SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
o Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,
bangsa Indonesia dituntut untuk memiliki kemampuan yang dapat
diandalkan khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi agar dapat bersaing dengan bangsa lain.
o Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menentukan perkembangan dan pembangunan bangsa dan Negara.
o Upaya untuk meningkatkan keberhasilan siswa merupakan
tantangan yang dihadapi oleh setiap guru.
o Kecenderungan peserta didik yang minatnya kurang terhadap mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam terutama pada mata pelajaran
biologi.
 perolehan rata-rata nilai ulangan harian pada mata pelajaran biologi
semester 1 tahun ajaran 2010/2011 di SMP Negeri 2 Cihaurbeuti
sebesar 60,00 yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
yang sudah ditentukan sebesar 65,50.
1. apakah penerapan model pembelajaran yang bervariasi dapat
memotivasi siswa dalam belajar ?;
2. apakah siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar sesuai
yang diharapkan oleh guru?;
3. apakah motivasi dan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran
mempengaruhi hasil belajar?;
4. apakah model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and
explaining dan tipe numbered heads together dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada sub konsep ekosistem?;dan
5. apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and
explaining dan tipe numbered heads together pada sub konsep
ekosistem?
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka masalah yang diteliti dirumuskan
sebagai berikut: “apakah terdapat perbedaan hasil belajar
siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and
explaining dan tipe numbered heads together pada sub
konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Cihaurbeuti”.
1. Hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah laku siswa setelah
mereka mempelajari sub konsep ekosistem. Kemampuan siswa
dalam memahami sub konsep ini diukur dengan tes tertulis berupa
soal pilihan ganda yang dibatasi pada aspek mengingat (C1),
mengerti (C2) dan memakai (C3).
2. Model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together
digunakan untuk melibatkan siswa dalam menguatkan
pemahaman pembelajaran terhadap materi yang dibahas.
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
adalah sebagai berikut :
a. siswa dibagi dalam enam kelompok yang terdiri dari lima
sampai enam siswa, setiap siswa dalam tiap kelompok
mendapat nomor;
b. guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya;
c. guru memanggil salah satu nomor siswa dengan
nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama
mereka;
d. kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya dan mengetahui jawabannya;
e. siswa yang lain menanggapi hasil kerja kelompok
yang melaporkan, kemudian guru mennjuk nomor
yang lain; dan
f. Kesimpulan.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and
explaining dalam proses pembelajarannya tidak harus berasal
dari guru menuju siswa,siswa bisa juga saling mengajar
dengan sesama siswa lainnya. Langkah –langkah dalam
model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and
explaining adalah sebagai berikut:
a. siswa dibagi menjadi enam kelompok yang terdiri dari enam
orang siswa;
b. sebelum memulai pelajaran, guru menyampaikan kompetensi
dasar yang akan dicapai yaitu menentukan ekosistem dan
saling hubungan antara komponen ekosistem;
c. guru menyajikan inti materi yang akan dibahas tentang
ekosistem;
d. guru memberikan tugas dan masing masing kelompok
mengerjakannya;
e. memberi kesempatan siswa dari tiap kelompok secara
bergantian untuk menjelaskan kepada siswa lainnya melalui
peta konsep;
f. guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa;
g. guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
mengenai ekosistem; dan
h. penutup.
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and explaining
dengan tipe numbered head together di kelas VII SMP N 2
Cihaurbeuti. pada sub konsep Ekosistem.
E. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Kegunaan Teoretis
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Guru
b. Bagi Siswa
c. Bagi peneliti
Menurut Gagne (Suprijono, Agus 2010:2) ”Belajar
adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan
diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara
ilmiah”.
2) Pengertian mengajar
Menurut Slameto (2010; 29) memberikan definisi
mengenai mengajar merupakan “Penyerahan kebudayaan
berupa pengalaman-pengalaman dan kecakapan kepada anak
didik kita, atau usaha mewariskan kebudayaan masyarakat pada
generasi berikut sebagai generasi penerus”.
3). Pengertian Hasil Belajar
Yamin, Martinis (2008: 33) dengan mengutip aspek
hasil belajar yang dikemukakan oleh Bloom berpendapat
bahwa hasil belajar dapat dibagi dalam tiga kelompok
(kawasan), yaitu:
a) Kawasan kognitif,berorientasi kepada kemampuan
berfikir,mencakup kemampuan intelektual yang
sederhana.memiliki enam kawasan yakni
mengingat,mengerti,memakai,menganalisis,menilai dan
mencipta.
b) Kawasan afektif berhubungan dengan
perasaan,emosi,sistem nilai dan sikap hati.memiliki lima
tingkatan yakni tingkat
menerima,menanggapi,menghargai.mengorganisasikan
dan menghayati.
c) Kawasan psikomotor berorientasi kepada kemampuan
motorik,memiliki empat kawasan yakni gerakan seluruh
badan, gerakan yang terkoordinasi,komunikasi
nonverbal dan kebolehan dalam berbicara.
menurut slameto (2010 : 54) faktor yang mempengaruhi hasil
belajar dibedakan menjadi dua yaitu:
a) faktor intern
faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar meliputi;
(1). faktor jasmaniah;
(2). faktor fsikologis;dan
(3). faktor kelelahan.
b) faktor ekstern
faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.
Meliputi:
(1). faktor keluarga
(2). faktor sekolah,
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Suprijono, Agus (2009:54) ”Pembelajaran kooperatif
merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh
guru atau diarahkan oleh guru”.
Menurut Scott Gordon (Lie,Anita, 2008:41):
Pada dasarnya manusia senang berkumpul dengan yang
sepadan dan membuat jarak dengan yang berbeda. Namun,
pengelompokan dengan orang lain yang sepadan dan
serupa ini bisa menghilangkan kesempatan anggota
kelompok untuk memperluas wawasan dan memperkaya diri,
karena dalam kelompok homogen tidak terdapat banyak
perbedaan yang bisa mengasah proses berpikir,
bernegosiasi, berargumentasi, dan berkembang.
Dalam Delia (2008: http://wywid.
wordpress.Com/2007/11/10/ model pembelajaran -19-
student facilitator and explaining/) beberapa kelebihan
dan kelemahan dalam pembelajaran menggunakan
model student fasilitator and explaining, diantaranya :
a) kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe student
fasilitator and explaining yaitu siswa diajak untuk
dapat menerangkan kepada siswa lain, dapat
mengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannya
sehingga lebih dapat memehami materi tersebut;dan
b) Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe
student fasilitator and explaining yaitu adanya
pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja
yang tampil.
a) guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;
b) guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi;
c) memberi kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa
lainnya misalnya melalui bagan atau peta konsep;
d) guru menyimpulkan idea tau pendapat dari siswa;
e) guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu;dan
f) penutup.
a)
Model pembelajaran kooperatif Tipe numbered heads together
ini adalah model pembelajaran yang melibatkan lebih banyak siswa
dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
mengecek seberapa besar pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut.
Adapun langkah langkah pembelajaran tipe numbered heads
together, diantaranya:
a) siswa dibagi dalam kelompok setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat nomor;
b) guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya;
c) kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya;
d) Guru memanggil salah satu nomor siswa. Nomor yang
dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka;
e) Siswa yang lain menanggapi hasil kerja kelompok yang
melaporkan ,kemudian guru menunjuk nomor yang
lain;dan
f) kesimpulan.
1. Pengertian ekosistem
2. Satuan ekosistem
a. individu
b.populasi
c.komunitas
d. bioma
e.hubungan saling ketergantungan
1) rantai makanan
2) jaring jaring makanan
3) piramida makanan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuriyah,Syayidah
(2010:65) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe student
facilitator and explaining lebih baik dibandinkang tipe snowball
throwing.
Sedangkan hasil penelitian Rosidah,Iis (2009:63) bahwa model
pembelajaran koopertif tipe numbered heads together lebih baik
dibandingkan tipe think phair share.
Berdasarkan kedua hasil penelitian tersebut maka penulis
meneliti perbedaan hasil belajar siswa yang proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
student facilitator and explaining dan tipe numbered heads together
pada sub konsep ekosistem
Pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and
explaining merupakan model pembelajaran yang
mengikutsertakan seluruh siswa terlibat langsung untuk
menemukan fakta –fakta atau pendapat mengenai suatu
konsep melalui diskusi kelompok dan siswa sebagai fasilitator
secara aktif mengkomunikasikan hasil temuannya berupa peta
konsep.
Pembelajaran kooperatif tipe numbered teads together
adalah suatu tekhnik belajar mengajar dengan siswa dalam
kelompok mendapat nomor, guru memberikan tugas dan
masing-masing kelompok mengerjakannya.
H. HIPOTESIS
Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tipe student
fasilitator and explaining dengan tipe numbered heads together di
Kelas VII SMP N 2 Cihaurbeuti pada Sub Konsep Ekosistem.
Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran tipe student fasilitator an explaining
dengan tipe numbered heads together di Kelas VII SMP N 2
Cihaurbeuti pada Sub Konsep Ekosistem
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre
eksperimental design. Menurur Arikunto, Suharsimi (2006 : 84)
mengemukakan :
Pre eksperimental design sering kali dipandang sebagai eksperimen
yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu, disebut juga dengan istilah
“quasi-experimental” atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian
karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara
eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan
tertentu.
2. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and
explaining dan numbered head together.
b. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar siswa kelas VII SMP N 2 Cihaurbeuti pada Sub
Konsep Ekosistem.
4. Instrumen Penelitian
a. Konsepsi
b. Uji coba instrumen penelitian
1) Uji validitas
2) Uji reliabilitas
5. Populasi dan sampel
a.populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP
Negeri 2 Cihaurbeuti tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 8 kelas
dengan jumlah siswa sebanyak 298 orang , yang diasumsikan
homogen dilihat dari rata-rata nilai raport pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Biologi pada semester 1 tahun ajaran
2010/2011
b. Sampel
Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan oleh penulis adalah
sebanyak dua kelas. Cara pengambilan sampelnya menggunakan cluster random
sampling.
F.. Desain penelitian
Dalam penelitian ini disain penelitian yang digunakan penulis adalah one
shoot case study, penulis hanya mengadakan satu kali perlakuan dan selanjutnya
diakhiri dengan post test.
G. Langkah-langkah penelitian
1) Tahap persiapan
2) Tahap pelaksanaan
3) Tahap pengolahan data
H. Tekhnik pengolahan data dan analisis data
a) Uji persyaratan analisis
1) Uji normalitas dengan menggunakan uji Chi-kuadarat (X2)
2) Uji homogenitas dengan menggunakan F maximum
b) Uji hipotesis
uji hipotesis dengan menggunakan uji t.
I.Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 2 Cihaurbeuti
semester II, Tahun Pelajaran 2010/2011 yang beralamat di Jln. Panjalu(
Legok Kondang) Cihaurbeuti-Ciamis.
waktu pelaksanaan penelitian pada bulan November 2010-April
2011 tahun ajaran 2010/2011.
SMP Negeri 2 Cihaurbeuti terletak di dusun Desa Tengah
Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis, dengan alamat Jalan
Panjalu (Legok Kondang) Cihaurbeuti, berdiri di atas areal tanah seluas
6010 M2 merupakan Unit Gedung Baru yang dibangun oleh
Pemerintah dengan jumlah ruangan kelas sebanyak 9 kelas, Ruang
Kepala Sekolah, Ruang TU dan Ruang Guru masing – masing 1 ruang
dan mushola 1 ruang.
data statistik hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator
and expalining;
Statistik Nilai
Minimum
Maksimum
Rentang
Rata-rata
Varians
Standar deviasi
16
29
13
23,34
8,85
2,97
Statistik nilai
Minimun
Maksimum
Rentang
Rata-rata
Varians
Standar deviasi
15
27
12
21,69
11,48
3,38
1. Uji Normalitas

DATA
A
B
2hitung
4 , 0 9
5 , 3 7
2tabel
9,49
9,49
Hasil Analisis
2hitung < 2 tabel
2hitung < 2 tabel
Kesimpul
an anali
Sis
Terima Ho
Terima Ho
Karena rata-rata hasil belajar yang proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe student facilitator and explaining ( 23,34)
lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar dengan yang
proses pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (
21,69), maka model pembelajaran kooperatif tipe student
facilitator and explaining lebih cocok digunakan untuk
mengajar pada sub konsep Ekosistem di kelas VII SMP
2 Cihaurbeuti.
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka
diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa
yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe student facilitator and explaining dengan tipe
numbered heads together di Kelas VII SMP Negeri 2 Cihaurbeuti
pada sub konsep Ekosistem. Siswa yang proses pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator
and explaining menunjukkan hasil belajar yang lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang proses pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads
together.
B. SARAN
Penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya, hendaknya
mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
student facilitator and explaining ataupun tipe numbered
heads together pada sub konsep atau materi yang lain.
Terimakasih

More Related Content

What's hot

macam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaranmacam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaranreza ediya
 
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiNursidiq 92
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Vhentha Agabag
 
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARANMODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARANvietry NIC
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
seminar proposal skripsi pendidikan biologi
seminar proposal skripsi pendidikan biologiseminar proposal skripsi pendidikan biologi
seminar proposal skripsi pendidikan biologiannisaa hamasah
 
Model assure dan rph
Model assure dan rphModel assure dan rph
Model assure dan rphRyabbi Imp
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Alfan Fazan Jr.
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasMuh Yusuf Manguluang
 
makalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAWmakalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAWCharis Al Asad
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonEko Supriyadi
 

What's hot (20)

macam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaranmacam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaran
 
Bagian ii
Bagian ii Bagian ii
Bagian ii
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Tesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisiTesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisi
 
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
 
Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
 
Ppt jigsaw 7
Ppt jigsaw 7Ppt jigsaw 7
Ppt jigsaw 7
 
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARANMODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
 
seminar proposal skripsi pendidikan biologi
seminar proposal skripsi pendidikan biologiseminar proposal skripsi pendidikan biologi
seminar proposal skripsi pendidikan biologi
 
Model assure dan rph
Model assure dan rphModel assure dan rph
Model assure dan rph
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
 
Bahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal smBahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal sm
 
makalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAWmakalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAW
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Ppt model pembelajaran
Ppt model pembelajaranPpt model pembelajaran
Ppt model pembelajaran
 
Bab II
Bab IIBab II
Bab II
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
 

Viewers also liked

RPP Pendidikan Agama Kristen Kelas X TP. 2015/2016 - RPP Diva Pendidikan
RPP Pendidikan Agama Kristen Kelas X TP.  2015/2016 - RPP Diva PendidikanRPP Pendidikan Agama Kristen Kelas X TP.  2015/2016 - RPP Diva Pendidikan
RPP Pendidikan Agama Kristen Kelas X TP. 2015/2016 - RPP Diva PendidikanDiva Pendidikan
 
Skripsi s1 pendidikan
Skripsi s1 pendidikanSkripsi s1 pendidikan
Skripsi s1 pendidikanKhotibul Umam
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013Christina Dwi Rahayu
 
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIIIRPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIIIDiva Pendidikan
 
RPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) X
RPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) XRPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) X
RPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) XDiva Pendidikan
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)Sifa Siti Mukrimah
 

Viewers also liked (6)

RPP Pendidikan Agama Kristen Kelas X TP. 2015/2016 - RPP Diva Pendidikan
RPP Pendidikan Agama Kristen Kelas X TP.  2015/2016 - RPP Diva PendidikanRPP Pendidikan Agama Kristen Kelas X TP.  2015/2016 - RPP Diva Pendidikan
RPP Pendidikan Agama Kristen Kelas X TP. 2015/2016 - RPP Diva Pendidikan
 
Skripsi s1 pendidikan
Skripsi s1 pendidikanSkripsi s1 pendidikan
Skripsi s1 pendidikan
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
 
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIIIRPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIII
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas VIII
 
RPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) X
RPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) XRPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) X
RPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) X
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
 

Similar to MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIdina suci
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Dhayu Dayu
 
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...Anggi Saputra
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4vietry NIC
 
Makalah analisis koloid
Makalah analisis koloidMakalah analisis koloid
Makalah analisis koloidsanradamanik
 
Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1sintaroyani
 
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)Yunie Octavia
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualputri-uki
 

Similar to MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (20)

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW II
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb
 
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Bab ii blm
Bab ii blmBab ii blm
Bab ii blm
 
Penerapan Model Pembelajaran CIRC
Penerapan Model Pembelajaran CIRCPenerapan Model Pembelajaran CIRC
Penerapan Model Pembelajaran CIRC
 
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
 
Makalah analisis koloid
Makalah analisis koloidMakalah analisis koloid
Makalah analisis koloid
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1
 
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
KELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdfKELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdf
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

  • 1.
  • 2.
  • 3. o Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, bangsa Indonesia dituntut untuk memiliki kemampuan yang dapat diandalkan khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat bersaing dengan bangsa lain. o Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan perkembangan dan pembangunan bangsa dan Negara. o Upaya untuk meningkatkan keberhasilan siswa merupakan tantangan yang dihadapi oleh setiap guru. o Kecenderungan peserta didik yang minatnya kurang terhadap mata pelajaran ilmu pengetahuan alam terutama pada mata pelajaran biologi.  perolehan rata-rata nilai ulangan harian pada mata pelajaran biologi semester 1 tahun ajaran 2010/2011 di SMP Negeri 2 Cihaurbeuti sebesar 60,00 yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang sudah ditentukan sebesar 65,50.
  • 4. 1. apakah penerapan model pembelajaran yang bervariasi dapat memotivasi siswa dalam belajar ?; 2. apakah siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar sesuai yang diharapkan oleh guru?; 3. apakah motivasi dan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran mempengaruhi hasil belajar?; 4. apakah model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and explaining dan tipe numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada sub konsep ekosistem?;dan 5. apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and explaining dan tipe numbered heads together pada sub konsep ekosistem?
  • 5. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut: “apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and explaining dan tipe numbered heads together pada sub konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Cihaurbeuti”.
  • 6. 1. Hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah laku siswa setelah mereka mempelajari sub konsep ekosistem. Kemampuan siswa dalam memahami sub konsep ini diukur dengan tes tertulis berupa soal pilihan ganda yang dibatasi pada aspek mengingat (C1), mengerti (C2) dan memakai (C3). 2. Model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together digunakan untuk melibatkan siswa dalam menguatkan pemahaman pembelajaran terhadap materi yang dibahas. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together adalah sebagai berikut : a. siswa dibagi dalam enam kelompok yang terdiri dari lima sampai enam siswa, setiap siswa dalam tiap kelompok mendapat nomor; b. guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya;
  • 7. c. guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka; d. kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya dan mengetahui jawabannya; e. siswa yang lain menanggapi hasil kerja kelompok yang melaporkan, kemudian guru mennjuk nomor yang lain; dan f. Kesimpulan. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dalam proses pembelajarannya tidak harus berasal dari guru menuju siswa,siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa lainnya. Langkah –langkah dalam model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and explaining adalah sebagai berikut:
  • 8. a. siswa dibagi menjadi enam kelompok yang terdiri dari enam orang siswa; b. sebelum memulai pelajaran, guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai yaitu menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem; c. guru menyajikan inti materi yang akan dibahas tentang ekosistem; d. guru memberikan tugas dan masing masing kelompok mengerjakannya; e. memberi kesempatan siswa dari tiap kelompok secara bergantian untuk menjelaskan kepada siswa lainnya melalui peta konsep; f. guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa; g. guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu mengenai ekosistem; dan h. penutup.
  • 9. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and explaining dengan tipe numbered head together di kelas VII SMP N 2 Cihaurbeuti. pada sub konsep Ekosistem. E. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Kegunaan Teoretis 2. Kegunaan Praktis a. Bagi Guru b. Bagi Siswa c. Bagi peneliti
  • 10. Menurut Gagne (Suprijono, Agus 2010:2) ”Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah”. 2) Pengertian mengajar Menurut Slameto (2010; 29) memberikan definisi mengenai mengajar merupakan “Penyerahan kebudayaan berupa pengalaman-pengalaman dan kecakapan kepada anak didik kita, atau usaha mewariskan kebudayaan masyarakat pada generasi berikut sebagai generasi penerus”.
  • 11. 3). Pengertian Hasil Belajar Yamin, Martinis (2008: 33) dengan mengutip aspek hasil belajar yang dikemukakan oleh Bloom berpendapat bahwa hasil belajar dapat dibagi dalam tiga kelompok (kawasan), yaitu: a) Kawasan kognitif,berorientasi kepada kemampuan berfikir,mencakup kemampuan intelektual yang sederhana.memiliki enam kawasan yakni mengingat,mengerti,memakai,menganalisis,menilai dan mencipta. b) Kawasan afektif berhubungan dengan perasaan,emosi,sistem nilai dan sikap hati.memiliki lima tingkatan yakni tingkat menerima,menanggapi,menghargai.mengorganisasikan dan menghayati. c) Kawasan psikomotor berorientasi kepada kemampuan motorik,memiliki empat kawasan yakni gerakan seluruh badan, gerakan yang terkoordinasi,komunikasi nonverbal dan kebolehan dalam berbicara.
  • 12. menurut slameto (2010 : 54) faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu: a) faktor intern faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar meliputi; (1). faktor jasmaniah; (2). faktor fsikologis;dan (3). faktor kelelahan. b) faktor ekstern faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Meliputi: (1). faktor keluarga (2). faktor sekolah,
  • 13. a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Suprijono, Agus (2009:54) ”Pembelajaran kooperatif merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”. Menurut Scott Gordon (Lie,Anita, 2008:41): Pada dasarnya manusia senang berkumpul dengan yang sepadan dan membuat jarak dengan yang berbeda. Namun, pengelompokan dengan orang lain yang sepadan dan serupa ini bisa menghilangkan kesempatan anggota kelompok untuk memperluas wawasan dan memperkaya diri, karena dalam kelompok homogen tidak terdapat banyak perbedaan yang bisa mengasah proses berpikir, bernegosiasi, berargumentasi, dan berkembang.
  • 14. Dalam Delia (2008: http://wywid. wordpress.Com/2007/11/10/ model pembelajaran -19- student facilitator and explaining/) beberapa kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran menggunakan model student fasilitator and explaining, diantaranya : a) kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and explaining yaitu siswa diajak untuk dapat menerangkan kepada siswa lain, dapat mengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannya sehingga lebih dapat memehami materi tersebut;dan b) Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe student fasilitator and explaining yaitu adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil.
  • 15. a) guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; b) guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi; c) memberi kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan atau peta konsep; d) guru menyimpulkan idea tau pendapat dari siswa; e) guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu;dan f) penutup. a)
  • 16. Model pembelajaran kooperatif Tipe numbered heads together ini adalah model pembelajaran yang melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek seberapa besar pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Adapun langkah langkah pembelajaran tipe numbered heads together, diantaranya: a) siswa dibagi dalam kelompok setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor; b) guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya; c) kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya;
  • 17. d) Guru memanggil salah satu nomor siswa. Nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka; e) Siswa yang lain menanggapi hasil kerja kelompok yang melaporkan ,kemudian guru menunjuk nomor yang lain;dan f) kesimpulan.
  • 18. 1. Pengertian ekosistem 2. Satuan ekosistem a. individu b.populasi c.komunitas d. bioma e.hubungan saling ketergantungan 1) rantai makanan 2) jaring jaring makanan 3) piramida makanan
  • 19. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuriyah,Syayidah (2010:65) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining lebih baik dibandinkang tipe snowball throwing. Sedangkan hasil penelitian Rosidah,Iis (2009:63) bahwa model pembelajaran koopertif tipe numbered heads together lebih baik dibandingkan tipe think phair share. Berdasarkan kedua hasil penelitian tersebut maka penulis meneliti perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dan tipe numbered heads together pada sub konsep ekosistem
  • 20. Pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining merupakan model pembelajaran yang mengikutsertakan seluruh siswa terlibat langsung untuk menemukan fakta –fakta atau pendapat mengenai suatu konsep melalui diskusi kelompok dan siswa sebagai fasilitator secara aktif mengkomunikasikan hasil temuannya berupa peta konsep. Pembelajaran kooperatif tipe numbered teads together adalah suatu tekhnik belajar mengajar dengan siswa dalam kelompok mendapat nomor, guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. H. HIPOTESIS Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tipe student fasilitator and explaining dengan tipe numbered heads together di Kelas VII SMP N 2 Cihaurbeuti pada Sub Konsep Ekosistem. Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tipe student fasilitator an explaining dengan tipe numbered heads together di Kelas VII SMP N 2 Cihaurbeuti pada Sub Konsep Ekosistem
  • 21. 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental design. Menurur Arikunto, Suharsimi (2006 : 84) mengemukakan : Pre eksperimental design sering kali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu, disebut juga dengan istilah “quasi-experimental” atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu. 2. Variabel Penelitian a. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dan numbered head together. b. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas VII SMP N 2 Cihaurbeuti pada Sub Konsep Ekosistem.
  • 22. 4. Instrumen Penelitian a. Konsepsi b. Uji coba instrumen penelitian 1) Uji validitas 2) Uji reliabilitas 5. Populasi dan sampel a.populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 2 Cihaurbeuti tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 8 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 298 orang , yang diasumsikan homogen dilihat dari rata-rata nilai raport pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Biologi pada semester 1 tahun ajaran 2010/2011
  • 23. b. Sampel Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan oleh penulis adalah sebanyak dua kelas. Cara pengambilan sampelnya menggunakan cluster random sampling. F.. Desain penelitian Dalam penelitian ini disain penelitian yang digunakan penulis adalah one shoot case study, penulis hanya mengadakan satu kali perlakuan dan selanjutnya diakhiri dengan post test. G. Langkah-langkah penelitian 1) Tahap persiapan 2) Tahap pelaksanaan 3) Tahap pengolahan data H. Tekhnik pengolahan data dan analisis data a) Uji persyaratan analisis 1) Uji normalitas dengan menggunakan uji Chi-kuadarat (X2) 2) Uji homogenitas dengan menggunakan F maximum b) Uji hipotesis uji hipotesis dengan menggunakan uji t. I.Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 2 Cihaurbeuti semester II, Tahun Pelajaran 2010/2011 yang beralamat di Jln. Panjalu( Legok Kondang) Cihaurbeuti-Ciamis. waktu pelaksanaan penelitian pada bulan November 2010-April 2011 tahun ajaran 2010/2011.
  • 24. SMP Negeri 2 Cihaurbeuti terletak di dusun Desa Tengah Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis, dengan alamat Jalan Panjalu (Legok Kondang) Cihaurbeuti, berdiri di atas areal tanah seluas 6010 M2 merupakan Unit Gedung Baru yang dibangun oleh Pemerintah dengan jumlah ruangan kelas sebanyak 9 kelas, Ruang Kepala Sekolah, Ruang TU dan Ruang Guru masing – masing 1 ruang dan mushola 1 ruang. data statistik hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and expalining;
  • 27. 1. Uji Normalitas  DATA A B 2hitung 4 , 0 9 5 , 3 7 2tabel 9,49 9,49 Hasil Analisis 2hitung < 2 tabel 2hitung < 2 tabel Kesimpul an anali Sis Terima Ho Terima Ho
  • 28.
  • 29. Karena rata-rata hasil belajar yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining ( 23,34) lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar dengan yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together ( 21,69), maka model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining lebih cocok digunakan untuk mengajar pada sub konsep Ekosistem di kelas VII SMP 2 Cihaurbeuti.
  • 30.
  • 31. A.KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dengan tipe numbered heads together di Kelas VII SMP Negeri 2 Cihaurbeuti pada sub konsep Ekosistem. Siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together. B. SARAN Penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining ataupun tipe numbered heads together pada sub konsep atau materi yang lain.