BAB I-X membahas tentang proses pendidikan, pengembangan kurikulum, hakikat belajar dan pembelajaran, tujuan belajar, dasar pembelajaran, motivasi belajar, pendekatan dalam pembelajaran, pendekatan CBSA, dan evaluasi belajar. Termasuk didalamnya adalah penjelasan tentang unsur-unsur belajar dan pembelajaran serta peran guru dalam menerapkan berbagai pendekatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5. BAB II DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM Dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 dikemukakan, bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”.
6. Kebutuhan pembangunan tersirat dalam tujuan pembangunan nasional. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berada dalam keseimbangan yang dinamis dan efektif. Landasan pengembangan kurikulum terdiri dari : Filsafat pendidikan yang mengandung nilai-nilai dan cita-cita masyarakat tentang manusia yang ideal dan merupakan sumber tujuan pendidikan. Lingkungan merupakan suatu ekosistem yang meliputi lingkungan manusiawi, lingkungan sosial kultur, lingkungan biologis dan lingkungan geografis.
7.
8. BAB III HAKIKAT BELAJAR Belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku melalui pengalaman dan latihan. Belajar diartikan juga sebagai suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Sifat dari belajar itu sendiri yaitu menetap secara relatif. Unsur-unsur dinamis dalam proses belajar terdiri dari : Motivasi, yakni dorongan untuk berbuat. Bahan belajar, yakni materi yang dipilih. Alat bantu belajar, yakni alat yang digunakan untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar. Suasana belajar, yakni keadaan lingkungan fisik dan psikologis yang menunjang belajar. Kondisi subjek belajar, yakni keadaan jasmani dan mental untuk melakukan kegiatan belajar.
9.
10.
11. Unsur minimal dalam sistem pembelajaran adalah siswa, tujuan dan prosedur. Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru terdiri dari motivasi membelajarkan siswa dan kondisi guru siap membelajarkan siswa.
12.
13. BAB V TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN T ujuan belajar dan pembelajaran merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran dan suatu deskripsi tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa. Oleh karena itu harus dipelajari oleh setiap guru. Tujuan belajar terdiri dari komponen-komponen tingkah laku terminal, kondisi-kondisi tes dan ukuran perilaku. Tujuan pembelajaran hendaknya memenuhi kriteria kondisi untuk belajar, rumusan tingkah laku dan ukuran minimal tingkah laku yang diinginkan.
14.
15.
16. BAB VI DASAR PEMBELAJARAN Asas-asas belajar yang dominan mendasari pembelajaran yaitu : Tujuan belajar yang disadari oleh siswa. Motivasi belajar yang bersumber dari kebutuhan, dorongan dan kesadaran siswa. Informasi balikan terhadap hasil belajar siswa. Transfer belajar ke dalam situasi senyatanya. Asas aktivitas menunjuk pada kegiatan belajar dimana siswa terlibat langsung atau berpartisipasi aktif, disebut juga sebagai belajar dengan bekerja. Upaya pendayagunaan asas aktifitas dalam pembelajaran ialah melalui pembelajaran dalam kelas, pembelajaran sekolah masyarakat, pembelajaran dengan pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA) dan pembelajaran terpadu.
17. Individu merupakan satu kesatuan yang berbeda satu dengan yang lainnya, ada yang pintar, biasa dan yang tidak pintar. Oleh karena itu harus adanya pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan. Bagi anak-anak yang tidak cerdas, latihan merupakan tindakan pengulangan yang bertujuan untuk lebih memantapkan hasil belajar, agar anak tersebut lebih bisa menguasai terhadap materi yang diberikan oleh guru. Lingkungan bisa bermakna memberi pengaruh terhadap individu, baik positif maupun negatif.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24. BAB I X PENDEKATAN CBSA DALAM PEMBELAJARAN Cara belajar siswa aktif adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan siswa. Rasional penerapan CBSA dalam sistem pembelajaran adalah pandangan mengenai siswa sebagai objek pembelajaran dan subjek yang belajar. Kebaikan CBSA dinilai dari prakarsa siswa mengemukakan pendapat, keterlibatan mental dalam kegiatan belajar, peran guru sebagai fasilitator, belajar dengan pengalaman langsung, variasi bentuk kegiatan belajar mengajar dan kualitas interaksi antara siswa. Kelemahan CBSA terletak pada menurunya kadar CBSA itu sendiri pada siswa, penggunaan metode kurang bervariasi, kemampuan guru melaksanakan CBSA masih kurang dan kurangnya literatur/bacaan.
25.
26. D i dalam bab ini kita membahas tentang pendekatan CBSA dalam pembelajaran. Dimana CBSA ini menurut saya bagus dan harus dikembangkan. Namun kelemahannya yaitu menurunnya kadar CBSA pada siswa, metode kurang bervariasi, kemampuan CBSA guru dalam melaksanakannya masih kurang dan kurangnya literatur. Oleh karena itu, seorang guru harus benar-benar bisa memberikan motivasi yang baik, mencari metode-metode yang baik untuk CBSA dan memperbanyak literatur-literatur agar CBSA bisa dilaksanakan dengan baik. Refleksi
27. BAB X EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Penilaian berbeda dari pengukuran yang sifatnya kuantitatif. Penilaian harus memenuhi syarat-syarat validitas, reabilitas, objektivitas, efisiensi dan praktis. Evaluasi (penilaian) merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar berfungsi diagnostik, untuk seleksi, untuk kenaikan kelas dan untuk penempatan. Tujuan evaluasi hasil belajar adalah memberikan informasi yang berkenaan dengan kemajuan siswa, pembinaan kegiatan belajar, menetapkan kemampuan dan kesulitan, untuk mendorong motivasi belajar membantu perkembangan tingkah laku dan membimbing siswa untuk memilih sekolah / jabatan atau pekerjaan.