Petrus menulis surat kepada orang-orang percaya yang tersebar di berbagai wilayah, menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah dan dikuduskan oleh Roh Kudus. Petrus mengajak mereka untuk memuji Allah atas anugerah kebangkitan Kristus yang telah melahirkan kembali mereka dan memberi pengharapan hidup. Meskipun menghadapi berbagai cobaan, mereka diajak untuk tetap bergembira karena warisan
1. 1 Petrus 1: 1 s.d. 7
1:1 Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,
Petrus adalah seorang nelayan yang dipanggil Kristus menjadi murid- Nya. Sebagaimana kita, Petrus juga adalah orang yang memiliki kelemahan dan kelebihan. Kita tidak akan mendaftarkan semua kelemahan ataupun kelebihan Petrus saat ini, meskipun banyak darinya yang dapat kita pelajari ataupun memberi contoh bagi kita sekarang.
Petrus yang terkenal dengan ke-pede-annya, mengaku tidak akan menyangkal Yesus bahkan berkata dengan keyakinan penuh, “Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu,” toh akhirnya menyangkal Yesus juga akhirnya, yang mengajar dia juga kita untuk tidak bergantung pada diri sendiri. Petrus, yang kemudian bertobat dengan sungguh, Petrus, yang kemudian menjadi salah satu sokoguru jemaat, Petrus ini jugalah yang menuliskan surat kepada “God’s elect”, orang-orang pilihan, “strangers in the world”(NIV).
Beberapa penafsir memberikan pemikiran bahwa jemaat diaspora di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia adalah jemaat gabungan, baik orang Yahudi maupun non-Yahudi, yang kemungkinannya pernah menerima pelayanan Petrus dan para Rasul pada hari Pentakosta.
Ayat ini secara jelas menyatakan siapa kita dan status kita di dunia ini yang adalah pendatang, bukan milik dunia dan bukan dari dunia. Mungkin dipertanyakan, apakah kita dapat mengklaim seperti Petrus, mengenai siapa saja “God’s elect.” Kita tidak akan membicarakan ini secara mendalam, tetapi mengikuti Calvin, kita dapat berkata bahwa mereka yang mengakui imannya di dalam Gereja, juga adalah orang-orang yang dipisahkan Allah dari dunia, memberikan keyakinan dan tanda dia dipilih. Inilah yang selanjutnya menjadi jawaban siapakah orang Kristen:
1:2a yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. (Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.)
Siapakah orang Kristen? Orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita. Rencana Allah, atau foreknowledge of God, harus dipahami sebagai kasih dan tujuan abadi Allah bagi umat-Nya/ gereja. Ini secara jelas menyatakan bahwa tidak ada usaha manusia dalam penerimaannya sebagai orang yang diselamatkan.
Orang-orang yang dipilih ini sekaligus juga sebagai orang-orang yang dikuduskan oleh Roh, artinya, "dipanggil keluar, dipisahkan, dan diberi tugas" , supaya memiliki ketaatan kepada Yesus Kristus, dan menerima percikan darah-Nya. Suatu kehidupan yang menempatkan Kristus sebagai pusat hidup, sebagai Tuhan atas hidup.
Ayat ini juga jelas memberikan pengajaran penting mengenai Alah Tritunggal dan peran-Nya. 1. Bapa, memilih, 2. Roh, mengkuduskan, 3. Anak, menyerahkan nyawa-Nya.
Dalam Allah Tritunggal inilah, maka kita dapat menerima salam dan berkat kasih karunia dan damai sejahtera.
Kita tidak akan membahas doktrin mengenai Pemilihan dan Pengudusan saat ini secara khusus. Kita akan melihat pada ayat-ayat selanjutnya dari pembacaaan ini.
Poin selanjutnya yang akan kita lihat adalah Kristus adalah Dasar Pengharapan Hidup Kristiani.
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
Petrus mengerti benar mengenai siapa yang harus menerima Pujian dan kenapa demikian. Petrus memberi kita pengertian bahwa bukan kita yang menjadi pusat, tetapi Allah Tritunggal.
2. Pujian kepada Allah Tritunggal atas Anugerah-Nya, Rahmat-Nya bagi kita. Dia yang mengadopsi kita, melahirbarukan kita untuk masuk menjadi anggota keluarga Allah, melalui kebangkitan Yesus.
Dengan dasar kebangkitan Kristus ini jugalah, kita dihantar pada suatu pengharapan yang penuh. Kristuslah dasar kita berpengharapan penuh dalam hidup ini. Inilah pujian yang harus dikumandangkan terus oleh orang Kristen.
Inilah kunci yang menjawab permasalahan hidup di dunia ini. Saudara-saudara, kita tahu bahwa dunia yang sudah begitu tercemar oleh dosa ini, begitu penuh dengan kejahatan dan penderitaan. Masalah- masalah social, kemiskinan, begitu banyak pengemis dan penipu yang mengemis. Begitu banyak penipuan, pencurian , perampokan, korupsi merajalela, bunuh diri karena boken home. Ada berita seorang istri membacok suami, anak membunuh orang-tua, pemuda menculik beberapa anak, membunuh, memutilasi, bahkan menjual dagingnya ke beberapa warung makan. Akan sangat banyak daftar panjang kejahatan di dunia sekarang ini.
Bahkan lingkungan yang kita lihat mungkin berjalan lancar, jemaat yang penuh senyum ketika menyapa, sangat mungkin memiliki pergumulan pahit. Ada seorang pemuda yang saya kenal, secara kasat mata terlihat begitu tegar dan ceria menjalani hidup, tetapi memiliki begitu banyak pergumulan diri yang kompleks. Semua ini hanya merupakan contoh kecil yang memberi tahu apa signifikansi Kristus bangkit, melahirbarukan kita, dan memberi dasar akan hidup yang penuh pengharapan.
Dunia yang kita tinggali ini memang seperti menawarkan pengharapan, tapi semuanya adalah bohong. Hiburan, Uang, Pesta pora, Narkoba, hanya memberi efek kesenangan sesaat, bukan sukacita sejati. Bahkan ada orang yang rela merogoh kocek dengan sejumlah besar uang, agar diawetkan, karena dijanjikan akan bias dihidupkan lagi setelah 50 tahun.
Dunia tidak bisa memberikan pengharapan pasti. Sehingga kita tak akan dapat menggantungkan pengharapan di dunia ini, ataupun membiarkan generasi penerus gereja berjalan mencari makna hidupnya di dunia sendirian. Begitu banyak yang kehilangan pengharapan. Benarlah ungkapan If you have no hope, you have nothing.
Inilah salah satu panggilan gereja di tengah dunia ini. Kekristenan hadir di dunia ini, sebagai terang dan garam dunia, memberikan hal yang pasti dari pengharapan.
Dan apa sajakah pengharapan kita selagi menjadi strangers di dunia ini? Hidup yang penuh pengharapan …
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
Kata “bagian” dapat dimengerti sebagai “warisan”. Kita adalah ahli waris dan Tuhan Pewarisnya. Bob Utley mengatakan “Kitab suci membicarakan tentang orang-orang percaya yang mewarisi (Kis 20:32; 26:18; Ef 1:4; Kol 1:12; 3:24) banyak hal karena hubungan mereka dengan Yesus yang adalah pewaris dari segala hal. (lih. Ibr 1:2), dan mereka sebagai yang ikut mewarisi (lih. Rom 8:17; Gal 4:7) dari 1. kerajaan Allah (lih. Mat 25:34, I Kor 6:9-10; 15:50), 2. kehidupan kekal (lih. Mat 19:29), 3. janji-janji Allah (lih. Ibr 6:12), 4. perlindungan Allah atas janji-janjiNya (lih. I Pet 1:4; 5:10). “
Tidak dapat binasa menunjukkan pada sifat kekekalan warisan itu. Tidak dapat cemar merujuk pada kudus dan sucinya warisan. Tidak dapat layu merujuk pada kokohnya warisan itu. Tersimpan di sorga berarti Tuhan sendiri yang menjaga dan menjaminkan warisan itu, sehingga baik maut maupun hidup, semua pemerintah, segala kuasa, bahkan Iblis pun tak akan mampu mencurinya. Inilah keyakinan dan kepastian yang harus kita miliki sebagai orang percaya, sebagai pendatang yang hidup di dunia.
Pemeliharaan Allah bagi Umat-Nya.
Perjalanan kita di dunia ini memiliki kepastiannya didalam janji pemeliharaan Allah. Kita dipelihara dalam kekuatan Allah.
3. 1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Keselamatan yang bersifat already and not yet, merupakan akibat pasti bagi umat Allah. Keselamatan yang bersifat kelak pada zaman akhir, disediakan bagi kita. Kristus menyediakan tempat bagi kita di Sorga. Untuk keselamatan ini, untuk setiap Rahmat Tuhan inilah, kita diajak Petrus untuk bergembira. 1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
Kita memang tahu bahwa akan ada pencobaan bagi setiap pengikut Kristus. Saya yakin setiap manusia memiliki tantangan dan pergumulannya sendiri. Dan herannya, saya pun menyadarinya, bukannya berserah penuh, begitu banyak umat Tuhan yang mengomel dan menangisi keadaan. Seperti pergumulan itu membuat lupa semua ajaran dan prinsip Alkitab. Nanti kemudian setelah pergmulam itu lewat baru menyadari dan memahami beberapa prinsip Firman. Sebelumnya seperti telah memahami, tapi sebenarnya belum sepenuhnya. Nanti setelah mengalami, baru memahami. Kadang kita seperti orang yang hanya sekadar tahu dan memraktekan slogan makan sebelum lapar, berhenti makan sebelum kenyang. Tanpa mengerti maknanya, tak mungkin memraktekkan hal itu, bahkan kemungkinan besar salah dan mengalami sakit.
Menjalani hidup, meskipun penuh dengan segala konsep doctrinal, bahkan berakibat seringnya kita merasionalisasikan suatu kondisi dan masalah yang terjadi dengan kepintaran argumentasi kita, tidak akan pernah dapat memiliki sukacita tanpa sungguh-sungguh memahami dan menghidupi hidup yang penuh pengharapan. Pergumulan bukanlah hal sepele. Jika sepele, itu bukan pergumulan. Pergumulan adalah niscaya bagi insan Kristiani. Pergumulan adalah hal yang harus dihadapi. Nah, kadang pergumulan diri membawa seorang mencurigai dan menolak persekutuan, atau juga menghindari dan menjahui persekutuan. Ini juga menjadi pergumulan baru yang sifatnya meluas menjadi pergumulan jemaat. Memang kita tidak bisa mengharapkan terlalu jauh bahwa persekutuan akan memahami secara seutuhnya permasalahan kita, atau bahkan menyelesaikannya. Ini hanya akan menjadikan kita menaruh pengharapan pada manusia bukan Tuhan.
Pergumulan harus dibawa di hadapan Tuhan, dan Tuhan memakai persekutuan, relasi dengan jemaat, untuk saling membangun dan menguatkan di kala tengah ditimpa pergumulan.
Tetapi, di lain pihak jemaat pun kadangkala cuek dengan pergumulan yang sifatnya luas ini. Seorang jemaat yang kelihatan hangat dan ceria, tetapi kemudian dirundung masalah, malah dibiarkan berjalan sendirian. Kebutuhan didampingi dan didengar malah tidak dipenuhi. Akhirnya kecewa dan meninggalkan jemaat. Inilah pergumulan luas di banyak gereja.
Hanya Kristus yang dapat menyelesaikan setiap pergumulan umat- Nya. Pergumulan memang harus ada. Akan tetapi, berbagai-bagai pergumulan yang ada itu, ketika dilalui dengan sikap hidup yang benar di hadapan Allah, maka kita dapat dengan yakin mengatakan bahwa
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji- pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Betapa indahnya janji Tuhan ini. Janji yang memberi kepastian bagi kita yang hidup sebagai strangers in this world. Kita memperoleh puji- pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi- Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat- Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, 1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.