SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Sumber: www.claverdon.warwickshire.sch.uk; 12 Desember 2007 
Bab 8 
Sistem Regulasi
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Sistem 
Regulasi 
Sistem Saraf 
Sel Saraf 
(Neuron) 
Susunan 
Sistem Saraf 
Struktur 
Mekanisme 
Penghantaran 
Rangsang 
Gerak 
Gerak Biasa 
Gerak Refleks 
Saraf Pusat Saraf Tepi 
Otak Sumsum Tulang 
Belakang 
Saraf Sadar 
(Somatik) 
Saraf Tak Sadar 
(Otonom) 
Sistem Hormon 
meliputi 
tersusun atas 
memiliki 
memiliki 
memengaruhi 
menentukan terjadinya 
dibedakan menjadi 
terdiri atas 
terdiri atas terdiri atas 
tersusun atas 
kelenjar 
Hipofisis Tiroid 
Paratiroid 
Adrenal 
Ovarium dan Pankreas 
Testis
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Sistem Regulasi 
A. Sistem saraf 
B. Sistem Indra 
C. Sistem Endokrin
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
A. Sistem Saraf 
Sistem saraf memainkan peranan penting dalam regulasi atau pengaturan aktivitas 
tubuh 
Sistem saraf dibagi menjadi dua bagian utama 
Sistem saraf pusat 
Sistem saraf tepi 
 tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang 
 menerima informasi dari semua bagian tubuh, 
menganalisis dan menyimpan informasi, serta 
mengirimkan perintah berdasarkan informasi 
yang diterimanya itu 
 tersusun atas serabut-serabut saraf yang membawa informasi dari semua 
bagian tubuh ke sistem saraf pusat dan dari sistem saraf pusat ke berbagai 
bagian tubuh 
 terdiri atas sistem saraf sadar (sistem saraf somatik) dan sistem saraf tak 
sadar (sistem saraf otonom)
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
1. Struktur Sel Saraf 
Dendrit Bonggol sinapsis 
Akson 
Badan sel 
Mitokondria 
Nukleus 
Akson 
Selubung mielin Nodus Ranvier 
Sel Schwann
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Sel saraf motor bermielin 
Bongkol sinapsis 
Efektor, 
contohnya otot 
Nukleus sel 
Schwann 
Arah rangsang 
Nodus Ranvier 
Selubung 
mielin 
Dendrit-menerima 
rangsang 
Badan sel 
Akson 
Nukleus 
Arah 
rangsang 
Nukleus 
Selubung Mitokondria 
mielin 
Dendrit 
Akson Granula 
Nissl
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
berfungsi menghantarkan impuls atau membawa 
rangsang dari reseptor (alat indra) ke sistem saraf 
pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang 
Sel Saraf Sensori 
Sel Saraf Konektor 
berfungsi menghubungkan sel saraf sensori dengan sel 
saraf motor di dalam sistem saraf pusat, misalnya di 
dalam sumsum tulang belakang. 
Bongkol 
sinapsis 
Akson 
Nukleus 
Badan 
sel 
Nukleus sel 
Schwann 
Dendrit-menerima 
rangsang 
Reseptor 
Selubung 
Dendron mielin Arah rangsang 
Bongkol 
sinapsis Akson 
Nukleus 
Badan 
sel 
Dendrit-menerima 
rangsang 
Dendron 
Arah rangsang
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Penghantaran Rangsang melalui Akson 
Pada serabut saraf bermielin 
K+ 
 + 
 
 
Selubung mielin 
Nodus Ranvier 
Pada serabut saraf bermielin, kecepatan 
penghantaran mencapai 100 m/detik 
Pada serabut saraf tidak bermielin 
Pada serabut saraf tidak bermielin, 
kecepatan penghantaran sekitar 3 
m/detik 
+ 
 
 
+ 
+ 
+ 
+ 
 
Na+ 
Na+ 
Na+ 
Na+ K+ 
Arah rangsang 
Aliran listrik 
setempat (lokal) 
Membran 
akson 
Arah rangsang 
Arus lokal ini lebih cepat daripada 
gelombang depolarisasi 
2. Mekanisme Penghantaran Rangsang
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Penghantaran Rangsang melalui Sinapsis
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
3. Proses Terjadinya Gerak 
Gerak Biasa 
terjadi lebih lambat 
daripada gerak 
refeks 
rangsang yang diterima oleh reseptor 
diteruskan 
saraf sensori 
dihantarkan 
saraf pusat (otak) 
diolah 
tanggapan akan dikirim oleh otak 
melalui saraf motor untuk dilaksanakan 
oleh efektor (otot)
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Gerak Refleks 
Gerak refleks adalah gerak yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak dari 
otak 
Gerak refleks terjadi sangat cepat karena jalan yang ditempuh oleh rangsang 
lebih pendek daripada gerak biasa (busur refleks) 
Gerak refleks menarik tangan
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
4. Susunan Sistem Saraf 
Sistem saraf pada manusia 
Sistem saraf pusat 
terdiri atas otak dan sumsum tulang 
belakang 
Sistem saraf tepi 
dibagi menjadi sistem saraf sadar 
(saraf somatik) dan sistem saraf tak 
sadar (saraf otonom) 
Sistem saraf sadar 
Sistem saraf kranial 
Sistem saraf spinal 
Sistem saraf tak sadar 
Sistem saraf simpatetik 
Sistem saraf parasimpatetik
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
a. Sistem Saraf Pusat 
Otak (ensefalon) Sumsum tulang belakang 
(medula spinalis) 
Terletak di dalam tulang 
tengkorak 
Terletak di dalam ruas-ruas 
tulang belakang 
Materi kelabu terletak di 
bagian luar dan materi 
putih terletak di bagian 
dalam 
Materi kelabu terletak di 
bagian dalam dan materi 
putih terletak di bagian 
luar 
Tersusun atas tiga materi pokok, yaitu substansi grissea (terdiri atas 
badan-badan sel dan kumpulan sinapsis sel-sel yang membentuk 
materi kelabu), substansi alba (terdiri atas serabut-serabut saraf 
bermielin yang membentuk materi putih), serta sel-sel neuroglia 
(jaringan ikat di antara sel-sel saraf)
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Ota 
k 
Fungsi 
menerima rangsang sensori dari dalam dan luar tubuh 
memproses dan mengatur tanggapan terhadap rangsang 
mempertahankan aktivitas atau gerak yang tidak kita sadari, misalnya 
detak jantung 
memprakarsai aktivitas yang kita sadari, misalnya berjalan 
penalaran, pengetahuan, dan daya ingat 
Otak manusia dilihat 
dari atas
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Struktur Otak Manusia 
Otak tampak luar dari samping 
Belahan vertikal otak 
Depan 
Otak tengah 
Belakang 
Hipofisis 
Medula 
Ventrikel 
Hipotalamus 
Sumsum tulang 
belakang 
Saluran 
tengah 
Serebelum 
Serebrum 
Korpus kallosum 
Belahan kanan 
otak 
Serebelum 
Medula 
Sumsum tulang 
belakang
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Otak Depan 
Otak besar merupakan pusat pengaturan semua kegiatan 
sadar atau berdasarkan kehendak 
Belahan otak besar bagian kanan mengatur fungsi tubuh 
bagian kiri, sedangkan belahan otak besar bagian kiri 
mengatur fungsi tubuh bagian kanan 
Belahan kiri otak besar bertanggung jawab terhadap 
kemampuan matematika dan berbicara 
Belahan kanan otak besar bertanggung jawab terhadap 
kemampuan bermusik dan artistik 
Pada 90% orang, belahan kiri otak besar bertanggung 
jawab terhadap bahasa lisan dan tulisan serta terhadap 
pengendalian tangan 
Sekitar 10% orang pergerakan tangannya dikendalikan oleh 
belahan kanan otak besar dan mereka merupakan orang-orang 
bertangan kidal atau pengguna tangan kiri
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Hipotalamus 
merupakan pusat pengendalian sistem saraf otonom 
mengatur tekanan darah 
mengatur laju detak jantung 
mengatur laju pernapasan 
mengatur ukuran pupil 
mengatur proses pencernaan 
mengatur aktivitas tubuh yang 
berhubungan dengan pemeliharaan 
lingkungan internal tubuh, misalnya suhu 
tubuh dan osmoregulasi 
mengatur refleks makan (rasa lapar) dan 
minum (rasa haus) 
menentukan pola tidur dan bangun 
mengatur tingkah laku (kebiasaan) agresif 
dan reproduksi 
Letak hipotalamus dan kelenjar 
pituitari (hipofisis) 
Hipotalamus 
Hipofisis 
Batang 
otak 
Serebelum
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Otak Tengah 
Otak tengah merupakan pusat pengaturan refleks pendengaran 
(misalnya, pergerakan kepala untuk menemukan suara) dan pusat 
pengaturan refleks penglihatan yang meliputi pemfokusan objek 
(pelebaran dan penyempitan pupil serta akomodasi atau perubahan 
bentuk lensa mata) 
Otak Belakang 
Otak belakang tersusun atas otak kecil (serebelum), jembatan varol (pons 
varolii), dan sumsum lanjutan (medula oblongata) 
Otak kecil berfungsi mengatur keseimbangan serta posisi tubuh 
Bersama-sama dengan otak besar, otak kecil mengatur gerak otot secara 
sadar
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
2) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis) 
Letak sumsum tulang belakang di dalam tulang belakang 
Skema penampang melintang 
sumsum tulang belakang 
Sel saraf sensori 
Sel saraf motor 
Saraf spinal 
Tonjolan untuk 
perlekatan otot 
Sumsum tulang 
belakang 
Tulang 
belakang 
Cakram 
kartilago 
Akar dorsal 
(sel saraf 
sensori) 
Ganglion 
akar dorsal 
Materi kelabu 
Materi putih 
Saraf spinal 
(campuran sel saraf 
sensori dan motor 
Akar ventral (sel 
saraf motor) 
Saluran tengah 
(mengandung cairan 
serebrospinal)
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
b. Sistem Saraf Tepi 
Sistem saraf sadar 
mengatur aktivitas-aktivitas yang kita sadari, contohnya kontraksi 
otot-otot kaki untuk berjalan 
terdiri atas sistem saraf kranial (disusun oleh saraf otak) dan 
sistem saraf spinal (disusun oleh saraf sumsum tulang belakang) 
Sistem saraf tak sadar 
Sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom berhubungan 
dengan pengaturan lingkungan internal tubuh dan tidak melibatkan 
otot-otot rangka 
Bekerja tanpa kita sadari
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Sistem saraf otonom
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
B. Sistem Indra 
Tubuh manusia memiliki lima alat indra utama (disebut pancaindra), yaitu mata 
(indra penglihat), telinga (indra pendengar), kulit (indra peraba), lidah (indra 
pengecap), dan hidung (indra pembau) 
Mata untuk penglihatan; reseptor-reseptornya 
peka terhadap cahaya 
Hidung untuk pembau; reseptor-reseptornya 
peka terhadap bahan-bahan 
kimia (gas) 
Lidah untuk pengecap; reseptor-reseptornya 
peka terhadap bahan-bahan 
kimia (cairan) 
Telinga untuk pendengaran; 
reseptor-reseptornya peka terhadap 
getaran suara 
Kulit untuk peraba; reseptor-reseptornya 
peka terhadap nyeri, 
perubahan tekanan, dan suhu
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
1. Indra Penglihat 
Struktur Mata 
Sklera 
Otot rektus 
Vitreous humour 
Koroid 
Saraf optik 
Bintik buta 
Fovea 
Retina 
Iris 
Otot siliaris 
Konjungtiva 
Ligamen 
suspensor 
Kornea 
Pupil 
Lensa 
Aqueous humour 
Gerak refleks iris, mengontrol 
ukuran pupil 
Otot radial iris berkontraksi 
Otot sirkuler iris berelaksasi 
Cahaya redup-pupil melebar 
Pupil 
Cahaya terang-pupil menyempit 
Pupil 
Iris 
Otot radial iris berelaksasi 
Otot sirkuler iris berkontraksi
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
b. Fotoreseptor Mata 
Di dalam retina terdapat dua macam sel-sel fotoreseptor 
Sel-sel batang Sel-sel kerucut 
Pada manusia ada sekitar 7 juta sel 
kerucut dan lebih kurang 125 juta sel 
batang untuk setiap mata 
Sel-sel batang merupakan sel-sel yang 
sangat peka terhadap cahaya dengan 
intensitas rendah dan tidak mampu 
mendeteksi warna 
Di dalam sel-sel batang terdapat pigmen 
fotosensitif rodopsin 
Sel-sel kerucut peka terhadap intensitas 
cahaya yang tinggi dan perbedaan panjang 
gelombang 
Sel-sel kerucut hanya terdapat di fovea dan 
satu sel kerucut memiliki hubungan satu sel 
saraf yang menuju otak 
Di dalam sel-sel kerucut terdapat pigmen 
fotosensitif iodopsin 
Berdasarkan jenis iodopsin yang 
dikandungnya, ada tiga: sel kerucut biru, 
sel kerucut hijau, dan sel kerucut merah
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Proses melihat 
1) Cahaya dari objek 
direfleksikan ke segala 
arah 
Matahari 
2) Jumlah cahaya yang 
masuk ke mata diatur 
oleh iris 
3) Cahaya 
difokuskan 
oleh lensa 
4) Bayangan dideteksi 
oleh retina
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Kelainan yang disebabkan bola mata terlalu panjang 
atau kornea terlalu bulat 
Bayangan benda atau objek yang jaraknya jauh akan jatuh 
atau difokuskan di depan retina sehingga tidak dapat 
melihat dengan jelas 
Penderita miopia dapat dibantu dengan kacamata 
berlensa cekung (negatif) 
Mata miopia 
Diperbaiki dengan 
lensa cekung 
d. Kelainan pada Alat Indra Penglihat 
1) Miopia 
Bola mata terlalu pendek atau terlalu kecil atau lensa 
mata terlalu pipih sehingga bayangan benda jatuh di 
belakang retina sehingga tidak dapat melihat dengan 
jelas pada jarak yang dekat 
Hanya mampu memfokuskan bayangan benda yang jauh, 
tepat pada retina 
Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung 
(positif) 
Mata hipermetropia 
Diperbaiki dengan 
lensa cembung 
2) Hipermetropia
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
3) Presbiopia 
Presbiopia = mata tua karena terjadi seiring dengan proses penuaan 
Elastisitas lensa makin berkurang sehingga menjadi cukup kaku 
dan daya akomodasinya berkurang 
Dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap (bifokal) yang 
terdiri atas lensa negatif (cekung) dan lensa positif (cembung) 
4) Astigmatis 
Merupakan kelainan yang terjadi karena kornea mata memiliki 
kecembungan yang tidak merata sehingga berkas cahaya yang masuk ke 
mata tidak merata pembiasannya akibatnya bayangan benda jatuh pada 
tempat yang tidak sama 
Dapat dibantu dengan kacamata berlensa silindris (memiliki beberapa 
fokus), yaitu kacamata yang diasah secara khusus sehingga dapat 
mengimbangi ketidakmerataan itu
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
5) Katarak 
Merupakan kelainan pada mata yang terjadi karena adanya pengapuran pada 
lensa sehingga elastisitasnya berkurang dan pandangan menjadi tidak jelas (kabur) 
Katarak dapat dihilangkan dengan jalan operasi 
6) Buta Warna 
Berhubungan dengan defisiensi atau kekurangan sel-sel kerucut pada retina 
7) Rabun Senja 
Merupakan kelainan pada mata yang ditandai dengan ketidakmampuan melihat 
pada saat cahaya redup, terutama pada waktu sore hari (senja) 
Disebabkan oleh kekurangan pigmen rodopsin yang berguna untuk penglihatan pada 
saat cahaya redup 
8) Glaukoma 
Munculnya bular (lingkaran) hijau pada iris karena tekanan di dalam mata 
meningkat yang disebabkan oleh bertambahnya sekresi dan penurunan absorpsi 
aqueous humour
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
2. Indra Pendengar 
a. Struktur Telinga 
Tulang tengkorak 
Saluran setengah 
lingkaran 
Malleus Incus 
Stapes 
Jendela oval 
Saraf auditori 
Klokea 
Jendela bundar 
Saluran 
Eustachio 
Membran timpanun 
(gendang telinga) 
Saluran telinga 
Daun telinga
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Telinga Dalam 
Koklea dan saluran setengah 
lingkaran 
Koklea 
Saluran setengah 
lingkaran 
Ampula 
Kupula 
Klokea 
Vestibula terdiri 
atas utrikulus dan 
sakulus 
Saraf vestibula 
menuju otak 
Saluran vestibula 
Membran 
Reissner 
Saluran 
tengah 
Membran 
Reissner 
Organ 
Corti 
Saluran timpanum Membran 
basiler Saluran saraf 
auditori
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
b. Proses Mendengar 
Sumber 
suara 
Dikumpulkan 
daun telinga 
Masuk lubang 
telinga 
Tiga tulang pendengar Getaran suara Gendang telinga Saluran telinga 
(tulang martil, landasan, 
dan sanggurdi) 
Jendela oval 
Timbul gelombang di 
perilimfa (di dalam saluran 
vestibula) 
Membran Reissner dan 
endolimfa bergetar (di 
dalam saluran tengah) 
Membran basiler 
bergerak 
Membran 
tektorium 
Otak Saraf auditori 
Suara terdeteksi
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
Kulit merupakan alat indra peraba yang dapat merasakan panas, dingin, 
sentuhan, nyeri, atau tekanan 
Kulit juga 
berfungsi 
melindungi 
tubuh dari 
luka dan 
infeksi, 
membuat 
tubuh tahan 
air, dan 
mengatur 
suhu tubuh 
3. Indra Peraba 
Struktur kulit pada manusia
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
4. Indra Pengecap 
Lidah adalah alat indra pengecap; reseptor-reseptornya peka terhadap 
bahan-bahan kimia (cairan). Lidah dapat mendeteksi empat rasa utama, 
yaitu manis, asam, asin, dan pahit 
Kuncup pengecap terdapat di sisi 
papilae pada permukaan lidah 
Empat letak kuncup 
pengecap pada lidah 
Penampang kuncup pengecap
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
5. Indra Pembau 
Indra pembau pada manusia tersusun 
atas sel-sel reseptor pembau yang 
disebut sel-sel olfaktori 
Kerja indra pembau erat kaitannya 
dengan kerja indra pengecap 
Kerja sama keduanya menyebabkan 
kita dapat mendeteksi aroma makanan 
Indra pembau juga menyebabkan 
rasa lapar saat kita menghirup bau 
makanan yang sedap dan mencegah 
kita memakan sesuatu yang berbau 
busuk serta menjijikkan
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
C. Sistem Endokrin 
Cabang biologi yang khusus mempelajari 
sistem hormon disebut endokrinologi 
Sistem endokrin mengatur aktivitas tubuh 
dengan cara melepaskan atau menyekresi 
senyawa kimia yang dinamakan hormon 
Hormon dihasilkan dalam jumlah sedikit oleh 
kelenjar endokrin 
Tujuh buah kelenjar endokrin yang tersebar 
di seluruh tubuh adalah kelenjar hipofisis, 
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar 
adrenalin, kelenjar pankreas, ovarium pada 
perempuan, dan testis pada laki-laki
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
1. Kelenjar Hipofisis 
Kelenjar hipofisis juga 
disebut master gland karena 
mampu menghasilkan 
berbagai hormon yang 
berfungsi mengatur kelenjar 
hormon lainnya 
Kelenjar hipofisis dibagi 
menjadi tiga bagian 
(lobus), yaitu bagian 
anterior, bagian tengah 
(intermediet), dan bagian 
posterior
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
a. Hipofisis Bagian Anterior 
Aktivitas hipofisis anterior diatur oleh dua kelompok hormon (disebut 
faktor pelepas atau releasing factor) yang disekresi oleh hipotalamus 
Hipofisis anterior menyekresi beberapa jenis hormon, antara lain 
Somatotrophic Hormone (STH) 
Thyroid Stimulating Hormone (TSH) 
Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH) 
Follicle Stimulating Hormone (FSH) 
Luteinising Hormone (LH) 
Prolaktin
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
b. Hipofisis Bagian Intermediet 
Bagian intermediet atau tengah hipofisis menghasilkan hormon melanosit 
(melanocyte stimulating hormone/MSH) 
Hormon ini tidak berperan penting pada sifat normal melanosit manusia 
kecuali pada keadaan tertentu, misalnya hamil, peningkatan sekresi MSH 
menyebabkan warna kulit menjadi sedikit lebih gelap 
c. Hipofisis Bagian Posterior 
Oksitosin 
berperan merangsang kontraksi uterus pada saat melahirkan 
sehingga membantu pengeluaran janin 
ADH (Antidiuretic Hormone) 
menyebabkan kontraksi dinding pembuluh darah sehingga mempersempit 
rongga pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah di dalamnya 
mengatur pelepasan air dari ginjal dengan membantu reabsorpsi air dari 
tubulus konvolusi distal nefron
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
2. Kelenjar Tiroid 
Hormon yang 
Dihasilkan 
Fungsi/Peran Akibat Apabila Kekurangan 
Hormon tiroksin memengaruhi proses 
sel di seluruh tubuh, 
yaitu meningkatkan laju 
metabolisme jaringan 
(laju metabolisme 
basal) dan laju 
metabolisme glukosa 
 pada anak-anak menyebabkan 
kekerdilan (kretinisme) 
 pada orang dewasa 
menyebabkan miksedema 
dengan tanda-tanda penurunan 
laju metabolisme, berat badan 
yang berlebihan, kerontokan 
rambut, dan respons yang lambat 
terhadap rangsang dari luar 
(letargi) 
Kelenjar tiroid = kelenjar gondok 
Penyakit gondok
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
3. Kelenjar Paratiroid 
Hormon yang 
Dihasilkan 
Fungsi/Peran Akibat Apabila 
Kekurangan 
Akibat Apabila 
Kelebihan 
Hormon paratiroid 
atau parathyroid 
hormone (PTH) 
Memobilisasi ion 
kalsium (Ca2+) dari 
rangka, merangsang 
absorpsi ion kalsium 
dan fosfor dari saluran 
pencernaan, serta 
menyebabkan ginjal 
mengekskresi ion fosfor 
pada saat menahan ion 
kalsium melalui 
reabsorpsi 
Tetani yang ditandai 
dengan gejala kejang-kejang, 
suhu tubuh 
naik, gelisah, 
insomnia, dan 
kesemutan 
Mengakibatkan 
tulang menjadi 
rapuh karena 
banyaknya 
pengambilan ion 
fosfor dan kalsium 
yang terdapat di 
dalam tulang
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
4. Kelenjar Adrenal 
Kelenjar adrenal memiliki dua bagian, yaitu bagian tengah (medula) dan 
bagian luar (korteks) 
Bagian medula distimulasi oleh sistem saraf simpatetik, sedangkan bagian 
korteks distimulasi oleh hormon-hormon dari hipofisis 
a. Medula Adrenal 
Adrenalin 
Adrenalin disekresikan sebagai 
tanggapan terhadap keadaan stres 
Noradrenalin 
bersifat antagonis terhadap kerja adrenalin, 
contohnya menurunkan tekanan darah dan 
laju serta kekuatan detak jantung 
mengatur kadar gula 
darah agar tetap stabil
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
b. Korteks Adrenal 
menghasilkan sejumlah hormon steroid yang disebut kortikoid 
Glukokortikoid 
Mineralokortikoid 
• berhubungan dengan 
metabolisme glukosa dan 
dibentuk pada saat dalam 
keadaan cemas atau gelisah, 
demam, dan terkena penyakit 
• memengaruhi metabolisme 
karbohidrat, lemak, dan protein 
kortisol 
kortikosteron 
Kelebihan kortisol menyebabkan sindrom Cushing 
Aldosteron 
• Berhubungan dengan retensi (penyimpanan) 
air melalui pengaturan distribusi ion-ion 
anorganik 
• meningkatkan reabsorpsi ion-ion natrium 
(Na+) dan klorida (Cl–) oleh tubulus ginjal 
serta mengatur konsentrasi ion Na+ dan K+
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
5. Kelenjar Pankreas 
Hormon yang 
Dihasilkan 
Fungsi/Peran 
Glukagon 1. bekerja pada sel-sel hati dan 
menyebabkan sel-sel tersebut mengubah 
glikogen cadangan menjadi glukosa 
(glikogenolisis) sehingga kadar gula 
darah menjadi pulih 
2. meningkatkan mobilisasi asam lemak 
dari jaringan adiposa (lemak) 
Insulin 1. meningkatkan penyerapan glukosa di 
seluruh sel, mendorong 
2. mengubahan karbohidrat menjadi lemak, 
dan 
3. memperlambat pengubahan protein 
menjadi karbohidrat
Bab 
1 
Bab 
2 
Bab 
3 
Bab 
4 
Bab 
5 
Bab 
6 
Bab 
7 
Bab 
8 
Bab 
9 
Bab 
10 
6. Ovarium dan Testis 
Hormon yang 
Dihasilkan 
Fungsi/Peran 
Estrogen  Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf 
 Berperan dalam merangsang pertumbuhan tanda-tanda kelamin 
sekunder perempuan pada masa pubertas (misalnya, 
perkembangan payudara, perkembangan pinggul, dan 
munculnya rambut-rambut kelamin) serta perilaku seksual 
Progesteron 1. mempersiapkan dinding uterus (endometrium) untuk 
pertumbuhan embrio dengan cara mempertebal dinding uterus 
2. meningkatkansuplai darah. 
3. menghambat perkembangan folikel baru 
Ovarium 
Testis 
Hormon yang 
Dihasilkan 
Fungsi/Peran 
Testosteron  Bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan tanda-tanda 
kelamin sekunder laki-laki yang meliputi pertumbuhan organ-organ 
kelamin, pertumbuhan kumis dan rambut-rambut kelamin, 
perbesaran laring sehingga suara menjadi lebih berat, serta 
perkembangan otot secara keseluruhan

More Related Content

What's hot

2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
tarmizitaher
 
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASILAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
Bella Kriwangko
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Rinda Hendrika
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
basil_miaw
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
elmakrufi
 
Rpp transportasi membran kur 2013
Rpp transportasi membran kur 2013Rpp transportasi membran kur 2013
Rpp transportasi membran kur 2013
Herfen Suryati
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
Siti Nur Aini
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuh
ImaaELF
 

What's hot (20)

2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
 
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASILAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
 
Sistem Saraf
Sistem SarafSistem Saraf
Sistem Saraf
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem EndokrinAnatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
 
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
 
Rpp transportasi membran kur 2013
Rpp transportasi membran kur 2013Rpp transportasi membran kur 2013
Rpp transportasi membran kur 2013
 
Sel saraf ( neuron )
Sel saraf ( neuron )Sel saraf ( neuron )
Sel saraf ( neuron )
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
Sistem otot
Sistem ototSistem otot
Sistem otot
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
 
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XIPPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuh
 
Makalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi MamaliaMakalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi Mamalia
 

Viewers also liked

Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Muhamad Toha
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasi
Kevin Simbolon
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impuls
Din Shofyan
 
BIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMA
BIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMABIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMA
BIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMA
ayuyayayuya
 
Biologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XIBiologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XI
RahmaniarNia
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
Is Wanto
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
Kei Che
 
Alat-Alat indera manusia, bagian bagian dan fungsinya
Alat-Alat indera manusia, bagian bagian dan fungsinyaAlat-Alat indera manusia, bagian bagian dan fungsinya
Alat-Alat indera manusia, bagian bagian dan fungsinya
Ujang Sukarna
 

Viewers also liked (20)

Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
 
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
 
Bab 9 regulasi kurikulum 2013 biologi kelas 2
Bab 9 regulasi kurikulum 2013 biologi kelas 2Bab 9 regulasi kurikulum 2013 biologi kelas 2
Bab 9 regulasi kurikulum 2013 biologi kelas 2
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasi
 
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)
 
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
 
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impuls
 
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
 
BIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMA
BIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMABIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMA
BIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMA
 
Struktur sel
Struktur selStruktur sel
Struktur sel
 
Biologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XIBiologi bab 8 SMA kelas XI
Biologi bab 8 SMA kelas XI
 
Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)
Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)
Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)
 
Sistem Regulasi
Sistem RegulasiSistem Regulasi
Sistem Regulasi
 
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
 
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)
 
Buku xii bab 5 (Mutasi)
Buku xii bab 5 (Mutasi)Buku xii bab 5 (Mutasi)
Buku xii bab 5 (Mutasi)
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Alat-Alat indera manusia, bagian bagian dan fungsinya
Alat-Alat indera manusia, bagian bagian dan fungsinyaAlat-Alat indera manusia, bagian bagian dan fungsinya
Alat-Alat indera manusia, bagian bagian dan fungsinya
 

Similar to Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
kurkurr
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Kurnia Wati
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
Sugeng Pamudji
 
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptxANATOMI_SISTEM_SARAF.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptx
emelda27
 
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.pptSISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
AgathaHaselvin
 

Similar to Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi) (20)

Buku xi bab 8
Buku xi bab 8Buku xi bab 8
Buku xi bab 8
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Ppt saraf aja
Ppt saraf ajaPpt saraf aja
Ppt saraf aja
 
Materi Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfMateri Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdf
 
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfsistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
 
Sistem Koordinasi dan Indra Manusia
Sistem Koordinasi dan Indra ManusiaSistem Koordinasi dan Indra Manusia
Sistem Koordinasi dan Indra Manusia
 
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptxANATOMI_SISTEM_SARAF.pptx
ANATOMI_SISTEM_SARAF.pptx
 
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt
 
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.pptSISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
 
BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptxBAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
BAB 9 - SISTEM KOORDINASI - NEW-std.pptx
 
SISTEM_SARAF_ppt.ppt
SISTEM_SARAF_ppt.pptSISTEM_SARAF_ppt.ppt
SISTEM_SARAF_ppt.ppt
 
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.pptSISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
 
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
 

More from Muhamad Toha

More from Muhamad Toha (15)

Buku xii bab 6 (Evolusi)
Buku xii bab 6 (Evolusi)Buku xii bab 6 (Evolusi)
Buku xii bab 6 (Evolusi)
 
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
 
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
 
Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)
 
Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))
Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))
Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))
 
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
 
Buku x bab 10 (Ekosistem)
Buku x bab 10 (Ekosistem)Buku x bab 10 (Ekosistem)
Buku x bab 10 (Ekosistem)
 
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
 
Buku x bab 8
Buku x bab 8Buku x bab 8
Buku x bab 8
 
Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)
Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)
Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)
 
Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)
 
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
 
Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)
 
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
 
Halaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSP
Halaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSPHalaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSP
Halaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSP
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)

  • 1. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Sumber: www.claverdon.warwickshire.sch.uk; 12 Desember 2007 Bab 8 Sistem Regulasi
  • 2. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Sistem Regulasi Sistem Saraf Sel Saraf (Neuron) Susunan Sistem Saraf Struktur Mekanisme Penghantaran Rangsang Gerak Gerak Biasa Gerak Refleks Saraf Pusat Saraf Tepi Otak Sumsum Tulang Belakang Saraf Sadar (Somatik) Saraf Tak Sadar (Otonom) Sistem Hormon meliputi tersusun atas memiliki memiliki memengaruhi menentukan terjadinya dibedakan menjadi terdiri atas terdiri atas terdiri atas tersusun atas kelenjar Hipofisis Tiroid Paratiroid Adrenal Ovarium dan Pankreas Testis
  • 3. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Sistem Regulasi A. Sistem saraf B. Sistem Indra C. Sistem Endokrin
  • 4. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 A. Sistem Saraf Sistem saraf memainkan peranan penting dalam regulasi atau pengaturan aktivitas tubuh Sistem saraf dibagi menjadi dua bagian utama Sistem saraf pusat Sistem saraf tepi  tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang  menerima informasi dari semua bagian tubuh, menganalisis dan menyimpan informasi, serta mengirimkan perintah berdasarkan informasi yang diterimanya itu  tersusun atas serabut-serabut saraf yang membawa informasi dari semua bagian tubuh ke sistem saraf pusat dan dari sistem saraf pusat ke berbagai bagian tubuh  terdiri atas sistem saraf sadar (sistem saraf somatik) dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom)
  • 5. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 1. Struktur Sel Saraf Dendrit Bonggol sinapsis Akson Badan sel Mitokondria Nukleus Akson Selubung mielin Nodus Ranvier Sel Schwann
  • 6. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Sel saraf motor bermielin Bongkol sinapsis Efektor, contohnya otot Nukleus sel Schwann Arah rangsang Nodus Ranvier Selubung mielin Dendrit-menerima rangsang Badan sel Akson Nukleus Arah rangsang Nukleus Selubung Mitokondria mielin Dendrit Akson Granula Nissl
  • 7. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 berfungsi menghantarkan impuls atau membawa rangsang dari reseptor (alat indra) ke sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang Sel Saraf Sensori Sel Saraf Konektor berfungsi menghubungkan sel saraf sensori dengan sel saraf motor di dalam sistem saraf pusat, misalnya di dalam sumsum tulang belakang. Bongkol sinapsis Akson Nukleus Badan sel Nukleus sel Schwann Dendrit-menerima rangsang Reseptor Selubung Dendron mielin Arah rangsang Bongkol sinapsis Akson Nukleus Badan sel Dendrit-menerima rangsang Dendron Arah rangsang
  • 8. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Penghantaran Rangsang melalui Akson Pada serabut saraf bermielin K+  +   Selubung mielin Nodus Ranvier Pada serabut saraf bermielin, kecepatan penghantaran mencapai 100 m/detik Pada serabut saraf tidak bermielin Pada serabut saraf tidak bermielin, kecepatan penghantaran sekitar 3 m/detik +   + + + +  Na+ Na+ Na+ Na+ K+ Arah rangsang Aliran listrik setempat (lokal) Membran akson Arah rangsang Arus lokal ini lebih cepat daripada gelombang depolarisasi 2. Mekanisme Penghantaran Rangsang
  • 9. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Penghantaran Rangsang melalui Sinapsis
  • 10. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 3. Proses Terjadinya Gerak Gerak Biasa terjadi lebih lambat daripada gerak refeks rangsang yang diterima oleh reseptor diteruskan saraf sensori dihantarkan saraf pusat (otak) diolah tanggapan akan dikirim oleh otak melalui saraf motor untuk dilaksanakan oleh efektor (otot)
  • 11. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Gerak Refleks Gerak refleks adalah gerak yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak dari otak Gerak refleks terjadi sangat cepat karena jalan yang ditempuh oleh rangsang lebih pendek daripada gerak biasa (busur refleks) Gerak refleks menarik tangan
  • 12. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 4. Susunan Sistem Saraf Sistem saraf pada manusia Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang Sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf sadar (saraf somatik) dan sistem saraf tak sadar (saraf otonom) Sistem saraf sadar Sistem saraf kranial Sistem saraf spinal Sistem saraf tak sadar Sistem saraf simpatetik Sistem saraf parasimpatetik
  • 13. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 a. Sistem Saraf Pusat Otak (ensefalon) Sumsum tulang belakang (medula spinalis) Terletak di dalam tulang tengkorak Terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang Materi kelabu terletak di bagian luar dan materi putih terletak di bagian dalam Materi kelabu terletak di bagian dalam dan materi putih terletak di bagian luar Tersusun atas tiga materi pokok, yaitu substansi grissea (terdiri atas badan-badan sel dan kumpulan sinapsis sel-sel yang membentuk materi kelabu), substansi alba (terdiri atas serabut-serabut saraf bermielin yang membentuk materi putih), serta sel-sel neuroglia (jaringan ikat di antara sel-sel saraf)
  • 14. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Ota k Fungsi menerima rangsang sensori dari dalam dan luar tubuh memproses dan mengatur tanggapan terhadap rangsang mempertahankan aktivitas atau gerak yang tidak kita sadari, misalnya detak jantung memprakarsai aktivitas yang kita sadari, misalnya berjalan penalaran, pengetahuan, dan daya ingat Otak manusia dilihat dari atas
  • 15. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Struktur Otak Manusia Otak tampak luar dari samping Belahan vertikal otak Depan Otak tengah Belakang Hipofisis Medula Ventrikel Hipotalamus Sumsum tulang belakang Saluran tengah Serebelum Serebrum Korpus kallosum Belahan kanan otak Serebelum Medula Sumsum tulang belakang
  • 16. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Otak Depan Otak besar merupakan pusat pengaturan semua kegiatan sadar atau berdasarkan kehendak Belahan otak besar bagian kanan mengatur fungsi tubuh bagian kiri, sedangkan belahan otak besar bagian kiri mengatur fungsi tubuh bagian kanan Belahan kiri otak besar bertanggung jawab terhadap kemampuan matematika dan berbicara Belahan kanan otak besar bertanggung jawab terhadap kemampuan bermusik dan artistik Pada 90% orang, belahan kiri otak besar bertanggung jawab terhadap bahasa lisan dan tulisan serta terhadap pengendalian tangan Sekitar 10% orang pergerakan tangannya dikendalikan oleh belahan kanan otak besar dan mereka merupakan orang-orang bertangan kidal atau pengguna tangan kiri
  • 17. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Hipotalamus merupakan pusat pengendalian sistem saraf otonom mengatur tekanan darah mengatur laju detak jantung mengatur laju pernapasan mengatur ukuran pupil mengatur proses pencernaan mengatur aktivitas tubuh yang berhubungan dengan pemeliharaan lingkungan internal tubuh, misalnya suhu tubuh dan osmoregulasi mengatur refleks makan (rasa lapar) dan minum (rasa haus) menentukan pola tidur dan bangun mengatur tingkah laku (kebiasaan) agresif dan reproduksi Letak hipotalamus dan kelenjar pituitari (hipofisis) Hipotalamus Hipofisis Batang otak Serebelum
  • 18. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Otak Tengah Otak tengah merupakan pusat pengaturan refleks pendengaran (misalnya, pergerakan kepala untuk menemukan suara) dan pusat pengaturan refleks penglihatan yang meliputi pemfokusan objek (pelebaran dan penyempitan pupil serta akomodasi atau perubahan bentuk lensa mata) Otak Belakang Otak belakang tersusun atas otak kecil (serebelum), jembatan varol (pons varolii), dan sumsum lanjutan (medula oblongata) Otak kecil berfungsi mengatur keseimbangan serta posisi tubuh Bersama-sama dengan otak besar, otak kecil mengatur gerak otot secara sadar
  • 19. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 2) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis) Letak sumsum tulang belakang di dalam tulang belakang Skema penampang melintang sumsum tulang belakang Sel saraf sensori Sel saraf motor Saraf spinal Tonjolan untuk perlekatan otot Sumsum tulang belakang Tulang belakang Cakram kartilago Akar dorsal (sel saraf sensori) Ganglion akar dorsal Materi kelabu Materi putih Saraf spinal (campuran sel saraf sensori dan motor Akar ventral (sel saraf motor) Saluran tengah (mengandung cairan serebrospinal)
  • 20. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 b. Sistem Saraf Tepi Sistem saraf sadar mengatur aktivitas-aktivitas yang kita sadari, contohnya kontraksi otot-otot kaki untuk berjalan terdiri atas sistem saraf kranial (disusun oleh saraf otak) dan sistem saraf spinal (disusun oleh saraf sumsum tulang belakang) Sistem saraf tak sadar Sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom berhubungan dengan pengaturan lingkungan internal tubuh dan tidak melibatkan otot-otot rangka Bekerja tanpa kita sadari
  • 21. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Sistem saraf otonom
  • 22. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 B. Sistem Indra Tubuh manusia memiliki lima alat indra utama (disebut pancaindra), yaitu mata (indra penglihat), telinga (indra pendengar), kulit (indra peraba), lidah (indra pengecap), dan hidung (indra pembau) Mata untuk penglihatan; reseptor-reseptornya peka terhadap cahaya Hidung untuk pembau; reseptor-reseptornya peka terhadap bahan-bahan kimia (gas) Lidah untuk pengecap; reseptor-reseptornya peka terhadap bahan-bahan kimia (cairan) Telinga untuk pendengaran; reseptor-reseptornya peka terhadap getaran suara Kulit untuk peraba; reseptor-reseptornya peka terhadap nyeri, perubahan tekanan, dan suhu
  • 23. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 1. Indra Penglihat Struktur Mata Sklera Otot rektus Vitreous humour Koroid Saraf optik Bintik buta Fovea Retina Iris Otot siliaris Konjungtiva Ligamen suspensor Kornea Pupil Lensa Aqueous humour Gerak refleks iris, mengontrol ukuran pupil Otot radial iris berkontraksi Otot sirkuler iris berelaksasi Cahaya redup-pupil melebar Pupil Cahaya terang-pupil menyempit Pupil Iris Otot radial iris berelaksasi Otot sirkuler iris berkontraksi
  • 24. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 b. Fotoreseptor Mata Di dalam retina terdapat dua macam sel-sel fotoreseptor Sel-sel batang Sel-sel kerucut Pada manusia ada sekitar 7 juta sel kerucut dan lebih kurang 125 juta sel batang untuk setiap mata Sel-sel batang merupakan sel-sel yang sangat peka terhadap cahaya dengan intensitas rendah dan tidak mampu mendeteksi warna Di dalam sel-sel batang terdapat pigmen fotosensitif rodopsin Sel-sel kerucut peka terhadap intensitas cahaya yang tinggi dan perbedaan panjang gelombang Sel-sel kerucut hanya terdapat di fovea dan satu sel kerucut memiliki hubungan satu sel saraf yang menuju otak Di dalam sel-sel kerucut terdapat pigmen fotosensitif iodopsin Berdasarkan jenis iodopsin yang dikandungnya, ada tiga: sel kerucut biru, sel kerucut hijau, dan sel kerucut merah
  • 25. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Proses melihat 1) Cahaya dari objek direfleksikan ke segala arah Matahari 2) Jumlah cahaya yang masuk ke mata diatur oleh iris 3) Cahaya difokuskan oleh lensa 4) Bayangan dideteksi oleh retina
  • 26. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Kelainan yang disebabkan bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu bulat Bayangan benda atau objek yang jaraknya jauh akan jatuh atau difokuskan di depan retina sehingga tidak dapat melihat dengan jelas Penderita miopia dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung (negatif) Mata miopia Diperbaiki dengan lensa cekung d. Kelainan pada Alat Indra Penglihat 1) Miopia Bola mata terlalu pendek atau terlalu kecil atau lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina sehingga tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak yang dekat Hanya mampu memfokuskan bayangan benda yang jauh, tepat pada retina Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung (positif) Mata hipermetropia Diperbaiki dengan lensa cembung 2) Hipermetropia
  • 27. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 3) Presbiopia Presbiopia = mata tua karena terjadi seiring dengan proses penuaan Elastisitas lensa makin berkurang sehingga menjadi cukup kaku dan daya akomodasinya berkurang Dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap (bifokal) yang terdiri atas lensa negatif (cekung) dan lensa positif (cembung) 4) Astigmatis Merupakan kelainan yang terjadi karena kornea mata memiliki kecembungan yang tidak merata sehingga berkas cahaya yang masuk ke mata tidak merata pembiasannya akibatnya bayangan benda jatuh pada tempat yang tidak sama Dapat dibantu dengan kacamata berlensa silindris (memiliki beberapa fokus), yaitu kacamata yang diasah secara khusus sehingga dapat mengimbangi ketidakmerataan itu
  • 28. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 5) Katarak Merupakan kelainan pada mata yang terjadi karena adanya pengapuran pada lensa sehingga elastisitasnya berkurang dan pandangan menjadi tidak jelas (kabur) Katarak dapat dihilangkan dengan jalan operasi 6) Buta Warna Berhubungan dengan defisiensi atau kekurangan sel-sel kerucut pada retina 7) Rabun Senja Merupakan kelainan pada mata yang ditandai dengan ketidakmampuan melihat pada saat cahaya redup, terutama pada waktu sore hari (senja) Disebabkan oleh kekurangan pigmen rodopsin yang berguna untuk penglihatan pada saat cahaya redup 8) Glaukoma Munculnya bular (lingkaran) hijau pada iris karena tekanan di dalam mata meningkat yang disebabkan oleh bertambahnya sekresi dan penurunan absorpsi aqueous humour
  • 29. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 2. Indra Pendengar a. Struktur Telinga Tulang tengkorak Saluran setengah lingkaran Malleus Incus Stapes Jendela oval Saraf auditori Klokea Jendela bundar Saluran Eustachio Membran timpanun (gendang telinga) Saluran telinga Daun telinga
  • 30. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Telinga Dalam Koklea dan saluran setengah lingkaran Koklea Saluran setengah lingkaran Ampula Kupula Klokea Vestibula terdiri atas utrikulus dan sakulus Saraf vestibula menuju otak Saluran vestibula Membran Reissner Saluran tengah Membran Reissner Organ Corti Saluran timpanum Membran basiler Saluran saraf auditori
  • 31. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 b. Proses Mendengar Sumber suara Dikumpulkan daun telinga Masuk lubang telinga Tiga tulang pendengar Getaran suara Gendang telinga Saluran telinga (tulang martil, landasan, dan sanggurdi) Jendela oval Timbul gelombang di perilimfa (di dalam saluran vestibula) Membran Reissner dan endolimfa bergetar (di dalam saluran tengah) Membran basiler bergerak Membran tektorium Otak Saraf auditori Suara terdeteksi
  • 32. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 Kulit merupakan alat indra peraba yang dapat merasakan panas, dingin, sentuhan, nyeri, atau tekanan Kulit juga berfungsi melindungi tubuh dari luka dan infeksi, membuat tubuh tahan air, dan mengatur suhu tubuh 3. Indra Peraba Struktur kulit pada manusia
  • 33. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 4. Indra Pengecap Lidah adalah alat indra pengecap; reseptor-reseptornya peka terhadap bahan-bahan kimia (cairan). Lidah dapat mendeteksi empat rasa utama, yaitu manis, asam, asin, dan pahit Kuncup pengecap terdapat di sisi papilae pada permukaan lidah Empat letak kuncup pengecap pada lidah Penampang kuncup pengecap
  • 34. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 5. Indra Pembau Indra pembau pada manusia tersusun atas sel-sel reseptor pembau yang disebut sel-sel olfaktori Kerja indra pembau erat kaitannya dengan kerja indra pengecap Kerja sama keduanya menyebabkan kita dapat mendeteksi aroma makanan Indra pembau juga menyebabkan rasa lapar saat kita menghirup bau makanan yang sedap dan mencegah kita memakan sesuatu yang berbau busuk serta menjijikkan
  • 35. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 C. Sistem Endokrin Cabang biologi yang khusus mempelajari sistem hormon disebut endokrinologi Sistem endokrin mengatur aktivitas tubuh dengan cara melepaskan atau menyekresi senyawa kimia yang dinamakan hormon Hormon dihasilkan dalam jumlah sedikit oleh kelenjar endokrin Tujuh buah kelenjar endokrin yang tersebar di seluruh tubuh adalah kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenalin, kelenjar pankreas, ovarium pada perempuan, dan testis pada laki-laki
  • 36. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 1. Kelenjar Hipofisis Kelenjar hipofisis juga disebut master gland karena mampu menghasilkan berbagai hormon yang berfungsi mengatur kelenjar hormon lainnya Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian (lobus), yaitu bagian anterior, bagian tengah (intermediet), dan bagian posterior
  • 37. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 a. Hipofisis Bagian Anterior Aktivitas hipofisis anterior diatur oleh dua kelompok hormon (disebut faktor pelepas atau releasing factor) yang disekresi oleh hipotalamus Hipofisis anterior menyekresi beberapa jenis hormon, antara lain Somatotrophic Hormone (STH) Thyroid Stimulating Hormone (TSH) Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH) Follicle Stimulating Hormone (FSH) Luteinising Hormone (LH) Prolaktin
  • 38. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 b. Hipofisis Bagian Intermediet Bagian intermediet atau tengah hipofisis menghasilkan hormon melanosit (melanocyte stimulating hormone/MSH) Hormon ini tidak berperan penting pada sifat normal melanosit manusia kecuali pada keadaan tertentu, misalnya hamil, peningkatan sekresi MSH menyebabkan warna kulit menjadi sedikit lebih gelap c. Hipofisis Bagian Posterior Oksitosin berperan merangsang kontraksi uterus pada saat melahirkan sehingga membantu pengeluaran janin ADH (Antidiuretic Hormone) menyebabkan kontraksi dinding pembuluh darah sehingga mempersempit rongga pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah di dalamnya mengatur pelepasan air dari ginjal dengan membantu reabsorpsi air dari tubulus konvolusi distal nefron
  • 39. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 2. Kelenjar Tiroid Hormon yang Dihasilkan Fungsi/Peran Akibat Apabila Kekurangan Hormon tiroksin memengaruhi proses sel di seluruh tubuh, yaitu meningkatkan laju metabolisme jaringan (laju metabolisme basal) dan laju metabolisme glukosa  pada anak-anak menyebabkan kekerdilan (kretinisme)  pada orang dewasa menyebabkan miksedema dengan tanda-tanda penurunan laju metabolisme, berat badan yang berlebihan, kerontokan rambut, dan respons yang lambat terhadap rangsang dari luar (letargi) Kelenjar tiroid = kelenjar gondok Penyakit gondok
  • 40. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 3. Kelenjar Paratiroid Hormon yang Dihasilkan Fungsi/Peran Akibat Apabila Kekurangan Akibat Apabila Kelebihan Hormon paratiroid atau parathyroid hormone (PTH) Memobilisasi ion kalsium (Ca2+) dari rangka, merangsang absorpsi ion kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan, serta menyebabkan ginjal mengekskresi ion fosfor pada saat menahan ion kalsium melalui reabsorpsi Tetani yang ditandai dengan gejala kejang-kejang, suhu tubuh naik, gelisah, insomnia, dan kesemutan Mengakibatkan tulang menjadi rapuh karena banyaknya pengambilan ion fosfor dan kalsium yang terdapat di dalam tulang
  • 41. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 4. Kelenjar Adrenal Kelenjar adrenal memiliki dua bagian, yaitu bagian tengah (medula) dan bagian luar (korteks) Bagian medula distimulasi oleh sistem saraf simpatetik, sedangkan bagian korteks distimulasi oleh hormon-hormon dari hipofisis a. Medula Adrenal Adrenalin Adrenalin disekresikan sebagai tanggapan terhadap keadaan stres Noradrenalin bersifat antagonis terhadap kerja adrenalin, contohnya menurunkan tekanan darah dan laju serta kekuatan detak jantung mengatur kadar gula darah agar tetap stabil
  • 42. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 b. Korteks Adrenal menghasilkan sejumlah hormon steroid yang disebut kortikoid Glukokortikoid Mineralokortikoid • berhubungan dengan metabolisme glukosa dan dibentuk pada saat dalam keadaan cemas atau gelisah, demam, dan terkena penyakit • memengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein kortisol kortikosteron Kelebihan kortisol menyebabkan sindrom Cushing Aldosteron • Berhubungan dengan retensi (penyimpanan) air melalui pengaturan distribusi ion-ion anorganik • meningkatkan reabsorpsi ion-ion natrium (Na+) dan klorida (Cl–) oleh tubulus ginjal serta mengatur konsentrasi ion Na+ dan K+
  • 43. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 5. Kelenjar Pankreas Hormon yang Dihasilkan Fungsi/Peran Glukagon 1. bekerja pada sel-sel hati dan menyebabkan sel-sel tersebut mengubah glikogen cadangan menjadi glukosa (glikogenolisis) sehingga kadar gula darah menjadi pulih 2. meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan adiposa (lemak) Insulin 1. meningkatkan penyerapan glukosa di seluruh sel, mendorong 2. mengubahan karbohidrat menjadi lemak, dan 3. memperlambat pengubahan protein menjadi karbohidrat
  • 44. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab 9 Bab 10 6. Ovarium dan Testis Hormon yang Dihasilkan Fungsi/Peran Estrogen  Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf  Berperan dalam merangsang pertumbuhan tanda-tanda kelamin sekunder perempuan pada masa pubertas (misalnya, perkembangan payudara, perkembangan pinggul, dan munculnya rambut-rambut kelamin) serta perilaku seksual Progesteron 1. mempersiapkan dinding uterus (endometrium) untuk pertumbuhan embrio dengan cara mempertebal dinding uterus 2. meningkatkansuplai darah. 3. menghambat perkembangan folikel baru Ovarium Testis Hormon yang Dihasilkan Fungsi/Peran Testosteron  Bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan tanda-tanda kelamin sekunder laki-laki yang meliputi pertumbuhan organ-organ kelamin, pertumbuhan kumis dan rambut-rambut kelamin, perbesaran laring sehingga suara menjadi lebih berat, serta perkembangan otot secara keseluruhan