SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
MATINYA SIKAP APATIS
                   Dipersembahkah oleh :

                     Broto Suwarso
                  PUSDAKOTA – UBAYA
Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan – Universitas Surabaya
Kebijakan
                Akal-akalan    Tidak Jelas
                                              Sikap Tidak
                Pemerintah                    Percaya

   Merasa                                           Membandingkan
Dimanfaatkan                                        Peran



Merasa sarana                  PERSEPSI                    Segala
   kurang                     KOMUNITAS              ketidakmungkinan


                                                         Merasa
      Merasa                                       Tidak memiliki waktu
      miskin
                                                 Anggapan tidak
                Sikap Tidak                   berhubungan dengan
                  Percaya                       kebutuhan hidup
                               Melimpahkan
                              tanggungjawab
Tidak akan jalan
                           tanpa duit
        Asal tersedia                      Sikap tidak
        sarana                             percaya


Pengetahuan                                     Alasan sudah
rendah                                           membayar



Kesadaran                PERSEPSI                Segala
rendah                  FASILITATOR              ketidakmungkinan


                                                  Hanya Percaya
  Tidak                                           Pada tokoh
 Populer
                                             Partisipasi sangat
            Kebijakan                        rendah
            lemah
                         Melimpahkan
                        Tanggung jawab
How to Develop the Public Participation

  Networking
   Tiga Pilar                  Analisis Sosial
 Pembangunan


                     MESSO           MIKRO         MAKRO
                   PROSPECTIVE                   PROSPECTIVE



   Challenge        Model      Model        Model        Model
    Inovasi          Diri       RT           RW           N
  Optimalisasi
  Revitalisasi          Nilai-Nilai Mekanisme Pelembagaan


  Monitoring                   Replikasi, Multiplikasi
   Evaluasi
   Refleksi                     Gerakan Sosial
                        Peningkatan Kualitas Lingkungan

                            Peningkatan Mutu Kehidupan

                               Masyarakat Berdaya
                                 & Berkeadilan
KAMI TERLIBAT KARENA PEDULI
& KAMI ADA UNTUK :




 •   Menggali potensi
 •   Mendorong prakarsa
 •   Membangun rasa memiliki
 •   Mengembangkan tanggung jawab
 •   Menjamin efektivitas dan efisiensi
 •   Menjamin keberlanjutan
Make People Know
Make People Concern
Make People Learn More
from Failure
Make People Act
Effectively and Efficiently
Make People be able to
control what they want
Make People be Strong
Ethos Membangun Partisipasi


MEMBANGUN KEPERCAYAAN
                                                            POTENSI
(Bersedia belajar dari masyarakat, Percaya
bahwa komunitas memiliki potensi)
                                             KEPERCAYAAN
MENGIDENTIFIKASI
POTENSI BERSAMA (Memulai dari
apa yang dimiliki oleh komunitas)
                                              SEMANGAT     JARINGAN
                                              BERBAGI
MEMBANGUN JARINGAN

BERBAGI         (Tidak berpretensi untuk
menjadi tokoh)
SEBARAN PROSES PENGOMPOSAN DI KOTA SURABAYA


                                                         10 unit                     Belum
                       1500 unit                                                   Terdeteksi
                        th 2005                           Skala
                                                         Komunal




                  4500 unit
                   th 2006



                                   6500 unit
                                   Mei th 2007

      1500 unit
                                                             5500 unit
        Luar
                                                            Des. th 2007
      Surabaya




Catatan: Sebaran ini dihitung berdasarkan pada pengelolaan skala komunal, dan jumlah THM
yang dilayani Pusdakota.
SAMPAH ORGANIK YANG TERKELOLA
 METODE          JUMLAH         SAMPAH ORGANIK                       ASUMSI                     KETERANGAN
                 PELAKU         TERDEKOMPOSISI


Open          10 lokasi     4m kubik/hari/RW / 1440      Jika jumlah sampah organik         Digunakan untuk
Windrow                     kg sampah                    Kota Surabaya 6500m kubik x        sampah organik sulit
                            organik,kompos yang          70% = 4550m kubik x 360 kg         terurai maupun
                            dihasilkan 1,08 ton/hari =   =1638 ton ,berapa unit open        mudah terurai dengan
                            32 ton/bulan                 windrow harus disediakan?          volume yang besar
                                                         4550 : 4 = 1138 unit tempat
                                                         pengolahan sampah skala
                                                         Rukun Warga




THM           18.500 unit   15 kg sampah                 Jika Kota Surabaya terdiri dari    Digunakan untuk jenis
(Takakura                   organik/bulan = 277.500      600.000 – 1000.000 KK ,berapa      sampah organik yang
Home                        kg                           sampah organik tereduksi ?         mudah terurai
Method)                                                  Jika minimum sampah organik
                            Hasil kompos 8               yang dikelola 0,2 kg maka setiap
                            kg/bulan/unit =              hari 120.000 kg sampah
                            148.000/bulan = 148          tereduksi.
                            ton/bl




Lain - lain   ????          -                                                               -
Socio Economic Impact Program Pengelolaan Sampah
       Rumah Tangga di RT 04/RW 14 Periode 2003-2004

  Inflow Resources
  1. Kompos                                                 Rp. 2.714.250,-
  2. Biaya Pengelolaan sampah                               Rp. 2.200.000,-
  3. Penghematan biaya pengobatan                           Rp. 6.270.000,-
  4. Pengetahuan tentang sampah                             Rp. 22.400.000,-
  5. Penjualan TOGA                                         Rp. 11.958.950,-
  Total Jumlah Methan dan
         Inflow Resources                                   Rp. 45.543.200,-
                                                       Karbondioksida
      Yang Dikelola Warga Sehingga Mampu
  Outflow Resources
  1. Biaya retribusi            Rp. 3.696.250,-
     Meminimalisasi Laju Pemanasan Global ?
  2. Biaya Pengangkutan sampah  Rp. 2.200.000,-
  3. Biaya pemilahan Sampah     Rp. 3.850.000,-
  4. Biaya pemeliharaan toga    Rp. 2.750.000,-
  5. Biaya air (penyiraman)     Rp. 280.500
  Total Outflow Resources       Rp. 12.776.750,-

Sumber: Penelitian “Umpan Balik manajemen Berdasarkan Pendekatan Social Economic Impact Dalam
Rangka Evaluasi kegiatan Pengelolaan Sampah Organisasi Non Profit Pusdakota, Windiati, Fakultas ekonomi
universitas Surabaya 2005.
Spirit of Community Empowerment

                       Namanya Bu Ainun, asli Banjar tinggal di
                       Dusun Gunung Teknik Kabupaten Kutai Timur.
                       Menghidupi sembilan anak dengan motto
                       hidup: Mensejahterakan anak dengan
                       kemampuan yang dimiliki. Tempat tinggalnya
                       dekat dengan pasar sayur Sengatta Selatan,
                       Kaltim. Sudah 4 bulan ini kehidupan mereka
                       tergantung pada hasil olah sampah. Setiap
                       hari keluarga Ibu Ainun Mengangkut 2 – 3
                       kuintal sampah sisa sayur dan buah dari pasar
                       untuk dikomposkan. Pendapatan rata rata 40
                       ribu/hari “Bagi kami usaha ini lebih
                       bermartabat dan membangkitkan semangat
                       hidup.”

                       Etos Kerja yang dibangun atas perjuangan
                       nilai – nilai kehidupan
Spirit of Community Empowerment

                      Wirausaha Cetok Komunitas (Cekom)
                      kampung Bratang. Permukiman di stren
                      kali yang sering dijadikan kambing
                      hitam bertumpuknya sampah sungai
                      dan dianggap apatis terhadap
                      pengelolaan lingkungan. Tanaman di
                      tepi jalan itu merupakan dedikasi
                      kelompok usaha yang dikerjakan satu
                      RT. Cetok tersebut dibuat dari paralon
                      bekas sebagai salah satu komponen
                      Unit Keranjang Pengolah Sampah
                      Organik Rumah Tangga ( THM )

                      Komunitas miskin yang dianggap tidak
                      memiliki kesadaran terhadap lingkungan
                      sekitarnya ini, 250 KKnya sudah
                      melakukan pengolahan sampah
                      organik,sekaligus berani mendefinisikan
                      konsep pemberdayaan dengan pola
                      pikir sederhana namun bernas.
Spirit of Community Empowerment


                      Kami dipertemukan dengan warga
                      Pondok Boro Surabaya, dalam
                      impian bersama tentang masyarakat
                      mandiri. Daya juang kelompok ibu
                      rumah tangga disini begitu kuat, dan
                      sampai saat ini mereka tidak
                      mendapat dukungan baik materiil
                      maupun moril dari aparatur RWnya.
                      Tapi mereka meyakini bahwa
                      kegigihan mereka akan membuahkan
                      sesuatu. Sekarang kami bekerjasama
                      untuk menyediakan Bantal sekam
                      salah satu komponen THM dan
                      program layanan kesehatan
                      masyarakat yang dibiayai dari olah
                      sampah
Spirit Of Community Empowerment




                Gambar disamping kegiatan rutin kaum difabel dan karang
                taruna di area pengelolaan sampah PUSDAKOTA, banyak
                yang menyandarkan impian hidup setiap tetes kepedulian
                pada makluk hidup dalam butiran-butiran kompos
Dalam Kerendahan Hati !!!!!!!!
Sejauh Mana Masyarakat
Merasakan Hasil Pemberdayaan Yang Kita Lakukan



                                                                            TAHAP
                                                                          Kesadaran :


                                                       TAHAP
                                                                        “ Saya Peduli dan
                                                     PRA-KRITIS :
                                                                       dengan Bekerjasama
                                                                       dengan Orang Lain,
                                                  “ Ada Masalah dan      Saya Mendukung
                               TAHAP
                                                  Saya Adalah Bagian    Upaya Perbaikan ”
                          KETERGANTUNGAN :
                                                   dari Pemecahan
                                                     Masalah Itu ”
                          “ Ada Masalah, Tetapi
     TAHAP APATIS :          Saya Tak Dapat                               AKTUALISASI
                             Mengatasinya”                                   DIRI
                                                    BEKERJASAMA
    “Tahap Tak Ada
                                                                         HIDUP PENUH
    Masalah”
                                                                            MAKNA
                              BERHUBUNGAN
                                                     HIDUP HARUS
                                                     BERUSAHA
  “Saya Tidak Peduli”

                              MASALAH AKAN
                              SELESAI DENGAN
    BERTAHAN HIDUP
                              SENDIRINYA


        DUNIA INI KEJAM

More Related Content

More from Oswar Mungkasa

Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Matinya sikap apatis

  • 1. MATINYA SIKAP APATIS Dipersembahkah oleh : Broto Suwarso PUSDAKOTA – UBAYA Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan – Universitas Surabaya
  • 2. Kebijakan Akal-akalan Tidak Jelas Sikap Tidak Pemerintah Percaya Merasa Membandingkan Dimanfaatkan Peran Merasa sarana PERSEPSI Segala kurang KOMUNITAS ketidakmungkinan Merasa Merasa Tidak memiliki waktu miskin Anggapan tidak Sikap Tidak berhubungan dengan Percaya kebutuhan hidup Melimpahkan tanggungjawab
  • 3. Tidak akan jalan tanpa duit Asal tersedia Sikap tidak sarana percaya Pengetahuan Alasan sudah rendah membayar Kesadaran PERSEPSI Segala rendah FASILITATOR ketidakmungkinan Hanya Percaya Tidak Pada tokoh Populer Partisipasi sangat Kebijakan rendah lemah Melimpahkan Tanggung jawab
  • 4. How to Develop the Public Participation Networking Tiga Pilar Analisis Sosial Pembangunan MESSO MIKRO MAKRO PROSPECTIVE PROSPECTIVE Challenge Model Model Model Model Inovasi Diri RT RW N Optimalisasi Revitalisasi Nilai-Nilai Mekanisme Pelembagaan Monitoring Replikasi, Multiplikasi Evaluasi Refleksi Gerakan Sosial Peningkatan Kualitas Lingkungan Peningkatan Mutu Kehidupan Masyarakat Berdaya & Berkeadilan
  • 5. KAMI TERLIBAT KARENA PEDULI & KAMI ADA UNTUK : • Menggali potensi • Mendorong prakarsa • Membangun rasa memiliki • Mengembangkan tanggung jawab • Menjamin efektivitas dan efisiensi • Menjamin keberlanjutan
  • 8. Make People Learn More from Failure
  • 9. Make People Act Effectively and Efficiently
  • 10. Make People be able to control what they want
  • 11. Make People be Strong
  • 12. Ethos Membangun Partisipasi MEMBANGUN KEPERCAYAAN POTENSI (Bersedia belajar dari masyarakat, Percaya bahwa komunitas memiliki potensi) KEPERCAYAAN MENGIDENTIFIKASI POTENSI BERSAMA (Memulai dari apa yang dimiliki oleh komunitas) SEMANGAT JARINGAN BERBAGI MEMBANGUN JARINGAN BERBAGI (Tidak berpretensi untuk menjadi tokoh)
  • 13. SEBARAN PROSES PENGOMPOSAN DI KOTA SURABAYA 10 unit Belum 1500 unit Terdeteksi th 2005 Skala Komunal 4500 unit th 2006 6500 unit Mei th 2007 1500 unit 5500 unit Luar Des. th 2007 Surabaya Catatan: Sebaran ini dihitung berdasarkan pada pengelolaan skala komunal, dan jumlah THM yang dilayani Pusdakota.
  • 14. SAMPAH ORGANIK YANG TERKELOLA METODE JUMLAH SAMPAH ORGANIK ASUMSI KETERANGAN PELAKU TERDEKOMPOSISI Open 10 lokasi 4m kubik/hari/RW / 1440 Jika jumlah sampah organik Digunakan untuk Windrow kg sampah Kota Surabaya 6500m kubik x sampah organik sulit organik,kompos yang 70% = 4550m kubik x 360 kg terurai maupun dihasilkan 1,08 ton/hari = =1638 ton ,berapa unit open mudah terurai dengan 32 ton/bulan windrow harus disediakan? volume yang besar 4550 : 4 = 1138 unit tempat pengolahan sampah skala Rukun Warga THM 18.500 unit 15 kg sampah Jika Kota Surabaya terdiri dari Digunakan untuk jenis (Takakura organik/bulan = 277.500 600.000 – 1000.000 KK ,berapa sampah organik yang Home kg sampah organik tereduksi ? mudah terurai Method) Jika minimum sampah organik Hasil kompos 8 yang dikelola 0,2 kg maka setiap kg/bulan/unit = hari 120.000 kg sampah 148.000/bulan = 148 tereduksi. ton/bl Lain - lain ???? - -
  • 15. Socio Economic Impact Program Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di RT 04/RW 14 Periode 2003-2004 Inflow Resources 1. Kompos Rp. 2.714.250,- 2. Biaya Pengelolaan sampah Rp. 2.200.000,- 3. Penghematan biaya pengobatan Rp. 6.270.000,- 4. Pengetahuan tentang sampah Rp. 22.400.000,- 5. Penjualan TOGA Rp. 11.958.950,- Total Jumlah Methan dan Inflow Resources Rp. 45.543.200,- Karbondioksida Yang Dikelola Warga Sehingga Mampu Outflow Resources 1. Biaya retribusi Rp. 3.696.250,- Meminimalisasi Laju Pemanasan Global ? 2. Biaya Pengangkutan sampah Rp. 2.200.000,- 3. Biaya pemilahan Sampah Rp. 3.850.000,- 4. Biaya pemeliharaan toga Rp. 2.750.000,- 5. Biaya air (penyiraman) Rp. 280.500 Total Outflow Resources Rp. 12.776.750,- Sumber: Penelitian “Umpan Balik manajemen Berdasarkan Pendekatan Social Economic Impact Dalam Rangka Evaluasi kegiatan Pengelolaan Sampah Organisasi Non Profit Pusdakota, Windiati, Fakultas ekonomi universitas Surabaya 2005.
  • 16. Spirit of Community Empowerment Namanya Bu Ainun, asli Banjar tinggal di Dusun Gunung Teknik Kabupaten Kutai Timur. Menghidupi sembilan anak dengan motto hidup: Mensejahterakan anak dengan kemampuan yang dimiliki. Tempat tinggalnya dekat dengan pasar sayur Sengatta Selatan, Kaltim. Sudah 4 bulan ini kehidupan mereka tergantung pada hasil olah sampah. Setiap hari keluarga Ibu Ainun Mengangkut 2 – 3 kuintal sampah sisa sayur dan buah dari pasar untuk dikomposkan. Pendapatan rata rata 40 ribu/hari “Bagi kami usaha ini lebih bermartabat dan membangkitkan semangat hidup.” Etos Kerja yang dibangun atas perjuangan nilai – nilai kehidupan
  • 17. Spirit of Community Empowerment Wirausaha Cetok Komunitas (Cekom) kampung Bratang. Permukiman di stren kali yang sering dijadikan kambing hitam bertumpuknya sampah sungai dan dianggap apatis terhadap pengelolaan lingkungan. Tanaman di tepi jalan itu merupakan dedikasi kelompok usaha yang dikerjakan satu RT. Cetok tersebut dibuat dari paralon bekas sebagai salah satu komponen Unit Keranjang Pengolah Sampah Organik Rumah Tangga ( THM ) Komunitas miskin yang dianggap tidak memiliki kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya ini, 250 KKnya sudah melakukan pengolahan sampah organik,sekaligus berani mendefinisikan konsep pemberdayaan dengan pola pikir sederhana namun bernas.
  • 18. Spirit of Community Empowerment Kami dipertemukan dengan warga Pondok Boro Surabaya, dalam impian bersama tentang masyarakat mandiri. Daya juang kelompok ibu rumah tangga disini begitu kuat, dan sampai saat ini mereka tidak mendapat dukungan baik materiil maupun moril dari aparatur RWnya. Tapi mereka meyakini bahwa kegigihan mereka akan membuahkan sesuatu. Sekarang kami bekerjasama untuk menyediakan Bantal sekam salah satu komponen THM dan program layanan kesehatan masyarakat yang dibiayai dari olah sampah
  • 19. Spirit Of Community Empowerment Gambar disamping kegiatan rutin kaum difabel dan karang taruna di area pengelolaan sampah PUSDAKOTA, banyak yang menyandarkan impian hidup setiap tetes kepedulian pada makluk hidup dalam butiran-butiran kompos
  • 20. Dalam Kerendahan Hati !!!!!!!! Sejauh Mana Masyarakat Merasakan Hasil Pemberdayaan Yang Kita Lakukan TAHAP Kesadaran : TAHAP “ Saya Peduli dan PRA-KRITIS : dengan Bekerjasama dengan Orang Lain, “ Ada Masalah dan Saya Mendukung TAHAP Saya Adalah Bagian Upaya Perbaikan ” KETERGANTUNGAN : dari Pemecahan Masalah Itu ” “ Ada Masalah, Tetapi TAHAP APATIS : Saya Tak Dapat AKTUALISASI Mengatasinya” DIRI BEKERJASAMA “Tahap Tak Ada HIDUP PENUH Masalah” MAKNA BERHUBUNGAN HIDUP HARUS BERUSAHA “Saya Tidak Peduli” MASALAH AKAN SELESAI DENGAN BERTAHAN HIDUP SENDIRINYA DUNIA INI KEJAM