SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Performance Evaluation of Available Bandwidth
Estimation Tools in FTTH Networks

Chan Mun Leong, Tan Su Wei
Faculty of Engineering
Multimedia University
63100 Cyberjaya, Selangor, Malaysia
mlchan@mmu.edu.my,
swtan@mmu.edu.my

Ahmad Tajuddin Samsudin,Ahmad Fuad
Mohamed Bandi
Enabling Sciences Lab
Telekom Research & Development Sdn. Bhd.
63000 Cyberjaya, Selangor, Malaysia
tajuddin@tmrnd.com.my,
fuad@tmrnd.com.my

Reviewed by :
Adisty
COMNETSAT 2012
978-1-4673-0887-8/12/$31.00 ©2012 IEEE
Keywords :
available bandwidth; active network measurement; fiber-to-the-home;
performance evaluation
Latar Belakang
• Kemampuan untuk dapat memperkirakan bandwidth
yang tersedia pada jaringan komunikasi end-to-end
merupakan bagian yang sangat penting untuk dapat
mengukur kinerja / performansi yang mendasari
infrastruktur sebuah jaringan.
• Dalam beberapa tahun, bermacam-macam alat bantu
(tools) untuk meng-estimasi bandwidth telah
dikembangkan.
• Beberapa studi juga dilakukan untuk mengevaluasi dan
membandingkan performansi dari alat bantu tersebut.
Tujuan
• Mengetahui kelemahan-kelemahan dari penelitian
yang terdahulu dengan cara mengevaluasi beberapa
alat bantu estimasi bandwidth dengan menggunakan
testbed yang dibangun secara realistis pada jaringan
komersial yang menyerupai jaringan kecepatan tinggi
Fiber-To-The-Home (FTTH).
• memverifikasi apakah ABETs yang diuji masih berlaku
dalam memproduksi hasil yang dapat dipercaya dalam
skenario ini
• menentukan ABETs yang memiliki kinerja/performa
yang paling baik pada skenario ini.
Availibility Bandwidth
• Merupakan tolok ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja dari suatu
jaringan
• Dalam pengelolaan sumber daya jaringan, availability bandwidth dapat
digunakan untuk mengendalikan tingkat transmisi dalam kaitannya
dengan transmisi yang sedang tidak terpakai di saluran yang berbeda
sehingga dapat mencapai load balancing (keseimbangan) dan menghindari
kemacetan dalam komunikasi data.
• Kenyataannya, penelitian yang didasarkan atas kebutuhan untuk
melakukan estimasi bandwidth yang tersedia disepanjang jalur jaringan
komunikasi end-to-end selalu menarik minat dari peneliti selama
bertahun-tahun.
• Langkah yang dirasa paling tepat untuk melakukan pengukuran terhadap
tingkat ketersediaan bandwidth adalah dengan cara melakukan
pengukuran pasif pada lalu lintas data.
• Beberapa alat bantu untuk estimasi available bandwidth ( Available
Bandwidth Estimation Tools; ABETs) dikembangkan atas dasar prinsip dan
algoritma yang berbeda.
Tinjauan Literatur
Klasifikasi teknik dan alat bantu estimasi
ketersediaan bandwidth dibedakan menjadi 2
yaitu :
1. Probe Gap Model (PGM)
2. Probe Rate Model (PRM)
Probe Gap Model (PGM)
memanfaatkan korelasi / hubungan antara traffic
dan pola penyebaran kesenjangan diantara 2 paket
probing yang diterima di terminal penerima secara
berturut-turut. Sehingga, volume dari traffic dapat
diperkirakan, yang kemudian kapasitasnya akan
dikurangi dari tingkat yang telah ditentukan untuk
dapat memperoleh estimasi bandwidth yang
tersedia.
Dua ABETs yang terkenal dikembangkan dengan
prinsip ini adalah IGI [2] dan Abing [3].
Probe Rate Model (PRM)
mengandalkan pada ide tentang self-induced congestion.
Pada teknik ini, serangkaian paket probing dengan
peningkatan rate transmisi akan dikirimkan oleh terminal
pengirim ke terminal penerima. Pola dari delay yang
dihasilkan antara kedua paket yang diterima secara berturutturut oleh penerima diperiksa hingga mendapatkan titik
indikasi dari peningkatan trendnya ditemukan. Rate dimana
paket yang diterima sesuai dengan yang dikirim akan dianggap
sebagai estimasi dari bandwidth yang tersedia untuk seluruh
jalur komunikasi
3 ABETs yang diketahui dikembangkan dengan teknik PRM ini
adalah Pathload [4], Pathchirp [5] dan ASSOLO [6].
Fiber To The Home (FTTH)
• FTTH merupakan layanan jasa berupa jaringan fiber optik
yang ditujukan untuk menjangkau rumah para konsumen,
dimana para konsumen dapat mengakses layanan internet
dan dapat mentransfer data dengan kecepatan tinggi
melalui rumah konsumen tersebut.
• Fiber To The Home (FTTH) merupakan sepenuhnya jaringan
optik dari provider ke pemakai.
• FTTH memberikan pelayanan yang memuaskan bagi
konsumen rumah tangga, hal ini dikarenakan FTTH
menghadirkan layanan internet dengan akses yang sangat
tinggi dengan jalur pita lebar yang mencapai kecepatan
1.000 Mbps atau 1 Gbps, FTTH juga dapat menampilkan
video, kualitas suara yang jelas.
Penelitian terkait
1.

2.
3.
4.

Angrisani et al. [10] membandingkan IGI, Pathload dan Iperf [11] dalam
testbed yang menyerupai jaringan packet-switched.
hasil : akan agak susah untuk menentukan alat yang mana yang memiliki
performansi paling baik meskipun alat-alat tersebut menunjukkan level
yang tinggi terhadap repeatabilitas dan konsistensinya dalam pengujian
tersebut.
Ali et al. [7] melakukan evaluasi komparatif dari 4 probing ABETs yang
aktif dalam hal akurasi, campur tangan / intrusiveness dan waktu
responnya.
Guerro et al. [8] menyajikan testbed yang hemat biaya dan fleksibel
untuk mengevaluasi Pathload, Pathchirp, IGI dan Abing
Goldoni et al. [9] ,melakukan penelitian terbesar dengan membuat suatu
studi perbandingan yang mengevaluasi hingga 9 ABETs.
hasil : ASSOLO dan Pathload memiliki tingkat akurasi yang paling tinggi
dan skala yang baik dengan beban traffic yang meningkat
Pengaturan Testbed
testbed yang dibangun dengan peralatan
internetworking sesuai dengan karakteristik dari
jaringan sebenarnya yaitu jaringan HSBB FTTH.

Gambar 1. Settingan dari Testbed FTTH HSBB
Metric Performansi
Untuk evaluasi dan perbandingan dari 5 ABETs yang dipilih untuk
penelitian ini, digunakan 3 metrik performansi yaitu akurasi, latensi
dan overhead. Ketiga metric ini dipilih untuk menjaga relevansi
penelitian dengan penelitian sebelumnya, yang mana ketiga metric ini
paling sering digunakan pada penelitian sebelumnya.
a.

b.
c.

Akurasi yang dimaksud dalam hal ini adalah pengukuran terhadap eror
yang terjadi pada saat estimasi dan diekspresikan sebagai persentase
deviasi pada proses estimasi yang diperoleh dalam kaitannya dengan
nilai yang diharapkan
Latency didefinisikan sebagai durasi rata-rata yang diperlukan oleh ABET
dalam menghasilkan estimasi dari available bandwidth yag direkam
dalam satuan detik.
Metrik overhead mencerminkan pengaruh ABET untuk menjaga jumlah
dari traffic probing yang diinjekan ABET ke dalam jaringan selama proses
estimasi
Hasil & Pembahasan
Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa untuk
setiap ABETs memiliki set masing-masing untuk
parameter inputnya, maka keseluruhan kinerja dari tiaptiap
ABET
sebaiknya
dievaluasi
dengan
mempertimbangkan nilai yang berbeda untuk tiap
parameternya. Percobaan akan diulangi hingga 20 kali
untuk setiap kombinasi yang berbeda dari nilai
parameternya untuk setiap alat dengan tingkat
bandwidth yang berbeda yaitu 5, 10,20 dan 100 Mbps.
Hasil yang terbaik diperoleh untuk masing-masing
parameter ABET kemudian dirata-ratakan untuk
memberikan nilai kinerja secara keseluruhan untuk ABET
pada evaluasi dalam metric performansi yang berbeda.
Hasil & Pembahasan

Gambar 2. Hasil Pengujian Akurasi pada ABETs
Hasil & Pembahasan

Gambar 3. Hasil Pengujian Latency pada ABETs
Hasil & Pembahasan

Gambar 4. Pengujian Overhead pada ABETs
Kesimpulan
• Hasil yang diperoleh dari pengujian ini menunjukkan
bahwa empat dari lima ABETs yang diuji masih
dianggap memberikan hasil yang relevan di bawah
pengaturan HSBB FTTH.
• Ditemukan ABET yang memiliki performa paling buruk
dalam penelitian ini, yaitu IGI.
• ABETs yang berbasis PRM memiliki performa yang lebih
baik dibandingkan ABETs yang berbasis PGM.
• Diantara tiga ABETs berbasis PRM yang diuji, ASSOLO
mengalahkan performa dari Pathload untuk ketiga
metric yang diujikan.
Future Works
• menyelidiki pengaruh dari berbagai aturan
operasional yang berbeda dari komponen
jaringan testbed HSBB FTTH terhadap
performansi ABETs.
• mengidentifikasi nilai-nilai optimal dari setiap
parameter input dari masing-masing ABETs
dalam memproduksi nilai estimasi available
bandwidth yang optimal dalam kondisi
jaringan yang berbeda
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (8)

Perencanaan jaringan nirkabel dan analisa tekno ekonominya
Perencanaan jaringan nirkabel dan analisa tekno ekonominyaPerencanaan jaringan nirkabel dan analisa tekno ekonominya
Perencanaan jaringan nirkabel dan analisa tekno ekonominya
 
Laporan Metpen tahap akhir
Laporan Metpen tahap akhir Laporan Metpen tahap akhir
Laporan Metpen tahap akhir
 
Laporan tahap1
Laporan tahap1Laporan tahap1
Laporan tahap1
 
Presentasi tgs baru
Presentasi tgs baruPresentasi tgs baru
Presentasi tgs baru
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
22 31-1-pb
22 31-1-pb22 31-1-pb
22 31-1-pb
 
Analisis perbandingan interferensi_link
Analisis perbandingan interferensi_linkAnalisis perbandingan interferensi_link
Analisis perbandingan interferensi_link
 
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
 

Viewers also liked (9)

Drop of water
Drop of waterDrop of water
Drop of water
 
流逝歲月的哲學
流逝歲月的哲學流逝歲月的哲學
流逝歲月的哲學
 
Evaluation
Evaluation Evaluation
Evaluation
 
流逝歲月的哲學
流逝歲月的哲學流逝歲月的哲學
流逝歲月的哲學
 
關係
關係關係
關係
 
Evaluation
Evaluation Evaluation
Evaluation
 
流逝歲月的哲學
流逝歲月的哲學流逝歲月的哲學
流逝歲月的哲學
 
Astronomy
AstronomyAstronomy
Astronomy
 
走在一起是緣份
走在一起是緣份走在一起是緣份
走在一起是緣份
 

Similar to Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks

1.3. mengenal ukuran kecepatan akses internet
1.3. mengenal ukuran kecepatan akses internet1.3. mengenal ukuran kecepatan akses internet
1.3. mengenal ukuran kecepatan akses internet
Ali Mochtar
 
0ec74eaaea989737c42097313c2f253f-pusing.pdf
0ec74eaaea989737c42097313c2f253f-pusing.pdf0ec74eaaea989737c42097313c2f253f-pusing.pdf
0ec74eaaea989737c42097313c2f253f-pusing.pdf
globalkomputer
 
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Ray KHASTUR
 
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedyKonfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Putut Brahmasutha-Return
 
Bandwidth dan throughput
Bandwidth dan throughputBandwidth dan throughput
Bandwidth dan throughput
slamet01
 

Similar to Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks (20)

Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkom
Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkomAnalisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkom
Analisis kualitas jaringan lokal akses fiber optik pada indihome pt.telkom
 
Manajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
Manajemen Bandwidth Metode Simple QueueeManajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
Manajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
 
Manajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
Manajemen Bandwidth Metode Simple QueueeManajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
Manajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
 
261-Article Text-736-1-10-20160609.pdf
261-Article Text-736-1-10-20160609.pdf261-Article Text-736-1-10-20160609.pdf
261-Article Text-736-1-10-20160609.pdf
 
1.3. mengenal ukuran kecepatan akses internet
1.3. mengenal ukuran kecepatan akses internet1.3. mengenal ukuran kecepatan akses internet
1.3. mengenal ukuran kecepatan akses internet
 
Materi 10
Materi 10Materi 10
Materi 10
 
Materi 10
Materi 10Materi 10
Materi 10
 
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNC
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNCKonsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNC
Konsep dasar management bandwidth-AIJTKJGNC
 
ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...
ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...
ANALISIS QUALITY Of SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET BERBASIS WIRELESS LAN PAD...
 
Makalah quality-of-service
Makalah quality-of-serviceMakalah quality-of-service
Makalah quality-of-service
 
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...
 
Paper 1 analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...
Paper 1   analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...Paper 1   analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...
Paper 1 analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...
 
0ec74eaaea989737c42097313c2f253f-pusing.pdf
0ec74eaaea989737c42097313c2f253f-pusing.pdf0ec74eaaea989737c42097313c2f253f-pusing.pdf
0ec74eaaea989737c42097313c2f253f-pusing.pdf
 
presentasi koneksi internet
presentasi koneksi internetpresentasi koneksi internet
presentasi koneksi internet
 
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)
 
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedyKonfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
Konfigurasi metro ethernet pada jaringan speedy
 
Media M4 KB1 31-10-2019.pptx
Media M4 KB1 31-10-2019.pptxMedia M4 KB1 31-10-2019.pptx
Media M4 KB1 31-10-2019.pptx
 
Materi Modul PPG TKI K4.pptx
Materi Modul PPG TKI K4.pptxMateri Modul PPG TKI K4.pptx
Materi Modul PPG TKI K4.pptx
 
Bandwidth dan throughput
Bandwidth dan throughputBandwidth dan throughput
Bandwidth dan throughput
 
Tentang ieee 802
Tentang ieee 802Tentang ieee 802
Tentang ieee 802
 

Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networks

  • 1. Performance Evaluation of Available Bandwidth Estimation Tools in FTTH Networks Chan Mun Leong, Tan Su Wei Faculty of Engineering Multimedia University 63100 Cyberjaya, Selangor, Malaysia mlchan@mmu.edu.my, swtan@mmu.edu.my Ahmad Tajuddin Samsudin,Ahmad Fuad Mohamed Bandi Enabling Sciences Lab Telekom Research & Development Sdn. Bhd. 63000 Cyberjaya, Selangor, Malaysia tajuddin@tmrnd.com.my, fuad@tmrnd.com.my Reviewed by : Adisty COMNETSAT 2012 978-1-4673-0887-8/12/$31.00 ©2012 IEEE
  • 2. Keywords : available bandwidth; active network measurement; fiber-to-the-home; performance evaluation
  • 3. Latar Belakang • Kemampuan untuk dapat memperkirakan bandwidth yang tersedia pada jaringan komunikasi end-to-end merupakan bagian yang sangat penting untuk dapat mengukur kinerja / performansi yang mendasari infrastruktur sebuah jaringan. • Dalam beberapa tahun, bermacam-macam alat bantu (tools) untuk meng-estimasi bandwidth telah dikembangkan. • Beberapa studi juga dilakukan untuk mengevaluasi dan membandingkan performansi dari alat bantu tersebut.
  • 4. Tujuan • Mengetahui kelemahan-kelemahan dari penelitian yang terdahulu dengan cara mengevaluasi beberapa alat bantu estimasi bandwidth dengan menggunakan testbed yang dibangun secara realistis pada jaringan komersial yang menyerupai jaringan kecepatan tinggi Fiber-To-The-Home (FTTH). • memverifikasi apakah ABETs yang diuji masih berlaku dalam memproduksi hasil yang dapat dipercaya dalam skenario ini • menentukan ABETs yang memiliki kinerja/performa yang paling baik pada skenario ini.
  • 5. Availibility Bandwidth • Merupakan tolok ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja dari suatu jaringan • Dalam pengelolaan sumber daya jaringan, availability bandwidth dapat digunakan untuk mengendalikan tingkat transmisi dalam kaitannya dengan transmisi yang sedang tidak terpakai di saluran yang berbeda sehingga dapat mencapai load balancing (keseimbangan) dan menghindari kemacetan dalam komunikasi data. • Kenyataannya, penelitian yang didasarkan atas kebutuhan untuk melakukan estimasi bandwidth yang tersedia disepanjang jalur jaringan komunikasi end-to-end selalu menarik minat dari peneliti selama bertahun-tahun. • Langkah yang dirasa paling tepat untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat ketersediaan bandwidth adalah dengan cara melakukan pengukuran pasif pada lalu lintas data. • Beberapa alat bantu untuk estimasi available bandwidth ( Available Bandwidth Estimation Tools; ABETs) dikembangkan atas dasar prinsip dan algoritma yang berbeda.
  • 6. Tinjauan Literatur Klasifikasi teknik dan alat bantu estimasi ketersediaan bandwidth dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Probe Gap Model (PGM) 2. Probe Rate Model (PRM)
  • 7. Probe Gap Model (PGM) memanfaatkan korelasi / hubungan antara traffic dan pola penyebaran kesenjangan diantara 2 paket probing yang diterima di terminal penerima secara berturut-turut. Sehingga, volume dari traffic dapat diperkirakan, yang kemudian kapasitasnya akan dikurangi dari tingkat yang telah ditentukan untuk dapat memperoleh estimasi bandwidth yang tersedia. Dua ABETs yang terkenal dikembangkan dengan prinsip ini adalah IGI [2] dan Abing [3].
  • 8. Probe Rate Model (PRM) mengandalkan pada ide tentang self-induced congestion. Pada teknik ini, serangkaian paket probing dengan peningkatan rate transmisi akan dikirimkan oleh terminal pengirim ke terminal penerima. Pola dari delay yang dihasilkan antara kedua paket yang diterima secara berturutturut oleh penerima diperiksa hingga mendapatkan titik indikasi dari peningkatan trendnya ditemukan. Rate dimana paket yang diterima sesuai dengan yang dikirim akan dianggap sebagai estimasi dari bandwidth yang tersedia untuk seluruh jalur komunikasi 3 ABETs yang diketahui dikembangkan dengan teknik PRM ini adalah Pathload [4], Pathchirp [5] dan ASSOLO [6].
  • 9. Fiber To The Home (FTTH) • FTTH merupakan layanan jasa berupa jaringan fiber optik yang ditujukan untuk menjangkau rumah para konsumen, dimana para konsumen dapat mengakses layanan internet dan dapat mentransfer data dengan kecepatan tinggi melalui rumah konsumen tersebut. • Fiber To The Home (FTTH) merupakan sepenuhnya jaringan optik dari provider ke pemakai. • FTTH memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen rumah tangga, hal ini dikarenakan FTTH menghadirkan layanan internet dengan akses yang sangat tinggi dengan jalur pita lebar yang mencapai kecepatan 1.000 Mbps atau 1 Gbps, FTTH juga dapat menampilkan video, kualitas suara yang jelas.
  • 10. Penelitian terkait 1. 2. 3. 4. Angrisani et al. [10] membandingkan IGI, Pathload dan Iperf [11] dalam testbed yang menyerupai jaringan packet-switched. hasil : akan agak susah untuk menentukan alat yang mana yang memiliki performansi paling baik meskipun alat-alat tersebut menunjukkan level yang tinggi terhadap repeatabilitas dan konsistensinya dalam pengujian tersebut. Ali et al. [7] melakukan evaluasi komparatif dari 4 probing ABETs yang aktif dalam hal akurasi, campur tangan / intrusiveness dan waktu responnya. Guerro et al. [8] menyajikan testbed yang hemat biaya dan fleksibel untuk mengevaluasi Pathload, Pathchirp, IGI dan Abing Goldoni et al. [9] ,melakukan penelitian terbesar dengan membuat suatu studi perbandingan yang mengevaluasi hingga 9 ABETs. hasil : ASSOLO dan Pathload memiliki tingkat akurasi yang paling tinggi dan skala yang baik dengan beban traffic yang meningkat
  • 11. Pengaturan Testbed testbed yang dibangun dengan peralatan internetworking sesuai dengan karakteristik dari jaringan sebenarnya yaitu jaringan HSBB FTTH. Gambar 1. Settingan dari Testbed FTTH HSBB
  • 12. Metric Performansi Untuk evaluasi dan perbandingan dari 5 ABETs yang dipilih untuk penelitian ini, digunakan 3 metrik performansi yaitu akurasi, latensi dan overhead. Ketiga metric ini dipilih untuk menjaga relevansi penelitian dengan penelitian sebelumnya, yang mana ketiga metric ini paling sering digunakan pada penelitian sebelumnya. a. b. c. Akurasi yang dimaksud dalam hal ini adalah pengukuran terhadap eror yang terjadi pada saat estimasi dan diekspresikan sebagai persentase deviasi pada proses estimasi yang diperoleh dalam kaitannya dengan nilai yang diharapkan Latency didefinisikan sebagai durasi rata-rata yang diperlukan oleh ABET dalam menghasilkan estimasi dari available bandwidth yag direkam dalam satuan detik. Metrik overhead mencerminkan pengaruh ABET untuk menjaga jumlah dari traffic probing yang diinjekan ABET ke dalam jaringan selama proses estimasi
  • 13. Hasil & Pembahasan Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa untuk setiap ABETs memiliki set masing-masing untuk parameter inputnya, maka keseluruhan kinerja dari tiaptiap ABET sebaiknya dievaluasi dengan mempertimbangkan nilai yang berbeda untuk tiap parameternya. Percobaan akan diulangi hingga 20 kali untuk setiap kombinasi yang berbeda dari nilai parameternya untuk setiap alat dengan tingkat bandwidth yang berbeda yaitu 5, 10,20 dan 100 Mbps. Hasil yang terbaik diperoleh untuk masing-masing parameter ABET kemudian dirata-ratakan untuk memberikan nilai kinerja secara keseluruhan untuk ABET pada evaluasi dalam metric performansi yang berbeda.
  • 14. Hasil & Pembahasan Gambar 2. Hasil Pengujian Akurasi pada ABETs
  • 15. Hasil & Pembahasan Gambar 3. Hasil Pengujian Latency pada ABETs
  • 16. Hasil & Pembahasan Gambar 4. Pengujian Overhead pada ABETs
  • 17. Kesimpulan • Hasil yang diperoleh dari pengujian ini menunjukkan bahwa empat dari lima ABETs yang diuji masih dianggap memberikan hasil yang relevan di bawah pengaturan HSBB FTTH. • Ditemukan ABET yang memiliki performa paling buruk dalam penelitian ini, yaitu IGI. • ABETs yang berbasis PRM memiliki performa yang lebih baik dibandingkan ABETs yang berbasis PGM. • Diantara tiga ABETs berbasis PRM yang diuji, ASSOLO mengalahkan performa dari Pathload untuk ketiga metric yang diujikan.
  • 18. Future Works • menyelidiki pengaruh dari berbagai aturan operasional yang berbeda dari komponen jaringan testbed HSBB FTTH terhadap performansi ABETs. • mengidentifikasi nilai-nilai optimal dari setiap parameter input dari masing-masing ABETs dalam memproduksi nilai estimasi available bandwidth yang optimal dalam kondisi jaringan yang berbeda