Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
1. 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 5
1.3 Landasan Teori................................................................................................................. 6
1.3.1 Pengertian Strategi.................................................................................................... 6
1.3.2 Menyusun Strategi Bisnis ......................................................................................... 6
1.3.3 Model BCG “Boston Consulting Group” ................................................................ 6
ANALISIS ...................................................................................................................................... 7
KESIMPULAN............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cisco System, Inc. didirikan oleh ilmuan komputer Standford pada tahun 1984 dan mulai
dipasarkan pada tahun 1990. Sejak tahun 1999, 80% dari semua pesanan pada Cisco datang
melalui web yang dikonfigurasi sendiri oleh para pelanggan. Pada awal tahun 2000, Cisco adalah
pemimpin dunia dalam menyediakan hardware, software, dan jasa yang terkait untuk
memungkinkan jaringan Internet. Dengan strategi tersebut, Cisco memperoleh keuntungan
berupa penghematan yang besar dalam ongkos penjualan dan hampir semua order berbasis web
diterima pelanggan secara benar dibandingkan dengan sebelum menggunakan web. Namun
karena produk Cisco sangat komplek, sehingga pelanggan memerlukan lebih banyak arahan atau
bimbingan pasca penjualan. Kemudian Cisco menempatkan sebagian besar arahan teknis dan
pengetahuan (know-how) tentang troubleshooting pada web. Sehingga pada pertengahan tahun
1999, 80% dari kebutuhan dukungan teknik pelanggan dipenuhi secara online. Hasil bersihnya,
selama 5 tahun dari 1994 sampai 1999, penjualan Cisco naik enam kali lipat.
Cisco juga mendorong konsumen untuk menggunakan internet untuk berbagi pengalaman
dalam penggunaan produk Cisco tidak hanya dengan perusahaan tetapi juga dengan pelanggan
lain, dengan demikian dapat menciptakan “balon pengetahuan yang mengembang sendiri” (self-
inflating ballon of knowledge). Selain itu juga Cisco menjalankan banyak aspek fungsi
manajemen sumber daya manusianya melalui web. Calon karyawan direkrut dan disaring melalui
3. 3
web. Dan pada akhir tahun 1999, perusahaan juga mengumumkan peluncuran inisiatif e-learning
skala besar yang secara signifikan mengubah cara perusahaan mendidik dan memberi pelatihan
karyawannya, channel partners dan pelanggan. Kemudian juga karyawan Cisco dapat
memeriksa ke dalam kebijakan korporat mengenai rincian paket tunjangan mereka, membeli atau
menjual saham dalam perusahaan, rencana perjalanan dan prosedur penyerahan ongkos
seluruhnya dilakukan di web. Sehingga Larry Carter, pejabat finansial untuk kepala Cisco
mengestimasikan bahwa, “menjalankan perusahaan dengan menggunakan Web, Cisco
menghemat sekitar $500 juta perhari (sama dengan seperenam dari pendapatan operasi tahun
1999 sebesar $3 miliar”.
Cisco mungkin terlalu besar untuk menyebut dirinya sebagai perusahaan pemula (start-
up). Walaupun demikian, perusahaan ini lekat dengan banyak nilai yang umumnya ditonjolkan
oleh perusahaan pemula, khususnya kecemasan yang dalam untuk politik birokrasi-yakni,
khawatir tentang siapa yang mendapatkan kepercayaan, siapa yang akan dipersalahkan,
positioning dalam bagan organisasi, tunjangan, gelar, dan sebagainya. “Client Funded Model
(CFM)” memberi wewenang setiap manajer unit bisnis untuk membuat pengeluaran apapun
yang bertanggung jawab untuk meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan. Hampir tidak
terjadi kekurangan inisiatif, dimana gagasan-gagasan baru selalu muncul dimana pun. Hal ini
diakibatkan oleh budaya kewirausahaan yang kuat dan sistem kompensasi yang menyebar lebih
dari 40% dari opsi saham dibalik peringkat manajemennya.
Sebagian besar inisiatif berasal dari kombinasi inspirasi, kreativitas, dan studi trend
teknologi paling mutakhir, sehingga budaya Cisco yang berpusat pada pelanggan menjadi sangat
penting. Sampai tahun 1993, Cisco membiayai inisiatif e-business berasal dari departemen
teknologi informasi, yang merupakan pusat biaya yang diakui secara akrual sebagai biaya
4. 4
overhead administrasi (G&A). Sehingga Cisco harus mengambil langkah untuk menyesuaikan
tujuan-tujuan departemen TI dengan tujuan Strategi perusahaan sebagai keseluruhan.
Dampaknya, departemen TI mengevaluasi Cisco atas dasar pengurangan biaya namun sering kali
mengabaikan dampak yang akan terjadi pada penjualan, kepuasan pelanggan atau
mempertahankan pelanggan. Namun Cisco menyadari bahwa inisiatif yang telah dipilih oleh
Cisco kurang efektif karena jika kepuasan pelanggan dilupakan maka dapat berdampak
penjualan produk turun sehingga pendapatan Cisco menurun.
Seluruh pimpinan unit bisnis bertanggungjawab untuk memutuskan bagaimana dan
berapa banyak usaha yang harus dialokasikan untuk menggunakan inisiatif baru, mereka
cenderung mendelegasikan kepada para ahli teknologi senior berapa proyek yang mungkin harus
dilaksanakan. Salah satunya mengembangkan Cisco Connection Online (CCO) sampai
pertengahan tahun 1990-an untuk mengangani tingkat pelayanan pelanggan yang kurang
memuaskan.
Dimasa lalu, Cisco telah melakukan otomasi proses pembelian untuk pelanggannya yang
paling besar dengan menulis custom software yang mengintegrasikan sistem pembelian
pelanggan dengan sistem manajemen order Cisco. Untuk memperluas fungsionalitas ini pada
pelanggan yang jauh lebih banyak, Cisco mengembangkan protokol dan platform yang akan
menyederhanakan proses ini dan meniadakan kebutuhan untuk solusi yang dapat disesuaikan.
Masalah terakhir adalah inisiatif yang dihasilkan dalam unit bisnis cenderung memiliki
lingkup sempit. Tidak jelas sejauh mana kesempatan “ruang putih” (white space) diabaikan.
Proyek pengembangan di selintas unit bisnis memerlukan inisiatif ekstra plus keterlibatan
eksekutif senior untuk menetapkan strategi dan action yang dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Ketika perusahaan tumbuh, maka ada kesempatan untuk melakukan pengembangan,
5. 5
perancangan dan rekayasa secara bersama proses e-business baru dengan organisasi eksternal
termasuk klien dan partner. Namun semuanya tidak jelas bagaimana secara persis mendekati
kemungkinan-kemungkinan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut merupakan rumusan masalah dari kasus 2-1 dan 2-2 pada perusahaan Cisco Systems
yang akan dibahas pada paper ini, yaitu sebagai berikut:
1. Deskripsikan penggunaan Internet oleh Cisco untuk membangun keunggulan
persaingannya?
2. Bagaimana sebuah perusahaan besar yang mapan (Seperti General Motors) menggunakan
Internet Sebagai Senjata strategis? Apakah pelajaran Cisco dapat digeneralisasikan?
3. Apakah pendapat anda tentang cara yang digunakan Cisco untuk membiayai inisiatif e-
business-nya?
4. Apakah anda beranggapan bahwa Cisco seharusnya memusatkan setiap aspek dari proses
inovasinya? Manakah dari tiga kemungkinan diatas yang tampak paling tepat (atau
dapatkah anda menyarankan kemungkinan yang berbeda)? mengapa? Bagaimana Anda
mendefinisikan bagan khusus organisasi baru tersebut?
5. Dapatkah Cisco mengukur usaha-usaha inovasinya? Mengikat kompensasi pada usaha-
usaha ini? Apabila ya, bagaimana?
6. 6
1.3 Landasan Teori
Dalam kasus ini, dapat dihubungkan dengan beberapa teori yang diungkapkan oleh beberapa
ahli yaitu sebagai berikut:
1.3.1 Pengertian Strategi
Menurut Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan dalam buku Management
Control System menyebutkan bahwa “Strategi adalah rencana-rencana untuk
mencapai tujuan organisasi”.
1.3.2 Menyusun Strategi Bisnis
Menurut Robert Simons dalam buku Performance Measurement & Control
Systems for Implementing Strategy mengemukakan bahwa sebelum perusahaan
merumuskan strategi, maka hendaknya perusahaan melakukan analisis SWOT
untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan.
1.3.3 Model BCG “Boston Consulting Group”
Menurut Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan dalam buku Management
Control System menjelaskan bahwa dalam model BCG menunjuk pangsa pasar
sebagai variable strategi primer karena pentingnya pangsa pasar dalam gagasan
mengenai kurva belajar.
Tinggi
Tingkat
Pertumbuhan Pasar
Rendah
Tinggi Pangsa Pasar Relatif Rendah
“Anjing”
Divestasi
“Bintang”
Pertahankan
“Sapi Perah Kas”
Panen
“Tanda Tanya”
Bangun
7. 7
BAB II
ANALISIS
Berdasarkan dengan rumusan masalah pada kasus yang dialami oleh Cisco Systems tersebut,
berikut ini akan dibahas analisis dari masalah tersebut yaitu sebagai berikut:
1) Deskripsikan penggunaan Internet oleh Cisco untuk membangun keunggulan persaingannya?
Jawab:
Fokus utama strategi yang dilakukan oleh Cisco adalah melakukan diferensiasi penawaran
produk yang dihasilkan, sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh pelanggan
sebagai sesuatu yang unik. Dan Cisco melakukannya dalam bidang teknologi/ infrastruktur
komunikasi. Cisco membangun keunggulan persaingannya yang berbasis pada web/Internet.
Web/ internet sangat dimanfaatkan Cisco sebagai alat strategi dalam menjalankan sebagian
besar aktivitas perusahaan yang bergerak dalam hardware, software, dan jasa yang terkait
untuk memungkinkan jaringan Internet. Dan sudah terbukti dengan jaringan internet, Cisco
telah meraih kemajuan pesat dalam perkembangan bisnisnya dengan bukti web Cisco yang
digunakan sangat mudah dimodifikasi dan di konfigurasi sendiri oleh pelanggan sehingga
menghasilkan manfaat penting bagi perusahaan yaitu penghematan besar dalam ongkos
penjualan yang diestimasikan oleh Larry Carter bahwa dengan menjalankan perusahaan yang
menggunakan web, Cisco menghemat US$500 juta/hari. Berikut merupakan penggunaan
internet oleh Cisco untuk membangun keunggulan persaingannya yaitu:
a. Setiap sistem penjualan perusahaan ini dikonfigurasikan melalui web dan order dari
pelanggan juga datang dari web serta dikonfigurasikan sendiri oleh pelanggan.
8. 8
Pengiriman pesanan pelanggan dan waktu penerimaan produk Cisco pada pelanggan
lebih cepat dan tepat sesuai dengan pesanan pelanggan karena dengan menggunakan web
tersebut dapat meminimalkan ketidaksesuaian pengiriman dengan produk yang dipesan.
b. Pemesanan barang yang dibutuhkan Cisco untuk produksi kepada pemasok juga
dilakukan pada web, sehingga pemasok memperoleh informasi tentang materi dan
komponen yang harus mereka kirim dengan benar. Dan kapan harus dikirim ke pabrik
perakitan yang sesuai dengan deadline untuk memenuhi pesanan pelanggan agar tidak
terjadi keterlambatan.
c. Cisco juga menjalankan aspek fungsi SDM melalui web yaitu perekrutan karyawan dan
mengembangkan e-learning yang digunakan Cisco untuk mendidik dan memberikan
pelatihan karyawannya, channel partners dan pelanggan, dimana e-learning tersebut juga
melalui internet. Kemudian juga karyawan Cisco juga memperoleh kebijakan korporat
sehingga karyawan Cisco dapat melihat rincian tunjangan mereka atau untuk
menjual/membeli saham dalam perusahaan. Dimana semua ini merupakan strategi dari
Cisco untuk menjadikan karyawan loyal terhadap perusahaan Cisco sehingga termotivasi
untuk memberikan ide-ide untuk mengembangkan perusahaan dengan tetap
mengutamakan kepuasan pelanggan.
d. Cisco juga mendorong konsumen untuk menggunakan internet untuk saling berbagi
pengalaman dalam menggunakan produk-produk Cisco baik sesama perusahaan maupun
sesame pelanggan. Dengan teknik ini, Cisco mempunyai tujuan agar adanya testimony
atas pembelian produk Cisco baik pelanggan dari perusahaan maupun perorangan, karena
jika produk Cisco bagus maka pelanggan yang membeli dan memakai produk Cisco akan
9. 9
puas maka akan dapat mempengaruhi pelanggan lain. Sehingga hal ini menguntungkan
Cisco, dimana ada peningkatan pelanggan sehingga penjualan pun meningkat.
2) Bagaimana sebuah perusahaan besar yang mapan (Seperti General Motors) menggunakan
Internet Sebagai Senjata strategis? Apakah pelajaran Cisco dapat digeneralisasikan?
Jawab:
General Motors Company biasa juga dikenal dengan GM adalah symbol industry
otomotif Amerika Serikat dengan kantor pusatnya di Renassance Center, Detroit, Michigan.
GM dikenal sebagai pemimpin industri otomotif dunia, dan menjadi yang terdepan selama 77
tahun (1931-2007) berdasarkan penjualan tahunan, lebih lama dari industri otomotif mana
pun. GM didirikan pada Rabu, 16 September 1908, di Flint, Michigan, sebagai perusahaan
induk Buick oleh William C. Durant . Pada tahun 2008, GM adalah entitas perusahaan
terbesar kesembilan di dunia dan kedua untuk industri otomotif berdasarkan jumlah
pendapatan tahunan perusahaan pada Fortune Global 500 yang dikeluarkan oleh majalah
ternama Amerika Serikat, Fortune. Pada tahun terakhir sebelum kebangkrutannya ini, GM
memiliki pabrik perakitan mobil dan truk di 35 negara, memperkerjakan 244.500 pekerja
diseluruh dunia, dan berhasil menjual 8,5 juta mobil dan truk ke 140 negara.
Pada era saat ini penggunaan internet sudah membooming diseluruh kalangan dari
masyarakat biasa, usaha-usaha kecil, hingga perusahaan-perusahaan besar. Dan menurut
kami, perusahaan General Motors pasti memanfaatkan dengan baik kehadiran internet seperti
perusahaan besar lainnya. General Motors dapat menggunakan media internet sebagai media
promosi penjualan barang, media untuk menampilkan informasi mengenai perusahaan
mereka, sebagai media komunikasi antar pelanggan, sebagai media mencari informasi
10. 10
perusahaan-perusahaan pesaing dan juga dapat digunakan sebagai media dalam menjangkau
pembeli-pembeli baru yang mungkin secara geografis tidak dapat dijangkau oleh perusahaan
ini. Strategi-strategi ini pasti akan memberikan feedback yang baik dalam peningkatan
pangsa pasar perusahaan, dan hal-hal baik lainnya dalam peningkatan aspek-aspek bisnis
perusahaan.
Menurut Robert Simons dalam buku Performance Measurement & Control Systems for
Implementing Strategy mengemukakan bahwa sebelum perusahaan merumuskan strategi,
maka hendaknya perusahaan melakukan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan.Salah satunya yaitu dengan memahami produk
apa yang ditawarkan dan bagaimana system supply chain yang sesuai dengan produknya.
Sehingga menurut kami, penggunaan internet yang dilakukan oleh Cisco tidak semua aspek
dapat digeneralisasikan pada perusahaan lainnya karena tergantung jenis barang apa yang
dijual. Seperti perusahaan besar General Motors tersebut, jenis produk yang dijual oleh
General Motors sangat berbeda dengan produk yang dijual oleh Cisco. Sehingga, Generals
Motors dan perusahaan lainnya yang tidak sesuai dengan Cisco tidak memungkinkan
perusahaan untuk melakukan pengiriman produk melalui internet. Namun, ada beberapa
aspek yang dapat digeneralisasikan oleh perusahaan besar lainnya, seperti aspek pemasaran
produk, perekrutan SDM dan penyajian laporan keuangan yang dilakukan Cisco melalui
internet dapat digeneralisasikan oleh perusahaan besar lainnya.
11. 11
3) Apakah pendapat anda tentang cara yang digunakan Cisco untuk membiayai inisiatif e-
business-nya?
Jawab:
Perusahaan Cisco yang mengambil tindakan untuk membiayai inisiatif e-bussiness-nya
adalah salah satu cara untuk melakukan sistem pengendalian di perusahaannya. Dengan
memberikan 0,75% dari pendapatan penjualan Cisco untuk Departement TI dan memberikan
kepemilikan saham kepada karyawannya sehingga dapat memunculkan semangat para
karyawan Cisco untuk membuat gagasan-gagasan baru dalam mengembangkan perusahaan
Cisco ini. Dengan e-business ini, para karyawan akan dipermudah untuk selalu fokus pada
kepuasan pelanggan (mempererat hubungan Perusahaan Cisco dengan pelanggannya,
memahami apa yang sedang pelanggan lakukan, dan melayani kebutuhan mereka).
Perusahaan Cisco juga memberikan tugas kepada manajernya untuk mengalokasikan sumber
daya. Yakni, dengan diberikan wewenang untuk membuat anggaran apapun yang
bertanggung jawab untuk meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan. Perusahaan
Cisco sudah mempercayai managernya untuk membuat keputusan mengenai penggunaan kas
yang dihasilkan dari unit-unit bisnisnya untuk mendanai pertumbuhan dalam unit bisnis
lainnya. Posisi perusahaan Cisco didalam Model BCG adalah “Bintang”-pertahankan.
Perusahaan Cisco mempunyai pangsa pasar yang relative tinggi dan tingkat pertumbuhan
pasarnya yang tinggi. Tujuan di tahap Bintang ini adalah mempertahankan posisi perusahaan
Cisco dengan melakukan investasi kas. Perusahaan Cisco akan menghasilkan jumlah kas
yang besar , tetapi juga memerlukan pengeluaran kas yang signifikan untuk memelihara
kekuatan persaingan dalam pasar yang sedang tumbuh. Jadi, menurut kelompok kami cara
yang dilakukan Perusahaan Cisco dengan membiayai inisiatif e-businessnya adalah solusi
12. 12
yang baik untuk pertumbuhan perusahaan Cisco dan dapat mempertahankan posisinya
sebagai perusahaan teknologi infrastruktur komunikasi tercanggih didunia tanpa
mengabaikan kepuasan pelanggan.
4) Apakah anda beranggapan bahwa Cisco seharusnya memusatkan setiap aspek dari proses
inovasinya? Manakah dari tiga kemungkinan diatas yang tampak paling tepat (atau dapatkah
anda menyarankan kemungkinan yang berbeda)? mengapa? Bagaimana Anda mendefinisikan
bagan khusus organisasi baru tersebut?
Jawab:
Menurut kami, Cisco belum dapat memusatkan pada inovasinya. Dimana Cisco masih
saja memusatkan pada peningkatan pendapatan dengan mendapatkan pelanggan sebanyak-
banyaknya tanpa memikirkan bagaimana pelanggan Cisco menjadi lebih puas. Oleh karena
itu menurut Robert Simons dalam buku Performance Measurement & Control Systems for
Implementing Strategy mengemukakan bahwa Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
adanya penetapan tujuan yang jelas, serta strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan perusahaan dan menentukan secara jelas peran pada setiap elemen karyawan
perusahaan. Sehingga, jika Cisco dapat berfokus pada tujuan awal dan tetap ada control,
maka dapat menghasilkan inovasi yang lebih baik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Dengan kondisi Cisco yang sekarang, sesuai dengan model BCG yang dikemukakan oleh
Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan dalam buku Management Control System.
Perusahaan Cisco memiliki pangsa pasar yang relative tinggi dan tingkat pertumbuhan pasar
yang tinggi maka kami menyarankan perusahaan Cisco hendaknya untuk mempertahankan
posisi tersebut dengan cara membentuk venture engineering team (tim riset tekhnologi dan
13. 13
implmentasi terpadu). Dengan memilih cara tersebut, perusahaan Cisco akan terus
melakukan inovasi dari hasil penelitian oleh tim tersebut.
Menurut kami dalam menggambarkan bagan organisasi saja tidak cukup, selain dengan
menggambarkan secara hierarcy, dapat juga digambarkan dengan penjelasan alur pekerjaan
setiap divisi dengan menggunakan alur flowchart dengan narasi berpoint-point agar
karyawan dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya secara jelas untuk menjalankan
strategi-strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya.
5) Dapatkah Cisco mengukur usaha-usaha inovasinya? Mengikat kompensasi pada usaha-usaha
ini? Apabila ya, bagaimana?
Jawab:
Ya, bisa. Struktur kompensasi dapat diukur didasarkan pada tiga ukuran : pertumbuhan
pendapatan (revenue), pertumbuhan laba (earnings), dan kepuasan pelanggan-juga
membentuk keputusan manajemen untuk menginvestasikan dalam fungsionalitas e-business
baru yang inovatif. Kompensasi cukup mengikat karyawan untuk selalu menghasilkan
gagasan-gagasan yang baru yang dapat membantu pertumbuhan perusahaan Cisco..
Berdasarkan dengan hasil yang telah dicapai oleh Cisco, maka inovasi dan strategi
perusahaan tersebut dikatakan sukses. Terbukti dengan income yang tinggi dari
operasionalnya, maka perusahaan dapat mengikat karyawan dengan kompensasi yang besar
karena dengan adanya kompensasi juga akan memberikan pengaruh yang besar bagi pegawai
Cisco, mereka pastinya akan lebih bersemangat dalam bekerja dan selalu mendayagunakan
kemampuan maksimum mereka untuk kemajuan Cisco.
14. 14
BAB III
KESIMPULAN
Strategi utama yang dilakukan oleh Cisco Corp. adalah melakukan diferensiasi
penawaran produk yang dihasilkan, sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh
pelanggan sebagai sesuatu yang unik. Dan Cisco melakukannya dalam bidang teknologi/
infrastruktur komunikasi. Cisco membangun keunggulan persaingannya yang berbasis pada
web/Internet seperti melakukan penjualan barang, pemesanan barang, menjalankan fungsi SDM,
dan saling berbagi pengalaman pelanggan dari berbagai produk-produk Cisco.
Keberhasilan Cisco dalam membangun keunggulan melalui pemanfaatan penggunaan
internet dapat dicontoh oleh perusahaan-perusahaan lain, tetapi tidak semua cara yang ditempuh
Cisco dapat diaplikasikan, seperti halnya General Motors sebagai salah satu perusahaan besar
yang memproduksi produk yang lebih kompleks dan berbeda dengan yang dijual oleh Cisco.
Dengan keberhasilan Cisco yang sekarang, hendaknya Cisco mempertahankan posisinya sebagai
perusahaan utama yang berbasis pada penggunaan internet dengan membentuk venture
engineering team (tim riset tekhnologi dan implmentasi terpadu) agar Cisco dapat
mengembangkan inovasi dan strateginya menjadi lebih baik lagi.
15. 15
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N., Vijay Govindarajan. (2005) Management Control System Edisi 11 buku 1.
Jakarta: Salemba Empat
Simons Robert. Managerial Measurement & Control Systems for Implementing Strategy. New
Jersey:Pearson Education International
http://www.gm.com