1. DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5
BAMBANG JULIYANTO (KETUA) 11512361
AYU INTAN PERMATA SARI 11512285
FANNI JULIYANI 12512750
CHURRIZZI SARAGIH GARINGGING 11512616
RIZKY PERMATASARI 16512618
RATIH AYU WIDYASIH 1A512082
2. Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda
dan peristiwa yang terjadi disekitarnya, termasuk juga ingin tahu tentang
dirinya sendiri. Rasa ingin tahu inilah manusia untuk memahami dan
menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (makrokosmos) maupun
alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang
dihadapi. Dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami dan
memecahkan masalah yang dihadapi, menyebabkan manusia dapat
mengumpulkan pengetahuan.
Pengetahuan yang diperoleh ini akhirnya tidak hanya terdapat pada objek
yang diamati dengan panca indera saja, tetapi juga masalah-masalah
lain, misalnya yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak
indah. Manusia mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu
untuk dikombinasikan dengan pengetahuannya yang baru, menjadi
pengetahuan yang lebih baru.
3. Berlangsungnya perkembangan pengetahuan tersebut
lebih dipermudah atau diperlancar dengan adanya
kemampuan ini, maka dapat dilakukan tukar menukar
informasi mengenai pengalaman dan pengetahuan yang
mereka miliki masing-masing. Perkembangan
pengetahuan pada manusia juga didukung oleh adanya
sifat manusia yang ingin maju, sifat manusia yang selalu
tidak puas dan sifat yang lebih baik. Mereka selalu
berusaha mengerti atau memperoleh pengetahuan yang
lebih banyak. Dengan demikian, Akumulasi pengetahuan
akan berlangsung lebih cepat.
4. Pada zaman dahulu, kemampuan manusia masih terbatas baik
peralatan maupun pemikiran. Keterbatasan itu menyebakan
pengamatan menjadi kurang seksama, dan cara pemikiran yang
sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan
kesimpulan yang kurang tepat. Dengan demikan, pengetahuan yang
terkumpul belum memberikan kepuasan terhadap rasa ingin tahu
manusia dan masih jauh dari kebenaran.
Perkembangan selanjutnya adalah memenuhi kebutuhan non fisik
(pikirannya), jadi tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan
fisiknya. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan
atas dasar pengamatan maupun pengalamannya saja untuk
memuaskan alam pikirannya.
Berbagai pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan
gabungan dari pengalaman dan kepercayaan seseorang disebut
mitos. Adapun cerita yang berdasarkan mitos ini disebut legenda.
5. Mitos ini timbul disebabkan karena keterbatasan alat indra
manusia, seperti :
1. Alat penglihatan
Banyak benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak oleh
mata.
2. Alat pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai
frekuensi dari 30 sampai 30.000 perdetik.
3. Alat pencium dan pengecap
Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap maupun
yang diciumnya. Manusia hanya bisa membedakan empat jenis
rasa, yaitu manis, masam, asin , dan pahit.
4. Alat perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau
dingin, namun sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat
observasi yang tepat.
6. Pengulangan pengamatan dengan
berbagai cara dapat mengurangi
kesalahan pengamatan tersebut.
Jadi, mitos itu dapat diterima oleh
masyarakat pada masa itu karena :
a. Keterbatasan pengetahuan yang
disebabkan keterbatsan penginderaan
baik langsung maupun dengan alat.
b.Keterbatasan penalaran manusia pada
masa itu.
c.Hasrat ingin tahunya terpenuhi.
7. Mitologi mungkin akan terus eksis di dalam peradaban ini ketika
manusia belum menemukan suatu jawaban atas sebuah misteri.
Mitologi bisa tertanam ke dalam kepribadian yang paling prinsip
sekalipun, bahkan dijadikan sebuah ideologi. Friksi antara mitologi dan
logika akan muncul ketika telah tuntasnya logika suatu misteri, namun
pola pikir masih berdiri pada alas paradigma mitologi.
Pemahaman kita menjadi lebih lengkap mengenai keterkaitan antara
ide-ide itu. Mitos menggunakan imajinasi untuk mengungkap keyakinan.
Sastra memakai gelora jiwa untuk mengungkap keindahan.
Mitos ini timbul disebabkan antara lain keterbatasan alat indra
manusia, seperti :
1. Alat penglihatan.
2. Alat pendengaran.
3. Alat pencium dan pengecap.
4. Alat perasa.