1. Sistem MICRO BOX dikembangkan untuk membantu pengontrolan habitat mikro burung walet dengan mengukur suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan kualitas udara.
2. Sistem ini menggunakan sensor DHT11, LDR, dan MQ135 yang terhubung ke mikrokontroler untuk memantau lingkungan, lalu menggerakkan perangkat seperti blower, mist maker, dan exhaust fan untuk menjaga kondisi ideal.
3. Sistem ini dihar
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Sistem Kontrol Habitat Mikro Burung Walet
1. MICRO BOX
Control System for Micro Habitats
Suhu, Kelembaban, Intensitas Cahaya dan
Kualitas Udara Guna Menjaga Habitat Asli
Burung Walet pada Rumah Walet Berbasis
Mikrokontroler
P
K
M
T
AGRILLIA KENDINATA
18525071
5. LATAR BELAKANG
Kebutuhan sarang burung walet dunia
diproduksi oleh Indonesia.
80%
Konsumsi dalam negeri.
2%
Habitat mikro yang sangat diperhitungkan agar
burung walet dapat menghasilkan kualitas
sarang yang baik sehingga memiliki harga jual
yang tinggi.
RUMUSAN MASALAH
Kesulitan pembudidaya walet dalam
melakukan pengontrolan habitat mikro karena
ketiadaan sistem alat yang menunjang.
PENDAHULUAN
6. TUJUAN KEGIATAN
Membantu pembudidaya walet dalam
melakukan pengontrolan habitat mikro
pada gedung walet menggunakan
MICRO-BOX .
LUARAN YANG DIHARAPKAN
MICRO-BOX dapat digunakan
pembudidaya burung walet dalam
melakukan pengontrolan habitat mikro.
MANFAAT KEGIATAN
Sebagai salah satu media dalam
pengembangan teknologi guna
menemukan alternative lain yang
efektif dan efisien bagi
permasalahan pembudidaya
dalam mengontrol habitat mikro.
Hadirnya sistem kontrol MICRO-
BOX ini diharapkan dapat
mendorong inovasi teknologi
dalam bidang industri.
7. TINJAUAN
PUSTAKA
Habitat mikro dapat dikendalikan menggunakan mobile dan dipengaruhi
oleh koneksi internet pada mobile dan kestabilan website system.
Elemen yang dikontrol tidak memuat keseluruhan habitat mikro.
P E N E L I T I A N T E R D A H U L U
SUHU
Suhu ideal di dalam
gedung walet berada
pada range 26˚C -
29˚C.
KELEMBABAN
Idealnya
kelembaban dalam
gedung walet adalah
75-95%.
PENCAHAYAAN
Cahaya yang disukai
walet 0 lux atau 0,2
– 0,5 footcandle
(fc).
HABITAT
MIKRO
Burung Walet dapat memproduksi
sarangnya dengan baik jika
bangunan yang ditinggali
menyerupai tempat tinggal
aslinya.
8. SENSOR HABITAT MIKRO
1DHT11
Sensor yang dapat mengukur
dua parameter sekaligus, yaitu
besaran suhu dan kelembaban
relative.
2LDR
Jenis resistor dimana tingkat
intensitas cahaya yang
diterima akan berpengaruh
pada nilai hambatannya.
3MQ135
Sensor yang dapat mendeteksi
kualitas udar serta peka
terhadap benzena, alcohol,
ammonia, dan asap.
10. S
O
W
T
STRENGHTS
Mengontrol suhu, kelembaban,
intensitas cahaya, dan kualitas
udara. Bahasa pemrograman
yang mudah dipahami.
THREATS
Biaya perawatan alat dan biaya
pemeliharaan alat.
WEAKNESSES
Kemungkinan terjadi kesalahan
pembacaan nilai pada sensor
dan memerlukan sumber daya
listrik
OPPORTUNITIES
Sistem dapat membantu
menjaga elemen habitat mikro
agar berada pada range yang
ideal.
ANALISIS SWOT
13. Pada saat sensor mendeteksi
suhu yang melebihi 27˚C dan
kelembaban lebih dari 80% maka
secara otomatis relay akan aktif
untuk menyambungkan daya ke
blower dan mist maker. Apabila
suhu yang terdeteksi kurang dari
23˚C dan kelembaban lebih dari
85% relay akan aktif untuk
menyambungkan daya ke exhaust
fan.
Intensitas cahaya yang melebihi 0.5 fc ventilasi
tertutup yang digerakkan oleh motor servo.
Sebaliknya jika intensitas cahaya yang
ditangkap sensor kurang dari 0.5 fc ventilasi
akan terbuka.
Sensor MQ135, pendeteksi kualitas udara
akan mengirimkan sinyal ketika membaca zat
kimia seperti benzana, alkohol, asap, dan
amonia. Sehingga exhaust fan akan menyala
untuk mengurangi kadar zat kimia dalam
gedung.
MEKANISME ALAT
14. No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan Yang diperlukan Rp 612.000
2 Bahan habis pakai Rp 481.000
3 Perjalanan -
4 Lain-lain Rp 50.000
Jumlah Rp 1.143.000
RINGKASAN ANGGARAN BIAYA