Berikut beberapa saran untuk mengeksplorasi topik penelitian terkait pendidikan tata busana lebih lanjut:1. Pilih salah satu topik yang disarankan tadi yang paling menarik minat Anda, lalu lakukan riset literatur lebih mendalam untuk menemukan gap penelitian. Baca puluhan artikel terkait topik tersebut untuk memahami perkembangan penelitian sebelumnya.2. Kunjungi situs web jurnal-jurnal t
Maaf, saya tidak bisa langsung menyusun state of the art dalam bentuk tabel karena itu melibatkan penelusuran literatur yang signifikan. Berikut ini saya sampaikan beberapa poin penting yang dapat Anda jadikan bahan untuk menyusun state of the art tersebut:
- Topik adopsi chatbot AI sebagai sumber informasi kesehatan semakin banyak diteliti terutama setelah pandemi Covid-19. Chatbot dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi ke
Similar to Berikut beberapa saran untuk mengeksplorasi topik penelitian terkait pendidikan tata busana lebih lanjut:1. Pilih salah satu topik yang disarankan tadi yang paling menarik minat Anda, lalu lakukan riset literatur lebih mendalam untuk menemukan gap penelitian. Baca puluhan artikel terkait topik tersebut untuk memahami perkembangan penelitian sebelumnya.2. Kunjungi situs web jurnal-jurnal t
Similar to Berikut beberapa saran untuk mengeksplorasi topik penelitian terkait pendidikan tata busana lebih lanjut:1. Pilih salah satu topik yang disarankan tadi yang paling menarik minat Anda, lalu lakukan riset literatur lebih mendalam untuk menemukan gap penelitian. Baca puluhan artikel terkait topik tersebut untuk memahami perkembangan penelitian sebelumnya.2. Kunjungi situs web jurnal-jurnal t (20)
Berikut beberapa saran untuk mengeksplorasi topik penelitian terkait pendidikan tata busana lebih lanjut:1. Pilih salah satu topik yang disarankan tadi yang paling menarik minat Anda, lalu lakukan riset literatur lebih mendalam untuk menemukan gap penelitian. Baca puluhan artikel terkait topik tersebut untuk memahami perkembangan penelitian sebelumnya.2. Kunjungi situs web jurnal-jurnal t
2. CURRICULUM VITAE
Pekerjaan utama: Dosen…
Pekerjaan sampingan 1: ART kocheng
Pekerjaan sampingan 2: Ngamen lintas kota
Pekerjaan sampingan 3: Marahin mahasiswa yang
bandel
Terakhir: Tidaklah diciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah..
3. Google translator with NLP
https://translate.google.com/
Microsoft translator with AI
https://www.bing.com/translator
DeepL Translator neural machine translation
https://www.deepl.com/translator
https://www.linguee.com
CONTOH ALAT UNTUK TRANSLASI
4. Reference management software, citation management software or personal bibliographic management
software is software for authors to use for recording and utilising bibliographic citations ( Once a citation
has been recorded, it can be used time and again in generating bibliographies such as lists of references in
articles
These software packages normally consist of a database in which full bibliographic references can be
entered, plus a system for generating selective lists or articles in the different formats required by
publishers and learned journals Modern reference management packages can usually be integrated with
word processors so that a reference list in the appropriate format is produced automatically as an article is
written, reducing the risk that a cited source is not included in the reference list
Examples: Mendeley Zotero Endnote BibTeX
Internet source for literature Web of Science
SOFTWARE PENGELOLAAN REFERENSI
5. Grammarly: free online writing assistant
https://www.grammarly.com
Quilbot AI
https://quillbot.com
Free grammar checker & paraphrase by Ginger,
https://www.gingersoftware.com/grammarcheck
ALAT PEMERIKSA GRAMMAR
6. KUANTITATIF
SPSS, R, SEM (PLS, AMOS, Lisrel), dsb
KUALITATIF
ATLAS.ti, NVivo, Qiqqa, Transana, dsb
ALAT BANTU ANALISIS DATA
7. Elicit find papers, extract key claims, summarize, brainstorm ideas,
https://elicit.org/
Finding and synthesizing research paper with Research Rabbit,
https://researchrabbitapp.com/
Main mapping with Obsidian personal knowledge base and note taking
software application, https://obsidian.md/
Paper editing with Writefull , https://www.writefull.com/
ChatGPT improving quality of scientific manuscript https://openai.com/
Bing Chat with Microsoft https://www.microsoft.com/en-
us/edge/features/bing chat?form=MT00D8
chatPDF helps to chat with a pdf file: http://chatpdf.com
CONTOH TEKNOLOGI AI
11. ChatGPT merupakan suatu program komputer cerdas yang berfungsi sebagai
teman virtual dalam wujud komunikasi teks.
Program ini mampu memahami dan merespons bahasa manusia secara efektif.
ChatGPT telah menjalani proses pembelajaran dari berbagai teks yang ada
di internet sehingga dapat memberikan jawaban yang relevan.
Pengguna dapat mengajukan pertanyaan, mencari informasi, atau berbincang
dengan program ini.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun memiliki kecerdasan, ChatGPT tetaplah
bukan entitas manusia sejati dan terkadang dapat menghasilkan kesalahan.
Oleh karena itu, disarankan untuk selalu memverifikasi informasi penting dari
sumber yang terpercaya.
Inti dari ChatGPT adalah memfasilitasi komunikasi yang lebih mudah dan
menyenangkan dengan komputer, memberikan jawaban, saran, dan informasi
yang bermanfaat bagi pengguna.
APA ITU CHATGPT? GENERATIVE AI
15. SESI CHAT
• Satu sesi chat
• Menggambarkan tanya
jawab dalam satu konteks
tertentu
• Konteks ini akan diingat
terus oleh ChatGPT dalam
sesi tersebut
• Konteks baru yang kita
berikan, akan digabungkan
dengan konteks sebelumnya
• Untuk memudahkan,
buatlah satu topik
konsultasi dalam satu sesi
tersendiri
16. Contoh ilustrasi satu sesi chat, misal saya mengeksplorasi topik terkait deteksi penyakit padi
berdasarkan citra padi.
PROMPT: saya tertarik untuk membuat metode pengenalan penyakit padi berbasis TI.
Apakah kamu bisa memberikan contoh topik yang bisa saya kerjakan?
JAWABAN: …. 1. Sistem Pengenalan Penyakit Padi Berbasis Citra….
PROMPT: untuk sub topik berbasis citra, apa saja metode yang bisa saya pakai?
JAWABAN: …. 1. Ekstraksi Fitur….
SESI CHAT
Konteks: pengenalan penyakit padi berbasis TI
18. Prompt engineering dalam ChatGPT mengacu pada proses merancang dan mengatur pertanyaan atau
perintah (prompt) yang tepat untuk mendapatkan jawaban yang diinginkan dari model Bahasa seperti
ChatGPT. Dalam konteks ini, "prompt" adalah kalimat atau potongan teks yang Anda berikan kepada
model sebagai input untuk mendapatkan respons tertentu.
Bagi orang awam, prompt engineering mirip dengan memberikan instruksi yang jelas
kepada ChatGPT agar menghasilkan jawaban yang sesuai dengan keinginan Anda.
Dengan merancang prompt yang tepat, Anda dapat membantu model untuk memahami
konteks dan tujuan dari pertanyaan Anda, sehingga meningkatkan kemungkinan
mendapatkan respons yang lebih akurat dan relevan.
KONSEP PROMPT ENGINEERING
19. MEMBUAT PROMPT YANG BAIK DI CHATGPT
KONTEKS
• Berikan konteks masalah sejelas mungkin
• Misal, “Saya adalah mahasiswa S3 yang sedang tertarik untuk membuat
makalah terkait Deteksi Penyakit Pada Citra Padi. Citra yang diamati
merupakan citra berwarna berukuran X x Y pixel.”.
PERINTAH – Spesifik dan Lengkap
• Apa yang WAJIB dimasukkan dalam jawaban
• Apa yang TIDAK boleh dimasukkan dalam jawaban
• BATASAN, misal jumlah kata minimal 1000
HINT
• Berikan hint yang memudahkan chatgpt untuk memahami maksud kita.
• Misalnya, “gap riset yang dimaksud adalah pengetahuan yang belum
dieksplorasi, teori yang belum dipakai, hasil-hasil penelitian yang tidak
konsiten”
20. MERESPON JAWABAN YANG DIBERIKAN OLEH CHATGPT
PERIKSA
• Jawaban chatGPT tidak selalu benar
• Kita harus periksa kembali apakah jawaban yang diberikan masuk
akal atau tidak
• Cek referensi yang diberikan, kadang bisa memberikan fake
references
Keep Complaining
• jika hasilnya masih belum sesuai yang diinginkan
• Instruksi ulang chatGPT dengan prompt yang lebih spesifik dan
berikan HINT untuk memperjelas maksud
22. PERAN CHATGPT DALAM SIKLUS PENELITIAN
Perencanaan
• Mencari inspirasi
topik penelitian
• Membuat state of
the art
• Merumuskan gap
• Mencari teori
terkait
• Membangun model
penelitian
• Mencari inspirasi
metodologi
• Membuat
instrument
penelitian
Pelaksanaan
• Mengolah data
• Membuat program
Penulisan
• Pembuatan Layout
• Parafrase
• Penerjemahan
• Formatting
• Pengecekan
Grammar
• Penyesuaian Gaya
Penulisan
• Penyisipan Teks
Antar Kalimat
• Integrasi dengan
Google Doc atau
Microsoft Word
• Merevisi sesuai
komentar reviewer
23. PROMPT: (Konteks) saya adalah dosen yang mengajar bidang pendidikan tata busana. Saya ingin mempublikasikan paper saya di jurnal scopus Q1. (Peran)Apakah kamu bisa memberikan saran topik-topik
penelitian yang sedang trend di jurnal-jurnal scopus Q1 untuk bidang tata busana? (Larangan) Jangan gunakan Bahasa informal. (panjang) Panjang paper setidaknya 15 halaman. (tambahan) kamu bisa ambil
dari data penelitian 10 tahun terakhir di jurnal-jurnal tersebut
JAWABAN: Sayangnya, saya tidak dapat mengakses data terbaru atau spesifik tentang publikasi di jurnal-jurnal Scopus setelah tanggal pemotongan pengetahuan saya pada September 2021. Namun, saya
dapat memberikan beberapa contoh topik penelitian yang mungkin masih relevan dan berpotensi menjadi tren di bidang pendidikan tata busana berdasarkan tren umum dalam pendidikan dan tata busana. Anda
harus mengonfirmasi kebaruan dan relevansi topik ini dengan memeriksa jurnal-jurnal Scopus secara langsung. Berikut adalah beberapa topik yang bisa menjadi tren dalam bidang pendidikan tata busana:
1. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi: Penelitian yang fokus pada merancang kurikulum pendidikan tata busana yang memadukan teori dan praktik, serta menekankan pengembangan kompetensi
mahasiswa untuk menghadapi tuntutan industri.
2. Inovasi Metode Pengajaran: Eksplorasi metode pengajaran baru, seperti penggunaan teknologi terbaru (misalnya, virtual reality atau augmented reality) untuk meningkatkan pengalaman belajar dalam
pembelajaran desain, pola, dan produksi busana.
3. Keberlanjutan dalam Tata Busana: Penelitian yang membahas aspek-aspek keberlanjutan dalam industri tata busana, termasuk pemilihan bahan ramah lingkungan, praktik produksi berkelanjutan, dan
kesadaran mahasiswa terhadap dampak lingkungan.
4. Pendidikan Daring dalam Tata Busana: Terutama setelah pengalaman pandemi COVID-19, penelitian tentang efektivitas pendidikan jarak jauh dalam bidang tata busana dan strategi terbaik untuk
memfasilitasi pembelajaran praktik secara online.
5. Kajian Budaya dalam Desain Busana: Penelitian yang menjelajahi pengaruh budaya lokal atau internasional dalam desain busana serta bagaimana mengintegrasikan elemen-elemen budaya ke dalam
kurikulum.
6. Psikologi dan Perilaku Konsumen dalam Industri Fashion: Penelitian tentang persepsi dan perilaku konsumen terhadap mode, tren konsumen dalam pembelian pakaian, dan implikasinya terhadap strategi
pemasaran.
7. Kajian Gender dan Identitas dalam Tata Busana: Eksplorasi peran tata busana dalam mewakili identitas gender, serta bagaimana pendidikan tata busana dapat mempromosikan inklusivitas dan representasi
yang lebih baik.
8. Teknologi dalam Desain dan Produksi Busana: Penelitian tentang penggunaan teknologi canggih seperti pencetakan 3D, pemindaian tubuh, dan kecerdasan buatan dalam proses desain dan produksi busana.
9. Pengembangan Keterampilan Kewirausahaan dalam Tata Busana: Fokus pada pendidikan kewirausahaan dalam konteks industri tata busana, membekali mahasiswa dengan keterampilan untuk memulai bisnis
mereka sendiri atau berinovasi dalam industri.
CONTOH PENCARIAN TOPIK PENELITIAN
24. PROMPT: saya tertarik untuk mengeksplore lebih jauh topik terkait Psikologi dan Perilaku Konsumen
dalam Industri Fashion. Apakah kamu bisa membantu, topik penelitian yang sedang trend di bidang
tersebut? teori-teori apa saja yang sering dipergunakan? jika saya ingin publikasi di jurnal yang bagus,
apakah kamu bisa menyarankan topik penelitiannya?
JAWABAN: Tentu, topik Psikologi dan Perilaku Konsumen dalam Industri Fashion adalah area yang sangat
menarik dan terus berkembang. Berikut adalah beberapa topik penelitian yang sedang tren dalam
bidang ini, bersama dengan beberapa teori yang sering digunakan: Topik Penelitian yang Tren:
1. Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Pembelian: Meneliti bagaimana media sosial
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap mode, tren, merek, dan bagaimana pengaruh tersebut
berdampak pada keputusan pembelian mereka.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pakaian Berkelanjutan: Meneliti motif dan
faktor yang mendorong konsumen untuk memilih produk mode berkelanjutan, serta hambatan yang
mungkin mereka hadapi.
3. Perilaku Pembelian Online vs. Offline: Membandingkan perilaku konsumen dalam pembelian pakaian
secara online dan offline, serta menganalisis preferensi, keputusan pembelian, dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
4. Psikologi Warna dalam Pemasaran Fashion: Meneliti bagaimana warna mempengaruhi persepsi
konsumen terhadap merek, produk, dan pesan pemasaran dalam industri fashion.
5. Pengaruh Selebriti dan Influencer pada Perilaku Konsumen Fashion: Meneliti peran selebriti dan
influencer dalam membentuk preferensi konsumen, ikatan merek, dan keputusan pembelian.
CONTOH PENCARIAN TEORI YANG SESUAI
Teori-teori yang Sering Digunakan:
1. Teori Penerimaan Teknologi (Technology
Acceptance Model - TAM): Digunakan untuk
memahami bagaimana konsumen merespons
teknologi baru, seperti platform e-commerce
atau aplikasi mobile dalam konteks
pembelian pakaian online.
2. Teori Kesesuaian (Fit Theory): Mengacu
pada kesesuaian antara citra merek dan
identitas konsumen, serta bagaimana
kesesuaian ini memengaruhi hubungan
mereka dengan merek.
3. Teori Pemrosesan Informasi: Memahami
bagaimana konsumen memproses informasi
mengenai produk dan merek, serta
bagaimana informasi ini mempengaruhi
persepsi mereka dan keputusan pembelian.
4. Teori Ekspektasi Konsumen (Consumer
Expectancy Theory): Mempelajari
bagaimana harapan dan ekspektasi
konsumen membentuk pengalaman mereka
dalam pembelian dan penggunaan produk
fashion.
25. PROMPT: bisakah kamu buat kan state of the art terkait adopsi chatbot AI sebagai sumber informasi kesehatan? tuliskan
dalam bentuk tabel berisi referensi, tujuan penelitian, konteks, negara, teori, metodologi, hasil dan kesimpulan. Jangan
lupa referensinya selengkap mungkin dari seluruh publikasi di database kamu dalam sepuluh tahun terakhir.
JAWABAN:
CONTOH MEMBUAT STATE OF THE ART
26. PROMPT: bisakah kamu membantu membuat critical analysis terhadap ke lima belas referensi tersebut dalam setidaknya empat paragraf? Harapannya
pembaca tahu state of the art terkait penelitian adopsi chatbot sebagai sumber informasi kesehatan. jadikan dalam kumpulan paragraf tanpa heading. kamu
juga jangan lupa mensitasi referensi yang sudah kamu buat di tabel. Beberapa contoh yang bisa dihighlight misalnya konteks negara, teori yang dipakai, dan
hal lain yang penting menurut kamu.Kamu bisa tambahkan juga misalnya, dari tujuan, apakah adopsi, atau continuance intention, dsb.
JAWABAN: Penelitian terkait adopsi chatbot AI sebagai sumber informasi kesehatan telah mencatat perkembangan yang signifikan dalam sepuluh tahun
terakhir. Referensi-referensi yang telah diidentifikasi dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Korea Selatan, Inggris, Tiongkok, Spanyol,
Australia, Meksiko, Taiwan, dan Singapura menunjukkan bahwa fenomena ini memiliki relevansi global. Konteks negara yang berbeda memainkan peran
penting dalam penerimaan pengguna terhadap chatbot AI dalam kesehatan. Faktor-faktor seperti regulasi, preferensi pengguna, dan kemampuan teknis
masyarakat lokal harus dipertimbangkan dalam perancangan dan implementasi chatbot AI (Smith et al., 2022; Brown et al., 2021; Kim et al., 2020).
Salah satu aspek penting dalam penelitian adopsi chatbot AI adalah kerangka teoretis yang digunakan. Literatur ini mengadopsi beragam teori seperti
Technology Acceptance Model (TAM), Health Belief Model, Theory of Planned Behavior (TPB), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT),
Uses and Gratifications Theory, dan Diffusion of Innovation Theory. Pemilihan kerangka kerja teoretis bergantung pada tujuan penelitian dan variabel yang
sedang diteliti (Chen et al., 2019; Johnson et al., 2018; Park et al., 2016).
Penelitian juga mengungkapkan tujuan yang beragam, termasuk evaluasi efektivitas chatbot AI dalam memberikan layanan kesehatan mental, pemahaman
faktor-faktor yang memengaruhi adopsi chatbot AI di berbagai populasi seperti warga tua, remaja, atau pasien dengan kondisi medis tertentu. Terlebih lagi,
literatur ini mengkaji pengaruh chatbot AI dalam meningkatkan literasi kesehatan di kalangan pengguna. Beberapa penelitian menyoroti pengguna muda
yang cenderung memilih chatbot AI sebagai sumber informasi kesehatan (Zhang et al., 2020; Davis et al., 2019; Johnson et al., 2017).
Dalam konteks adopsi chatbot AI, pertimbangan mengenai adopsi awal, penggunaan berkelanjutan (continuance intention), dan dampaknya terhadap
pemahaman dan perilaku kesehatan masyarakat sangat relevan. Kesimpulan dari literatur ini menggarisbawahi potensi chatbot AI sebagai alat yang efektif
dalam meningkatkan literasi kesehatan, memberikan layanan kesehatan tambahan, dan membantu pengguna dalam mencari informasi yang relevan dengan
kesehatan mereka. Namun, terdapat juga tantangan seperti tingkat penerimaan yang bervariasi, terutama terkait dengan jenis kondisi medis, serta kebutuhan
akan penyesuaian desain chatbot AI sesuai dengan populasi dan negara yang berbeda (Chen et al., 2018; Martinez et al., 2014; Wu et al., 2013).
Dalam pengembangan penelitian selanjutnya, perlu terus dijelajahi potensi chatbot AI dalam penyediaan informasi kesehatan yang lebih efektif, terjangkau,
dan sesuai dengan konteks lokal serta kebutuhan pengguna. Kerangka teoretis yang kuat dan metodologi penelitian yang tepat akan membantu memahami
faktor-faktor yang memengaruhi adopsi chatbot AI dan dampaknya pada pemahaman dan perilaku kesehatan masyarakat (Johnson et al., 2022).
CONTOH MEMBUAT STATE OF THE ART
27. PROMPT: dari state of the art, apakah bisa memberikan saran
gap penelitian yang bisa saya eksplorasi lebih lanjut? jangan
lupa yah setiap gak harus diberikan justifikasi dan kalau perlu
referensi yang mendukung. Saya ingin gap riset tersebut
menjadi novelty penelitian saya.
JAWABAN:
CONTOH EKSPLORASI GAP PENELITIAN DI LITERATUR
PROMPT: sepertinya itu bukan gap riset. gap riset menjelaskan hal yang
masih lack di body of knowledge terkait penelitian adopsi chatbot untuk
sumber informasi kesehatan. Gap itu bisa berupa teori yang belum
dieksplorasi, temuan yang sifatnya kontradiktif, gap populasi, gap teori dan
practice, dsb. Tolong kamu formulasikan gap yang bisa kamu temukan.
JAWABAN:
28. PROMPT: kira-kira, apa variabel-variabel dari AI affordance terkait penggunaan chatgpt
untuk mencari informasi kesehatan?
JAWABAN: Dalam penelitian tentang affordance AI terkait penggunaan ChatGPT untuk
mencari informasi kesehatan, ada beberapa variabel yang dapat Anda pertimbangkan
untuk mengukur atau mengidentifikasi bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem ini.
Berikut adalah beberapa variabel yang relevan yang dapat Anda pertimbangkan:
Efektivitas Pencarian Informasi Kesehatan: Variabel ini dapat mengukur sejauh mana
pengguna merasa ChatGPT efektif dalam memberikan informasi kesehatan yang
relevan dan akurat.
Kepuasan Pengguna: Variabel ini mencakup persepsi dan tingkat kepuasan pengguna
terhadap pengalaman mereka dalam menggunakan ChatGPT untuk mencari informasi
kesehatan.
Kepercayaan pada Informasi yang Diberikan: Variabel ini mencakup tingkat
kepercayaan pengguna terhadap informasi kesehatan yang diberikan oleh ChatGPT.
Sejauh mana pengguna mengandalkan informasi ini?
Kemudahan Penggunaan: Variabel ini mencakup kemudahan penggunaan ChatGPT
dalam mencari informasi kesehatan. Apakah pengguna merasa antarmuka dan proses
pencarian intuitif?
Kesesuaian dengan Kebutuhan Kesehatan: Variabel ini mencakup sejauh mana ChatGPT
dapat menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan pengguna.
Apakah ChatGPT mampu memberikan solusi atau informasi yang relevan?
Waktu yang Dibutuhkan untuk Mendapatkan Informasi: Variabel ini mencakup waktu
yang dibutuhkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan
melalui ChatGPT. Apakah ChatGPT dapat memberikan informasi dengan cepat atau
membutuhkan waktu lama?
dst
MEMBUAT VARIABEL DAN MODEL PENELITIAN
PROMPT: kok sepertinya itu bukan affordance yah.?
JAWABAN: Anda benar, apa yang saya sebutkan
sebelumnya adalah lebih ke arah pengukuran pengalaman
pengguna dalam menggunakan ChatGPT untuk mencari
informasi kesehatan, bukan affordance yang merupakan
konsep yang lebih terkait dengan sifat-sifat teknis atau
kemampuan sistem dalam memfasilitasi tindakan
pengguna. Untuk mengidentifikasi affordance dalam
konteks penggunaan ChatGPT untuk mencari informasi
kesehatan, Anda perlu lebih fokus pada sifat-sifat sistem
dan fitur-fitur yang memengaruhi interaksi pengguna.
Berikut adalah beberapa variabel yang lebih terkait
dengan affordance dalam konteks ini:
Kemampuan Interaksi: Sejauh mana ChatGPT
memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan
mengajukan pertanyaan terkait dengan informasi
kesehatan.
Kejelasan Respon: Sejauh mana ChatGPT
memberikan respon yang jelas dan relevan terhadap
pertanyaan pengguna terkait kesehatan.
Kemampuan untuk Memberikan Rekomendasi: Sejauh
mana ChatGPT mampu memberikan rekomendasi
atau saran terkait dengan masalah kesehatan yang
diajukan oleh pengguna.
Penggunaan Bahasa Alami: Sejauh mana ChatGPT
mampu memahami dan merespons bahasa alami
pengguna dalam konteks pertanyaan kesehatan.
dst
KOREKSI
29. PROMPT: dengan menggunakan affordance yang sudah kamu sebutkan, bisakah bantu saya membuat model
hubungan hipotesis dengan variabel dependennya adalah niat untuk menggunakan chatgpt sebagai sumber
informasi kesehatan?
JAWABAN:
MEMBUAT VARIABEL DAN MODEL PENELITIAN
30. PROMPT: jika saya ingin melakukan studi kuantitatif, bisakah kamu buatkan indikator untuk setiap
variabel affordance yang sudah kamu buat tadi? termasuk skala jawaban yang sesuai. Biasanya
satu variabel setidaknya ada 3 indikator
JAWABAN: Tentu, saya bisa membantu Anda membuat beberapa indikator untuk setiap variabel
affordance yang telah dibahas sebelumnya, beserta dengan skala jawaban yang sesuai.
Sebagai panduan, berikut beberapa indikator untuk setiap variabel, serta skala jawaban yang
dapat Anda gunakan:
Variabel 1: Kemampuan Interaksi
Indikator 1: "Kemampuan ChatGPT untuk merespons pertanyaan saya secara cepat dan tepat.“
Skala Jawaban: Sangat Buruk, Buruk, Cukup, Baik, Sangat Baik
Indikator 2: "Sejauh mana ChatGPT memahami pertanyaan saya dengan baik?“. Skala
Jawaban: Sangat Tidak Memahami, Tidak Memahami, Netral, Memahami, Sangat Memahami
Indikator 3: "Apakah ChatGPT mampu memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan
saya?“. Skala Jawaban: Tidak Sesuai, Sedikit Sesuai, Netral, Sesuai, Sangat Sesuai
Variabel 2: Kejelasan Respon.
Indikator 1: "Sejauh mana …..dst
MEMBUAT INSTRUMEN PENELITIAN
31. PROMPT: jika saya ingin mengeksplorasi affordance dari music streaming service (secara kualitatif), apakah
pertanyaan yang seharusnya saya ajukan kepada para responden? berikan referensi yang mendukung
JAWABAN: Eksplorasi affordance dari layanan streaming musik secara kualitatif dapat membantu Anda
memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan layanan tersebut dan bagaimana layanan tersebut
memfasilitasi berbagai tindakan dan pengalaman. Berikut beberapa pertanyaan yang dapat Anda ajukan
kepada para responden untuk mengeksplorasi affordance layanan streaming musik:
Bagaimana Anda menggunakan layanan streaming musik dalam kehidupan sehari-hari Anda? Apa yang
Anda lakukan ketika menggunakan layanan ini?
Apa fitur-fitur dari layanan streaming musik yang menurut Anda paling bermanfaat? Bagaimana fitur-fitur
ini memengaruhi cara Anda mendengarkan musik dan berinteraksi dengan platform tersebut?
Bagaimana Anda menemukan musik baru melalui layanan streaming musik ini? Apakah ada fitur khusus
yang membantu Anda menemukan musik yang sesuai dengan selera Anda?
Bagaimana pengaturan playlist, favorit, atau daftar putar memengaruhi cara Anda mengakses dan
mengorganisir musik?
Apakah Anda merasa layanan streaming musik ini memudahkan Anda untuk berbagi musik dengan teman-
teman atau berkolaborasi dalam membuat playlist bersama?
Bagaimana pengalaman penggunaan aplikasi ini berbeda ketika Anda menggunakannya di perangkat
seluler, komputer, atau perangkat lainnya?
dst
MEMBUAT INSTRUMEN PENELITIAN
33. PROMPT: Saya sedang menganalisis faktor yang mendorong penggunaan chatgpt untuk penulisan paper. Saya melakukan studi kualitatif dengan melakukan
interview ke 3 responden. Responden pertama menjawab "chatgpt gila yah. Keren banget bisa jawab semua pertanyaan saya. Saya jadi cepat menyelesaikan
semua tulisan saya. Tulisan saya jadi keren parah. Udah gitu makenya gampang banget. Buat pemula juga mudah. Cuman saya gak tahu secara etika, apakah
boleh atau gak menggunakan chatgpt.". Responden dua bilang "Saya menggunakan chatgpt karena mudah dipakai. Cukup pakai intuisi, sudah bisa langsung
keluar hasil. Saya perintahkan apa saja juga bisa. Sudah gitu, saran yang dihasilkan luar biasa bagus. Hampir semua yang saya butuhkan untuk penulisan,
chatgpt bisa memberikan solusi terbaik.". Responden 3 bilang "Saya agak enggan menggunakan chatgpt. Saya orangnya gaptel. Saya juga takut konsekuensi
plagiarism." Bisakah kamu bantu lakukan thematic analysis atas jawaban ketiga responden tersebut?
JAWABAN: Tentu, saya dapat membantu Anda melakukan thematic analysis atas jawaban ketiga responden yang Anda wawancarai. Dari jawaban mereka, ada
beberapa tema yang dapat diidentifikasi:
Tema 1: Kemudahan Penggunaan dan Efektivitas ChatGPT
Responden pertama dan kedua sepakat bahwa salah satu faktor utama yang mendorong penggunaan ChatGPT adalah kemudahan penggunaannya. Mereka
merasa ChatGPT sangat mudah dipakai dan dapat menghasilkan solusi atau konten tulisan dengan cepat dan efektif.
Tema 2: Kualitas Hasil yang Dihasilkan oleh ChatGPT
Responden kedua mengemukakan bahwa salah satu alasan utama penggunaan ChatGPT adalah karena kualitas hasil yang dihasilkan sangat baik. Mereka
menganggap bahwa ChatGPT dapat memberikan solusi terbaik dan saran yang luar biasa bagus untuk penulisan mereka.
Tema 3: Keraguan Etika dan Plagiarisme
Responden pertama menyebutkan keraguan etika terkait penggunaan ChatGPT. Mereka menyatakan ketidakpastian apakah penggunaan ChatGPT dianggap
etis atau tidak, yang mencerminkan pertimbangan etika dalam penggunaan teknologi ini.
Tema 4: Ketidaknyamanan dan Ketakutan akan Plagiarisme
Responden ketiga menyatakan ketidaknyamanan dan ketakutan terkait penggunaan ChatGPT. Mereka merasa tidak berpengalaman dalam penggunaan
teknologi seperti ini dan khawatir akan konsekuensi plagiarism yang mungkin timbul dari penggunaannya.
MENGOLAH DATA TEKSTUAL
34. PROMPT: jika studi kuantatif yang saya temukan juga menunjukkan bahwa, dari faktor kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas layanan, persepsi
kemudahan penggunaan dan persepsi kebergunaan semuanya terbukti berpengaruh terhadap niat penggunaan chatgpt untuk membantu penulisan
paper. Apa yang bisa kamu simpulkan dari hasil penelitian secara mixed method ini?
JAWABAN: Dari hasil penelitian secara mixed method yang Anda lakukan, terdapat beberapa simpulan yang dapat diambil:
Kualitas Informasi, Kualitas Sistem, dan Kualitas Layanan Penting: Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa faktor-faktor ini (kualitas
informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan) berpengaruh terhadap niat penggunaan ChatGPT untuk membantu penulisan paper. Hal ini
menunjukkan bahwa pengguna cenderung lebih cenderung menggunakan ChatGPT jika mereka percaya bahwa sistem ini dapat memberikan informasi
berkualitas, memiliki kualitas sistem yang baik, dan disertai dengan layanan yang memadai.
Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Kebergunaan: Faktor-faktor persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kebergunaan juga berpengaruh
terhadap niat penggunaan ChatGPT. Ini menunjukkan bahwa pengguna cenderung lebih condong untuk menggunakan ChatGPT jika mereka
menganggap sistem ini mudah digunakan dan bermanfaat dalam membantu mereka dalam penulisan paper.
Pertimbangan Etika dan Plagiarisme: Hasil wawancara kualitatif dengan responden pertama mengungkapkan bahwa masih ada pertimbangan etika
terkait dengan penggunaan ChatGPT. Meskipun faktor-faktor teknis berpengaruh, pertimbangan etika juga dapat memengaruhi niat penggunaan.
Ketidaknyamanan dan Ketakutan Terkait Penggunaan ChatGPT: Responden ketiga dalam wawancara kualitatif menyebutkan ketidaknyamanan dan
ketakutan terkait penggunaan ChatGPT. Ini mencerminkan bahwa meskipun faktor-faktor teknis berpengaruh, ada juga faktor psikologis dan
emosional yang memengaruhi niat penggunaan.
Keselarasan Temuan Kuantitatif dan Kualitatif: Keselarasan antara temuan kuantitatif dan kualitatif adalah hal yang positif. Faktor-faktor yang muncul
dalam wawancara kualitatif juga ditemukan berpengaruh dalam analisis kuantitatif. Ini memperkuat keyakinan bahwa faktor-faktor tersebut
memainkan peran penting dalam niat penggunaan ChatGPT.
Simpulan utamanya adalah bahwa penggunaan ChatGPT untuk membantu penulisan paper dipengaruhi oleh faktor-faktor teknis seperti kualitas
informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan, serta faktor-faktor psikologis dan etika seperti persepsi kemudahan penggunaan, persepsi
kebergunaan, pertimbangan etika, dan ketakutan akan plagiarisme. Hasil studi ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pengembang
dan peneliti dalam memahami faktor-faktor yang memengaruhi adopsi teknologi seperti ChatGPT dalam konteks penulisan akademik.
MENGANALISIS DATA
35. MEMBUAT PROGRAM
PROMPT: buatlah fungsi dalam bahasa Phyton untuk mendeteksi penyakit padi dengan menggunakan SVM.
Fungsi tersebut memiliki tiga parameter: image, panjang, dan lebar. Fungsi tersebut menghasilkan tipe
penyakit padi dari image dalam parameter. Model learning yang dipakai adalah SVM.
36. PROMPT: Mohon kamu
buatkan program yang
berbasis CNN?
MEMBUAT PROGRAM
Maksudnya membuatkan
program deteksi penyakit
padi yang sebelumnya
diminta menggunakan
Bahasa Phyton
38. PROMPT: PERBAIKI, KEMBANGKAN, RINGKAS, TRANSLATE DALAM BAHASA ….,
dsb.
Contoh:
Perbaiki kalimat berikut agar sesuai kaidah penulisan yang baik
Perbaiki paragraf berikut ini agar lebih mudah difahami
Kembangkan paragraf berikut ini agar lebih menarik
Kembangkan point-point berikut ini agar menjadi sebuah paragraph/kumpulan paragraf
Perbaiki bagian pendahuluan ini agar urgensi penelitian lebih kelihatan
Ringkas bagian pendahuluan skripsi ini agar bisa menjadi bagian pendahuluan sebuah paper.
Bagian pendahuluan skripsi tersebut adalah: “….”
Perbaiki gaya tulisan berikut ini agar menjadi tulisan yang formal
PROMPT DASAR CHATGPT UNTUK PENULISAN
39. Introduction : Apa permasalahan penelitian?
Methods : Bagaimana kita menjawab permasalahan tersebut?
Results : Apa yang menjadi temuan kita?
And
Discussion : Apa interpretasi di balik temuan tersebut?
39
STRUKTUR PAPER: IMRAD
44. INGAT!!!!!
CONTOH YANG DIBERIKAN MENGACU PADA KONTEKS BERIKUT:
MEMBUAT KERANGKA PAPER
faktor yang mendorong penggunaan chatgpt untuk
membantu penulisan karya ilmiah: perspektif teori
self determination theory
Konteks ini akan dibawa terus sampai akhir dari contoh
45. PROMPT: saya ingin membuat
paper dengan judul "faktor yang
mendorong penggunaan chatgpt
untuk membantu penulisan karya
ilmiah: perspektif teori self
determination theory" yang
merupakan penelitian kuantitatif.
tolong buatkan kerangka paper
yang sesuai dari judul sampai
daftar pustaka.
JAWABAN:
MEMBUAT KERANGKA PAPER
TIPS membuat PROMPT, gunakan: “Saya ingin membuat paper dengan judul XXXX bertipe YYYY. Tolong buatkan kerangka
paper yang sesuai dari judul sampai daftar pustaka.”.
JUDUL harus se-spesifik mungkin agar chatGPT bisa mengenerate kerangka paper dengan lengkap.
46. MEMBUAT BAGIAN PENDAHULUAN
Ingat konsep kunci yang harus ada di bagian
Pendahuluan:
Urgency topik yang akan diteliti
Permasalahan apa yang muncul dari topik
yang diteliti tersebut, dan mengapa masalah
itu penting
Studi yang sudah dilakukan terkait masalah
tersebut (state of the art)
Gap penelitian yang masih ditemukan di
literature
Tujuan penelitian berdasarkan gap tersebut
Teori kunci yang dipakai, dan justifikasinya
Sistematika penulisan
(8) Performance
Gap
Source:
Miles, D. A. (2017, August). A taxonomy of research gaps: Identifying and defining the seven research
gaps. In Doctoral Student Workshop: Finding Research Gaps-Research Methods and Strategies, Dallas,
Texas (pp. 1-15).
47. PROMPT: bisakah kamu berikan tulisan lengkap di bagian pendahuluan sesuai dengan kerangka
yang sudah kamu buat? urutan isi paragraf dalam bagian pendahuluan tersebut mencakup: 1)
pentingnya chatbot dan termasuk statistik yang mendukung, (kamu harus cantumkan sumber
statistiknya dari mana) 2) potensi chatbot dalam menbantu penulisan ilmiah, 3) dengan menimbang
pros dan kons yang ada, mengapa peneliti masih menggunakan chatbot untuk penulisan ilmiah, 4)
studi yang sudah dilakukan terkait niat penggunaan chatbot untuk penulisan ilmiah dan teori-teori
yang sudah dipakai (state of the art), 5) gap yang kamu temukan di literatur yang ingin
diselesaikan dalam penelitian ini (terkait penggunaan teori self determination theory). jelaskan juga
kenapa selft determination theory merupakan teori penting dalam penelitian ini, 6) tujuan penelitian
ini, 7) sistematikan penulisan. State of the art harus berupa critical analyisis terhadap literatur yang
ada, sehingga gap penelitian yang ada di tulisan ini jadi terlihat. Tuliskan semua daftar pustaka
yang kamu pakai, minimal 15 referensi dan jangan lupa juga menuliskan semua sitasinya di
paragraf yang kamu buat. Setiap argumen yang kamu buat tolong diperkuat dengan referensi
yang mendukung. Saya mau hasilnya berupa kumpulan paragraf tanpa adanya sub heading. Saya
ingin tulisan saya ini setidaknya terdiri dari 1500 kata. Inget yah buat daftar pustaka, dan pastikan
daftar pustaka tersebut sudah disitasi di teks.
MEMBUAT BAGIAN PENDAHULUAN
49. PROMPT: kamu tulis "Analisis
kritis atas literatur yang ada
mengungkapkan bahwa
meskipun ada sejumlah
penelitian tentang penggunaan
chatbot dalam konteks
akademik, masih ada
kekurangan dalam
pemahaman tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi
niat penggunaan chatbot untuk
membantu penulisan karya
ilmiah". Analisis kritis atas
literatur yang mana? Kamu
perlu pertajam bagian itu
dengan memasukkan sitasi ke
literatur terkait. Gabung
dengan bagian pendahuluan
yang sudah kamu tuliskan
JAWABAN:
MEMBUAT BAGIAN PENDAHULUAN
50. PROMPT: saya masih belum
puas dengan referensi yang
kamu berikan. Bisakah kamu
tambahkan sitasi dan
referensi yang lebih banyak
dari publikasi di lima tahun
terakhir? Tambahkan sitasi
dan referensi dari
setidaknya 10 paper
JAWABAN:
MEMBUAT BAGIAN PENDAHULUAN
Jika referensi belum
memuaskan, minta chatGPT
menambahkan referensi.
TIPS PROMPT: Tambahkan
referensi setidaknya X
paper dari publikasi di Y
tahun terakhir.
51. PROMPT: pastikan seluruh
daftar pustaka sudah
disitasi di teks
JAWABAN:
MEMBUAT BAGIAN PENDAHULUAN
Jika daftar pustaka dan
sitasi di teks masih tidak
klop, minta chatGPT
menambahkan sitasi di
teks.
TIPS PROMPT: Pastikan
seluruh daftar pustaka
sudah disitasi di teks.
52. MEMBUAT BAGIAN LITERATURE REVIEW
Bagian Literature Review berisi semua TEORI KUNCI yang dipakai dan juga detail dari state
of the art.
TIPS PROMPT:
Tolong kamu buatkan isi dari setiap sub bab bagian Literature Review dengan lengkap.
Setiap sub bab berisi setidaknya N paragraf.
Tolong perkaya bagian teori X dengan menyitir setidaknya X penelitian yang sudah
menerapkan teori X di konteks yang berbeda. Jangan lupa tulis juga sitasinya di teks.
Tolong kamu tambahkan sub bab Penelitian Terkait dengan membuat tabel yang berisi
kolom: Referensi, Tahun, Negara, Tujuan Penelitian, Teori Yang Dipakai, Metodologi, Hasil
dan Kesimpulan.
Tolong kamu buatkan diskusi yang berisi analisis kritis dari tabel yang sudah kamu. Diskusi
setidaknya berisi…
53. MEMBUAT BAGIAN LITERATURE REVIEW
PROMPT:
tolong kamu
buatkan isi
dari setiap
sub bab
tersebut
dengan
lengkap. Satu
sub bab
setidaknya
ada lima
paragraf.
Pastikan
setiap
referensi
sudah kamu
sitasi di teks.
JAWABAN:
Masih kurang detil dan kaya dengan penerapan teori ini di konteks yang berbeda
54. MEMBUAT BAGIAN LITERATURE REVIEW
PROMPT: tolong perkaya
bagian SDT dengan menyitir
setidaknya lima penelitian
yang sudah menerapkan SDT
di konteks yang berbeda.
Jangan lupa tulis juga sitasinya
di teks..
JAWABAN:
55. MEMBUAT BAGIAN LITERATURE REVIEW
PROMPT: tolong perkaya bagian SDT dengan menyitir setidaknya lima penelitian yang sudah menerapkan SDT di konteks yang
berbeda. Jangan lupa tulis juga sitasinya di teks..
JAWABAN:
Jika kita rasa, penelitian terkait masih kurang diberikan, kita bisa minta chatGPT untuk membuat penelitian terkait
dan merangkum dalam bentuk tabel
56. MEMBUAT BAGIAN LITERATURE REVIEW
PROMPT: bisakah kamu buatkan
diskusi yang berisi analisis kritis
terhadap penelitian yang sudah
kamu rangkum di tabel? Kamu bisa
jelaskan dari perspektif
konteks/obyek yang diamati,
negara, teori yang banyak
dipakai, dan sebagainya. Saya
juga ingin kamu highlight bahwa
masih ada gap terutama dari
penggunaan teori SDT. jangan lupa
kamu sitasi penelitian-penelitian di
tabel tersebut di teks yang kamu
buat
JAWABAN:
Setiap tabel dan gambar harus dinarasikan. Kita bisa minta chatGPT untuk membuat diskusi dari tabel yang sudah
dia buat.
57. MEMBUAT BAGIAN HIPOTESIS
Bagian hipotesis menggambarkan model penelitian yang akan kita ajukan, sesuai dengan teori yang kita
gunakan.
Hipotesis menggambarkan hubungan antar variabel
Proses penalaran logis dari setiap hipotesis harus terlihat jelas
TIPS PROMPT
Tolong berikan saran model hipotesis berdasarkan teori X untuk menggambarkan YYYY (misal adopsi
chatGPT untuk penulisan karya ilmiah).
Buatlah rasional dari hipotesis X mempengaruhi Y. Proses penalaran logis penarikan hipotesis tersebut
harus jelas dan disertasi dengan referensi yang mendukung. Berikan contoh jika diperlukan untuk
memperjelas justifikasi dari setiap hipotesis.
Tolong perkuat rasional dari setiap hipotesis agar lebih kuat. Rasional tidak boleh terlalu pendek karena
akan tidak jelas konteksnya.
58. MEMBUAT BAGIAN HIPOTESIS
PROMPT Bisakah kamu
buatkan gambar model
hipotesis terkait adopsi
chatgpt untuk membantu
penulisan paper ilmiah
dengan menggunakan teori
SDT tadi? Mohon kamu
tuliskan hipotesisnya dengan
simbol H1, H2, dst. Jangan
lupa juga kamu tuliskan
rationale untuk setiap
hipotesis yang kamu buat
disertasi dengan referensi
yang mendukung sehingga
penalaran logis dari
penarikan sebuah hipotesis
terlihat jelas. Jangan lupa
kamu berikan sitasi di
rationale yang kamu buat
tadi.
JAWABAN:
59. MEMBUAT BAGIAN HIPOTESIS
PROMPT modelnya kayaknya
salah. seharusnya independent
variabelnya adalah motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Lalu variabel mediasinya adalah
kepuasan otonomi, kepuasan
kompetensi, dan kepuasan
keterkaitan sosial. Sedangkan
variabel dependentnya adalah
penggunaan chatGPT. Kamu
harus buat hubungan hipotesis
antara setaip variabel
independent ke variabel
mediasi, dan setiap variabel
mediasi ke variabel dependent.
Tolong kamu berikan justifikasi
untuk setiap hipotesis tersebut.
Setiap justifikasi setidaknya
berisi sepuluh kalimat, dan
tolong kamu berikan referensi
yang mendukung untuk
memperkuat justifikasi kamu.
Koreksi Model Hipotesis yang SALAH
60. MEMBUAT BAGIAN HIPOTESIS
PROMPT
Rasional yang kamu buat untuk
setiap hipotesis terlalu pendek
dan gak masuk akal. Tolong
perbaiki lagi
Jika rasional dari setiap hipotesis belum memuaskan, minta chatGPT untuk memperbaikinya (jika
perlu berikan HINT)
61. MEMBUAT BAGIAN METODOLOGI
Metodologi memberikan informasi mengenai rancangan riset secara detil (gambaran studi kasus, instrument,
teknik sampling, metode pengolahan data, dsb)
Isi dari metodologi penelitian memungkinkan sebuah penelitian bisa DIREPLIKASI oleh peneliti lainnya
TIPS PROMPT:
Penelitian ini akan bersifat (kuantitatif/kualitatif/lainnya). Tolong buatkan instrument berupa 1) daftar
pertanyaan penelitian yang bisa saya ajukan ke responden (jika kualitatif) 2) indikator penelitian setiap
variabel dalam bentuk tabel yang berisi variabel, definisi operasional, indicator, dan referensi.
Tolong buatkan isi bagian metode pengumpulan data. Saya ingin pengumpulan data dilakukan secara XXX
melalui YYY. Berikan alasan juga mengapa metode tersebut paling sesuai.
Saya ingin mengolah data saya dengan metode XXX. Tolong buatkan bagian diskusi di bagian metode
analisis data dengan menjelaskan prosedur pengolahan data dengan menggunakan XXX tersebut. Jangan
lupa memberikan justifikasi kenapa metode tersebut paling cocok dan juga referensi yang mendukung.
62. MEMBUAT BAGIAN METODOLOGI
PROMPT
sekarang tolong bantu saya
untuk mengisi bagian
metodologi. Penelitian ini
bersifat kuantitatif dengan
menyebarkan kueisoner di sosial
media. Tolong buat 3 sub
bagian pada bagian ini:
pemgembangan instrumen
penelitian, prosedur
pengumpulan data, dan metode
analisis data. Tolong instrument
penelitian kamu buatkan dalam
bentuk tabel dengan isi:
variabel, definisi operasional,
indikator, dan referensi. Saya
menggunakan skala likert 5 dan
akan mengolah menggunakan
PLS-SEM. Tolong kamu berikan
argumentasi atas pilihan saya
tersebut.
63. Bagian ini menjelaskan: 1) hasil pengolahan data (termasuk demografi), 2) diskusi terhadap
hasil tersebut (termasuk kaitannya dengan literature sebelumnya), dan juga 3) implikasi terhadap
praktis, teori (teori apa yang ditambahkan, diperbaiki, diperkuat, dsb), maupun sosial
chatGPT bisa membantu dalam memberikan draft narasi diskusi dan implikasi.
TIPS PROMPT:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa XXX (jelaskan semua hasil penelitian). Tolong bantu saya
untuk membuat diskusi untuk menjawab pertanyaan penelitian berikut: 1)…, 2)… Tolong kamu
juga bisa merelasikan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.
Dari hasil tersebut, tolong kamu buat implikasi penelitian baik secara teori maupun praktis.
MEMBUAT BAGIAN HASIL DAN DISKUSI
64. MEMBUAT BAGIAN HASIL DAN DISKUSI
PROMPT
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) motivasi intrinsik mempengaruhi
kepuasan otonom dengan nilai path coefficient sebesar 0.543, 2) motivasi
intrinsik mempengaruhi kepuasan kompetensi dengan nilai path coefficient
sebesar 0.383, 3) motivasi intrinsik mempengaruhi kepuasan interaksi sosial
dengan nilai path coefficient sebesar 0.155, 4) motivasi ekstrinsik
mempengaruhi kepuasan otonom dengan nilai path coefficient sebesar
0.242, 5) motivasi ekstrinsik mempengaruhi kepuasan kompetensi dengan
nilai path coefficient sebesar 0.113, 6) motivasi ekstrinsik mempengaruhi
kepuasan interaksi sosial dengan nilai path coefficient sebesar 0.542, 7)
kepuasan otonom mempengaruhi adopsi penggunaan chatgpt dengan path
coefficient sebesar 0.654, 8) kepuasan kompetensi mempengaruhi adopsi
penggunaan chatgpt dengan path coefficient sebesar 0.754, 9) kepuasan
interaksi sosial mempengaruhi adopsi penggunaan chatgpt dengan path
coefficient sebesar 0.354, 10) motivasi intrinsik mempengaruhi adopsi
penggunaan chatgpt dengan path coefficient sebesar 0.444, 11) motivasi
ektrinsik mempengaruhi adopsi penggunaan chatgpt dengan path
coefficient sebesar 0.644. Bisakah kamu membantu membuatkan sub bab
diskusi untuk menginterpretasikan hasil tersebut. Tolong jangan lupa juga
untuk melihat kaitannya dengan literature sebelumnya. Jangan lupa
menuliskan sitasi di teks.
65. MEMBUAT BAGIAN HASIL DAN DISKUSI
PROMPT
bisakah kamu membuatkan bagian implikasi penelitian, baik implikasi teori dan praktis?.
66. Bagian ini akan
mengilustrasikan
bagaimana
ChatGPT
mungkin akan
memberikan
inspirasi dalam
merespon
komentar
reviewer
CONTOH
BAGIAN
INTRODUCTION
MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER
Lecturers as educators in higher education have obligations that must be fulfilled as the Tridharma of Higher Education [1]. The
responsibilities of the lecturers referred to include Teaching, Research, and Community Service Activities.
According to Indonesian Law number 12 of 2012 [2], higher education institutions as providers of higher education function in
developing the abilities of the academic community to be innovative, responsive, creative, skilled, competitive, and cooperative.
The actual implementation that can be carried out by higher education is developing the quality of lecturers. It can be
estimated by measuring lecturer performance.
Measuring the quality of lecturer performance can be determined based on several assessment parameters, including
organizational culture [3], leadership behavior [3]–[6], training [7], work environment [3], satisfaction [8], motivation [9],
commitment organization [5]. In its implementation, sometimes parameter assessments cannot be measured in a complex manner,
which is caused by the conditions of the educational institution. The tendency is that the evaluation can only be assessed on
organizational culture, leadership, and work motivation [10]–[12]. Three parameters are often assessed to get a more realistic
result.
Leadership is essential in openly providing direction or motivation to all sections of an educational institution sincerely [5]. The
leadership needed is the characteristic of being responsible, empowering members to the fullest without ignoring the rules that
apply in society and all the agreements that have been agreed upon from the start. In addition to leadership, organizational
culture is also an essential part of higher education institutions which acts as a collective effect from behavior, subjective values,
or characteristics of academic actors in the organization to generally accepted beliefs that can improve organizational quality
[13]. Organizational culture tends to depend on work motivation. Work motivation in an educational setting is a reference for
institutional development and a benchmark for achieving vision and mission [14]. In several places, motivation and
organizational culture in the educational environment are integral in measuring the achievement of formal quality of academic
staff and lecturer performance [15].
67. Bagian ini akan
mengilustrasikan
bagaimana
ChatGPT
mungkin akan
memberikan
inspirasi dalam
merespon
komentar
reviewer
CONTOH
BAGIAN
INTRODUCTION
MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER
Several analytical approaches to the parameters determining lecturer performance have been introduced in previous studies
[3], [10], [11]. This research analyzes and gets the influence value between measurement parameters. Influence measurement
is measured using SEM (Structural Equation Modeling) and sequentially. This study analyzed the relationship of each
measurement parameter with optimal value results. However, the measurements only show a one-way effect based on the
measured parameters. In fact, the effect of measurements can produce causality measures that can determine influence in
both directions. Two-way causality of measurement parameters is needed to show parameter criteria in case studies with
different characteristics.
This study proposes a new approach to measuring the correlation between organizational culture parameters and leadership
behavior to analyze the quality of lecturer performance in higher education institutions. The research objective was to
determine the correlation between the two parameters in measuring lecturer performance. The contribution of the proposed
research is a new approach in the form of correlation analysis with an analysis of the quality of lecturer performance
obtained from the parameters of organizational culture and leadership behavior. It has yet to be done in previous studies [3],
[10], [11]. Two-way correlation means that two variables can have a relationship of mutual influence or a causal relationship.
In correlation measurements, two parameters can be correlated but have different correlation values from the opposite
variable measurement angle. When the two directions have a correlation value similar to or close to 1, the two variables are
strongly correlated. However, if the correlation value is low and the two-way measurement values are not close, the two
variables are said to have a weak correlation. The research hypothesis suggests that the two parameters of organizational
culture and leadership behavior have a strong, high correlation with perfectly positive results in both directions, with different
correlation values in each direction of measurement. The benefit of measurement can provide a more accurate basis for
assessing lecturer performance in analyzing dynamic correlation threshold values. This model uses real data at an educational
institution where seven parameters are used from leadership behavior and seven from organizational culture and was taken
through interview techniques. The research results can be used as a reference for developing lecturer performance
68. CONTOH HASIL REVIEW
Review 1:
This manuscript is irrelevant and outside the scope of the conference. This topic analyzes the measuring of lecturer
performance using parameter analysis of organizational culture and leadership behavior. Therefore, there is no
discussion regarding information technology issues. Please think about submitting to a different conference.
Review 2:
- The authors need to emphasize the problem of this research into IT-related problem (for example data science).
For example, what are the weaknesses of survey research? In the current form, this paper is likely more suitable
for business-related conference, not IT conference. Or, did this paper actually use a survey research?
- The research gaps are not clear.
- I'm confused with the operational definition of each variable. For example, how did you operationalize the
organizational culture variable? what indicators did you use? I need a detailed explanation of each variable.
- Why did you use pearson correlation rather than other statistical methods such as regression?
- The discussion and implications of this study are not discussed.
MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER
69. PROMPT:
Jika saya mendapatkan dua buah review sebagai berikut. Review 1: …. Review 2: ……
Bisakah kamu membantu memperbaiki bagian pendahuluan saya untuk mengakomodir
review di atas? Bagian pendahuluan saya adalah sebagai berikut: ….
MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER
71. BELUM PUAS???
PROMPT: bagaimana
membuat pendahuluan
tersebut agar lebih
kelihatan kontribusi
dari perspektif IT?
tolong bantu saya
merevisi pendahuluan
tersebut.
MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER
Menambahkan konteks TI
72. Misalnya, kita juga masih belum puas dengan rumusan research gap yang diberikan chatGPT.
PROMPT: terkait bagian pendahuluan yang tadi kamu revisi, jika reviewer bilang bahwa gap
risetnya belum jelas, apakah kamu bisa merevisi bagian pendahuluan tersebut agar bisa menjawab
komentar reviewer?
Contoh potongan jawaban:
MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER
However, there exists a research gap that needs to be addressed in this context. Previous studies have tended
to focus on teaching aspects in general without considering key elements that may influence lecturer
performance, such as organizational culture and leadership behavior. Moreover, there is still confusion about how
these concepts are operationalized in the context of higher education.
Therefore, this research aims to fill this research gap by conducting an in-depth examination of lecturer
performance measurement parameters, including organizational culture [3], leadership behavior [3]–[6], training
[7], work environment [3], satisfaction [8], motivation [9], and organizational commitment [5]. This study will
explore the impact of organizational culture and leadership behavior on lecturer performance, as well as how
these elements can be enhanced in the context of higher education.
73. Output dari ChatGPT tidak bisa dipakai begitu saja, ada resiko
terdeteksi oleh anti-chatgpt
Pengecekan yang bisa dilakukan:
Menggunakan software pendeteksi buatan ChatGPT, misalnya melalui
https://www.zerogpt.com/
Menggunakan software deteksi plagiarism (turnitin, dsb)
PENGECEKAN OUTPUT DARI CHATGPT
75. Beberapa tips:
Gunakan perintah dan output dalam Bahasa Indonesia. Jika sudah selesai, bisa minta
tuliskan ChatGPT dalam Bahasa Inggris, misal “ Please translate in English”.
Upayakan sudah punya teks modal awal. Tinggal minta ChatGPT untuk memperbaiki.
PENGECEKAN OUTPUT DARI CHATGPT
76. Teknologi (termasuk AI) membutuhkan etika dalam penggunaannya
Masih dalam tahap pengembangan panduan etika penggunaan ChatGPT
Apakah kita selamanya mau bergantung pada ChatGPT? Otak manusia bisa
tumpul jika “kecanduan” menggunakan ChatGPT
ETIKA