SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Gambaran Singkat
                           PENDAHULUAN                               • Matematika Diskrit, juga dinamakan finite mathematics,
                         Matematika Diskrit                            adalah studi tentang matematika yang membahas obyek
                                                                       diskrit, di dalamnya tidak mendukung atau membutuhkan
                                                                       notasi dari bentuk kontinyu. Semua obyek yang dipelajari
                                                                       merupakan bentuk matematika terbatas seperti countable
                                                                       sets, integers, finite graphs, and formal languages.
                                                                     • Beda Diskrit dan Analog




                                                                         Mengapa Belajar Matematika
               Gambaran Singkat
                                                                                  Diskrit
                                                                     • Pondasi untuk Mata Kuliah VI. Diantaranya Teori Graph
 • Macam problem yg dpt dipecahkan dgn Matematika                      digunakan pada MK Jaringan, Sistem Operasi. Teori
   diskrit:                                                            Himpunan dan Relasi digunakan dalam Rekayasa
                                                                       Perangkat Lunak dan Basis Data
      – Berapa banyak alamat internet valid yg mungkin pd suatu
        sistim komputer?                                             • Untuk Memahami Teknik Komputational Lebih Lanjut,
      – Bagaimana memetakan generik manusia? (Genome                   mahasiswa harus mempunyai dasar yang kuat, yang
        project)                                                       salah satunya didapat dari Matematika Diskrit.
      – Berapa probabilitas menang suatu undian?                       Contoh :
      – Apakah ada link antara dua komputer dlm suatu network?         Berapa banyak alamat internet valid yg mungkin pd suatu sistem
      – Bagaimana mengatur jadwal take-off/landing/parkir pswt di      komputer?
        bandara?                                                     • Latarbelakang utk memecahkan problem dalam riset
      – Bagaimana menentukan lintasan terpendek antar kota?            operasi, kimia, teknik, biologi, telekomunikasi.
      – Bagaimana mengurutkan suatu kumpulan data?




              Materi Perkuliahan:                                                Materi Perkuliahan:
• Fungsi, Relasi, dan Himpunan                                      • Metode Pembuktian
  – Fungsi (surjections, injections, Invers, Komposisi)
                                                                      – Lambang dari implikasi, konversi, inversi,
  – Relasi (Relasi Refleksi, Simetri, Transitif, Ekuivalen)
  – Himpunan (Diagram Venn, Komplemen, Produk Kartesian, Kekuatan       kontrapositif, negasi dan kontradiksi.
    Himpunan)                                                         – Struktur Pembuktian Normal
• Dasar-dasar Logika                                                  – Pembuktian Langsung
  –   Proposisi
                                                                      – Bukti dengan counterexample
  –   Operasi Logika
  –   Tautology dan Kontradiksi                                       – Bukti dengan Kontraposisi
  –   Konversi, Kontrapositif & Invers                                – Bukti dengan Kontradiksi
  –   Ekspresi Logika
                                                                      – Induksi Matematis
  –   Predikat & Kuantifier
  –   Aturan Inferensi                                                – Induksi Kuat
  –   Modus ponens and modus tollens                                  – Definisi Matematik untuk Proses Rekursi




                                                                                                                                        1
Materi Perkuliahan:                                    Materi Perkuliahan:
• Dasar-dasar Pencacahan (Counting)                   • Graph dan tree
  – Pernyataan Pencacahan                               –   Tree
    •   Aturan Penjumlahan dan Perkalian                –   Graph Tidak Berarah
    •   Prinsip Inklusi-Eksklusi
    •   Progress Arithmetic and geometric               –   Graph Tidak Berarah
    •   Deret Fibonacci                                 –   Spanning trees
  – Prinsip Sarang Merpati                              –   Strategi Kunjungan (Traversal)
  – Permutasi dan Kombinasi                           • Peluang Diskrit
    • Definisi Mendasar
    • Identifikasi Pascal                               – Ruang Probabilitas Terbatas, Ukuran
    • Teorema Binomial                                    Probabilitas, Kejadian
  – Penyelesaian Relasi Berulang                        – Probabilitas Conditional, independence,
    • Contoh Umum                                         Teorema Bayes'
    • Teorema Master                                    – Integer random variables, expectation




                            Pustaka
 • Rinaldi Munir, Matematika Diskrit,
   Informatika Bandung, 2001
 • Seymour Lipschutz, Discrete Mathematics,
   McGraw-Hill, 1997                                             Kalkulus Logika & Proposisi
 • Kenneth H. Rosen, Discrete Mathematics
   and its Applications




                       Pendahuluan                          Proposisi & Proposisi Gabungan

  Banyak argumen dalam matematika dan algoritma       Proposisi (atau pernyataan) adalah kalimat deklaratif yang
                                                      bernilai benar atau salah. Perhatikan contoh 8 kalimat di
  dalam ilmu komputer yang menggunakan ekspresi       bawah ini:
  logika, seperti:                                       i.      Paris berada di Perancis
    • IF p THEN q                                        ii.     1+1=2
                                                         iii.    2+2=3
    • IF p1 AND p2 THEN q1 OR q2
                                                         iv.     London berada di Denmark
                                                         v.      9<6
  Dari pernyataan logik ini penting bagi kita untuk      vi.     X = 2 adalah satu-satunya solusi untuk x2 = 4
  mengetahui faktor kebenaran ekspresi (benar atau       vii.    Kemana kamu pergi?
  salah).                                                viii.   Kerjakan tugasmu!
                                                      Semua kalimat di atas proposisi kecuali kalimat vii dan viii.
                                                      Proposisi i, ii, vi bernilai benar dan iii, iv, v bernilai salah.




                                                                                                                          2
Proposisi Gabungan                                        Operasi Logika Dasar

Beberapa proposisi dapat digabungkan,                           Konjungsi:
dinamakan proposisi gabungan. Berikut ini contoh                     Dua proposisi dapat digabungkan dengan
                                                                menggunakan kata hubung “dan”, dinamakan konjungsi.
proposisi gabungan:                                             Dinotasikan:
   i.       “Mawar berwarna merah dan Violet berwarna biru”,           p∧q
            adalah gabungan dari proposisi “Mawar berwarna      Nilai kebenaran : Jika p dan q bernilai benar, maka p ∧ q
            merah” dan “Violet berwarna biru”                   bernilai benar, jika tidak, maka p ∧ q bernilai salah.
   ii.      “Ahmad adalah mahasiswa yang pandai dan             Contoh:
            belajar setiap malam” adalah gabungan dari              –   Paris berada di Perancis dan 2 + 2 = 4
            “Ahmad adalah mahasiswa yang pandai” dan                –   Paris berada di Perancis dan 2 + 2 = 5
            “Ahmad belajar setiap malam”                            –   Paris berada di Inggris dan 2 + 2 = 4
                                                                    –   Paris berada di Inggris dan 2 + 2 = 5




                     Operasi Logika Dasar                                      Operasi Logika Dasar
Disjungsi:                                                      Negasi:
     Dua proposisi dapat digabungkan dengan                          Operasi ini ditandai dengan kata tidak/bukan atau
menggunakan kata hubung “atau”, dinamakan disjungsi.            bukanlah suatu kenyataan. Dinotasikan:
Dinotasikan:                                                           ~p
       p∨q                                                      Nilai kebenaran : Jika p bernilai benar, maka ~p bernilai
Nilai kebenaran : Jika p dan q bernilai salah, maka p ∨ q       salah, jika p bernilai salah, maka ~p bernilai benar.
bernilai salah, jika tidak, maka p ∨ q bernilai benar.          Contoh:
Contoh:                                                             –   Paris berada di Perancis.
    –       Paris berada di Perancis atau 2 + 2 = 4                 –   Bukanlah suatu kenyataan bahwa Paris berada di Perancis.
    –       Paris berada di Perancis atau 2 + 2 = 5                 –   Paris tidak berada di Perancis.
    –       Paris berada di Inggris atau 2 + 2 = 4                  –   2 + 2 = 4.
    –       Paris berada di Inggris atau 2 + 2 = 5                  –   Bukanlah suatu kenyataan bahwa 2 + 2 = 5.
                                                                    –   2 + 2 ≠ 5.




                      Tabel Kebenaran
                                                                                            Latihan
                     Operasi Logika Dasar
        p        q      p∧q                    p      q   p∨q
        B        B       B                     B      B    B            Buatlah tabel kebenaran dari:
        B        S       S                     B      S    B               • ~p∨q
        S        B       S                     S      B    B               • ~(p∧~q)
        S        S       S                     S      S    S               • (p∧q) ∨ (~p∨~r)

                                 p       ~p
                                 B        S
                                 S        B




                                                                                                                                   3
Tautologi & Kontradiksi                                                                          Hukum Aljabar Operasi Proposisi
                                                                                                                   •   p∨p ≡ p
                                                                                                                       p∧p ≡ p (Hukum Idempotent)
     • Tautologi adalah operasi yang selalu                                                                        •   (p∨q)∨r ≡ p∨(q∨r)
       menghasilkan nilai benar                                                                                        (p∧q)∧r ≡ p∧(q∧r) Hukum Assosiatif
                                                                                                                       p∨q ≡ q∨p
       Contoh : p∨~p, (p∧q) ∨ (~p∨~q)                                                                              •
                                                                                                                       p∧q ≡ q∧p Hukum Komutatif
     • Lawan dari tautology adalah Kontradiksi, yaitu                                                              •   p∨(q∧r) ≡ (p∨q)∧(p∨r)
       operasi yang selalu menghasilkan nilai salah                                                                    p∧(q∨r) ≡ (p∧q)∨(p∧r) Hukum Distributif
                                                                                                                   •   p∨S ≡ p, p∨B ≡ B
       Contoh : p∧~p                                                                                                   p∧B ≡ p, p∧S ≡ S Hukum Identitas
                                                                                                                   •   p∨~p ≡ B, p∧~p ≡ S
                                                                                                                       ~B ≡ S, ~S ≡ B Hukum Komplemen
                                                                                                                   •   ~~p ≡ p Hukum Involusi
                                                                                                                   •   ~(p∨q) ≡ ~p∧~q Hukum De Morgan
                                                                                                                       ~(p∧q) ≡ ~p∨~q




                                                                                                                                     Tabel Kebenaran
                 Conditional dan Biconditional                                                                                  Conditional dan Biconditional
                                                                                                                          p      q      p→q                p      q     p↔q

         Kondisional ditandai dengan kalimat “Jika p                                                                      B      B         B               B      B      B
         maka q”, dinotasikan:                                                                                            B      S         S               B      S      S
                     p→q                                                                                                  S      B         B               S      B      S
         Bikondisional ditandai dengan kalimat “p jika                                                                    S      S         B               S      S      B
         dan hanya jika q”, dinotasikan:
                                                                                                                                          p      q      ~p       ~p∨q
                     p↔q
                                                                                                                                          B      B       S        B
                                                                                                                                          B      S       S        S
                                                                                                                                          S      B       B        B
                                                                                                                                          S      S       B        B




                                           Argument
Argument adalah kesimpulan dari beberapa proposisi
P1, P2, … , Pn. Argument dinotasikan dengan:
       P1, P2, … , Pn    Q

Contoh Argument:
   P1: Jika seorang laki-laki masih bujang, maka dia tidak bahagia
   P2: Jika seorang tidak bahagia, maka dia mati muda
     -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
     Q : Jika seorang laki-laki masih bujang, maka dia mati muda




                                                                                                                                                                              4

More Related Content

What's hot

Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuanahmad haidaroh
 
Representasi pengetahuan
Representasi pengetahuanRepresentasi pengetahuan
Representasi pengetahuanbungpoetra
 
TEKNIK REKONSTRUKSI ALJABAR UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGA...
TEKNIK REKONSTRUKSI ALJABAR UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGA...TEKNIK REKONSTRUKSI ALJABAR UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGA...
TEKNIK REKONSTRUKSI ALJABAR UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGA...Repository Ipb
 
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013Darminto WS
 
Kisi kisi usek 2011 matematika 3 ipa
Kisi kisi usek 2011 matematika 3 ipaKisi kisi usek 2011 matematika 3 ipa
Kisi kisi usek 2011 matematika 3 ipaPay Ran
 
5 patricia penerapan kombinasi sistem aljabar gondran
5 patricia   penerapan kombinasi sistem aljabar gondran5 patricia   penerapan kombinasi sistem aljabar gondran
5 patricia penerapan kombinasi sistem aljabar gondrankomangteja
 
05 pro forma-mte3104-matematik keputusan
05 pro forma-mte3104-matematik keputusan05 pro forma-mte3104-matematik keputusan
05 pro forma-mte3104-matematik keputusanIzzah Syira
 
Tabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan perananTabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan perananmohdsanusisidik
 
Pengertian matematik
Pengertian matematikPengertian matematik
Pengertian matematiksyedx
 
Hakikat matematika dan psikologi pembelajaran matematika makalah klmpk1
Hakikat matematika dan psikologi pembelajaran matematika makalah klmpk1Hakikat matematika dan psikologi pembelajaran matematika makalah klmpk1
Hakikat matematika dan psikologi pembelajaran matematika makalah klmpk1Robinson Daeli
 
Mencari na matematika
Mencari na matematikaMencari na matematika
Mencari na matematikananasmuked
 
Makalah if2251 2008-109
Makalah if2251 2008-109Makalah if2251 2008-109
Makalah if2251 2008-109Black Rain
 
Hakekat matematika
Hakekat matematikaHakekat matematika
Hakekat matematikazuliazaenii
 
E-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSE-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSarvinefriani
 
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah MatematikaProfil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah MatematikaAhmad Isroil
 

What's hot (20)

Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuan
 
Representasi pengetahuan
Representasi pengetahuanRepresentasi pengetahuan
Representasi pengetahuan
 
TEKNIK REKONSTRUKSI ALJABAR UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGA...
TEKNIK REKONSTRUKSI ALJABAR UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGA...TEKNIK REKONSTRUKSI ALJABAR UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGA...
TEKNIK REKONSTRUKSI ALJABAR UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGA...
 
Kompetensi Matematika
Kompetensi Matematika Kompetensi Matematika
Kompetensi Matematika
 
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013
Kisi-kisi soal Ujian Nasional Matematika SMA/MA Tahun Pelajaran 2012/2013
 
Kisi kisi usek 2011 matematika 3 ipa
Kisi kisi usek 2011 matematika 3 ipaKisi kisi usek 2011 matematika 3 ipa
Kisi kisi usek 2011 matematika 3 ipa
 
5 patricia penerapan kombinasi sistem aljabar gondran
5 patricia   penerapan kombinasi sistem aljabar gondran5 patricia   penerapan kombinasi sistem aljabar gondran
5 patricia penerapan kombinasi sistem aljabar gondran
 
05 pro forma-mte3104-matematik keputusan
05 pro forma-mte3104-matematik keputusan05 pro forma-mte3104-matematik keputusan
05 pro forma-mte3104-matematik keputusan
 
Tabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan perananTabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan peranan
 
Pengertian matematik
Pengertian matematikPengertian matematik
Pengertian matematik
 
Logika fuzzy
Logika fuzzyLogika fuzzy
Logika fuzzy
 
Hakikat matematika dan psikologi pembelajaran matematika makalah klmpk1
Hakikat matematika dan psikologi pembelajaran matematika makalah klmpk1Hakikat matematika dan psikologi pembelajaran matematika makalah klmpk1
Hakikat matematika dan psikologi pembelajaran matematika makalah klmpk1
 
Mencari na matematika
Mencari na matematikaMencari na matematika
Mencari na matematika
 
SKL Matematika SMK
SKL Matematika SMKSKL Matematika SMK
SKL Matematika SMK
 
Program semester dan penjabaran alokasi waktu
Program semester dan penjabaran alokasi waktuProgram semester dan penjabaran alokasi waktu
Program semester dan penjabaran alokasi waktu
 
Makalah if2251 2008-109
Makalah if2251 2008-109Makalah if2251 2008-109
Makalah if2251 2008-109
 
Hakekat matematika
Hakekat matematikaHakekat matematika
Hakekat matematika
 
Hakikat Matematika Dasar PGSD
Hakikat Matematika Dasar PGSDHakikat Matematika Dasar PGSD
Hakikat Matematika Dasar PGSD
 
E-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSE-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPS
 
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah MatematikaProfil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Profil Kemampuan Analogi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
 

Similar to Diskrit 1

PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptxPPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptxAdhikaPramitaWidyass
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit KuliahKita
 
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematikaWawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematikaDavid Sigalingging
 
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputertopeng88
 
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar AlgoritmaIntroduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar AlgoritmaTogar Simatupang
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Sk kd &-rincian_materi_pembelajaran_adaptif_smk
Sk kd &-rincian_materi_pembelajaran_adaptif_smkSk kd &-rincian_materi_pembelajaran_adaptif_smk
Sk kd &-rincian_materi_pembelajaran_adaptif_smklavanter simamora
 
Kompetensi & Kurikulum 2012
Kompetensi & Kurikulum 2012Kompetensi & Kurikulum 2012
Kompetensi & Kurikulum 2012Medi Harja
 
4108 rancangan aktivitas tutuorial
4108 rancangan aktivitas tutuorial4108 rancangan aktivitas tutuorial
4108 rancangan aktivitas tutuorialMohuntung Untung
 
Program Tahunan Matematika Kelas VII
Program Tahunan Matematika Kelas VIIProgram Tahunan Matematika Kelas VII
Program Tahunan Matematika Kelas VIISiti Hawa Agustina
 
Pengantar matematika-diskrit
Pengantar matematika-diskritPengantar matematika-diskrit
Pengantar matematika-diskrittafrikan
 

Similar to Diskrit 1 (20)

PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptxPPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
 
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematikaWawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
 
08. matematika (a)
08. matematika (a)08. matematika (a)
08. matematika (a)
 
Kssr
KssrKssr
Kssr
 
Pertemuan 1 Pendahuluan.pdf
Pertemuan 1 Pendahuluan.pdfPertemuan 1 Pendahuluan.pdf
Pertemuan 1 Pendahuluan.pdf
 
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer
12.tik c1-silb-x-silabus sistemkomputer
 
Panduan STATION 2013
Panduan STATION 2013Panduan STATION 2013
Panduan STATION 2013
 
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar AlgoritmaIntroduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Lampiran I permen nomor 59 th 2014 c
Lampiran I permen nomor 59 th 2014 cLampiran I permen nomor 59 th 2014 c
Lampiran I permen nomor 59 th 2014 c
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Sk kd &-rincian_materi_pembelajaran_adaptif_smk
Sk kd &-rincian_materi_pembelajaran_adaptif_smkSk kd &-rincian_materi_pembelajaran_adaptif_smk
Sk kd &-rincian_materi_pembelajaran_adaptif_smk
 
Kompetensi & Kurikulum 2012
Kompetensi & Kurikulum 2012Kompetensi & Kurikulum 2012
Kompetensi & Kurikulum 2012
 
4108 rancangan aktivitas tutuorial
4108 rancangan aktivitas tutuorial4108 rancangan aktivitas tutuorial
4108 rancangan aktivitas tutuorial
 
Silabus 1 pc m indah
Silabus 1 pc m indahSilabus 1 pc m indah
Silabus 1 pc m indah
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Standar Kompetensi dan Daftar Pertanyaan
Standar Kompetensi dan Daftar PertanyaanStandar Kompetensi dan Daftar Pertanyaan
Standar Kompetensi dan Daftar Pertanyaan
 
Program Tahunan Matematika Kelas VII
Program Tahunan Matematika Kelas VIIProgram Tahunan Matematika Kelas VII
Program Tahunan Matematika Kelas VII
 
Pengantar matematika-diskrit
Pengantar matematika-diskritPengantar matematika-diskrit
Pengantar matematika-diskrit
 

More from Abdul Haris

More from Abdul Haris (7)

Rantai makanan
Rantai makananRantai makanan
Rantai makanan
 
Algen
AlgenAlgen
Algen
 
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
ALGORITMA DAN PEMROGRAMANALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
 
Sinyal fix
Sinyal fixSinyal fix
Sinyal fix
 
larik
lariklarik
larik
 
Array
ArrayArray
Array
 
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatanBab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
 

Diskrit 1

  • 1. Gambaran Singkat PENDAHULUAN • Matematika Diskrit, juga dinamakan finite mathematics, Matematika Diskrit adalah studi tentang matematika yang membahas obyek diskrit, di dalamnya tidak mendukung atau membutuhkan notasi dari bentuk kontinyu. Semua obyek yang dipelajari merupakan bentuk matematika terbatas seperti countable sets, integers, finite graphs, and formal languages. • Beda Diskrit dan Analog Mengapa Belajar Matematika Gambaran Singkat Diskrit • Pondasi untuk Mata Kuliah VI. Diantaranya Teori Graph • Macam problem yg dpt dipecahkan dgn Matematika digunakan pada MK Jaringan, Sistem Operasi. Teori diskrit: Himpunan dan Relasi digunakan dalam Rekayasa Perangkat Lunak dan Basis Data – Berapa banyak alamat internet valid yg mungkin pd suatu sistim komputer? • Untuk Memahami Teknik Komputational Lebih Lanjut, – Bagaimana memetakan generik manusia? (Genome mahasiswa harus mempunyai dasar yang kuat, yang project) salah satunya didapat dari Matematika Diskrit. – Berapa probabilitas menang suatu undian? Contoh : – Apakah ada link antara dua komputer dlm suatu network? Berapa banyak alamat internet valid yg mungkin pd suatu sistem – Bagaimana mengatur jadwal take-off/landing/parkir pswt di komputer? bandara? • Latarbelakang utk memecahkan problem dalam riset – Bagaimana menentukan lintasan terpendek antar kota? operasi, kimia, teknik, biologi, telekomunikasi. – Bagaimana mengurutkan suatu kumpulan data? Materi Perkuliahan: Materi Perkuliahan: • Fungsi, Relasi, dan Himpunan • Metode Pembuktian – Fungsi (surjections, injections, Invers, Komposisi) – Lambang dari implikasi, konversi, inversi, – Relasi (Relasi Refleksi, Simetri, Transitif, Ekuivalen) – Himpunan (Diagram Venn, Komplemen, Produk Kartesian, Kekuatan kontrapositif, negasi dan kontradiksi. Himpunan) – Struktur Pembuktian Normal • Dasar-dasar Logika – Pembuktian Langsung – Proposisi – Bukti dengan counterexample – Operasi Logika – Tautology dan Kontradiksi – Bukti dengan Kontraposisi – Konversi, Kontrapositif & Invers – Bukti dengan Kontradiksi – Ekspresi Logika – Induksi Matematis – Predikat & Kuantifier – Aturan Inferensi – Induksi Kuat – Modus ponens and modus tollens – Definisi Matematik untuk Proses Rekursi 1
  • 2. Materi Perkuliahan: Materi Perkuliahan: • Dasar-dasar Pencacahan (Counting) • Graph dan tree – Pernyataan Pencacahan – Tree • Aturan Penjumlahan dan Perkalian – Graph Tidak Berarah • Prinsip Inklusi-Eksklusi • Progress Arithmetic and geometric – Graph Tidak Berarah • Deret Fibonacci – Spanning trees – Prinsip Sarang Merpati – Strategi Kunjungan (Traversal) – Permutasi dan Kombinasi • Peluang Diskrit • Definisi Mendasar • Identifikasi Pascal – Ruang Probabilitas Terbatas, Ukuran • Teorema Binomial Probabilitas, Kejadian – Penyelesaian Relasi Berulang – Probabilitas Conditional, independence, • Contoh Umum Teorema Bayes' • Teorema Master – Integer random variables, expectation Pustaka • Rinaldi Munir, Matematika Diskrit, Informatika Bandung, 2001 • Seymour Lipschutz, Discrete Mathematics, McGraw-Hill, 1997 Kalkulus Logika & Proposisi • Kenneth H. Rosen, Discrete Mathematics and its Applications Pendahuluan Proposisi & Proposisi Gabungan Banyak argumen dalam matematika dan algoritma Proposisi (atau pernyataan) adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar atau salah. Perhatikan contoh 8 kalimat di dalam ilmu komputer yang menggunakan ekspresi bawah ini: logika, seperti: i. Paris berada di Perancis • IF p THEN q ii. 1+1=2 iii. 2+2=3 • IF p1 AND p2 THEN q1 OR q2 iv. London berada di Denmark v. 9<6 Dari pernyataan logik ini penting bagi kita untuk vi. X = 2 adalah satu-satunya solusi untuk x2 = 4 mengetahui faktor kebenaran ekspresi (benar atau vii. Kemana kamu pergi? salah). viii. Kerjakan tugasmu! Semua kalimat di atas proposisi kecuali kalimat vii dan viii. Proposisi i, ii, vi bernilai benar dan iii, iv, v bernilai salah. 2
  • 3. Proposisi Gabungan Operasi Logika Dasar Beberapa proposisi dapat digabungkan, Konjungsi: dinamakan proposisi gabungan. Berikut ini contoh Dua proposisi dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung “dan”, dinamakan konjungsi. proposisi gabungan: Dinotasikan: i. “Mawar berwarna merah dan Violet berwarna biru”, p∧q adalah gabungan dari proposisi “Mawar berwarna Nilai kebenaran : Jika p dan q bernilai benar, maka p ∧ q merah” dan “Violet berwarna biru” bernilai benar, jika tidak, maka p ∧ q bernilai salah. ii. “Ahmad adalah mahasiswa yang pandai dan Contoh: belajar setiap malam” adalah gabungan dari – Paris berada di Perancis dan 2 + 2 = 4 “Ahmad adalah mahasiswa yang pandai” dan – Paris berada di Perancis dan 2 + 2 = 5 “Ahmad belajar setiap malam” – Paris berada di Inggris dan 2 + 2 = 4 – Paris berada di Inggris dan 2 + 2 = 5 Operasi Logika Dasar Operasi Logika Dasar Disjungsi: Negasi: Dua proposisi dapat digabungkan dengan Operasi ini ditandai dengan kata tidak/bukan atau menggunakan kata hubung “atau”, dinamakan disjungsi. bukanlah suatu kenyataan. Dinotasikan: Dinotasikan: ~p p∨q Nilai kebenaran : Jika p bernilai benar, maka ~p bernilai Nilai kebenaran : Jika p dan q bernilai salah, maka p ∨ q salah, jika p bernilai salah, maka ~p bernilai benar. bernilai salah, jika tidak, maka p ∨ q bernilai benar. Contoh: Contoh: – Paris berada di Perancis. – Paris berada di Perancis atau 2 + 2 = 4 – Bukanlah suatu kenyataan bahwa Paris berada di Perancis. – Paris berada di Perancis atau 2 + 2 = 5 – Paris tidak berada di Perancis. – Paris berada di Inggris atau 2 + 2 = 4 – 2 + 2 = 4. – Paris berada di Inggris atau 2 + 2 = 5 – Bukanlah suatu kenyataan bahwa 2 + 2 = 5. – 2 + 2 ≠ 5. Tabel Kebenaran Latihan Operasi Logika Dasar p q p∧q p q p∨q B B B B B B Buatlah tabel kebenaran dari: B S S B S B • ~p∨q S B S S B B • ~(p∧~q) S S S S S S • (p∧q) ∨ (~p∨~r) p ~p B S S B 3
  • 4. Tautologi & Kontradiksi Hukum Aljabar Operasi Proposisi • p∨p ≡ p p∧p ≡ p (Hukum Idempotent) • Tautologi adalah operasi yang selalu • (p∨q)∨r ≡ p∨(q∨r) menghasilkan nilai benar (p∧q)∧r ≡ p∧(q∧r) Hukum Assosiatif p∨q ≡ q∨p Contoh : p∨~p, (p∧q) ∨ (~p∨~q) • p∧q ≡ q∧p Hukum Komutatif • Lawan dari tautology adalah Kontradiksi, yaitu • p∨(q∧r) ≡ (p∨q)∧(p∨r) operasi yang selalu menghasilkan nilai salah p∧(q∨r) ≡ (p∧q)∨(p∧r) Hukum Distributif • p∨S ≡ p, p∨B ≡ B Contoh : p∧~p p∧B ≡ p, p∧S ≡ S Hukum Identitas • p∨~p ≡ B, p∧~p ≡ S ~B ≡ S, ~S ≡ B Hukum Komplemen • ~~p ≡ p Hukum Involusi • ~(p∨q) ≡ ~p∧~q Hukum De Morgan ~(p∧q) ≡ ~p∨~q Tabel Kebenaran Conditional dan Biconditional Conditional dan Biconditional p q p→q p q p↔q Kondisional ditandai dengan kalimat “Jika p B B B B B B maka q”, dinotasikan: B S S B S S p→q S B B S B S Bikondisional ditandai dengan kalimat “p jika S S B S S B dan hanya jika q”, dinotasikan: p q ~p ~p∨q p↔q B B S B B S S S S B B B S S B B Argument Argument adalah kesimpulan dari beberapa proposisi P1, P2, … , Pn. Argument dinotasikan dengan: P1, P2, … , Pn Q Contoh Argument: P1: Jika seorang laki-laki masih bujang, maka dia tidak bahagia P2: Jika seorang tidak bahagia, maka dia mati muda ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- Q : Jika seorang laki-laki masih bujang, maka dia mati muda 4