SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
ALGORITMA DAN
DASAR PEMROGRAMAN
Pointer (variabel penunjuk)
adalah suatu variabel yang berisi
dengan alamat lokasi suatu
memori tertentu.
Jadi suatu pointer bukan berisi
dengan suatu nilai data, tetapi
berisi suatu alamat.
 Misalnya, X adalah suatu variabel yang berisi nilai
‘J’. X bukan variabel penunjuk. Nilai dari X ini oleh
kompiler C akan diletakkan di suatu lokasi memori
tertentu. Nilai ini dapat diakses jika diketahui
alamat memorinya. Alamat dari nilai X ini dapat
diketahui dari ungkapan &X. Misalnya alamat dari
nilai X ini akan disimpan di suatu variabel, maka
dapat dituliskan sebagai Alamat_X = &X.
Alamat_X adalah variabel pointer, atau disebut
dengan pointer ke X, karena variabel ini
menunjukkan ke lokasi di mana nilai X disimpan.
/* --------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_1.cpp
Larik String
--------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
char *Alamat_X, X;
printf("Contoh Program Pointern");
printf("______________________n");
printf("n");
X = 'J';
Alamat_X = &X;
printf("Nilai dari Variabel X, adalah 'J' berada di alamat %pn", Alamat_X);
printf("n");
system("pause");
}
 Bahasa C menyediakan dua buah operator untuk
operasi pointer, yaitu ‘*’ dan ‘&’. Kedua operator ini
adalah operator unary.
 Operator alamat ‘&’ digunakan untuk mendapatkan
alamat memori dari operandnya.
 Operator ‘*’ digunakan untuk mendapatkan nilai
dari operandnya. Operand untuk operator ‘*’
adalah variabel pointer, dengan kata lain, operator
‘*’ digunakan untuk mendapatkan nilai yang
berada di alamat memori yang ditunjukkan oleh
variabel pointer
/* ---------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_2_Operator.cpp
Larik String
--------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
char *Alamat_X,X,Y,Z;
printf("Contoh Program Operator Pointern");
printf("_______________________________n");
printf("n");
X = 'J';
Alamat_X = &X;
Y = X;
Z = *Alamat_X;
printf("Nilai Variabel X adalah %cn", X);
printf("Nilai Variabel Y adalah %cn", Y);
printf("Nilai Variabel Z adalah %cn", Z);
printf("Nilai Variabel X berada di alamat %pn", Alamat_X);
printf("n");
system("pause");
}
Variabel pointer dideklarasikan dengan
nama variabelnya ditulis dengan diawali
karakter asterik ‘*’.
Bentuk umum deklarasi variabel pointer ini
adalah:
tipe *nama-variabel-pointer;
Variabel pointer yang dideklarasikan dapat
juga langsung diberi nilai awal.
/* -----------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_3_Deklarasi.cpp
Larik String
----------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
float Nilai, *Alamat=&Nilai;
printf("Contoh Program Deklarasi Pointern");
printf("________________________________n");
printf("n");
Nilai = 100.00;
printf("Nilai %8.2f berada di alamat memori %pn", Nilai, Alamat);
printf("n");
system("pause");
}
Terdiri dari
1. Operasi Pengerjaan
2. Operasi Aritmatika
3. Operasi Logika
Suatu variabel pointer dapat
dikerjakan ke variabel pointer
lainnya, yaitu nilai suatu
variabel pointer dapat
dipindahkan ke variabel pointer
yang lainnya.
/* ---------------------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_4_Operasi_Pengerjaan.cpp
Operasi Pengerjaan Pointer
--------------------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
float Y, *X1, *X2;
printf("Contoh Program Operasi Pengerjaan Pointern");
printf("_________________________________________n");
printf("n");
Y = 150,97;
X1 = &Y;
X2 = X1; //Pengerjaan variabel pointer
printf("Nilai variabel Y ada di alamat %pn", X1);
printf("Nilai variabel Y ada di alamat %pn", X2);
printf("n");
system("pause");
}
 Variabel pointer dapat dilakukan operasi
aritmatika, namun hanya untuk operasi
penambahan dan pengurangan, sedangkan
operasi yang lain seperti perkalian,
pembagian, dan pemangkatan jarang
dilakukan, karena kurang berguna untuk
variabel pointer ini.
 Penambahan dan pengurangan yang dapat
dilakukan untuk variabel pointer ini hanya
dengan suatu nilai integer saja, sedangkan
nilai yang lain tidak dapat dilakukan.
Program berikut ini akan menampilkan 10
buah data yang masing-masing
mempunyai alamat yang berbeda-beda.
/* -------------------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_5_Operasi_Aritmatika.cpp
Operasi Aritmatika Pointer
-------------------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int I[10], *I_pointer;
double F[10], *F_pointer;
int x;
printf("Contoh Program Operasi Aritmatika Pointern");
printf("________________________________________n");
printf("n");
I_pointer = I;
F_pointer = F;
for(x=0;x<10;x++)
printf("%p %pn", I_pointer+x, F_pointer+x);
printf("n");
system("pause");
}
 Program berikut ini penambahan dan
pengurangan variabel pointer dengan variabel
pointer lainnya.
 P_Awal adalah variabel pointer yang
menunjuk ke alamat memori letak elemen
larik yang pertama dan P_Akhir adalah
variabel pointer yang menunjuk ke alamat
letak elemen larik yang terakhir. Selisih dari
kedua nilai ini adalah nilai integer 4 yang
menunjukkan jumlah dari elemen lariknya.
/* ---------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_5a_Operasi_Aritmatika.cpp
Operasi Aritmatika Pointer
--------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int *P_Awal, *P_Akhir;
int X[5] = {20, 40, 60, 80, 100}, I;
int x;
printf("Contoh Program Operasi Aritmatika Pointern");
printf("_________________________________________n");
printf("n");
P_Awal = &X[0];
P_Akhir = &X[4];
printf("Alamat dari nilai elemen awal X[0] adalah %pn", P_Awal);
printf("Alamat dari nilai elemen akhir X[4] adalah %pn", P_Akhir);
printf("Dari X[0] ke X[4] ada sebanyak %d elemennn", P_Akhir-P_Awal);
for(I=0;I<=4;I++){
printf("Nilai elemen ke %d adalah %d di alamat %pn", I,X[I],P_Awal);
P_Awal = P_Awal + 1;
}
printf("n");
system("pause");
}
Operasi logika pada pointer adalah untuk
membandingkan dua buah nilai dari
variabel pointer dengan menggunakan
operator hubungan seperti !=, ==, <, dan >.
Variabel pointer yang dapat dibandingkan
jika keduanya mempunyai tipe yang sama
atau keduanya bernilai null.
/* --------------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_6_Operasi_Logika.cpp
Operasi Logika Pointer
-------------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int Nilai1=100, Nilai2=100, *P_Nilai1, *P_Nilai2, *P_Nilai3;
printf("Contoh Program Operasi Logika Pointern");
printf("_____________________________________n");
printf("n");
P_Nilai1 = &Nilai1;
P_Nilai2 = &Nilai2;
P_Nilai3 = P_Nilai1;
if(P_Nilai1<P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori lebih rendah dari P_Nilai2n");
if(P_Nilai1==P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang sama dengan P_Nilai2n");
if(P_Nilai1>P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang lebih tinggi dari P_Nilai2n");
if(P_Nilai1<P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori lebih rendah dari P_Nilai3n");
if(P_Nilai1==P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang sama dengan P_Nilai3n");
if(P_Nilai1>P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang lebih tinggi dari P_Nilai3n");
printf("n");
system("pause");
}
 Pointer dan larik mempunyai hubungan
antara lain dalam hal pengaksesan nilai-nilai
elemen lariknya.
 Hal tersebut dapat dilihat pada contoh
program berikut ini, dimana untuk
pengaksesan elemen-elemen larik yang urut
mulai elemen ke-1 sampai ke-n dapat ditulis
sebagai *(P+0), *(P+1), *(P+2), sampai ke
*(P+n). Karena peningkatannya adalah 1,
maka penulisan tersebut dapat juga ditulis
sebagai *P++.
/* -----------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_6_Operasi_Larik.cpp
Operasi Pointer Untuk Larik
----------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int *P, X[7] = {10,20,30,40,50,60,70};
int I;
printf("Contoh Program Mengakses Elemen Larik Menggunakan Pointern");
printf("_________________________________________________________n");
printf("n");
P = X;
printf("Elemen Alamat Nilain");
for(I=0;I<7;I++)
printf("%4d P+%ld=%p; X+%ld=%p; &X[%ld]=%p x[%d]=%2d;"
"*(P+%ld)=%2d; *(X+%ld)=%2dn",I,I,P+I,I,X+I,I,
&X[I],I,X[I],I,*(P+I),I,*(X+I));
printf("n");
system("pause");
}
Suatu nilai dapat diberikan langsung ke
elemen larik dengan cara pertama yaitu
menggunakan indeks dari larik.
Cara yang kedua yaitu dengan
memberikan nilai ke lokasi memori dimana
alamatnya merupakan alamat letak dari
nilai elemen lariknya. Cara yang kedua ini
dapat dilakukan dengan menggunakan
pointer.
 Contoh program berikut akan memperlihatkan
nilai-nilai elemen larik dimensi satu X akan diisi
dengan nilai-nilai tertentu dengan menggunakan
cara yang pertama.
 Elemen pertama dari larik diberi dengan nilai 5.
Elemen kedua diisi dengan nilai yang sama
dengan nilai elemen pertama, yaitu bernilai 5.
Elemen ketiga diisi dengan nilai yang ada di
elemen ke satu (ditunjukkan oleh ungkapan *P
yang berarti X[0]) ditambah dengan nilai numerik
2, sehingga akan berisi dengan nilai 7 dan
seterusnya.
/* -------------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_7a_Operasi_Larik.cpp
Operasi Pointer Untuk Larik
------------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int *P, X[5];
printf("Contoh Program Memberi Nilai Elemen Larik Menggunakan Pointern");
printf("_____________________________________________________________n");
printf("n");
P = X;
X[0] = 5; //X[0] diisi dengan nilai 5, sehingga X[0]=5
X[1] = X[0]; //X[0] diisi dengan nilai X[0], sehingga X[1]=5
X[2] = *P+2; //X[0] diisi dengan nilai X[0]+2, sehingga X[2]=7
X[3] = *(P+1)-3;//X[0] diisi dengan nilai X[1]-3, sehingga X[3]=2
X[4] = *(X+2); //X[0] diisi dengan nilai X[2], sehingga X[4]=7
printf("%d %d %d %d %dn",X[0], X[1], X[2], X[3],X[4]);
printf("n");
system("pause");
}
 Contoh program berikut akan memperlihatkan
nilai-nilai elemen larik dimensi satu X akan
diisi dengan nilai-nilai tertentu dengan
menggunakan cara yang kedua.
 Nilai elemen pertama dari larik diberi dengan
nilai5. Nilai elemen kedua diberi dengan nilai
yang sama dengan elemen pertama. Nilai
elemen ketiga diberi nilai yang ada di elemen
pertama ditambah dengan nilai numerik 2
sehingga akan berisi dengan nilai 7 dan
seterusnya.
/* -------------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_7b_Operasi_Larik.cpp
Operasi Pointer Untuk Larik
-------------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int *P, X[5];
printf("Contoh Program Memberi Nilai Elemen Larik Menggunakan Pointern");
printf("_____________________________________________________________n");
printf("n");
P = X;
*P = 5; //X[0] diisi dengan nilai 5, sehingga X[0]=5
*(P+1) = X[0]; //X[0] diisi dengan nilai X[0], sehingga X[1]=5
*(X+2) = *P+2; //X[0] diisi dengan nilai X[0]+2, sehingga X[2]=7
*(P+3) = *(P+1)-3; //X[0] diisi dengan nilai X[1]-3, sehingga X[3]=2
*(P+4) = *(X+2); //X[0] diisi dengan nilai X[2], sehingga X[4]=7
printf("%d %d %d %d %dn",X[0], X[1], X[2], X[3],X[4]);
printf("n");
system("pause");
}
 Pemilihan penggunaan indeks atau pointer untuk mengakses
atau memberi nilai elemen-elemen larik tergantung dari
pertimbangan kecepatan proses program dan tingkat
kerumitannnya.
 Jika pengaksesan elemen-elemen larik dilakukan secara urut,
penggunaan pointer akan menghasilkan proses program yang
lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan indeks.
 Jika pengaksesan elemen-elemen larik menggunakan rumus-
rumus tertentu yang rumit untuk menunjukkan urutan elemennya,
maka penggunaan indeks lebih disukai, karena penggunaan
pointer akan lebih rumit dan membingungkan.
 Karena biasanya kecepatan proses program seringkali dijadikan
alasan yang utama, maka banyak program-program aplikasi yang
ditulis dengan bahasa C menggunakan pointer untuk
pengaksesan elemen-elemen larik.
Pointer sebagai suatu larik berbeda
dengan suatu lrik yang dioperasikan
dengan menggunakan pointer.
Pointer sebagai suatu larik
maksudnya adalah suatu pointer
digunakan sebagai pengganti suatu
larik.
 Suatu larik yang tidak ditulis dengan indeksnya
menunjukkan elemen pertama dari larik tersebut.
Sehingga nama larik seperti ini berupa suatu
pointer yang menunjukkan elemen pertama dari
larik. Jika pointer ditambah dengan suatu nilai
integer, maka akan menunjukkan elemen
berikutnya dari larik.
 Dari konsep ini, maka sebenarnya suatu larik
dimensi satu dapat diwakili atau diganti dengan
sebuah pointer, sehingga pointer itu sendiri
berfungsi sebagai suatu larik.
Bandingkanlah larik dimensi satu dengan
nama X dengan variabel pointer X seperti
terlihat pada tabel di bawah ini.
Elemen ke 1 2 3 ... n
Larik X:
Nilai Elemen
X[0] X[1] X[2] ... X[n-1]
Pointer X:
Alamat Elemen
Nilai Elemen
X
*X
X+1
*(X+1)
X+2
*(X+2)
... X+(n-1)
*(X+(n-1))
Dengan demikian larik dimensi
satu yang dideklarasikan sebagai
berikut
int X[4];
dapat diganti dengan pointer yang
dideklarasikan sebagai berikut:
int *X;
 Terdapat perbedaan penting antara larik dimensi
satu dengan pointer yang mewakilinya. Kompiler
akan menyiapkan tempat memori yang dibutuhkan
oleh semua elemen-elemen larik dimensi satu
sewaktu larik ini dideklarasikan.
 Misalnya deklarasi int X[4], akan menyebabkan
empat buah tempat untuk nilai-nilai integer atau
sebanyak 8 byte memori akan disiapkan untuk
larik X ini.
 Untuk pointer, kompiler tidak akan secara otomatis
menyiapkan tempat untuk nilai-nilainya, karena
banyaknya nilai-nilai yang akan digunakan belum
diketahui.
Untuk mengatasi masalah ini, maka untuk
menyiapkan sejumlah blok memori dapat
digunakan cara alokasi dinamik (dynamic
allocation).
Cara alokasi dinamik ini akan
menggunakan memori yang masih kosong
di luar memori yang biasanya digunakan
untuk data.
 Gambar berikut menunjukkan letak memori ini untuk
Turbo C yang menggunakan model memori kecil sebagai
default.
Stack
Memori sisa
untuk heap
Variabel-variabel
global
Program
Tinggi
Rendah
 Stack merupakan area untuk menyimpan
nilai-nilai variabel lokal dan parameter formal.
Besarnya memori stack ini tidak tetap
tergantung dari memori yang dibutuhkn dan
akan bergerak ke bawah.
 Program rekursi yang menggunakan variabel
lokal merupakan program yang banyak
membutuhkan ruang stack ini.
 Ruang memori untuk variabel-variabel global
dan untuk tempat program besarnya adalah
tetap.
 Memori heap berada di antara memori untuk stack dan
variabel-variabel global. Besarnya memori heap ini
tergantung dari sisa setelah digunakan stack.
 Alokasi dinamik dapat dilakukaan dengan
menggunakan fungsi standar malloc() dengan
prototipenya berada di file judul stdlib.h.
 Misalnya untuk mengalokasikan memori sebanyak 8
byte secara dinamik ke pointer X dapat dilakukan
seperti berikut ini:
X = malloc(8);
 Cara lain untuk mengalokasikan sebanyak 8 byter
yang berupa empat buah nilai integer dapat digunakan
operator sizeof() sebagai berikut:
X = malloc(4 * sizeof(int));
 Hasil dari fungsi malloc() ini adalah suatu alamat
yang menunjukkan byte pertama dari memori yang
dialokasikan di heap. Jika alokasi dinamik ini
gagal, misalnya karena memori di heap tidak
mencukupi, maka fungsi malloc() akan
menghasilkan nilai null.
 Memori yang dialokasi di heap dapat dihapus
setelah tidak digunakan lagi, sehingga ruang di
heap dapat digunakan untuk keperluan alokasi
dinamik yang lainnya.
 Untuk menghapus alokasi dinamik di heap dapat
dilakukan dengan fungsi free().
Pointer sebagai suatu larik dimensi satu
akan diperlihatkan pada contoh program
berikut ini yang akan menunjukkan pointer
sebagai pengganti suatu larik. Program ini
akan menghitung nilai total dari nilai-nilai
yang dialokasikan di heap secara dinamik.
/* -------------------------------------------------------------------
Nama Program: ADP_Pointer_7b_Operasi_Larik.cpp
Operasi Pointer Untuk Larik
-------------------------------------------------------------------- */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
int *P, X[5];
printf("Contoh Program Memberi Nilai Elemen Larik Menggunakan Pointern");
printf("_____________________________________________________________n");
printf("n");
P = X;
*P = 5; //X[0] diisi dengan nilai 5, sehingga X[0]=5
*(P+1) = X[0]; //X[0] diisi dengan nilai X[0], sehingga X[1]=5
*(X+2) = *P+2; //X[0] diisi dengan nilai X[0]+2, sehingga X[2]=7
*(P+3) = *(P+1)-3; //X[0] diisi dengan nilai X[1]-3, sehingga X[3]=2
*(P+4) = *(X+2); //X[0] diisi dengan nilai X[2], sehingga X[4]=7
printf("%d %d %d %d %dn",X[0], X[1], X[2], X[3],X[4]);
printf("n");
system("pause");
}
Kristanto, Andri. (2009). Algoritma &
Pemrograman dengan C++ Edisi 2.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
Hartono, Jogiyanto, MBA., Ph.D. (2002).
Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C.
Yogyakarta. Andi.

More Related Content

What's hot

Fungsi dan Array Pada C++
Fungsi dan Array Pada C++Fungsi dan Array Pada C++
Fungsi dan Array Pada C++Toro Jr.
 
Presentasi Pengenalan konsep pemrograman
Presentasi Pengenalan konsep pemrogramanPresentasi Pengenalan konsep pemrograman
Presentasi Pengenalan konsep pemrogramanMuraba Nasuha
 
C programming language notes (5)
C programming language notes (5)C programming language notes (5)
C programming language notes (5)nakomuri
 
Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++farizky berian
 
fungsi algoritma
fungsi algoritmafungsi algoritma
fungsi algoritmaDhan junkie
 
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus StatistikaLaporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus StatistikaShofura Kamal
 

What's hot (10)

Function
FunctionFunction
Function
 
Fungsi dan Array Pada C++
Fungsi dan Array Pada C++Fungsi dan Array Pada C++
Fungsi dan Array Pada C++
 
Presentasi Pengenalan konsep pemrograman
Presentasi Pengenalan konsep pemrogramanPresentasi Pengenalan konsep pemrograman
Presentasi Pengenalan konsep pemrograman
 
C programming language notes (5)
C programming language notes (5)C programming language notes (5)
C programming language notes (5)
 
Algoritma Pemrograman - Perintah Input/Output
Algoritma Pemrograman - Perintah Input/OutputAlgoritma Pemrograman - Perintah Input/Output
Algoritma Pemrograman - Perintah Input/Output
 
Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++
 
07 function 2
07 function 207 function 2
07 function 2
 
fungsi algoritma
fungsi algoritmafungsi algoritma
fungsi algoritma
 
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus StatistikaLaporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
Laporan Praktikum ALPRO-Berhitung Rumus Statistika
 
Tistrukdat5
Tistrukdat5Tistrukdat5
Tistrukdat5
 

Viewers also liked

KOKO WASKO - CV (Update 28-Mar-16)
KOKO WASKO - CV (Update 28-Mar-16)KOKO WASKO - CV (Update 28-Mar-16)
KOKO WASKO - CV (Update 28-Mar-16)koko wasko
 
Vitaly M. Golomb - Pitching Like A Boss (abridged) - Startup AddVenture Easte...
Vitaly M. Golomb - Pitching Like A Boss (abridged) - Startup AddVenture Easte...Vitaly M. Golomb - Pitching Like A Boss (abridged) - Startup AddVenture Easte...
Vitaly M. Golomb - Pitching Like A Boss (abridged) - Startup AddVenture Easte...Startup AddVenture by CCC Startups
 
Khaosan branch (looking for new office)
Khaosan branch (looking for new office) Khaosan branch (looking for new office)
Khaosan branch (looking for new office) s1o3m8p1ob2530
 
Bradley Witham - Accounting, Finance & Computer services
Bradley Witham  - Accounting, Finance & Computer servicesBradley Witham  - Accounting, Finance & Computer services
Bradley Witham - Accounting, Finance & Computer servicesBradley Witham
 
Pitching Like a Boss - Startup Istanbul 2014
Pitching Like a Boss - Startup Istanbul 2014Pitching Like a Boss - Startup Istanbul 2014
Pitching Like a Boss - Startup Istanbul 2014Vitaly Golomb
 
páginas preliminares y post para una tesis
páginas preliminares y post para una tesispáginas preliminares y post para una tesis
páginas preliminares y post para una tesissamuel Cerron
 
Questionnaire analysis
Questionnaire analysisQuestionnaire analysis
Questionnaire analysisBenjamin Okema
 
Resume_이력서NguyenThiThaoHuong
Resume_이력서NguyenThiThaoHuongResume_이력서NguyenThiThaoHuong
Resume_이력서NguyenThiThaoHuongthao huong
 
2. NCAT _Marcia Nealy (1)
2. NCAT _Marcia Nealy (1)2. NCAT _Marcia Nealy (1)
2. NCAT _Marcia Nealy (1)Marcia Nealy
 
Resume for Application(Chanseok Yeo)
Resume for Application(Chanseok Yeo)Resume for Application(Chanseok Yeo)
Resume for Application(Chanseok Yeo)CHAN SEOK YEO
 

Viewers also liked (18)

KOKO WASKO - CV (Update 28-Mar-16)
KOKO WASKO - CV (Update 28-Mar-16)KOKO WASKO - CV (Update 28-Mar-16)
KOKO WASKO - CV (Update 28-Mar-16)
 
Vitaly M. Golomb - Pitching Like A Boss (abridged) - Startup AddVenture Easte...
Vitaly M. Golomb - Pitching Like A Boss (abridged) - Startup AddVenture Easte...Vitaly M. Golomb - Pitching Like A Boss (abridged) - Startup AddVenture Easte...
Vitaly M. Golomb - Pitching Like A Boss (abridged) - Startup AddVenture Easte...
 
2010_kaitzB_003
2010_kaitzB_0032010_kaitzB_003
2010_kaitzB_003
 
Khaosan branch (looking for new office)
Khaosan branch (looking for new office) Khaosan branch (looking for new office)
Khaosan branch (looking for new office)
 
Cultura ciudadana
Cultura ciudadanaCultura ciudadana
Cultura ciudadana
 
Bradley Witham - Accounting, Finance & Computer services
Bradley Witham  - Accounting, Finance & Computer servicesBradley Witham  - Accounting, Finance & Computer services
Bradley Witham - Accounting, Finance & Computer services
 
Anxiety Disorder
Anxiety  DisorderAnxiety  Disorder
Anxiety Disorder
 
Pitching Like a Boss - Startup Istanbul 2014
Pitching Like a Boss - Startup Istanbul 2014Pitching Like a Boss - Startup Istanbul 2014
Pitching Like a Boss - Startup Istanbul 2014
 
páginas preliminares y post para una tesis
páginas preliminares y post para una tesispáginas preliminares y post para una tesis
páginas preliminares y post para una tesis
 
Questionnaire analysis
Questionnaire analysisQuestionnaire analysis
Questionnaire analysis
 
EF_Apuntes_Voleibol_1
EF_Apuntes_Voleibol_1EF_Apuntes_Voleibol_1
EF_Apuntes_Voleibol_1
 
Diversidad cultural
Diversidad culturalDiversidad cultural
Diversidad cultural
 
these_altuve
these_altuvethese_altuve
these_altuve
 
Resume_이력서NguyenThiThaoHuong
Resume_이력서NguyenThiThaoHuongResume_이력서NguyenThiThaoHuong
Resume_이력서NguyenThiThaoHuong
 
2. NCAT _Marcia Nealy (1)
2. NCAT _Marcia Nealy (1)2. NCAT _Marcia Nealy (1)
2. NCAT _Marcia Nealy (1)
 
pda forensics
pda forensicspda forensics
pda forensics
 
Resume for Application(Chanseok Yeo)
Resume for Application(Chanseok Yeo)Resume for Application(Chanseok Yeo)
Resume for Application(Chanseok Yeo)
 
The age of Coworking Campuses
The age of Coworking Campuses The age of Coworking Campuses
The age of Coworking Campuses
 

Similar to OPTIMALKAN ALGORITMA DAN DASAR PEMROGRAMAN

2 adp tipe data dan operator
2   adp tipe data dan operator2   adp tipe data dan operator
2 adp tipe data dan operatorAvenzz Venzz
 
2.1 adp tipe data dan operator
2.1 adp tipe data dan operator2.1 adp tipe data dan operator
2.1 adp tipe data dan operatorHardini_HD
 
2 adp tipe data dan operator
2   adp tipe data dan operator2   adp tipe data dan operator
2 adp tipe data dan operatorFaisal Amir
 
4 adp struktur perulangan
4   adp struktur perulangan4   adp struktur perulangan
4 adp struktur perulanganAvenzz Venzz
 
4.adp struktur perulangan
4.adp struktur perulangan4.adp struktur perulangan
4.adp struktur perulanganHardini_HD
 
4 adp struktur perulangan
4   adp struktur perulangan4   adp struktur perulangan
4 adp struktur perulanganFisma Ananda
 
Ix struktur pointer
Ix struktur pointerIx struktur pointer
Ix struktur pointerDhan junkie
 
Pascal (Pengenalan).pdf
Pascal (Pengenalan).pdfPascal (Pengenalan).pdf
Pascal (Pengenalan).pdfDesaSumbung
 
Pengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliPengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliNadya Olivia
 
Dasar dasar turbo pascal
Dasar dasar turbo pascalDasar dasar turbo pascal
Dasar dasar turbo pascalDuriani
 
Pengenalan pascal
Pengenalan pascalPengenalan pascal
Pengenalan pascalfhnx
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)Fisma Ananda
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)Faisal Amir
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)Avenzz Venzz
 
6.adp array (larik)
6.adp array (larik)6.adp array (larik)
6.adp array (larik)Hardini_HD
 

Similar to OPTIMALKAN ALGORITMA DAN DASAR PEMROGRAMAN (20)

2 adp tipe data dan operator
2   adp tipe data dan operator2   adp tipe data dan operator
2 adp tipe data dan operator
 
2.1 adp tipe data dan operator
2.1 adp tipe data dan operator2.1 adp tipe data dan operator
2.1 adp tipe data dan operator
 
2 adp tipe data dan operator
2   adp tipe data dan operator2   adp tipe data dan operator
2 adp tipe data dan operator
 
4 adp struktur perulangan
4   adp struktur perulangan4   adp struktur perulangan
4 adp struktur perulangan
 
4.adp struktur perulangan
4.adp struktur perulangan4.adp struktur perulangan
4.adp struktur perulangan
 
4 adp struktur perulangan
4   adp struktur perulangan4   adp struktur perulangan
4 adp struktur perulangan
 
Ix struktur pointer
Ix struktur pointerIx struktur pointer
Ix struktur pointer
 
Pengantar R
Pengantar RPengantar R
Pengantar R
 
Pascal (Pengenalan).pdf
Pascal (Pengenalan).pdfPascal (Pengenalan).pdf
Pascal (Pengenalan).pdf
 
Pengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliPengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asli
 
Dasar dasar turbo pascal
Dasar dasar turbo pascalDasar dasar turbo pascal
Dasar dasar turbo pascal
 
Pengenalan bahasa c++
Pengenalan bahasa c++Pengenalan bahasa c++
Pengenalan bahasa c++
 
Pertemuan6.ppt
Pertemuan6.pptPertemuan6.ppt
Pertemuan6.ppt
 
Algoritma pemrograman 14
Algoritma pemrograman 14Algoritma pemrograman 14
Algoritma pemrograman 14
 
Pengenalan pascal
Pengenalan pascalPengenalan pascal
Pengenalan pascal
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)
 
6 adp array (larik)
6   adp array (larik)6   adp array (larik)
6 adp array (larik)
 
6.adp array (larik)
6.adp array (larik)6.adp array (larik)
6.adp array (larik)
 

More from Fisma Ananda

More from Fisma Ananda (20)

Bab 13 etika komputer
Bab 13   etika komputerBab 13   etika komputer
Bab 13 etika komputer
 
Bab 12 keamanan komputer
Bab 12   keamanan komputerBab 12   keamanan komputer
Bab 12 keamanan komputer
 
Bab 11 bahasa pemograman
Bab 11   bahasa pemogramanBab 11   bahasa pemograman
Bab 11 bahasa pemograman
 
Bab 10 internet
Bab 10   internetBab 10   internet
Bab 10 internet
 
Bab 9 jaringan komputer
Bab 9   jaringan komputerBab 9   jaringan komputer
Bab 9 jaringan komputer
 
Bab 8 komunikasi data
Bab 8   komunikasi dataBab 8   komunikasi data
Bab 8 komunikasi data
 
Bab 7 organisasi file
Bab 7   organisasi fileBab 7   organisasi file
Bab 7 organisasi file
 
Bab 6 sistem bilangan
Bab 6   sistem bilanganBab 6   sistem bilangan
Bab 6 sistem bilangan
 
Bab 5 software
Bab 5   softwareBab 5   software
Bab 5 software
 
Bab 4 hardware
Bab 4   hardwareBab 4   hardware
Bab 4 hardware
 
Bab 3 komputer dan bagian-bagiannya
Bab 3   komputer dan bagian-bagiannyaBab 3   komputer dan bagian-bagiannya
Bab 3 komputer dan bagian-bagiannya
 
Modul xiii
Modul xiiiModul xiii
Modul xiii
 
Modul xii
Modul xiiModul xii
Modul xii
 
Modul xi
Modul xiModul xi
Modul xi
 
Modul x
Modul xModul x
Modul x
 
Modul viii
Modul viiiModul viii
Modul viii
 
Modul vii
Modul viiModul vii
Modul vii
 
Modul vi
Modul viModul vi
Modul vi
 
Modul v
Modul vModul v
Modul v
 
Modul lengkap
Modul lengkapModul lengkap
Modul lengkap
 

Recently uploaded

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

OPTIMALKAN ALGORITMA DAN DASAR PEMROGRAMAN

  • 2. Pointer (variabel penunjuk) adalah suatu variabel yang berisi dengan alamat lokasi suatu memori tertentu. Jadi suatu pointer bukan berisi dengan suatu nilai data, tetapi berisi suatu alamat.
  • 3.  Misalnya, X adalah suatu variabel yang berisi nilai ‘J’. X bukan variabel penunjuk. Nilai dari X ini oleh kompiler C akan diletakkan di suatu lokasi memori tertentu. Nilai ini dapat diakses jika diketahui alamat memorinya. Alamat dari nilai X ini dapat diketahui dari ungkapan &X. Misalnya alamat dari nilai X ini akan disimpan di suatu variabel, maka dapat dituliskan sebagai Alamat_X = &X. Alamat_X adalah variabel pointer, atau disebut dengan pointer ke X, karena variabel ini menunjukkan ke lokasi di mana nilai X disimpan.
  • 4. /* -------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_1.cpp Larik String --------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { char *Alamat_X, X; printf("Contoh Program Pointern"); printf("______________________n"); printf("n"); X = 'J'; Alamat_X = &X; printf("Nilai dari Variabel X, adalah 'J' berada di alamat %pn", Alamat_X); printf("n"); system("pause"); }
  • 5.
  • 6.  Bahasa C menyediakan dua buah operator untuk operasi pointer, yaitu ‘*’ dan ‘&’. Kedua operator ini adalah operator unary.  Operator alamat ‘&’ digunakan untuk mendapatkan alamat memori dari operandnya.  Operator ‘*’ digunakan untuk mendapatkan nilai dari operandnya. Operand untuk operator ‘*’ adalah variabel pointer, dengan kata lain, operator ‘*’ digunakan untuk mendapatkan nilai yang berada di alamat memori yang ditunjukkan oleh variabel pointer
  • 7. /* --------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_2_Operator.cpp Larik String --------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { char *Alamat_X,X,Y,Z; printf("Contoh Program Operator Pointern"); printf("_______________________________n"); printf("n"); X = 'J'; Alamat_X = &X; Y = X; Z = *Alamat_X; printf("Nilai Variabel X adalah %cn", X); printf("Nilai Variabel Y adalah %cn", Y); printf("Nilai Variabel Z adalah %cn", Z); printf("Nilai Variabel X berada di alamat %pn", Alamat_X); printf("n"); system("pause"); }
  • 8.
  • 9. Variabel pointer dideklarasikan dengan nama variabelnya ditulis dengan diawali karakter asterik ‘*’. Bentuk umum deklarasi variabel pointer ini adalah: tipe *nama-variabel-pointer; Variabel pointer yang dideklarasikan dapat juga langsung diberi nilai awal.
  • 10. /* ----------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_3_Deklarasi.cpp Larik String ----------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { float Nilai, *Alamat=&Nilai; printf("Contoh Program Deklarasi Pointern"); printf("________________________________n"); printf("n"); Nilai = 100.00; printf("Nilai %8.2f berada di alamat memori %pn", Nilai, Alamat); printf("n"); system("pause"); }
  • 11.
  • 12. Terdiri dari 1. Operasi Pengerjaan 2. Operasi Aritmatika 3. Operasi Logika
  • 13. Suatu variabel pointer dapat dikerjakan ke variabel pointer lainnya, yaitu nilai suatu variabel pointer dapat dipindahkan ke variabel pointer yang lainnya.
  • 14. /* --------------------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_4_Operasi_Pengerjaan.cpp Operasi Pengerjaan Pointer --------------------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { float Y, *X1, *X2; printf("Contoh Program Operasi Pengerjaan Pointern"); printf("_________________________________________n"); printf("n"); Y = 150,97; X1 = &Y; X2 = X1; //Pengerjaan variabel pointer printf("Nilai variabel Y ada di alamat %pn", X1); printf("Nilai variabel Y ada di alamat %pn", X2); printf("n"); system("pause"); }
  • 15.
  • 16.  Variabel pointer dapat dilakukan operasi aritmatika, namun hanya untuk operasi penambahan dan pengurangan, sedangkan operasi yang lain seperti perkalian, pembagian, dan pemangkatan jarang dilakukan, karena kurang berguna untuk variabel pointer ini.  Penambahan dan pengurangan yang dapat dilakukan untuk variabel pointer ini hanya dengan suatu nilai integer saja, sedangkan nilai yang lain tidak dapat dilakukan.
  • 17. Program berikut ini akan menampilkan 10 buah data yang masing-masing mempunyai alamat yang berbeda-beda.
  • 18. /* ------------------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_5_Operasi_Aritmatika.cpp Operasi Aritmatika Pointer -------------------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int I[10], *I_pointer; double F[10], *F_pointer; int x; printf("Contoh Program Operasi Aritmatika Pointern"); printf("________________________________________n"); printf("n"); I_pointer = I; F_pointer = F; for(x=0;x<10;x++) printf("%p %pn", I_pointer+x, F_pointer+x); printf("n"); system("pause"); }
  • 19.
  • 20.  Program berikut ini penambahan dan pengurangan variabel pointer dengan variabel pointer lainnya.  P_Awal adalah variabel pointer yang menunjuk ke alamat memori letak elemen larik yang pertama dan P_Akhir adalah variabel pointer yang menunjuk ke alamat letak elemen larik yang terakhir. Selisih dari kedua nilai ini adalah nilai integer 4 yang menunjukkan jumlah dari elemen lariknya.
  • 21. /* --------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_5a_Operasi_Aritmatika.cpp Operasi Aritmatika Pointer --------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int *P_Awal, *P_Akhir; int X[5] = {20, 40, 60, 80, 100}, I; int x; printf("Contoh Program Operasi Aritmatika Pointern"); printf("_________________________________________n"); printf("n"); P_Awal = &X[0]; P_Akhir = &X[4]; printf("Alamat dari nilai elemen awal X[0] adalah %pn", P_Awal); printf("Alamat dari nilai elemen akhir X[4] adalah %pn", P_Akhir); printf("Dari X[0] ke X[4] ada sebanyak %d elemennn", P_Akhir-P_Awal); for(I=0;I<=4;I++){ printf("Nilai elemen ke %d adalah %d di alamat %pn", I,X[I],P_Awal); P_Awal = P_Awal + 1; } printf("n"); system("pause"); }
  • 22.
  • 23. Operasi logika pada pointer adalah untuk membandingkan dua buah nilai dari variabel pointer dengan menggunakan operator hubungan seperti !=, ==, <, dan >. Variabel pointer yang dapat dibandingkan jika keduanya mempunyai tipe yang sama atau keduanya bernilai null.
  • 24. /* -------------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_6_Operasi_Logika.cpp Operasi Logika Pointer -------------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int Nilai1=100, Nilai2=100, *P_Nilai1, *P_Nilai2, *P_Nilai3; printf("Contoh Program Operasi Logika Pointern"); printf("_____________________________________n"); printf("n"); P_Nilai1 = &Nilai1; P_Nilai2 = &Nilai2; P_Nilai3 = P_Nilai1; if(P_Nilai1<P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori lebih rendah dari P_Nilai2n"); if(P_Nilai1==P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang sama dengan P_Nilai2n"); if(P_Nilai1>P_Nilai2) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang lebih tinggi dari P_Nilai2n"); if(P_Nilai1<P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori lebih rendah dari P_Nilai3n"); if(P_Nilai1==P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang sama dengan P_Nilai3n"); if(P_Nilai1>P_Nilai3) printf("P_Nilai1 menunjuk ke memori yang lebih tinggi dari P_Nilai3n"); printf("n"); system("pause"); }
  • 25.
  • 26.  Pointer dan larik mempunyai hubungan antara lain dalam hal pengaksesan nilai-nilai elemen lariknya.  Hal tersebut dapat dilihat pada contoh program berikut ini, dimana untuk pengaksesan elemen-elemen larik yang urut mulai elemen ke-1 sampai ke-n dapat ditulis sebagai *(P+0), *(P+1), *(P+2), sampai ke *(P+n). Karena peningkatannya adalah 1, maka penulisan tersebut dapat juga ditulis sebagai *P++.
  • 27. /* ----------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_6_Operasi_Larik.cpp Operasi Pointer Untuk Larik ----------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int *P, X[7] = {10,20,30,40,50,60,70}; int I; printf("Contoh Program Mengakses Elemen Larik Menggunakan Pointern"); printf("_________________________________________________________n"); printf("n"); P = X; printf("Elemen Alamat Nilain"); for(I=0;I<7;I++) printf("%4d P+%ld=%p; X+%ld=%p; &X[%ld]=%p x[%d]=%2d;" "*(P+%ld)=%2d; *(X+%ld)=%2dn",I,I,P+I,I,X+I,I, &X[I],I,X[I],I,*(P+I),I,*(X+I)); printf("n"); system("pause"); }
  • 28.
  • 29. Suatu nilai dapat diberikan langsung ke elemen larik dengan cara pertama yaitu menggunakan indeks dari larik. Cara yang kedua yaitu dengan memberikan nilai ke lokasi memori dimana alamatnya merupakan alamat letak dari nilai elemen lariknya. Cara yang kedua ini dapat dilakukan dengan menggunakan pointer.
  • 30.  Contoh program berikut akan memperlihatkan nilai-nilai elemen larik dimensi satu X akan diisi dengan nilai-nilai tertentu dengan menggunakan cara yang pertama.  Elemen pertama dari larik diberi dengan nilai 5. Elemen kedua diisi dengan nilai yang sama dengan nilai elemen pertama, yaitu bernilai 5. Elemen ketiga diisi dengan nilai yang ada di elemen ke satu (ditunjukkan oleh ungkapan *P yang berarti X[0]) ditambah dengan nilai numerik 2, sehingga akan berisi dengan nilai 7 dan seterusnya.
  • 31. /* ------------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_7a_Operasi_Larik.cpp Operasi Pointer Untuk Larik ------------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int *P, X[5]; printf("Contoh Program Memberi Nilai Elemen Larik Menggunakan Pointern"); printf("_____________________________________________________________n"); printf("n"); P = X; X[0] = 5; //X[0] diisi dengan nilai 5, sehingga X[0]=5 X[1] = X[0]; //X[0] diisi dengan nilai X[0], sehingga X[1]=5 X[2] = *P+2; //X[0] diisi dengan nilai X[0]+2, sehingga X[2]=7 X[3] = *(P+1)-3;//X[0] diisi dengan nilai X[1]-3, sehingga X[3]=2 X[4] = *(X+2); //X[0] diisi dengan nilai X[2], sehingga X[4]=7 printf("%d %d %d %d %dn",X[0], X[1], X[2], X[3],X[4]); printf("n"); system("pause"); }
  • 32.
  • 33.  Contoh program berikut akan memperlihatkan nilai-nilai elemen larik dimensi satu X akan diisi dengan nilai-nilai tertentu dengan menggunakan cara yang kedua.  Nilai elemen pertama dari larik diberi dengan nilai5. Nilai elemen kedua diberi dengan nilai yang sama dengan elemen pertama. Nilai elemen ketiga diberi nilai yang ada di elemen pertama ditambah dengan nilai numerik 2 sehingga akan berisi dengan nilai 7 dan seterusnya.
  • 34. /* ------------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_7b_Operasi_Larik.cpp Operasi Pointer Untuk Larik -------------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int *P, X[5]; printf("Contoh Program Memberi Nilai Elemen Larik Menggunakan Pointern"); printf("_____________________________________________________________n"); printf("n"); P = X; *P = 5; //X[0] diisi dengan nilai 5, sehingga X[0]=5 *(P+1) = X[0]; //X[0] diisi dengan nilai X[0], sehingga X[1]=5 *(X+2) = *P+2; //X[0] diisi dengan nilai X[0]+2, sehingga X[2]=7 *(P+3) = *(P+1)-3; //X[0] diisi dengan nilai X[1]-3, sehingga X[3]=2 *(P+4) = *(X+2); //X[0] diisi dengan nilai X[2], sehingga X[4]=7 printf("%d %d %d %d %dn",X[0], X[1], X[2], X[3],X[4]); printf("n"); system("pause"); }
  • 35.
  • 36.  Pemilihan penggunaan indeks atau pointer untuk mengakses atau memberi nilai elemen-elemen larik tergantung dari pertimbangan kecepatan proses program dan tingkat kerumitannnya.  Jika pengaksesan elemen-elemen larik dilakukan secara urut, penggunaan pointer akan menghasilkan proses program yang lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan indeks.  Jika pengaksesan elemen-elemen larik menggunakan rumus- rumus tertentu yang rumit untuk menunjukkan urutan elemennya, maka penggunaan indeks lebih disukai, karena penggunaan pointer akan lebih rumit dan membingungkan.  Karena biasanya kecepatan proses program seringkali dijadikan alasan yang utama, maka banyak program-program aplikasi yang ditulis dengan bahasa C menggunakan pointer untuk pengaksesan elemen-elemen larik.
  • 37. Pointer sebagai suatu larik berbeda dengan suatu lrik yang dioperasikan dengan menggunakan pointer. Pointer sebagai suatu larik maksudnya adalah suatu pointer digunakan sebagai pengganti suatu larik.
  • 38.  Suatu larik yang tidak ditulis dengan indeksnya menunjukkan elemen pertama dari larik tersebut. Sehingga nama larik seperti ini berupa suatu pointer yang menunjukkan elemen pertama dari larik. Jika pointer ditambah dengan suatu nilai integer, maka akan menunjukkan elemen berikutnya dari larik.  Dari konsep ini, maka sebenarnya suatu larik dimensi satu dapat diwakili atau diganti dengan sebuah pointer, sehingga pointer itu sendiri berfungsi sebagai suatu larik.
  • 39. Bandingkanlah larik dimensi satu dengan nama X dengan variabel pointer X seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Elemen ke 1 2 3 ... n Larik X: Nilai Elemen X[0] X[1] X[2] ... X[n-1] Pointer X: Alamat Elemen Nilai Elemen X *X X+1 *(X+1) X+2 *(X+2) ... X+(n-1) *(X+(n-1))
  • 40. Dengan demikian larik dimensi satu yang dideklarasikan sebagai berikut int X[4]; dapat diganti dengan pointer yang dideklarasikan sebagai berikut: int *X;
  • 41.  Terdapat perbedaan penting antara larik dimensi satu dengan pointer yang mewakilinya. Kompiler akan menyiapkan tempat memori yang dibutuhkan oleh semua elemen-elemen larik dimensi satu sewaktu larik ini dideklarasikan.  Misalnya deklarasi int X[4], akan menyebabkan empat buah tempat untuk nilai-nilai integer atau sebanyak 8 byte memori akan disiapkan untuk larik X ini.  Untuk pointer, kompiler tidak akan secara otomatis menyiapkan tempat untuk nilai-nilainya, karena banyaknya nilai-nilai yang akan digunakan belum diketahui.
  • 42. Untuk mengatasi masalah ini, maka untuk menyiapkan sejumlah blok memori dapat digunakan cara alokasi dinamik (dynamic allocation). Cara alokasi dinamik ini akan menggunakan memori yang masih kosong di luar memori yang biasanya digunakan untuk data.
  • 43.  Gambar berikut menunjukkan letak memori ini untuk Turbo C yang menggunakan model memori kecil sebagai default. Stack Memori sisa untuk heap Variabel-variabel global Program Tinggi Rendah
  • 44.  Stack merupakan area untuk menyimpan nilai-nilai variabel lokal dan parameter formal. Besarnya memori stack ini tidak tetap tergantung dari memori yang dibutuhkn dan akan bergerak ke bawah.  Program rekursi yang menggunakan variabel lokal merupakan program yang banyak membutuhkan ruang stack ini.  Ruang memori untuk variabel-variabel global dan untuk tempat program besarnya adalah tetap.
  • 45.  Memori heap berada di antara memori untuk stack dan variabel-variabel global. Besarnya memori heap ini tergantung dari sisa setelah digunakan stack.  Alokasi dinamik dapat dilakukaan dengan menggunakan fungsi standar malloc() dengan prototipenya berada di file judul stdlib.h.  Misalnya untuk mengalokasikan memori sebanyak 8 byte secara dinamik ke pointer X dapat dilakukan seperti berikut ini: X = malloc(8);  Cara lain untuk mengalokasikan sebanyak 8 byter yang berupa empat buah nilai integer dapat digunakan operator sizeof() sebagai berikut: X = malloc(4 * sizeof(int));
  • 46.  Hasil dari fungsi malloc() ini adalah suatu alamat yang menunjukkan byte pertama dari memori yang dialokasikan di heap. Jika alokasi dinamik ini gagal, misalnya karena memori di heap tidak mencukupi, maka fungsi malloc() akan menghasilkan nilai null.  Memori yang dialokasi di heap dapat dihapus setelah tidak digunakan lagi, sehingga ruang di heap dapat digunakan untuk keperluan alokasi dinamik yang lainnya.  Untuk menghapus alokasi dinamik di heap dapat dilakukan dengan fungsi free().
  • 47. Pointer sebagai suatu larik dimensi satu akan diperlihatkan pada contoh program berikut ini yang akan menunjukkan pointer sebagai pengganti suatu larik. Program ini akan menghitung nilai total dari nilai-nilai yang dialokasikan di heap secara dinamik.
  • 48. /* ------------------------------------------------------------------- Nama Program: ADP_Pointer_7b_Operasi_Larik.cpp Operasi Pointer Untuk Larik -------------------------------------------------------------------- */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> main() { int *P, X[5]; printf("Contoh Program Memberi Nilai Elemen Larik Menggunakan Pointern"); printf("_____________________________________________________________n"); printf("n"); P = X; *P = 5; //X[0] diisi dengan nilai 5, sehingga X[0]=5 *(P+1) = X[0]; //X[0] diisi dengan nilai X[0], sehingga X[1]=5 *(X+2) = *P+2; //X[0] diisi dengan nilai X[0]+2, sehingga X[2]=7 *(P+3) = *(P+1)-3; //X[0] diisi dengan nilai X[1]-3, sehingga X[3]=2 *(P+4) = *(X+2); //X[0] diisi dengan nilai X[2], sehingga X[4]=7 printf("%d %d %d %d %dn",X[0], X[1], X[2], X[3],X[4]); printf("n"); system("pause"); }
  • 49.
  • 50. Kristanto, Andri. (2009). Algoritma & Pemrograman dengan C++ Edisi 2. Yogyakarta. Graha Ilmu. Hartono, Jogiyanto, MBA., Ph.D. (2002). Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C. Yogyakarta. Andi.