PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
Transformator dan Aplikasinya
1.
2. Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
induksi elektromagnet. Zuhal – Dasar TL ’80
3. Tegangan yang dihasilkan sumber tidak
sesuai dengan tegangan pemakai
Biasanya sumber jauh dari pemakai sehingga perlu
tegangan tinggi (Pada jaringan transmisi)
Kebutuhan pemakai / beban memerlukan tegangan
yang bervariasi
ALASAN PENGGUNAAT
TRANSFORMER
4. Saat kumparan primer dihubungkan ke sumber
AC, pada kumparan primer timbul gaya gerak
magnit bersama yang bolak balik dan flux magnit
bersama
Akibatnya pada kumparan sekunder timbul gaya
gerak listrik induksi sekunder yang lebih rendah
atau tinggi dibanding primer (tergantung jumlah
belitan)
Bila kumparan sekunder dihubungkan ke beban
maka akan timbul arus bolak balik sekunder
PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR
5. Ideal Transformer
Daya pada rangkaian primer = daya pada rangkaian sekunder
V1 V2
I1 I2
P1 = P2
I1.V1 = I2.V2
I2 : I1 = V1 : V2
= a
= Ratio Trafo
I1.N1 = I2.N2
N1 : N2 = I2 : I1
= V1 : V2
= a
= Ratio Trafo
P1 = Daya Primer V1 = Tegangan Primer
P2 = Daya Sekunder V2 = Tegangan Sekunder
I1 = Arus Primer N1 = Jumlah Lilitan Primer
I2 = Arus Sekunder N2 = Jumlah Lilitan Sekunder
9. Transformator daya dapat digunakan untuk mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke
rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet dengan kapasitas daya serta tegangan
yang tinggi.
TRANSFORMATOR DAYA
~
11/150 kV 150/20 kV
10. Pada dasarnya transformator distribusi sama
dengan transformator daya, hanya berbeda
fungsinya..Tegangan transformator daya relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan transformator distribusi.
Transformator distribusi digunakan untuk
menyalurkan energi listrik dengan menurunkan
tegangan (step down) dari tegangan menengah pada
JTM ke tegangan tegangan rendah (JTR).
TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
SUTM 20 kV
220/
380 V
TR DIST
20kV/220 V
14. TRUTH TABLE
KELOMPOK ANGKA JAM TRANSFORMATOR
14
KELOMPOK JAM HUBUNGAN TEGANGAN
0 Cc < Bc = Cb > Cc < AB
1 Cc < Bc > Cb = Cc < AB
2 Cc < Bc > Cb < Cc < AB
3 Cc < Bc > Cb < Cc >=AB
4 Cc < Bc > Cb < Cc > AB
5 Cc = Bc > Cb < Cc > AB
6 Cc > Bc = Cb < Cc > AB
7 Cc > Bc < Cb = Cc > AB
8 Cc > Bc < Cb > Cc >=AB
9 Cc > Bc < Cb > Cc < AB
10 Cc > Bc < Cb > Cc < AB
11 Cc = Bc < Cb > Cc < AB
17. Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi
besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu
yang berlebihan, akan merusak isolasi (di dalam transformator). Maka untuk
mengurangi kenaikan suhu transformator yang berlebihan maka perlu
dilengkapi dengan alat/ sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar
transformator.
18.
19. ONAN (oil nature air nature) : minyak bersikulasi didalam radiator tanpa menggunakan
bantuan apapun (alamiah) , dan radiator sendiri pendinginannya dengan udara bebas.
ONAF (oil nature air force) : minyak bersikulasi didalam radiator tanpa menggunakan
bantuan apapun, tetapi radiator pendinginannya dibantu dengan semburan udara
melalui fan (kipas).
OFAF (oil force air force) : minyak bersikulasi didalam radiator menggunakan bantuan
pompa minyak sedangkan radiator pendinginannya dibantu dengan semburan udara
melalui fan (kipas).
ODAF (Oil Draft Air Force) : Pendinginan menggunakan minyak dan udara. Untuk minyak
diarahkan tepat pada pusat-pusat panas pada belitan transformator. Untuk udara
dibantu menggunakan blower atau fan
20.
21. Pemilihan Transformator Pada Suatu Aplikasi
Untuk menentukan trafo yang akan dipakai dalam suatu
aplikasi sebaiknya melakukan beberapa hal sebagai berikut:
Melakukan survei lapangan atau suatu aplikasi dari
transformator
Menyesuaikan kebutuhan pada suatu aplikasi
Pemilihan transformator harus mengacu dengan standar-
standar yang telah ditetapkan
22. Sesuai dengan standar SPLN 8a:1978 halaman 11 atau SPLN 8-1:1991 pasal 5 halaman 14. Pada standar
yang telah ditetapkan tersebut dijelaskan bahwa :
Pada trafo yang akan dipakai dalam suatu aplikasi harus melihat nameplate atau pelat pengenal pada trafo, karena pelat
pengenal dapat memberikan informasi tentang spesifikasi dari trafo tersebut. Informasi tersebut antara lain :
• Jenis Transformator (misalnya : transformator, oto-transformator, transformator penguat dsb).
• Nomor spesifikasi.
• Nama pabrik.
• Nomor seri pembuatan.
• Tahun pembuatan.
• Jumlah fasa.
• Daya pengenal (untuk transformator belitan banyak, ganda, daya pengenal tiap belitan harus diberikan. Kombinasi
pembebanan harus ditunjukkan pula, jika tidak daya pengenal salah satu belitan merupakan jumlah daya pengenal belitan
lainnya).
• Frekuensi pengenal.
• Tegangan pengenal.
• Arus pengenal.
• Lambing hubungan.
• Tegangan impedans pada arus pengenal (nilai terukur) dan bila perlu, daya acuan. Pada transformator belitan ganda,
daya acuan harus selalu dituliskan.
• Jenis pendingin. (Bila transformator mempunyai beberapa cara pendinginan, keluaran yang berbeda dari daya
pengenalnya dapat ditunjukkan oleh persentasi daya pengenal, misalnya ONAN/ONAF 70/100%).
• Massa keseluruhan.
• Massa minyak isolasi.
23. Apabila nilai pengenal transformator lebih dari satu, tergantung dari hubungan
yang berbeda-beda, dengan desain mengikuti kekhususannya, nilai-nilai pengenal
perlu ditambahkan pada pelat pengenal.
Informasi yang perlu ditambahkan pada hal-hal tertentu :
• Kelas suhu isolasi (untuk transformator jenis kering).
• Kenaikan suhu (bila bukan nilai yang normal).
• Diagram hubungan (dalam hal lambing hubungan tidak dapat memberikan informasi
lengkap mengenai hubungan didalam transformator). Bila hubungan dapat diubah dalam
transformator, maka hubungan yang telah dibuat harus diperlihatkan.
• Tingkat isolasi (berlaku untuk belitan dengan tegangan pengenal mulai dari 3,6 kV ke
atas dan untuk ujung netral belitan dengan isolasi tak seragam).
• Massa transportasi (bagi transformator dengan massa keseluruhan lebih dari 5 ton).
• Massa “tanpa tangki” (bagi transformator dengan massa keseluruhan lebih dari 5 ton).
• Cairan isolasi, bila bukan minyak mineral.
24. INDUSTRI
BISNIS
SISTEM PEMBANGKIT
GARDU
STEP-UP
SISTEM TRANSMISI SISTEM
DISTRIBUSI
GARDU
STEP DOWN
RUMAH
SOSIAL/
PUBLIK
PLTA
PLTD
PLTP
PLTG
PLTU
PLTGU
KONSUMEN
TRAFO
STEP DOWN
APLIKASI PENGGUNAAN
TRANSFORMATOR
Saluran Transmisi
SUTET 500 kV
SUTT 150 kV
SKTT 150 kV
SUTT 70 kV
Saluran Distribusi
SUTM 20 kV
SKTM 20 kV
SUTR 220 V
PLGN. TR
PLGN. TM
PLGN. TT
NAME PLATE
NAME PLATE