Paper saya di acara e-Indonesia Initiative yang diselenggarakan di kampus ITB, Bandung 2011. Paper ini menyoroti media online dalam kasus Prita Mulyasari dan Mbok Jumik.
Bila anda atau lembaga anda membutuhkan narasumber untuk pelatihan penulisan atau advokasi media dapat menghubungi saya di email; firdaus_c(at)yahoo.com atau firdaus.cahyadi(at)gmail.com
1. 241
Memperjuangkan Hak atas Kesehatan Melalui Internet:
Studi Kasus Prita Mulyasari dan Mbok Jumik
Firdaus Cahyadi
Knowledge Manager for Sustainable Development, OneWorld-Indonesia
Abstrak
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memudahkan seseorang berkomunikasi dan
menyebarkan informasi. Hal itu juga berarti memudahkan sesorang untuk mengeksprsikan dirinya. Termasuk
tentu saja melakukan kritik terhadap pihak tertentu atau membangun solidaritas atas sesuatu yang menimpanya
atau menimpa orang lain.
Internet untuk gerakan sosial, atau sekarang lebih sering disebut klik aktivisme. Salah satu bentuk gerakan sosial
adalah memperjuangkan hak atas kesehatan. Dalam hak asasi manusia (HAM), hak atas kesehatan ini masuk
dalam rumpun hak EKOSOB (Ekonomi, Sosial dan Budaya).
Internet menjadi media baru untuk memperjuangkan dipenuhinya hak atas kesehatan seseorang. Kasus Prita
Mulyasari dan juga Mbok Jumik, seorang ibu korban lumpur Lapindo, menarik menjadi bahan studi.
Prita Mulyasari menggunakan media internet untuk mengungkapkan kekecewaannya atas pelayanan RS OMNI
Internasional. Sementara dalam kasus Mbok Jumik, para aktivis sosial juga menggunakan media internet untuk
menggalang solidaritas ketika Mbok Jumik tidak mampu membayar biaya rumah sakit di Sidoarjo, Jawa Timur.
Sama-sama menggunakan media internet, namun hasilnya berbeda. Apakah ini sekedar persoalan kemasan
pesannya atau terkait dengan dominasi kelas menengah-atas dari para pengguna internet di Indonesia? Atau
karena pengguna internet khususnya sosial media bias Jakarta?
Klik aktivisme, Apaan tuh? Pasal 311 dalam Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP) tentang pencemaran nama baik
Perkembangan teknologi informasi dan kepada Prita namun saat kasusnya dilimpahkan ke
komunikasi (TIK) begitu pesat di dunia, tak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, dakwaannya
terkecuali di Indonesia. Pesatnya perkembangan ditambahkan dengan Pasal 27 Undang-undang
TIK ini menimbulkan perubahan cara sesorang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
berekspresi dan berkomunikasi. Solidaritas sosial dengan ancaman hukuman enam tahun penjara.
yang terkait dengan kasus tertentu pun begitu Dengan dasar itulah, Prita yang memiliki dua anak
mudah digalang di dunia maya. berusia di bawah lima tahun kemudian ditahan di
Sekali klik, kita dapat menjadi bagian dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan
orang-orang yang mendukung sebuah petisi atau Tangerang.
tergabung dalam sebuah group terkait kasus Namun justru dari situlah sebuah
tertentu. Hal itu memunculkan istilah baru berupa perlawanan dimualai. Para pengguna internet
klik aktivisme. Mobilisasi dukungan yang begitu menggalang solidaritas di dunia maya. Dukungan
besar di dunia maya dalam kasus Prita Mulyasari terhadap Prita Mulyasari di sebuah cause di
dapat dijadikan contoh dalam hal ini. facebook meningkat tajam. Hingga kini tidak
kurang 389 ribu facebooker menjadi pendukung
Kasus Prita Mulyasari Prita Mulyasari.
Dukungan tidak berhenti di situ. Saat Prita
Prita Mulyasari adalah seorang ibu rumah
Mulyasari diancam denda dalam kasus melawan RS
tangga. Pada suatu 7 Agustus 2008, ia menjadi
OMNI Internasional itu, para blogger kembali
pasien dari Rumah Sakit OMNI Internasional.
membangun solidaritas masyarakat untuk
Seperti ditulis di portal TVOne, Prita Mulyasari
mengumpulkan koin keadilan untuk Prita. Gerakan
mengeluhkan pelayanan rumah sakit tersebut
mendukung Prita Mulyasari pun diperbesar dengan
melalui pesan terbatas di email kepada teman-
pemberitaan berbagai media mainsteram.
temannya, namun kemudian email tersebut tersebar.
Seperti ditulis oleh kompas.com, Bank
Pihak rumah sakit, seperti dilansir Antara,
Indonesia dan Bank Mandiri kini mengumumkan
tidak menerima sikap Prita dan kemudian
hasil jumlah koin sebesar Rp 615.562.043 pada
mengajukan gugatan pencemaran nama baik ke
Rabu (30/12/2009), di Bank Indonesia, Jakarta.
kepolisian.
Hasil ini merupakan gabungan dari koin yang
Kepolisian mengenakan Pasal 310 dan
bernilai Rp 589.073.143 dan uang kertas sejumlah
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung
2. 242
Rp 26.488.900, yang dimuat dalam 21 kontainer. konsumen yang tidak dipenuhi oleh sebuah industri
"Ini merupakan peristiwa unik, karena jasa rumah sakit, maka dalam kasus Mbok Jumik
koin dikumpulkan dari seluruh pelosok negeri. Ini ini terkait dengan tidak dipenuhinya hak warga
membuktikan bahwa masyarakat masih menghargai negara atas kesehatan. Meskipun begitu kasus
koin," ujar Deputi BI Budi Rochadi. Mbok Jumik tidak cukup menarik simpati para
Inilah adalah sebuah gerakan sosial baru pengguna internet di Indonesia untuk melakukan
yang diawali dengan gerakan di dunia maya. Tak solidaritas sosial seperti dalam kasus Mbak Prita
heran Prita Mulyasari kemudian menjadi sebuah Mulyasari.
icon gerakan sosial digital (click activism) di
Indonesia. Setelah kasus Prita itu, berbagai gerakan Klik aktivisme, Bias Kelas Sosial?
sosial digital mencoba mengikuti jejaknya.
Membangun solidaritas sosial di dunia maya. Melihat kedua kasus itu, maka timbul
sebuah pertanyaan, mengapa click activism gagal
Kasus Mbok Jumik membangun solidaritas sosial dalam kasus Mbok
Jumik, tidak seperti dalam kasus Mbak Prita
Jauh sebelum kasus Mbak Prita Mulyasari Mulyasari?
meledak, sebenarnya ada kasus lain yang agak Melambungnya Mbak Prita dan sebaliknya
serupa, yaitu kasus Mbok Jumik. Siapa itu Mbok tenggelamnya Mbok Jumik dalam gelegar gerakan
Jumik? Mengapa pula ia dibandingkan dengan sosial digital ini bisa disebabkan karena para
Mbak Prita Mulyasari? pengguna internet di Indonesia terlalu didominasi
Mbok Jumik adalah perempuan yang oleh kelas menengah atas. Akibatnya, para
tinggal di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia salah pengguna internet tidak merasa berkepentingan
satu perempuan yang menjadi korban lumpur dalam kasus Mbok Jumik, dan sebaliknya merasa
Lapindo. Usianya tidak lagi muda seperti Mbak dekat serta berkepentingan dengan kasus Mbak
Prita Mulyasari. Ia berusia 52 tahun. Lumpur Prita. Karena kelas menengah-atas itu mungkin
Lapindo telah menghancurkan rumah Mbok Jumik sama seperti Mbak Prita, menjadi konsumen RS
di Desa Renokenongo. Air yang telah menggenangi internasional atau paling tidak calon konsumen
rumahnya sejak hari pertama munculnya semburan rumah sakit internasional.
lumpur memaksa keluarga Mbok Jumik menjadi Namun pernyataan yang mengaitkan kasus
pengungsi. Prita dan Mbok Jumik itu dengan argumentasi kelas
Bulan Juni 2008 Mbok Jumik mulai sosial dibantah. Bisa jadi para aktivis yang
merasakan sakit luar biasa di perutnya. Pada saat itu mengorganisir dukungan dalam kasus Mbok Jumik
keluarga Mbok Jumik pun segera membawanya ke tidak seprofesional dalam kasus Prita Mulyasari.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo. Jadi klaim mana yang benar?
Sekitar dua minggu Mbok Jumik dirawat di rumah Untuk melihat apakah gerakan sosial
sakit. Namun, karena tak mampu membiayai digital itu bias kelas atau tidak, kita perlu melihat
ongkos rumah sakit, keluarga Mbok Jumik dukungan publik di dalam kasus-kasus lainnya.
membawanya pulang ke tempat pengungsian Dalam kasus dukungan kepada Nenek Minah di
korban Lapindo di Pasar Baru Porong. Keluarganya facebook ternyata juga tidak sebesar dukungan
pun pasrah. Selanjutnya, Mbok Jumik dirawat terhadap kasus Prita. Di facebook, group dukungan
dengan menggunakan pengobatan tradisional. Nenek Minah hanya mampu mengumpulkan 3000-
an anggota.
Para relawan Posko Korban Lapindo di Siapa Nenek Minah? Nenek Minah alias
Porong pun segera menulis surat terbuka Ny Sanrudi adalah seorang perempuan, warga Desa
permohonan bantuan biaya perawatan bagi Mbok Darmakradenan RT 4 RW 5 Kecamatan Ajibarang,
Jumik via internet (email, milis, forum dan Banyumas. Di Banyumas, ia harus merasakan
sebagainya). Bahkan mereka juga menulis surat pahitnya menjadi tahanan hanya karena didakwa
khusus permohonan bantuan untuk Mbok Jumik mengambil tiga biji kakao seharga Rp 2.100.
kepada lembaga bantuan sosial yang ada di Dukungan yang agak lebih besar pada
Indonesia via email. kasus yang menyangkut isu kelas bawah muncul di
Berbeda dengan kasus yang menimpa cause facebook, 'Dukung Korban Lapindo
Mbak Prita Mulyasari melawan RS Omni Mendapatkan Keadilan'. Cause itu mampu
Internasional yang mampu menciptakan solidaritas menggalang dukungan sebanyak 17 ribuan
sosial di kalangan pengguna internet. Dalam kasus facebooker. Namun tetap kalah dengan cause dalam
Mbok Jumik ini solidaritas itu tidak muncul. kasus Prita Mulyasari VS RS OMNI Internasional.
Bahkan hingga Mbok Jumik menghembuskan nafas Pertanyaan berikutnya tentu saja adalah
terakhir pun, tidak ada bantuan yang datang. adakah data kuantitatif yang menunjukan bahwa
Jika dalam kasus Mbak Prita Mulyasari pengguna internat di Indonesia didominasi kelas
melawan RS Omni Internasional terkait dengan hak menenga-atas, sehingga menenggelamkan isu kelas
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung
3. 243
menengah bawah dalam gerakan sosial digital? mampu memicu sebuah peruabahan sosial yang
Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa lebih baik bagi kelas menengah-bawah?
Internet Indonesia (APJII), pada akhir 2004
menunjukan, terdapat sekitar 1.087.428 pelanggan Klik aktivisme, Bias Jakarta?
dan sekitar 11.226.143 pengguna internet. Dengan
populasi 257,76 juta, berarti sekitar 4,6% Seperti ditulis di Snapshot of Indonesia
masyarakat adalah pengguna internet dan 0,4% Social Media Users - Saling Silang Report Feb
pelanggan internet. APJII juga mencatat bahwa 2011, menyebutkan bahwa pengguna facebook
sebanyak 75% pelanggan dan pengguna internet terbesar di Indonesia didominasi oleh warga Jakarta
berlokasi di Jakarta, 15% di Surabaya, 5% di (50,33%). Pada urutan selanjutnya Bandung
daerah lain di pulau Jawa dan 5% sisanya di (5,2%), Bogor (3,23%), Yogyakarta (3,09%),
propinsi lainnya. Medan (3,04%), Makasar (2,23%) dan Surabaya
Sementara bila ditinjau dari jenjang (2,18%). Bandingkan dengan pengguna Facebook
pendidikan, menurut indikator telematika yang di Jayapura (0,12%) dan Ternate (0,03%).
ditulis iptek.net menyebutkan, tingkat sarjana Begitu pula produksi tweet di Twitter.
adalah pengguna terbanyak (43%) selanjutnya Tweet yang diproduksi dari Jakarta mendominasi
tingkat SLTA (41%). Berdasarkan profesi seluruh tweet dari Indonesia. Tweet yang
menunjukkan bahwa mahasiswa yang paling diproduksi dari Jakarta sebesar 16,33%, dari
banyak menggunakan internet (39%). Bandung 13,79%, dari Yogyakarta 11,05%, dari
Kota adalah tempat kelas menengah-atas Semarang 8,29% dan dari Surabaya 8,21%.
berada. Sementara jenjang pendidikan juga dapat Bandingkan tweet yang diproduksi dari Palu hanya
menggambarkan kelas sosial yang ada di 0,71%, Ambon 0,35% dan Jayapura 0,23%.
masyarkaat. Semakin tinggi pendidikan semakin Apa itu artinya? Artinya adalah isu sosial
tinggi pula kelas sosialnya di masyarakat. Dari data yang muncul melalui media sosial lebih banyak
di atas menjadi salah satu pendukung bahwa mencerminkan isu dari Jakarta dan sebagian kota
pengguna internet di Indonesia memang didominasi besar di Jawa. Lokasi semburan lumpur Lapindo
oleh kelas menengah-atas. Konten informasi dan memang terletak di Jawa bahkan berdekatan dengan
pengetahuan yang tersebar di internet pun Surabaya. Namun, kota Surabaya, dibandingkan
didominasi oleh kelas menengah-atas. Begitu pula kota besar di Jawa lainnya (Jakarta, Bandung,
gerakan sosial yang coba diorganisir melalui Yogyakarta), ternyata menempati peringkat
internet. terendah dalam produksi tweet dan pengguna
Di sinilah letak kontroversinya, jika klik facebook. Begitu pula mobiliasasi dukungan
aktivisme di Indonesia ini menjadi bias kelas melalui media sosial paling efektif dilakukan
menengah-atas. Padahal kelas menengah-bawah lah dengan target audience dari Jakarta. Sementara
yang seringkali rentan ditinggalkan dalam proses letak geografis Jakarta berjauhan dengan Jawa
pembangunan dan juga menjadi korban penindasan. Timur, sehingga relatif sulit untuk membangun
Pertanyaannya adalah mungkinkah gerakan sosial solidaritas sosial.
Bahan Bacaan. Konten di Indonesia , Kertas Posisi Yayasan
Satudunia tentang Kebijakan Konten Yayasan
1. Gerakan Rakyat Dukung Pembebasan Nenek
Satudunia, Satudunia, 2010
Minah.
7. Di Tengah Kegelapan, Kami Nyalakan
http://www.facebook.com/home.php?sk=23618
Lentera, Kertas Posisi Yayasan Satudunia
31622#!/group.php?gid=180415896573
tentang ICT di Indonesia, Satudunia, 2010
2. Dukung Korban Lapindo Mendapatkan
8. http://web.bisnis.com/sektor-
Keadilan,
riil/telematika/1id179371.html
http://www.causes.com/causes/333125
9. http://www.iptek.net.id/ind/?mnu=5&ch=inti
3. DUKUNGAN BAGI IBU PRITA
10. http://www.satuportal.net/content/internet-
MULYASARI, PENULIS SURAT KELUHAN
pornogafi-dan-gerakan-sosial
MELALUI INTERNET YANG DITAHAN,
11. Snapshot of Indonesia Social Media Users -
http://www.causes.com/causes/290597
Saling Silang Report Feb 2011
4. Koin Prita Selesai Dihitung,
(http://www.slideshare.net/salingsilang/snapsh
http://megapolitan.kompas.com/read/2009/12/3
ot-of-indonesia-social-media-users-saling-
0/2338022/koin.prita.selesai.dihitung
silang-report-feb-2011)
5. Kronologi Kasus Prita Mulyasari,
http://hukum.tvone.co.id/berita/view/15586/200
9/06/08/kronologi_kasus_prita_mulyasari/
6. Hak Asasi Manusia Pilar Utama Kebijakan
e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011)
Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
14-15 Juni 2011, Bandung