Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah (SPAL) di suatu daerah. Dibahas mengenai tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang penanganan SPAL serta penetapan arah dan zona prioritas pengembangannya. Dokumen ini memberikan panduan untuk perencanaan pengembangan SPAL yang berkelanjutan.
3. Sanitasi.Net
Tujuan dan Target Penanganan
• Jangka Pendek (1-2 tahun)
• Jangka Menengah (5 tahunan)
• Jangka Panjang (15 - 20 tahunan)
4. Sanitasi.Net
Tujuan Jangka Pendek
• Tujuan penanganan tahap jangka pendek ini
adalah dilaksanakan dalam satu sampai dua
tahun anggaran.
• Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan dasar
sanitasi sebagai dasar pengelolaan air limbah.
• Kebutuhan dasar ini didapat setelah
menganalisa data eksisting pengelolaan air
limbah saat ini.
5. Sanitasi.Net
Tujuan Jangka Menengah
• Program jangka menengah mencakup tahapan
pembangunan 5 tahun setelah dilaksanakan
program jangka pendek.
• Program jangka menengah ini sesuai dengan
permasalahan yang ada dan strategi yang akan
dilaksanakan untuk pemenuhan sistem
pengelolaan dan pembuangan air limbah untuk
daerah rencana.
6. Sanitasi.Net
Tujuan Jangka Panjang
• Program jangka panjang merupakan rangkaian
dari keseluruhan pembangunan di sektor air
limbah untuk -20 tahun yang akan datang.
• Tujuan pembangunan ini untuk :
– menekan laju pencemaran terhadap badan air dan air
tanah
– mengurangi tingkat pertambahan kasus penyakit yang
disebabkan air limbah
– menunjang produktivitas penduduk serta membantu
peningkatan potensi daerah.
8. Sanitasi.Net
Pilihan Arah Pengembangan
• Mengoptimalkan sistem setempat (on-site) yang
sudah berjalan;
• Mengembangkan sistem off-site pada kawasan
tertentu;
• Mengembangkan sistem off-site skala kota; dan
• Mengembangkan sistem off-site dengan
teknologi maju.
9. Sanitasi.Net
Penetapan Arah Pengembangan
1. Analisis SWOT Arah Pengembangan SPAL
2. Penetapan Arah Pengembangan
3. Strategi Transformasi Sistem Setempat ke
Sistem Terpusat (from on-site to off-site)
10. Sanitasi.Net
Analisis SWOT
• Dasar-dasar pertimbangan:
– Kondisi sistem pengelolaan air limbah;
– Kondisi tingkat pencemaran air tanah;
– Kondisi tingkat pencemaran badan air penerima;
– Kondisi sosial ekonomi masyarakat;
– Kondisi kesehatan masyarakat;
– Tingkat kesediaan membayar retribusi (willingness to
pay);
– Kondisi prasarana lingkungan permukiman lainnya
(jalan, drainase, dan sebagainya); dan
– Proyeksi kapasitas pendanaan investasi dari APBD.
12. Sanitasi.Net
Penetapan Arah Pengembangan
• Grand Strategy, per kuadran
– I : Optimasi Sistem Setempat
– II : Pengembangan Selektif
Sistem Terpusat
– III : Pengembangan Agresif
Sistem Terpusat
– Pengembangan dengan
Teknologi Maju
15. Sanitasi.Net
Daerah dan Zona Perencanaan
• Daerah perencanaan pengembangan SPAL pada
daerah terbangun dibagi atas zona-zona
perencanaan dalam satuan sistem perencanaan
dan pengembangan SPAL
• Zona perencanaan merupakan zona -zona
pengembangan sarana dan prasarana air limbah
pada daerah terbangun.
16. Sanitasi.Net
Pembagian Zona Perencanaan
• Dasar Pertimbangan:
– Keseragaman tingkat kepadatan penduduk;
– Keseragaman bentuk topografi dan kemiringan lahan;
– Keseragaman tingkat kepadatan bangunan;
– Keseragaman tingkat permasalahan pencemaran air
tanah dan permukaan;
– Kesamaan badan air penerima; dan
– Pertimbangan batas administrasi
17. Sanitasi.Net
Zona Prioritas
• Zona Prioritas adalah zona perencanaan yang
mendapat penilaian utama untuk diprioritaskan
dibangun terlebih dahulu dalam kurun waktu 15-
20 tahun mendatang.
• Perencanaan sarana dan prasarana air limbah di
zona prioritas dapat dibagi atas cluster - cluster
untuk mendukung perencanaan pembangunan
secara bertahap dalam kurun waktu 20 tahun
mendatang.
18. Sanitasi.Net
Penetapan Zona Prioritas
• Tingkat permasalahan pencemaran air limbah
terhadap air tanah dan badan air penerima;
• Tingkat kemudahan pelaksanaan;
• Tingkat kelayakan ekonomi;
• Tingkat kelayakan keuangan;
• Kajian lingkungan
• Kajian kelembagaan.
19. Sanitasi.Net
Arah Pengembangan SPAL
pada Permukiman Baru
• Pilihan Arah Pengembangan
– Mengembangkan sistem setempat (on-site);
– Mengembangkan sistem terpusat skala kawasan
tersendiri; dan
– Di integrasikan dengan sistem terpusat yang sudah
terbangun.
• Penetapan Arah Pengembangan
– Permukiman baru yang akan dan sedang dikembangkan
oleh developer wajib memiliki Rencana Induk air limbah
tersendiri.
– Rencana induk Air Limbah kawasan permukiman baru
tersebut harus mengacu pada Rencana Induk air limbah
kota.