2. A. PENGERTIAN HUTAN
Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak
tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon,
semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain
sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas.
Negara Kita Indonesia memiliki kawasan hutan yang
sangat luas dan beraneka ragam jenisnya dengan
tingkat kerusakan yang cukup tinggi akibat
pembakaran hutan, penebangan liar, dan lain
sebagainya.
3. A. PENYEBAB KERUSAKAN HUTAN
I. Segi biofisik
1. Illegal logging (Penebangan liar)
Terjadinya penebangan liar dalam suatu kawasan hutan semakin
memicu terjadinya kerusakan hutan dan menurunnya/berubah fungsi
hutan, walaupun penebangan liar telah dilarang selama bertahun-tahun
oleh pemerintah setempat dan pihak militer, namun penebang tidak pernah
sadar.
2. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia ini, karena keteledoran
dari masyarakat itu sendiri yang tidak memperhatikan/tidak memperdulikan
seperti membuang puntung rokok ke hutan dan lain-lain.
4. 3. Perambahan hutan
Petani yang menanam tanaman tahunan perkebunan dapat
mengakibatkan ancaman utama berupa kerusakan hutan yang
diciptakan oleh petani kaya, imigran dan pengusaha dari kota yang
mengubah hutan menjadi lahan penanaman tanaman keras yang
menguntungkan. Hal ini menyebabkan semakin meluasnya
perambahan sehingga melewati tata batas hutan yang telah
ditetapkan untuk tidak dijadikan sebagai lahan pertanian atau
perkebunan.
4. Program pembangunan
Program pembangunan yang mendayagunakan lahan hutan seperti
sawah, transmigrasi (pemukiman), perkebunan, dan lain-lain sehingga
hutan menjadi berubah fungsi dan akan berakibat buruk bagi
lingkungan.
5. Serangan hama dan penyakit
Timbulnya ledakan hama secara besar-besaran akibat dari
penggunaan pestisida yang berlebihan sehingga membuat hama dan
penyakit ada yang menjadi kebal terhadap pestisida dan menyerang
semua tumbuhan atau pepohonan yang ada dalam suatu kawasan
hutan.
5. II. Segi Manajemen
1. Kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada lingkungan
misalnya, dalam penyusunan tata ruang, yang seharusnya suatu lahan
itu adalah kawasan hutan, menjadi kawasan pertanian, pemukimam
dan lain-lain.
2. Perencanaan pembangunan yang kurang memperhatikan kelestarian
hutan seperti embangunan rumah dari batu merah, dimana pabrik batu
merah berdiri di sekitar kawasan hutan, dimana abrik itu menggunakan
bahan bakar kayu yang diambil dari hutan sehingga masyarakat
beramai-ramai menggunduli hutan untuk memenuhi kebutuhan pasokan
kayu bakar dari pabrik batu merah.
3. Persepsi dan pemahaman masyarakat yang tidak tepat terhadap
sumber daya hutan, dimana masyarakat lebih dominan menanam
tanaman pertanian dari pada tanaman kehutanan karena waktu yang
dibutuh kan oleh tanaman pertanian lebih cepat menghasilkan daripada
tanaman kehutanan.
6. III.
Pengaruh global di hutan tehadap
sistem kehidupan
1. Pengaruh terhadap iklim
Hutan merupakan produsen terbesar dari oksigen dan
Indonesia memiliki banyak hutan tropika basah sebagai
penghasil terbesar oksigen.
2. Pengaruh terhadap curah hujan
Pengaruh hutan terhadap curah hujan sangat besar. Di
negara-negara kepulauan, pengaruh curah hujan
mencapai 60% dan di lautan 40%. Salah satu cara
memperbaiki iklim kita adalah dengan memperbaiki
hutan kita agar perubahan-perubahan iklim tidak terlalu
variatif seperti mencairnya es di kutub, pemanasan
global.
7. B. CIRI-CIRI KERUSAKAN HUTAN
• Tidak adanya lagi pepohonan yang tumbuh
disana.
• Satwa-satwa banyak yang mati akibat
kekurangan makan dikarenakan tiadanya
persediaan makan.
• Rusaknya habitat.
• Tanah menjadi tidak subur.
8. C. DAMPAK NEGATIF
• Kandungan oksigen di bumi menipis
Jika hutan rusak maka pasokan oksigen di udara tentunya
akan ikut mengalami penurunan yang pada akhirnya akan
berdampak pada semakin meningkatnya suhu bumi. Dan
meningkatnya suhu bumi secara ekstrim akan menyebabkan
perubahan iklim.
• Efek Rumah Kaca (Green house effect).
Keadaan ini menimbulkan kenaikan suhu atau
perubahan iklim bumi pada umumnya. Kalau ini berlangsung
terus maka suhu bumi akan semakin meningkat, sehingga
gumpalan es di kutub utara dan selatan akan mencair. Hal ini
akhirnya akan berakibat naiknya permukaan air laut, sehingga
beberapa kota dan wilayah di pinggir pantai akan terbenam
air, sementara daerah yang kering karena kenaikan suhu
akan menjadi semakin kering.
9. • Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan Ozon (O3) yang menyelimuti bumi berfungsi menahan radiasi
sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan di bumi. Di tengahtengah kerusakan hutan, meningkatnya zat-zat kimia di bumi akan
dapat menimbulkan rusaknya lapisan ozon. Kerusakan itu akan
menimbulkan lubang-lubang pada lapisan ozon yang makin lama dapat
semakin bertambah besar. Melalui lubang-lubang itu sinar ultraviolet
akan menembus sampai ke bumi, sehingga dapat menyebabkan kanker
kulit dan kerusakan pada tanaman-tanaman di bumi.
• Kepunahan Spesies
Hutan di Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati di
dalamnya. Dengan rusaknya hutan sudah pasti keanekaragaman ini
tidak lagi dapat dipertahankan bahkan akan mengalami kepunahan.
• Terjadi Bencana Banjir dan Tanah Longsor Dimana-Mana
Kejadian bencana banjir dan tanah longsor ini kerap terjadi di daerah
yang kawasan hutannya rusak. Hal ini dikarenakan oleh
ketidakmampuan tanah dalam menahan beban yang ada di atasnya
(air) ketika ada hujan yang intensitasnya tinggi (lebat).
10. D. FUNGSI HUTAN
1. Fungsi lindung
Dalam suatu kawasan hutan mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengembalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan
memelihara kesuburan tanah.
2. Fungsi produksi
Dalam suatu kawasan hutan mempunyai fungsi pokok memproduksi
hasil hutan untuk kepentingan peningkatan devisa dan kesejahteraan
masyarakat.
3. Fungsi konservasi (perlindungan)
Dapat dikatakan sebagai fungsi pemeliharaan dan pengawetan
keanekaragaman hayati dan ekosistem yaitu hutan menjadi suatu
kawasan konservasi yaitu kawasan dengan lingkungan yang baik, udara
yang segar dan pemandangan yang indah seperti kawasan pelestarian
alam (KPA) yang terdiri dari taman nasional, taman hutan raya dan
taman wisata. Kawasan suaka alam (KSA) terdiri dari cagar alam (CA),
suaka marga satwa (SM), dan cagar biosfer (CB).
11. E. MENCEGAH KERUSAKAN HUTAN
• Mencegah penebangan liar dan menerapkan
sistem tebang pilih
• Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang
kelingkungan
• Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang
kelingkungan
• Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang
melanggar ketentuan mengenai pengelolaan
hutan.
• Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang
pohon.
• Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan
penebangan hutan.
12. F. MENANGGULANGI KERUSAKAN
HUTAN
•
•
•
•
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang
dengan Menerapkan prinsip 4R yaitu :
1) Reduce, artinya mengurangi pemakaian
2) Reuse, artinya memakai ulan
3) Recycle, artinya mendaur ulang
4) Replant, artinya menanam atau menimbun sampah
organic
• Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan
menggantinya dengan bahan bakar alternative
16. A. PENGERTIAN GUNUNG MELETUS
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi
akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma
adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi
dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih
dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam
bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang
membawa batu dan abu dapat menyembur sampai
sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua
gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang
sering meletus disebut gunung berapi aktif.
17. B. CIRI-CIRI GUNUNG BERAPI AKAN
MELETUS
Gunung berapi yang akan meletus dapat
diketahui melalui beberapa tanda, antara
lain:
– Suhu di sekitar gunung naik.
– Mata air menjadi kering
– Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang
disertai getaran (gempa)
– Tumbuhan di sekitar gunung layu
– Binatang di sekitar gunung bermigrasi
18. C. DAMPAK NEGATIF
Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya
bagi organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan.
Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:
• Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung
bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen
sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu
yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
• Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas
penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumph termasuk kegiatan
ekonomi.
• Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu
vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
• Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak
terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
• Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan
sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
• Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan
adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rnjani dan juga
Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah
satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.
19. D. DAMPAK POSITIF
• Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan gunung berapi
juga sebenarnya membawa berkah meski hanya bagi
penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut uraiannya:
• Tanah yang dilalui oleh hasil bulkanis gunung berapi sangat
baik bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamah
menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang
jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar
pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat
menguntungkan.
• Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung
berapi yang telah meletus, apa itu? Jawabannya penambang
pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki nilai
ekonomis.
• Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh
gunung berapi saat meltus. Bebatuan tersebut bisa
dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar
gunung.
20. • Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa
waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk
hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
• Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau
sumber mata air panas yang keluar dri dalam bumi
dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini
kabarnya baik bagi kesehatan kulit.
• Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air
dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.
• Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis.
Hujan ini potensial terjadi sebab gunung adalah
penangkan hujan terbaik.
• Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi,
sangat baik didirikan pembangkit listrik.