SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
KOROSI EROSI PADA PUMP IMPELLER

                         DI INDUSTRI PERTAMBANGAN

                                        Abstrak


Pompa sentrifugal berfungsi untuk memindahkan slurry yang mengandung asam sulfat
yang memiliki pH 2. Impeller adalah bagian dari pompa yang berputar dan berfungsi
mengubah tenaga mesin ke tenaga kinetik. Ditemukan kasus di mana pompa tidak lagi
mampu mengalirkan slurry seperti syarat dan kapasitas yang dianjurkan. Banyak
Kemungkinan penyebab kasus ini. Beberapa pengamatan dilakukan untuk mengetahui
penyebab kegagalan: pengamatan visual dan sifat material dan pengamatan kondisi
kerja. Dari hasil pengamatan diketahui penyebab dari kegagalan yaitu: akibat tumbukan
dan gesekan dari partikel-partikel yang terdapat dalm fluida yang merusak lapisan
pelindung, solusi yang dilakukan dengan mengganti material yang lebih keras atau
dengan memperkecil ukuran partikel.

Kata kunci : Impeller, material, kegagalan, fluida, lapisan pelindung

   I.      PENDAHULUAN
               Industri pertambangan, pengolahan mineral dan ekstraksi metalurgi,
           sangat rentan terhadap korosi dengan banyaknya berbagai media korosif,
           untuk mencegah terjadinya korosi salah satunya dengan pertimbangan
           memilih material yang cocok untuk lingkungan kerja di industri
           pertambangan. Jika sudah terjadi korosi maka akan berpengaruh terhadap
           biaya operasi dan produktivitas. Korosi yang terkait dengan industri
           pertambangan dapat dicirikan sebagai serangan elektrokimia dan ditingkatkan
           oleh abrasi. Semua penyebab serangan korosi di industry pertambangan
           banyak tersedia, termasuk air sangat konduktif, media grinding, material yang
           berbeda, oksigen, kisaran pH yang besar, dan adanya banyak dikenal jenis
           korosif dalam larutan. atmosfer Tambang dan air tambang yang unik karena
           sangat bervariasi dari tambang ke tambang. Misalnya, suhu telah ditemukan
           berkisar dari sekitar 5 sampai 30 ° C (40 sampai 90 ° F) di tambang batubara
           dan di atas 40 ° C (100 ° F) di tambang logam. Refrigerasi dan pengkondisian
           udara menjadi perlu untuk memperbaiki kondisi kerja. Tingkat kelembaban
           antara 90 dan 100% adalah biasa. Air tambang juga bervariasi dalam
           kandungan mineral, pH, dan korosivitas.
               Kandungan mineral dari air tambang dimulai dengan pemecahan mineral
           besi sulfida, terutama pirit dan Marcasite, yang umumnya terkait dengan jenis
           paling mineralisasi. Oksidasi pirit menghasilkan asam sulfat (H2SO4).
           Akibatnya, tambang air dengan pH serendah 2 diproduksi. Air asam
mempercepat pemecahan mineral, meningkatkan konsentrasi silikon (Si4+),
      aluminium (Al3+), kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), dan ion mangan di
      perairan tambang. Mikroorganisme anaerobik dan aerobik yang terkenal
      penyebab yang memproduksi korosi. Prinsipnya menghasilkan asam spesies
      tersebut Thiobacillus tio-oxydans, jenis aerobik (Ref 3, 5). Kehadiran mereka
      mengoksidasi senyawa sulfur atau belerang, menghasilkan H2SO4 dan
      berkontribusi terhadap keasaman air tambang. spesies bakteri aerobic yang
      lain, Ferrobacillus ferro-oxydans, terkait dengan jenis Thiobacillus. Ketika
      kedua jenis bakteri tersebut hadir, efek sinergis mereka telah dilaporkan
      meningkatkan produksi H2SO4 dengan empat kali dibandingkan dengan
      tingkat produksi saat tidak ada bakteri yang hadir (Ref 6). Air tambang asam
      yang dihasilkan oleh mikroorganisme ini dapat mendekati kondisi yang sangat
      asam. Korosi pada pompa dan sistem perpipaan terkenal di industri
      pertambangan dan pengolahan mineral. Indikasi pertama dari pompa yang
      terkorosi adalah ketika pompa tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan aliran
      dari kapasitas dan persyaratan yang dianjurkan. Juga, permukaan luar yang
      berkarat. Korosi yang rentan terjadi pada Pump and Piping Systems adalah
      korosi erosi.

II.   DASAR TEORI

      2.1.  Korosi Erosi
          Korosi Erosi meupakan kerusakan kumulatif yang ditimbulkan oleh reaksi
      korosi elektrokimia dan efek mekanis dari gerakan relatif antara elektrolit dan
      permukaan korosi. Korosi Erosi dapat juga didefinisikan sebagai degradasi
      yang dipercepat akibat adanya gerak relatif. Gerakan disini pada umumnya
      adalah gerakan dengan kecepatan tinggi yang diikuti dengan efek abrasi dan
      pengausan mekanis. Permukaan yang beralur dan berombak menandakan arah
      karakter dari bentuk kerusakan ini. Korosi Erosi dapat ditemukan pada sistem
      perpipaan (terutama pada bend, elbow dan joint), valve, pompa, nozzles, heat
      exchangers, turbine blades, baffles dan penggilingan. Impingement dan
      Cavitation adalah bentuk khusus dari korosi erosi.
          Secara teoritis selain dipengaruhi oleh kecepatan fluida atau corrosive
      environment lainnya, laju korosi erosi juga erat hubungannya dengan pH dan
      temperatur pada sistem dimana korosi erosi terjadi, apabila pH semakin
      rendah maka laju korosi erosi akan semakin tinggi, apabila temperatur
      semakin tinggi korosi erosi semakin tinggi.


      2.2.   Pump and Piping Systems
Pompa sentrifugal dipakai pada sebagian besar industri pertambangan
untuk memindahkan atau transport slurry. Slurry adalah campuran fasa padat
dan cair seperti pasir dan air, kaolin, slurry pada proses zinc hydromelallurgy,
dan lain-lain. Umur dari pompa ini bisa mencapai beberapa minggu sampai
dengan beberapa tahun operasi bergantung pada jenis dan karakteristik slurry
yang diangkutnya. Terdapat banyak masalah yang terjadi pada pompa
sentrifugal ini saat operasinya, masalah tersebut antara lain: aus, erosi, korosi,
kavitasi dan lain-lain. Pompa sentrifugal tersusun atas bebrapa komponen,
antara lain: impeller, volute atau cashing, shaft sleeve, dan lain-lain. Bagian
yang paling sering dan parah mengalami kerusakan adalah impeller.

    Impeller adalah bagian dari pompa yang berputar dan berfungsi mengubah
tenaga mesin ke tenaga kinetik. Impeller yang digunakan merupakan impeller
pompa sentrifugal. Pada proses produksi kaolin pompa ini berfungsi untuk
memompakan slurry dari slurry pool ke mesin press untuk dipisahkan dengan
air. Kaolin merupakan massa batuan yang tersusun dari material lempung
dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak
keputihan. Kaolin mempunyai nama kimia alumunium silikat hidrat dengan
simbol kimia Al2O3·2SiO2·2H2O serta memiliki banyak aplikasi di industri.




                          Gambar 3.2 sketsa Pump impeller
III.   DATA PENGAMATAN
       3.1    Pengamatan Visual dan Sifat Material




                                Gambar 1.1 impeller yang terkena
                                    serangan korosi Erosi

       Bagian yang paling parah terkena serangan korosi erosi adalah bagian tepi
       dari pump impeller. Dari data yang didapatkan bahwa material yang
       digunakan adalah ACI-CN-7M Stainless steel cast.

       Tabel.1 komposisi kimia ACI-CN-7M Stainless steel cast

                         Unsur                    Persentase (%)
                          C                          0,07 max
                          Cr                           18-22
                          Ni                           21-31
                          Mn                          1,5 max
                          Cu                           3-4%
                          Mo                           2-3%
                          Si                       1% maximum
                          Fe                     31-44% (ballance)


       Tabel.1 Mechanical Properties 300 series Austenic Stainless steel
ACI CN-7M merupakan material yang tahan terhadap korosi terutama
       lingkungan H2SO4.



3.2 Pengamatan Kondisi Kerja
           Pump Impeller ini digunakan dilingkungan industri pertambangan, seperti
       yang sudah dijelaskan diatas industri pertambangn begitu rentan terhadap
       terjadinya korosi Telah dilaporkan bahwa pump impeller ini mengalami korosi
       erosi setelah kontak langsung dengan H2SO4 panas yang hadir dalam bentuk
       padatan, H2SO4 diperoleh dari mineral besi sulfida terutama pirit dan
       Marcasite, yang umumnya terkait dengan jenis paling mineralisasi. Oksidasi
       pirit menghasilkan asam sulfat (H2SO4). Akibatnya air tambang menjadi asam
       dengan pH 2. Karena terbatasnya data yang diperoleh maka kami mengambil
       asumsi untuk temperature operasi dari pump impeller ini pada suhu diatas
       40oC. Pump Impeller digunakan untuk memompakan slurry dengan
       kandungan air kurang lebih 80% dari slurry pool ke mesin press dengan tujuan
       untuk mengurangi kadar air menjadi maksimal 35%.


IV.    ANALISA KEGAGALAN DAN SOLUSI
           Material yang digunakan tahan terhadap korosi karena adanya lapisan
       pelindung yang terbentuk dibagian permukaan material, material ini memang
       dibuat khusus untuk ketahanan terhadap asam sulfat (H2SO4). Jika dilihat dari
       kondisi kerja pada komponen ini memang sangat memungkinkan terjadinya
       korosi erosi, karena banyaknya partikel-partikel yang terdapat dalam slurry
       dan kecepatan fluida yang tinggi merupakan faktor utama penyebab terjadinya
       korosi erosi pada kompenen ini. Kondisi lingkungan yang termasuk asam kuat
       dan diperparah dengan hadirnya bakteri yang dapat meningkatkan produksi
       H2SO4 sampai empat kali lipat, Kondisi H2SO4 juga dalam keadaan panas.
       Menuurt Luce paduan ini cocok smapai T= 80oC dan [H2SO4] = 50 %,
       diperkirakan karena temperatur dan konsentrasi H2SO4 yang tinggi juga
       berperan dalam kegagalan ini. Adapun mekanisme terjadinya korosi erosi
       pada pump impeller ini, sebagai berikut.

          1. Partikel-partikel yang terdapat dalam fluida menumbuk dan
             bergesekan langsung dengan permukaan logam, dan kecepatan fluida
             yang tinggi mengakibatkan tumbukan dan gesekan semakin keras,
             sehingga merusak lapisan pelindung dan terjadi pengikisan
             dipermukaan.
2. Lapisan pelindung telah rusak dan H2SO4 mulai berperan, kondisi
      H2SO4 yang dalam keadaan panas dengan konsentrasi yang tinggi dan
      adanya aspek mekanis dari fluida dan partikel dalam fluida semakin
      meningkatkan laju korosi, logam semakin terkikis dan terbentuk
      permukaan yang tidak rata. Serangan ini akan terus berlanjut mengikis
      dan merusak lapisan pelindung yang baru saja terbentuk, rusaknya
      lapisan pelindung tersebut akan mengakibatkan serangan lebih lanjut
      pada logam yang lebih dalam sampai membentuk cekungan.




          Gambar 4.3 grafik isocorrosion untuk ACI CN-7M dalam asam sulfat

    Dari mekanisme tersebut dapat disimpulkan bahwa logam tidak tahan
terhadap tumbukan dan gesekan yang terjadi yang mengakibatkan terjadinya
erosi dan merusak lapisan pelindung, maka solusi untuk mengatasi kasus
kegagal ini bisa dilakukan dengan cara:
       Gunakan lebih besar diameter pipa untuk mengurangi kecepatan
       aliran fluida untuk mengurangi tumbukan yang berlebihan, tetapi
       apabila hal ini dilakukan akan berpengaruh pada kapasitas produksi
       serta kualitas dari produk. Kapasitas produksi jelas akan menurun
       karena kecepatan alir kita turunkan sehingga memerlukan waktu yang
       lebih lama untuk satu proses press, sedangkan qualitas akan menurun
       karena kadar air yang diperoleh dari proses press akan naik karena
       kecepatan alir diturunkan.
       Menggunakan logam yang lebih keras yang tahan terhadap korosi
       erosi, yaitu : ACI CD-4MCu
       Memperkecil ukuran-ukuran partikel yang terdapat dalam fluida.
V.   KESIMPULAN
          Kerusakan pada pump impeller ini akibat material tidak tahan terhadap
          korosi erosi yang disebabkan oleh tumbukan dan gesekan partikel-
          partikel yang terdapat dalam fuida dan sifat fluida yang korosif dalam
          keadaan panas.
          Solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengganti material
          menggunakan ACI CD-4MCU
          Memperkecil uk uran-ukuran partikel yang terdapat dalam fluida.
REFERENSI

1. ASM Metals Handbook vol 13 – Corrosion
2. Mars G.Fontana “ Corrosion Engineering 3rd ” McGraw-Hill, New York,
   1986.
3. Badan Geologi, Pusat sumber daya geologi “Pemanfaatan dan
   permasalahan     mineral    sulfida”    (diakses   tanggal  10   juni
   2012)http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=ar
   ticle&id=491&Itemid=395
4. sri bimo pratomo “Materi kuliah logam teknik “
5. “The Corrosion Resistance of Nickel-Containing Alloys in Sulfuric Acid
   and Related Compounds” The International Nickel Company, Inc.
6. Sri Nugroho, Singgih Puji Raharjo “Analisis kegagalan Impeller Slurry
   pump di industry kaolin” Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
   Universitas Diponegoro.
7. Dimas Yusuf, Daniel M. Rosyid, Soegiono “Risk Assessment Pada Valve
   dan Bend Akibat Korosi Erosi” Teknik Kelautan, Institut Teknologi
   Surabaya.
KOROSI EROSI PADA PUMP IMPELLER

            DI INDUSTRI PERTAMBANGAN
Diajukan untuk memenuhi syarat penilaian mata kuliah inspeksi korosi




                              Oleh :

                 Supendi               2613091037

                 Dayen Dwi S.          2613081042




            JURUSAN TEKNIK METALURGI
                    FAKULTAS TEKNIK
      UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
                           BANDUNG
                                2012

More Related Content

What's hot

Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Ulil Anshori
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasKhairul Fadli
 
Pemilihan bahan dan proses
Pemilihan bahan dan prosesPemilihan bahan dan proses
Pemilihan bahan dan prosesEka Chelsea Fc
 
Klasifikasi paduan aluminium
Klasifikasi paduan aluminiumKlasifikasi paduan aluminium
Klasifikasi paduan aluminiumhengkiirawan2008
 
Perhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju KorosiPerhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju Korosiyusi arisandi
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Intan Dian Heryani
 
Reactor volume konstan
Reactor volume konstanReactor volume konstan
Reactor volume konstansartikot
 
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptx
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptxPPT PRARANCANGAN PABRIK.pptx
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptxAndinurwidiyah
 
Masalah yang mungkin terjadi pada hopper baghouse
Masalah yang mungkin terjadi pada hopper baghouseMasalah yang mungkin terjadi pada hopper baghouse
Masalah yang mungkin terjadi pada hopper baghouseZainal Abidin
 
Makalah pengolahan mineral electrostatic separation
Makalah pengolahan mineral electrostatic separationMakalah pengolahan mineral electrostatic separation
Makalah pengolahan mineral electrostatic separationActur Saktianto
 
Prinsip Kerja Sistem Pengendalian Tekanan pada Scrubber PV-3700
Prinsip Kerja Sistem Pengendalian Tekanan pada Scrubber PV-3700Prinsip Kerja Sistem Pengendalian Tekanan pada Scrubber PV-3700
Prinsip Kerja Sistem Pengendalian Tekanan pada Scrubber PV-3700Fany Mardiyanti
 
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)Abdul Ghofur
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
faktor faktor yang mempengaruhi korosi
faktor faktor yang mempengaruhi korosifaktor faktor yang mempengaruhi korosi
faktor faktor yang mempengaruhi korosiSayeti Melik
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahanEzron Wenggo
 
Cooling water system
Cooling water systemCooling water system
Cooling water systemAprili yanti
 

What's hot (20)

Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emas
 
Efek temperatur
Efek temperaturEfek temperatur
Efek temperatur
 
Pemilihan bahan dan proses
Pemilihan bahan dan prosesPemilihan bahan dan proses
Pemilihan bahan dan proses
 
Klasifikasi paduan aluminium
Klasifikasi paduan aluminiumKlasifikasi paduan aluminium
Klasifikasi paduan aluminium
 
Perhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju KorosiPerhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju Korosi
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
 
Reactor volume konstan
Reactor volume konstanReactor volume konstan
Reactor volume konstan
 
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptx
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptxPPT PRARANCANGAN PABRIK.pptx
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptx
 
Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
 
Masalah yang mungkin terjadi pada hopper baghouse
Masalah yang mungkin terjadi pada hopper baghouseMasalah yang mungkin terjadi pada hopper baghouse
Masalah yang mungkin terjadi pada hopper baghouse
 
Makalah pengolahan mineral electrostatic separation
Makalah pengolahan mineral electrostatic separationMakalah pengolahan mineral electrostatic separation
Makalah pengolahan mineral electrostatic separation
 
Prinsip Kerja Sistem Pengendalian Tekanan pada Scrubber PV-3700
Prinsip Kerja Sistem Pengendalian Tekanan pada Scrubber PV-3700Prinsip Kerja Sistem Pengendalian Tekanan pada Scrubber PV-3700
Prinsip Kerja Sistem Pengendalian Tekanan pada Scrubber PV-3700
 
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
faktor faktor yang mempengaruhi korosi
faktor faktor yang mempengaruhi korosifaktor faktor yang mempengaruhi korosi
faktor faktor yang mempengaruhi korosi
 
Process flow diagram pg
Process flow diagram pgProcess flow diagram pg
Process flow diagram pg
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahan
 
Cooling water system
Cooling water systemCooling water system
Cooling water system
 

Similar to Korosi erosi pada pump impeller

Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.
Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.
Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.Mario Yuven
 
Korosi kuliah5
Korosi kuliah5Korosi kuliah5
Korosi kuliah5politenik
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktursurya kelana
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktursurya kelana
 
kimia bahan kelompok 4.pptx
kimia bahan kelompok 4.pptxkimia bahan kelompok 4.pptx
kimia bahan kelompok 4.pptxPUTRIUtti1
 
Material Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptMaterial Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptandrizakaria1
 
Internal Training Boiler Feed Water.pptx
Internal Training Boiler Feed Water.pptxInternal Training Boiler Feed Water.pptx
Internal Training Boiler Feed Water.pptxNiningDesriawatiRose
 
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steamAir umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steamdian haryanto
 
Proses industri kimia ammonia
Proses industri kimia ammoniaProses industri kimia ammonia
Proses industri kimia ammoniaEria Harini
 
makalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosimakalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosiadimasmc
 
kimia industri urea
kimia industri ureakimia industri urea
kimia industri ureaWiwik Itsuki
 
Tugas pelapisan logam 2
Tugas pelapisan logam 2Tugas pelapisan logam 2
Tugas pelapisan logam 2Riz Ki
 
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambangan
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambanganPilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambangan
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambanganDani Gunawan
 
Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)Dessy Ratnasari Dpa
 

Similar to Korosi erosi pada pump impeller (20)

Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.
Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.
Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.
 
Korosi kuliah5
Korosi kuliah5Korosi kuliah5
Korosi kuliah5
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
 
Flow Assurance
Flow AssuranceFlow Assurance
Flow Assurance
 
kimia bahan kelompok 4.pptx
kimia bahan kelompok 4.pptxkimia bahan kelompok 4.pptx
kimia bahan kelompok 4.pptx
 
Material Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptMaterial Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.ppt
 
Presentasi aluminum
Presentasi aluminumPresentasi aluminum
Presentasi aluminum
 
Internal Training Boiler Feed Water.pptx
Internal Training Boiler Feed Water.pptxInternal Training Boiler Feed Water.pptx
Internal Training Boiler Feed Water.pptx
 
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steamAir umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
 
Proses industri kimia ammonia
Proses industri kimia ammoniaProses industri kimia ammonia
Proses industri kimia ammonia
 
makalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosimakalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosi
 
kimia industri urea
kimia industri ureakimia industri urea
kimia industri urea
 
Tugas pelapisan logam 2
Tugas pelapisan logam 2Tugas pelapisan logam 2
Tugas pelapisan logam 2
 
Presentasi aluminium
Presentasi aluminiumPresentasi aluminium
Presentasi aluminium
 
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambangan
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambanganPilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambangan
Pilihan teknologi untuk meminimalkan limbah di industri pertambangan
 
Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)
 
Makalah Korosi
Makalah KorosiMakalah Korosi
Makalah Korosi
 
Pp 3 seleksi bahan mesin dan bangunan
Pp 3 seleksi bahan mesin dan bangunanPp 3 seleksi bahan mesin dan bangunan
Pp 3 seleksi bahan mesin dan bangunan
 

More from Vendi Supendi

Daftar nama peserta uas paai 2013
Daftar nama peserta uas paai 2013Daftar nama peserta uas paai 2013
Daftar nama peserta uas paai 2013Vendi Supendi
 
Belajar dari kupu-kupu
Belajar dari kupu-kupuBelajar dari kupu-kupu
Belajar dari kupu-kupuVendi Supendi
 
Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.Vendi Supendi
 
Ppt presipitation hardening
Ppt presipitation hardeningPpt presipitation hardening
Ppt presipitation hardeningVendi Supendi
 
Pembuatan disc brake mobil
Pembuatan  disc brake mobil Pembuatan  disc brake mobil
Pembuatan disc brake mobil Vendi Supendi
 

More from Vendi Supendi (8)

Shot peening
Shot peeningShot peening
Shot peening
 
Daftar nama peserta uas paai 2013
Daftar nama peserta uas paai 2013Daftar nama peserta uas paai 2013
Daftar nama peserta uas paai 2013
 
Belajar dari kupu-kupu
Belajar dari kupu-kupuBelajar dari kupu-kupu
Belajar dari kupu-kupu
 
Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.
 
Ppt presipitation hardening
Ppt presipitation hardeningPpt presipitation hardening
Ppt presipitation hardening
 
Dislokasi slide
Dislokasi slideDislokasi slide
Dislokasi slide
 
Konsep dislokasi
Konsep dislokasiKonsep dislokasi
Konsep dislokasi
 
Pembuatan disc brake mobil
Pembuatan  disc brake mobil Pembuatan  disc brake mobil
Pembuatan disc brake mobil
 

Korosi erosi pada pump impeller

  • 1. KOROSI EROSI PADA PUMP IMPELLER DI INDUSTRI PERTAMBANGAN Abstrak Pompa sentrifugal berfungsi untuk memindahkan slurry yang mengandung asam sulfat yang memiliki pH 2. Impeller adalah bagian dari pompa yang berputar dan berfungsi mengubah tenaga mesin ke tenaga kinetik. Ditemukan kasus di mana pompa tidak lagi mampu mengalirkan slurry seperti syarat dan kapasitas yang dianjurkan. Banyak Kemungkinan penyebab kasus ini. Beberapa pengamatan dilakukan untuk mengetahui penyebab kegagalan: pengamatan visual dan sifat material dan pengamatan kondisi kerja. Dari hasil pengamatan diketahui penyebab dari kegagalan yaitu: akibat tumbukan dan gesekan dari partikel-partikel yang terdapat dalm fluida yang merusak lapisan pelindung, solusi yang dilakukan dengan mengganti material yang lebih keras atau dengan memperkecil ukuran partikel. Kata kunci : Impeller, material, kegagalan, fluida, lapisan pelindung I. PENDAHULUAN Industri pertambangan, pengolahan mineral dan ekstraksi metalurgi, sangat rentan terhadap korosi dengan banyaknya berbagai media korosif, untuk mencegah terjadinya korosi salah satunya dengan pertimbangan memilih material yang cocok untuk lingkungan kerja di industri pertambangan. Jika sudah terjadi korosi maka akan berpengaruh terhadap biaya operasi dan produktivitas. Korosi yang terkait dengan industri pertambangan dapat dicirikan sebagai serangan elektrokimia dan ditingkatkan oleh abrasi. Semua penyebab serangan korosi di industry pertambangan banyak tersedia, termasuk air sangat konduktif, media grinding, material yang berbeda, oksigen, kisaran pH yang besar, dan adanya banyak dikenal jenis korosif dalam larutan. atmosfer Tambang dan air tambang yang unik karena sangat bervariasi dari tambang ke tambang. Misalnya, suhu telah ditemukan berkisar dari sekitar 5 sampai 30 ° C (40 sampai 90 ° F) di tambang batubara dan di atas 40 ° C (100 ° F) di tambang logam. Refrigerasi dan pengkondisian udara menjadi perlu untuk memperbaiki kondisi kerja. Tingkat kelembaban antara 90 dan 100% adalah biasa. Air tambang juga bervariasi dalam kandungan mineral, pH, dan korosivitas. Kandungan mineral dari air tambang dimulai dengan pemecahan mineral besi sulfida, terutama pirit dan Marcasite, yang umumnya terkait dengan jenis paling mineralisasi. Oksidasi pirit menghasilkan asam sulfat (H2SO4). Akibatnya, tambang air dengan pH serendah 2 diproduksi. Air asam
  • 2. mempercepat pemecahan mineral, meningkatkan konsentrasi silikon (Si4+), aluminium (Al3+), kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), dan ion mangan di perairan tambang. Mikroorganisme anaerobik dan aerobik yang terkenal penyebab yang memproduksi korosi. Prinsipnya menghasilkan asam spesies tersebut Thiobacillus tio-oxydans, jenis aerobik (Ref 3, 5). Kehadiran mereka mengoksidasi senyawa sulfur atau belerang, menghasilkan H2SO4 dan berkontribusi terhadap keasaman air tambang. spesies bakteri aerobic yang lain, Ferrobacillus ferro-oxydans, terkait dengan jenis Thiobacillus. Ketika kedua jenis bakteri tersebut hadir, efek sinergis mereka telah dilaporkan meningkatkan produksi H2SO4 dengan empat kali dibandingkan dengan tingkat produksi saat tidak ada bakteri yang hadir (Ref 6). Air tambang asam yang dihasilkan oleh mikroorganisme ini dapat mendekati kondisi yang sangat asam. Korosi pada pompa dan sistem perpipaan terkenal di industri pertambangan dan pengolahan mineral. Indikasi pertama dari pompa yang terkorosi adalah ketika pompa tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan aliran dari kapasitas dan persyaratan yang dianjurkan. Juga, permukaan luar yang berkarat. Korosi yang rentan terjadi pada Pump and Piping Systems adalah korosi erosi. II. DASAR TEORI 2.1. Korosi Erosi Korosi Erosi meupakan kerusakan kumulatif yang ditimbulkan oleh reaksi korosi elektrokimia dan efek mekanis dari gerakan relatif antara elektrolit dan permukaan korosi. Korosi Erosi dapat juga didefinisikan sebagai degradasi yang dipercepat akibat adanya gerak relatif. Gerakan disini pada umumnya adalah gerakan dengan kecepatan tinggi yang diikuti dengan efek abrasi dan pengausan mekanis. Permukaan yang beralur dan berombak menandakan arah karakter dari bentuk kerusakan ini. Korosi Erosi dapat ditemukan pada sistem perpipaan (terutama pada bend, elbow dan joint), valve, pompa, nozzles, heat exchangers, turbine blades, baffles dan penggilingan. Impingement dan Cavitation adalah bentuk khusus dari korosi erosi. Secara teoritis selain dipengaruhi oleh kecepatan fluida atau corrosive environment lainnya, laju korosi erosi juga erat hubungannya dengan pH dan temperatur pada sistem dimana korosi erosi terjadi, apabila pH semakin rendah maka laju korosi erosi akan semakin tinggi, apabila temperatur semakin tinggi korosi erosi semakin tinggi. 2.2. Pump and Piping Systems
  • 3. Pompa sentrifugal dipakai pada sebagian besar industri pertambangan untuk memindahkan atau transport slurry. Slurry adalah campuran fasa padat dan cair seperti pasir dan air, kaolin, slurry pada proses zinc hydromelallurgy, dan lain-lain. Umur dari pompa ini bisa mencapai beberapa minggu sampai dengan beberapa tahun operasi bergantung pada jenis dan karakteristik slurry yang diangkutnya. Terdapat banyak masalah yang terjadi pada pompa sentrifugal ini saat operasinya, masalah tersebut antara lain: aus, erosi, korosi, kavitasi dan lain-lain. Pompa sentrifugal tersusun atas bebrapa komponen, antara lain: impeller, volute atau cashing, shaft sleeve, dan lain-lain. Bagian yang paling sering dan parah mengalami kerusakan adalah impeller. Impeller adalah bagian dari pompa yang berputar dan berfungsi mengubah tenaga mesin ke tenaga kinetik. Impeller yang digunakan merupakan impeller pompa sentrifugal. Pada proses produksi kaolin pompa ini berfungsi untuk memompakan slurry dari slurry pool ke mesin press untuk dipisahkan dengan air. Kaolin merupakan massa batuan yang tersusun dari material lempung dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan. Kaolin mempunyai nama kimia alumunium silikat hidrat dengan simbol kimia Al2O3·2SiO2·2H2O serta memiliki banyak aplikasi di industri. Gambar 3.2 sketsa Pump impeller
  • 4. III. DATA PENGAMATAN 3.1 Pengamatan Visual dan Sifat Material Gambar 1.1 impeller yang terkena serangan korosi Erosi Bagian yang paling parah terkena serangan korosi erosi adalah bagian tepi dari pump impeller. Dari data yang didapatkan bahwa material yang digunakan adalah ACI-CN-7M Stainless steel cast. Tabel.1 komposisi kimia ACI-CN-7M Stainless steel cast Unsur Persentase (%) C 0,07 max Cr 18-22 Ni 21-31 Mn 1,5 max Cu 3-4% Mo 2-3% Si 1% maximum Fe 31-44% (ballance) Tabel.1 Mechanical Properties 300 series Austenic Stainless steel
  • 5. ACI CN-7M merupakan material yang tahan terhadap korosi terutama lingkungan H2SO4. 3.2 Pengamatan Kondisi Kerja Pump Impeller ini digunakan dilingkungan industri pertambangan, seperti yang sudah dijelaskan diatas industri pertambangn begitu rentan terhadap terjadinya korosi Telah dilaporkan bahwa pump impeller ini mengalami korosi erosi setelah kontak langsung dengan H2SO4 panas yang hadir dalam bentuk padatan, H2SO4 diperoleh dari mineral besi sulfida terutama pirit dan Marcasite, yang umumnya terkait dengan jenis paling mineralisasi. Oksidasi pirit menghasilkan asam sulfat (H2SO4). Akibatnya air tambang menjadi asam dengan pH 2. Karena terbatasnya data yang diperoleh maka kami mengambil asumsi untuk temperature operasi dari pump impeller ini pada suhu diatas 40oC. Pump Impeller digunakan untuk memompakan slurry dengan kandungan air kurang lebih 80% dari slurry pool ke mesin press dengan tujuan untuk mengurangi kadar air menjadi maksimal 35%. IV. ANALISA KEGAGALAN DAN SOLUSI Material yang digunakan tahan terhadap korosi karena adanya lapisan pelindung yang terbentuk dibagian permukaan material, material ini memang dibuat khusus untuk ketahanan terhadap asam sulfat (H2SO4). Jika dilihat dari kondisi kerja pada komponen ini memang sangat memungkinkan terjadinya korosi erosi, karena banyaknya partikel-partikel yang terdapat dalam slurry dan kecepatan fluida yang tinggi merupakan faktor utama penyebab terjadinya korosi erosi pada kompenen ini. Kondisi lingkungan yang termasuk asam kuat dan diperparah dengan hadirnya bakteri yang dapat meningkatkan produksi H2SO4 sampai empat kali lipat, Kondisi H2SO4 juga dalam keadaan panas. Menuurt Luce paduan ini cocok smapai T= 80oC dan [H2SO4] = 50 %, diperkirakan karena temperatur dan konsentrasi H2SO4 yang tinggi juga berperan dalam kegagalan ini. Adapun mekanisme terjadinya korosi erosi pada pump impeller ini, sebagai berikut. 1. Partikel-partikel yang terdapat dalam fluida menumbuk dan bergesekan langsung dengan permukaan logam, dan kecepatan fluida yang tinggi mengakibatkan tumbukan dan gesekan semakin keras, sehingga merusak lapisan pelindung dan terjadi pengikisan dipermukaan.
  • 6. 2. Lapisan pelindung telah rusak dan H2SO4 mulai berperan, kondisi H2SO4 yang dalam keadaan panas dengan konsentrasi yang tinggi dan adanya aspek mekanis dari fluida dan partikel dalam fluida semakin meningkatkan laju korosi, logam semakin terkikis dan terbentuk permukaan yang tidak rata. Serangan ini akan terus berlanjut mengikis dan merusak lapisan pelindung yang baru saja terbentuk, rusaknya lapisan pelindung tersebut akan mengakibatkan serangan lebih lanjut pada logam yang lebih dalam sampai membentuk cekungan. Gambar 4.3 grafik isocorrosion untuk ACI CN-7M dalam asam sulfat Dari mekanisme tersebut dapat disimpulkan bahwa logam tidak tahan terhadap tumbukan dan gesekan yang terjadi yang mengakibatkan terjadinya erosi dan merusak lapisan pelindung, maka solusi untuk mengatasi kasus kegagal ini bisa dilakukan dengan cara: Gunakan lebih besar diameter pipa untuk mengurangi kecepatan aliran fluida untuk mengurangi tumbukan yang berlebihan, tetapi apabila hal ini dilakukan akan berpengaruh pada kapasitas produksi serta kualitas dari produk. Kapasitas produksi jelas akan menurun karena kecepatan alir kita turunkan sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk satu proses press, sedangkan qualitas akan menurun karena kadar air yang diperoleh dari proses press akan naik karena kecepatan alir diturunkan. Menggunakan logam yang lebih keras yang tahan terhadap korosi erosi, yaitu : ACI CD-4MCu Memperkecil ukuran-ukuran partikel yang terdapat dalam fluida.
  • 7. V. KESIMPULAN Kerusakan pada pump impeller ini akibat material tidak tahan terhadap korosi erosi yang disebabkan oleh tumbukan dan gesekan partikel- partikel yang terdapat dalam fuida dan sifat fluida yang korosif dalam keadaan panas. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengganti material menggunakan ACI CD-4MCU Memperkecil uk uran-ukuran partikel yang terdapat dalam fluida.
  • 8. REFERENSI 1. ASM Metals Handbook vol 13 – Corrosion 2. Mars G.Fontana “ Corrosion Engineering 3rd ” McGraw-Hill, New York, 1986. 3. Badan Geologi, Pusat sumber daya geologi “Pemanfaatan dan permasalahan mineral sulfida” (diakses tanggal 10 juni 2012)http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=ar ticle&id=491&Itemid=395 4. sri bimo pratomo “Materi kuliah logam teknik “ 5. “The Corrosion Resistance of Nickel-Containing Alloys in Sulfuric Acid and Related Compounds” The International Nickel Company, Inc. 6. Sri Nugroho, Singgih Puji Raharjo “Analisis kegagalan Impeller Slurry pump di industry kaolin” Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 7. Dimas Yusuf, Daniel M. Rosyid, Soegiono “Risk Assessment Pada Valve dan Bend Akibat Korosi Erosi” Teknik Kelautan, Institut Teknologi Surabaya.
  • 9. KOROSI EROSI PADA PUMP IMPELLER DI INDUSTRI PERTAMBANGAN Diajukan untuk memenuhi syarat penilaian mata kuliah inspeksi korosi Oleh : Supendi 2613091037 Dayen Dwi S. 2613081042 JURUSAN TEKNIK METALURGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI BANDUNG 2012