Peta Pasut  Mahasiswa mampu membuat dan memanfaatkan informasi dari peta pasut
  • 47. Eka Djunarsjah, 2015 Peta Pasut (1)  If the sounding area extends a fair distance from the reference port the reductions from the gauge will no longer apply  A method of extending the reductions to the sounding area is necessary  A co-tidal chart is used in an area that is so large and where the tide has amplitude so great that one tide gauge is insufficient to give accurate tide reductions throughout the whole sounding area
  • 48. Eka Djunarsjah, 2015 Peta Pasut (2)  A co-tidal chart is simply a graphical method of predicting the tide by using the reference gauge readings for use at locations away from the reference gauge  It must be assumed that the mean water level at various locations on the chart are the same and that the times of both high and low water at a point will differ from the times at the reference gauge by the same amount
  • 49. Eka Djunarsjah, 2015 Peta Pasut (3)  The co-tidal chart consists of : ― Co-tidal lines; lines joining points of simultaneously equal water level ― Co-range lines; lines joining points of equal maximum tidal range  The end product is a chart of zones of time and range corrections
  • 50. Eka Djunarsjah, 2015 Peta Pasut (4)  Example : ― A +20 for a time correction means that the tide occurs 20 minutes later in that zone than it does at the reference gauge ― A 0.90 for a range correction means that the range in that zone is 0.90 times what it is at the reference gauge
  • 51. Eka Djunarsjah, 2015 Peta Pasut (5)  To reduce soundings by means of a co-tidal chart one must first find the time the soundings were taken and the zone the soundings were taken in  This enables you to find the reduction for that particular time from the reference gauge and then correct that prediction for the right zone  Always correct for time before correcting for range
  • 52. Eka Djunarsjah, 2015 Peta Pasut (6)  Example : A depth is measured at 1300 hours to be 71.7 metres. The zone the depth was in has co-tidal corrections of time –20 and range 0.80. The gauge readings from the reference gauge include : What is the reduction to be applied and what is the corrected sounding of the measured depth ?
  • 53. Eka Djunarsjah, 2015 Peta Pasut (7)  Time correction: The tide arrives in the zone 20 minutes before it does at the reference gauge and therefore the corrected graph time used is 1320 • Range correction: At 1320 the reduction is 11.8m at the reference gauge therefore the zone reduction will be (0.80) * (11.18) = 9.4 metres • With this reduction of 9.4m the reduced sounding is (71.7) -(9.4) = 62.3 metres
  • 54. Eka Djunarsjah, 2015 Konstruksi Peta Pasut (1)  First step: 􀂉 To use as many stations where the tidal characteristics are known (Tidal ranges and times of high or low water) 􀂉 The more stations used the more accurate should be the final result • Second step: 􀂉 To choose a reference port where you will have access to water level reductions correct to sounding datum during the course of the actual sounding • Third step: 􀂉 To use the range for all of the stations used and the time difference between HAT at the secondary and at the reference gauge • Final step: 􀂉 To interpolate between the stations the values required for the proper correction increment
  • 55. Eka Djunarsjah, 2015  Example : Data for construction of co-tidal chart: With the reference gauge to be at (d) Konstruksi Peta Pasut (2)
  • 58. Terima Kasih Email : lautaneka@yahoo.com SMS/WhatsApp : 08122467895 PIN BlackBerry : 2ACC29E2