Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan emosi remaja. Emosi didefinisikan sebagai reaksi psikologis yang ditampilkan lewat tingkah laku seperti gembira, sedih, takut, dan marah. Dokumen ini juga membahas jenis emosi, ciri-ciri emosi yang matang dan tidak matang, serta faktor-faktor yang mempengaruhi emosi remaja beserta upaya untuk mengembangkan emosi positif pada remaja.
3. PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA
A.Pengertian Emosi
Emosi adalah :
suatu keadaan jiwa yang diwarnai tingkah laku /
suatu reaksi psikologis yang ditampilkan dalam
bentuk tingkah laku
gembira,bahagia,sedih,berani,takut,marah,muak,haru
,cinta dan sebagainya.
4. Hathersall (1981),merumuskan pegertian emosi
sebagai situasi psikologis yang merupakan
pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari
reaksi wajah dan tubuh.
Misalnya seorang remaja yang sedang marah
memperlihatkan muka merah,wajah
seram,dan postur tubuh menegang,bertingkah
laku menendang atau menyerang,serta
jantung berdenyut cepat.
5. Keleingina dan kelenginan (1981),berpendapat bahwa
emosi seringkali berhubungan dengan tujuan tingkah
laku.
Emosi sering didefinisikan dalam istilah
perasaan(feeling);misalnya pengalaman2 efektif,atau
ketidaknikmatan,marah,takut,bahagia,sedih dan jijik.
Emosi sering berhubungan dengan ekpresi tingkah laku
seperti senyum,membelalak,dll,juga sering
berhubungan dengan respon-respon fisiologis seperti
sakit kepala,berkeringat dan mau buang air.
6. B.Jenis dan ciri-ciri
emosi
Menurut para ahli
1.jenis emosi
a.Creder
dkk (1983)
Emosi positif merupakan
reaksi kepuasan terhadap
terpenuhinya
kebutuhan,emosi ini perlu
dipupuk dan dikembangkan
(gembira,senang,bahagia).
Emosi negatif merupakan reaksi
ketidakpuasan dan ini hendaklah
diminimalkan sehingga ekpresinya
tidak meledak-
ledak(kecewa,marah,cemas,takut,
sedih).
7. b.Luella (1963 )
a.Emosi marah,akan timbul jika remaja tersebut
direndahkan,dipermalukan,dihina,atau dipojokkan
dihadapan kawan”nya,
b.Emosi takut,ketakutan itu banyak menyangkut
dengan ujian yang akan diikuti,sakit,kekurangan
uang,rendahnya prestasi,kesepian,diejek,dll.
8. KETAKUTAN YANG DIALAMI SELAMA MASA
REMAJA
Ketakutan terhadap masalah atas sikap orang tua yang
tidak adil dan cendrung menolak didalam keluarga
Ketakutan terhadap masalah mendapatkan status baik
dalam kelompok sebaya maupun dalam keluarga
Ketakutan terhadap masalah penyesuaian pendidikan
atau pilihan pendidikan yang sesuai dengan
kemampuan dan cita-cita
Ketakutan terhadap masalah pilihan jabatan yang
sesuai dengan kemampuan dan keinginan
Ketakutan terhadap masalah-masalah seks
Ketakutan terhadap ancaman terhadap keberadaan
diri.
9. c.emosi cinta
Emosi ini telah ada semenjak masa bayi rasa cinta
diarahkan pada orang tua terutama pada ibu.pada
masa kanak-kanak “(3-5 tahun) rasa cinta
diarahkan pada orang tua yang berbeda jenis
kelamin,misalnya anak laki-laki akan jatuh cinta
pada ibunya dan anak perempuan pada
ayahnya.pada masa remaja arah dan objek cinta
itu berubah yaitu terhadap teman sebaya yang
berlawanan jenis.
10. Menurut Luella cole,ada kecendrungan remaja wanita tertarik
terhadap sesama jenis berlangsung dalam waktu yang
lama.keadaaan ini terlihat dari sikap sayang yang
berlebihan kepada sesama wanita.sering juga perasaan ini
berkembang menjasdi ketretarikan yang kuat pada wanita
yang lebih tua.oleh sebab itu ibu guru SMU menjadi objek
kasih sayang yang berlebihan dari para siswinya.para siswi
yang seperti ini adalah remaja yang terisolir dan hanya
memiliki hubungan erat dengan sesama jenis.
Remaja wanita separti ini hubungannya terbatasdengan
remaja pria yang dirasakannya sangat berbeda dengan
dirinya yaitu kurang lembut atau kasar.
Gadis seperti ini kurang mampu menimbulkan minat cinta
pada pria,apabila dia memiliki kemampuan belajar yang
cukup tinggi dan kerejanya gesit ia akan sayang pada guru
wanita karna siguru dianggap mengerti perasaannya.
11. Dari pendapat Luella cole (1963),Dusek
(1970),Berzonsky (1981) dapat disimpulkan
bahwa ada beberapa situasi yang mendorong
remaja putri untuk menyayangi wanita yang
lebih tua dari dirinya secara berlebihan,yaitu:
Wanita tersebut dirasakan dapat membantu mengatasi
kesulitan yang dihadapinya
Wanita itu dapat dijadikan sebagai pengganti ibunya
Wanita tersebut dirasakan sangat menyayanginya,dan
ia berasal dari keluarga yang menolak dirinya
Karena tidak populer diantara teman pria atau
mempunyai pengalaman yang menyakitkan dengan
teman pria.
12. Perkembangan yang normal mengenal
emosi cintandapat disimpulkan:
Objek cinta mula-mula adalah orang dewasa
yang sejenis atau berbeda jenis
Kemudian objek cinta beralih pada teman
sebaya yang sesama jenis
Pada akhirnya remaja menjadikan teman
sebaya sebagai objek cintanya
13. Dilihat dari sebab dan reaksi yang
ditimbulkan,emosi dapat dikelompokkan :
Emosi yang berkaitan dengan perasaan(syaraf-syaraf jasmaniah)misalnya
perasaan dingin,panas,hangat,sejuk,dsb.munculnya emosi seperti ini lebih
banyak dirasakan karena faktor fisik diluar idividu,misalnya cuaca,kondisi
ruangan,dan tempat dimana individu itu berada.
Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis,misalnya sakit,meriang,dsb.
Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakn karena faktor
kesehatan.
Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis,misalnya
cinta,rindu,sayang,benci,dsb.
Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor hubungan
dengan orang lain.
14. 2.ciri-ciri emosi
a.emosi mudah meluap (tinggi)
b.Mudah muncul emosi negatif.
Emosi negatif dapat berakibat :
a.Depresi atau sedih yang mendalam
b.Mudah pingsan karena terlalu sensitif dan perasa
c.Mudah tersinggung dan sensitif erhadap orang lain
d.Sering cemas karena terlalu banyak memikirkan
bahaya / kegagalan
e.Sering ragu-ragu dalam memutuskan sesuatau.
15. Mandiri dalam arti
emosional,bertanggung
jawab atas masalahnya
sendiri dan bertanggung
jawab atas orang lain.
Mampu menerima diri
sendiri dan orang lain
apa adanya.
Mampu menampilkan
ekpresi emosi
sesuaimdengan situasi
dan kondisi yang ada.
Mampu mengendalikan
emosi-emosi
negatif,sehingga
pemunculannya tidak
impulsif.
16. Cendrung melihat sisi
negatif orang lain
Impulsif,kurang mampu
mengendalikan
emosi,dan mudah
emosional
Kurang mampu
menerima diri sendiri
dan orang lain apa
adanya
Kurang mampu memahami orang
lain dan cendrung untuk selalu
minta dipahami oleh orang lain
Tidak mau mengakui kesalahan
yang diperbuat dan cendrung
menyembunyikan atau lebih
memilih sikap mekanisme
pertahanan diri.
Ciri-ciri ketidakmatangan emosi
17. C.FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI EMOSI
Faktor
internal
a.Merasa tidak
terpenuhi kebutuhan
fisik mereka secara
layak sehingga timbul
ketidak
puasan,kecemasan,da
n kebencian terhadap
apa yang mereka alami
b,.merasa
dibenci,disia-
siakan,tidak
mengerti,dan tidak
diterima oleh siapapun
termasuk orang tua
mereka
c.Merasa tidak mampu
atau bodoh
d.Merasa lebih banyak
dirintangi,dibantah,dihin
a,serta dipatahkan
daripada
disokong,disayangi dan
ditanggapi,khususnya
ide”mereka
e.Merasa tidak
menyenangi kehidupan
keluarga mereka yang
tidak harmonis
f.Merasa menderita
karena iri terhadap
saudara karena disikapi
dan dibedakan secara
tidak adil.
Faktor
eksternal
a.Orang tua atau guru
memperlakukan mereka seperti
anak kecil yang membuat harga
diri mereka dilecehkan
b.Apabila dirintangi membina
keakraban dengan lawan jenis
c.Terlalu banyak dirintangi
daripada disokong
d.Disikapi secara tidak adil oleh
orang tua
e.Merasa kebutuhan tidak
dipenuhi oleh orang tua padahal
orang tua mampu
e.Merasa kebutuhan tidak
dipenuhi oleh orang tua padahal
orang tua mampu
18. D.UPAYA ORANG TUA DAN GURU
MENGEMBANGKAN EMOSI REMAJA
Beberapa cara untuk meredam emosi :
Berfikir positif
Mencoba menghargai pendapat dan
kelebihan orang lain
Bersabar dan menjadi pemaaf
Mencoba belajar memahami
karakteristik orang lain
Introspeksi dan mencoba melihat apabila kejadian yang
sama terjadi pada diri sendiri,mereka dapat
merasakannya
Alih perhatian
19. Untuk mengembangkan
emosi positif dalam diri
siswa/anak orang
tua/guru dapat
melakukan hal2 :
Hendaknya dapat
menjadi model
dalam
mengekspresikan
emosi2
negatif,sehingga
tampilannya tidak
meledak-ledak
Adanya program latihan
beremosi baik disekolah
maupun keluarga
Mempelajari dan
mendiskusikan secara
mendalam kondisi2
yang cendrung
menimbulkan emosi
negatif,dan upaya2
menanggapinya secara
lebih baik.