SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Oleh Kelompok 14
ALARM KEBAKARAN
ALARM KEBAKARAN
SEDERHANA
SEDERHANA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG
TUJUAN DAN TEORI
CARA KERJA
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Back to Agenda Page
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Di era modern ini, rangkaian Fire Alarm mempunyai arti penting di
berbagai tempat. Ini termasuk bank, arsitektur, bangunan modern,
pusat data, dan bahkan rumah, dan gudang dimana penyimpanan dan
perlindungan berbagai jenis barang menjadi perhatian utama untuk
keamanan.
Rangkaian Alarm Kebakaran merupakan rangkaian yang paling efisien,
sederhana, dan tidak terlalu rumit. Karena membutuhkan lebih sedikit
peralatan untuk desainnya. Rangkaian alarm kebakaran menghasilkan
suara ketika tembakan menyerang industri. Sehingga upaya
pencegahan dapat dilakukan. Sirkuit alarm kebakaran bertindak
sebagai penyelamat.
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Sistem alarm kebakaran merupakan suatu sistem yang rumit dan dapat
diterapkan pada berbagai sistem atau komponen sesuai kebutuhan untuk
tujuan utama, yaitu keselamatan. Aturan pemasangan alarm kebakaran
dibuat semata-mata untuk melindungi penghuni gedung dari bahaya
kebakaran yang dapat terjadi kapan saja dan karena apa saja. Fungsi dari
pemasangan alarm kebakaran ini adalah memberitahu orang-orang di area
yang aman agar segera keluar karena mereka berada dalam bahaya
kebakaran. Selain itu, alarm kebakaran juga berfungsi untuk mencegah api
dari merambat lebih luas lagi. Sistem alarm kebakaran dilengkapi dengan
berbagai jenis detektor seperti detektor api, detektor asap, dan detektor
gas, sehingga dapat mengantisipasi kerugian yang lebih besar akibat
bahaya kebakaran.
Back to Agenda Page
TUJUAN
TUJUAN
MEMBUAT RANGKAIAN
ALARM KEBAKARAN
SEDERHANA MENGOPTIMALKAN
SENSITIVITAS DETEKSI
SUHU
MEMPELAJARI OPERASI
ASTABIL IC TIMER 555
Back to Agenda Page
TUJUAN
Back to Agenda Page
TEORI
TEORI
IC TIMER 555
THERMISTOR
KAPASITOR
Back to Agenda Page
IC Timer 555 berfungsi sebagai otak utama
rangkaian. Osilator ini menghasilkan pulsa
periodik yang menjadi dasar operasi keseluruhan
sistem. Frekuensi pulsa yang dihasilkan dapat
diatur oleh nilai resistansi dan kapasitansi yang
terhubung ke IC Timer 555. Sinyal keluaran dari
IC Timer 555 akan menjadi pemicu untuk memicu
transistor.
Kapasitor digunakan untuk menunda respons
sistem terhadap sinyal dari thermistor. Muatan
listrik yang disimpan dalam kapasitor menciptakan
penundaan waktu sebelum sinyal tersebut
mencapai transistor. Hal ini diperlukan agar alarm
tidak langsung berbunyi begitu terdeteksi
perubahan suhu, melainkan setelah periode
tertentu untuk menghindari peringatan palsu.
Sebagai sensor suhu, thermistor mendeteksi
perubahan suhu di sekitarnya. Saat suhu
meningkat, nilai resistansi thermistor berubah,
mengirimkan sinyal ke IC Timer 555. Deteksi
perubahan suhu oleh thermistor menjadi kunci
dalam memulai respons sistem terhadap
potensi bahaya kebakaran.
NPN TRANSISTOR
BUZZER
POTENSIOMETER
Back to Agenda Page
Transistor NPN bertindak sebagai saklar
elektronik yang dikendalikan oleh sinyal
dari IC Timer 555. Ketika diberi sinyal,
transistor membuka jalur untuk arus listrik,
mengizinkannya mengalir ke bagian lain
dari rangkaian. Ini adalah langkah penting
dalam mengaktifkan bunyi alarm.
Potensiometer, sebagai resistor variabel,
memungkinkan pengguna untuk mengatur
sensitivitas deteksi suhu oleh thermistor. Dengan
mengubah resistansi potensiometer, pengguna
dapat menyesuaikan seberapa cepat sistem
merespons perubahan suhu, memberikan
fleksibilitas dalam menyesuaikan respons sistem
dengan kondisi lingkungan tertentu.
Buzzer adalah output suara dari sistem. Ketika
transistor membuka jalur untuk arus listrik,
buzzer aktif dan menghasilkan suara
berfrekuensi tinggi sebagai peringatan
kebakaran. Koneksi antara transistor dan
buzzer menciptakan hubungan langsung
antara deteksi suhu tinggi dan respons suara.
Back to Agenda Page
CARA KERJA
CARA KERJA
Back to Agenda Page
Membuat sambungan listrik Pin 8 ke Vcc dan Pin 1 ke GND IC 555 TIM
1.
Menyambungkan Pin Pendek 6&2, sambungkan kapasitor 10uf ke GND
2.
Menambahkan resistor 100k antara Pin 6 & 7, resistor 1k antara Pin 7 & Vcc
3.
Menghubungkan Buzzer pada pin output 3
4.
Menempatkan transistor pada papan tempat memotong roti dan buat emitor ke
GND
5.
Menghubungkan kolektor ke resistor 4,7 lalu pin 4 dari 555 TIMER
6.
Menambahkan resistor 100k, potensiometer dan termistor ke basis transistor
7.
Menyalakan rangkaian menggunakan baterai 9volt
8.
Gambar 1. Skematik Rangkaian
Alarm Kebakaran Sederhana
Back to Agenda Page
HASIL DAN
HASIL DAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
HASIL
HASIL
Gambar 2. Rangkaian Alarm Kebakaran Sederhana
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan sistem alarm kebakaran sederhana yang praktikan lakukan, percobaan
yang praktikan lakukan belum berhasil. Buzzer yang seharusnya akan berbunyi jika suhu
sekitarnya naik, akan tetapi pada kasus ini berbunyi terus-menerus. Praktikan menduga
thermistor pada rangkaian tidak dapat berfungsi dengan baik.
Pertama-tama, kesalahan pada pengaturan potensiometer dapat mempengaruhi kinerja
deteksi suhu oleh thermistor. Praktikan menyadari bahwa penyesuaian potensiometer harus
dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan sensitivitas yang tepat dalam mendeteksi
perubahan suhu.
Selanjutnya, ketidaktepatan dalam membuat rangkaian juga dapat menjadi sumber masalah.
Kesalahan koneksi kabel atau penempatan komponen yang kurang tepat dapat mempengaruhi
kinerja keseluruhan sistem. Dari pengamatan ini, praktikan menyadari bahwa ketelitian dalam
merakit rangkaian menjadi hal yang kritis untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Back to Agenda Page
KESIMPULAN
KESIMPULAN
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Rangkaian Alarm Kebarakan Sederhana merupakan rangkaian yang
dapat mendeteksi api dan menghasilkan output suara berdasarkan
suhu yang meningkat di sekitarnya. Rangkaian ini menggunakan
komponen-komponen seperti IC Timer 555, thermistor, kapasitor, NPN
transistor, buzzer, dan potensiometer. Prinsip kerja dari rangkaian ini
yaitu thermistor sebagai sensor suhu akan mendeteksi lingkungan saat
suhu meningkat, nilai resistansi thermistor berubah, kemudian
mengirimkan sinyal ke IC Timer 555. Deteksi perubahan suhu oleh
thermistor menjadi kunci dalam memulai respons sistem terhadap
potensi bahaya kebakaran.
REFERENSI
REFERENSI
Malvino, A., & Bates, D. J. (2008). Electronic Principles. McGraw-Hill Education.
1.
ibrary.gunadarma.ac.id. (n.d.). Alarm pendeteksi kebakaran menggunakan IC
NE555 - Perpustakaan UG. https://library.gunadarma.ac.id/repository/alarm-
pendeteksi-kebakaran-menggunakanic-ne555-presentasi
2.
Purnama, A. (n.d.). Alarm IC 555. Elektronika Dasar. https://elektronika-
dasar.web.id/alarm-ic-555/
3.
Wadood, A. (2023, September 13). Fire alarm circuit using thermistor and 555
timer. Circuits DIY. https://www.circuits-diy.com/fire-alarm-circuit-using-
thermistor-and-555-timer/#google_vignette
4.
THANKYOU!
THANKYOU!

More Related Content

Similar to Simple Fire Alarm - How To Make Simple Fire Alarm

POLBAN Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
POLBAN Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView LinkPOLBAN Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
POLBAN Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView LinkIkmalUdin1
 
Polban Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
Polban Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView LinkPolban Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
Polban Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView LinkRyanArisyandiSaputra
 
Fire Alarm System using Arduino uno + Labview
Fire Alarm System using Arduino uno + LabviewFire Alarm System using Arduino uno + Labview
Fire Alarm System using Arduino uno + LabviewHanaNuraini2
 
Fire Alarm System Using Arduino UNO + LabView
Fire Alarm System Using Arduino UNO + LabViewFire Alarm System Using Arduino UNO + LabView
Fire Alarm System Using Arduino UNO + LabViewRyanArisyandiSaputra
 
Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView LinkFire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView LinkIkmalUdin1
 
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...KalvinTanoyo
 
Materi pelatihan alarm & pemercik
Materi pelatihan alarm & pemercikMateri pelatihan alarm & pemercik
Materi pelatihan alarm & pemercikEko Kiswanto
 
Jurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -inaJurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -inaIna wati
 
Neutral Grounding Resistance (NGR) in the Transformer
Neutral Grounding Resistance (NGR) in the TransformerNeutral Grounding Resistance (NGR) in the Transformer
Neutral Grounding Resistance (NGR) in the TransformerAgungSutrisnaDwiPutr
 
Materi_Pelatihan_Pemadam_Kebakaran_Alat_Proteksi_Pada_Bangunan.pptx
Materi_Pelatihan_Pemadam_Kebakaran_Alat_Proteksi_Pada_Bangunan.pptxMateri_Pelatihan_Pemadam_Kebakaran_Alat_Proteksi_Pada_Bangunan.pptx
Materi_Pelatihan_Pemadam_Kebakaran_Alat_Proteksi_Pada_Bangunan.pptxfahmifs1
 
Macam-Macam alarm kebakaran
Macam-Macam  alarm kebakaran Macam-Macam  alarm kebakaran
Macam-Macam alarm kebakaran Ali Must Can
 
Presentasi Kelistrikan RHVAC
Presentasi Kelistrikan RHVACPresentasi Kelistrikan RHVAC
Presentasi Kelistrikan RHVACjepri_nainggolan
 
kelompok 3_Sensor Suara dan Sensor Gas.pptx
kelompok 3_Sensor Suara dan Sensor Gas.pptxkelompok 3_Sensor Suara dan Sensor Gas.pptx
kelompok 3_Sensor Suara dan Sensor Gas.pptxRaissaAlfatikarani
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfAbdulSurokhman
 
Laporan sepringkler (1)
Laporan sepringkler (1)Laporan sepringkler (1)
Laporan sepringkler (1)Dyan Hatining
 
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdfPrasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdfPrasetyoPramono1
 

Similar to Simple Fire Alarm - How To Make Simple Fire Alarm (20)

POLBAN Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
POLBAN Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView LinkPOLBAN Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
POLBAN Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
 
Polban Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
Polban Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView LinkPolban Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
Polban Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
 
Fire Alarm System using Arduino uno + Labview
Fire Alarm System using Arduino uno + LabviewFire Alarm System using Arduino uno + Labview
Fire Alarm System using Arduino uno + Labview
 
Fire Alarm System Using Arduino UNO + LabView
Fire Alarm System Using Arduino UNO + LabViewFire Alarm System Using Arduino UNO + LabView
Fire Alarm System Using Arduino UNO + LabView
 
Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView LinkFire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
Fire Alarm System Menggunakan Arduino Uno+LabView Link
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Materi pelatihan alarm & pemercik
Materi pelatihan alarm & pemercikMateri pelatihan alarm & pemercik
Materi pelatihan alarm & pemercik
 
Jurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -inaJurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -ina
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Neutral Grounding Resistance (NGR) in the Transformer
Neutral Grounding Resistance (NGR) in the TransformerNeutral Grounding Resistance (NGR) in the Transformer
Neutral Grounding Resistance (NGR) in the Transformer
 
Materi_Pelatihan_Pemadam_Kebakaran_Alat_Proteksi_Pada_Bangunan.pptx
Materi_Pelatihan_Pemadam_Kebakaran_Alat_Proteksi_Pada_Bangunan.pptxMateri_Pelatihan_Pemadam_Kebakaran_Alat_Proteksi_Pada_Bangunan.pptx
Materi_Pelatihan_Pemadam_Kebakaran_Alat_Proteksi_Pada_Bangunan.pptx
 
Macam-Macam alarm kebakaran
Macam-Macam  alarm kebakaran Macam-Macam  alarm kebakaran
Macam-Macam alarm kebakaran
 
Presentasi Kelistrikan RHVAC
Presentasi Kelistrikan RHVACPresentasi Kelistrikan RHVAC
Presentasi Kelistrikan RHVAC
 
kelompok 3_Sensor Suara dan Sensor Gas.pptx
kelompok 3_Sensor Suara dan Sensor Gas.pptxkelompok 3_Sensor Suara dan Sensor Gas.pptx
kelompok 3_Sensor Suara dan Sensor Gas.pptx
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
 
Laporan sepringkler (1)
Laporan sepringkler (1)Laporan sepringkler (1)
Laporan sepringkler (1)
 
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdfPrasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
 

Simple Fire Alarm - How To Make Simple Fire Alarm

  • 1. Oleh Kelompok 14 ALARM KEBAKARAN ALARM KEBAKARAN SEDERHANA SEDERHANA
  • 2. DAFTAR ISI DAFTAR ISI LATAR BELAKANG TUJUAN DAN TEORI CARA KERJA HASIL DAN PEMBAHASAN
  • 3. Back to Agenda Page LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG
  • 4. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG Di era modern ini, rangkaian Fire Alarm mempunyai arti penting di berbagai tempat. Ini termasuk bank, arsitektur, bangunan modern, pusat data, dan bahkan rumah, dan gudang dimana penyimpanan dan perlindungan berbagai jenis barang menjadi perhatian utama untuk keamanan. Rangkaian Alarm Kebakaran merupakan rangkaian yang paling efisien, sederhana, dan tidak terlalu rumit. Karena membutuhkan lebih sedikit peralatan untuk desainnya. Rangkaian alarm kebakaran menghasilkan suara ketika tembakan menyerang industri. Sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan. Sirkuit alarm kebakaran bertindak sebagai penyelamat.
  • 5. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG Sistem alarm kebakaran merupakan suatu sistem yang rumit dan dapat diterapkan pada berbagai sistem atau komponen sesuai kebutuhan untuk tujuan utama, yaitu keselamatan. Aturan pemasangan alarm kebakaran dibuat semata-mata untuk melindungi penghuni gedung dari bahaya kebakaran yang dapat terjadi kapan saja dan karena apa saja. Fungsi dari pemasangan alarm kebakaran ini adalah memberitahu orang-orang di area yang aman agar segera keluar karena mereka berada dalam bahaya kebakaran. Selain itu, alarm kebakaran juga berfungsi untuk mencegah api dari merambat lebih luas lagi. Sistem alarm kebakaran dilengkapi dengan berbagai jenis detektor seperti detektor api, detektor asap, dan detektor gas, sehingga dapat mengantisipasi kerugian yang lebih besar akibat bahaya kebakaran.
  • 6. Back to Agenda Page TUJUAN TUJUAN
  • 7. MEMBUAT RANGKAIAN ALARM KEBAKARAN SEDERHANA MENGOPTIMALKAN SENSITIVITAS DETEKSI SUHU MEMPELAJARI OPERASI ASTABIL IC TIMER 555 Back to Agenda Page TUJUAN
  • 8. Back to Agenda Page TEORI TEORI
  • 9. IC TIMER 555 THERMISTOR KAPASITOR Back to Agenda Page IC Timer 555 berfungsi sebagai otak utama rangkaian. Osilator ini menghasilkan pulsa periodik yang menjadi dasar operasi keseluruhan sistem. Frekuensi pulsa yang dihasilkan dapat diatur oleh nilai resistansi dan kapasitansi yang terhubung ke IC Timer 555. Sinyal keluaran dari IC Timer 555 akan menjadi pemicu untuk memicu transistor. Kapasitor digunakan untuk menunda respons sistem terhadap sinyal dari thermistor. Muatan listrik yang disimpan dalam kapasitor menciptakan penundaan waktu sebelum sinyal tersebut mencapai transistor. Hal ini diperlukan agar alarm tidak langsung berbunyi begitu terdeteksi perubahan suhu, melainkan setelah periode tertentu untuk menghindari peringatan palsu. Sebagai sensor suhu, thermistor mendeteksi perubahan suhu di sekitarnya. Saat suhu meningkat, nilai resistansi thermistor berubah, mengirimkan sinyal ke IC Timer 555. Deteksi perubahan suhu oleh thermistor menjadi kunci dalam memulai respons sistem terhadap potensi bahaya kebakaran.
  • 10. NPN TRANSISTOR BUZZER POTENSIOMETER Back to Agenda Page Transistor NPN bertindak sebagai saklar elektronik yang dikendalikan oleh sinyal dari IC Timer 555. Ketika diberi sinyal, transistor membuka jalur untuk arus listrik, mengizinkannya mengalir ke bagian lain dari rangkaian. Ini adalah langkah penting dalam mengaktifkan bunyi alarm. Potensiometer, sebagai resistor variabel, memungkinkan pengguna untuk mengatur sensitivitas deteksi suhu oleh thermistor. Dengan mengubah resistansi potensiometer, pengguna dapat menyesuaikan seberapa cepat sistem merespons perubahan suhu, memberikan fleksibilitas dalam menyesuaikan respons sistem dengan kondisi lingkungan tertentu. Buzzer adalah output suara dari sistem. Ketika transistor membuka jalur untuk arus listrik, buzzer aktif dan menghasilkan suara berfrekuensi tinggi sebagai peringatan kebakaran. Koneksi antara transistor dan buzzer menciptakan hubungan langsung antara deteksi suhu tinggi dan respons suara.
  • 11. Back to Agenda Page CARA KERJA CARA KERJA
  • 12. Back to Agenda Page Membuat sambungan listrik Pin 8 ke Vcc dan Pin 1 ke GND IC 555 TIM 1. Menyambungkan Pin Pendek 6&2, sambungkan kapasitor 10uf ke GND 2. Menambahkan resistor 100k antara Pin 6 & 7, resistor 1k antara Pin 7 & Vcc 3. Menghubungkan Buzzer pada pin output 3 4. Menempatkan transistor pada papan tempat memotong roti dan buat emitor ke GND 5. Menghubungkan kolektor ke resistor 4,7 lalu pin 4 dari 555 TIMER 6. Menambahkan resistor 100k, potensiometer dan termistor ke basis transistor 7. Menyalakan rangkaian menggunakan baterai 9volt 8. Gambar 1. Skematik Rangkaian Alarm Kebakaran Sederhana
  • 13. Back to Agenda Page HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN
  • 14. HASIL HASIL Gambar 2. Rangkaian Alarm Kebakaran Sederhana
  • 15. PEMBAHASAN PEMBAHASAN Dari hasil percobaan sistem alarm kebakaran sederhana yang praktikan lakukan, percobaan yang praktikan lakukan belum berhasil. Buzzer yang seharusnya akan berbunyi jika suhu sekitarnya naik, akan tetapi pada kasus ini berbunyi terus-menerus. Praktikan menduga thermistor pada rangkaian tidak dapat berfungsi dengan baik. Pertama-tama, kesalahan pada pengaturan potensiometer dapat mempengaruhi kinerja deteksi suhu oleh thermistor. Praktikan menyadari bahwa penyesuaian potensiometer harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan sensitivitas yang tepat dalam mendeteksi perubahan suhu. Selanjutnya, ketidaktepatan dalam membuat rangkaian juga dapat menjadi sumber masalah. Kesalahan koneksi kabel atau penempatan komponen yang kurang tepat dapat mempengaruhi kinerja keseluruhan sistem. Dari pengamatan ini, praktikan menyadari bahwa ketelitian dalam merakit rangkaian menjadi hal yang kritis untuk mencapai hasil yang diinginkan.
  • 16. Back to Agenda Page KESIMPULAN KESIMPULAN
  • 17. KESIMPULAN KESIMPULAN Rangkaian Alarm Kebarakan Sederhana merupakan rangkaian yang dapat mendeteksi api dan menghasilkan output suara berdasarkan suhu yang meningkat di sekitarnya. Rangkaian ini menggunakan komponen-komponen seperti IC Timer 555, thermistor, kapasitor, NPN transistor, buzzer, dan potensiometer. Prinsip kerja dari rangkaian ini yaitu thermistor sebagai sensor suhu akan mendeteksi lingkungan saat suhu meningkat, nilai resistansi thermistor berubah, kemudian mengirimkan sinyal ke IC Timer 555. Deteksi perubahan suhu oleh thermistor menjadi kunci dalam memulai respons sistem terhadap potensi bahaya kebakaran.
  • 18. REFERENSI REFERENSI Malvino, A., & Bates, D. J. (2008). Electronic Principles. McGraw-Hill Education. 1. ibrary.gunadarma.ac.id. (n.d.). Alarm pendeteksi kebakaran menggunakan IC NE555 - Perpustakaan UG. https://library.gunadarma.ac.id/repository/alarm- pendeteksi-kebakaran-menggunakanic-ne555-presentasi 2. Purnama, A. (n.d.). Alarm IC 555. Elektronika Dasar. https://elektronika- dasar.web.id/alarm-ic-555/ 3. Wadood, A. (2023, September 13). Fire alarm circuit using thermistor and 555 timer. Circuits DIY. https://www.circuits-diy.com/fire-alarm-circuit-using- thermistor-and-555-timer/#google_vignette 4.