SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
UNDANG UNDANG TAMBANG
   DAN PERBURUHAN
       Jurusan Teknik Pertambangan
                      Fakultas Teknik
           Universitas Palangka Raya
      Risza Abiyoga Pratama Idris, ST
UU Nomor 11 Tahun 1967 = UU Nomor 4 Tahun 2009

      Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan –
 ketentuan Pokok Pertambangan selama lebih kurang empat
 dasawarsa sejak diberlukannya telah dapat memberikan
 sumbangan yang penting bagi pembangunan Nasional. Dalam
 Perkembangan lebih lanjut, undang undang tersebut yang materi
 muatannya bersifat sentralistik sudah tidak sesuai dengan
 perkembangan situasi sekarang.
      Untuk menghadapi tantangan lingkungan strategis dan
 menjawab sejumlah permasalahan tersebut perlu disusun undang
 undang yang baru, sebagai gantinya lahirlah Undang undang
 Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
 Batubara, UU inilah yang nantinya dapat memberikan landasan
 hukum bagi langkah – langkah pembaruan dan penataan kembali
 kegiatan pengelolaan dan pengusahaan pertambangan mineral
 dan batubara.
Apa Sih Itu Bahan Galian ?
        Bahan galian adalah semua produk dari
pertambangan yang diperoleh dengan cara pelepasan
dari batuan induknyadi dalam kerak bumi, terdiri dari
mineral-mineral.

       Mineral adalah suatu benda berbentuk
padat,cair, atau gas yang homogeny dan terdapat
dialam, terbentuk secara alamiah dari bahan-bahan
an-organis, mempunyai komposisi kimia tertentu
dengan struktur atom dan sifat fisik yang sama.
Penggolongan Bahan Galian
       Menurut UU Minerba yang baru yaitu Nomor 4
Tahun 2009 dimana Bahan Galian tidak dikategorikan
lagi ke dalam 3 (tiga) golongan seperti sebelumnya,
tetapi     penggolongan      bahan     galian     lebih
menitikberatkan pada aspek teknis, yaitu berdasarkan
pada kelompok atau jenis bahan galian, yang
penggolongannya terbagi dalam empat golongan.
       UU No, 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
 Mineral dan Batu Bara, sesungguhnya tidak secara tegas
 mengatur secara khusus tentang pembagian golongan
 bahan galian sebagaimana dalam UU No. 11 Tahun
 1967. Penggolongan bahan galian diatur bedasarkan
 pada kelompok usaha pertambangan, sesuai Pasal 4.
Menurut UU Nomor 11 Tahun 1967
   Penggolongan bahan galian menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:

•   Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian golongan strategis. Yang dimaksud
    strategis adalah strategis bagi pertahanan/keamanan negara atau bagi
    perekonomian negara;
•   Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital, adalah bahan galian yang
    dapat menjamin hajat hidup orang banyak;
•   Bahan galian C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B.
•   Bahan galian apa saja yang termasuk ke dalam masing-masing golongan tersebut
    diatur berdasarkan ketentuan pengelompokan lebih rinci, dalam Peraturan
    Pemerintah No. 27 Tahun 1980, yaitu:

•   Bahan galian golongan A atau bahan galian strategis, terdiri dari:
     – Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, dan gas alam;
     – Bitumen padat, aspal;
     – Antrasit, batu bara, batu bara muda;
     – Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan radio aktif lainnya;
     – Nikel, kobalt;
     – Timah.
•   Bahan galian golongan B atau bahan galian vital, terdiri dari:
     – Besi, mangan, molibdenum, khrom, walfran, vanadium, titanium;
     – Bauksit, tembaga, timbal, seng;
     – Emas, platina, perak, air raksa, intan;
     – Arsen, antimon, bismut;
     – Yttrium, rhutenium, crium, dan logam-logam langka lainnya;
     – Berrillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;
     – Kriolit, flouspar, barit;
     – Yodium, brom, khlor, belerang.

•   Bahan galian golongan C atau bahan galian industri, terdiri dari:
     – Nitrat, phosphate, garam batu;
     – Asbes, talk, mike, grafit, magnesit;
     – Yarosit, leusit, tawas (alam), oker;
     – Batu permata, batu setengah permata;
     – Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite;
     – Batu apung, teras, obsidian, perlit, tanah diatome;
     – Marmer, batu tulis;
     – Batu kapor, dolomit, kalsit;
     – Granit, andesit, basal, trakkit, tanah liat, dan pasir.
Menurut UU Nomor 4 Tahun 2009
usaha pertambangan dikelompokkan atas:
1. pertambangan mineral; dan
2. pertambangan batubara.

Sedangkan,
Pertambangan mineral sendiri digolongkan atas:
1. Pertambangan mineral radioaktif;
2. Pertambangan mineral logam;
3. Pertambangan mineral bukan logam; dan
4. Pertambangan batuan.
Contoh Beberapa Jenis Mineral sesuai dengan
penggolongannya :
• Mineral radioaktif antara lain: radium, thorium,
   uranium
• Mineral logam antara lain: emas, tembaga
• Mineral bukan logam antara lain : intan dan
   bentonit
• Batuan antara lain : andesit, tanah liat, kerikil
   galian dari bukit, kerikil sungai, dan pasir.
• Batubara : batuan aspal, batubara, dan gambut.
Hak Pengusahaan Negara Atas Bahan
              Galian
  Dalam UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009 Hak Penguasaan
Negara (HPN), termasuk penguasaan SDA begitu Kuat dan
sesuai dengan susunan ketatanegaraan dibandingkan dengan
UU sebelumnya, Pemerintah bertugas penuh untuk Mengatur,
Mengurus dan Mengawasi Pengelolaan Usaha Tambang.

   Dalam Pasal 4 UU Minerba Tahun 2009 berbunyi :
1. Mineral dan Batubara sebagai sumber daya alam yang tak
terbarukan merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh
negara untuk sebesar – besarnya kesejahteraan rakyat.
2. Penguasaan mineral dan batubara oleh negara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.
Kewenangan Pengelolaan
           Pertambangan Umum
kewenangan eksklusif pemerintah (pusat) adalah sebagai berikut :
• Penetapan kebijakan nasional;
• Pembuatan peraturan perundang-undangan;
• Penetapan standard, pedoman dan kriteria;
• Penetapan sistem perijinan pertambangan minerba nasional;
• Penetapan wilayah pertambangan setelah berkonsultasi dengan
  Pemda dan DPR.

    Di luar hal-hal tersebut di atas, jenis-jenis kewenangan terutama
perijinan antar pusat, provinsi dan kabupaten/kota bersubstansi
sama dan hanya berbeda dalam skala cakupan wililayah. Sebagai
rincian dalam hal pembagian kewenangan antara pusat, provinsi dan
kabupaten/kota dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel
                                           Kewenangan Pengelolaan Minerba

No          Kewenangan Pusat                      Kewenangan Povinsi                Kewenangan Kab./Kota

1.   Pemberian     IUP,    pembinaan,       Pemberian      IUP,    pembinaan,    Pemberian IUP dan ijin
     penyelesaian konflik masyarakat        penye-lesaian konflik masyarakat     pertam-bangan rakyat (IPR),
     dan pengawasan usaha pertam-           dan      pe-ngawasan       usaha     pembinaan,      penyelesaian
     bangan yang berada pada lintas         pertambangan        pa-da   lintas   konflik   masyarakat      dan
     wilayah provinsi dan atau wilayah      wilayah kab./kota dan atau           pengawasan              usaha
     laut lebih dari 12 mil dari garis      wilayah laut 4 mil sampai dengan     pertambangan di wilayah
     pantai                                 12 mil                               kab/ko-ta dan atau wilayah
                                                                                 laut sampai dengan 4 mil
2.   Pemberian      IUP,    pembinaan,      Pemberian      IUP,   pembinaan,     Pemberian IUP dan IPR,
     penye-lesaian konflik masyarakat       penye-lesaian konflik masyarakat     pembi-naan,     penyelesaian
     dan       pe-ngawasan       usaha      dan       pe-ngawasan      usaha     konflik   masyarakat     dan
     pertambangan        yg      lokasi     pertambangan operasi produksi        pengawasan             usaha
     penambangannya berada pa-da            yang kegiatannya berada pada         pertambangan          operasi
     batas wilayah provinsi dan atau        lintas wilayah kab/kota dan atau     produksi yang kegiatannya
     wilayah laut lebih dari 12 mil dari    wilayah laut 4 mil sampai dengan     berada di wilayah kab/kota
     garis pantai                           12 mil                               dan atau wilayah laut sampai
                                                                                 dengan 4 mil.
3.   Pemberian       IUP,   pembinaan,      Pemberian     IUP,    pembinaan,
     penye-lesaian konflik masyarakat       penye-lesaian konflik masyarakat
     dan        pe-ngawasan       usaha     dan      pengawasan        usaha
     pertambangan operasi produksi          pertambangan yang berdampak
     yang      berdampak     lingkungan     lingkungan     lang-sung    lintas
     langsung lintas provinsi dan atau      kab/kota dan atau wila-yah laut 4
     dalam wilayah laut lebih dari 12       mil sampai dengan 12 mil
     mil dari garis pantai.
Dampak Pembangunan Di Bidang
          Pertambangan
  Dampak yang ditimbulkan dari adanya
Pembangunan Di Bidang Pertambangan pada
umumnya terbagi menjadi dua Dampak yaitu
Dampak Positif dan Dampak Negatif. Dampak yang
ditimbulkan tersebut pastinya akan berdampak
besar bagi aspek SDA dan SDM yang ada baik di
sektor Pembangunan Negara ataupun Individu
Manusia itu sendiri. Dampak tersebut tentu dapat
dapat kita rasakan dan lihat pada jaman sekarang
ini.
Terimakasih,
See you Next Thursday,
And Remember..
HEALTHY FIRST,
PRODUCTION YES!!!

More Related Content

Viewers also liked

Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah
Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolahTugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah
Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolahSylvester Saragih
 
understand Storm in pictures
understand Storm in picturesunderstand Storm in pictures
understand Storm in pictureszqhxuyuan
 
Cassandra basic
Cassandra basicCassandra basic
Cassandra basiczqhxuyuan
 
Seattle Dev Garage
Seattle Dev GarageSeattle Dev Garage
Seattle Dev GarageJoshua Birk
 
Streamlining the Client's Workflows (in Joomla)
Streamlining the Client's Workflows (in Joomla)Streamlining the Client's Workflows (in Joomla)
Streamlining the Client's Workflows (in Joomla)Randy Carey
 
The Regional Administrative Court of Lazio confirms a fine imposed by the Ita...
The Regional Administrative Court of Lazio confirms a fine imposed by the Ita...The Regional Administrative Court of Lazio confirms a fine imposed by the Ita...
The Regional Administrative Court of Lazio confirms a fine imposed by the Ita...Dr Danilo Samà
 
Asteroïden SKRILLEX REMIX.ppt
Asteroïden SKRILLEX REMIX.pptAsteroïden SKRILLEX REMIX.ppt
Asteroïden SKRILLEX REMIX.pptMaxime Rondou
 
Primero q4 2014 presentation 2015 final
Primero q4 2014 presentation 2015 finalPrimero q4 2014 presentation 2015 final
Primero q4 2014 presentation 2015 finalprimero_mining
 
Present saint-per3-by-pavel-vlasov
Present saint-per3-by-pavel-vlasovPresent saint-per3-by-pavel-vlasov
Present saint-per3-by-pavel-vlasovPavel Vlasov
 
Q3 2013 presentation final
Q3 2013 presentation finalQ3 2013 presentation final
Q3 2013 presentation finalprimero_mining
 
Preliminary task draft 1
Preliminary task draft 1Preliminary task draft 1
Preliminary task draft 1debbie14
 
Enhancing Engagement via Windows Phone Mango
Enhancing Engagement via Windows Phone MangoEnhancing Engagement via Windows Phone Mango
Enhancing Engagement via Windows Phone MangoAndy Chiang
 

Viewers also liked (20)

Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah
Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolahTugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah
Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah
 
Tikhanova elena m
Tikhanova elena mTikhanova elena m
Tikhanova elena m
 
understand Storm in pictures
understand Storm in picturesunderstand Storm in pictures
understand Storm in pictures
 
Goal success
Goal successGoal success
Goal success
 
Cassandra basic
Cassandra basicCassandra basic
Cassandra basic
 
Seattle Dev Garage
Seattle Dev GarageSeattle Dev Garage
Seattle Dev Garage
 
Narratives
NarrativesNarratives
Narratives
 
Streamlining the Client's Workflows (in Joomla)
Streamlining the Client's Workflows (in Joomla)Streamlining the Client's Workflows (in Joomla)
Streamlining the Client's Workflows (in Joomla)
 
The Regional Administrative Court of Lazio confirms a fine imposed by the Ita...
The Regional Administrative Court of Lazio confirms a fine imposed by the Ita...The Regional Administrative Court of Lazio confirms a fine imposed by the Ita...
The Regional Administrative Court of Lazio confirms a fine imposed by the Ita...
 
Asteroïden SKRILLEX REMIX.ppt
Asteroïden SKRILLEX REMIX.pptAsteroïden SKRILLEX REMIX.ppt
Asteroïden SKRILLEX REMIX.ppt
 
Primero q4 2014 presentation 2015 final
Primero q4 2014 presentation 2015 finalPrimero q4 2014 presentation 2015 final
Primero q4 2014 presentation 2015 final
 
Present saint-per3-by-pavel-vlasov
Present saint-per3-by-pavel-vlasovPresent saint-per3-by-pavel-vlasov
Present saint-per3-by-pavel-vlasov
 
Q3 2013 presentation final
Q3 2013 presentation finalQ3 2013 presentation final
Q3 2013 presentation final
 
Bestech new launch
Bestech new launch Bestech new launch
Bestech new launch
 
Preliminary task draft 1
Preliminary task draft 1Preliminary task draft 1
Preliminary task draft 1
 
Article tema 1
Article tema 1Article tema 1
Article tema 1
 
Les plantes
Les plantesLes plantes
Les plantes
 
Brochure work flow_en
Brochure work flow_enBrochure work flow_en
Brochure work flow_en
 
Enhancing Engagement via Windows Phone Mango
Enhancing Engagement via Windows Phone MangoEnhancing Engagement via Windows Phone Mango
Enhancing Engagement via Windows Phone Mango
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

Similar to Uu tambang dan perburuhan materi 2

Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009Nikka Sasongko
 
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaUu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaCIkumparan
 
Uu no. 4 tahun 2009 tentang minerba
Uu no. 4 tahun 2009 tentang minerbaUu no. 4 tahun 2009 tentang minerba
Uu no. 4 tahun 2009 tentang minerbaLegal Akses
 
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)Fikri Irsyad
 
UU NO 4 tahun 2009
UU NO 4 tahun 2009UU NO 4 tahun 2009
UU NO 4 tahun 2009Mario Yuven
 
Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan BatubaraUndang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan BatubaraPenataan Ruang
 
Undang undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara
Undang undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubaraUndang undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara
Undang undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubaratriturno
 
Uu tambang dan perburuhan materi 3
Uu tambang dan perburuhan materi 3Uu tambang dan perburuhan materi 3
Uu tambang dan perburuhan materi 3Sylvester Saragih
 
UU Pemda 2014 dan Benturan Kewenangan Antar Tingkatan Pemerintahan
UU Pemda 2014 dan Benturan Kewenangan Antar Tingkatan PemerintahanUU Pemda 2014 dan Benturan Kewenangan Antar Tingkatan Pemerintahan
UU Pemda 2014 dan Benturan Kewenangan Antar Tingkatan PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014ndoprb
 
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014AyuChaser
 
MANFAAT DAN KEGUNAAN MINERAL PADA UU NO.4 TAHUN 2009.ppt
MANFAAT DAN KEGUNAAN MINERAL PADA UU NO.4 TAHUN 2009.pptMANFAAT DAN KEGUNAAN MINERAL PADA UU NO.4 TAHUN 2009.ppt
MANFAAT DAN KEGUNAAN MINERAL PADA UU NO.4 TAHUN 2009.pptAmpuangDekDuan
 
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4Sylvester Saragih
 
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu bara
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu baraPerda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu bara
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu baraArifuddin Ali
 

Similar to Uu tambang dan perburuhan materi 2 (20)

Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
Review Perbandingan UU Minerba No. 11 Th. 1967 VS UU No.4 Th. 2009
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang MinerbaUu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
Uu no. 3 thn 2020 tentang Minerba
 
Uu no. 4 tahun 2009 tentang minerba
Uu no. 4 tahun 2009 tentang minerbaUu no. 4 tahun 2009 tentang minerba
Uu no. 4 tahun 2009 tentang minerba
 
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
UU 4 tahun 2009 (UU Minerba)
 
UU NO 4 tahun 2009
UU NO 4 tahun 2009UU NO 4 tahun 2009
UU NO 4 tahun 2009
 
Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan BatubaraUndang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
 
Uu 4 2009 minerba
Uu 4 2009   minerbaUu 4 2009   minerba
Uu 4 2009 minerba
 
Undang undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara
Undang undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubaraUndang undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara
Undang undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Uu tambang dan perburuhan materi 3
Uu tambang dan perburuhan materi 3Uu tambang dan perburuhan materi 3
Uu tambang dan perburuhan materi 3
 
UU Pemda 2014 dan Benturan Kewenangan Antar Tingkatan Pemerintahan
UU Pemda 2014 dan Benturan Kewenangan Antar Tingkatan PemerintahanUU Pemda 2014 dan Benturan Kewenangan Antar Tingkatan Pemerintahan
UU Pemda 2014 dan Benturan Kewenangan Antar Tingkatan Pemerintahan
 
Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014
 
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
 
MANFAAT DAN KEGUNAAN MINERAL PADA UU NO.4 TAHUN 2009.ppt
MANFAAT DAN KEGUNAAN MINERAL PADA UU NO.4 TAHUN 2009.pptMANFAAT DAN KEGUNAAN MINERAL PADA UU NO.4 TAHUN 2009.ppt
MANFAAT DAN KEGUNAAN MINERAL PADA UU NO.4 TAHUN 2009.ppt
 
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
 
Memahami Galian C
Memahami Galian C Memahami Galian C
Memahami Galian C
 
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu bara
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu baraPerda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu bara
Perda n0-4-2011-usaha pertambangan mineral dan batu bara
 
3.materi hukum perburuhan
3.materi hukum perburuhan3.materi hukum perburuhan
3.materi hukum perburuhan
 
Permen esdm no. 11 tahun 2018
Permen esdm no. 11 tahun 2018Permen esdm no. 11 tahun 2018
Permen esdm no. 11 tahun 2018
 

More from Sylvester Saragih

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Sylvester Saragih
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Sylvester Saragih
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...Sylvester Saragih
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriSylvester Saragih
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Sylvester Saragih
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Sylvester Saragih
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubaraSylvester Saragih
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangSylvester Saragih
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Sylvester Saragih
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanSylvester Saragih
 

More from Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 

Uu tambang dan perburuhan materi 2

  • 1. UNDANG UNDANG TAMBANG DAN PERBURUHAN Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya Risza Abiyoga Pratama Idris, ST
  • 2. UU Nomor 11 Tahun 1967 = UU Nomor 4 Tahun 2009 Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan – ketentuan Pokok Pertambangan selama lebih kurang empat dasawarsa sejak diberlukannya telah dapat memberikan sumbangan yang penting bagi pembangunan Nasional. Dalam Perkembangan lebih lanjut, undang undang tersebut yang materi muatannya bersifat sentralistik sudah tidak sesuai dengan perkembangan situasi sekarang. Untuk menghadapi tantangan lingkungan strategis dan menjawab sejumlah permasalahan tersebut perlu disusun undang undang yang baru, sebagai gantinya lahirlah Undang undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, UU inilah yang nantinya dapat memberikan landasan hukum bagi langkah – langkah pembaruan dan penataan kembali kegiatan pengelolaan dan pengusahaan pertambangan mineral dan batubara.
  • 3. Apa Sih Itu Bahan Galian ? Bahan galian adalah semua produk dari pertambangan yang diperoleh dengan cara pelepasan dari batuan induknyadi dalam kerak bumi, terdiri dari mineral-mineral. Mineral adalah suatu benda berbentuk padat,cair, atau gas yang homogeny dan terdapat dialam, terbentuk secara alamiah dari bahan-bahan an-organis, mempunyai komposisi kimia tertentu dengan struktur atom dan sifat fisik yang sama.
  • 4. Penggolongan Bahan Galian Menurut UU Minerba yang baru yaitu Nomor 4 Tahun 2009 dimana Bahan Galian tidak dikategorikan lagi ke dalam 3 (tiga) golongan seperti sebelumnya, tetapi penggolongan bahan galian lebih menitikberatkan pada aspek teknis, yaitu berdasarkan pada kelompok atau jenis bahan galian, yang penggolongannya terbagi dalam empat golongan. UU No, 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, sesungguhnya tidak secara tegas mengatur secara khusus tentang pembagian golongan bahan galian sebagaimana dalam UU No. 11 Tahun 1967. Penggolongan bahan galian diatur bedasarkan pada kelompok usaha pertambangan, sesuai Pasal 4.
  • 5. Menurut UU Nomor 11 Tahun 1967 Penggolongan bahan galian menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu: • Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian golongan strategis. Yang dimaksud strategis adalah strategis bagi pertahanan/keamanan negara atau bagi perekonomian negara; • Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital, adalah bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak; • Bahan galian C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B. • Bahan galian apa saja yang termasuk ke dalam masing-masing golongan tersebut diatur berdasarkan ketentuan pengelompokan lebih rinci, dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980, yaitu: • Bahan galian golongan A atau bahan galian strategis, terdiri dari: – Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, dan gas alam; – Bitumen padat, aspal; – Antrasit, batu bara, batu bara muda; – Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan radio aktif lainnya; – Nikel, kobalt; – Timah.
  • 6. Bahan galian golongan B atau bahan galian vital, terdiri dari: – Besi, mangan, molibdenum, khrom, walfran, vanadium, titanium; – Bauksit, tembaga, timbal, seng; – Emas, platina, perak, air raksa, intan; – Arsen, antimon, bismut; – Yttrium, rhutenium, crium, dan logam-logam langka lainnya; – Berrillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa; – Kriolit, flouspar, barit; – Yodium, brom, khlor, belerang. • Bahan galian golongan C atau bahan galian industri, terdiri dari: – Nitrat, phosphate, garam batu; – Asbes, talk, mike, grafit, magnesit; – Yarosit, leusit, tawas (alam), oker; – Batu permata, batu setengah permata; – Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite; – Batu apung, teras, obsidian, perlit, tanah diatome; – Marmer, batu tulis; – Batu kapor, dolomit, kalsit; – Granit, andesit, basal, trakkit, tanah liat, dan pasir.
  • 7. Menurut UU Nomor 4 Tahun 2009 usaha pertambangan dikelompokkan atas: 1. pertambangan mineral; dan 2. pertambangan batubara. Sedangkan, Pertambangan mineral sendiri digolongkan atas: 1. Pertambangan mineral radioaktif; 2. Pertambangan mineral logam; 3. Pertambangan mineral bukan logam; dan 4. Pertambangan batuan.
  • 8. Contoh Beberapa Jenis Mineral sesuai dengan penggolongannya : • Mineral radioaktif antara lain: radium, thorium, uranium • Mineral logam antara lain: emas, tembaga • Mineral bukan logam antara lain : intan dan bentonit • Batuan antara lain : andesit, tanah liat, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai, dan pasir. • Batubara : batuan aspal, batubara, dan gambut.
  • 9. Hak Pengusahaan Negara Atas Bahan Galian Dalam UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009 Hak Penguasaan Negara (HPN), termasuk penguasaan SDA begitu Kuat dan sesuai dengan susunan ketatanegaraan dibandingkan dengan UU sebelumnya, Pemerintah bertugas penuh untuk Mengatur, Mengurus dan Mengawasi Pengelolaan Usaha Tambang. Dalam Pasal 4 UU Minerba Tahun 2009 berbunyi : 1. Mineral dan Batubara sebagai sumber daya alam yang tak terbarukan merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh negara untuk sebesar – besarnya kesejahteraan rakyat. 2. Penguasaan mineral dan batubara oleh negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.
  • 10. Kewenangan Pengelolaan Pertambangan Umum kewenangan eksklusif pemerintah (pusat) adalah sebagai berikut : • Penetapan kebijakan nasional; • Pembuatan peraturan perundang-undangan; • Penetapan standard, pedoman dan kriteria; • Penetapan sistem perijinan pertambangan minerba nasional; • Penetapan wilayah pertambangan setelah berkonsultasi dengan Pemda dan DPR. Di luar hal-hal tersebut di atas, jenis-jenis kewenangan terutama perijinan antar pusat, provinsi dan kabupaten/kota bersubstansi sama dan hanya berbeda dalam skala cakupan wililayah. Sebagai rincian dalam hal pembagian kewenangan antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota dapat dilihat pada table di bawah ini.
  • 11. Tabel Kewenangan Pengelolaan Minerba No Kewenangan Pusat Kewenangan Povinsi Kewenangan Kab./Kota 1. Pemberian IUP, pembinaan, Pemberian IUP, pembinaan, Pemberian IUP dan ijin penyelesaian konflik masyarakat penye-lesaian konflik masyarakat pertam-bangan rakyat (IPR), dan pengawasan usaha pertam- dan pe-ngawasan usaha pembinaan, penyelesaian bangan yang berada pada lintas pertambangan pa-da lintas konflik masyarakat dan wilayah provinsi dan atau wilayah wilayah kab./kota dan atau pengawasan usaha laut lebih dari 12 mil dari garis wilayah laut 4 mil sampai dengan pertambangan di wilayah pantai 12 mil kab/ko-ta dan atau wilayah laut sampai dengan 4 mil 2. Pemberian IUP, pembinaan, Pemberian IUP, pembinaan, Pemberian IUP dan IPR, penye-lesaian konflik masyarakat penye-lesaian konflik masyarakat pembi-naan, penyelesaian dan pe-ngawasan usaha dan pe-ngawasan usaha konflik masyarakat dan pertambangan yg lokasi pertambangan operasi produksi pengawasan usaha penambangannya berada pa-da yang kegiatannya berada pada pertambangan operasi batas wilayah provinsi dan atau lintas wilayah kab/kota dan atau produksi yang kegiatannya wilayah laut lebih dari 12 mil dari wilayah laut 4 mil sampai dengan berada di wilayah kab/kota garis pantai 12 mil dan atau wilayah laut sampai dengan 4 mil. 3. Pemberian IUP, pembinaan, Pemberian IUP, pembinaan, penye-lesaian konflik masyarakat penye-lesaian konflik masyarakat dan pe-ngawasan usaha dan pengawasan usaha pertambangan operasi produksi pertambangan yang berdampak yang berdampak lingkungan lingkungan lang-sung lintas langsung lintas provinsi dan atau kab/kota dan atau wila-yah laut 4 dalam wilayah laut lebih dari 12 mil sampai dengan 12 mil mil dari garis pantai.
  • 12. Dampak Pembangunan Di Bidang Pertambangan Dampak yang ditimbulkan dari adanya Pembangunan Di Bidang Pertambangan pada umumnya terbagi menjadi dua Dampak yaitu Dampak Positif dan Dampak Negatif. Dampak yang ditimbulkan tersebut pastinya akan berdampak besar bagi aspek SDA dan SDM yang ada baik di sektor Pembangunan Negara ataupun Individu Manusia itu sendiri. Dampak tersebut tentu dapat dapat kita rasakan dan lihat pada jaman sekarang ini.
  • 13. Terimakasih, See you Next Thursday, And Remember.. HEALTHY FIRST, PRODUCTION YES!!!